Post on 27-Nov-2020
INSTRUMEN TES HASIL PEMBELAJARAN
ADE DARMAWAN PELLO .S.SiTWIDYAISWARA AHLI MUDA
PUSAT PENGEMBANGAN SDM APARATUR PERHUBUNGAN
Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diklat Teknis Transportasi Tingkat Dasar merupakan jenis diklat yang
diberikan kepada calon pegawai negeri sipil dilingkungan Kementerian
Perhubungan agar memiliki pengetahuan dan kompetensi dasar tentang
transportasi. Dalam dunia pendidikan, pentingnya pengukuran prestasi belajar
tidak dapat diragukan lagi. Agar diperoleh sebuah alat ukur yang valid dan
reliabel, dibutuhkan adanya berbagai macam kecakapan yang harus dipenuhi
agar diperoleh sebuah alat tes yang baik. Karena dengan menggunakan alat
tes yang baik dan didukung oleh keterampilan dari yang memakainya, maka
dapat diperoleh informasi yang tepat mengenai hasil dari kegiatan proses
belajar berlangsung.
Tes menurut Anne Anastasia adalah suatu pengukuran yang obyektif dan
standar pada sample perilaku, sedangkan tes prestasi belajar merupakan tes
yang dalam bidang pendidikan atau pembelajaran, sesuai dengan
pendapat Benjamin Bloom bahwa belajar merupakan tujuan dari
pendidikan yang menjadi 3 bagian yaitu kawasan kognitif, afektif, dan
psikomotor. Akan tetapi terdapat batasan yang lebih diutamakan pada
kawasan kognitif yaitu dengan menekankan pada yang tertulis.
Namun kenyataanya tidak demikian, masih sering kita jumpai beberapa tes
prestasi atau tes hasil belajar yang tidak mengukur apa yang seharusnya
diukur, sehingga tidak sedikit Peserta Diklat yang mengeluhkan tentang
materi tes (evaluasi belajar) yang akan diujikan, karena tidak sesuai dengan
materi yang diterimanya dari Widyaiswara, sehingga menimbulkan
ketidakpuasan Peserta Diklat terhadap hasil tes (nilai) yang diperolehnya. Hal
ini berdampak nilai (skor) yang dihasilkan tidak dapat mencerminkan
performansi Peserta Diklat dalam mata pelajaran tertentu.
Dengan demikian, alat tes tersebut tidak dapat memberikan informasi dengan
tepat mengenai kemampuan Peserta Diklat, sehingga akan menimbulkan
kesalahan dalam pengambilan keputusan hasil belajar Peserta Diklat.
Berawal dari latar belakang permasalahan tersebut, maka tujuan penulisan ini
untuk mengadakan uji coba tes hasil belajar yang valid dan reliabel dengan
harapan adanya perbaikan sistem pendidikan terutama mengenai penilaian
terhadap prestasi belajar Peserta Diklat, sehingga hasil belajat tersebut dapat
diketahui dengan tepat dan benar.
B. Tujuan
Uji coba tes hasil belajar ini bertujuan antara lain:
1. Untuk mengukur kemampuan Peserta Diklat dalam bidang studi
tertentu, sejauh mana materi yang dikuasai dalam proses belajar
sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat mengenai hasil belajar
Peserta Diklat.
2. Mengetahui adanya kesesuaian antara tes yang diuji cobakan dengan
kondisi Peserta Diklat sehingga hasil dari tes dapat dijadikan
pedoman Widyaiswara dalam meningkatkan kualitas cara
pengajarannya.
3. Mengaplikasikan dan menerapkan teori tentang tes prestasi pada
bidang studi tertentu. Yang dalam hal ini adalah peserta Diklat Teknis
Transportasi Tingkat Dasar pada Mata Diklat Dasar Dasar
Transportasi.
C. Manfaat
Hasil dari uji coba ini dapat dijadikan sebagai motivasi bagi Peserta Diklat
dalam meningkatkan belajarnya sesuai dengan kurikulum dan silabus yang
diberikan oleh Widyaiswara sehingga Peserta Diklat lebih berkompetensi dan
supaya dapat memperlakukan Peserta Diklat sesuai kondisi dan kemampuan
yang dimilikinya. Hasil dari uji coba ini tidak hanya bermanfaat bagi
Peserta Diklat saja, tetapi juga bermanfaat bagi pengajar (Widyaiswara)
ataupun instansi dalam membimbing dan mengarahkan pegawai negeri sipil.
Hasil ini nantinya akan memberikan informasi mengenai kemampuan
Peserta Diklat sehingga membantu dalam pengambilan keputusan dalam
proses belajar Peserta Diklat.
BAB II
PENGEMBANGAN SPESIFIKASI TES HASIL BELAJAR
A. Dasar Konseptual Mengenai Hasil Belajar Peserta Diklat
Tes hasil belajar merupakan tes yang disusun secara terencana untuk
mengungkapkan performansi maksimal subyek dalam menguasai
materi/bahan-bahan yang telah diajarkan. Persoalan-persoalan mengenai
hal belajar akan berkisar pada empat persoalan pokok (Sumadi, 2004)
yaitu :
1. Apakah belajar itu;
2. Faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap proses hasil belajar;
3. Bagaimana proses belajar itu terjadi; dan
4. Apa buktinya bahwa proses belajar telah terjadi.
Masalah pengukuran hasil belajar berkenaan dengan hal yang keempat
tersebut. Dengan demikian bisa dikatakan bawah hasil belajar Peserta Diklat
atau prestasi Peserta Diklat merupakan tolak ukur dari sejauh mana
pemahaman atau penguasaan materi pelajaran tertentu yang sudah
diajarkan, dan ini bukan merupakan tingkatan kompetensi Peserta Diklat yang
diperoleh dari tingkat kecerdasan (intelegensi) subyek/Peserta Diklat secara
universal, tetapi tes prestasi ini hanya sebatas mengetahui tingkat
pemahaman dan penguasaan materi pelajaran pada bidang studi tertentu.
Menurut suryabrata ada beberapa pertimbangan yang mempengaruhi
validitas dan reliabilitas tes, antara lain:
1. Menentukan tujuan umum dan persyaratan tujuan tes.
2. Menyusun blue print atau kisi-kisi yang memuat secara khusus ruang
lingkup serta tekanan tes dan sebagainya.
3. Memilih tipe-tipe soal.
4. Menentukan taraf kesukaran soal dan distribusinya.
5. Menentukan banyaknya soal untuk seluruh tes dan masing-masing
bagiannya.
6. Menentukan cara mengkomplikasikan soal dalam bentuk asli.
7. Menyiapkan penulisan dan penelaahan soal.
B. Subyek Uji Coba
Subyek yang dijadikan sampel pada uji coba tes hasil belajar ini adalah
Peserta Diklat Teknis Transportasi Tingkat Dasar dengan Mata diklat “Dasar
– dasar transportasi” dengan jumlah responden sebanyak 25 (dua puluh lima)
peserta Diklat.
C. Tujuan Pengukuran
Tujuan pengukuran tes hasil belajar secara umum adalah:
1. Untuk melihat sejauh mana kemajuan belajar yang telah dicapai
Peserta Diklat dalam mata Diklat Dasar – dasar transportasi.
2. Untuk mengetahui apakah Peserta Diklat menguasai materi pelajaran
yang telah direncanakan dalam program pembelajaran dan untuk
menentukan apakah Peserta Diklat dinyatakan lulus dalam program
pendidikan tersebut.
Adapun tujuan-tujuan khusus yang hendak dicapai dengan adanya uji
coba tes hasil belajar adalah Peserta Diklat mampu menyelesaikan soal-soal
sesuai dengan sub pokok bahasan atau materi yang sudah diterima.
D. Materi Tes Hasil Belajar
Materi yang akan diuji cobakan dalam tes hasil belajar ini adalah materi atau
Mata Diklat Dasar – dasar Transportasi. Adapun rincian materi yang akan
diujicobakan adalah sebagai berikut:
1. Sejarah Transportasi.
2. Jenis sarana transportasi.
3. Jenis prasarana transportasi.
E. Tipe Soal
Tipe butir soal tes hasil belajar yang digunakan dalam uji coba tes ini
termasuk tipe soal obyektif. Dalam bahasa inggris dikenal dengan nama
multiple choice yaitu butir soal pilihan majemuk atau ganda. Yang dimaksud
dengan tipe butir soal pilihan ganda ialah suatu butir soal yang alternatif
jawabannya lebih dari dua. Pada umumnya jumlah alternatif jawaban berkisar
antara 4 samapi 5. Dan tipe soal yang telah diuji coba ini, sebutir soal tipe
pilihan ganda terdiri dari dua bagian, yaitu 1 pernyataan atau juga disebut
stem dan terdapat 4 alternatif jawaban yaitu tiga diantaranya sebagai
pengecoh (distraktor) dan satu diantaranya adalah kunci jawabannya.
F. Jumlah Soal dan Waktu Penyajian Tes.
Untuk menentukan banyaknya soal dalam tes dan untuk masing-masing
bagian tes, bergantung pada bobot masing-masing bagian yang telah
ditentukan dalam kisi - kisi. Banyaknya soal harus mencukupi untuk mencapai
standart minimum reabilitas yang telah ditentukan dimana kedua tujuan
tersebut diatas harus dapat dicapai dengan penyelenggaraan dan waktu
pengukuran yang layak. Oleh karena itu, dalam tes ini peneliti menggunakan
30 item soal sebagai instrument penelitian dengan alokasi waktu selama 60
menit.
G. Kisi – Kisi Soal
No Materi Pokok Sub Materi Pokok
IndikatorSoal
No Soal
Butir Soal
1 Memahami sejarah perkembangan transportasi
Sejarah Perkembangan transportasi darat
Sejarah alat angkut transportasi darat
1 ,2,3 Berikut ini adalah awal perkembangan jenis alat angkut transportasi darat
a. Kereta Gerbongb. Kereta dorongc. Bemod. Becak
Jenis Pengerak transportasi darat pada saat awal perkembangan diantaranya adalah :
a. Hewanb. Anginc. Turbind. Mekanik Mesin uap merupakan
salah satu penemuan dalam tahapan motorisasi transportasi darat oleh?
a. Cugnot dengan mobil uap
b. James watt, mobil listrikc. Rodoft dengan kereta
angind. Hasselhoft ,kereta disel
Sejarah Perkembangan Tranportasi Laut
Sejarah alat angkutan transportasi Laut
4,5,6 Penemuan mesin diesel yang digunakan pada kapal laut ditemukan oleh?
a. Jean Cugnotb. James Wattc. Pieter Colinsd. Rudolf Diesel Perusahaan pelayaran
pertama didirikan diindonesia?
a. Damri.b. RLS.c. K.P.M.d. Marine. Perusahaan pelayaran
nasional pertama didirikan pada tahun 1951?
a. Marineb. Sinma linesc. Pelnid. Nusantara
Sejarah Perkembangan transportasi udara
Sejarah alat angkutan transportasi udara
7,8,9 Pesawat terbang pertama kali ditemukan oleh?
a. Nicolas Cugnot.b. Albert Einsten.c. Wright bersaudara.d. James Watt.
Pesawat terbang pertama indonesia pertama berjenis Dakota diberi nama?
a. RI 001 Seulawah.b. GIA Indonesia.c. Nusantara RI 01.d. Garuda Indonesia. Jenis mesin penggerak
pesawat terbang:a. Mesin Petrolb. Mesin Dieselc. Mesin uapd. Mesin jet
2Memahami Jenis – Jenis Sarana Transportasi
Jenis – Jenis sarana transportasi darat
Jenis sarana transportasi darat
10,11,12 Berikut adalah contoh angkutan masal transportasi darat:a. B.R.Tb. Taksic. Sepeda Motord. Sepeda Ontel
Berikut adalah nama operator Bus BUMN/ milik pemerintah?a. Rosalia Indah.b. Handoyo.c. Damri.d. Lorena.
Sebagai salah satu moda transportasi darat ASDP menggunakan sarana?a. Kapal Roro.b. Bus Rapid.c. Mono Rail.d. Jembatan Gantung.
Jenis – Jenis sarana transportasi Laut
Jenis sarana transportasi Laut
13,14,15 Kapal Tongkang merupakan salah satu jenis kapal laut untuk mengangkut?
a. Manusia dan Barang
b. Khusus Hewanc. Khusus Barang
Curahd. Manusia
(Penumpang) Pada Umumnya kapal
niaga sekarang menggunakan mesin pengerak?a. Mesin Uapb. Mesin Listrikc. Mesin Dieseld. Tenaga Angin.
Berikut ini adalah klasifikasi jenis sarana transportasi laut berdasarkan fungsi:
a. Kapal Layarb. Kapal Selamc. Kapal Penumpangd. Kapal Permukaan
Jenis – Jenis sarana transportasi Udara
Jenis sarana transportasi Udara
16,17,18 Jenis moda transportasi udara berdasarkan penggunaan?
a. Sayap Putarb. Sayap Tetapc. Penumpang sipild. Balon udara
Sarana bantu pendaratan pesawat adalah?
a. I.L.Sb. Hazardc. Beacond. Apron
Faktor penentu pesawat bisa mengudara/ terbang adalah?a. Instrumenb. Gaya dorong dan
aerodinamisc. Airframe dan
konstruksi.d. Sistem hydraulic.
3 Memahami Jenis – Jenis Prasarana Transportasi
Jenis – Jenis prasarana transportasi darat
Jenis prasarana transportasi darat
19,20,21,22 Berikut ini termasuk dalam simpul transportasi darat?a. Bus Rapid.b. Monorail.c. Terminal.d. Garasi.
Klasifikasi jaringan jalan?a. Jaringan Linearb. Jaringan Perkotaanc. Angkutan
pedesaand. AKAP.
Berikut ini termasuk tipe
terminal penumpang?a. Tipe Pengumpul.b. Tipe A.c. Tipe Pengumpan.d. Terminal Hub.
Unit Pelaksana teknis perhubungan dalam pengawasan beban jaringan jalan yaitu?a. UPPKB.b. Dishub.c. Ditjen Hubdat.d. Balai kalibrasi.
Jenis – Jenis prasarana transportasi laut
Jenis prasarana transportasi Laut
23,24,25,26 Prasarana transportasi laut guna perawatan kapal adalah?a. Galangan kapalb. Bengkel Kapalc. Balai teknikd. Ship Maintenance.
Jaringan transportasi laut disebuta. Jalan Laut.b. Garis Pantai.c. ALKI.d. Marine.
Salah satu jenis rambu suar pelayarana. Menara Pengawas.b. Mercu Suar.c. Mercu Buana.d. Menara pemancar.
Prasarana pendukung keselamatan transportasi laut disebut:a. SBNPb. Markac. Rambud. Sarana
KeselamatanJenis – Jenis prasarana transportasi Udara
Jenis prasarana transportasi Udara
27,28,29,30 Tempat pergerakan pesawat udara di daratan atau perairan serta untuk menaikan dan menurunkan penumpang disebut?a. Bandar Udara.b. Terminal.c. Boarding lounge.d. Check in Area.
Jaringan rute penerbangan?a. Hub and Spoke.b. Pola Grid.c. Jaringan Linear.d. Pola Hexagonal.
Pengatur lalu lintas udara disebuta. A.T.Cb. Avsec.
c. Polisi Udara.d. Penerbad.
Tempat Parkir pesawat udara disebut?a. Apron.b. Runway.c. Taxiway.d. Threshold area.
BAB III
PENULISAN SOAL
A. Perakitan Soal
Kemampuan dan keahlian dalam menyusun soal merupakan suatu
keterampilan melalui proses latihan. Dalam penyusunan soal
memerlukan teknik-teknik khusus meliputi penguasaan akan pelajaran
yang akan di tes, kesadaran akan tata nilai yang akan terpenting adalah
pemahaman akan karakteristik individual (Suryabrata, 1987)
Kegiatan operasional dalam menerjemahkan spesifikasi tes yang
pertama adalah penulisan soal. Tiap soal dalam tes akan menghasilkan unit
informasi tertentu mengenai Peserta Diklat yang mengerjakan tes.
Berdasarkan kaidah penulisan soal, maka penulisan sistem-sistem soal tes
prestasi belajar mata diklat Dasar dasar transportasi telah dikonsultasikan
dengan pokok-pokok bahasan dan buku panduan yang telah diajarkan
kepada Peserta Diklat selama kegiatan pembelajaran.
Pada penulisan soal ini, penulis mempertimbangkan estimasi taraf kesukaran
pada setiap item sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ada, serta sesuai
dengan tingkatan subyek yang akan di tes. Pada estimasi kesukaran item
penulis menetapkan tingkat kesukaran sebesar >0.30-<0.70 yang artinya
subyek yang akan di tes diperkirakan akan menjawab benar Antara >0.30%-
<0.70%. Sedangkan bentuk (format) sistem soal yang dipilih adalah tipe
pilihan ganda (multiple choice), yang terdiri dari satu kalimat pernyataan atau
pertanyaan, yang disebut item ada empat pilihan jawaban yang disebut
alternative atau options, salah satu diantara alternative tersebut merupakan
jawaban, sedangkan alternative jawaban lainnya disebut distraktor atau
pengecoh.
B. Soal – Soal uji coba
1. Berikut ini adalah awal perkembangan jenis alat angkut transportasi darata. Kereta Gerbongb. Kereta dorongc. Bemod. Becak
2. Jenis Pengerak transportasi darat pada saat awal perkembangan diantaranya adalah a. Hewanb. Anginc. Turbind. Mekanik
3. Jenis mesin yang merupakan salah satu penemuan dalam tahapan motorisasi transportasi darat ditemukan oleh?a. Cugnot dengan mobil uap.b. James watt, mobil listrik.c. Rodoft dengan kereta angin.d. Hasselhoft ,kereta diesel.
4. Penemuan mesin diesel yang digunakan pada kapal laut ditemukan oleh?a. Jean Cugnotb. James Wattc. Pieter Colinsd. Rudolf Diesel
5. Perusahaan pelayaran pertama didirikan diindonesia?a. Damri.b. RLS.c. K.P.M.d. Marine.
6. Perusahaan pelayaran nasional pertama didirikan pada tahun 1951?a. Marine.b. Sinma lines.c. Pelni.d. Nusantara.
7. Pesawat terbang pertama kali ditemukan oleh?a. Nicolas Cugnot.
b. Albert Einsten.c. Wright bersaudara.d. James Watt.
8. Pesawat terbang pertama indonesia pertama berjenis Dakota diberi nama?a. RI 001 Seulawah.b. GIA Indonesia.c. Nusantara RI 01.d. Garuda Indonesia.
9. Jenis mesin penggerak pesawat terbang:a. Mesin Petrolb. Mesin Dieselc. Mesin uapd. Mesin jet
10.Berikut adalah contoh angkutan masal transportasi darat:a. B.R.Tb. Taksic. Sepeda Motord. Mikrolet
11.Berikut adalah nama operator Bus BUMN/ milik pemerintah?a. Rosalia Indah.b. Handoyo.c. Damri.d. Lorena.
12.Sebagai salah satu moda transportasi darat ASDP menggunakan sarana?a. Kapal Roro.b. Bus Rapid.c. Mono Rail.d. Jembatan Gantung.
13.Kapal Tongkang merupakan salah satu jenis kapal laut untuk mengangkut?a. Manusia dan Barang.b. Khusus Hewan.c. Khusus Barang Curah.d. Manusia (Penumpang).
14.Pada Umumnya kapal niaga sekarang menggunakan mesin pengerak?a. Mesin Uapb. Mesin Listrikc. Mesin Dieseld. Tenaga Angin.
15.Berikut ini adalah klasifikasi jenis sarana transportasi laut berdasarkan fungsi:a. Kapal Layarb. Kapal Selamc. Kapal Penumpangd. Kapal Permukaan
16.Jenis moda transportasi udara berdasarkan penggunaan?a. Sayap Putar.b. Sayap Tetap.c. Penumpang sipil.
d. Balon udara.17.Sarana bantu pendaratan pesawat terbang adalah?
a. I.L.Sb. Hazardc. Beacond. Apron
18.Faktor penentu pesawat bisa mengudara/ terbang adalah?a. Instrumenb. Gaya dorong dan aerodinamisc. Airframe dan konstruksi.d. Sistem hydraulic.
19.Berikut ini termasuk dalam simpul transportasi darat?a. Hanggar.b. Monorail.c. Terminal.d. Garasi.
20.Klasifikasi jaringan jalan?a. Jaringan Linearb. Jaringan Perkotaanc. Angkutan pedesaand. AKAP.
21.Berikut ini termasuk tipe terminal penumpang?a. Tipe Pengumpul.b. Tipe A.c. Tipe Pengumpan.d. Terminal Hub.
22.Unit Pelaksana teknis perhubungan dalam pengawasan beban jaringan jalan yaitu?a. UPPKB.b. Dishub.c. Ditjen Hubdat.d. Balai kalibrasi.
23.Prasarana transportasi laut guna perawatan kapal adalah?a. Galangan kapalb. Bengkel Kapalc. Balai teknikd. Ship Maintenance.
24.Jaringan transportasi laut disebuta. Jalan Laut.b. Garis Pantai.c. ALKI.d. Marine.
25.Salah satu jenis rambu suar pelayarana. Menara Pengawas.b. Mercu Suar.c. Mercu Buana.d. Menara pemancar.
26.Prasarana pendukung keselamatan transportasi laut disebut:a. SBNPb. Marka
c. Rambud. Sarana Keselamatan
27.Tempat pergerakan pesawat udara di daratan atau perairan serta untuk menaikan dan menurunkan penumpang disebut?a. Bandar Udara.b. Terminal.c. Boarding lounge.d. Check in Area.
28.Jaringan rute penerbangan?a. Hub and Spoke.b. Pola Grid.c. Jaringan Linear.d. Pola Hexagonal.
29.Pengatur lalu lintas udara disebuta. A.T.Cb. Avsec.c. Polisi Udara.d. Penerbad.
30.Tempat Parkir pesawat udara disebut?a. Apron.b. Runway.c. Taxiway.d. Threshold area.
C. Kunci Jawaban
Berikut adalah kunci jawaban dari soal uji coba
NO JAWABAN NO JAWABAN
1 B 16 C2 A 17 A3 A 18 B4 D 19 C5 C 20 A6 C 21 B7 C 22 A8 A 23 A9 D 24 C
10 A 25 B11 C 26 A12 A 27 A13 C 28 A14 C 29 A15 C 30 A
D. Hasil Uji Coba
Berikut ini adalah hasil uji coba butir soal yang diperoleh dari 25 (dua puluh
lima) responden yaitu peserta diklat teknis transportasi tingkat dasar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 14 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 05 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 17 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 08 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 19 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 111 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 112 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 113 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 114 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 115 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 016 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 117 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 018 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 019 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 020 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 021 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 022 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 023 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 124 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 025 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1
RespondenNOMOR BUTIR
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 301 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 12 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 06 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 07 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 08 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 111 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 112 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 113 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 114 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 115 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 116 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 017 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 018 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 119 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 120 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 021 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 022 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 023 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 124 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 025 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0
RespondenNOMOR BUTIR
TOTAL Kelompok1 22 A2 31 A3 30 A4 27 A5 20 B6 30 A7 23 B8 32 A9 36 A
10 37 A11 36 A12 40 A13 37 A14 35 A15 31 B16 27 B17 28 B18 27 B19 32 B20 31 B21 34 B22 32 B23 37 B24 33 B25 40 B
Responden
Dari hasil uji coba yang telah dihasilkan selanjutnya akan dilakukan perhitungan Validitas , Realibilitas ,tingkat kesulitas dan daya pembeda soal serta pengecoh untuk setiap butir soal.
KETERANGAN
Jumlah Responden = 25 Orang
Jumlah butir Soal = 30 Butir
Jawaban benar = 1
Jawaban salah = 0
Total = Total jawaban benar responden
Kelompok A = Kelompok Atas
Kelompok B = Kelompok Bawah
BAB IV
ANALISIS BUTIR SOAL
A. Uji Validitas
Rumus yang dipergunakan untuk mencari Validitas Instrumen Tes (Point Biserial)Diketahui jumlah butir tes 30, jumlah responden (testee) 25
1. pi =
∑ JawabanYang Benar Butir ke : in
2. Menghitung qi:
qi =
∑ Jawaban Yang SalahButir ke : in
3. Menghitung Rerata Xi:
Xi=∑ Xt−(∑ Xi(DijawabSalah ))
∑ Xi
4. Menghitung Rerata Xt:
Xt=∑ Xtn
5. Menghitung Standar Deviasi Skor Total:
SDt2 = √ n∑ X2−(∑ X )2
n (n−1 )
6. Rumus Validitas adalah:
ri1=(Xi )−(Xt )St
x √ piqiKeterangan:
ri1= korelasi biserial point butir ke 1Xi= Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal ke i
Xt= Rata-rata skor total semua responden.pi= Proporsi jawaban yang benar untuk butir nomor ke iqi= Proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor ke iSt= Standart Deviasi skor total
B. Langkah Perhitungan Validitas Instrumen Tes (Point Biserial):
1. Menghitung pi (Skor butir ke 1:
pi =
1625
=0 ,64
2. Menghitung q i (Skor butir ke 1)
qi =
925
=0 ,36
3. Menghitung Rerata Xi:
Xi=∑ Xt−(∑ Xi(DijawabSalah ))
∑ Xi4. Menghitung Rerata Xt
Xt=∑ Xtn
5. Menghitung Standart Deviasi Skor Total
SDt2 = √ n∑ X2−(∑ X )2
n (n−1 )
6. Rumus Validitas adalah:
r pbi1=(Xi )− (Xt )St
x √ piqiApabila rhitung > rtabel 95% maka butir soal tersebut dinyatakan valid.
Data Perhitungan pi dan qi untuk nomor butir 1.
Responden 11 12 13 14 15 06 17 08 09 1
10 111 112 113 114 115 116 017 118 119 120 021 022 023 024 125 0pi 0.64qi 0.36
Dari data disamping ini dapat dihitung:
Jumlah jawaban benar (point 1) adalah 16
Jumlah jawaban salah (point 0) adalah 9
Jumlah Sampel Ujicoba (n) adalah 25.
a. Jadi pi = ( 16 / 25 ) = 0,64
b. Jadi qi = ( 9 / 25 ) = 0,36
1) Data Sumber Perhitungan Mencari Rerata X1 dan Xt
Xt (Yang dijawab benar)
Responden X1
Xt (Yang dijawab Benar)
Pada X1 yang dijawab salah
N 1 1 25 N 2 1 35 N 3 1 32 N 4 1 29 N 5 0 19 19N 6 1 32 N 7 0 22 22N 8 0 32 32N 9 1 33 N 10 1 34 N 11 1 30 N 12 1 36 N 13 1 31 N 14 1 28 N 15 1 22 N 16 0 15 15N 17 1 14N 18 1 14 N 19 1 16 N 20 0 16 16N 21 0 18 18N 22 0 14 14N 23 0 17 17N 24 1 13N 25 0 17 17
Jumlah 16 594 170Rerata (Xi) 17,50Rerata (Xt) 18,52
3) Data Sumber Perhitungan Mencari Standart Deviasi Skor Total
RESPONDEN Xt Xt2
1 21 441
2 29 841
3 27 729
4 23 529
5 15 225
6 24 576
7 16 256
8 24 576
9 27 729
10 27 729
11 25 625
12 28 784
13 24 576
14 21 441
15 16 256
16 11 12117 11 12118 9 8119 13 16920 11 12121 13 16922 10 10023 14 19624 9 8125 15 225
Jumlah 463 9697Simpangan Baku 6.83
C. Indek Kesukaran Butir (Tingkat Kesukaran)Indeks kesukaran butir atau tingkat kesukaran instrumen Pengetahuan
Strategi Pembelajaran, dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
P = Indeks kesukaran butir soal.
R = Responden yang menjawab item tes dengan betul.
T = Jumlah responden yang diuji dengan item tes tersebut.
Sumber: Popham, Modern Educational Measurement (London: Prentice-Hall International, Inc., 1981), p. 294
Indeks kesukaran butir tes diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok
sebagai berikut:
P = 0,00 s.d 0,30 adalah butir soal sukar.
P = 0,30 s.d 0,70 adalah butir soal sedang.
P = 0,70 s.d 0,100 adalah butir soal mudah.
Suatu instrumen tes yang baik apbila item/ butir soal terdistribusi ke
dalam tingkatan soal yang mudah, sedang, dan sukar. Dari hasil perhitungan
indeks kesukaran, butir soal nomor 1 (satu) diperoleh R = 16; sedangkan T = 25;
sehingga P-nya adalah:
6) Rangkuman Tingkat Kesukaran
No. Butir Dijawab Benar( R )
N( T )
Indek Kesukaran ( P )
1 16 25 0.642 14 25 0.563 13 25 0.524 13 25 0.52
P=RT
P= 1625
=0,64yang masuk dalam Klasifikasi “sedang”
5 16 25 0.646 13 25 0.527 14 25 0.568 14 25 0.569 14 25 0.5610 17 25 0.6811 14 25 0.5612 15 25 0.6013 12 25 0.4814 15 25 0.6015 15 25 0.6016 17 25 0.6817 17 25 0.6818 13 25 0.5219 16 25 0.6420 15 25 0.6021 16 25 0.6422 15 25 0.6023 22 25 0.8824 16 25 0.6425 17 25 0.6826 17 25 0.6827 16 25 0.6428 17 25 0.6429 20 25 0.8030 15 25 0.60
D. Daya Pembeda
Cara menentukan daya pembeda adalah dengan mencari selisih skor
antara Kelompok Atas (yang pandai), dan kelompok Bawah (yang kurang pandai).
Kelompok Atas (yang pandai) adalah reponden yang memperoleh skor tinggi, dan
kelompok Bawah (yang kurang pandai) adalah reponden yang memperoleh skor
rendah. Perhitungan daya pembeda ditentukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
D = Daya Pembeda
Ph = Proporsi responden pada kelompok atas, yang menjawab butir tes dengan benar.
Pt = Proporsi responden pada kelompok bawah, yang menjawab butir tes dengan benar.
Sumber: Popham, Modern Educational Measurement (London: Prentice-Hall International, Inc., 1981), p. 279
Daya pembeda diklasifikasikan ke dalam empat kelompok sebagai
berikut:
D = 0,40 keatas, item sangat baik.
D = 0,30 s.d 0,40 item baik.
D = 0,20 s.d 0,29 item cukup.
D = 0,19 kebawah, item buruk.
Rangkuman Daya Beda
No. Butir Dijawab Benar Dijawab Benar N A N B Ph Pt PA-PB
Kelompok A Kelompok B 1 11 5 12 13 0.92 0.38 0.542 9 5 12 13 0.75 0.38 0.373 9 4 12 13 0.75 0.31 0.444 9 4 12 13 0.75 0.31 0.445 10 6 12 13 0.83 0.46 0.376 7 6 12 13 0.58 0.46 0.127 9 5 12 13 0.75 0.38 0.378 9 5 12 13 0.75 0.38 0.379 9 5 12 13 0.75 0.38 0.37
10 11 6 12 13 0.92 0.46 0.4611 7 7 12 13 0.58 0.53 0.0512 10 5 12 13 0.83 0.38 0.4513 9 3 12 13 0.75 0.23 0.5214 9 6 12 13 0.75 0.46 0.2915 11 4 12 13 0.92 0.31 0.6116 11 6 12 13 0.92 0.46 0.4617 10 7 12 13 0.83 0.53 0.3018 9 4 12 13 0.75 0.33 0.42
D = Ph - Pt
19 11 5 12 13 0.92 0.38 0.5420 10 5 12 13 0.83 0.38 0.4521 11 5 12 13 0.92 0.38 0.5422 11 4 12 13 0.92 0.31 0.6123 12 10 12 13 1.00 0.76 0.2424 11 5 12 13 0.92 0.38 0.5425 12 5 12 13 1.00 0.38 0.6226 10 7 12 13 0.83 0.53 0.3027 10 6 12 13 0.83 0.46 0.3728 11 5 12 13 0.92 0.38 0.5429 11 9 12 13 0.92 0.69 0.2330 11 4 12 13 0.92 0.31 0.61
Rangkuman Akhir Validitas
No Butir r-hitung r-tabel P D Kesimpulan1 0.453 0.396 0.64 0.54 Valid2 0.433 0.396 0.56 0.37 Valid3 0.408 0.396 0.52 0.44 Valid4 0.488 0.396 0.52 0.44 Valid5 0.494 0.396 0.64 0.37 Valid6 0.190 0.396 0.52 0.12 Drop7 0.413 0.396 0.56 0.37 Valid8 0.413 0.396 0.56 0.37 Valid9 0.413 0.396 0.56 0.37 Valid
10 0.447 0.396 0.68 0.46 Valid11 0.014 0.396 0.56 0.05 Drop12 0.462 0.396 0.60 0.45 Valid13 0.456 0.396 0.48 0.52 Valid14 0.421 0.396 0.60 0.29 Valid15 0.603 0.396 0.60 0.61 Valid16 0.586 0.396 0.68 0.46 Valid17 0.447 0.396 0.68 0.30 Valid18 0.378 0.396 0.52 0.42 Drop19 0.494 0.396 0.64 0.54 Valid20 0.472 0.396 0.60 0.45 Valid21 0.680 0.396 0.64 0.54 Valid22 0.624 0.396 0.60 0.61 Valid23 0.310 0.396 0.88 0.24 Drop24 0.443 0.396 0.64 0.54 Valid25 0.543 0.396 0.68 0.62 Valid26 0.447 0.396 0.68 0.30 Valid27 0.474 0.396 0.64 0.37 Valid28 0.494 0.396 0.64 0.54 Valid29 0.469 0.396 0.80 0.23 Valid30 0.583 0.396 0.60 0.61 Valid
E. Efektifitas Distraktor
Adapun efektivitas distraktor (pengecoh) juga dipelejari apakah berfingsi efektif atau
tidak efektif, dikatakan efektif jika rata-rata pemilih jawaban kunci lebih besar dari
pada jawaban pengecohnya dan apabila skor rata-rata pemilih diatraktor nilainya
lebih rendah dibanding rata-rata skor kelas. Sedangkan dikatakan tidak efektif jika
rata-rata pemilih jawaban kunci lebih kecil dari pada jawaban pengecohnya dan
apabila skor rata-rata pemilih distraktor nilainya lebih tinggi dibandingkan rata-rata
kelas. Efektifitas Distraktor Contoh pada butir soal nomor satu Distraktor A efektif
karena proposi Peserta Diklat yang memilih distraktor A (pi = 0.05) . Rata-rata skor
kelompok pemilih distraktor A (xi = 19.00), hal ini menunjukkan bahwa kelompok
Peserta Diklat yang memilih distraktor A adalah mereka yang berkemampuan
dibawah rata-rata (skor criteria total xt = 21.06). Distraktor C tidak efektif karena
proposi Peserta Diklat yang memilih distraktor C (pi = 0.00). Rata-rata skor
kelompok pemilih distraktor C (xi = 0.00), hal ini menunjukkan bahwa
kelompok Peserta Diklat tidak ada yang memilih distraktor C. Distraktor D tidak
efektif karena proposi Peserta Diklat yang memilih distraktor D (pi = 0.00) . Rata-rata
skor kelompok pemilih distraktor D (xi = 0.00), hal ini menunjukkan bahwa
kelompok Peserta Diklat tidak ada yang memilih distraktor D.
REKAPITULASI PERHITUNGAN ANALISIS BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Xt Xt2 Kelompok1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 21 441 A2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 841 A3 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 729 A4 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 529 A5 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 15 225 B6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 24 576 A7 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 16 256 B8 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 24 576 A9 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 729 A10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 729 A11 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625 A12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784 A13 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 576 A14 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21 441 A15 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 16 256 B16 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 11 121 B17 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 11 121 B18 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 9 81 B19 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 13 169 B20 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 11 121 B21 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 13 169 B22 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 10 100 B23 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 14 196 B24 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 9 81 B25 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 15 225 Bpi 0,64 0,56 0,52 0,52 0,64 0,52 0,56 0,56 0,56 0,68 0,56 0,6 0,48 0,6 0,6 0,68 0,68 0,52 0,64 0,6 0,64 0,6 0,88 0,64 0,68 0,68 0,64 0,64 0,8 0,6 463 9697qi 0,36 0,44 0,48 0,48 0,36 0,48 0,44 0,44 0,44 0,32 0,44 0,4 0,52 0,4 0,4 0,32 0,32 0,48 0,36 0,4 0,36 0,4 0,12 0,36 0,32 0,32 0,36 0,36 0,2 0,4
Rerata (Xi) 26,5 26,86 26,92 27,54 26,75 25,23 26,71 26,71 26,71 26,24 23,86 26,8 27,58 26,53 27,73 27 26,24 26,69 26,75 26,87 27,88 27,87 24,68 26,44 26,76 26,24 26,63 26,75 25,65 27,6Rerata (Xt) 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52 18,52Simp. Baku 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83 6,83
r-hitung 0,453 0,433 0,408 0,488 0,494 0,19 0,413 0,413 0,413 0,447 0,014 0,462 0,456 0,421 0,603 0,586 0,447 0,378 0,494 0,472 0,68 0,624 0,31 0,443 0,543 0,447 0,474 0,494 0,469 0,583r-tabel 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396
Kesukaran (P) 0,64 0,56 0,52 0,52 0,64 0,52 0,56 0,56 0,56 0,68 0,56 0,6 0,48 0,6 0,6 0,68 0,68 0,52 0,64 0,6 0,64 0,6 0,88 0,64 0,68 0,68 0,64 0,64 0,8 0,6Pembeda (D) 0,54 0,37 0,44 0,44 0,37 0,12 0,37 0,37 0,37 0,46 0,05 0,45 0,52 0,29 0,61 0,46 0,3 0,42 0,54 0,45 0,54 0,61 0,24 0,54 0,62 0,3 0,37 0,54 0,23 0,61
Status Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
RespondenNOMOR BUTIR
F. Reliabilitas Instrumen
Rumus Yang Dipergunakan untuk mencari Reliabilitas
Langkah-langkah Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes (Point Biserial):
1. Menghitung pi:
pi =∑ JawabanYangBenar Butir ke : i
n
2. Menghitung qi:
qi =∑ JawabanYang SalahButir ke : i
n
3. Menghitung varians total
st2 =
ΣXt2−(ΣX )2
nn-1
4. Rumus reliabilitas adalah:
rii=kk−1 [1−Σρiqi
s t 2 ]Keterangan:
rii = koefisien reliabilitas tesk = banyaknya butir (butir yang valid saja)pi = Proporsi jawaban yang benar untuk butir nomor ke iqi = Proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor ke iΣ piqi = Jumlah perkalian jawaban yang benar dan salah tiap-tiap butirst2 = varian skor total
Langkah Perhitungan untuk mencari Reliabilitas Instrumen Tes
1. Menghitung pi (Skor butir ke 1):
pi =1625
=0 ,64
2. Menghitung q i (Skor butir ke 1):
qi =9
25=0 ,36
3. Menghitung Jumlah Perkalian pi dan qi seluruh butir
Jumlah pi x qi = 7,370
4. Menghitung varians total
st2 =
11.456−(500 )2
2525-1
=11. 456−10.00025−1
=60 ,67
4. Rumus reliabilitas adalah:
rii=3232−1 [1−7,370
60,67 ]rii=0, 907
Data-data Yang diperlukanData Perhitungan pi dan qi untuk nomor butir 1.
Responden 11 12 13 14 15 06 17 08 09 1
10 111 112 113 114 115 116 017 118 119 120 0
Dari data disamping ini dapat dihitung:
Jumlah jawaban benar (poin 1) adalah 16
Jumlah jawaban salah (point 0) adalah 9
Jumlah Sampel Ujicoba (n) adalah 25.
a. Jadi pi = ( 16 / 25 ) = 0,64
b. Jadi qi = ( 9 / 25 ) = 0,36
21 022 023 024 125 0pi 0.64qi 0.36
Data Rangkuman Perhitungan pi dan qi seluruh butir
Nomor Butir Pi qi Piqi
1 0.64 0.36 0.232 0.56 0.44 0.253 0.52 0.48 0.254 0.52 0.48 0.255 0.64 0.36 0.236 0.56 0.44 0.257 0.56 0.44 0.258 0.56 0.44 0.259 0.68 0.32 0.2210 0.60 0.40 0.2411 0.48 0.52 0.2512 0.60 0.40 0.2413 0.60 0.40 0.2414 0.68 0.32 0.2215 0.68 0.32 0.2216 0.64 0.36 0.2317 0.60 0.40 0.2418 0.64 0.36 0.2319 0.60 0.40 0.2420 0.64 0.36 0.2321 0.68 0.32 0.2222 0.68 0.32 0.2223 0.64 0.36 0.2324 0.64 0.36 0.2325 0.80 0.20 0.1626 0.60 0.40 0.2427 0.72 0.28 0.2028 0.64 0.36 0.2329 0.60 0.40 0.2430 0.72 0.28 0.20
Jumlah 7.370
3) Data Perhitungan Varians Total
Responden Xt Xt2
N 1 20 400N 2 30 900N 3 28 784N 4 25 625N 5 15 225N 6 27 729N 7 21 441N 8 28 784N 9 30 900N 10 30 900N 11 26 676N 12 31 961N 13 26 676N 14 26 676N 15 18 324N 16 13 169N 17 12 144N 18 10 100N 19 10 100N 20 14 196N 21 16 256N 22 10 100N 23 11 121N 24 10 100N 25 13 169Jumlah 500 11456Varians 60,67
Data Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes (Point Biserial)
NOMOR BUTIRResponden 1 2 3 4 5 6 7
1 1 1 1 1 0 1 02 1 1 1 1 1 1 13 1 1 0 1 1 1 14 1 0 1 1 1 0 15 0 1 1 0 0 1 06 1 1 1 1 1 1 17 0 1 0 1 1 1 18 0 0 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 1 0
10 1 1 1 1 1 0 111 1 1 0 0 1 1 112 1 1 1 1 1 1 0
13 1 1 0 0 1 1 114 1 0 1 0 0 0 115 1 0 0 0 1 0 116 0 0 0 0 1 0 117 1 0 1 1 0 0 018 1 0 0 0 0 0 019 1 0 0 0 0 0 020 0 1 1 1 0 1 021 0 0 0 1 1 0 122 0 1 0 0 1 1 123 0 0 0 0 0 0 024 1 0 0 0 1 0 025 0 1 1 0 0 1 0k 32 pi 0.64 0.56 0.52 0.52 0.64 0.56 0.56qi 0.36 0.44 0.48 0.48 0.36 0.44 0.44
Varian Total 60.67 p*q 0.23 0.25 0.25 0.25 0.23 0.25 0.25
Σ p*q 7.370 KR-20 0.907
NOMOR BUTIR8 9 10 11 12 13 14 15 161 1 1 1 1 1 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 00 1 1 0 1 1 1 1 11 0 1 1 0 0 0 1 11 1 0 0 1 1 1 1 01 1 1 1 0 1 1 0 11 0 1 0 1 0 1 1 11 1 1 0 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 0 1 1 1 1 10 1 0 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 10 1 0 1 1 1 1 1 11 1 1 1 0 1 1 1 10 0 0 1 1 0 1 1 00 1 0 0 0 1 0 1 11 0 1 1 0 0 0 0 00 1 0 0 0 0 0 0 10 1 1 1 0 0 0 0 00 0 1 0 1 0 0 0 01 0 1 0 0 0 1 1 10 0 0 0 1 0 0 0 0
1 1 0 0 0 1 0 1 00 0 0 0 0 0 1 1 00 1 0 0 1 1 1 0 1
0.56 0.68 0.60 0.48 0.60 0.60 0.68 0.68 0.640.44 0.32 0.40 0.52 0.40 0.40 0.32 0.32 0.36
0.25 0.22 0.24 0.25 0.24 0.24 0.22 0.22 0.23
NOMOR BUTIR17 18 19 20 21 22 23 24 251 0 0 1 1 0 0 1 01 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 10 0 0 1 0 1 0 0 11 1 1 0 1 0 1 1 11 1 0 0 0 1 1 0 11 1 1 1 1 1 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 0 1 10 1 1 0 1 1 0 1 10 1 0 1 1 0 1 0 01 0 1 1 1 0 0 1 00 0 0 0 1 0 1 1 00 0 0 0 0 1 1 1 11 0 0 0 0 1 0 0 11 1 0 0 0 0 1 0 10 0 0 0 0 1 0 0 10 0 0 1 0 1 1 1 10 0 1 1 1 0 0 0 01 1 1 0 0 0 0 0 1
0.60 0.64 0.60 0.64 0.68 0.68 0.64 0.64 0.800.40 0.36 0.40 0.36 0.32 0.32 0.36 0.36 0.20
0.24 0.23 0.24 0.23 0.22 0.22 0.23 0.23 0.16
26 27 28 29 30 SKOR TOTAL
1 0 1 1 0 201 1 1 1 1 301 1 0 1 1 281 0 1 1 1 250 1 1 0 0 150 1 1 1 1 270 1 0 1 1 211 1 1 1 1 281 1 1 1 1 301 1 1 1 1 301 1 1 0 1 261 1 1 1 1 311 1 1 0 1 261 1 1 1 1 261 1 0 0 1 180 0 1 0 1 130 0 0 1 0 121 0 0 1 1 101 1 0 0 0 100 1 1 1 1 140 1 0 1 1 160 1 0 0 1 101 0 1 0 0 110 0 1 0 0 100 1 0 0 0 13
0.60 0.72 0.64 0.60 0.72 5000.40 0.28 0.36 0.40 0.28
0.24 0.20 0.23 0.24 0.20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari 30 item yang di uji cobakan terdapat 26 item yang diterima (valid), dari
26 item yang valid ada 2 item yang efektifitas distraktornya tidak efektif. Maka
dari itu, 2 item tersebut harus diubah sehomogen mungkin agar lebih valid
lagi. Ada 4 Item yang tidak diterima (gugur), dari 4 item tersebut harus
diperbaiki baik dari segi soal maupun distraktornya agar dapat masuk dalam
perangkat tes bentuk akhir. Untuk daya beda soal yang digunakan adalah
rpbis karena rumus ini sangat selektif dalam membedakan Peserta Diklat
yang berkemampuan tinggi dan Peserta Diklat yang berkemampuan rendah.
Dengan ketentuan (nilai rpbis yang diterima minimal 0.30). Untuk taraf
kesukaran soal digunakan indeks antara 0.30-0.70 sehingga dapat
diketahui tingkat kesukaran sebuah soal. Soal yang baik adalah yang
tergolong sedang (tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah).
Pada hasil nilai uji validitas dan reliabilitas nilai koefisien Cronbach’s
Alpha sebesar 0.907 > 0.195 maka instrument tersebut valid. Kreteria lain
menyebutkan. Jika nilai korelasi = atau > dari 0.80 maka instrument tersebut
reliabel dan sebaliknya. Jika nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar lebih
kecil 0.80, maka instrument tersebut kurang reliabel. Dengan demikian, alat
tes ini sudah dapat dimengerti dan dipahami.
B. Saran
Dalam melakukan uji coba tes hasil belajar, sebaiknya perlu diperhatikan
mengenai bobot tiap-tiap pokok bahasan dari materi yang di ujikan agar
diperoleh jumlah soal yang proporsional.
Durasi waktu pengerjaan soal harus diperhatikan dengan menggunakan
waktu yang cukup sesuai dengan bidang studinya. Selain itu juga disarankan
untuk selalu berkomunikasi dengan Widyaiswara yang bersangkutan baik
mengenai penyusunan soal sampai pada pembahasan aitem soal agar dapat
disesuaikan antara materi yang telah diajarkan dengan materi yang akan
diujikan.