Post on 30-Jul-2015
TUGAS
Teknologi Benih
Perbedaaan Vigor dan Viabilitas
Oleh
Muhammad Fadly Syam100318007
Program Studi AgroekoteknologiFakultas Pertanian
Universitas Sam ratulangiManado
2012
A. Vigor
Vigor merupakan derajat kehidupan benih dan diukur berupa; benih yang
berkecamabah, kecepatan perkecambahan, jumlah kecambah normal, pada berbagai
lingkungan yang memadai, selain itu juga harus diperhatikan semua atribut
perkecambahan secara morfologi dan fisiologis yang mempengaruhi kecepatan,
keseragaman pertumbuhan benih pada berbagai lingkungan, ini merupakan tolak ukur
ketahanan benih (fisiologis) atau kesehatannya (Delouche dalam Kuswanto, 1996).
Secara umum vigor diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh normal pada
keadaan lingkungan yang sub optimal. Vigor benih di cerminkan oleh dua informasi tentang
viabilitas, masing-masing yaitu kekuatan tumbuh dan daya simpan benih. Kedua nilai
fisiologis ini menempatkan benih pada kemungkinan kemampuannya untuk tumbuh
menjadi tanaman mormal meskipun keadaan biofisik lapangan sub optimal atau suatu
periode simpan yang lama (Sutopo, 2002). Semai dengan tingkat vigor yang tinggi mungkin
dapat dilihat dari penampilan fenotipe kecambah atau bibitnya (Sadjat, 1993). Sutopo
(2002), menyatakan bahwa pada hakekatnya vigor benih harus relefan dengan tingkat
produksi yang tinggi.
B. Viabilitas
viabilitas benih dapat dikelompokkan ke dalam viabilitas benih dalam kondisi
lingkungan sesuai (favourable) dan viabilitas benih dalam kondisi lingkungan tidak sesuai
(unfavourable). Pengujian viabilitas benih dalam kondisi lingkungan tidak sesuai termasuk
kedalam pengujian vigor benih. Perlakuan dengan kondisi lingkungan sesuai sebelum benih
dikecambahkan tergolong untukmenduga parameter vigor daya simpan benih, sedangkan
jika kondisi lingkungan tidak sesuai diberikan selama pengecambahan benih maka
tergolong dalam pengujian untuk menduga parameter vigor kekuatantumbuh
benih.Permasalahan yang dihadapi dalam penyiapan atau pengadaan benih kedelai adalah
viabilitas benih kedelai yang cepat mengalami penurunan. Sering terjadi viabilitas benih
kedelai menurun sampai kurangdari 80% dalam waktu 2-3 bulan.
Faktor-faktor yang berperan sebagai penyebab tingginya laju penurunan viabilitas
benih kedelai selama penyimpanan adalah benih kedelai yang disimpan memiliki vigor awal
yang rendah, benih disimpan atau dikemas pada kadar air yang tinggi,kondisi penyimpanan
yang lembab dan panas, dan kerusakan benih olehhama, penyakit terbawa benih dan
kerusakan benih secara mekanis. Biasanya benih diuji daya kecambah dan viabilitasnya
dilaboratorium yang dilengkapi dengan alat dan para pekerja untuk menentukan mutu
benihnya. Pada uji daya kecambah, benih dikatakan berkecambah bila dapat menghasilkan
kecambah dengan bagian-bagianyang normal atau mendekati normal. Ada suatu pengujian
viabilitas yang bertujuan untuk mengetahui dengan cepat semua benih yang hidup,
baikdorman maupun tidak dorman yaitu dengan pengirisan bagian embriobenih dan uji
tetrazolium.