Tugas Kmia Unsur

Post on 13-Apr-2017

166 views 3 download

Transcript of Tugas Kmia Unsur

HIDROGEN DAN UNSUR-UNSUR GOLONGAN IA

Kelompok 2:Risa Maya Romlah (135090200111004)Azmi Akbar Rana F (135090200111005)Karina Puspita Sari (135090200111006)Edi Haryanto (135090200111007)

Bagaimana sifat fisik dan sifat kimia unsur golongan IA dan Hidrogen?

Soal 1:

Pembahasan:

Sifat Fisik Unsur Golongan IA

Sifat Fisik Hidrogen

Sifat Kimia Unsur Golongan IA

Sifat Kimia Hidrogen Hidrogen dapat mengikat 1 elektron

untuk mencapai konfigurasi gas mulia dalam membentuk hidrida, H-. Ion hidrida merupakan reduktor yang sangat kuat; bereaksi dengan air dan pelarut protik lainnya untuk menghasilkan H2:

H- + H2O → H2 + OH-

Bagaimana kereaktifan unsur golongan IA dan Hidrogen?

Soal 2:

Pembahasan

Kereaktifan Unsur Golongan IA Golongan IA bersifat sangat reaktif. Reaksi dengan air menghasilkan larutan logam hidroksida dan hidrogen:

2 Na(s) + H2O(l) → 2 Na+(aq) + 2 OH-

(aq) + H2(g)

Reaksi dengan halogen menghasilkan logam halida.2 Na(s) + Cl2(g) → 2 NaCl(s)

2 K(s) + Br2(l) → 2 KBr(s)

Reaksi dengan oksigen menghasilkan oksida, peroksida, dan superoksida, bergantung pada logam.

4Li(s)  + O (g)  → 2LiO(s)

2Na(s)  + O2(g) → NaO (s)

M(s)  + O2(g) → MO2(s)                           (M = K, Rb, Cs)

Kereaktifan HidrogenHidrogen dapat mengikat 1 elektron untuk mencapai konfigurasi gas mulia dalam membentuk hidrida, H-. Ion hidrida merupakan reduktor yang sangat kuat; bereaksi dengan air dan pelarut protik lainnya untuk menghasilkan H2:

H- + H2O → H2 + OH-

Mengapa logam alkali merupakan reduktor kuat?

Soal 3:

Pembahasan

Unsur-unsur dalam golongan logam alkali memiliki susunan elektron pada kulit terluar ns1 dan merupakan reduktor kuat karena mudah melepaskan satu elektron pada kulit terluarnya.

Contoh Reaksi :a. Reaksi dengan air

a. Reaksi reduksi Ti dari senyawanya

Bagaimana mengisolasi/mendapatkan unsur golongan IA dan hidrogen?

Soal 4:

Pembahasan

1. Isolasi litium (Li) 2. Isolasi Natrium (Na)3. Isolasi Kalium (K)4. Isolasi Rubidium (Rb)5. Isolasi Cesium (Cs)6. Isolasi Fransium (Fr)7. Isolasi Hidrogen

Isolasi LitiumLitium bersifat lebih keras dan rapuh. Densitasnya lebih rendah daripada air. Ketika bersentuhan dengan udara, permukaan logam dengan cepat terlapisi oleh lembar oksida. Sehingga, logam ini harus harus disimpan di tempat yang tidak bersentuhan dengan udara luar; biasanya ditempatkan di dalam kerosin atau minyak mineral.

Isolasi NatriumNatrium masih dihasilkan melalui elektrolisis, meskipun lelehan NaCl sekarang digunakan. Spesi kimia biasa bukan merupakan reduktor yang cukup kuat untuk mengubah Na+ menjadi logam, sehingga elektrolisis merupakan satu-satunya metode isolasi yang dapat terus berjalan.

Isolasi KaliumKalium juga dapat dibuat dari elektrolisis, tetapi terdapat masalah pada metode ini, lelehan kalium larut pada lelehan garam, membuat pemisahannya menjadi susah untuk dilakukan. Pemisahan kalium yang lebih disukai menggunakan reaksi dari natrium cair dengan lelehan KCl.

Na(l) + KCl(l) ↔ K(g) + NaCl(l)

Isolasi Rubidium dan CesiumRubidium dan Cesium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolisis karena logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali ke dalam larutan garam yang digunakan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh rubidium dilakukan metode reduksi. Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu meraksikan lelehan garamnya dengan natrium.

Na  +  LCl → L  +  NaCl            (L= Rb, Cs)

Isolasi FransiumFr ditemukan dalam jumlah pengotor sangat kecil dalam mineral uranium. Kopresipitasi dengan mengendapkan menggunakan metode kopresipitasi Glendenin dan Nelson.

Isolasi HidrogenH2 dibuat secara industri melalui pemecahan hidrokarbon (minyak tanah) dengan katalis padat, juga membentuk alkena

C2H6 → C2H4 +H2

atau melalui pembentukan ulang gas alami, secara khas menggunakan sebuah katalis nikel

CH4 + H2O → CO + 3 H2

Apa saja permasalahan lingkungan yang disebabkan karena unsur golongan IA di alam?

Soal 5:

Pembahasan

Logam lithium akan bereaksi dengan nitrogen, oksigen, dan uap air di udara. Akibatnya, permukaan lithium akan dilapisi oleh campuran lithium hidroksida (LiOH), lithium karbonat (Li2CO3), dan lithium nitrida (Li3N). Litium hidroksida merupakan senyawa sangat korosif yang berpotensi berbahaya pada organisme air

Natrium dalam bentuk bubuk sangat eksplosif dalam air dan membentuk racun saat bereaksi dengan berbagai unsur lainnya. Dalam bentuk padat, natrium tidak bergerak meskipun mudah menyerap kelembaban membentuk natrium hidroksida. Natrium hidroksida dikenal cepat terserap dalam tanah dan berpotensi menyebabkan pencemaran.

Keberadaan unsur ini sangat vital untuk kesuburan tanah, pertumbuhan tanaman, dan gizi hewan. Fungsi utama kalium pada tumbuhan adalah perannya dalam memelihara tekanan osmotik dan ukuran sel, sehingga memperlancar proses fotosintesis dan produksi energi serta pembukaan stomata dan pasokan karbon dioksida. Kadar kalium rendah akan memicu berbagai gangguan pada tanaman seperti terhambatnya pertumbuhan, bunga yang tidak tumbuh sempurna, serta penurunan poduksi secara keseluruhan.

Cesium mudah larut dalam air, pada hewan dalam level tertentu efek Cesium dapat mengubah perilaku hewan tersebut.

Fransium memiliki waktu paruh sangat singkat untuk mempertimbangkan efeknya terhadap lingkungan dan sangat radioaktif.