Xii tkj a-rida_rima-kesadaran_berlalu_lintas

Post on 20-Jan-2017

64 views 0 download

Transcript of Xii tkj a-rida_rima-kesadaran_berlalu_lintas

KESADARAN BERLALU LINTAS

Pendidikan KewarganegaraanOleh:

Rida Alis SandraRima Amalia

Latar Belakang

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa 1 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun di jalan raya akibat kecelakaan, dimana 40 % diantaranya berusia dibawah 25 tahun.Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebutkan bahwa kecelakaan lalu lintas di Indonesia dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, di bawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis/TBC.

Lalu Lintas adalah gerak

kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan.

Pengertian

MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.

Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Tidak Bermotor.

Pengertian

MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.

Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi.

Pengertian

MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.

Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di Jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda.

MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.

Pengertian

Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan berlalu lintas yang berlangsung secara teratur sesuai dengan hak dan kewajiban setiap Pengguna Jalan.

Pengertian

MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.

1. Safety RidingLangkah awal ini penting untuk menyadarkan pengendara kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor akan resiko berkendara sehingga dapat meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan di jalan raya. Konsep safety riding meliputi :

▪Pengenalan perangkat keselamatan▪Pengujian ketrampilan berkendara▪Pengenalan karakteristik kendaraan▪pengenalan mengenai etika dasar berkendara di jalan raya

Budaya Berkendara

2. Defensive Driving lebih mengarah kepada pengendalian pola, cara, mental serta attitude pengendara. Setidaknya terdapat empat kunci utama prinsip defensive driving tersebut yaitu :▪ Kewaspadaan (Alertness)▪ Kesadaran (Awarness)▪ Antisipasi (Anticipation)▪ Sikap dan Mental (Attitude)

Budaya Berkendara

POSISI BERKENDARA YANG SALAH

Posisi berkendara yang benar

Banyaknya kasus pelanggaran lalu lintas dikarnakan :

▪ Banting setir.▪ Menyetir sambil mengantuk.▪ Menyetir di bawah pengaruh alcohol.▪ Panik.▪ Ngebut.▪ Menyetir sembrono.▪ Menerobos lampu merah.▪ Tidak konsentrasi.

Inti Permasalahan

Penanggulangan Masalah • Pengenalan mengenai tata tertib lalu lintas sejak dini

Honda ajak anak-anak mengenal dunia otomotif dan tata tertib lalu lintas.

Belajar Berlalu Lintas Melalui Permainan Animasi

• Operasi Simpatik dari KepolisianBagikan bunga, helm, dan selebaranSosialisasi berkendara ke sekolah-sekolah

• Razia yang dilakukan oleh kepolisian untuk memeriksa kelengkapan motor beserta surat-suratnya serta izin mengemudi pengendara motor

HASIL PENELITIAN ALASAN MASYARAKAT MELAKUKAN

PELANGGARAN LALU LINTAS

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp.1.000.000 (satu juta rupiah).

UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 281.

Ketentuan Pidana

Setiap Pengguna Jalan yang tidak mematuhi perintah yang diberikan oleh petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 282.

Ketentuan Pidana

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor dengan tidak mengutamakan keselamatan Pejalan Kaki atau pesepeda dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah).

UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 284.

Ketentuan Pidana

Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 285.

Ketentuan Pidana

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah).

UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 287 Ayat (1).

Ketentuan Pidana

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar aturan gerakan lalu lintas tentang tata cara berhenti dan Parkir dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 287 Ayat (3).

Ketentuan Pidana

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar aturan batas kecepatan paling tinggi atau paling rendah dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah).UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 287 Ayat (5).

Ketentuan Pidana

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak dilengkapi dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah).

UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 288 Ayat (1).

Ketentuan Pidana

Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor tidak mengenakan helm Standar Nasional Indonesia dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 291 Ayat (1).

Ketentuan Pidana

Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor yang membiarkan penumpangnya tidak mengenakan helm sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (8) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 291 Ayat (2).

Ketentuan Pidana

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang akan membelok atau berbalik arah, tanpa memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat tangan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 294.

Ketentuan Pidana

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan kerusakan Kendaraan dan/atau barang dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000 (satu juta rupiah).

UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (1).

Ketentuan Pidana

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan Kendaraan dan/atau barang dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.2.000.000 (dua juta rupiah).

UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (2).

Ketentuan Pidana

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka berat dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (3).

Ketentuan Pidana

Dalam hal kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.12.000.000 (dua belas juta rupiah).

UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (4).

Ketentuan Pidana

Sekian Presentasi dari Kami Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

“Ingat Ketertiban memberi kenyamanan bagi kita dan Orang lain !”