Post on 08-Jan-2017
NISA MAULIDINA(161230090)RIZZA MAGFIRA SIDIK PUTERI(161230091)M. IMAN FIRDAUS(161230092)NURBAYTI(161230093)IMAS ROBIYATI(161230094)
Pengertian Konstitusi
UUD 1945 sebagaiKonstitusi Negara Pengertian UUD 1945
Substansi Konstitusi Negara
K. C Wheare
Cara Membentuk dan Merubah Konstitusi
Sifat dan Fungsi Konstitusi
Pengertian Luas
Pengertian Sempit
James Bryce
C. F Strong
Kedudukan Konstitusi
Konstitusi adalah ketentuan dan aturan mengenai
ketatanegaraan atau undang-undang dasar suatu negara.
Konstitusi juga berarti hukum dasar.
Dalam pengertian luas, ”Konstitusi” berarti keseluruhan dari
ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar (droit constitunelle).
Konstitusi, ada yg dalam bentuk dokumen tertulis ada juga yang tidak
tertulis (pelopor Bolingbroke).
Dalam pengertian sempit (terbatas), ”Konstitusi” berarti piagam
dasar atau undang-undang dasar (loi constitunelle), yaitu suatu
dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar negara,
contoh UUD 1945 (pelopor Lord Bryce dan C.F. Strong).
Konstitusi merupakan bentuk pengaturan tentang
berbagai aspek yang mendasar dalam sebuah Negara,
baik aspek hukum maupun aspek lainnya yang
merupakan kesepakatan masyarakat untuk diatur. Aspek
lain dalam pengertian ini dapat berupa aspek sosial
maupun aspek filosofis dalam arti asas-asas yang
didasarkan pada alasan-alasan tertentu.
Konstitusi memiliki kedudukan sebagai aturan main bagi
rakyat untuk konsolidasi posisi politik dan hukum, untuk
mengatur kehidupan bersama dalam rangka
mewujudkan tujuannya dalam bentuk Negara.
Konstitusi sebagai suatu kerangka masyarakat politik
(Negara) yang diorganisir dengan dan melalui hukum.
Dengan kata lain hukum menetapkan adanya lembaga-
lembaga permanent dengan fungsi yang telah diakui dan
hak-hak yang telah ditetapkan.
UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang mengikat
pemerintah, lembaga-lembaga negara, lembaga masyarakat,
dan juga mengikat setiap warga negara Indonesia dimanapun
mereka berada dan juga mengikat setiap penduduk yang berada
di wilayah Negara Republik Indonesia
Fungsi Pokok, Konstitusi atau UUD adl untuk membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-wenang, sehingga hak-hak warga negara dapat terlindung (Konstitusionalisme).
Fungsi Umum :Kontrol Penyelenggaraan negara,Indikator keberhasilan pemerintahanKontrak sosial antara warga negara dengan penyelenggara negara.
Sifat Umum Konstitusi : Normatif, aturan yang harus
ditaati oleh penyelenggara negara dan warga negaranya.
Nominal, pilihan pasal yg dilaksanakan oleh penguasa.
Semantik, UUD hanya sebagai simbol sedangkan aturan bernegara menurut kemauan politik penguasa.
Dalam perkembangan pemerintahan negara demokrasi,
Undang-Undang Dasar mutlak adanya. Dengan adanya
Undang-Undang Dasar baik rakyat, pemerintah maupun
penguasa negara dapat mengetahui aturan pokok atau
dasar-dasar mengenai ketatanegaraannya.
Kedudukan Undang-Undang Dasar di suatu negara
sangat penting artinya untuk mengatur sebaik-baiknya
dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.
No Dengan Cara K e t e r a n g a n
1. Pemberian Raja memberikan suatu UUD, dan kekuasaan akan dijalankan oleh suatu badan tertentu.
UUD itu timbul, karena takut akan timbul revolusi. Dengan UUD kekuasaan raja dibatasi.
2. Sengaja Dibentuknya
Pembuatan suatu UUD dilakukan setelah negara itu didirikan.
3. CaraRevolusi
Pemerintahan baru hasil revolusi, dng perse-tujuan rakyat/pemerintah mengambil suatu permusyawaratan untuk menetapkan UUD.
4. Cara Evolusi Melakukann perubahan secara berangsur-angsur membentuk UUD baru.
No Dengan Cara K e t e r a n g a n
1. Oleh Badan Legislatif/ Perundangan Biasa
Dilakukan oleh Badan Legislatif, hanya harus dengan syarat yang lebih berat dari pada membuat undang-undang biasa (bukan Undang-Undang Dasar).
2. Referandum Yaitu dengan jalan pemungutan suara diantara rakyat yang mempunyai hak suara.
3 Oleh Badan Khusus
Badan khusus yang bertugas hanya untuk mengubah Undang-Undang Dasar saja.
4. Khusus di Negara Federasi
Perubahan UUD itu baru dapat terjadi jika mayoritas negara-negara bagian dari federasi itu tadi menyetujui perubahan.
Undang-undang Dasar 1945 merupakan konstitusi bagi Negara Indonesia. Sebagai dasar hukum, UUD 1945 memegang peranan dalam mewujudkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Pancasila merupakan hukum diatas segala hukum (staats fundamental norm). Artinya UUD 1945 sebagai dasar hukum, dalam pembuatannya tidak boleh beretentangan dan harus mematuhi nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila, sebab UUD 1945 adalah hukum yang setingkat di bawah Pancasila (walaupun tidak tertera secara langsung dalam UU). Maka dari itu, dikenal lah sebuah asas yang berbunyi lex superior derogat legi inferior,
artinya, hukum yang lebih tinggi menjadi acuan hukum yang lebih rendah.
UUD 1945 dalam proses pelaksanaannya tidak bersifat sattis/absolut. UUD 1945 dapat diamandemen sesuai dengan keadaan dan kebutuhan negara. Bahkan soal perubahan UUD ini sudah tertuang sendiri pada batang tubuh UUD 1945 Pasal 37. Dalam perubahannya ini juga UUD 1945 harus tetap mematuhi asas lex superior derogat legi inferior. Sampai saat tulisan ini ditulis, UUD 1945 sudah mengalami 4 kali amandemen.Setiap warga negara Indonesia beserta pemerintah wajib mematuhi apa yang sudah tertulis dalam UUD 1945. Sebab dengan cara ini, tujuan negara dalam menyelenggarakan kepentingan umum tanpa menyingkirkan kepentingan pribadi dapat terlaksana dengan baik dan bijaksana.
Lanjutan…