Tumor Otak PRESENTASI

Post on 27-Dec-2015

158 views 7 download

description

REEFERAT TUMOR OTAK

Transcript of Tumor Otak PRESENTASI

TUMOR OTAK

Pembimbing

Dr Nuning Puspitaningrum Sp.S

Oleh :

Mas Ulil Albab 201110401011022

Yunita Fadhila Shandy 201210401011050

Erlisa Dewi Mayangsari 201210401011067

1

PENDAHULUAN

2

Heraini. 2011. Tumor Otak. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Saraf. Departemen Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Surabaya: Airlangga University

Press. Hal:125-131

Kecepatan pertumbuhan masa tumor & cepatnya timbul gejala TIK kompresi, infasi & destruksi dari jaringan otak

3Japardi, Iskandar. 2002. Gambaran CT SCAN Pada Tumor Otak Benigna. Diakses dari:

http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi11.pdf.

ANATOMI OTAK

4

Otak dilindungi oleh : Tulang tengkorak Meningen Ventrikel

Amstrong TS, Berger MS, Bondy M. 2010. The Essential Guide to Brain Tumours. National Cancer Society

5Amstrong TS, Berger MS, Bondy M. 2010. The Essential Guide to Brain

Tumours. National Cancer Society

BAGIAN OTAK

6

7

McBain C. 2013. Brain Tumours. Diakses online pada http://www.macmillan.org.uk/Cancerinformation/Cancertypes/Brain/Typesofbraintumours/Meningioma.aspx

8

9

10

11

Sel- Sel pada SSP

12

13

Tumor otak adalah neoplasma yang timbul di dalam tengkorak atau ruang intrakranial

dan dapat menyebabkan proses desak ruang (Herraini, 2004)

DEFINISI

TUMOR OTAK

Epidemologi Angka kejadian tumor otak primer kurang lebih 6

orang per 100.000 penduduk pertahun. Di Amerika akhir-akhir ini 29,5 dari 100.000 orang, terkena tumor ganas otak primer (Heraini, 2011).

Pada umumnya tumor yang berasal dari jaringan embrionik

Tumor glioma kebanyakan terjadi pada usia lebih dari 65 tahun.

14

Sekitar 1 dari 12 tumor otak primer terjadi pada anak-anak usia dibawah 15 tahun

Tumor metastase terjadi pada usia lebih tua, meningkat setelah usia lebih dari 50 tahun. (Heraini, 2011).

15

KLASIFIKASI

Menurut WHO tahun 2007 klasifikasi tumor otak berdasarkan jaringan asal dan gambaran histologinya

16

17

18

Selain yang sudah disebutkan diatas, ada beberapa varian baru ditambahkan pada klasifikasi tumor SSP oleh WHO yaitu angiocentric glioma, papillary glioneuronal

tumour, rosette-forming glioneuronal tumour of the fourth ventricle, papillary tumour of the pineal region, pituicytoma dan spindle cell oncocytoma of the adenohypophysis.

19

20

•Glioma •Meningioma•Adenoma pituitary•Neurinoma•Kongenital •Lain-lain

•Hematogen : paru,

mammae•Infiltrasi : nasofaring

•Granumloma: tuberkuloma

21

ETIOLOGI

LOKASI

• Frontal 22%• Temporal 22%• Parietal 12%• Pituitari 10%• Oksipital 4%• Fossa posterior 30%

22

Beberapa tumor otak mempunyai predileksi di tempat tertentu:Dewasa supratentorial ±80%.

Ex : glioma, meningioma dan tumor metastase.

Anak-anak infratentorial ± 60%Ex : meduloblastoma dan astrositoma serebelum.

23

PATOFISIOLOGI

24

•Vasogenik •Sitotoksik •Intertitial

•Subfalcine •Transtentorial :

desending (uncal) & asending •Tonsiler

Komunikans & non

komunikans

25

26

TANDA DAN GEJALA

• Gejala Umum– Sakit kepala– Mual– Muntah (projectil vomiting)– Penglihatan kabur– Perubahan perilaku – Kejang – Mengantuk bahkan bisa sampai koma– Bradipsikisme, proses berpikir menjadi lambat

(Chandra,1994)– Papiledema (Chandra,1994)– Bradikardi, detik jantung < 60/menit

(Chandra,1994)

27

• Jika tumor terbatas pada lobus frontal– Papiledema– Diplopia bisa terjadi karena adanya kompresi

saraf cranial 6 di dasar otak– Gangguan tatapan ke atas, disebut sindrom

parinaud, bisa terjadi pada tumor pineal– Tumor lobus oksipitalis khusus biasanya

menimbulkan hemianopsia homonym atau deficit sebagian

– Tumor batang otak dan serebellum menyebabkan palsa saraf cranial, ataksia, inkoordinasi, nistagmus, gejala piramidalis dan deficit sensorik pada satu atau kedua sisi tubuh. 28

Gejala spesifik tumor otak yang berhubungan dengan lokasi Lobus Frontalis (Chandra,1994)

Bradipskisme Gangguan nervus olfaktorius (pembauan) ipsilateral Gangguan nervus optikus (papil atrofi sisi ipsilateral,

papiledema sisi kontralateral Lobus Temporalis

Dapat menimbulkan gejala hemianopsia. Gejala neuropsychiatric seperti amnesia, hypergraphia dan

Déjà vu juga dapat timbul

29

Lesi pada lopus yang dominan bisa menyebabkan aphasia. Hemiparesis (Chandra,1994) Epilepsi psikomotor (Chandra,1994)

Lobus Parietal Akan menimbulkan gangguan sensori dan motor yang

kontralateral. Gejala homonymous hemianopia juga bisa timbul. Bila ada lesi pada lobus yang dominant gejala disfasia. Lesi yang tidak dominan bisa menimbulkan geographic

agnosia dan dressing apraxia

30

Lobus Ocipital Menimbulkan homonymous hemianopia yang

kontralateral Gangguan penglihatan yang berkembang menjadi

object agnosia. Halusinasi optik (Chandra,1994)

Tumor di cerebello pontin angle Tersering berasal dari N VIII yaitu acustic neurinoma. Dapat dibedakan karena gejala awalnya berupa

gangguan fungsi pendengaran.

31

– Glioma batang otak • Biasanya menimbulkan neuropati cranial dengan gejala-

gejala seperti diplopia, facial weakness dan dysarthria.

– Tumor pada bagian konveksitas (Chandra,1994)• Epilepsi jackson• Hemiparesis• Afasia, ada beberapa kelompok:

a. Afasia ekspresif (non-fluent)b. Afasia receptif (fluent) c. Afasia konduksid. Afasia anomike. Afasia global

32

Jenis afasia Bicara spontan

Pengertian pengulangan penamaan

Afasia broca - + - - Afasia wernicke + - - - Afasia konduksi + + - + Afasia anomik + + + - Afasia global - - - -

JENIS AFASIA (CHANDRA,1994)

– Tumor di cerebelum • Didapati gangguan berjalan dan gejala tekanan intrakranial• Nyeri kepala khas didaerah oksipital yang menjalar ke leher dan

spasme dari otot-otot servikal • Ataksia (Chandra,1994)• Dismetria (Chandra,1994)• Disdiadokokinesis (Chandra,1994)• Intention tremor (Chandra,1994)• Hipotonia (Chandra,1994)

33

34

Dl, elektrolit, FH

LPTumor marker

AudiometryEvaluasi endokrin Perimetri Biopsi

• Pemeriksaan radiologi Foto polos CT scan MRI (Magnetic Resonance Imaging) Magnetic Resonance Angiography (MRA) Contrast-Enhanced MRA (CE-MRA) Flow Sensitive MRI (FS MRI) Functional MRI (fMRI) Magnetic Resonance Spectroscopy (MRI Spect

atau MRS) Perfusion MRI

35

• Penanda tumor– AFP alpha-fetoprotein– HCG human chorionic gonadotropin– PLAP placental alkaline phosphatase– CEA (carcinoembryonic antigen) adalah penanda

tumor untuk tumor arakhnoid dan atau pia mater. Biasanya sudah terjadi metastasis.

36

PENATALAKSANAAN

• Tujuan terapi tumor otak sedapat mungkin adalah untuk mengecilkan massa tumor otak (cytoreduction)

• Tumor otak yang beratnya mencapai 100 gram (termasuk edemanya) biasanya fatal

37

• Penatalaksanaan penderita tumor otak pada umumnya adalah sbb (chandra,1994) :– Operasi

• Diagnosis histologis yang tepat• Dengan operasi dapat dilakukan cytoreduction yang

baik• Dengan operasi dapat dihilangkan akibat suatu tumor,

seperti gangguan traktus piramidalis.• Dengan operasi penderita mendapat kesempatan

untuk menggunakan cara pengobatan lain, misalnya kemoterapi.

• Post operasi akan terjadi perubahan sifat tumor, yaitu menjadi lebih sensitif terhadap radiasi atau kemoterapi. 38

– Radioterapi• Radiasi diberikan secara eksternal: konvensional,

stereotactic radiosurgery • Brakhiterapi (Heraini, 2011)Komplikasi dari radiasi yang pertama adalah edema

serebri yang dapat terjadi selama terapi. (Heraini, 2011)

– Kemoterapi• pada glioma digunakan kombinasi lima obat: BCNU

(1,3 bis 2 chlorethyl nitroso urea), CCNU (1 methyl 2 chloro 2 cyclohexyl nitroso urea), vincristine, procarbazine, dan streptozotocin  

39

PROGNOSIS

• Untuk tumor otak sekunder (metastasis) prognosis tergantung dari tumor primernya

• Faktor-faktor yang mempengaruhi :– Umur– Lebih muda usia, lebih baik prognosisnya.– Demensia – Bila didapatkan tanda-tanda demensia, prognosis

lebih jelek.– Kejang– Bila gejala pertama penderita berupa kejang,

maka prognosis lebih baik oleh karena penderita segera ke dokter (diagnosis lebih dini) 40

– Performance scale skala kemampuan penderita melakukan tindakan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari berdasarkan pedoman dari Karnofsky.• Bekerja (working)

Bila dapat bekerja, terutama dengan otak: skala > 80• Berjalan (walking)

Bila dapat berjalan, tanpa bekerja: skala 50-70• Sakit

Bila penderita tidak dapat berjalan: skala <40

• Makin tinggi skala Karnofsky, makin baik prognosis post-operasi

41

– HistopatologiBerdasar karakteristik dari sel, yaitu• Heterogen atau homogen• Pertumbuhan kinetik (kinetic growth)• Pemeriksaan kimiawi

– Blood Brain Barrier (BBB)BBB merupakan faktor yang utama yang mempengaruhi terapi tumor. Dahulu dianggap bahwa BBB hanya berarti pada penyakit serebrovaskular dan infeksi otak, namun dengan PET scan dibuktikan bahwa BBB ternyata berpengaruh pada pengobatan tumor otak.

42

43

TERIMAKASIH