Post on 19-Jul-2015
POTENSI KEBERAGAMAN
BUDAYA DI INDONESIAOLEH KELOMPOK 6 :
MIRA NOVITA SARI (20)
ALVA BALQIS SARAH ERROS (05)
RIDHO ADIK NUR RAHMAT (30)
KEBERAGAMAN BUDAYA
• Bangsa Indonesia dengan keberagaman budayanya disebut juga
sebagai masyarakat yang multikultur (banyak budaya).
• Sedangkan arti dari keberagaman budaya sendiri sama dengan
keanekaragaman budaya, yaitu kebudayaan yang bermacam-
macam.
• Dapat ditinjau dari peralatan dan perlengkapan hidup manusia,
mata pencaharian hidup, system ekonomi, system
kemasyarakatan, bahasa, kesenian, system pengetahuan dan religi
SEJARAH PERKEMBANGAN KEBERAGAMANKEBUDAYAAN DI INDONESIA1. Kebudayaan Indonesia Masa Prasejarah
Kebudayaan ini secara umum terbagi menjadi 4 (empat) tahap perkembangan, yaitu :
a. Masa Persebaran Manusia Tertua (Pithecantropus Erectus)
Letak fosilnya : Di lembah sungai Bengawan Solo, jawa Tengah
Masa perkembangannya : Mengalami perubahan fisik.
Sebutan fosil : Dijuluki dengan sebutan Homo Soloensis.
Karakter Fosil : Manusia ini menunjukan persamaan dengan fosil nenek moyang penduduk asliAustralia.
b. Kebudayaan Austro-Melanosoid
Orang Austro-Melanosoid : Nenek moyang manusia wajak yang tinggal di bagian barat kepulauan Indonesia.
Ciri Fisik : Terdapat campuran ciri ras mongoloid.
Bertahan Hidup : Mereka hidup dengan menangkap ikan di rawa dan muara sungai juga hidupdengan meramu di perkampungan abris sous roche.
Tempat tinggal : Dekat pantai, menyebabkan mereka suka makan karang.
c. Kebudayaan Neolitik
Awal Penyebaran : Asia Tenggara
Ciri Fisik : Banyak menunjukkan ciri mongoloid.
Bahasa : Proto-Austronesia
Bertahan hidup : Bercocok tanam meski tanpa irigasi. Proses peralihan dari hidup bergantung pada alam menjadi pengolah alam(food gatering ke food producing).
Alat bercocok tanam : Cangkul, Kapak batu untuk menebang pohon
Tempat bercocok tanam : Nomaden (mereka akan meninggalkan tempat bercocok tanam bila tanahnya sudah tidak subur lagi).
d. Kebudayaan Jaman Perunggu
Awal penyebaran : Berasal dari Vietnam Utara (111 sebelum Masehi – 939 Masehi)
Barang-barang peninggalan : Barang-barang perunggu yang digunakan untuk Benda upacara, barang mewah, lambang gengsi dankedudukan.
Usaha : Memproduksi barang-barang dari bahan perunggu.
Kebudayaan perunggu ini mendapat pengaruh dari kebudayaan cina. Dan sejak abad ke-3 dan ke-4 M tampak pengaruh kebudayaan India bersamaan dengan persebaran agama Hindu dan Budha ke Asia Tenggara.
Pengaruh kebudayaan ini menjadi pertanda dimulainya babak baru sejarah kebudayaan bangsa-bangsa di Asia tenggara dan Indonesia karena pengaruh ini membawa kepandaian baru yaitu, menulis. Mulailah kebudayaan masa sejarah di Indonesia.
2. Kebudayaan Indonesia Masa Sejarah
Pengaruh kebudayaan Hindu
Pengaruh kebudayaan Islam
Pengaruh kebudayaan Eropa
FAKTOR PEMBENTUK KEBERAGAMAN BUDAYA
1. Lingkungan
Kondisi alam dimana manusia tinggal akan sangat mempengaruhi corak budayayang mereka munculkan. Contohnya dilingkungan agraris, para petani adkanmemunculkan alat pertanian seperti cangkul, alat bajak sawah,dll.
2. Pertemuan bangsa-bangsa
Kedatangan bangsa-bangsa lain ke Negara kita. Penjajahan dan perdagangan akanmempengaruhi keanekaragaman budaya. Contohnya candi Borobudur di Magelang, tidak lepas dari pengaruh agama Budha dari India
3. Kepercayaan yang kuat dan mengakar
Misalnya orang Mesir kuno mempunyai kepercay aan kuat
bahwa roh y ang meninggal akan tetap abadi selamanya asal
jasad atau jenasahny a masih utuh maka muncul kebuday aan
untuk mengawetkan may at dan ditempatkan tempat tempat yang
paling aman, seperti pi ramida ataupun juga dengan cara
dimumikan.
4. Faktor ras
Peneitian Antropologi Fisi menyatakan bahwa perbedaan antar
Ras Terletak pada ciri –ciri tumbuhnya . Tetapi ada pula yang
berpenda pat bahwa selain selain segi fisik , juga segi j iwa dan
rohaninya. Perbedaan itu memungkinkan adany a perbedaan
budaya.
FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN BUDAYA
1. Faktor latar belakang historis
Dalam perjalanan sejarah menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunani (wilayah Cina Bagian Selatan). Sebelum tiba di Nusantara mereka berhenti di berbagai tempat dan menetap dalam jangka waktu yang lama, bahkan mungkin hingga beberapa generasi. Selama bermukim di tempat-tempat tersebut, mereka melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Mereka mengembangkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan-keterampilan khusus sebelum melakukan perjalanan. Dengan perbedaan pengalaman dan pengetahuan telah menyebabkan timbulnya perbedaan suku bangsa dengan budaya yang beranekaragam di Indonesia.
2. Faktor manusia
Manusia dianggap makhluk yang paling sempurna, karena dikaruniai akal sehinggamemiliki kekuatan cipta, rasa dan karsa
Cipta adalah kemampuan mental dan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat
Rasa adalah jiwa manusia mewujudkan kaidah dan nilai-nilai social untuk mengaturkehidupan bermasyarakat
Karsa adalah hasil teknologi dan kebendaan yang diperlukan manusia untukmenguasai alam
3. Faktor lingkungan alam (kondisi geografis)
kondisi geografis telah melahirkan berbagai suku bangsa dan keberagaman budaya Indonesia. Hal itu berkaitan dengan : Pola kegiatan ekonomi, Perwujudan kebudayaan yang ada contohnya: nelayan, pertanian, kehutanan, dan perdagangan. Sehingga mereka akan mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok dengan lingkungan geografis mereka tanpa mengganggu kebudayaan yang lainnya.
4. Faktor perubahan nilai-nilai dan sikap
Setiap individu dalam melaksanakan aktivitas yang selalu berdasarkan sertaperpedoman kepada nilai – nilai yang ada dan hidup dalam masyarakat. Di lain pihak nilai – nilai ini sangat mempengaruhi tindakan dan perilaku manusuiabaik secara perorangan, kelompok maupun terhadap masyarakat itu sendiri. Di katakan demikian karena nilai – nilai tersebut adalah sekumpulan perorangan, kelompok atau masyarakat tidak patut terhadap obyek material maupun non material. Dengan yang selalu diinginkan, di cita – citakan dan di anggap pentingoleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.
5. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Adanya hubungan antarmanusia dan antar kelompok manusia daslam masyarakat mendorongterjadinya perubahan kebudayaan dalam masyarakat.
Antara lain :
a. Akulturasi : sebuah fenomena yang timbul sebagai hasil, jika kelompok – kelompok manusiayang mempunyai kebudayaan yang berbeda-bada bertemu dan mangadakan kontak secaralangsung dan terus menerus, yang kemudian menimbulkan perubahan dalaam pola – polakebudayaan.
b. Asimilasi : suatu proses sosial yang telah lanjut yang ditandai dengan kurangnya pembedaanantara individi – induvidu dan antara kelompok – kelompok, dan makin eratnya kesatuan aksi, sikap – sikap dan proses mental yang berhubungan dengan kepentingan dan tujuan yang sama.
c. Difusi : suatu proses penyebaran unsur – unsur kebudayaan dari perorangan kepada orang laindan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan proses terseut manusia mampumenghimpun penemuan – penemuan baru yang telah di hasilkan.
d. Sintasa : campuran antara dua kebudayaan yang berbeda dan melahirkan kebudayaan dalambentuk – bentuk baru dari keluarga.
e. Dominasi : bila kebudayaan terdesak dan akhirnya lenyap di ganti dengan kebudayaan yang barumasuk.
6. Faktor kemajuan teknologi
Perkembangan teknologi yang begitu cepat menimbulkan perkembangan –perkembangan pula di lapang sosial. Misalnya pengaruh penemuan radio mempunyaiefek pada lapangan rekreasi, pendidikan, pengangkutan, agama, pertanian, ekonomi, pemerintah dan sebagainya.
7. Perubahan kependudukan
Perubahan kependudukan bisa terjadi kaarena adanya gerak kemasyarakatan. Gerakkemasyarakatan ini dapat di bagi menjadi dua yaitu gerak kemasyarakatan (mobilitas) yang bersifat vertikal dan horizontal.
• Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnyadari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Tidak terjadiperubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya.
• Mobilitas sosial vertikal adalah perpindah gerakan sosial dimana perpindahan tersebuttidak sederajat sesuai dengan arahannya.
Jadi dengan adanya gerak kemasyarakatan yang mengakibatkan terjadinya perubahankependudukan, ini bararti akan mengakibatkan terjadinya perubahan sosial dankebudayaan di dalam masyarakat.
MANFAAT KEBERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA
1. Modal dasar kekuatan dalam membangun bangsa Indonesia menuju bangsa yang besar dan modern.
2. Dapat memperkaya pembendaharaan istilah dalam Bahasa Indonesia (kata-kata serapan bahasa Asing)
3. Potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan tujuan pariwisata
4. Pemikiran yang timbul dari SDM di daerah, dapat dipakai sebagai acuan bati masyarakat
5. Jika difasilitasi dengan baik, maka dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
6. Mendorong integrasi nasional, yaitu usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang adapada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
KEBERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA
1. Keberagaman suku bangsa
Dari ilmu antropologi diketahui bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, CinaSelatan.
Antara tahun 3.000 – 500 SM Indonesia telah dihuni oleh penduduk migran submongoloid dari Asia yang kemudian bercampur dengan penduduk indigenous/ pribumi dan indo-arian dari Asia Selatan.
Klasifikasi suku di Indonesia menurut Van Vollenhoven yang membagi Indonesia ke dalam 19 daerahsuku bangsan, yaitu:
1) Aceh
2) Gayo-alas dan Batak
Nias dan Batu
3) Minangkabau
Mentawai
4) Sumatra Selatan
5) Melayu
6) Bangka dan Belitung
7) Kalimantan
8) Minahasa
Sangir-Talaud
9) Gorontalo
10) Toraja
11) Sulawesi Selatan
12) Ternate
13) Ambon
Kepulauan Barat Daya
14) Irian
15) Timor
16) Bali dan Lombok
17) Jawa Tengah dan Jawa Timur
18) Surakarta dan Yogyakarta
19) Jawa Barat
2. Keberagaman bahasa
Indonesia termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia (Australia-Asia). Gorys Keraf membagi rumpunbahasa ini ke dalam subrumpun:
1) Bahasa-bahasa Austronesia Barat atau Bahasa-bahasa Indonesia/ Melayu yang meliputi:
-- Bahasa-bahasa Hesperonesia (Indonesia Barat) yang meliputi: bahasa Minahasa, Aceh, gayo, Batak, Minangkabau, Melayu, Melayu Tengah, Lampung, Nias, Mentawai, Jawa, Sunda, Madura, Dayak, Bali Sasak, Gorontalo, Toraja, Bugis-Makasar, Bima, Manggarai, Sumba, Sabu.
-- Bahasa-bahasa Indonesia Timur yang meliputi: bahasa Timor-Ambon, Sula Bacan, Halmahera Selatan-IrianBarat.
2) Bahasa-bahasa Austronesia Timur atau Polinesia yang meliputi:
-- Bahasa-bahasa Melanesia (Melanesia dan Pantai Timur Irian)
Melanesia (dari bahasa Yunani "pulau hitam") adalah sebuah wilayah yang memanjang dari Pasifik baratsampai ke Laut Arafura, utara dan timur laut Australia.
-- Bahasa-bahasa Heonesia (Bahasa Polinesia dan Mokronesia)
3. Keberagaman religi
Indonesia memiliki keberagaman agama atau kepercayaan. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh negara yaitu: Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha danKonghucu. Selain itu berkembang pula kepercayaan-kepercayaan lain di massyarakat.
4. Keberagaman seni dan budaya
Suku bangsa yang beragam di Indonesia tentu menghasilkan kebudayaan yang beragam pula. Salah satu wujud itu adalah kesenian, baik seni sastra, seni tari, seni musik, seni drama, seni rupa dan sebagainya.
5. Keberagaman tradisi
Setiap daerah di Indonesia mempunyai upacara adat yang berbeda dengan daerah lain. Upacara adat inibiasanya berkaitan dengan kepercayaan hidup masyarakat setempat. Upacara adat dapat mengalamiperubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Berikut ini beberapa contoh upacara adat yang ada di Indonesia.
1) Upacara Wiwit, yaitu upacara adat memohon hasil panen yang baik yang diselenggarakan olehmasyarakat Jawa Tengah.
2) Upacara Ngaben, yaitu upacara pembakaran mayat oleh suku Bali.
3) Upacara Kasada, yaitu upacara mempersembahkan sesaji ke kawah Gunung Bromo yang dilakukanoleh masyarakat Tengger, Jawa Timur.
• 4) Upacara Ngutang Mayit, yaitu upacara kematian. Dalam upacara ini jenazah dibiarkan di ruangterbuka dengan terlebih dahulu diberi ramuan tertentu agar tidak menimbulkan bau busuk. Upacara inidiselenggarakan oleh masyarakat Trunyan, di Bali.
• 5) Upacara Tindik Telinga, yaitu upacara pemasangan anting-anting oleh suku Dayak di Kalimantan Timur.
• 6) Upacara Melarung, yaiu upacara mempersembahkan sesaji kepada Ratu Laut Selatan yang dilakukan sebagian masyarakat Parangtritis, Yogyakarta.
Upacara Potong Gigi (Suku Bali)
Upacara Ruwatan ( Suku Jawa)
Upacara Seren Taun (Suku Sunda)
Tindik telinga (Suku Dayak)
Cukup sekian dari kelompok 6. Mu’ucih perhatiannya..