YAITU HAK ATAS TANAH YANG TIDAK LANGSUNG BERSUMBER … · - HAK USAHA BAGI HASIL - HAK GADAI - HAK...

Post on 06-Jul-2019

221 views 0 download

Transcript of YAITU HAK ATAS TANAH YANG TIDAK LANGSUNG BERSUMBER … · - HAK USAHA BAGI HASIL - HAK GADAI - HAK...

YAITU HAK ATAS TANAH YANG TIDAK LANGSUNG BERSUMBERPADA HAK BANGSA INDONESIA DAN YANG DIBERIKAN OLEHPEMILIK TANAH DENGAN CARA PERJANJIAN PEMBERIAN HAKANTARA PEMILIK TANAH DENGAN CALON PEMEGANG HAKYANG BERSANGKUTAN.

YANG TERMASUK HAK ATAS TANAH SEKUNDER ADALAH:- HAK GUNA BANGUNAN- HAK PAKAI- HAK SEWA- HAK USAHA BAGI HASIL- HAK GADAI- HAK MENUMPANG

Hak Sewa, Hak Gadai, Hak Usaha BagiHasil dan Hak Menumpang, sifatnyaadalah sementara, artinya sebagaisuatu lembaga pada suatu ketika akandihapuskan karena pada asasnyaHukum Agraria tidak memperbolehkanadanya pemerasan.

Khusus untuk tanah pertanian padadasarnya wajib dikerjakan sendiri(Pasal 10 UUPA).

Peraturan (dasar hukumnya)Pasal 44 dan 45 UUPA.

PengertianHak Sewa adalah hak yang memberi wewenang untuk menggunakan tanah milik pihak lain dengan kewajiban membayar uang sewa pada tiap-tiap waktu tertentu.

Hak sewa ini dalam hukum adat dikenal dengan istilah “jual tahunan”.

UANG SEWA

penguasaan yuridis(Hak Milik) penguasaan fisik

( Hak Sewa)

Pemilik Penyewa

TANAH

Sifat dan Ciri-ciri:

1) Bersifat pribadi, dalam arti tidak dapat dialihkantanpa izin pemiliknya;

2) Dapat diperjanjikan, hubungan sewa putus bilapenyewa meninggal dunia;

3) Tidak terputus bila Hak Milik dialihkan;4) Tidak dapat dijadikan jaminan hutang dengan

dibebani Hak Tanggungan;5) Dapat dilepaskan;6) Tidak perlu didaftar, cukup dengan perjanjian

yang dituangkan diatas akta otentik atau aktabawah tangan

.

Subyek (pasal 45 UUPA)

(1) Warganegara Indonesia;(2) Badan Hukum Indonesia;(3) Warganegara asing yang

berkedudukan di Indonesia;(4) Badan hukum asing yang mempunyai

perwakilan di Indonesia.

Jangka waktuTergantung perjanjian, dengan memperhatikan pasal 26 ayat 2 UUPA.

Terjadinya(1) karena perjanjian;(2) konversi.

Luas Tanah(1) Untuk tanah pertanian: dibatasi dengan UU No. 56/Prp/1960;(2) Untuk tanah bangunan : tidak ada

pembatasan.

Peraturan (dasar hukumnya)(1) Pasal 53 UUPA;(2) UU No. 56/Prp/1960

Pengertian

Hak Gadai adalah hubungan hukum antara seseorangdengan tanah milik orang lain yang telah menerima uanggadai daripadanya, yang memberi wewenang kepadanyauntuk menggunakan atau mengambil manfaat dari tanahtersebut.

UANG GADAI

penguasaan yuridis penguasaanfisik

(Hak Milik) ( Hak Gadai)

Pemilik Pemegang gadai

TANAH

Sifat dan Ciri-ciri(1) Jangka waktunya terbatas;(2) Hak menebus dapat beralih kepada ahli waris;(3) Tidak berakhir dengan meninggalnya pemegang gadai;(4) Dapat dibebani hak atas tanah yang lain, dalam arti

dapat dianak-gadaikan (onderverpanden);

HAK GADAI I HAK GADAI II

TANAH TANAH

UANG GADAI I UANG GADAI II

S1 S2 S3

(5) Dapat dialihkan kepada pihak ketiga (= memindah-gadaikan/doorverpanden);

UANG GADAITANAH TANAH

Uang Gadai Penebusan uang gadaiS1 S2 S3

(6) Tidak hapus bila hak atas tanah dialihkan kepadapihak lain;

uang gadai

Tanah Pengalihan HM

Uang Gadai

(7) Uang gadai dapat ditambah (= mendalamigadai);

S2 S1 S3

Jangka waktu

(1) Untuk tanah pertanian adalah 7 tahun(pasal 7 UU No. 56/Prp/1960);

(2) Untuk tanah bangunan, tidak tertentu(hukum adat).

Subyek (Pasal 45 UUPA)Warganegara Indonesia (pasal 9 ayat 2 UUPA);

Terjadinya(1) karena jual gadai; dan(2) konversi.

Luas Tanah1) Untuk tanah pertanian: dibatasi dengan UU No.

56/Prp/1960;2) Untuk tanah bangunan, tidak tertentu (hukum adat).

Hapusnya1) Penebusan oleh pemberi gadai (=pemilik

tanah);2) 7 tahun untuk tanah pertanian;3) Dicabut untuk kepentingan umum;4) Tanahnya musnah.

Besarnya uang penebusan gadai(Pasal 7 ayat 2 UU No. 56/Prp/1960)

Rumus : (7 + 1/2) - waktu berlangsungnya gadai x uang gadai

7

Peraturan (dasar hukumnya)

(1) UUPA : Pasal 5;(2) Luar UUPA:

UU No. 2/1960 tentang Perjanjian Bagi Hasil; PMPA Nomor 4/1964 tentang Penetapan Perimbangan

Khusus dalam Pelaksanaan Perjanjian Bagi Hasil; Inpres No. 13/1980 tentang Pedoman Pelaksanaan UU No.

2/1960; Keputusan Bersama Mendagri dan Menteri Pertanian

No. 211/1980 - 714/KPTSUM/9/1980 tentang Juklak InpresNo. 13 Tahun 1980.

Pengertian

Hak Usaha Bagi Hasil adalah hakseseorang atau badan hukum(Penggarap) untuk menyelenggarakanusaha pertanian di atas tanahkepunyaan pihak lain (pemilik), denganperjanjian bahwa hasilnya akan dibagidi antara keduanya menurut imbanganyang telah disetujui.

Sifat dan Ciri-ciri

(1) Jangka waktunya terbatas;(2) Tidak dapat dialihkan tanpa izin pemilik;(3) Tidak dapat hapus bila hak milik beralih;(4) Tidak hapus bila penggarap meninggal

dunia, tetapi hapus apabila pemilik meninggal;

(5) Didaftar menurut peraturan khusus(UU No. 2/1960);

(6) Pada waktunya akan dihapuskan.

Jangka waktu(1) Untuk tanah sawah, minimum 3 tahun;(2) Untuk tanah kering, minimum 5 tahun

(Pasal 4 UU No. 2/1960).

Subyek : Warganegara Indonesia(1) Subyek yang membagi-hasilkan:

- Pemilik;- Penyewa;- Pemegang Hak Gadai.

(2) Subyek dapat menjadi Penggarap:- Warganegara Indonesia (pasal 9 UUPA);- Koperasi Tani/Desa (Inpres No. 13/1980).

Terjadinya(1) karena perjanjian; dan(2) konversi.

Luas TanahMaksimum 3 hektar (Pasal 4 UU No. 2/1960).

Hapusnya(1) Jangka waktunya berakhir;(2) Atas persetujuan kedua belah pihak sebelum jangka waktu

berakhir;(3) Dengan izin Kepala Desa atas tuntutan pemilik, dalam

hal apabila pemilik ternyata kepentingannya dirugikanoleh penggarap, misalnya penggarap tidak jujur, tidakmengusahakan dengan baik tanah garapannya, dan lain-lain;

(4) Tanahnya musnah.

Peraturan (dasar hukumnya)Pasal 53 UUPA.

PengertianHak Menumpang adalah hak yang memberikepada seseorang untuk mendirikan danmenempati rumah di atas tanah pekaranganorang lain.(istilah: numpang sari/magersari).

Hak menumpang ini sebenarnya termasuk speciesHak Pakai, akan tetapi pada Hak Menumpanghubungan hukumnya lemah, mudah diputuskanoleh pemilik tanah pekarangan, karena dalam hakmenumpang ini tidak dikenal bayaran (gratis).

Sifat dan Ciri-ciri(1) Hak yang sangat lemah;(2) Tidak ada pembayaran sewa;(3)Sewaktu-waktu jika pemilik tanah

memerlukan tanahnya, hak tersebuthapus;

(4) Turun temurun;(5) Tidak dapat dialihkan

Jangka waktuTidak tetap, tergantung si pemilik tanah.

SubyekWarganegara Indonesia

Terjadinya(1) karena perjanjian (izin pemilik tanah); (2) karena konversi.

Hapusnya(1) Pengakhiran hubungan;

Tukon tali: “pesangon” yang diberikan pemilik kepada yang menumpang yang terkena pengosongan;

(2) Dicabut untuk kepentingan umum;(3) Dilepaskan oleh pemilik;(4) Tanahnya musnah.