Post on 30-Jan-2018
Workshop Penulisan Makalah
Pesantren PERSIS Bangil
Tahun 2010-2011
Pengenalan • Penelitian Ilmiah (Al-Bahts Al-Ilmy) adalah
usaha ilmiah yang melibatkan proses pengumpulan semua informasi yang memenuhi unsur-unsur hakiki dan maknawi tentang suatu obyek pembahasan tertentu sehingga dapat dilakukan analisa sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah baku dengan tujuan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan baru.
Ciri Khas Penelitian Ilmiah
•Tematis
•Metodologis
•Bertujuan
Tematis • Dengan membatasi penelitian dan
memaksimalkan tenaga hanya pada obyek penelitian yang telah ditentukan dan tidak keluar dari pembahasan utama.
• Dengan membebaskan pemikiran dan memurnikan hasil kesimpulan dari pengaruh perdebatan-perdebatan individu ataupun dari kecenderungan terhadap gaya pemikiran tertentu atau dari orang-orang tertentu.
Metodologis • Analisa dan Uji Coba.
• Membuat hipotesa atau dugaan-dugaan ilmiah.
• Menguji hipotesa atau dugaan-dugaan tersebut.
• Mencapai kebenaran suatu hipotesa atau dugaan.
Bertujuan Menghasilkan:
“Inovasi Baru” atau “Terobosan Baru”
oPemikiran-pemikiran baru dalam ruang lingkup penelitiannya
oSolusi atas permasalahan-permasalahan ilmiah
oPenjelasan-penjelasan atas hal-hal yang tidak jelas
Tahapan Penulisan Makalah
1. Perencanaan
2. Pengumpulan materi
3. Analisa
4. Penulisan
Perencanaan 1. Memahami Pokok Pembahasan
2. Memahami Urgensi Pokok Pembahasan
3. Pembatasan Pokok Pembahasan
4. Pembagian Pokok Pembahasan
Perencanaan:
Memahami Pokok Pembahasan
1. Memahami Ruang lingkup Pembahasan dan kaitan-kaitannya
2. Memahami hal-hal yang tidak terkait
3. Menuangkannya dalam catatan awal
Perencanaan:
Memahami Urgensi Pokok Pembahasan
• Apakah hasil yang akan dicapai nanti punya manfaat untuk para pembaca secara khusus dan masyarakat secara umum ataukah tidak?
• Apa sajakah manfaat-manfaat itu?
Perencanaan:
Pembatasan Pokok Pembahasan
• Dengan membatasi pokok pembahasan yang akan dikaji maka si peneliti mempunyai panduan dan petunjuk tentang mana yang harus diteliti dan mana yang harus ditinggalkan
Perencanaan:
Pembagian Pokok Pembahasan
• Membagi pokok pembahasan ke dalam kerangka tabwiib atau penyusunan bab
• Mengurutkan bab dari yang sederhana dan mudah kemudian meningkat menuju pembahasan yang rumit dan sulit
• Dituliskan dalam Khutthatul Bahts wat Tabwiib atau Rencana Penelitian dan Penyusunan Bab
Contoh Khutthatul Bahts wat Tabwiib
• Judul Makalah:
“Hukum mengucapkan sumpah palsu.”
• Bab I: Pendahuluan o Motto
o Kata Pengantar
• Sekapur Sirih
• Ucapan Terima Kasih
• Tujuan Penulisan
• Metode Penulisan
• Sistematika Penulisan
Contoh Khutthatul Bahts wat Tabwiib
• Bab II: Hakikat Sumpah o Definisi Sumpah
• Sumpah secara bahasa
• Sumpah secara istilah
o Macam-macam Sumpah
• Sumpah sia-sia (Al-Yamiin Al-Laghwu)
• Sumpah yang berlaku (Al-Yamiin Al-Mun’aqidah)
• Sumpah palsu (Al-Yamiin Al-Ghumus)
o Contoh-contoh Sumpah
• Sumpah sia-sia (Al-Yamiin Al-Laghwu)
• Sumpah yang berlaku (Al-Yamiin Al-Mun’aqidah)
• Sumpah palsu (Al-Yamiin Al-Ghumus)
Contoh Khutthatul Bahts wat Tabwiib
• Bab III: Hukum mengucapkan sumpah palsu o Dalil-dalil yang berkaitan dengan sumpah palsu
• Al-Qur’an
• As-Sunnah
• Ijma’
• Qiyas
• Saddud Dzara’i
• Al-Urf
o Istimbath hukum
• Hukum mengucapkannya
• Hal-hal yang berhubungan dengan sumpah palsu
o Status sumpah palsu
o Hukuman bagi yang mengucapkan sumpah palsu
o Mencabut sumpah palsu
Contoh Khutthatul Bahts wat Tabwiib
• Bab IV: Penutup o Kesimpulan
• Hukum mengucapkannya
• Status sumpah palsu
• Hukuman bagi yang mengucapkan sumpah palsu
• Mencabut sumpah palsu
o Saran
• Daftar Pustaka
• Daftar Isi
Pengumpulan Materi Mengumpulkan materi dan bahan kajian sesuai dengan rencana penelitian
• Materi-materi terkait definisi: o Untuk asal muasal kata diambilkan dari mu’jam, kamus atau
ensiklopedi kebahasaan.
o Untuk makna istilah diambilkan dari kitab-kitab fiqih yang masyhur.
• Materi-materi terkait dalil-dalil umum: o Dikumpulkan dari kitab-kitab fiqh
o Dikumpulkan dari Al-Qur’an
o Dikumpulkan dan dari kitab-kitab hadits induk dengan pengecekan statusnya
• Materi-matert terkait cara dan metode istimbath: o Dikumpulkan dari kitab-kitab ushul fiqh
o Dikumpulkan dari kitab-kitab qawaaid fiqhiyyah
Analisa Peneliti dituntut untuk:
• Mengumpulkan informasi yang berserakan
• Menyaring informasi yang diperlukan
• Membuang informasi yang tidak diperlukan
• Menghubungkan antar satu informasi dengan yang lainnya secara langsung ataupun tidak langsung
Penulisan • Menuliskan seluruh definisi dan hakikat
obyek pembahasan secara tersusun dan teratur
• Menuliskan dalil-dalil umum
• Menuliskan analisa masalah dengan disertai dalil, istimbath dan alur logika yang teratur
• Menuliskan hasil-hasil analisa ataupun tarjih
• Melengkapi semua sumber rujukan
• Menuliskan Muqaddimah
• Menuliskan Daftar Rujukan secara teratur
Metode Penulisan • Metode yang digunakan dalam penelitian
adalah metode penelitian pustaka dan bukan penelitian lapangan.
• Metode penelitian hadits dikembalikan kepada metode ilmu Musthalah Hadits dan Jarh Wat Ta’dil
• Metode istimbath atau penyimpulan hukum dikembalikan kepada metode Ushul Fiqh dan kaidah-kaidahnya.
Buku-buku Rujukan • Rujukan Primer Disebutkan pertama kali dalam penyandaran rujukan
o Al-Qur’an
o Kitab-kitab Hadits induk
o Kitab-kitab Rijalul Hadits induk
o Kitab-kitab Syarah induk
o Kitab-kitab Fiqh induk
o Kitab-kitab Mu’jam, ensikopledi bahasa arab induk
• Rujukan Sekunder Disebutkan di tempat berikutnya (disarankan untuk tidak disebutkan)
o Kitab-kitab Takhrij Al-Hadits
o Kitab-kitab Fiqh Kontemporer
o Kitab-kitab lainnya yang berkaitan terutama kitab terjemahan
o Makalah-makalah ilmiah
Cara Memberi Rujukan
• Setiap Nukilan Bahasa dan Istilah o Dicantumkan footnote yang bersandar kepada Mu’jam dan
Kamus
• Setiap Ayat dan Hadits o Dicantumkan footnote yang bersandar kepada Al-Qur’an dan
kitab-kitab Hadits induk
• Setiap status Hadits o Dicantumkan footnote yang bersandar kepada kitab-kitab Rijalul
Hadits
• Setiap Pendapat Ilmiah o Setiap pendapat ulama’ disandarkan kepada kitab atau buku di
mana pendapat itu dinukil
Contoh Footnote ث نا ث نا :قال الز ب ي، بن الله عبد احلميدي حد ث نا :قال سفيان، حد بن يي حد، إب راهيم بن ممد أخب رن :قال األنصاري ، سعيد بن علقمة سع أنه الت يمي ، وقاص :قال ادلنب على عنه الله رضي اخلطاب بن عمر سعت :ي قول الليثيا " :ي قول وسلم عليه الله صلى الله رسول سعت ا بالن يات، األعمال إن وإن
امرأة إل أو ، يصيب ها دن يا إل هجرته كانت فمن ، ن وى ما امرئ لكل 1.إليه هاجر ما إل فهجرته ي نكحها،
---------- 1. Al-Bukhary, Muhammad bin Isma’il Abu Abdillah, Al-Jami’ Ash-Shahih Hasba Tarqiim Fath Al-Bary, cetakan pertama, 1407 H/1987 M, Penerbit Dar Asy-Sya’b, Kairo, Juz 1 Hal 2
SELAMAT BERTUGAS
SEMOGA BERHASIL