Post on 05-Aug-2020
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
BAB I
GAMBARAN UMUM LOKASI
A. Kondisi Geografis
1. Batas Kelurahan
Kelurahan Bambankerep sebagai wilayah pengabdian KKN merupakan
salah satu wilayah yang berada di wilayah Kecamatan Ngaliyan
Kabupaten Semarang. Kelurahan Bambankerep yang berada di kawasan
Candi, Kelurahan Bambankerep termasuk dalam kategori Kelurahan
dengan cuaca yang cukup mendukung. Kelurahan Bambankerep
memiliki batas-batas sebagai berikut:
2. Luas wilayah : 322 ha
Pekarangan/Bangunan/Emplasement : 120 ha
Tegal/Kebun : 202 ha
3. Batas wilayah
Sebelah Utara : Kelurahan Purwoyoso
Sebelah Timur : Kelurahan Kalipancur
Sebelah Selatan : Kelurahan Kedungpane (mijen)
Sebelah Barat : Kelurahan Ngaliyan
4. Letak Geografis
Ketinggian tanah dari permukaan air laut 30 m
Wilayah datar sampai berombak 40 %
Topografi dataran rendah, dataran tinggi.
Suhu udara rata-rata 32 0C - 36 0C
1
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
5. Orbitasi (jarak pusat pemerintahan kelurahan ke):
a. Ibukota Kecamatan : 5 km - jam
b. Ibukota Semarang : 8 km - jam
c. Ibukota Propinsi : 10 km - jam
B. Keadaan dan Potensi Sumber Daya Alam
a. Kependudukan
Jumlah penduduk menurut : ( tahun 2011 )b. Jenis Kelamin
1. Laki – laki : 2.466 orang
2. Perempuan : 2.456 orang
Jumlah Total : 4.922 orang
b. Kepala Keluarga : 1.136 orang
c. Kewarganegaraan
a. W N I : 4.922 orang
b. W N A : - orang
d. Jumlah penduduk menurut agama
a. Islam : 4.511 orang
b. Kristen Prostestan : 316 orang
c. Kristen Katholik : 93 orang
d. Hindhu : 1 orang
e. Budha : 1 orang
Berdasarkan data statistik Kota Semarang, jumlah penduduk Kelurahan
Bambankerep pada tahun 2011 sebesar 4.922 orang yang terdiri dari 2.466
penduduk laki-laki, dan 2.456 penduduk perempuan, dengan 1.136 Kepala
Keluarga.
2
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
Seiring dengan pertumbuhan penduduk Kelurahan Bambankerep, maka
dapat dipastikan bahwa secara umum, kepadatan penduduk Kelurahan
Bambankerep meningkat. Disamping itu, kepadatan penduduk yang
cenderung meningkat juga dipengaruhi oleh faktor urbanisasi, karena banyak
tumbuh kawasan perumahan.
Salah satu persoalan yang selalu muncul terkait dengan pertumbuhan
penduduk adalah tingkat persebaran yang tidak merata. Ketidakseimbangan
perkembangan antar wilayah menjadi salah satu penyebab utama kondisi ini.
Kondisi Geografis Kelurahan Bambankerep berupa tanah yang relatif
subur sehingga sangat cocok untuk dijadikan lahan pertanian dan perkebunan,
selain itu. yang kelurahan Bambankerep berhawa sejuk sangat berpotensi
untuk dijadikan objek wisata agraris.
Potensi sumber daya alam yang dimiliki Kelurahan Bambankerep terdiri
dari lahan pertanian, dan ladang/kebun.
a. Pertanian
Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian penduduk Kelurahan
Bambankerep dengan memanfaatkan lahan pesawahan untuk menanam padi
dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan pokok sehari-hari.
b. Ladang/kebun
Ladang dan kebun merupakan pilihan berikutnya sebagai mata
pencaharian penduduk Kelurahan Bambankerep, dengan bercocok tanam
palawija seperti jagung, singkong, kacang-kacangan juga penanaman pohon-
pohon produkitf lainnya.
Selain Sumber daya alam, Kelurahan Bambankerep juga sebagai kawasan
candi (Kawasan Industri) dimana banyak warga mata pencarian menjadi
buruh industri karena banyak perusahaan yang berdiri disekitarnya. Berikut
ini tabel penghasilan penduduk Kelurahan Bambankerep kec. Ngaliyan.
3
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
TABEL MATA PENCAHARIAN PENDUDUK KELURAHAN
BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN
Tabel : 1
NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH
1. Petani Sendiri 1.041
2. Petani Buruh 64
3. Buruh Industri 1.676
4. Pengusaha 116
5. Pedagang 329
6. Pengangkotan 20
7. PNS (Pegawai Sipil & Brimob) 198
8. Pensiun 23
Jumlah 3.642
C. Keadaan Perekonomian
Meskipun program pembinaan dan pengembangan ekonomi rakyat dapat
dilaksanakan dengan baik dan segnifikan dalam kurun waktu 2 tahun ,
namun dalam pelaksanaannya masih saja mengalami berbagai kendala atau
hambatan yang masih sangat memerlukan perhatian dan dukungan dari
pemerintah dan masyarakat sekitarnya.
Beberapa hambatan atau permasalahan yang selama ini masih di hadapi
dalam pembinaan dan pengembangan ekonomi rakyat di kelurahan
Bambankerep Kecamatan Ngaliyan adalah :
1. Masih terbatasnya akses sumber daya produktif, baik berupa permodalan,
informasi maupun pemasaran, berkaitan dengan keterbatasan sumber daya
manusia.
2. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan warga dalam melaksanakan
usahanya.
4
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
3. Keberadaan BKM Bambankerep Makmur belum dimanfaatkan secara
optimal oleh KSM. Disamping itu keterbatsan modal keuangan yang
dimiliki dan dikelola oleh BKM sangat terbatas. Sehingga untuk
memberikan pinjaman modal perorangan dan kelompok dengan pinjaman
dalam jumlah besar belum dapat terealisir.
4. Di bidang kelembagaan Koperasi dan Usaha Koperasi masih perlu
pembinaan dalam hal pengembangan prinsip-prinsip ekonomi secara
intensip.
5. Warga masyarakat masih belum mengerti dan belum memanfaatkan
adanya KUR dan KUMKM yang disediakan pemerintah.
Berikut dibawah ini adalah Usaha Kecil Menengah yang ada di wilayah
Kelurahan Bambankerep :
1. Peternakan sapi dengan pengelola 58 warga (Bapak Ngaliman ) berada
diwilayah RW . 03 Kelurahan Bambankerep :
- Dengan jumlah sapi 249 ekor
- Dengan jumlah sapi perah 2 ekor
2. Produksi Kerupuk (Ibu Yeni) berada di wilayah RW. 03 Kelurahan
Bambankerep Kecamatan Ngaliyan.
3. Produksi Brownis berada di wilayah RT. 05 / RW. 04 Kelurahan
Bambankerep Kecamatan Ngaliyan.
D. Keadaan Sosial Budaya
Kebudayaan masyarakat Kelurahan Bambankerep memang tidak dapat
dilihat secara kasat mata. Hal ini dikarenakan tidak ada sesuatu hal yang
spesifik tentang apa yang menjadi ciri khas dari masyarakat setempat. Tetapi
sepanjang pengamatan kami, dan informasi yang didapat dari beberapa tokoh
masyarakat setempat, masih ada beberapa kesenian yang tetap lestari dan
secara berkesinambungan menjadi bagian dari tradisi masyarakat setempat.
5
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
Sebagai contoh Kesenian wayang kulit dan gamelan, Dolanan anak-anak,
Rebana dan Upacara Adat Istiadat. Dengan adanya kesenian ini menunjukkan
bahwa secara perlahan nilai-nilai tradisi itu menumbuhkan semangat
kebersamaan serta kekompakan dalam menjalin tali persaudaraan. Contoh
lain kegiatan keagamaan seperti tahlil, yasinan dan manikib yang
dilaksanakan setiap malam jum’at. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat
secara perlahan timbul rasa keberagamaan dan bisa menerima simbol-simbol
keagamaan itu secara utuh. Karena mereka merasa tidak ada tradisi yang
hilang dalam kehidupannya. Dan di saat yang sama mereka juga merasakan
percikan semangat beragama yang tinggi.
E. Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Kelurahan
Kelurahan Bambankerep memiliki 5 RW dan 30 RT, dengan perincian
Jumlah RT dan penduduk sbb :
J U M L A H R T / R W D A N P E N D U D U K KELURAHAN BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN
Tabel : 2
NO RW JUMLAH RTJUMLAH PENDUDUK
Laki- laki Perempuan1. I 5
2.466 j iwa 2.456 j iwa2. I I 43 . I I I 64 . IV 125. V 3
Selanjutnya, dalam rangka pemberdayaan masyarakat, Pemerintah
Kelurahan Bambankerep berupaya semaksimal mungkin dapat meningkatkan
kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakatnya dalam berbagai bidang,
sebagaimana dalam penjelasan dibawah ini :
6
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
Prasarana pemerintahan yang dimiliki Kelurahan Bambankerep antara
lain sebuah kantor dan balai beserta segenap peralatannya- Jumlah perangkat
kelurahan saat ini sebanyak 11 orang, terdiri dari 8 orang PNS dan 3 orang
Wiyata Bakti. Susunan organisasi Kantor Kelurahan Bambankerep terdiri
atas lurah, seklur (dalam garis staf) dan 4 kepala seksi (dalam garis komando
dengan lurah).
Susunan Organisasi Kelurahan Bambankerep Kecamatan Ngaliyan
adalah sebagai berikut :
1. Lurah : TAJUDIN, S.SOS
2. Sekretaris Kelurahan : Dra. RINA SUGIMURWANI, SIP.
3. Kasi Pemerintahan : EKO RINDARYATI
4. Kasi Pembangunan : SRI WAHYUNINGRUM
5. Kasi Kesejahteraan Sosial : EMI SUSILASTUTI
6. Kasi TRANTIBUM : DJOKO SUDIRO
7. Staf Kelurahan Bambankerep : SUNARTIYAH
: SUPARNO
: HARYANTO
a. Kedudukan Organisasi.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun
2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan
Kelurahan Kota Semarang, dan telah diadakan Perubahan SOTK baru
yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14
Tahun 2008, maka Kelurahan Bambankerep merupakan perangkat kerja
Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.
7
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
b. Tugas Pokok dan Fungsi.
Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Kecamatan,
dan mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi telah dijabarkan melalui
Peraturan Walikota Semarang Nomor : 55 Tahun 2008 tentang
penjabaran tugas dan fungsi Kelurahan Kota Semarang, maka Kelurahan
mempunyai tugas membantu Walikota dalam penyelenggaraan
Pemerintahan,Pembangunan dan Pembinaan kehidupan kemasyarakatan
di wilayah Kelurahan.
Sehingga untuk melaksanakan tugas tersebut diatas Lurah
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pemerintahan, pembangunan,
kesejahteraan social serta ketentraman dan ketertiban umum di
Kelurahan;
b. Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran bidang
pemerintahan, pembangunan, kesejahteraan social serta ketentraman
dan ketertiban umum di Kelurahan
c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas bidang pemerintahan,
pembangunan, kesejahteraan sosial serta ketentraman dan ketertiban
umum di Kelurahan.
d. Penyelengaraan kegiatan pemerintah Kelurahan.
e. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Dengan demikian Lurah dalam melaksanakan tugasnya dibantu
oleh beberapa staf sesuai dengan Perda Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan.
8
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
F. Keberhasilan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dan
kelurahan
Dalam pelaksanaan “Program Pemberdayaan Kelurahan” di Kota
Semarang , kelurahan sebagai ujung tombak pemerintahan diberikan tugas
dan tanggung jawab untuk mensukseskan program ini. Hal tersebut dapat
dilihat dengan dikeluarkannya Instruksi Walikota , tentang tugas dan
tanggung jawab kepala kelurahan dalam Program Pemberdayaan Kelurahan
di Kota Semarang yang dituangkan dalam “ Sapta Program “ untuk
mewujudkan Semarang Setara. untuk itu Pemerintah Kelurahan menjabarkan
dalam suatu program dengan melakukan kegiatan-kegiatan seperti:
1. Kebersihan
2. Keamanan
3. Ketertiban
4. PembinaanMasyarakat
5. Pelayanan Masyarakat
Berangkat dari kondisi di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa aparat
kelurahan memiliki tanggungjawab yang besar dalam pencapaian hasil
maksimal dari program pemberdayaan ini. Dengan perkataan lain, untuk
mewujudkan dan mencapai tujuan tersebut diperlukan kemampuan dan
kinerja aparat yang maksimal. Kinerja aparat kelurahan menjadi faktor yang
sangat penting bagi implementasi pelaksanaan pemberdayaan kelurahan ini.
Hal ini sejalan dengan pendapat Orsbone dan Gaebler (1992) yang
menyatakan bahwa persoalan utama yang dihadapi oleh pemerintah dewasa
ini bukan terletak pada apa yang dikerjakan tetapi terletak pada bagaimana
mengerjakan.
Pada dasarnya di era otonomi daerah fungsi pemerintahan meliputi 3 hal
yaitu :
9
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
Pelayanan kepada masyarakat (service);
1. Membuat pedoman/arah atau ketentuan kepada masyarakat (regulation);
2. Pemberdayaan (empowering).
Oleh karena itu organisasi pemerintah sering pula disebut sebagai
“pelayan masyarakat”
Dalam melaksanakan pemberdayaan pihak pemerintah kelurahan harus
terlebih dahulu melihat semua faktor kemungkinan yang ada, baik itu
kesempatan, peluang maupun tantangan serta hambatan apa yang ada dalam
era otonomi ini serta pemberdayaan yang akan dibuat haruslah pula dapat
menjawab serta memenuhi kehendak pelanggan yaitu masyarakat di
kelurahan yang memerlukan pelayan secara optimal agar tercipta suatu
keadaan yang menggambarkan good governance di kelurahan Bambankerep.
Untuk itu diperlukan pula aparat birokrasi pemerintah yang memiliki
kemampuan dan responsif yang tinggi serta berdisiplin, komitmen dan
bertanggungjawab serta accountability dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya sebagai unsur pelayananan terhadap organisasi publik. Ini sangat
penting bagi birokrat dalam pelaksanaan misi tugasnya agar dapat terwujud
tujuan ke arah keberhasilan, yaitu berupa pemenuhan kebutuhan dan
keinginan masyarakat. Berangkat dari permasalahan dan identifikasi masalah
yang menjadi latar belakang kajian ini, maka untuk menjawab permasalahan
penelitian ini diperlukan pertanyaan yang akan berguna bagi arah dan langkah
penelitian dalam bentuk pertanyaan. Adapun rumusan masalah yang diajukan
adalah:
Peran Kelurahan Bambankerep dalam program Pemerintah Kota
Semarang adalah menjembatani program-program pemerintah untuk
disosialisasikan kepada masyarakat sehingga dapat dipahami dan didukung oleh
masyarakat. Dengan begitu luas dan kompleksnya permasalahan yang ada di Kota
Semarang, seperti dalam usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat.
10
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
Ditambah dengan pembangunan yang harus dilakukan Pemerintah Kota
Semarang. Untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Maka baik visi, misi
dan fungsi Kota Semarang mengkondisikan perlunya suatu upaya Pemberdayaan
Masyarakat, salah satunya adalah “Program Pemberdayaan Kelurahan”.
Program Pemberdayaan Kelurahan Bambankerep untuk melakukan
kegiatan-kegiatan seperti:
1. Kebersihan
2. Keamanan
3. Ketertiban
4. Pembinaan Masyarakat
5. Pelayanan Masyarakat
Berangkat dari kondisi di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa aparat
kelurahan memiliki tanggungjawab yang besar dalam pencapaian hasil
maksimal dari program pemberdayaan ini. Dengan perkataan lain, untuk
mewujudkan dan mencapai tujuan tersebut diperlukan kemampuan dan kinerja
aparat yang maksimal. Kinerja aparat kelurahan menjadi faktor yang sangat
penting bagi implementasi pelaksanaan pemberdayaan kelurahan
Bambankerep
G. Inisiatif dan Kreatifitas Pemerintah Kota Dalam Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan.
Banyak Program Pemerintah Kota Semarang yang sudah dilakukan
untuk mendorong pembangunan perekonomian masyarakat di tingkat
Kelurahan. Terkadang berupa bantuan proyek yang dilakukan masing-
masing Dinas maupun antar Dinas. Pada umumnya program/proyek yang
digulirkan masih pada generasi pemberian bantuan fisik kepada masyarakat.
11
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
Baik berupa kontingensi, bantuan saprotan, mesin pompa, pembangunan
sarana air bersih dan sebagainya. Kenyataannya, ketika proyek berakhir maka
keluaran proyek tersebut sudah tidak berfungsi atau bahkan hilang. beberapa
faktor yang mempengaruhi kegagalan proyek tersebut antara lain, yaitu:
1) Ketidaktepatan antara kebutuhan masyarakat dan bantuan yang diberikan
2) Paket proyek tidak dilengkapi dengan ketrampilan yang mendukung
3) Tidak ada kegiatan monitoring yang terencana
4) Tidak ada kelembagaan di tingkat masyarakat yang melanjutkan proyek.
Belajar dari berbagai kegagalan tersebut, generasi selanjutnya proyek-
proyek mulai dilengkapi dengan aspek lain seperti :
1) Pelatihan untuk ketrampilan,
2) Pembentukan kelembagaan di tingkat masyarakat.
Keberadaan petugas lapangan, melibatkan Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM). Atau dengan kata lain beberapa proyek dikelola dengan
pendekatan pemberdayaan masyarakat. Dibandingkan dengan generasi
sebelumnya, hasil proyek lebih lama dimanfaatkan oleh masyarakat bahkan
berkembang memberikan dampak positif.
Sebagaimana dalam Peraturan Daerah Kota Semarang dalam PERDA
No 4 tahun 2009, tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di
Kelurahan , Pemberdayaan adalah bagian dari paradigma pembangunan yang
memfokuskan perhatiannya kepada semua aspek yang prinsipil dari manusia
di lingkungannya yakni mulai dari aspek intelektual (Sumber Daya Manusia),
aspek material dan fisik, sampai kepada aspek manajerial. Aspek-aspek
tersebut bisa jadi dikembangkan menjadi aspek sosial-budaya, ekonomi,
politik, keamanan dan lingkungan.
12
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
Telah lebih lanjut dalam laporan ini adalah bagaimanakah peran
pemberdayaan masyarakat ditingkat Kelurahan Bambankerep dalam
melaksanakan program-program pemerintah Kota Semarang untuk
peningkatan pendapatan. Kemudian seberapa besarkah kegiatan ekonomi
masyarakat Kelurahan Bambankerep mendukung perekonomian nasional.,
mengingat keberadaan masyarakat ditingkat Kelurahan dari sisi kualitas dan
kuantitas menjadi peluang dan tantangan.
13
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
BAB II
MASALAH YANG DIHADAPI
1. Analisis Potensi dan Kebutuhan
Kelurahan Bambankerep merupakan Kelurahan yang menjadi salah satu
Kelurahan Percontohan di Kec. Ngaliyan serta sudah beberapa kali menjadi
lokasi KKN bagi perguruan tinggi di Jawa Tengah khususnya. Beberapa tahun
yang lalu, Kelurahan Bambankerep pernah menjadi tempat KKN UNHAS
Semarang, dan IKIP.
Tim KKN Universitas Semarang dengan pertimbangan misi yang dibawa
berupa pembelajaran pemberdayaan masyarakat, oleh karena itu potensi yang ada
pada masyarakat perlu digali, dirumuskan, dan dilaksanakan bersama masyarakat.
Hal ini diharapkan dapat memacu kemampuan masyarakat dalam pengembangan
diri wilayah sehingga kesejahteraan menjadi meningkat.
2. Perumusan Permasalahan
Adapun Perumusan permasalahan yang dihadapi masyarakat Kelurahan
Bambankerep meliputi bidang kesejahteraan rakyat baik kesehatan, perekonomian,
dan sumber daya manusia diantaranya:
1. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan warga dalam melaksanakan
usahanya.
2. Warga masyarakat masih belum mengerti dan belum memanfaatkan
adanya KUR dan KUMKM yang disediakan pemerintah
3. Kesadaran masyarakat terhadap pengolahan sampah Organik untuk
dijadikan kompos masih kurang.
4. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya cuci tangan bagi kesehatan.
5. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menabung sejak dini.
14
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
Dengan kondisi demikian kami tidak bisa berbuat banyak dalam
melaksanakan kegiatan KKN ini karena permasalahan – permasalahan yang ada
pada masyarakat diluar kemampuan kami sebagai peserta KKN, namun dengan
demikian kami tidak putus asa dalam menjalankan kegiatan KKN ini kami
berusaha sekemampuan kami untuk bisa meringankan beban dari pada masyarakat
Kelurahan Bambankerep.
3. Perumusan Kegiatan
Hasil survei Tim dan kebutuhan prioritas masyarakat Kelurahan
Bambankerep serta faktor pendukung dan penghambat akhimya Tim KKN
menyusun tim menyusun Program Kerja KKN, program tersebut diantaranya :
a. Program Fisik
1. Bidang Kebersihan Lingkungan dan Pertanian:
Pembuatan Komposting
2. Bidang Pendidikan
Partisipasi Dalam mengajar para siswa-siswi
3. Bidang Keagamaan
Partisipasi Dalam Acara Pengajian
b. Program Non Fisik
1. Bidang Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Penyuluhan tentang menabung sejak dini
2. Bidang Kesehatan
Penyuluhan Kesehatan tentang cuci tangan
Penyuluhan Kesehatan tentang Penyakit Lupus
3. Bidang Sosial Kemasyarakatan
Partisipasi Kegiatan Masyarakat dan Kelurahan
15
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
Dengan memperhatikan kondisi serta sarana dan prasarana pendukung maka
dari sekian banyak program kerja yang telah disusun oleh tim ada beberapa
program kerja yang dapat dilaksanakan dengan baik, mendekati cukup baik dan
ada yang dapat terealisasi dengan kondisi seadanya. Berikut laporan kegiatan
KKN ( Non Fisik ) tentang penyuluhan singkat mengenai sosialisasi menabung
yang dimulai sejak dini dan penyuluhan cuci tangan.
Program kerja Penyuluhan ini adalah program dengan memberikan
pengetahuan, informasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakan untuk
kemudian dapat diterapkan.
A. Bidang Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Jenis Kegiatan : Sosialisasi menabung yang di mulai sejak dini
a. Lokasi : Lokasi yang di jadikan tempat pelaksanaan
KKN PPM bertempat di Balai Kelurahan
Bambankerep
b. Tujuan Kegiatan : Memberikan sosialisasi menabung yang di
mulai sejak dini yang bermanfaat untuk
masa depan mereka
c. Tolak Ukur Keberhasilan : Meningkatnya kesejahteraan keluarga
d. Khalayak Sasaran : Peserta Ibu-ibu PKK
e. Waktu Pelaksanaan : 12 Januari 2012 pukul 16.00 Wib
f. Biaya :
Membeli tabungan/celengan : Rp. 50.000,-
Jumlah………………. : Rp. 50.000,-
g. Sumber dana : Berasal dari swadana anggota KKN PPM
di kelurahan Bambangkerep kec.Ngaliyan
16
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
h. Kerja Sama : Para mahasiswa KKN PPM dengan
instansi ibu-ibu PKK dan masyarakat
sekitar dibantu pihak kelurahan.
i. Hasil dan Manfaat : Mengajarkan anak-anak akan manfaat dan
pentingnya menabung untuk masa depan
mereka. Dan mengajarkan manfaat
menabung dengan menanyakan barang apa
yang dia inginkan kemudian membantu
memberitahu cara menabung agar ia dapat
memiliki barang tersebut
j. Uraian Kegiatan :
Sosialisasi menabung yang di mulai sejak dini
Pada tanggal 12 Januari 2012 diadakan kegiatan Sosialisasi
menabung yang di mulai sejak dini dengan ibu-ibu PKK Kelurahan
Bambankerep Kec. Nagaliyan supaya ibu-ibu dapat mengajarkan
kepada anak-anak tentang arti pentingnya menabung sejak dini.
Kegiatan ini diikuti oleh 21 peserta dari ibu-ibu PKK Kelurahan
Bambankerep Kec. Nagaliyan
k. Pembahasan
Sosialisasi menabung yang di mulai sejak dini
Pada tanggal 12 Januari 2012 diadakan kegiatan Sosialisasi menabung
yang di mulai sejak dini dengan ibu-ibu PKK kelurahan Bambankerep Kec.
Ngaliyan agar ibu-ibu bisa mengajarkan kepada anak-anaknya untuk menabung
sejak dini. Kegiatan ini diikuti oleh Ibu-ibu PKK Bambankerep Kec.
Nagaliyan, dengan anggota TIM KKN PPM yang berjumlah 8 orang. Dengan
dilakukan koordinasi sebelumnya dengan pihak kelurahan, program Sosialisasi
menabung yang di mulai sejak dini diharapkan akan berjalan dengan lancar.
Sehingga ibu-ibu PKK Bambankerep Kec. Nagaliyan dapat mengajarkan
kepada anak-anaknya tentang arti pentingnya menabung sejak dini.
17
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
B. Bidang Kesehatan
Jenis Kegiatan : Penyuluhan cuci tangan dan pembagian sticker
a. Lokasi : Lokasi yang di jadikan tempat pelaksanaan
KKN PPM bertempat di MI
ROUDHOTUL ATHFAL kelurahan
Bambankerep Kec. Ngaliyan
b. Tujuan Kegiatan : Memberikan penyuluhan tentang
pentingnya membiasakan para siswa untuk
mencuci tangan dengan sabun agar
terhindar dari penyakit
c. Tolak Ukur Keberhasilan : Siswa-siswi menyambut dengan gembira
atas adanya penyuluhan cuci tangan yang
diberikan oleh TIM KKN PPM.
d. Khalayak Sasaran : Siswa-siswi kelas III MI ROUDHOTUL
ATHFAL Kelurahan Bambankerep Kec.
Ngaliyan
e. Waktu Pelaksanaan : 21 Januari 2012, Pukul 10.00 Wib
f. Biaya : membeli sabun cair : Rp. 34.500,-
Sticker : Rp. 50.000,
Jumlah …………. : Rp. 84.500,-
g. Sumber dana : Berasal dari swadana anggota TIM KKN
PPM di kelurahan Bambangkerep
kec.Ngaliyan
h. Kerja Sama : Kerja sama dengan instansi guru-guru MI
ROUDHOTUL ATHFAL Kelurahan
Bambankep Kec. Ngaliyan.
18
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
i. Hasil dan Manfaat : Siswa-siswi kelas III MI ROUDHOTUL
ATHFAL Kelurahan Bamabankerep Kec.
Nagliyan memahami tentang pentingnya
mencuci tangan dengan sabun agar
terhindar dari penyakit.
j. Uraian Kegiatan :
Penyuluhan Cuci Tangan
Pada tanggal 21 Januari 2012 diadakan kegiatan penyuluhan cuci
tangan dengan menggunakan sabun agar siswa-siswi mengerti akan
pentingnya mencuci tangan dengan menggunakan sabun agar terhindar
dari penyakit dan kuman yang menempel di tangan.
k. Pembahasan
Penyuluhan Cuci Tangan
Pada tanggal 21 Januari 2012 diadakan kegiatan penyuluhan cuci
tangan dengan menggunakan sabun agar siswa-siswi mengerti akan
pentingnya mencuci tangan dengan menggunakan sabun agar terhindar
dari penyakit dan kuman yang menempel di tangan. Kegiatan ini
diikuti oleh 24 peserta siswa siswi MI ROUDHOTUL ATHFAL
Kelurahan Bambankerep Kec. Nagaliyan, dengan bantuan pihak MI
ROUDHOTUL ATHFAL Kelurahan Bambankerep Kec. Nagaliyan
bersama seluruh anggota TIM KKN PPM yang berjumlah 8 orang.
Dengan dilakukan koordinasi sebelumnya dengan pihak sekolah,
program penyuluhan cuci tangan diharapkan akan berjalan dengan
lancar. Sehingga seluruh siswa siswi MI ROUDHOTUL ATHFAL
Kelurahan Bambankerep Kec. Nagaliyan dapat mengerti arti
pentingnya Cuci Tangan.
19
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
BAB IV
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH MAHASISWA KKN
A. Problematika dan Problem Solving
Dalam pelaksanaan program KKN tentunya tidak terlepas dari factor – factor
yang menghambat program yang dilaksanakan oleh Tim KKN . Faktor – faktor
yang menghambat tersebut perlu di antisipasi dan dicarikan solusi yang tepat agar
program kerja Tim KKN dapat berhasil. Diantara faktor –faktor pendukung dan
penghambat yang kita rasakan untuk dikemukakan dalam laporan ini meliputi :
B. Faktor Penghambat dan Pendukung
1. Faktor Penghambat
Banyak hal yang menjadi penghambat pelaksanaan KKN ini. Kami
mengidentifikasi beberapa permasalahan yang kami anggap sebagai faktor
penghambat dan lancamya realisasi program kerja KKN.
Pertama, Faktor Geografis Kelurahan. Seperti yang sudah disinggung di atas,
Kelurahan Bambankerep memiliki 5 RW yang tempatnya terpisah-pisah jauh dari
kelurahan. Hal ini menyebabkan kendala dalam pemerataan agenda kerja. Meski
tim KKN di Kelurahan Bambankerep sudah dipisah dan ditempatkan di masing-
masing lokasi yang terpisahkan tersebut, tetapi hal tersebut tetap saja menyisakan
problem. Dalam konteks internal tim, hal tersebut menyebabkan tersendatnya
komunikasi, tetapi adanya kesadaran dari masing-masing anggota serta adanya
kekompakan menjadi obat yang mujarab dalam pelaksanaan realisasi program
kerja.
Kedua, efek dari point pertama itu juga berpengaruh pada proses pemerataan
agenda kerja yang berada di Kelurahan Bambankerep, hanya beberapa kali saja
kami dapat mengikuti kegiatan di RW tersebut.
20
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
Ketiga, terbatasnya pendidikan siswa - siswa di MI ROUDHOTUL ATHFAL
kelurahan Bambankerep Kec. Nagaliyan akan pentingnya mencuci tangan dengan
menggunakan sabun agar terhindar dari penyakit dan kuman yang menempel di tangan,
sehingga penyuluhan mengenai pentingnya cuci tangan harus membujuk siswa-
siswi agar mau mencuci tangan.
2. Faktor Pendukung
Meskipun tim KKN banyak menemui hambatan dan kendala, bukan berarti
tidak ada faktor yang mendukung lancarya pelaksanaan KKN. Bahkan justru
dengan factor pendukung yang kami miliki, hambatan-hambatan yang ada bisa
sedikit diminimalisir.
Kami mencatat ada beberapa faktor pendukung baik dalam internal tim
maupun ekstemal. Dalam konteks internal factor pendukung tersebut antara lain:
1) Meratanya skill dalam tim. Dalam kondisi demikian, tim merasa siap untuk
menghadapi tuntutan masyarakat, meski dalam prakteknya tuntutan itu
jarang ditemui. Tetapi paling tidak, beragamnya kemampuan yang dimiliki
oleh anggota tim, bisa menjadi factor pendukung jika suatu saat
masyarakat meminta anggota tim KKN untuk melaksanakan atau
mengerjakan sesuatu, dan tim bisa malaksanakannya dengan baik.
2) Fasilitas administratif yang relatif memadai. Perangkat tulis menulis
seperti halnya komputer, printer dan lainnya, tentu sangat membantu
dalam kelancaran proses administrasi. Ini ditunjang dengan adanya alat
transportasi meski kami rasakan masih kurang mencukupi.
Sementara dalam wilayah eksternal ada beberapa factor pendukung yakni:
1) Perangkat pemerintah yang kooperatif dari mulai pak Lurah, bu lurah,
perangkat kelurahan hingga pak RW. Tentu saja, karakter ini yang sangat
membantu kelancaran baik dalam kegiatan yang bersifat instruktif maupun
21
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
yang bersifat koordinatif. Apalagi mereka tak segan-segan untuk
mengorbankan fasilitas yang mereka miliki untuk kelancaran kinerja tim
KKN.
2) Sambutan yang ramah dari tuan rumah, dan fasilitas yang cukup baik
diberikan dalam kehidupan sehari-hari selama KKN. Hal itu sangat
membantu dan semakin menambah semangat untuk bekeria menyelesaikan
program-program yang telah direncanakan karena kebaikan tuan rumah.
3) Elemen masyarakat yang juga kooperatif. Termasuk diantaranya tokoh
masyarakat, pemuda dan anak-anak. Hal tersebut dibuktikan saat tim KKN
menyelenggarakan kegiatan yang selalu mereka ikuti. Ini menunjukkan
bahwa mereka cukup apresiatif dengan KKN.
4) Apresiasi masyarakat yang tinggi terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan.
Ragam kegiatan yang melibatkan banyak pihak terutama yang bersifat
keagamaan, nyaris tidak pemah sepi dari peminat, tahlilan, yasinan selalu
diikuti oleh warga Kelurahan Bambankerep.
5) Masyarakat yang sudah mulai memahami bahwa kehadiran tim KKN
bukanlah semata-mata untuk membangun fasilitas tertentu. Ini yang
membuat tim tidak pemah merasa terbebani untuk menyediakan atau
membangun sesuatu. Keterlibatan tim KKN dalam setiap kegiatan
keagamaan sudah dirasakan cukup oleh masyarakat sebagai bagian dari
KKN.
6) Fasilitas yang cukup lengkap diberikan kepada tim KKN tepatnya di
Kelurahan Bambankerep mendapat fasilitas yang memadai.
22
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh tim KKN Universitas
Semarang di Kelurahan Bambankerep Kecamatan Ngaliyan Kabupaten Kota
Semarang hendaknya telah memberikan sedikit kontribusi kepada masyarakat.
Kami kesulitan untuk menetapkan parameter keberhasilan dari sebuah kinerja.
Apalagi begitu banyaknya keinginan untuk memberikan sesuatu bagi
masyarakat, tidak dapat terpenuhi seluruhnya. Ini disebabkan karena
keterbatasan yang ada baik dalam lingkup internal maupun ekstenal banyak
yang tidak bisa kami atasi.
Meskipun demikian, hal ini bukan berarti bahwa tim KKN telah gagal
melaksanakan tugasnya. Karena seperti halnya kesuksesan, kegagalan juga
sulit untuk diukur dan ditetapkan parametemya. Tetapi paling tidak kami sudah
memberikan dan mencoba untuk belajar dari masyarakat yang sudah terlebih
dahulu merasakan dan mencicipi pahit dan manisnya kehidupan nyata.
Kesimpulan singkat yang kami catat dalam pelaksanaan KKN ini antara
lain:
1. Pemahaman yang komprehensif terhadap karakter, budaya dan kondisi sosial
masyarakat tempat lokasi KKN mutlak dibutuhkan, sebagai bagian dari upaya
untuk mempercepat proses adaptasi.
2. Setiap anggota tim KKN hendaknya tidak menjanjikan untuk memberikan
sesuatu kepada masyarakat, tetapi harus dipahami bahwa KKN adalah satu
proses learning by doing. Dengan demikian, tuntutan yang berlebih dari
masyarakat akan bisa dihindari.
23
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
B. Saran
Setiap anggota tim KKN hendaknya tidak menjanjikan untuk memberikan
sesuatu kepada masyarakat, tetapi harus dipahami bahwa KKN adalah satu
proses learning by doing. Dengan demikian, tuntutan yang berlebih dari
masyarakat akan dapat dihindari. Tak kalah pentingnya yang perlu diperhatikan
oleh tim KKN untuk selalu menjaga sikap, ucapan maupun perbuatan sehingga
dalam pergaulan dengan masyarakat setampat dapat mencerminkan nilai-nilai
dari akhlakul karimah.
C. Kata Penutup
Demikian laporan yang dapat kami sampaikan sehubungan kerja tim KKN
Universitas Semarang di Kelurahan Bambankerep Kecamatan Ngaliyan Kota
Semarang. Kami yakin laporan ini masih terdapat banyak kekurangan untuk itu
kepada semua pihak yang berkepentingan harap menjadikan maklum. Terima
kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian laporan ini.
24
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
LAMPIRAN FOTO
Kegiatan Sosialisasi menabung yang di mulai sejak dini
25
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012Kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan dan Pembagian Sticker
26
KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEMARANG
ANGKATAN IV TAHUN 2011/2012Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Semarang
10 Januari 2012 – 10 Pebruari 2012
Kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan dan Pembagian Sticker
27