Post on 01-Feb-2018
JARINGAN AKSES I. Jaringan Lokal Akses Tembaga
Jaringan Lokal Akses Tembaga
Jaringan lokal akses tembaga (JARLOKAT) merupakan jaringan akses dari sentral ke
pelanggan dengan menggunakan tembaga sebagai media aksesnya. Konfigurasi dasar
jarlokat ditunjukkan dimulai dari RPU (Rangka Pembagi Utama) sampai dengan KTB
(Kotak Terminal Batas) pada pesawat pelanggan.
Struktur jaringan
Berdasarkan cara pencatuan saluran dari sentral ke pesawat pelanggan, jaringan kabel
lokal dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan catu langsung, jaringan catu tak
langsung, dan jaringan catu kombinasi.
A. Jaringan catu langsung
Pada jaringan catu langsung ini, pesawat pelanggan dicatu dari KP terdekat yang
langsung dihubungkan dengan RPU tanpa melalui RK. Jadi, pada jaringan ini, semua
pasangan urat kabel dari KP tersambung secara tetap (permanen) ke RPU. Jaringan model
ini, biasanya dipakai untuk wilayah :
Kota kecil yang masih menggunakan sentral manual dengan jumlah pelanggan
telepon sedikit
Pada kota besar, sistem ini untuk mencatu daerah sekitar sentral telepon ( radiu
sampai dengan 500 meter)
Untuk daerah terkonsentrasi yang mempunyai kebutuhan telepon cukup tinggi
dan komplek yang tidak memungkinkan dipasang RK.
B. Jaringan catu tak langsung
Jaringan catu tak langsung adalah jaringan kabel lokal dimana pesawat pelanggan
dicatu dari KP terdekat yang dihubungkan terlebih dahulu ke RK, baru kemudian
dihubungkan ke RPU.Dalam hal ini, RK berfungsi sebagai titik sambung antara kabel
primer dan kabel sekunder.
Pemakaian jaringan catu tak langsung ini juga dipakai pada kota-kota sedang dan besar
yang digunakan untuk mencatu daerah yang pelanggannya tersebar dan jauh .Jaringan catu
tak langsung juga digunakan di STO Simpanglima yaitu di daerah sekitar Simpanglima
yang merupakan kawasan perkantoran.
1
C. Jaringan Catu Kombinasi
Jaringan catu kombinasi adalah jaringan lokal di mana pesawat pelanggan dicatu
melalui dua cara, yakni sebagian dengan catu langsung, dan sebagian lagi dengan catu tak
langsung. Pemakaian jaringan catu kombinasi digunakan hampir pada semua kota sedang
dan besar, karena letak sentral telepon biasanya di pusat kota atau pusat kepadatan
penduduk, sedang lokasi pelanggan menyebar mulai dari yang dekat dengan sentral
telepon, dan banyak juga yang berada jauh dari letak sentral tersebut. Pemakaian jaringan
catu kombinasi.
RPU (Rangka Pembagi Utama)
Merupakan suatu ruangan yang letaknya dibawah sentral telepon (untuk gedung STO
bertingkat ) atau pada ruangan di depan / disamping ruang sentral telepon (untuk gedung
STO tidak bertingkat). Pada kantor telepon kecil (manual) biasanya berupa papan lemari
perkawatan, dan pada kantor telepon sedang / besar sudah berupa kerangka besi vertikal
dan horisontal (terminal blok vertikal dan terminal blok horisontal).
Terminal Blok Vertikal
Dipasang pada RPU di sisi pelanggan, tempat diterminasikan kabel primer. Terminal
blok vertikal mempunyai berbagai kapasitas :
Terminal blok dengan kapasitas 25 pasang urat kabel
Terminal blok dengan kapasitas 50 pasang urat kabel
Terminal blok dengan kapasitas 100 pasang urat kabel.
Dengan menggunakan jumper wire,terminal blok vertical dihubungkan dengan terminal
blok horizontal.
Terminal Blok Horizontal
Terminal blok horisontal ini dipasang pada RPU disisi sentral dan mempunyai kapasitas
100 pasang urat kabel dengan jenis tekan sisip. Jenis yang digunakan adalah type K –
71.Terminal blok vertikal yang digunakan pada STO Simpanglima adalah terminal blok
dengan kapasitas 100 pasang urat kabel, demikian juga dengan terminal blok horizontal
sebanyak 100 pasang urat kabel.RPU berfungsi sebagai tempat penyambungan antara
kabel primer dengan kabel dari sentral, dan sebagai tempat pengetesan dalam melokalisir
gangguan.
RK (Rumah Kabel)
RK merupakan salah satu bagian yang penting dalam suatu jaringan kebel telepon
antara sentral dengan pesawat pelanggan yang biasanya dipasang di tepi jalan, trotoar, dan
2
pada tempat yang tidak mengganggu lalu lintas dan aman. RK terbuat dari beton ( type
lama , sekarang tidak dipakai lagi ), dan ada juga yang terbuat dari besi/fiber glass. RK
mempunyai fungsi sebagai tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel
sekunder, tempat melaksanakan pengetesan untuk melokalisir gangguan, dan tempat
melaksanakan penjumperan antara terminal blok disisi primer dengan terminal blok disisi
sekunder.
Kapasitas RK paling kecil 800 pasang, dengan arti jumlah pasangan primer dengan
pasangan sekunder yang dapat diterminasikan adalah 800 pasang, sedangkan kapasitas RK
paling besar 2400 pasang (dimensi RK dengan kapasita 2400 pasang sama dengan
kapasitas 1600 pasang). Pada umumnya, perbandingan antara kapasitas kabel primer dan
kabel sekunder adalah 2 : 3
KP/DP. (Kotak Pembagi/Distribution Point)
KP merupakan unit terminal kabel tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan
kabel distribusi (penanggal) yang mempunyai fungsi sebagai tempat penyambungan antara
kabel sekunder dengan kabel distribusi, dan sebagai tempat pengetesan untuk melokalisir
gangguan. Jaringan kabel sekunder dan saluran distribusi.
KP ada berbagai macam jenis, antara lain,A.Kotak Pembagi Tiang (KPT),B.Kotak
Pembagi Dinding (KPD),C. Tabung Pembagi / Terminal Post (TP) yaitu :
Kotak Pembagi Tiang (KPT)
Mempunyai kapasitas 10 pasang yang kecil dan 20 pasang yang besar. Digunakan
untuk mencatu pelanggan yang terpencar dengan menggunakan saluran penanggal.
Kotak Pembagi Dinding (KPD)
Dipasang pada dinding sebelah luar, biasanya digunakan untuk mencatu
pertokoan/rumah yang letaknya berdampingan secara teratur. Dapat juga dipasang pada
dinding sebelah dalam / biasanya digunakan untuk mencatu tiap tingkat pada gedung
bertingkat/komplek industri, kampus, perkantoran. DP jenis ini mempunyai kapasitas lebih
besar dibanding DP atas tiang dan biasanya kapasitas paling kecil 60 pasang dan paling
besar 400 pasang.
Tabung Pembagi / Terminal Post (TP)
Adalah kotak pembagi yang dipasang di atas permukaan tanah/pelataran. Digunakan
untuk mencatu pelanggan pada daerah permukaan yang sudah mapan seperti perumahan
pada real estate. Pada STO Simpanglima menggunakan kotak pembagi tiang dengan
kapasitas 10 – 20 saluran. Umumnya, dari 10 saluran, diambil 1 sebagai saluran cadangan
3
dan dari 20 saluran diambil 2 sebagai saluran cadangan. Saluran cadangan ini berfungsi
sebagai pengganti apabila dalam 1 KP tersebut ada saluran yang mengalami kerusakan
atau sedang dalam perbaikan. Untuk lebih lengkapnya jumlah KP beserta kapasitasnya
dapat dilihat pada lampiran.
KTB (Kotak Terminal Batas)
KTB merupakan tempat penyambungan antara kabel penanggal / distribusi dengan
kabel instalasi dalam rumah (indoor cable) yang mempunyai fungsi sebagai pembatas
antara IKR pada rumah pelanggan dengan saluran penanggal pada jaringan kabel., tempat
terminasi awal IKR pada rumah pelanggan, tempat terminasi akhir saluran penanggal dari
jaringan kabel telepon local, tempat penyambungan antara IKR pada rumah pelanggan
dengan saluran penanggal dari jaringan local, dan tempat pemeriksaan ada tidaknya dial
tone (nada pilih). KTB biasanya dipasang pada dinding rumah pelanggan dengan
ketinggian kurang lebih 170 cm dari atas tanah.
KTB mempunyai dua bagian, yaitu Sisi Telkom dan Sisi Pelanggan.
1. Sisi Telkom.
Batasan sepenuhnya tanggung jawab TELKOM terhadap kondisi instalasi kabel. Pada
sisi TELKOM terdapat terminal urat kabel yang berfungsi untuk menterminasikan kabel
saluran penanggal, IKR, kabel yang terhubung ke utas konektor pada sisi pelanggan, dan
kabel yang terhubung ke soket pada sisi pelanggan. Sisi Telkom dilengkapi dengan pintu
yang hanya dapat dibuka dengan alat khusus /dirancang dengan menggunakan segel.
2. Sisi Pelanggan
adalah batasan pelanggan diijinkan memelihara, memeriksa, dan memperbaiki IKR.
Dalam kondisi normal (operasi), maka penyambungan saluran palanggal dengan IKR
dilakukan dengan memasukkan utas konektor ke dalam outlet pasangannya di sisi
pelanggan.
IKR (Instalasi Kabel Rumah)
IKR merupakan instalasi kabel yang digunakan dalam rumah yang meliputi kabel indoor,
soket, dan pesawat telepon.
a. Kabel Indoor Kabel berisolasi dan berselubung PVC dengan warna abu-abu /hitam
yang berfungsi untuk menghubungkan antara KTB dengan roset pesawat telepon.
4
b. Soket,merupakan terminal penyambungan antara instalasi kabel dalam rumah (indoor
cable) dengan perangkat terminal (misal pesawat telepon) sehingga memudahkan
menyambung dan memutuskan hubungnan antara terminal ke instalasi kabel rumah.
c. Pesawat telepon,merupakan media untuk berkomunikasi sebagai akhir dari jaringan
kabel akses tembaga.
II. Jaringan Lokal Akses Radio
Pengertian Jarlokar
Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar) Adalah menyediakan sambungan antara
pelanggan dengan sentral local menggunakan teknologi radio secara total atau parsial,
digunakan untuk mempercepat ketersediaan jaringan local sehingga dapat mempercepat
layanan terutama pada area yang kompetitif. Namun JARLOKAR juga biasa disebut WLL
(WIRELESS LOCAL LOOP).
Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang
menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang digunakan
adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area
sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh kampus
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk
komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari
transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g)
atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b
atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP
dan atau WPA.
Sejarah Dan Perkembangan Jarlokar
Dengan perkembangan teknologi maka penerima dapat menjadi lebih kecil dan sistem
penerimaan lebih peka. Perkembangan ini memungkinkan penerima bergerak pada satu
area terbatas. Dalam arti pesawat pelanggan tidak dapat bekerja di luar daerahnya karena
tidak terdaftar / dikenali oleh sentral.
Media Transmisi Radio
Pembagian band frekwensi
Pembagian band frekwensi dan karakteristik tiap band Penggunaan frekwensi radio
sangat tergantung pada tujuan dan sifat aplikasinya. Yang menjadi pertimbangan adalah
5
jarak, iklim, kondisi lapangan, kapasitas. Pembagian band frekwensi ini ditentukan
dengan kesepakatan dalam ITU.
Sejarah dan Perkembangan GSM
Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan
masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-
negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk
menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua Negara
Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori
munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama Global System
for Mobile Communication atau GSM
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi
selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute).
Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992
karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam
untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk
handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item
pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah
mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan
per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital
Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan
dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel.Pemakaian GSM kemudian
meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem
telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT
(Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem
komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia,
tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir
tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM
tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak
digunakan di seluruh dunia.
Spesifikasi Teknis GSM
Di Eropa, pada awalnya GSM di desain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada
frekuensi ini, frekuensi uplinksnya digunakan frekuensi 890–915 MHz, sedangkan
frekuensi downlinksnya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan
6
adalah 25 Mhz (915–80 = 960–35 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari
keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu
kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi
dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna.
Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa
mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range
1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-
1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini
kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, dimana tersedia bandwidth sebesar 75 Mhz
(1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz
sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia
sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga digunakan untuk
komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R.
Arsitektur GSM
Karakteristiknya yang open standard interface (memungkinkan vendor-vendor untuk
ikut mengembangkan instrumennya pada sisi jaringan network), jangkauan luas
(roaming access), interoperabilitas serta kemudahan penggunaan SIM card pada handset
yang berbeda tanpa mengurangi fungsi konektivitasnya ini merupakan beberapa faktor
yang menyebabkan perkembangan jaringan GSM (Global System for Mobile
Communication) sedemikian pesat pada kurun waktu beberapa tahun terakhir.
Pada makala ini, arsitektur jaringan GSM serta operasionalnya akan dipaparkan lebih
lanjut dalam format yang mudah dicerna serta diharapkan dapat memperkaya khasanah
pengetahuan pembaca.
7
III. Jaringan Lokal Akses Fiber Optik
Selama ini fiber hanya dipakai untuk transmisi antar sentral, sebagai jaringan backbone,
dan digunakan untuk komunikasi jarak jauh. Lalu mulai dikembangkanlah suatu jaringan
local bahkan sampai ke terminal pelanggan dengan media fiber. Sistem transmisi fiber
optik yang digunakan pada jaringan local tersebut dinamakan Jaringan Lokal Akses Fiber
(Jarlokaf). Jarlokaf merupakan sebuah solusi strategis bagi jaringan akses pelanggan.
Namun, ketepatan dalam segi perencanaan dan operasional, serta pemilihan arsitektur dan
teknologi jaringan yang digunakan akan sangat mempengaruhi kesuksesan kegiatan
operasi, perawatan, efektivitas investasi, serta kemudahan pengembangan jaringan dan
layanan jasa. Ruang lingkup Jarlokaf berdasarkan lebar pita, dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu narrowband dan broadband. Narrowband, dengan transmisi kurang dari 2
Mbps, mampu memberikan layanan voice (telepon). Broadband, dengan transmisi diatas 2
Mbps, dapat memberikan layanan yang lebih beragam seperti voice, data, dan citra, baik
diam maupun bergerak.
Arsitektur Jaringan Fiber Optik Secara Umum
Sistem JARLOKAF setidaknya memiliki 2 buah perangkat opto elektronik, yaitu satu
perangkat opto elektronik di sisi sentral dan satu perangkat opto elektronik di sisi
pelanggan. Lokasi perangkat opto elektronik di sisi pelanggan selanjutnya disebut Titik
Konversi Optik (TKO). Secara praktis TKO berarti batas terakhir kabel optik ke arah
pelanggan yang berfungsi sebagai lokasi konversi sinyal optik ke sinyal elektronik.
Fiber To The Building (FTTB)
TKO terletak di dalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi
basement. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor.
FTTB dapat dianalogikan dengan Daerah Catu Langsung (DCL) pada jaringan akses
tembaga
Fiber To The Zone (FTTZ)
TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, baik di dalam kabinet maupun manhole.
Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa
kilometer. FTTZ dapat dianalogikan sebagai pengganti RK
Fiber To The Curb (FTTC)
TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, baik di dalam kabinet, di atas tiang
maupun manhole. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga
hingga beberapa ratus meter. FTTC dapat dianalogikan sebagai pengganti KP
8
Fiber To The Home (FTTH)
TKO terletak di rumah pelanggan. Dari gambar dibawah ini keberadaan kabel tembaga
dapat dihilangkan sama sekali, sehingga keterbatasan kemampuan dalam menyediakan
bandwidth yang lebar dan interferensi tidak akan terjadi
Teknologi Jaringan Fiber Optik
Teknologi JARLOKAF adalah teknologi yang sedang berkembang sehingga berbagai
metoda transmisi dimungkinkan untuk diterapkan dan relatif masih terbatas jumlah
implementasinya dilapangan. Teknologi Jarlokaf yang saat ini sudah berkembang dangan
baik antara lain: DLC (Digital Loop Carrier), PON (Passive Optical Network), dan AON
(Active Optical Network) dan HFC (Hybrid Fiber Coax). DLC, PON dan AON,
merupakan teknologi jarlokaf dan dapat terintegrasi dengan copper pair, sedangkan HFC
merupakan teknologi jarlokaf yang terintegrasi dengan coaxial
Jenis konfigurasi dasar yang dimiliki antara DLC dan PON/AON mempunyai
perbedaan dimana pada DLC konfigurasi dasarnya point to point, berbeda dengan
PON/AON yang berkonfigurasi point to multipoint yaitu hubungan dari titik ke banyak
titik. Untuk layanan DLC sendiri masih terbatas dan belum mampu mensupport transmisi
data dengan high bit rate. Teknologi AON menggunakan spliter aktif yaitu Active Splitting
Equipment (ASE) atau biasa disebut active splitter (AS). ASE pada AON berfungsi untuk
mendistribusikan informasi dari dan ke OLT, dari satu atau lebih ONU, dengan kapasitas
sebagai multiplexer/demultiplexer serta sebagai intermediate regenerator (penguat),
sehingga spliter pada AON bersifat aktif. Adapun perbedaan lainnya adalah pada tipe jenis
jasa yang diberikan oleh masing-masing teknologi
Pemilihan teknologi JARLOKAF harus memperhatikan beberapa kriteria antara lain :
1. Jenis jasa dan kapasitas
2. Kemudahan O&M
3. Konfigurasi dan kehandalan sistem (reliability)
4. Kompatibilitas antarmuka dan sesuai standard (compatibility)
5. Tidak mudah usang dan dijamin produksinya
6. Biaya efektif
7. Tahapan pembangunan dan pengembangan dari teknologi JARLOKAF
9
Terdapat teknologi yang digunakan untuk mentransmisikan jasa interaktif yang
merupakan layanan telekomunikasi dua arah. Pada Space Division Multiplexing (SDM)
skema transmisinya disebut Simplex, yaitu sinyal kirim dan sinyal terima dikirim melalui
serat optik yang berbeda sehingga dibutuhkan dua buah serat optik, tetapi panjang
gelombang yang digunakan cukup satu. Kemudian pada Wavelength Division
Multiplexing (WDM) skema transmisinya disebut Full-Duplex, yaitu digunakannya
panjang gelombang yang berbeda untuk sinyal kirim dan sinyal terima, sehingga proses
sinyal dapat dilakukan secara bersamaan dalam satu serat optik. Teknologi multiplex yang
lainnya adalah Time Division Multiplexing (TDM). Skema transmisi dari TDM disebut
Half-Duplex, yaitu sinyal kirim dan sinyal terima dikirim pada waktu yang berbeda secara
bergantian, sehingga dapat menggunakan panjang gelombang yang sama dan hanya
membutuhkan satu serat optik.
IV. Hybrid serat koaksial (HFC)
Adalah ndustri telekomunikasi istilah untuk broadband jaringan yang
menggabungkan fiber optik dan kabel koaksial . Telah umum digunakan secara global
oleh televisi kabel operator sejak awal 1990-an
Jaringan serat optik meluas dari master operator kabel ' headend , kadang-kadang untuk
headend regional, dan keluar untuk hubsite lingkungan, dan akhirnya ke node serat optik
yang berfungsi di mana saja 25-2000 rumah. Ujung guru biasanya akan memiliki piring
satelit untuk penerimaan sinyal video jauh serta IP router agregasi. Beberapa headend
master juga rumah telepon peralatan untuk menyediakan layanan telekomunikasi kepada
masyarakat.
Sebuah daerah atau area headend / hub akan menerima sinyal video dari headend
master dan menambahnya dengan Akses publik, pendidikan, dan pemerintah (PEG) TV
kabel saluran seperti yang dipersyaratkan oleh otoritas waralaba lokal atau menyisipkan
iklan bertarget yang menarik ke lokal daerah. Berbagai layanan dikodekan, dimodulasi dan
upconverted ke frekuensi radio (RF) operator , dikombinasikan ke sinyal listrik tunggal
dan dimasukkan ke pemancar optik broadband.
Ini pemancar optik mengubah sinyal listrik ke sinyal optik hilir termodulasi yang
dikirimkan ke node. Kabel Serat optik menghubungkan headend atau hub untuk node optik
di titik-to-point atau bintangtopologi , atau dalam beberapa kasus, dalam topologi cincin
yang dilindungi.
10
Node Serat Optik
Sebuah simpul serat optik memiliki penerima optik broadband yang mengubah sinyal
optik termodulasi hilir berasal dari headend / hub ke sinyal listrik akan rumah. Hari ini,
sinyal hilir adalah sinyal RF yang dimodulasi biasanya dimulai pada 50 MHz dan rentang
dari 550 MHz sampai 1000 MHz pada ujung atas. Simpul serat optik juga berisi pemancar
terbalik / jalur kembali yang mengirimkan komunikasi dari rumah kembali ke headend. Di
Amerika Utara, ini sinyal reverse adalah RF termodulasi mulai 5-42 MHz sementara di
bagian lain dunia, kisaran adalah 5-65 MHz.
Bagian optik jaringan menyediakan sejumlah besar fleksibilitas. Jika tidak ada kabel
serat optik banyak ke node, panjang gelombang division multiplexing dapat dimanfaatkan
untuk menggabungkan beberapa sinyal optik ke serat yang sama. Filter optik digunakan
untuk menggabungkan dan membagi panjang gelombang optik ke serat tunggal. Misalnya,
sinyal hilir dapat berada di panjang gelombang di 1310nm dan sinyal kembali bisa berada
di panjang gelombang di 1550nm. Ada juga teknik untuk menempatkan beberapa hilir dan
hulu sinyal pada serat tunggal dengan menempatkan mereka pada panjang gelombang
yang berbeda.
Akhir koneksi ke rumah-rumah
Bagian koaksial jaringan menghubungkan 25-2000 rumah (500 adalah khas) dalam
konfigurasi pohon dan cabang-off dari node. RF amplifier digunakan pada interval untuk
mengatasi redaman kabel dan kerugian pasif dari sinyal listrik yang disebabkan oleh
pemisahan atau "menekan" kabel koaksial.
Batang kabel koaksial terhubung ke node optik dan membentuk tulang punggung
koaksial yang menghubungkan kabel distribusi yang lebih kecil. Batang juga membawa
kabel listrik AC yang ditambahkan ke baris kabel pada biasanya baik 60V atau 90V
dengan power supply dan Inserter kekuasaan. Daya tersebut akan ditambahkan ke baris
kabel sehingga amplifier batang dan distribusi tidak memerlukan sumber, daya individu
eksternal.
Dari kabel bagasi, kabel distribusi yang lebih kecil yang terhubung ke port dari penguat
bagasi untuk membawa sinyal RF dan listrik AC ke jalan-jalan. Jika diperlukan, extender
line, yang adalah amplifier distribusi yang lebih kecil, meningkatkan sinyal untuk menjaga
kekuatan sinyal televisi pada tingkat bahwa TV dapat menerima. Jalur distribusi ini
kemudian "disadap" ke dan digunakan untuk menghubungkan tetes individu ke rumah
pelanggan.
11
Ini keran melewati sinyal RF dan memblokir listrik AC kecuali ada perangkat teleponi
yang membutuhkan keandalan cadangan daya yang disediakan oleh sistem kekuasaan
coax. Keran berakhir menjadi drop koaksial kecil menggunakan tipe konektor sekrup
standar yang dikenal sebagai konektor "F" .
Penurunan tersebut kemudian dihubungkan dengan rumah tempat blok tanah
melindungi sistem dari tegangan nyasar. Tergantung pada desain jaringan, sinyal
kemudian dapat melewati splitter ke beberapa TV. Jika splitter terlalu banyak digunakan
untuk menghubungkan beberapa TV, tingkat sinyal akan menurun, dan kualitas gambar
pada saluran analog dari TV yang melewati splitter akan turun yang membutuhkan
penggunaan sebuah "drop" atau "rumah" penguat.
Transportasi Melalui Jaringan HFC
Dengan menggunakan frekuensi multiplexing divisi , jaringan HFC dapat membawa
berbagai layanan, termasuk TV analog, TV digital ( SDTV atau HDTV ), Video on
demand , telepon , dan data berkecepatan tinggi. Layanan pada sistem ini dilakukan
pada frekuensi radio (RF) dalam 5-1000 MHz pita frekuensi MHz.
Jaringan HFC dapat dioperasikan bi-terarah, yang berarti bahwa sinyal dicatat di kedua
arah pada jaringan yang sama dari kantor headend / hub ke rumah, dan dari rumah ke
kantor headend / hub.Forward-path atau hilir sinyal membawa informasi dari kantor
headend / hub ke rumah, seperti konten video, suara dan data internet.
Kembalinya-path atau hulu sinyal membawa informasi dari rumah ke kantor headend /
hub, seperti sinyal kontrol untuk memesan data film atau internet untuk mengirim
email. Forward-jalan dan kembalinya-jalan sebenarnya dilakukan melalui kabel koaksial
yang sama di kedua arah antara node optik dan rumah.
Untuk mencegah interferensi sinyal, band frekuensi dibagi menjadi dua bagian. Di
negara-negara yang secara tradisional digunakan NTSC Sistem M , bagian adalah 52 MHz
ke 1000 MHz untuk forward-jalur sinyal, dan 5 MHz sampai 42 MHz untuk return-path
sinyal. Negara-negara lain menggunakan ukuran band yang berbeda, tetapi mirip dalam
bahwa ada lebih banyak bandwidth untuk komunikasi hilir bukan komunikasi hulu.
Secara tradisional, karena konten video diutus hanya kepada rumah, jaringan HFC ini
disusun untuk menjadi non-simetris: satu arah memiliki lebih banyak data-daya dukung
dari arah lain. Kembalinya-jalan pada awalnya hanya digunakan untuk beberapa sinyal
kontrol untuk memesan film, dll, yang diperlukan bandwidth yang sangat kecil. Sebagai
12
layanan tambahan telah ditambahkan ke jaringan HFC, seperti akses internet dan telepon,
kembalinya-jalan sedang digunakan lagi.
Sistem Multi Operator
Sistem Multi Operator (MSOs) mengembangkan metode pengiriman berbagai layanan
lebih sinyal RF pada kabel serat optik dan koaksial tembaga. Metode asli untuk
mengangkut video melalui jaringan HFC dan, masih metode yang paling banyak
digunakan, adalah dengan modulasi dari standar saluran TV analog yang mirip dengan
metode yang digunakan untuk transmisi over-the-air siaran.Lihat disiarkan sistem
televisi untuk informasi lebih lanjut.
Salah satu saluran TV analog menempati 6 MHz-lebar pita frekuensi di NTSC sistem
berbasis, atau 8 MHz-lebar pita frekuensi dalam sistem PAL atau SECAM berbasis. Setiap
saluran ini berpusat pada pembawa frekuensi tertentu sehingga tidak ada gangguan dengan
saluran berdekatan atau harmonis. Untuk dapat melihat saluran digital dimodulasi, rumah,
atau pelanggan-tempat peralatan(CPE), televisi digital misalnya, komputer, atau set-top
box , diharuskan untuk mengubah sinyal RF untuk sinyal yang kompatibel dengan
perangkat tampilan seperti analog televisi atau monitor komputer. Federal Communication
Commission (FCC) memutuskan bahwa konsumen dapat memperoleh kartu kabel dari
mereka MSO lokal untuk mengizinkan melihat saluran digital.
Dengan menggunakan teknik kompresi digital, beberapa saluran TV standar dan
definisi tinggi dapat dilakukan pada satu 6 atau 8 pembawa frekuensi MHz sehingga
meningkatkan saluran membawa kapasitas dari jaringan HFC dengan 10 kali atau lebih
dibandingkan jaringan semua analog. Perhatikan bahwa tuner digital (yaitu TV set-top
box) tidak diperlukan untuk standar saluran TV analog sejak televisi paling telah
terintegrasi tuner analog yang dapat membaca sandi sinyal, kecuali beberapa jenis berebut
digunakan.
Teknologi jaringan Kompetitif
Digital subscriber line (DSL) adalah teknologi yang digunakan oleh perusahaan telepon
tradisional untuk memberikan layanan canggih (data berkecepatan tinggi dan kadang-
kadang video) melalui kabel telepon tembaga twisted pair. Ini biasanya memiliki data yang
lebih rendah daya dukung dari HFC jaringan dan kecepatan data dapat kisaran terbatas
oleh panjang garis dan kualitas.
Televisi satelit bersaing dengan baik dengan jaringan HFC dalam memberikan layanan
video broadcast. sistem satelit Interaktif kurang kompetitif di lingkungan perkotaan besar
13
karena mereka pulang-pergi waktu delay , tapi yang menarik di daerah pedesaan dan
lingkungan lainnya dengan infrastruktur terestrial tidak memadai atau tidak digunakan.
Analog dengan HFC, Fiber Dalam Loop teknologi digunakan melalui telepon operator
pertukaran lokal untuk memberikan layanan canggih untuk pelanggan telepon
selama POTS local loop .
Pada awal 2000, perusahaan telekomunikasi mulai penyebaran yang signifikan
dari Serat untuk x seperti jaringan optik pasif solusi untuk mengirimkan video, data dan
suara untuk bersaing dengan operator kabel. Ini dapat mahal untuk menyebarkan tetapi
mereka dapat menyediakan kapasitas bandwidth yang besar terutama untuk layanan data.
14
Sumber :
http://skatel.wordpress.com/artikel/jaringan-lokal-akses-tembaga/
http://skatel.wordpress.com/artikel/jaringan-lokal-akses-radio/
http://elreg-01.blogspot.com/2010/01/jaringan-lokal-akses-fiber-optik.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Hybrid_fibre-coaxial
http://www.pustakaskripsi.com/skripsi-teknik-elektro-8-839.html
15