Post on 12-Jan-2017
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM
TEKNIK MEMORI (BRAIN BASED TECHNIQUE QUANTUM LEARNING)
BAGI SISWA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 4 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
(Penelitian Tindakan Kelas)
Disusun Oleh :
LISTYA PUTRI DAMAYANTI
K7407019
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mendapatkan
Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Akuntansi
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing,
Dosen Pembimbing I,
Prof. Dr. Siswandari, M Stats
NIP. 19590201 198503 2 002
Dosen Pembimbing II,
Jaryanto, S.Pd, S.E, M.Si
NIP : 19760909 200501 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
LEMBAR REVISI
Skripsi ini telah direvisi sesuai saran dan anjuran Tim penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
pada:
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd 1.
Sekretaris : Drs. Sukirman, MM 2.
Anggota I : Prof. Dr. Siswandari, M Stats 3.
Anggota II : Jaryanto, S.Pd, M.Si 4.
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada:
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd
Sekretaris : Drs. Sukirman, MM
Anggota I : Prof. Dr. Siswandari, M Stats
Anggota II : Jaryanto, S.Pd, M.Si
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Listya Putri Damayanti K7407019. UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM TEKNIK MEMORI (BRAIN BASED TECHNIQUE QUANTUM LEARNING) BAGI SISWA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) meningkatkan keaktifan siswa; (2) meningkatkan minat belajar siswa; dan (3) meningkatkan prestasi belajar akuntansi bagi siswa kelas XI IPS 5 SMA N 4 Surakarta dengan menggunakan model pembelajaran kuantum teknik memori (Brain Based Technique Quantum Learning).
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2010/2011, mulai bulan Desember sampai dengan bulan Maret 2011. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan 3E meliputi Examining, Experiencing, Enquiring. Analisis data menggunakan analisis kualitatif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan secara kolaboratif. Penelitian Tindakan Kelas yaitu suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi. Sumber data penelitian ini adalah catatan lapangan, hasil wawancara, dokumentasi, daftar hadir siswa, daftar nilai siswa, perangkat pembelajaran, dan angket. Hasil yang diperoleh dianalisis secara kualitatif berdasarkan indikator ketercapaian yang telah ditetapkan. Proses penelitian meliputi dua siklus dengan masing-masing dua pertemuan dengan empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis, dan refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kuantum teknik memori (Brain Based Technique Quantum Learning) mampu : (1) Meningkatkan keaktifan siswa. Keaktifan siswa meningkat dari 30,30% pada kondisi pratindakan menjadi 75,75% tindakan siklus I serta meningkat menjadi 81,81% pada siklus II; (2) Meningkatkan minat belajar siswa. minat siswa meningkat menjadi 72,73% hasil tersebut sudah mencapai target minat siswa 70%; dan (3) Meningkatkan prestasi belajar siswa. Siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal 42,43% meningkat menjadi 90,90% siklus I dan menjadi 96,96% pada siklus II. Peningkatan prestasi belajar sejumlah 48,47% pada siklus I dan 54,53% pada siklus II. Hasil tersebut sudah mencapai target 90% siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Listya Putri Damayanti K7407019. UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM TEKNIK MEMORI (BRAIN BASED TECHNIQUE QUANTUM LEARNING) BAGI SISWA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2011.
The purpose of this study was to: (1) increase the activity of students, (2) enhance students' learning interest, and (3) improve student learning achievement accounting for class XI IPS 5 Surakarta SMA N 4 by using the Brain Based Technique Quantum Learning.
The research was conducted in 2010/2011 academic year, from December until March 2011. Data collection in this study uses 3E include Examining, experiencing, and Enquiring. Analysis of data using qualitative analysis.
This research approach Classroom Action Research (CAR), which was conducted collaboratively. Classroom Action Research is a form of investigation that is reflective, participatory, collaborative, and spiral, which has the aim to improve the system, work methods, processes, content, competence, and the situation. Sources of research data are field notes, interviews, documentation, student attendance list, a list of student, learning tools, and questionnaires. The results were analyzed qualitatively based on the achievement indicators that have been determined. The research process involves two cycles with two meetings each with four stages: planning, execution, observation, analysis, and reflection.
Based on the results of this study concluded that use of the Brain Based Technique Quantum Learning are able to: (1) Increase students activeness. Active students increased from 30.30% in 75.75% condition pre action into action the first cycle and increased to 81.81% in second cycle, (2 )Increasestudent interest in learning . student interest increased to 72.73%, the result is already reach the target of 70% interest in students, and (3) Improve student achievement. Students who achieve KKM in the initial conditions rose 42.43% to 90.90% first cycle and a 96.96% on the second cycle. Improve student achievement is 48,47% on the first cycle and 54,53% secomd cycle. The results already reached the target 90% of students achieve the minimum criteria for completeness.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
Not only teacher but master. (Penulis)
“Fa’innama’al’usriyusroo. Innama’al’usriyusroo..” : QS Al Insyiroh 5-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini di persembahkan untuk :
1. Untuk Ibu & Bapak atas semua keringat, air mata, doa, dan pengorbanan
yang senantiasa kau persembahkan untuk anakmu.
2. Kakak dan adik tersayang, Arifin Sinung N, Andi Wahyu P, Ricky Dwi R,
Hendrian Dimas.
3. Mbah Kakung dan Mbah Putri, terimakasih senyumnya.
4. Sahabat terbaikku Mas Nawang Mustaqim.
5. Kos Wisma Melati (Handayani, Dindha, Salamah, Irma, Amin, Mufti,
Fira, Retno, Dian, Novi, Sri, Tyas, Dek Vita, Dek Tika, Dek Putri, Dek
Maria) yang menjadi keluarga keduaku.
6. Keluarga LPM MOTIVASI (Mbak Tutut, Mbak Dhika, Mbak Rika, Mbak
Listya, Mbak Rika, Tisna, Djoko, Mufti, Zulaikha, Fitri, Desi, Anjar, dan
seluruh keluarga besar motivasi) yang telah memberiku hari-hari indah.
7. Teman Ekonomi 2007 (Annisa, Laila, Sartika, Niken, Elin, Restina, Leni,
Yuni, Dian, Septi, Yuni T, Budi, Furqon, Agus, Antar, Boni, Andre,
Bernard, Erna dan seluruh mahasiswa Ekonomi 2007) yang telah
mewarnai hidupku.
8. Sahabat kecilku (Sarwini, Isnita, Putri, Afifah, Puri, Citra, Triyatmi,
Dhanis, Ferizal, Dek Lia) yang tak henti mengiringi hidupku.
9. Segenap Keluarga Besar SMA N 4 Surakarta.
10. Pembaca yang Budiman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Segala
nikmat dan kemudahan selama proses perencanaan, penelitian, dan penyusunan
skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagi pihak. Untuk itu atas segala bantuan
dan dorongan penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqun Hidayatulloh, M.Pd. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Saiful Bachri, M. Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd. selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Akuntansi.
4. Prof. Dr. Siswandari, M Stats selaku Pembimbing I.
5. Jaryanto, S.Pd, S.E, M.Si selaku Pembimbing II.
6. Drs. Ngadiman, M.Pd selaku Pembimbing Akademik.
7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ekonomi dan Bidang Keahlian
Khusus Akuntansi.
8. Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA N 4 Surakarta.
9. Dra. Sri Hastuti selaku Guru Mata Pelajaran Akuntansi.
10. Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2007 dan Pendidikan Akuntansi 2007.
11. Siswa kelas XI IPS 5 SMA N 4 Surakarta.
Terima kasih atas segala kebaikan kalian semoga ALLAH SWT membalas
kebaikan kalian. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Surakarta, April 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................. i
PENGAJUAN .................................................................................................. ii
PERSETUJUAN .............................................................................................. iii
PENGESAHAN ............................................................................................... iv
LEMBAR REVISI ........................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
MOTTO ........................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAS ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 7
1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ............................................. 7
2. Model Pembelajaran Kuantum Teknik Memori ........................ 13
3. Prestasi Belajar Akuntansi ......................................................... 18
B. Penelitian yang Relevan .................................................................... 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
C. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 21
D. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 22
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 23
B. Metode Penelitian ............................................................................. 24
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 25
D. Proses Penelitian ............................................................................... 26
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah .................................................................................... 31
B. Kondisi Awal .................................................................................... 34
C. Pelaksanaan Tindakan dan Hasil Penelitian ...................................... 37
D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 50
E. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 52
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................................... 53
B. Implikasi ............................................................................................ 54
C. Saran .................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 56
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rincian Waktu Dan Jenis Kegiatan............................................................ 24
2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa ........................................................ 29
3. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Siklus I....................... 42
4. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Siklus II ..................... 47
5. Keaktifan Siswa ......................................................................................... 48
6. Minat Siswa ................................................................................................ 50
7. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ........................................................... 51
8. Tabel Ketercapaian Indikator ..................................................................... 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir. ................................................................. 22
Gambar 2. Grafik Keaktifan Siswa .................................................................. 49
Gambar 3. Grafik Minat Belajar Siswa ............................................................ 50
Gambar 4. Grafik Prestasi Belajar Siswa ......................................................... 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lampiran 1. Catatan Lapangan Hasil Observasi Pratindakan .................... 58
2. Lampiran 2. Hasil Wawancara Dengan Guru Pratindakan ........................ 60
3. Lampiran 3. Hasil Wawancara Dengan Siswa I......................................... 62
4. Lampiran 4. Hasil Wawancara Dengan Siswa II ....................................... 64
5. Lampiran 5. Daftar Nilai Akuntansi Pratindakan ...................................... 65
6. Lampiran 6. Catatan Lapangan Siklus I ..................................................... 66
7. Lampiran 7. Catatan Lapangan Siklus I ..................................................... 69
8. Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I......................... 71
9. Lampiran 9. Soal Evaluasi Siklus I ............................................................ 74
10. Lampiran 10. Kunci Jawab Evaluasi Siklus I ............................................ 76
11. Lampiran 11. Hasil Test Siklus I................................................................ 77
12. Lampiran 12. Daftar Nilai Akuntansi Siklus I ........................................... 78
13. Lampiran 13. Catatan Lapangan Siklus II ................................................. 79
14. Lampiran 14. Catatan Lapangan Siklus II ................................................. 82
15. Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ..................... 84
16. Lampiran 16. Soal Evaluasi Siklus II ......................................................... 87
17. Lampiran 17. Kunci Jawab Evaluasi Siklus II ........................................... 89
18. Lampiran 18. Hasil Test Siklus I................................................................ 91
19. Lampiran 19. Daftar Nilai Akuntansi Siklus II .......................................... 93
20. Lampiran 20. Hasil Wawancara Dengan Guru Pascatindakan .................. 94
21. Lampiran 21. Hasil Wawancara Dengan Siswa I....................................... 96
22. Lampiran 22. Hasil Wawancara Dengan Siswa II ..................................... 98
23. Lampiran 23. Daftar Nilai Akuntansi Pascatindakan ................................. 101
24. Lampiran 24. Dokumentasi ........................................................................ 102
25. Lampiran 25. Angket minat siswa ............................................................. 104
26. Lampiran 26. Hasil angket siswa ............................................................... 105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Instansi pendidikan merupakan rahim yang kelak akan melahirkan tunas-
tunas penerus bangsa yang mampu membawa negara Indonesia ke gerbang
pembaharuan. Tidak dipungkiri bahwa pendidikan di Indonesia dari waktu ke
waktu semakin menampakan perbaikan diberbagai sektor. Perbaikan tersebut
diantaranya adalah peningkatan kualitas tenaga pengajar dengan adanya program
sertifikasi guru, peningkatan mutu pendidikan dengan pembaharuan kurikulum,
serta peningkatan standar kelulusan yang dari tahun ke tahun mencapai angka
yang semakin membanggakan.
Pendidikan Indonesia memiliki tujuan mulia yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dan membentuk manusia yang utuh dan mandiri sesuai dengan
tujuan nasional yang terkandung pada Pembukuaan UUD 1945 alinea 4.
Pemerintah Indonesia telah merumuskan tujuan pendidikan Indonesia yang
terangkum dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab II pasal 3 berbunyi bahwa:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggungjawab.
Rumusan tujuan pendidikan Indonesia yang sempurna untuk sebuah cita-
cita yang luhur dunia pendidikan. Pendidikan dituntut tidak hanya melahirkan
manusia yang cerdas tetapi lebih dari itu peserta didik harus menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta
bertanggungjawab. Namun, pada kenyataan dilapangan pemerintah justru terlalu
terfokus pada hasil akhir saja tanpa memperhatikan proses mencapai tujuan
pendidikan itu sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Keberhasilan pendidikan tergantung pada kualitas pembelajaran. Kualitas
pembelajaran itu sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu proses
belajar mengajar, kualitas pengajarnya, kurikulum, fasilitas pendidikan, dan
menejemen organisasi pendidikannya. Dewasa ini proses belajar mengajar tidak
lagi berupa teacher centered melainkan student centered. Oleh sebab itu
diperlukan model pembelajaran yang tepat dalam menjembatani terjadinya
interaksi antara guru dan peserta didik yang tidak lagi berpusat pada guru
sehingga terciptanya pembelajaran yang menyenangkan. Pemilihan model
pembelajaran yang tepat akan mendukung tercapainya proses belajar mengajar
yang menggairahkan bagi siswa dan guru sendiri. Pada akhirnya tujuan
pendidikan akan tercapai dengan proses belajar mengajar yang baik dan
menyenangkan.
Beberapa model pembelajaran yang lazim digunakan dalam proses belajar
mengajar diantaranya adalah pembelajaran konstruktivis, pembelajaran kooperatif
(Cooperative Learning), pembelajaran terpadu, pembelajaran aktif, pembelajaran
kontekstual (contextual teaching and learning, CTL), pembelajaran berbasis
projek (project based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning), pembelajaran interaksi dinamis, dan pembelajaran kuantum (quantum
learning).
Tingkat keberhasilan pengajaran dan pembelajaran dewasa ini kurang
memuaskan, hal itu di sebabkan oleh tiga hal. Pertama, perkembangan kebutuhan
dan aktivitas berbagai bidang kehidupan selalu meninggalkan proses kerja
lembaga pendidikan, sehingga hasil pengajaran dan pembelajaran tidak cocok
dengan kenyataan kehidupan yang dijalani. Kedua, Pandangan-pandangan dan
temuan-temuan yang sudah ada dari berbagai bidang pendidikan tentang
pengajaran dan pembelajaran sudah tidak cocok atau sesuai dengan keadaan
sekarang. Ketiga, berbagai masalah dan kenyataan negatif tentang hasil
pembelajaran menuntut untuk diciptakanya inovasi dan pembaharuan di bidang
pendidikan yang sesuai dan relevan dengan keadaan sekarang.
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Surakarta merupakan salah satu
sekolah berkategori pendidikan formal di Indonesia. SMA Negeri 4 Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
terdiri dari tiga tingkatan rombongan belajar, yaitu kelas X, XI, dan XII. Kelas XI
dan XII dibagi menjadi dua jurusan, meliputi jurusan Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Ekonomi yang didalamnya meliputi
pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran wajib di jurusan IPS.
Mata pelajaran Akuntansi membutuhkan ketelitian, keterampilan, pemahaman,
dan ketertiban dalam pembelajaranya. Oleh sebab itu tidak jarang siswa kurang
menguasai mata pelajaran akuntansi yang notabene adalah pelajaran wajib. Guru
dituntut mampu menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan tetapi tetap
berkualitas. Sehingga dicapai hasil yang memuaskan dari proses belajar dan
mengajar di sekolah.
Mata pelajaran akuntansi berpusat pada penyelesaian hasil akhir yaitu
sebuah laporan keuangan yang mampu memberikan manfaat bagi masing-masing
pemakai informasi akuntansi. Kelas XI IPS diharuskan mampu menyelesaikan
laporan keuangan pada perusahaan jasa. Siklus akuntansi dari transaksi hingga
menghasilkan laporan keuangan merupakan proses yang tidak bisa dilewatkan
oleh siswa.Oleh sebab itu pemahan konsep yang matang pada masing-masing
siswa merupakan keharusan. Pemahaman yang maksimal dapat dicapai bila proses
pengajaran dan pembelajaran dilaksanakan dengan baik.
Berdasarkan hasil survei awal pada kelas XI IPS 5 di SMA Negeri 4
Surakarta terdapat 19 dari 33 siswa tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 75. Hasil tersebut diperoleh dari akumulasi dua nilai ulangan harian,
satu nilai ujian tengah semester, dan satu nilai ujian akhir semester. Beberapa
faktor yang menyebabkan 57,57 % siswa di kelas XI IPS 5 tidak mencapai
ketuntasan adalah tehnik yang digunakan guru dalam pengajaran dan
pembelajaran kurang menarik dan menyenangkan yaitu ceramah. Pembelajaran
berpusat pada guru (teacher learning) sehingga siswa kurang mampu menyerap
pemahaman dengan baik. Pada akhirnya siswa tidak mampu menyelesaikan siklus
akuntansi perusahaan jasa dengan baik dan benar.
Model pembelajaran kuantum (Quantum Learning) merupakan model
pembelajaran yang mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
tetapi dengan hasil yang memuaskan. Kerangka pembelajaran TANDUR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan) merupakan
kerangka pembelajaran yang mampu melibatkan peran aktif kedua belah pihak
sehingga akan menimbulkan multi interaksi. Teknik pembelajaran kuantum yang
sesuai digunakan pada mata pelajaran akuntansi adalah teknik memori. Teknik
memori adalah teknik memasukan informasi ke dalam otak sesuai dengan cara
kerja otak. Karena metode yang digunakan sejalan dengan cara otak beroperasi
dan berfungsi, maka hal itu akan meningkatkan cara kerja otak dalam menyerap
dan menyimpan informasi secara efektif dan efisien. Pemahaman konsep yang
matang sangat diperlukan dalam pelajaran akuntansi. Namun, akuntansi bukan
hanya sekedar memahami konsep melainkan harus mampu menerapkan dan
mempraktekan siklus akuntansi secara utuh. Oleh sebab itu model pembelajaran
kuantum teknik memori ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Berangkat dari berbagai masalah pengajaran dan pembelajaran, serta
penemuan-penemuan baru dibidang pendidikan penulis bermaksud mengadakan
penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kuantum Teknik Memori (Brain Based
Technique Quantum Learning) Bagi Siswa Kelas XI IPS 5 SMA Negeri 4
Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, terdapat
beberapa permasalahan yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa. Berikut
identifikasi masalah pada penelitian ini:
1. Model pembelajaran yang diterapkan tidak relevan dengan meteri pelajaran
akuntansi di SMA Negeri 4 Surakarta pada kelas XI IPS 5 sebab masih
berpusat pada guru.
2. Proses belajar mengajar kurang menarik bagi siswa dan kurang
menyenangkan.
3. Siswa kurang antusias dengan mata pelajaran akuntansi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
4. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS 5 kurang
memuaskan dan 57,57 % tidak mencapai KKM.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang akan diteliti berdasar identifikasi masalah diatas
adalah Upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi dengan menggunakan model
pembelajaran kuantum teknik memori (brain based technique quantum learning)
bagi siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.”
1. Prestasi belajar akuntansi adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yg dikembangkan melalui mata pelajaran akuntansi, lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
2. Model Pembelajaran kuantum adalah pembelajaran yang mengupayakan
belajar yang meriah dan menyenangkan dengan segala nuansanya, dengan
menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan
momen belajar.
3. Teknik memori adalah teknik memasukan informasi ke dalam otak yang
sesuai dengan cara kerja otak (brain based technique).
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan terperinci
mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Maka seorang peneliti
harus menghindari kesalahpahaman penafsiran untuk memperoleh gambaran yang
jelas mengenai penelitian yang diadakan. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah ”Apakah upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi dapat menggunakan
model pembelajaran kuantum teknik memori (brain based technique quantum
learning) bagi siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran
2010/2011?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan yang hendak dicapai agar
memiliki arah yang jelas. Tujuan dari penelitian yang hendak dicapai adalah
“Upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi dengan menggunakan model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
pembelajaran kuantum teknik memori (brain based technique quantum learning)
bagi siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011”.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang penerapan pendekatan
pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran akuntansi serta relevan
dengan kondisi siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang tepat dengan mata
pelajaran akuntansi dan relevansi dengan kondisi siswa.
b. Bagi siswa
Meningkatkan motivasi belajar siswa. Mempermudah pemahaman siswa
terhadap materi serta dalam mempraktekan.
c. Bagi penulis
Sebagai calon guru penelitian ini mampu digunakan sebagai sarana
pembelajaran yang baik sebelum menekuni profesi sebagai seorang tenaga
pendidik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Belajar dan Pembelajaran
a. Definisi Belajar
Beberapa ahli dalam dan luar negeri dibidang pendidikan telah
merumuskan pengertian belajar baik secara luas maupun sempit. Slameto (2003:
2) mendefinisikan bahwa “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”. Mulyono Abdurrahman (2003: 28) menyatakan bahwa “Belajar
merupakan suatu proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan
belajar atau yang biasa disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan
perilaku yang relatif menetap”. Sedangkan Gagne (2010: 2) mendefinisikan
bahwa “Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai
seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh
langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah.”
Pengertian belajar secara sempit dikemukakan oleh Oemar Hamalik (2003:
154) bahwa “Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat
latihan dan pengalaman”. Travers memaparkan pengertian belajar dalam Agus
Suprijono (2010: 2) “Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah
laku”. Arthur T. Jersild dalam Syaiful Sagala (2005: 2) mengungkapkan bahwa
“Belajar modification of behavior though experience and training”. Muhhibbin
Syah (2008: 89) juga menjelaskan pengertian belajar yaitu “Belajar adalah
kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan”.
Biggs dalam Muhibbin Syah (2008: 91) merumuskan belajar dalam tiga
macam pengertian yaitu:
1) Secara kuantitatif (ditinjau dari segi jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa meteri yang dikuasai siswa.
2) Secara Institusional (tinjauan kelembagaan), belajar adalah dipandang sebagai proses ‘validasi’ atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah dipelajari. Bukti institusional dapat diketahui sesuai dengan proses mengajar. Dimana, semakin banyak mutu guru mengajar akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor.
3) Secara kualitatif (tinjauan mutu), belajar ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya piker dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dalam nanti dihadapi siswa.
Pengertian belajar dari para ahli dapat disimpulkan bahwa belajar tidak
hanya kegiatan menghafal arti-arti dan fakta, melainkan sebuah proses yang
dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh pemahaman yang mantap dan
terjadinya perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara individu dan
lingkungan.
b. Tujuan Belajar
Tujuan belajar menurut Agus Suprijono (2010: 5) “Tujuan belajar yang
eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan intruksional sering disebut
instructional effects. Sementara tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan
belajar instruksional lazim disebut nurturant effect”. Sardiman A. M. (2001: 26)
menyebutkan tiga jenis tujuan belajar yaitu untuk mendapatkan pengetahuan,
penanaman konsep dan keterampilan, serta pembentukan sikap. Hasibuan dan
Moedjiono (2000: 5) memaparkan tujuan belajar yang diungkapkan oleh Robert
M. Gagne. Terdapat delapan macam kemampuan manusia yang kemudian
disederhanakan menjadi lima macam kemampuan sebagai hasil dari belajar yaitu:
1) Keterampilan intelektual (yang merupakan hasil belajar terpenting dari sistem lingkungan skolastik)
2) Strategi kognitif, mengatur “cara belajar” dan berpikir seseorang di dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah.
3) Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. Kemampuan ini umumnya dikenal dan tidak jarang.
4) Keterampilan motorik yang diperoleh sekolah, antara lain keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebgainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
5) Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya bertingkah-laku terhadap orang, barang, atau kejadian.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Muhhibin Syah (2008: 132-139) memaparkan beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi belajar siswa dalam tiga hal, yaitu:
1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologis (bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (bersifat rohaniah). a. Aspek fisiologis meliputi kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan
otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh atau sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siwa dalam mengikuti pelajaran.
b. Aspek psikologis menyebutkan bahwa belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis, oleh karena itu semua keadaan dan fungsi psikologis dapat berupa intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan disekitar siswa. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar, digolongkan menjadi dua macam, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non-sosial. a. Faktor lingkungan sosial meliputi lingkungan sosial keluarga,
lingkungan sosial sekolah dan lingkungan sosial siswa. b. Faktor lingkungan non-sosial meliputi gedung sekolah dan letaknya,
rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Pendekatan pembelajaran dipahami sebgai cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tersebut. Pendekatan belajar dapat dibagi menjadi tiga macam tingkatan, yaitu pendekatan tinggi, pendekatan sedang, dan pendekatan rendah.
d. Prinsip-prinsip Belajar
Agus Suprijono (2010: 3) membagi prinsip belajar dalam tiga hal,
meliputi:
1) Prinsip belajar adalah perubahan perilaku, perubahan perilaku memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Sebagai hasil tindakan yang rasional instrumental yaitu perubahan
yang disadari. b. Kontinyu atau berkesinambungan dengan perilaku yang lain. c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
d. Positif atau berakumulasi. e. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. f. Permanen atau tetap. g. Bertujuan atau terarah. h. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
2) Belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sitemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.
3) Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
Hamzah B. Uno (2006: 184) menjelaskan tentang lima prinsip belajar,
meliputi:
1) Mengenali betul apa menarik untuk kita, tentu akan lebih mudah mencapai ragam informasi yang penting yangakan kita pelajari. Tidak ada seorangpun yang mampu memberikan informasi tentang apa yang menarik untuk kita pelajari kecuali diri kita sendiri.
2) Kenali kepribadian diri sendiri, maka memepelajari sesuatu yang sesuai dengan keinginan dan kepribadian kita menjadi lebih mudah dilakukan. Oleh sebab itu, apa pun yang akan kita pelajari dan pahami, seringkali menjadi sia-sia jika ternyata tidak sesuai dengan kepribadian kita.
3) Rekam semua informasi dalam kata. Langkah yang orang mudah untuk memahami, mengingat, dan mempelajari sesuatu adalah dengan kata.
4) Belajar bersama orang lain yaitu belajar sesungguhnya dengan melakukannya secara bersama-sama.
5) Hargai diri sendiri melalui belajar memahami dan menyerap informasi akan menjadi lebih terasa bermanfaat apabila kita menghargainya.
e. Pengertian Pembelajaran
Driscoll dalam Robert E. Slavin (2008: 179) memaparkan bahwa
“Pembelajaran adalah sebagai perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan
oleh pengalaman”. Kelvin Seifert (2010: 89) dalam bukunya memaparkan
“Pembelajaran adalah usaha sistematis yang memungkinkan terciptanya
pendidikan demi meraih internalisasi ilmu pengetahuan sebagai proses
pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan secara terus menerus
(dinamika) dalam perilaku dan pemikiran manusia”.
Agus Suprijono (2010: 13) menjelaskan bahwa “Pembelajaran merupakan
proses organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti pengajaran”. Perbedaan
makna pembelejaran dengan pengajaran adalah guru mengajar, siswa belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Sedangkan pada pembelajaran adalah guru mengorganisir lingkungan terjadinya
proses belajar.
Dari pemaparan mengenai pembelajaran dapat disimpulkan bahwa
pengertian pembelajaran adalah merupakan perubahan yang terjadi akibat dari
proses belajar dan menejemen siswa dengan lingkungannya untuk menciptakan
proses belajar yang efektif dan efisien.
f. Komponen Pembelajaran
Gino (1998: 30) menjelaskan bahwa sebuah kegiatan belajar mengajar
merupakan suatu kegiatan yang melibatkan komponen-komponen meliputi siswa,
guru, isi, tujuan, isi pelajaran, media, metode, tujuan, dan evaluasi. Komponen-
komponen tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Siswa adalah seseorang yang bertindak sebgai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan;
2) Guru adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar, katalisator belajar mengajar, dan peranan lainya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien;
3) Tujuan, yaitu pernyataan tentang perubahan perilaku yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti belajar mengajar. Perubahan perilaku tersebut mencakup perubahan kognitif, psikomotorik, dan afektif;
4) Isi pelajaran, yaitu segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan;
5) Metode, yaitu cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan;
6) Media, yaitu bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa agar mereka dapat mencapai tujuan;
7) Evaluasi, yaitu cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan nilainya. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen kegiatan belajar mengajar tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain dan bermula serta bermuara pada tujuan, sehingga merupakan suatu sistem.
2. Model Pembelajaran Kuantum (Quantum learning)
a. Definisi Model Pembelajaran
Mills (2010: 45) berpendapat bahwa “Model adalah bentuk representasi
akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan dasarkan model tersebut”.
Sedangkan model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang
berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada
tingkat operasional kelas.
Menurut Arends (2010: 46) “Model pembelajaran mengacu pada
pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas”. Model
pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar. Sedangkan Winataputra (2001: 3) menjelaskan “Model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan
pengajar dalam merencanakan aktifitas pembelajaran”.
Pengertian dari model pembelajaran adalah kerangka pemikiran yang
menggambarkan proses pembelajaran secara sistematis sehingga pembelajaran
berjalan dengan baik dan mencapai tujuan belajar dengan efektif dan efisien.
b. Model Pembelajaran Kuantum (Quantum learning)
Model pembelajaran kuantum merupakan model pembelajaran yang
ditemukan oleh Bobby De Porter, seorang ibu rumah tangga pada tahun 1982.
Model pembelajar kuantum (Quantum learning) merupakan pembelajaran yang
mengupayakan belajar yang meriah dan menyenangkan dengan segala nuansanya,
dengan menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan
momen belajar. Pembelajaran kuantum (Quantum learning) bersandar pada
konsep “Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia
mereka” (De Porter, 2001: 7). Pembelajaran kuantum juga memaksimalkan fungsi
otak kanan dan kiri pada diri peserta didik. Hal ini menunjukan, betapa
pembelajaran dengan model pembelajaran kuantum bukan hanya menawarkan
materi yang mesti dipelajari siswa, tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan
bagaimana menciptakan hubungan sosio emosional yang baik dalam dan ketika
belajar sehingga menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Model pembelajaran kuantum memiliki lima prinsip menurut Bobby De
Porter dalam buku Sugiyanto (2009: 80). Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Segalanya berbicara
Dalam pembelajaran kuantum segalanya mengkomunikasikan makna dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh anda. Dari kertas yang anda bagikan hingga rancangan pelajaran anda. Semuanya mengirim pesan tentang belajar.
2) Segalanya bertujuan
Semua yang terjadi dalam pengubahan anda mempunyai tujuan.
3) Pengalaman sebelum pemberian nama
Proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka pelajari, karena otak manusia berkembang yang akhirnya menggerakkan rasa ingin tahu.
4) Akui setiap usaha
Belajar mengandung resiko. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
5) Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan
Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar. Disamping memiliki lima prinsip, untuk mempermudah pengjaran
pembelajaran kuantum juga memiliki kerangka pembelajaran TANDUR Bobby
De Porter dalam Sugiyanto (2009: 84).
1) Tumbuhkan
Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan keingintahuan mereka. Buatlah mereka tertarik atau penasaran tentang materi yang akan kita ajarkan.
2) Alami
Berikan mereka pengalaman belajar, tumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui.
3) Namai
Berikan data yang tepat ketika minat memuncak mengenalkan konsep-konsep mengenai materi pembelajaran.
4) Demonstrasikan
Berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati dan membuatnya sebagai pengalaman pribadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
5) Ulangi
Rekatkan gambaran keseluruhannya. Ini dapat melalui pertanyaan atau penugasan.
6) Rayakan
Ingat, segalanya yang patut dipelajari maka layak dirayakan. Perayaan bisa menambah asosiasi positif.
c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kuantum (Quantum
Learning)
1) Kelebihan
Seorang guru dituntut mampu menghadirkan sebuah pembelajaran yang
aktif dan menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model
pembelajaran kuantum layak dipilih sebagai salah satu landasan praktek
pembelajaran dikelas. Beberapa kelebihan model pembelajaran kuantun
dibanding model pembelajaran yang lain menurut Miftahul A’la (2010:
25) adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran kuantum menawarkan ide baru tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang jauh lebih baik serta yang menjajikan bagi pelajar dan mendukung mereka dalam proses pembelajaran agar tidak terjadi ketidakseimbangan.
b. Dengan model pembelajaran kuantum kita dapat mengajar dengan memfungsikan kedua belah otak kiri dan kanan pada fungsinya masing-masing.
c. Model pembelajaran kuantum pemahaman siswa menjadi lebih luas. Sehingga siswa dapat membawa pemahaman kedalam dunia mereka dan menerapkannya.
2) Kelemahan
a. Masih banyak guru yang memahami model pembelajaran kuantum secara utuh, hanya sebatas pada konstruksi utamanya.
b. Dalam model pembelajaran kuantum guru dituntut mampu menjadi seorang komponis dalam pertunjukan orkhestra di kelas, dan bukan hal yang mudah untuk melakukan hal tersebut.
d. Teknik Memori
Teknik merupakan cara khusus yang digunakan untuk menyelasaikan
sesuatu hal. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan bahwa “Teknik adalah
metode atau sistem mengerjakan sesuatu”. Teknik pembelajaran merupakan cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
khusus yang digunakan seorang guru dalam pembelajaran sehingga pembelajaran
berjalan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Sugiyanto (2010: 110) memaparkan bahwa “Teknik memori adalah teknik
memasukan informasi ke dalam otak yang sesuai dengan cara kerja otak (brain
based technique)”. Karena model yang digunakan sejalan dengan cara kerja otak
beroperasi dan berfungsi, maka hal itu akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
otak dalam menyerap dan menyimpan informasi. Menurut Gunawan dalam
Sugiyanto (2010: 110) otak suka tentang hal-hal yang bersifat sebagai berikut:
1) Ekstrim berlebihan/tidak masuk akal 2) Penuh warna 3) Multi sensori 4) Lucu 5) Melibatkan emosi 6) Melibatkan musik atau irama 7) Tindakan aktif 8) Gambar tiga dimensi atau hidup 9) Menggunakan asosiasi 10) Imajinasi 11) Humor 12) Simbol 13) Nomor dan urutan Beberapa teknik memori yang dapat digunakan dalam model pembelajaran
kuantum menurut Sugiyanto (2010: 112) adalah sebagai berikut:
1) Melatih imajinasi 2) Rantaian kata 3) Plesetan kata 4) Pasak lokasi 5) Akrostik (Jembatan keledai)
e. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Memori
1) Kelebihan
Taknik memori sangat efektif karena otak kita lebih mudah
menyimpan gambar dan makna, bukan kata-kata.
2) Kelemahan
Sikap orang tua atau guru yang merasa ada yang beranggapan teknik
memori nampak konyol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
3. Prestasi Belajar Akuntansi
a. Definisi Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar. Zainal Arifin (1991:
2) menjelaskan kata prestasi beinduk dari kata prestatie dalam bahasa Belanda.
Dalam bahasa Indonesia prestasi merupakan hasil usaha. Sedangkan diawal telah
dijelaskan bahwa belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan secara terus
menerus. Sehingga prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil usaha dari apa
yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran.
Oemar Hamalik (2003: 159) menjelaskan bahwa “Hasil merujuk pada
prestasi belajar”. Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dari proses
pembelajaran atas segala usaha yang telah dilakukan. Prestasi belajar dapat
dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes evaluasi beberapa kemampuan.
Menurut Bloom (2010: 6) “Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotorik”.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:
1) Faktor Internal, meliputi faktor intelegensi, faktor minat, serta faktor
keadaan fisik dan psikis.
2) Faktor Eksternal, meliputi faktor pengajar, faktor lingkungan keluarga,
dan faktor sumber belajar.
b. Definisi Akuntansi
Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha (business language).
American Institute Of Certified Accountant (AICPA) dalam Himayati (2008: 15)
mengemukakan bahwa “akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan, dan
pengikhtisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang. Segala
transaksi dan kejadian yang dapat dinilai dengan uang kemudian ditafsirkan
hasilnya”. Seni ditasirkan dari segi fisik dan kebijaksanaan. Akuntansi menurut
American Accounting Assosiation (AAA) Himayati (2008: 15) menjelaskan bahwa
“ Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan
informasi ekonomi dalam sebuah perusahaan sehingga dimingkinkan adanya
penilaian dan pengambilan keputusan bagi mereka yang menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
informasi”. American Accounting Assosiation (AAA) merumuskan akuntansi
menjadi 2 yaitu kegiatan (Activity) dan kegunaan (Function).
Pembelajaran akuntansi merupakan proses perpaduan yang berpusat pada
kemampuan guru dalam mengorganisasikan siswa dengan lingkungan belajar
dalam proses pengajaran mata pelajaran akuntansi.
c. Prestasi Belajar Akuntansi
Pestasi belajar akuntansi berasal dari tiga kata yaitu prestasi, belajar, dan
akuntansi. Nana Sudjana (2008: 22-23) memaparkan bahwa “Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya”. Suharsimi Arikunto (1995: 112) mengemukakan bahwa “ Hasil
belajar sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotorik”. Sependapat dengan Suharsimi Arikunto, Bloom dalam
Agus Suprijono (2010: 6) bahwa “Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik”. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan
“Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
melalui mata pelajaran akuntansi, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan oleh guru”. Prestasi belajar menurut Zainal Arifin (1991: 2) “Prestasi
belajar merupakan hasil yang dicapai dari proses pembelajaran atas segala usaha
yang telah dilakukan dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes evaluasi
beberapa kemampuan”.
Prestasi belajar akuntansi dapat disimpulkan bahwa merupakan hasil usaha
dari sebuah proses dan pengalaman belajar pada mata pelajaran akuntansi yang
dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes evaluasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
B. Penelitian Yang Relevan
Soekarno: 2009. Efektifitas Pembelajaran Koorperatif Tipe STAD dan
Quantum Learning Mind Mapping Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau
Dari Kesiapan Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri Di Kabupaten Magetan
Tahun Ajaran 2009/2010. Tesis : Progam Studi Pendidikan Matematika Progam
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tesis tersebut terbukti terdapat
peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA. Persamaan antara
penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah penggunaan model
pembelajaran kuantum untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Perbedaannya
terletak pada teknik yang digunakan yaitu teknik peta konsep (Mind Mapping),
sedangkan pada penelitian ini menggunakan teknik memori (Brain Based
Techniqe).
Skripsi Gracy Okrani Maya S P, 2008. Gambaran Penerapan Quantum
Learning Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Sumetera Utara. Skripsi tersebut
bertujuan untuk mengetahui penerapan Quantum Learning pada mahasiswa.
Persamaan penelitian terdahulu dan sekarang adalah pada penggunaan model
kuantum dalam meningkatkan kemampuan. Perbedaan terletak pada subyek
penelitiannya yaitu mahasiswa. Hasil dari penelitian tersebut adalah sebagian
besar mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan dengan baik.
Skripsi Rina Nengsih, 2008. Pengoptimalan Kondisi Sosio Emosional Di
Kelas Melalui Penerapan Model Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas V Tentang Gaya Gesek Di SDN Tegalsari I Kecamatan Maja
Kabupaten Majalengka. Skripsi tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan kondisi
sosio emosional dan meningkatkan hasil belajar. Persamaan dengan penelitian
sekarang adalah penggunaan model pembelajaran kuantum dalam meningkatkan
hasil belajar. Perbedaan pada penelitian terdahulu adalah pada subyek penelitian
yaitu siswa SD.
Tesis karya Soekarno subyek penelitian adalah siswa SMA jurusan IPA.
Subyek skripsi dari Rina Nengsih adalah siswa kelas V SD. Skripsi karya Gracy
memiliki subyek penelitian mahasiswa. Penelitian ini menggunakan subyek siswa
kelas XI IPS SMA. Hal itu menunjukan bahwa model pembelajaran kuantum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
dapat diterapkan untuk berbagai tingkatan belajar dan jurusan dengan tujuan
peningkatan hasil belajar dan prestasi belajar. Penelitian ini mengacu dari
beberapa penelitian terdahulu yang relevan.
C. Kerangka Pemikiran
Pembelajaran akuntansi di XI IPS 5 selama ini berlangsung pasif dan
kurang menyenangkan. Guru dan siswa tidak memiliki kedekatan secara
emosional. Sehingga siswa kurang antusias dengan mata pelajaran akuntansi.
Model pembelajaran konvensional bahwa guru menyampaikan materi dan
siswa harus menerima materi tidak sesuai dengan kondisi siswa usia remaja.
Akibatnya sedikit siswa yang bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru.
Prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 juga tidak memuaskan, 57,57%
siswa tidak memenuhi batas tuntas.
Model pembelajaran dan teknik mengajar di kelas XI IPS 5 perlu adanya
inovasi. Model pembelajaran kuantum teknik memori menawarkan pembelajaran
yang menyenangkan dan efektif sehingga dapat meningkatkan antusias belajar
siswa dan pada akhirnya prestasi belajar akuntansi dapat meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir
Kondisi awal
Tindakan
Menggunakan model pemebelajaran kuantum teknik memori.
1.Terdapat kedekatan emosional antara siswa dan guru 2.Pembelajaran menjadi menyenangkan dan efektif 3.Siswa menjadi antusias
Prestasi belajar kelas XI IPS 5 meningkat
Pembelajaran kurang efektif dan menyenangkan.
Permasalahan: 1.Guru masih menggunakan model pembelajaran
konvensional teacher centered learning. 2.Kurang ada kedekatan secara emosional antara siswa dan
guru. 3.Siswa kurang antusias dengan pembelajaran.
Prestasi Akuntansi siswa XI IPS 5 57.57% tidak memenuhi KKM yaitu 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitian yang masih harus diuji kebenaranya sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Berawal dari kajian teori, kerangka pemikiran dari penelitian tindakan
kelas, serta hasil penelitian dari dua penelitian terdahulu yang relevan, maka
rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa ”Terdapat Peningkatan
Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kuantum
Teknik Memori (Brain Based Technique Quantum Learning) Pada Mata Pelajaran
Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 5 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran
2010/2011”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SMA Negeri 4 Surakarta yang beralamat
di Jalan LU Adi Sucipto No 01 Surakarta. SMA Negeri 4 Surakarta dipimpin oleh
Unggul Sudarmo sebagai kepala sekolah. Sekolah ini memiliki 33 kelas yang
terdiri dari:
a. Kelas X sebelas kelas
b. Kelas XI IPA enam kelas XI IPS lima kelas
c. Kelas XII IPA lima kelas XI IPS enam kelas
Subyek dari penelitian yang penulis lakukan adalah siswa kelas XI IPS 5
dengan jumlah siswa 33 siswa. Pertimbangan dalam memilih kelas XI IPS 5
sebagai subyek penelitian, sebagai berikut:
a. Penulis melakukan observasi dari lima kelas jurusan IPS, jumlah siswa
yang memiliki nilai dibawah KKM yaitu 75 paling banyak berada di
kelas XI IPS 5.
b. Lebih dari 50% siswa tidak memenuhi KKM, yaitu sejumlah 57,57 %.
c. SMA Negeri 4 Surakarta belum pernah digunakan untuk penelitian
sejenis, sehingga terhindar dari penelitian ulang oleh penulis.
Pelaksanakan penelitian ini dibimbing oleh Dra. Sri Hastuti selaku guru
mata pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 4 Surakarta. Selama penelitian penulis
akan diberikan pengarahan dan data yang valid sehingga data dan informasi yang
diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2. Waktu Penelitian
Penulis hendak melakukan penelitian dimulai dari bulan Januari hingga
April 2011 dengan rincian dari penyusunan proposal hingga penyusunan laporan
sebagai berikut:
Tabel 1. Rincian waktu dan jenis kegiatan
B. Metode Penelitian
Penelitian kali ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK)
yang dilakukan secara kolaboratif. Kolaboratif dalam artian peneliti bekerjasama
dengan guru mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS 5. Kurt Lewin dalam
Herawati Susilo dkk (2008: 2) mendefinisikan “Penelitian tindakan sebagai suatu
proses pengembangan daya pikir efektif, diskusi, dan pengambilan keputusan
sekaligus tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang biasa yang
berpartisispasi dalam penelitian bersama mengenai ‘kesulitan pribadi‘ yang sama-
sama mereka alami (Adelman, 1993: 8).
No Keterangan Des
2010
Jan
2011
Feb
2011
Mar
2011
April
2011
1 Persiapan Penelitian
a. Pengajuan judul
b.Penyusunan proposal
c. Perijinan
2 Perencanaan Tindakan
3 Implementasi tindakan
Siklus I
Siklus II
4 Review
5 Penyusunan Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Pengertian penelitian tindakan kelas sendiri dijelaskan oleh Supardi dalam
Suharsimi Arikunto dkk (2007: 104) bahwa “Penelitian tindakan kelas sebagai
suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral,
yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses,
isi, kompetensi, dan situasi”.
Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik menurut Depdikbud
(1999: 8) sebagai berikut:
1. Penelitian tindakan kelas bersifat situasional
2. Penelitian tindakan kelas merupakan upaya kolaboratif antara
guru/calon guru dengan siswa.
3. Penelitian tindakan kelas bersifat self-evaluatif
C. Teknik Pengumpulan Data
Penulis dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini membutuhkan data
yang relevan untuk mendukung dalam pemecahan masalah yang terjadi. Oleh
sebab ituu dibutuhkan teknik pengumpulan data yang valid sehingga dapat
dipercaya keabsahanya. Menurut Mills (2003: 71) dari segi teknik pengumpulan
data kualitatifnya ada teknik pengumpulan data yang dapat dipilih oleh peneliti
dalam mengumpulkan data yang disebut 3 E (experiencing, enquiring,
examining). Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Experiencing
Experiencing yaitu pengumpulan data melalui pengalaman sendiri,
terlibat, dan berpartisipasi dalam kegiatan, atau membuat catatan lapangan.
Teknik pengumpulan data dapat berupa observasi. Observasi merupakan alat
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara sistematik
gejala-gejala yang muncul dalam kegiatan penelitian. Pengamatan terdiri dari
jenis yaitu observasi aktif, observasi khusus, dan observasi pasif. Observasi
yang dilakukan adalah observasi aktif yaitu peneliti turut serta dalam kegiatan
penelitian. Data yang diperoleh dari hasil observasi berupa catatan lapangan
kondisi awal, siklus I, dan siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
2. Enquiring
Enquiring merupakan teknik pengumpulan data melalui pertanyaan oleh
peneliti. Hal itu dapat berupa a) wawancara informal, b) wawancara formal
terstruktur, c) kuesioner, dan d) tes baku. Wawancara digunakan untuk
memperoleh data dari informan tentang pelaksanaan pembelajaran Akuntansi
di kelas XI IPS 5. Data yang diperoleh berupa hasil wawancara tentang faktor-
faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan membaca pemahaman
siswa. Wawancara dilakukan terhadap siswa, guru, dan informan lain.
Wawancara yang dilakukan mencoba mencari pangkal permasalahan yang
dihadapi oleh siswa dan guru dalam mengikuti proses belajar-mengajar di
kelas, baik permasalahan yang ditimbulkan dari faktor guru, siswa, ataupun
faktor lainnya. Kuisioner dilakukan untuk mengetahui sejauh mana minat dan
ketertarikan siswa mengenai pembelajaran Akuntansi dengan model
pembelajaran kuantum. Tes baku bertujuan untuk mengetahui peningkatan
prestasi belajar Akuntansi.
3. Examining
Examining merupakan teknik pengumpulan data melalui perbuatan
dan pemanfaatan catatan yang dapat berupa a) data arsip, b) jurnal, dan c)
dokumentasi. Hasil dari pengumpulan data dengan examining berupa daftar
hadir siswa kelas XI IPS 5, daftar nilai mata pelajaran akuntansi, dan foto
proses penelitian.
D. Proses Penelitian
Proses penelitian pada upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi bagi
siswa kelas XI IPS 5 di SMA Negeri 4 Surakarta dengan menggunakan model
pembelajaran kuantum teknik memori (Brain Based Technique Quantum
Learning. Terdapat empat tahap penelitian, yaitu: Perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, Observasi, dan Refleksi. Direncanakan tiga siklus dalam
penelitian ini yaitu:
1. Persiapan
Pada tahap persiapan, penelitian dimulai dengan mengurus ijin
penelitian kepada pihak SMA Negeri 4 Surakarta. Setelah memperoleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
ijin kemudian mendapatkan guru pamong selaku guru pengampu mata
pelajaran akuntansi kelas XI IPS 5.
2. Studi/Survei awal
Survei awal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal
siswa serta proses pembelajaran akuntansi. Tahap survey dilakukan
dengan observasi dan inkuiri untuk mengumpulkan data-data awal.
Data yang diperoleh digunakan untuk menyusun rencana pelaksanaan
tindakan.
3. Pelaksanaan siklus
Siklus pada penelitian direncanakan tiga siklus dengan empat tahapan
pelaksanaan. Pelaksanaan siklus I sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan adalah sebagai berikut:
1) Menyusun skenario pembelajaran:
Tumbuhkan :
(a) Guru melakukan apersepsi dengan mengucap salam,
berdoa, dan dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Serta
mengondisikan siswa agar suasana kondusif.
(b) Guru memulai pelajaran dengan menyiapkan sumber
belajar buku Akuntansi SMA kelas XI materi jurnal
penutup serta lembar kerja.
Alami :
Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mempelajari
materi. Siswa secara individual mencoba menerapkan materi
dengan yang pernah dialami sehari-hari. Jurnal penutup
diibaratkan pada akhir tahun pelajaran siswa kelas X akan
dijuruskan pada masing-masing jurusan sesuai kemampuan dan
keinginan. Jurusan IPS diibaratkan sebagai Ikhtisar Laba Rugi
sedangkan IPA sebagai Modal. Siswa yang memiliki
kemampuan dan keinginan di bidang eksak masuk IPA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
sedangkan yang memiliki kemampuan disiplin ilmu sosial
masuk IPS.
Namai :
Guru melanjutkan dengan memberikan nama khusus pada
konsep jurnal penutup. Akun yang perlu ditutup pada Ikhtisar
Laba rugi (IPS) meliputi pendapatan dan beban. Akun yang
ditutup pada Modal (IPA) meliputi prive dan sisa laba atau
rugi.
Demonstrasikan :
Guru memberikan contoh soal untuk mendemonstrasikan
pemahaman yang sudah mereka dapat tentang juranl penutup.
Guru mengerjakan jurnal penutup dari kertas kerja bersama-
sama dengan siswa dipapan tulis.
Ulangi :
Guru mengulangi dengan cara memberikan pertanyaan singkat
tentang materi jurnal penutup. Akun apa yang ditutup pada
ikhtisar laba rugi? Pendapatan terletak disisi debit atau kredit
pada saat penutupan? Kemudian guru memberikan latihan soal
jurnal penutup.
Rayakan :
Guru memberikan reward dan merayakan usaha yang telah
dilakukan siswa dengan mengoreksi bersama-sama.
Memberikan pujian pada semua siswa yang telah mengerjakan
soal latihan.
2) Menyusun instrument untuk evaluasi yaitu tes tertulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
3) Menetapkan indikator ketercapaian, sebagai berikut:
Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa :
Aspek yang diukur Prosentase
Target ketercapaian
Cara Mengukur
Keaktifan siswa dalam pembelajaran
80 % Diamati saat proses pembelajaran yaitu keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan pada soal latihan.
Minat siswa dalam pembelajaran
70 % Diperoleh dari hasil kuisioner yang dibagikan dan diisi oleh siswa.
Ketuntasan belajar siswa
95 % Dihitung dari hasil test tertulis siswa yang mencapai KKM 75.
b. Pelaksanaan
Perencanaan yang telah disusun kemudian dilaksanakan dan
diimplementasikan oleh guru dan berkolaborasi dengan peneliti
dalam menerapkan model pembelajaran kuantum teknik memori
pada mata pelajaran akuntansi materi jurnal penutup.
c. Observasi dan Interpretasi
Peneliti sebagai pengamat mengobservasi jalannya pembelajaran
dan menginterprestasikan hasil pembelajaran dari data yang telah
diperoleh.
d. Analisis dan refleksi
Dari hasil interpretasi kemudian dianalisis kelemahan dan
kelebihan selama pembelajaran dengan guru pamong. Hasil
analisis dan refleksi digunakan untuk merencanakan tindakan
selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan
materi yang sesuai dengan silabus. Termasuk juga pada tahapan selanjutnya juga
sama dan mengacu pada siklus I. Apabila hasil refleksi pada siklus I dan II belum
mencapai hasil yang ingin dicapai maka dilanjutkan pada siklus III, IV, bahkan V.
Namun, apabila ternyata setelah dilaksankan siklus II telah memenuhi target maka
tindakan penelitian dapat dihentikan pada siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah
SMA Negeri 4 Surakarta bukan suatu sekolah yang terbentuk secara
langsung menjadi SMA Negeri, akan tetapi diawali dengan sekolah swasta yang
bernama SMA Bagian C. Didirikan oleh Drs. G. P. H. M. Prawironegoro pada
tahun 1946 berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
7371/13/1950 tanggal 2 September 1950, SMA Bagian C resmi menjadi SMA
Negeri 3 Bagian C dengan kepala sekolah G. P. H. M. Prawironegoro dan dibantu
wakil kepala sekolah Drs. Kabul Dwijolaksono.
SMA Negeri 3 Bagian C menempati gedung SD Kesatriyan Baluwarti
pada tahun 1950 sampai dengan tahun 1951, selanjutnya dari tahun 1951 sampai
1958 menempati dua lokasi, yaitu gedung SMP Kristen Banjarsari dan Gedung
SMP Negeri 4 Surakarta. SMA Negeri Bagian C dari tahun ke tahun mulai
menampakkan peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Terbukti dari
daya tampung SMA ini yang semakin meningkat, maka Menteri P dan K
mengeluarkan SK No. 4083/B III tanggal 5 Agustus 1955 yang berisikan bahwa
SMA Negeri 3 Bagian C dipecah. Sejak saat itu nama SMA Negeri 3 Bagian C
tidak digunakan lagi. SMA Negeri 3 Bagian C dipecah menjadi dua bagian yaitu:
1. SMA Negeri 4 Bagian C dengan Kepala Sekolah Drs. G. P. H. M.
Prawironegoro yang menempati gedung SMP Kristen Banjarsari
Surakarta.
2. SMA Negeri 5 Bagian C dengan Kepala Sekolah Drs. Kabul
Dwijolaksono yang menempati gedung SMP Negeri 4 Surakarta.
Kedua SMA tersebut pada bulan Agustus 1958 pindah ke gedung baru di
Jl. LU Adisucipto No.1 Surakarta, sedangkan kegiatan akademik atau proses
belajar mengajar dilaksanakan pada waktu:
1. SMA Negeri 4 Bagian C pada pagi hari jam 07.00 – 12.00 WIB
2. SMA Negeri 5 Bagian C pada siang hari jam 13.00 – 18.00 WIB
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Sejak bulan September 1974 untuk SMA Negeri 5 Bagian C menempati
gedung baru di daerah Bibis, Cengklik Surakarta. Sedangkan lokasi yang berada
di Jalan LU. Adisucipto No.1 digunakan seluruhnya oleh SMA Negeri 4 Bagian
C yang telah diubah namanya menjadi SMA Negeri 4 Surakarta sampai sekarang,
SMA Negeri 4 Surakarta telah mengalami pergantian kepemimpinan, yakni:
1. Drs. G. P. H. M. Prawironegoro (1950 – 1960)
2. K. R. M. T. Tandonegoro (1960 – 1972)
3. Drs. R. M. Gunawan Prawiro Atmojo (1972 – 1978)
4. Drs. Kartono (1978 – 1979)
5. Drs. Winoto Sugeng (1979 – 1986)
6. Sutami (1986 – 1992)
7. Achmad Sukri, S. H. (1992 – 1994)
8. Soegiman, B. Sc (1994 – 1995)
9. Drs. Sudiyat (1995-2000)
10. Tatik Sutarti, M.M (2000 – 2002)
11. Drs. Soedjinto S. F., M. M (2002 – 2007)
12. Drs. Edy Pudiyanto, M.Pd (2007 – 2011)
13. Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd (2011 – sekarang)
a. Visi dan Misi
SMA Negeri 4 Surakarta memiliki visi dan misi yang sebagai berikut:
1. VISI
Unggul Dalam Prestasi Santun Dalam Perilaku
2. MISI
Memperluas Pengetahuan untuk Menguasai IPTEK
b. Tujuan Jangka Panjang
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggungjawab.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
c. Bidang Akademik
1. Kurikulum
a) Menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
b) Ditambahkan jam tatap muka untuk beberapa mata pelajaran melebihi
struktur program yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
c) Silabus dan indikator dikembangkan oleh guru mata pelajaran.
d) Mata pelajaran muatan lokal dan keterampilan/bahasa asing.
2. Proses Pembelajaran
a) Dilaksanankan secara teori dan praktik
b) Dilaksanakan di kelas dan atau di laboraturium.
c) Berpusat pada siswa artinya siswa lebih aktif dalam proses belajar
mengajar.
d) Berbagai metode dipergunakan : Diskusi, kerja kelompok, penugasan.
e) Sumber Belajar : Buku dan LKS, CD pembelajaran, perpustakaan.
3. Penilaian
a) Aspek Penilaian
(1) Kognitif disertai diskripsi ketercapaian kompetensi
(2) Psikomotorik/Praktik
(3) Afektif
(4) Akhlak Mulia
(5) Kepribadian
b) Komponen penilaian Kognitif
(1) Ulangan Harian dan Penugasan
(2) Ulangan Tengah Semester
(3) Ulangan Akhir Semester/Ulangan Kenaikan Kelas
c) Materi/bahan Evaluasi
(1) Program IPA : Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi
(2) Program IPS : Ekonomi, Geografi, Sosiologi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
d) Pemilihan Program
(1) Mengacu pada hasil perolehan nilai LHBS pada semester 1 maupun
semester 2.
(2) Program IPA : nilai ciri khas program IPA harus diatas KKM dan
tidak ada nilai remidial.
(3) Program IPS: nilai ciri khas IPS harus diatas KKM dan tidak ada
nilai remidial.
(4) Jumlah kelas program IPA/IPS masing-masing 1 imersi dan 5
reguler.
B. Kondisi Awal
Proses pertama dalam penelitian adalah melakukan survey mengenai
kondisi awal kelas XI IPS 5. Observasi dilaksanakan pada Senin, 24 Januari 2011
di kelas XI IPS 5 pukul 08.50-09.35. Hasil dari observasi dan wawancara yang
diperoleh menunjukan bahwa suasana pembelajaran kurang kondusif. Guru masuk
dan mengucap salam tetapi masih ada beberapa siswa yang gaduh dan tidak
menjawab salam. Guru mempresensi kehadiran siswa, Alif Nur tidak hadir karena
sakit.
Guru memulai pelajaran dengan meminta siswa membuka buku teks
halaman 125 tentang jurnal penutup. Guru membagikan kertas kerja hasil
pekerjaan siswa pertemuan minggu lalu. Kertas kerja tersebut akan digunakan
untuk membuat jurnal penutup. Guru menjelaskan dipapan tulis mengenai akun-
akun apa saja yang harus ditutup. Siswa mendengarkan penjelasan guru, ada yang
mencatat dan ada yang berbicara dengan teman sebangkunya. Guru menawarkan
kesempatan bertanya apabila ada yang masih belum paham tetapi tidak ada yang
bertanya. Guru memerintahkan siswa untuk mengerjakan jurnal penutup pada
kertas, data awal dari kertas kerja. Salah seorang siswa bertanya karena masih
bingung saat mengerjakan. Guru menjelaskan sekali lagi akun yang perlu ditutup.
Pelajaran usai pada pukul 09.35 guru meminta pekerjaan untuk segera
dikumpulkan. Namun, beberapa siswa masih gaduh karena pekerjaan belum
selesai. Pekerjaan siswa terkumpul dimeja guru. Pelajaran diakhiri dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
mengulas sedikit akun-akun yang perlu ditutup. Bel tanda pelajaran usai berbunyi
guru menutup pelajaran dengan salam.
Survey bertujuan untuk mengumpulkan data dengan cara pengamatan,
dokumentasi, jurnal, dan wawancara. Hasil pengamatan berupa catatan lapangan
pratindakan, daftar nilai, dan dokumentasi dari survey awal meliputi foto
kegiatan belajar mengajar di kelas XI IPS 5. Hasil dari observasi awal sebagai
berikut:
a. Guru : Guru menggunakan model pembelajaran konvensianal yaitu ceramah
yang membuat pembelajaran menjadi membosankan dan tidak menarik bagi
siswa. Kedekatan antara siswa dan guru juga tidak terjalin dengan baik.
b. Model pembelajaran : Model pembelajaran konvensional dengan ceramah
monoton memnyebabkan siswa kurang aktif dan antusias dalam proses
pembelajaran.
c. Siswa : Siswa merasa pembelajaran kurang menyenangkan sehingga siswa
kurang antusias. Siswa yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan juga
sedikit. Oleh karena itu pembelajaran menjadi kurang efektif.
d. Prestasi belajar : Daftar nilai yang diperoleh menunjukan hasil yang kurang
memuaskan yaitu 19 siswa dari 33 siswa tidak mencapai KKM yaitu 75 atau
sebanyak 57,57% siswa di kelas XI IPS 5 tidak mancapai ketuntasan belajar.
Hasil pengamatan pada kondisi awal yang diperoleh, daftar hadir, daftar
nilai siswa dari data milik guru mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS 5, dan
dokumentasi yang diperoleh serta hasil wawancara dengan guru dan siswa sebagai
bahan menyusun rencana tindakan siklus I.
C. Pelaksanaan Tindakan dan Hasil Penelitian
2. Siklus I
a. Perencanaan tindakan
Hasil observasi awal pratindakan menunjukan bahwa yang menyebabkan
prestasi belajar siswa rendah dan tidak memenuhi KKM adalah model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik bagi siswa kelas XI IPS 5.
Teknik mengajar yang digunakan juga kurang menyenangkan bagi siswa.
Hasil analisis data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan daftar
nilai siswa maka dibutuhkan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut sebagai
berikut:
1) Tindakan siklus I pertemuan I (tanggal 26 Januari 2011)
(a) Tumbuhkan :
Guru melakukan apersepsi dengan mengucap salam, berdoa, dan
dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Serta mengondisikan siswa agar
suasana kondusif. Guru memulai pelajaran dengan menyiapkan sumber
belajar buku Akuntansi SMA kelas XI materi jurnal penutup serta lembar
kerja.
(b) Alami :
Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mempelajari materi.
Siswa secara individual mencoba menerapkan materi dengan yang pernah
dialami sehari-hari. Jurnal penutup diibaratkan pada akhir tahun pelajaran
siswa kelas X akan dijuruskan pada masing-masing jurusan sesuai
kemampuan dan keinginan. Jurusan IPS diibaratkan sebagai Ikhtisar Laba
Rugi sedangkan IPA sebagai Modal. Siswa yang memiliki kemampuan
dan keinginan di bidang eksak masuk IPA sedangkan yang memiliki
kemampuan disiplin ilmu sosial masuk IPS.
(c) Namai :
Guru melanjutkan dengan memberikan nama khusus pada konsep jurnal
penutup. Akun yang perlu ditutup pada Ikhtisar Laba rugi (IPS) meliputi
pendapatan dan beban. Akun yang ditutup pada Modal (IPA) meliputi
prive dan sisa laba atau rugi.
(d) Demonstrasikan :
Guru memberikan contoh soal melalui slide show yang menarik dengan
penggunaan warna yang membedakan akun satu dengan yang lainnya
untuk mendemonstrasikan pemahaman yang sudah mereka dapat tentang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
juranl penutup. Guru mengerjakan jurnal penutup dari kertas kerja
bersama-sama dengan siswa di laptop.
(e) Ulangi :
Guru mengulangi dengan cara memberikan pertanyaan singkat tentang
materi jurnal penutup. Akun apa yang ditutup pada ikhtisar laba rugi?
Pendapatan terletak disisi debit atau kredit pada saat penutupan?
Kemudian guru memberikan latihan soal jurnal penutup.
(f) Rayakan :
Guru memberikan reward dan merayakan usaha yang telah dilakukan
siswa dengan mengoreksi bersama-sama. Memberikan pujian pada semua
siswa yang telah mengerjakan soal latihan.
2) Tindakan siklus I pertemuan II (tanggal 31 Januari 2011)
Siklus I tindakan II direncanakan digunakan untuk evaluasi siklus I materi
jurnal penutup. Instrument evaluasi berupa sepuluh soal pilihan ganda dan
lima soal uraian transaksi tentang jurnal penutup.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dengan 2x pertemuan.
Pelaksanaan siklus I pertemuan I dilaksanakan pada Rabu, 26 Januari 2011 pukul
10.00 - 11.35 WIB. Tindakan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada Senin, 31
Januari 2011 pukul 08.50 - 09.35 WIB sesuai dengan yang telah direncanakan.
Pelaksanaan siklus I pertemuan I dan II sebagai berikut:
1) Tindakan siklus I pertemuan I (tanggal 26 Januari 2011)
(a) Tumbuhkan : Guru melakukan apersepsi dengan mengucap salam, berdoa,
dan dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Serta mengondisikan siswa agar
suasana kondusif. Guru memulai pelajaran dengan menyiapkan sumber
belajar buku Akuntansi SMA kelas XI materi jurnal penutup serta lembar
kerja.
(b) Alami : Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mempelajari
materi. Siswa secara individual mencoba menerapkan materi dengan yang
pernah dialami sehari-hari. Jurnal penutup diibaratkan pada akhir tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
pelajaran siswa kelas X akan dijuruskan pada masing-masing jurusan
sesuai kemampuan dan keinginan. Jurusan IPS diibaratkan sebagai Ikhtisar
Laba Rugi sedangkan IPA sebagai Modal. Siswa yang memiliki
kemampuan dan keinginan di bidang eksak masuk IPA sedangkan yang
memiliki kemampuan disiplin ilmu sosial masuk IPS.
(c) Namai : Guru melanjutkan dengan memberikan nama khusus pada konsep
jurnal penutup. Akun yang perlu ditutup pada Ikhtisar Laba rugi (IPS)
meliputi pendapatan dan beban. Akun yang ditutup pada Modal (IPA)
meliputi prive dan sisa laba atau rugi.
(d) Demonstrasikan : Guru memberikan contoh soal melalui slide show yang
menarik dengan penggunaan warna yang membedakan akun satu dengan
yang lainnya untuk mendemonstrasikan pemahaman yang sudah mereka
dapat tentang juranl penutup. Guru mengerjakan jurnal penutup dari kertas
kerja bersama-sama dengan siswa di laptop.
(e) Ulangi : Guru mengulangi dengan cara memberikan pertanyaan singkat
tentang materi jurnal penutup. Akun apa yang ditutup pada ikhtisar laba
rugi? Pendapatan terletak disisi debit atau kredit pada saat penutupan?
Kemudian guru memberikan latihan soal jurnal penutup.
(f) Rayakan : Guru memberikan reward dan merayakan usaha yang telah
dilakukan siswa dengan mengoreksi bersama-sama. Memberikan pujian
pada semua siswa yang telah mengerjakan soal latihan. Terakhir, guru
menutup pelajaran dengan meminta siswa untuk belajar dirumah
mempersiapkan materi selanjutnya yaitu posting buku besar serta
mempersiapkan untuk evaluasi siklus I materi jurnal penutup.
2) Tindakan siklus I pertemuan II (tanggal 31 Januari 2011)
Siklus I tindakan II dilaksanakan untuk evaluasi siklus I materi jurnal
penutup. Instrumen evaluasi berupa sepuluh soal pilihan ganda dan lima soal
uraian transaksi tentang jurnal penutup. Koreksi dilakukan secara bersama dengan
siswa dan guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
c. Observasi
Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung
yaitu pada Rabu, 26 Januari 2011 pukul 10.00 - 11.35 WIB dan pada Senin 31
Januari 2011 pukul 08.50 - 09.35 WIB. Siklus I dilaksanakan dengan 2x
pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan dengan melakukan proses pembelajaran
dengan model pembelajaran kuantum teknik memori. Karakteristik model
pembelajaran kuantum adalah konsep TANDUR. Konsep TANDUR diterapkan
selama proses pembelajaran. Tumbuhkan, guru melakukan apersepsi dengan
mengucap salam, berdoa, dan dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Tiga siswa
tidak hadir, Alif Nur, Dita Rahayu, dan Monica. Satu siswa ijin dan dua orang
siswa sakit. Guru mengondisikan siswa agar suasana kondusif. Guru memulai
pelajaran dengan menyiapkan sumber belajar buku Akuntansi SMA kelas XI
materi jurnal penutup serta lembar kerja. Siswa kelas XI IPS 5 yang berjumlah 30
mulai memperhatikan slide yang ditayangkan guru pada awal pelajaran dengan
tenang. Mereka tertarik dengan tampilan warna slide yang bagus.
Alami : Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mempelajari
materi. Siswa secara individual mencoba menerapkan materi dengan yang pernah
dialami sehari-hari. Jurnal penutup diibaratkan pada akhir tahun pelajaran siswa
kelas X akan dijuruskan pada masing-masing jurusan sesuai kemampuan dan
keinginan. Jurusan IPS diibaratkan sebagai Ikhtisar Laba Rugi sedangkan IPA
sebagai Modal. Siswa yang memiliki kemampuan dan keinginan di bidang eksak
masuk IPA sedangkan yang memiliki kemampuan disiplin ilmu sosial masuk IPS.
Namai : Guru melanjutkan dengan memberikan nama khusus pada konsep jurnal
penutup. Akun yang perlu ditutup pada Ikhtisar Laba rugi (IPS) meliputi
pendapatan dan beban. Akun yang ditutup pada Modal (IPA) meliputi prive dan
sisa laba atau rugi. Siswa di kelas XI IPS 5 mulai antusias untuk bertanya kepada
guru atau teman sebangkunya. Guru menggunakan teknik memori jenis padan
kata yaitu “dapat beban di ikhtisar, prive laba rugi di modal”. Beberapa siswa
terlihat berdiskusi dan tersenyum menghafalkan padan kata untuk mempermudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
mengingat. Siswa juga antusias membandingkan pelajaran dengan dunia nyata
mereka yaitu program penjurusan yang pernah mereka alami.
Demonstrasikan : Guru memberikan contoh soal melalui slide show yang
menarik dengan penggunaan warna yang membedakan akun satu dengan yang
lainnya untuk mendemonstrasikan pemahaman yang sudah mereka dapat tentang
juranl penutup. Guru mengerjakan jurnal penutup dari kertas kerja bersama-sama
dengan siswa di laptop. Kertas kerja yang sudah dibagikan kembali kemudian
dikerjakan secara bersama. Siswa menjawab secara individu kemudian guru yang
mengetik di laptop. Jawaban yang benar bisa langsung dilihat dan dicatat pada
buku catatan mereka.
Ulangi : Guru mengulangi dengan cara memberikan pertanyaan singkat
tentang materi jurnal penutup. Akun apa yang ditutup pada ikhtisar laba rugi?
Siswa serempak menjawab pendapatan dan beban. Pertanyaan selanjutnya adalah
pendapatan terletak disisi debit atau kredit pada saat penutupan? Siwa menjawab
debit secara bersama-sama. Kemudian guru memberikan latihan soal jurnal
penutup berupa kertas kerja yang ditampilkan melalui LCD. Siswa mulai
mengerjaka dengan tertib, beberapa siswa masih terlihat bertanya kepada siswa
yang lain.
Rayakan : Guru memberikan reward dan merayakan usaha yang telah
dilakukan siswa dengan mengoreksi bersama-sama. Beberapa siswa masih salah
mengerjakan soal. Namun, Guru tetap memberikan pujian pada semua siswa yang
telah mengerjakan soal latihan. Terakhir, guru menutup pelajaran dengan meminta
siswa untuk belajar dirumah mempersiapkan materi selanjutnya yaitu posting
buku besar serta mempersiapkan untuk evaluasi siklus I materi jurnal penutup.
Pertemuan II siklus I dilaksanakan untuk evaluasi pertemuan I siklus I
dengan materi jurnal penutup. Guru mengawali pertemuan II dengan salam dan
mempresensi kehadiran siswa. Tiga siswa tidak hadir pada pertemuan II, yaitu
Alif, Dita, dan Luthfiana. Satu siswa ijin dan dua siswa sakit. Guru membagikan
lembar soal dan jawaban. Soal berupa 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian
transaksi membuat jurnal penutup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Waktu untuk mengerjakan soal evaluasi adalah 30 menit. Evaluasi berjalan
cepat, beberapa siswa masih bertanya guru menegur. Guru memperingatkan
waktu habis dan meminta siswa untuk mengoreksi berputar. Siswa mengoreksi
milik teman lainnya. Guru meminta siswa secara acak untuk membaca soal dan
menjawab pertanyaan. Pada proses mengoreksi guru selalu memberi penekanan
pada jawaban.
Usai mengoreksi siswa diminta untuk menuliskan nama korektor, jumlah
jawaban benar dan salah, serta kata-kata apresiasi untuk hasil yang telah dicapai
temannya. Guru menutup pelajaran dengan memberi tugas mempelajari dirumah
materi selanjutnya tentang posting buku besar dan neraca setelah penutupan. Guru
mengucapkan salam dan pelajaran berakhir.
d. Analisis dan refleksi
Hasil pengamatan pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II dapat
diperoleh data bahwa siklus I sudah mengalami peningkatan prestasi belajar di
kelas XI IPS 5. Kelemahan yang masih perlu diperbaiki pada siklus II adalah
sebagai berikut:
1) Guru masih kurang luwes menerapkan teknik memori. Siswa tertarik
dan guru harus menemukan teknik memori lain yang lebih menarik dan
mudah dihafal oleh siswa.
2) Siswa pada saat mengerjakan soal evaluasi masih ada yang bertanya
teman. Siswa kurang percaya dengan kemampuanya sendiri.
3) Waktu mengoreksi terbatas sehingga uraian tidak dikoreksi bersama.
Kelemahan pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II digunakan
sebagai bahan perencanaan siklus II. Guru harus bisa lebih luwes menerapkan
model pembelajaran akuntansi teknik memori agar siswa merasa senang dan
tertarik mengikuti pelajaran. Guru harus memberi pemahaman yang mantap
kepada siswa agar siswa yakin dengan kemampuan mereka dan tidak bertanya
kepada teman yang lain saat evaluasi. Guru harus mampu memprediksikan waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
yang tepat agar penekanan diakhir pembelajaran maksimal. Penekanan bisa
dilakukan dengan koreksi bersama atau pengulangan materi.
Hasil observasi pada siklus I pertemuan I dan II menunjukan peningkatan
keaktifan siswa dan prestasi belajar. Keaktifan siswa meningkat dari kondisi
pratindakan hanya ada 10 siswa yang aktif bertanya dan menjawab meningkat
menjadi 25 siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan. Hasil dari evaluasi
materi jurnal penutup juga mengalami peningkatan dari 14 siswa yang mencapai
KKM menjadi 31 siswa kelas XI IPS 5 mencapai KKM. Rata-rata nilai kelas dari
73,21 menjadi 80,60.
Tabel 3. Daftar peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa siklus I
Indikator Pratindakan Target Siklus I
Keaktifan siswa dalam pembelajaran 30,30% 80% 75,75% Minat siswa dalam pembelajaran rendah 70% 72,73% Prestasi belajar siswa 42,43% 90% 90,90%
3. Siklus II
a. Perencanaan tindakan
Hasil siklus I pertemuan I dan II menunjukan bahwa keaktifan siswa dan
prestasi belajar siswa meningkat. Hal yang masih perlu diperbaiki dalam siklus I
adalah sebagai berikut:
1) Guru masih kurang luwes menerapkan teknik memori. Siswa tertarik
dan guru harus menemukan teknik memori lain yang lebih menarik dan
mudah dihafal oleh siswa.
2) Siswa pada saat mengerjakan soal evaluasi masih ada yang bertanya
teman. Siswa kurang percaya dengan kemampuanya sendiri.
3) Waktu mengoreksi sangat terbatas sehingga soal uraian tidak dikoreksi
bersama-sama.
Hasil analisis data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan daftar
nilai siswa maka dibutuhkan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan
perencanaan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
1) Tindakan siklus II pertemuan I (tanggal 2 Februari 2011)
(a) Tumbuhkan :
Guru melakukan apersepsi dengan mengucap salam, berdoa, dan
dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Serta mengondisikan siswa agar
suasana kondusif. Guru memulai pelajaran dengan menyiapkan sumber
belajar buku Akuntansi SMA kelas XI materi posting jurnal penutup ke
buku besar dan membuat neraca saldo setelah penutupan serta lembar
kerja.
(b) Alami :
Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mempelajari materi.
Siswa secara individual mencoba menerapkan materi dengan yang pernah
dialami sehari-hari. Posting jurnal penutup diibaratkan setelah mengetahui
pembagian kelas IPS dan IPS kemudian siswa jurusan IPS berkumpul
dengan siswa jurusan IPS dikelas IPS. Begitupun sebaliknya yang IPA.
(c) Namai :
Guru melanjutkan dengan memberikan nama khusus pada konsep posting
jurnal penutup ke buku besar dan membuat neraca saldo. Akun yang perlu
diposting ke buku besar adalah pendapatan, beban, prive, ikhtisar laba rugi
dan modal.
(d) Demonstrasikan :
Guru memberikan contoh soal melalui slide show yang menarik dengan
penggunaan warna yang membedakan akun satu dengan yang lainnya
untuk mendemonstrasikan pemahaman yang sudah mereka dapat tentang
posting jurnal penutup ke buku besar. Guru memposting jurnal penutup
kedalam buku besar bersama-sama dengan siswa di laptop.
(e) Ulangi :
Guru mengulangi dengan cara memberikan pertanyaan singkat tentang
materi jurnal penutup. Akun apa yang masih nampak setelah posting ke
buku besar? Akun apa saja yang masih muncul di neraca saldo seterlah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
penutupan? Kemudian guru memberikan latihan soal posting ke buku
besar dan membuat neraca saldo setelah penutupan.
(f) Rayakan :
Guru memberikan reward dan merayakan usaha yang telah dilakukan
siswa dengan mengoreksi bersama-sama. Memberikan pujian pada semua
siswa yang telah mengerjakan soal latihan.
2) Tindakan siklus II pertemuan II (tanggal 7 Februari 2011)
Tindakan siklus II pertemuan II direncanakan untuk evaluasi siklus II materi
posting jurnal penutup ke buku besar dan membuat neraca saldo. Instrument
evaluasi berupa kertas kerja dan dan jurnal penutup yang telah dikerjakan
pada siklus I serta lembar kerja buku besar dan kolom neraca saldo setelah
penutupan.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan siklus II pertemuan I dilaksanakan pada Rabu, 2 Februari
2011 pukul 10.00-11.35 WIB. Pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat sebagai berikut:
1) Tindakan siklus II pertemuan I (tanggal 2 Februari 2011)
(a) Tumbuhkan : Guru melakukan apersepsi dengan mengucap salam, berdoa,
dan dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Serta mengondisikan siswa agar
suasana kondusif. Guru memulai pelajaran dengan menyiapkan sumber
belajar buku Akuntansi SMA kelas XI materi posting jurnal penutup ke
buku besar dan membuat neraca saldo setelah penutupan serta lembar
kerja.
(b) Alami : Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mempelajari
materi. Siswa secara individual mencoba menerapkan materi dengan yang
pernah dialami sehari-hari. Posting jurnal penutup diibaratkan setelah
mengetahui pembagian kelas IPS dan IPS kemudian siswa jurusan IPS
berkumpul dengan siswa jurusan IPS dikelas IPS. Begitupun sebaliknya
yang IPA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
(c) Namai : Guru melanjutkan dengan memberikan nama khusus pada konsep
jurnal penutup. Akun yang perlu diposting ke buku besar adalah
pendapatan, beban, prive, ikhtisar laba rugi dan modal.
(d) Demonstrasikan : Guru memberikan contoh soal melalui slide show yang
menarik dengan penggunaan warna yang membedakan akun satu dengan
yang lainnya untuk mendemonstrasikan pemahaman yang sudah mereka
dapat tentang posting jurnal penutup ke buku besar. Guru memposting
jurnal penutup kedalam buku besar bersama-sama dengan siswa di laptop.
(e) Ulangi : Guru mengulangi dengan cara memberikan pertanyaan singkat
tentang materi jurnal penutup. Akun apa yang masih nampak setelah
posting ke buku besar? Akun apa saja yang masih muncul di neraca saldo
setelah penutupan? Kemudian guru memberikan latihan soal posting ke
buku besar dan membuat neraca saldo setelah penutupan.
(f) Rayakan : Guru memberikan reward dan merayakan usaha yang telah
dilakukan siswa dengan mengoreksi bersama-sama. Memberikan pujian
pada semua siswa yang telah mengerjakan soal latihan.
2) Tindakan siklus II pertemuan II (tanggal 7 Februari 2011)
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan I dilaksanakan pada Senin, 7
Februari 2011 pukul 08.50 - 09.35 WIB. Pertemuan II digunakan untuk
evaluasi siklus II meteri posting buku besar dan neraca saldo setelah
penutupan.
c. Observasi
Pelaksanaan siklus II pertemuan I dilaksanakan pada Rabu, 2 Februari
2011 pukul 10.00-11.35 WIB. Pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat. Tumbuhkan : Guru melakukan apersepsi dengan mengucap salam, berdoa,
dan dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Satu siswa tidak hadir pada pertemuan
II yaitu Dita Rahyu karena ijin. Guru mengondisikan siswa agar suasana kondusif.
Guru memulai pelajaran dengan menyiapkan sumber belajar buku Akuntansi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
SMA kelas XI materi posting jurnal penutup ke buku besar dan membuat neraca
saldo setelah penutupan serta lembar kerja.
Alami : Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mempelajari
materi. Siswa secara individual mencoba menerapkan materi dengan yang pernah
dialami sehari-hari. Posting jurnal penutup diibaratkan setelah mengetahui
pembagian kelas IPS dan IPS kemudian siswa jurusan IPS berkumpul dengan
siswa jurusan IPS dikelas IPS. Begitupun sebaliknya yang IPA.
Namai : Guru melanjutkan dengan memberikan nama khusus pada
konsep posting jurnal penutup dan menyusun neraca saldo setelah penutupan.
Akun yang perlu diposting adalah pendapatan, beban, prive, dan sisa laba atau
rugi. Akun yang masih nampak pada neraca sisa setelah penutupan adalah Harta,
Utang, dan Modal. Teknik memori yang digunakan adalah akronim HUM.
Demonstrasikan : Guru memberikan contoh soal melalui slide show yang
menarik dengan penggunaan warna yang membedakan akun satu dengan yang
lainnya untuk mendemonstrasikan pemahaman yang sudah mereka dapat tentang
posting jurnal penutup ke buku besar. Guru memposting jurnal penutup kedalam
buku besar bersama-sama dengan siswa di laptop.
Ulangi : Guru mengulangi dengan cara memberikan pertanyaan singkat
tentang materi jurnal penutup. Akun apa yang masih nampak setelah posting ke
buku besar? Akun apa saja yang masih muncul di neraca saldo setelah penutupan?
Kemudian guru memberikan latihan soal posting ke buku besar dan membuat
neraca saldo setelah penutupan.
Rayakan : Guru memberikan reward dan merayakan usaha yang telah
dilakukan siswa dengan mengoreksi bersama-sama. Memberikan pujian pada
semua siswa yang telah mengerjakan soal latihan.
Pelaksanaan siklus II pertemuan II dilaksanaka pada Senin, 7 Februari
2011 pukul 08.50 - 09.35 WIB. Pertemuan II digunakan untuk evaluasi siklus II
meteri posting buku besar dan neraca saldo setelah penutupan. Evaluasi berjalan
selama 30 menit. Koreksi dilakukan oleh guru. Namun, pada akhir pelajaran guru
tetap membahas dan memberi pemantapan pemahaman kepada siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
d. Analisis dan refleksi
Hasil pengamatan pada siklus II pertemuan I dan pertemuan II dapat
diperoleh data bahwa siklus II mengalami peningkatan prestasi belajar yang
signifikan di kelas XI IPS 5. Kelemahan pada siklus I sudah dapat diatasi pada
siklus II. Guru sudah bisa lebih luwes menerapkan model pembelajaran akuntansi
teknik memori sehingga siswa merasa senang dan tertarik mengikuti pelajaran.
Guru telah memberi pemahaman yang mantap kepada siswa agar siswa yakin
dengan kemampuan mereka sehingga siswa tidak bertanya kepada teman yang
lain saat evaluasi. Guru sudah mampu mengalokasikan waktu yang tepat sehingga
penekanan diakhir pembelajaran maksimal. Penekanan dilakukan dengan
pembahasan soal evaluasi.
Hasil observasi pada siklus II pertemuan I dan II menunjukan
peningkatan keaktifan siswa dan prestasi belajar. Keaktifan siswa meningkat dari
25 siswa yang aktif bertanya dan menjawab menjadi 27 siswa. Hasil dari evaluasi
materi posting jurnal penutup dan menyusun neraca saldo setelah penutupan juga
mengalami peningkatan dari 31 siswa kelas XI IPS 5 mencapai KKM menjadi 32
siswa. Rata-rata nilai kelas dari 80,60 menjadi 93,72.
Tabel 4. Daftar peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa siklus II
Indikator Siklus I Target Siklus II
Keaktifan siswa dalam pembelajaran 75,75% 80% 81,81% Minat siswa dalam pembelajaran 72,73% 70% 72,73% Prestasi belajar siswa 90,90% 90% 96,96%
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil dari observasi pratindakan, tindakan siklus I, dan tindakan siklus II
menunjukan peningkatan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas XI
IPS 5. Peningkatan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 dapat dilihat
dari indikator-indikator berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
1. Keaktifan Siswa
Hasil dari pengamatan observasi awal, keaktifan siswa pada kondisi awal
tergolong rendah. Guru menggunakan model pembelajaran konvensional yang
monoton sehingga hanya 10 orang yang bertanya dan menjawab atau hanya
30,30% dari 33 siswa di kelas XI IPS 5. Tindakan siklus I pertemuan I dan II
dengan menggunakan model pembelajaran kuantum teknik memori mengalami
peningkatan keaktifan siswa. Pembelajaran kuantum dengan kerangka konseptual
TANDUR mampu meningkatkan partisipasi aktif siswa. Proses Alami dan
Demonstrasikan memberikan peluang yang cukup banyak untuk siswa agar
mampu aktif dalam proses pembelajaran. Peningkatan keaktifan siswa meningkat
menjadi 25 siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan atau 75,75% dari 33
siswa. Siklus II pertemuan I dan II juga mampu meningkatkan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran. Tahap Alami menuntut siswa mampu menggali
sedalam-dalamnya materi pelajaran dengan yang mereka alami dalam kehidupan
sehari-hari. Tahap Demonstrasikan memberi peluang bagi siswa untuk menjawab
pertanyaan dari guru dan bertanya kepada siswa lain mengenai materi pelajaran
akuntansi. Keaktifan siswa meningkat menjadi 27 siswa yang bertanya dan
menjawab atau 81,81% dari 33 siswa.
Tabel 5. Daftar keaktifan siswa
Indikator Pratindakan Siklus I Siklus II
Bertanya 3 siswa 5 siswa 2 siswa Menjawab 3 siswa 20 siswa 25 siswa
Peningkatan keaktifan siswa dari 3 ke 5 untuk bertanya pada siklus I dari
pratindakan merupakan hasil dari rasa ingin tahu siswa yang semakin meningkat.
Penurunan jumlah siswa dari 5 ke 2 yang bertanya pada siklus II sebagai akibat
dari pemahaman siswa yang semakin meningkat. Peningkatan siswa dari 20 ke 25
untuk menjawab merupakan hasil dari pemahaman siswa yang semakin
meningkat sehingga siswa menjadi percaya diri untuk menjawab dengan baik dan
benar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 2. Grafik keaktifan siswa
Hasil dari observasi dan wawancara dengan siswa pratindakan
menunjukan bahwa siswa kurang tertarik dengan model pembelajaran dan teknik
yang digunakan selama ini oleh guru. Pascatindakan dilakukan pengisian angket
tentang ketertarikan siswa setelah tindaka
Angket yang dibagikan berisi sepuluh pernyataan positif mengenai
pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kuantum teknik memori.
Angket diisi pada Senin, 27 Februari 2011. Siswa yang tidak hadir dua orang
sehingga angket diisi o
dibagikan adalah 72,72% siswa menjawab “Ya”, 21,21% menjawab “Tidak”, dan
6,06% “Abstain”. Hal tersebut menunjukan bahwa 24 siswa dari 33
pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kuantum
menyenangkan.
Siswa tertarik dengan model pembelajaran kuantum pada tahap Alami
dan Rayakan. Tahap alami memberikan ruang bagi siswa untuk meng
kreatif mereka, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Teknik memori
0
5
10
15
20
25
30
Pratindakan
. Grafik keaktifan siswa
2. Minat Belajar Siswa
Hasil dari observasi dan wawancara dengan siswa pratindakan
menunjukan bahwa siswa kurang tertarik dengan model pembelajaran dan teknik
yang digunakan selama ini oleh guru. Pascatindakan dilakukan pengisian angket
tentang ketertarikan siswa setelah tindakan siklus I dan II.
Angket yang dibagikan berisi sepuluh pernyataan positif mengenai
pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kuantum teknik memori.
Angket diisi pada Senin, 27 Februari 2011. Siswa yang tidak hadir dua orang
sehingga angket diisi oleh 30 siswa dari 33 siswa. Hasil dari angket yang
dibagikan adalah 72,72% siswa menjawab “Ya”, 21,21% menjawab “Tidak”, dan
6,06% “Abstain”. Hal tersebut menunjukan bahwa 24 siswa dari 33
pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kuantum
Siswa tertarik dengan model pembelajaran kuantum pada tahap Alami
dan Rayakan. Tahap alami memberikan ruang bagi siswa untuk meng
kreatif mereka, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Teknik memori
Pratindakan Siklus I Siklus II
49
Hasil dari observasi dan wawancara dengan siswa pratindakan
menunjukan bahwa siswa kurang tertarik dengan model pembelajaran dan teknik
yang digunakan selama ini oleh guru. Pascatindakan dilakukan pengisian angket
Angket yang dibagikan berisi sepuluh pernyataan positif mengenai
pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kuantum teknik memori.
Angket diisi pada Senin, 27 Februari 2011. Siswa yang tidak hadir dua orang
leh 30 siswa dari 33 siswa. Hasil dari angket yang
dibagikan adalah 72,72% siswa menjawab “Ya”, 21,21% menjawab “Tidak”, dan
6,06% “Abstain”. Hal tersebut menunjukan bahwa 24 siswa dari 33 menyatakan
teknik memori
Siswa tertarik dengan model pembelajaran kuantum pada tahap Alami
dan Rayakan. Tahap alami memberikan ruang bagi siswa untuk menggali daya
kreatif mereka, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Teknik memori
Bertanya
Menjawab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
padan kata yang diberikan guru juga membantu siswa dalam pembelajaran
sehingga disamping pembelajaran menyenangkan juga berjalan dengan efektif.
Tahap Rayakan memberi kesempatan bagi siswa untuk memberikan apresiasi
yang baik bagi temannya. Apresiasi yang diberikan gur
merasa dihargai hasil usahanya.
Tabel 6. Daftar minat siswa
Nomor pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rata-rata
Gambar 3. Grafik Minat Belajar Siswa
Kerangka konseptual TANDUR memberikan pembelajaran yang efektif
dan menyenangkan. Tumbuhkan, memberi motivasi bagi siswa dalam
0%20%40%60%
80%
100%
ng diberikan guru juga membantu siswa dalam pembelajaran
sehingga disamping pembelajaran menyenangkan juga berjalan dengan efektif.
Tahap Rayakan memberi kesempatan bagi siswa untuk memberikan apresiasi
yang baik bagi temannya. Apresiasi yang diberikan guru juga membuat siswa
merasa dihargai hasil usahanya.
. Daftar minat siswa
Jawaban siswa
Ya Tidak Abstain 29 2 2 14 15 2 23 8 2 29 2 2 23 8 2 27 4 2 18 13 2 26 5 2 23 8 2 26 5 2
23,8 7 2
. Grafik Minat Belajar Siswa
3. Prestasi Belajar Siswa
Kerangka konseptual TANDUR memberikan pembelajaran yang efektif
dan menyenangkan. Tumbuhkan, memberi motivasi bagi siswa dalam
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
50
ng diberikan guru juga membantu siswa dalam pembelajaran
sehingga disamping pembelajaran menyenangkan juga berjalan dengan efektif.
Tahap Rayakan memberi kesempatan bagi siswa untuk memberikan apresiasi
u juga membuat siswa
Jumlah 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
Kerangka konseptual TANDUR memberikan pembelajaran yang efektif
dan menyenangkan. Tumbuhkan, memberi motivasi bagi siswa dalam
AbstainTidakYa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pembelajaran sehingga
memberikan kesmpatan bagi siswa untuk menghubungkan dengan yang siswa
alami sehingga mempermudah pemahaman konsep. Namai, memberi gambaran
yang jelas mengenai suatu konsep yang sudah siswa alami. Demonstrasi
secara langsung mampu menerapkan konsep pada transaksi sehingga lebih efektif.
Ulangi, otak akan mampu menyimpan pemahaman dengan baik bila dilakukan
secara berulang-ulang. Rayakan, apresiasi memberi penghargaan kepada siswa
dan siswa merasa bangga de
Prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 tergolong rendah. Nilai
pratindakan menunjukan bahwa 57,57% siswa tidak mencapai KKM. Namun,
hasil dari tindakan siklus I menunjukan peningkatan yang baik yaitu siswa yang
mencapai KKM dari 42,43%
73,21 menjadi 90,15
prestasi belajar yang signifikan yaitu
KKM menjadi 96,96%. Rata
Tabel 7. Daftar peningkatan prestasi belajar siswa
Indikator
Mencapai KKM 75 Tidak mencapai KKM 75
Rata-rata kelas
Gambar 4. Grafik prestasi belaj
0
20
40
60
80
100
Pratindakan
pembelajaran sehingga siswa terdorong untuk lebih giat belajar. Alami,
memberikan kesmpatan bagi siswa untuk menghubungkan dengan yang siswa
alami sehingga mempermudah pemahaman konsep. Namai, memberi gambaran
yang jelas mengenai suatu konsep yang sudah siswa alami. Demonstrasi
secara langsung mampu menerapkan konsep pada transaksi sehingga lebih efektif.
Ulangi, otak akan mampu menyimpan pemahaman dengan baik bila dilakukan
ulang. Rayakan, apresiasi memberi penghargaan kepada siswa
dan siswa merasa bangga dengan hasil kerjanya.
Prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 tergolong rendah. Nilai
pratindakan menunjukan bahwa 57,57% siswa tidak mencapai KKM. Namun,
hasil dari tindakan siklus I menunjukan peningkatan yang baik yaitu siswa yang
mencapai KKM dari 42,43% menjadi 90,90% siswa. Rata-rata nilai kelas dari
90,15. Tindakan pada siklus II juga menunjukan peningkatan
prestasi belajar yang signifikan yaitu dari 90,90% siswa kelas XI IPS 5 mencapai
KKM menjadi 96,96%. Rata-rata nilai kelas dari 90,15 menjadi 93,
. Daftar peningkatan prestasi belajar siswa
Pratindakan Siklus I
14 siswa 31 siswa Tidak mencapai KKM 75 19 siswa 2 siswa
rata kelas 73.21 90.15
prestasi belajar
PratindakanSiklus I
Siklus II
51
siswa terdorong untuk lebih giat belajar. Alami,
memberikan kesmpatan bagi siswa untuk menghubungkan dengan yang siswa
alami sehingga mempermudah pemahaman konsep. Namai, memberi gambaran
yang jelas mengenai suatu konsep yang sudah siswa alami. Demonstrasikan,
secara langsung mampu menerapkan konsep pada transaksi sehingga lebih efektif.
Ulangi, otak akan mampu menyimpan pemahaman dengan baik bila dilakukan
ulang. Rayakan, apresiasi memberi penghargaan kepada siswa
Prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 tergolong rendah. Nilai
pratindakan menunjukan bahwa 57,57% siswa tidak mencapai KKM. Namun,
hasil dari tindakan siklus I menunjukan peningkatan yang baik yaitu siswa yang
rata nilai kelas dari
Tindakan pada siklus II juga menunjukan peningkatan
dari 90,90% siswa kelas XI IPS 5 mencapai
menjadi 93,72.
Siklus II
32 siswa 1 siswa 93.73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran kuantum
teknik memori membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Keaktifan siswa
meningkat dari 30,30% pada kondisi pratindakan menjadi 75,75% tindakan siklus
I serta meningkat menjadi 81,81% pada siklus II. Hasil tersebut telah memenuhi
target ketercapaian keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Minat siswa
terhadap pembelajaran akuntansi juga meningkat. Kondisi awal melalui
wawancara beberapa siswa menunjukan siswa kurang antusias dan tertarik dengan
pelajaran akuntansi. Namun, dengan penggunaan model pembelajaran kuantum
teknik memori berdasar angket yang dibagikan minat siswa meningkat menjadi
72,73%. Hasil tersebut sudah mencapai target minat siswa 70%. Prestasi belajar
akuntansi siswa kelas XI IPS 5 juga meningkat. Siswa yang mencapai KKM pada
kondisi awal 42,43% meningkat menjadi 90,90% siklus I dan menjadi 96,96%
pada siklus II. Hasil tersebut sudah mencapai target 90% siswa mencapai KKM.
Tabel 8. Perbandingan prosentase peningkatan prestasi belajar
Indikator Pratindakan Siklus I Siklus II Target
Keaktifan siswa dalam pembelajaran
30,30% 75,75% 81,81% 80%
Minat siswa dalam pembelajaran
rendah 72,73% 72,73% 70%
Prestasi belajar siswa
42,43% 90,90% 96,96% 90%
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian Upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi dengan
menggunakan model pembelajaran kuantum teknik memori bagi siswa kelas XI
IPS 5 SMA N 4 Surakarta ini memiliki keterbatasan yaitu sebagai berikut:
1. Salah satu siswa kelas XI IPS 5 tidak hadir selama penelitian sehingga tidak
dapat turut serta dalam penelitian.
2. Hari senin satu jam pelajaran hanya tersedia 1x35 menit sehingga mengurangi
waktu penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan dari penelitian “Upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi
dengan menggunakan model pembelajaran kuantum teknik memori (Brain based
technique quantum learning) bagi siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 4 Surakarta
tahun pelajaran 2010/2011” adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan minat siswa
Hasil dari observasi dan wawancara dengan siswa pratindakan
menunjukan bahwa siswa kurang tertarik dengan model pembelajaran dan
teknik yang digunakan selama ini oleh guru. Pascatindakan dilakukan
pengisian angket tentang ketertarikan siswa setelah tindakan siklus I dan II.
Angket yang dibagikan berisi sepuluh pernyataan positif mengenai
pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kuantum teknik memori.
Hasil dari angket yang dibagikan adalah 72,72% siswa menjawab “Ya”,
21,21% menjawab “Tidak”, dan 6,06% “Abstain”. Hal tersebut menunjukan
bahwa 24 siswa dari 33 menyatakan pembelajaran akuntansi dengan model
pembelajaran kuantum teknik memori menyenangkan.
2. Meningkatkan keaktifan siswa
Keaktifan siswa pada kondisi awal tergolong rendah yaitu hanya 10
orang yang bertanya dan menjawab atau hanya 30,30% dari 33 siswa di kelas
XI IPS 5. Tindakan siklus I mengalami peningkatan keaktifan siswa menjadi
25 siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan atau 75,75% dari 33 siswa.
Siklus II keaktifan siswa menjadi 27 siswa yang bertanya dan menjawab atau
81,81% dari 33 siswa
3. Meningkatkan prestasi belajar akuntansi
Prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 tergolong rendah. Nilai
pratindakan menunjukan bahwa 57,57% siswa tidak mencapai KKM. Namun,
hasil dari tindakan siklus I menunjukan peningkatan yang baik yaitu siswa
yang mencapai KKM dari 42,43% menjadi 90,90% siswa. Rata-rata nilai kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
dari 73,21 menjadi 80,60. Tindakan pada siklus II juga menunjukan
peningkatan prestasi belajar yang signifikan yaitu dari 90,90% siswa kelas XI
IPS 5 mencapai KKM menjadi 96,96%. Rata-rata nilai kelas dari 80,60
menjadi 93,72.
B. Implikasi
Penelitian ini menggambarkan bahwa peningkatan prestasi belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
belajar meliputi faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan
pembelajaran. Implikasi dari penelitian ini meliputi:
1. Teoritis :
Model pembelajaran kuantum teknik memori menyajikan proses
belajar yang lebih menyenangkan. Model pembelajaran kuantum dengan
kerangka konseptual Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi,
Rayakan (TANDUR) menawarkan proses pembelajaran yang menarik. Teknik
memori penggunaan padan kata juga menghadirkan proses pembelajaran yang
lebih efektif dan efisien. Pendekatan yang digunakan dalam model pembelajaran
kuantum menggunakan pendekatan humanistik yang memposisikan siswa menjadi subyek
belajar bukan obyek belajar. Model pembelajaran kuantum teknik memori juga
meningkatkan minat siswa dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran.
2. Praktis :
Tujuan akhir yang dicapai dari penggunaan model pembelajaran
kuantum adalah peningkatan prestasi belajar. Penelitian dengan dua siklus dan
empat tindakan terbukti meningkatkan minat belajar siswa, keaktifan siswa
dikelas, serta meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu pendekatan
pembelajaran kuantum teknik memori dapat menjadi salah satu pertimbangan
dalam meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 SMA N 4
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
3. Saran
Saran dari penelitian ini berdasarkan simpulan dan implikasi adalah
sebagai berikut:
1. Bagi guru
a. Guru harus mampu menumbuhkan motivasi dan minat belajar pada
siswa.
b. Guru harus mampu mengaitkan antara materi pelajaran dengan
kenyataaan siswa.
c. Guru harus mampu menanamkan konsep yang matang dengan cara
yang menyenangkan.
d. Guru harus mampu mendemonstrasikan konsep yang tepat kepada
siswa.
e. Guru harus mampu memberikan penguatan dengan mengulangi
materi pelajaran.
f. Guru harus mampu memberikan apresiasi yang mampu membuat
siswa tetap semangat dan merasa dihargai.
2. Bagi siswa
a. Siswa harus lebih aktif dalam proses belajar mengajar sebab siswa
berperan sebagai subyek belajar bukan obyek belajar.
b. Siswa harus mampu memanfaatkan segala macam sumber belajar
yang ada disekitar.
3. Bagi sekolah
a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatan bagi siswa dan guru
untuk mengeksplor segala fasilitas yang mendukung proses belajar.
b. Sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung
proses belajar.
4. Bagi peneliti lain
a. Peneliti lain hendaknya mampu menemukan teknik lain yang lebih
cocok dengan perkembangan jaman.
b. Peneliti lain harus mampu mengeksplor segala kemampuan untuk
perbaikan dan peningkatan prestasi belajar siswa.