Post on 04-Dec-2015
description
TUGAS
KEWIRAUSAHAAN DAN BIMBINGAN KARIER
“Laporan Penjualan Minuman & Makanan”
Oleh :
1. Muhammad Iqbal 1206515
2. Adrian Ziva Nugraha 1206519
3. Riveldo Praguna 1206548
4. Zulpadli 1206511
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa
yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi,
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah
di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik
melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. menghadapi tantangan
bisnis termasuk menghadapi customer, maka sebagai mahasiswa kita juga
harus belajar dalam memasarkan suatu produk. Dalam tugas untuk memenuhi
mata kuliah Kewirausahaan dan Bimbingan Karier ini, kami melakukan
sebuah usaha sederhana untuk mandapatkan pembelajaran menjadi seorang
wirausahawan. Usaha yang kami jalankan merupakan sebuah usaha singkat
yang mungkin bisa menjadi peluang bagi kami untuk masa yang akan datang.
Usaha kami ini tidak hanya untuk belajar berwirausaha kemudian mendapat
pengalaman dan keuntungan. Akan tetapi juga bernilai guna untuk kalangan
siswa dan mahasiswa. Dimana kami melihat minat baca dan kemampuan baca
di kalangan siswa dan mahasiswa sekarang ini memang sangat
memprihatinkan. Hal ini disebabkan metode yang diberikan terhadap siswa
maupun mahasiswa pada umumnya kurang bahkan tidak menyenangkan.
Sebagian besar metode yang ada hanya berorientasi pada hasil bukan pada
proses. Kami berwirausaha di bidang penjualan minuman dan makanan peyek,
2
kebutuhan akan minuman di daerah padang ini sangat tinggi karena cuaca
yang panas dan makanan peyek yang digemari masyarakat minangkabau.
B. Tujuan
Tujuan usaha ini bukan hanya mencari profit semata, melainkan juga
mencari penekanan kepada pengalaman sebuah proses wirausaha karena
melalui pemasaran dan penjualan ini kami dituntut untuk berinteraksi dengan
orang banyak, bagaimana cara menawarkan dengan baik dan sopan,
meyakinkan pembeli untuk membeli produk yang kita tawarkan dan memberi
penjelasan dan pelayanan terbaik agar customer merasa puas.
C. Manfaat
Manfaat dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan
pengalaman kepada kami sebagai mahasiwa pelaksana kegiatan tentang
bagaimana berwirausaha, seperti cara memasarkan produk kepada costumer.
Kemudian, bagi costumer tentunya akan merasakan kesegaran dan kepuasan
dalam membeli minum yang mereka sukai, dan biasanya costumer harus
membeli ke toko-toko terdekat, kami menjualnya dengan cara memasarkan ke
person to person dan memberikan kemudahan dengan mendirikan stand-stand
baik itu di kampus maupun di sekolah, sehingga costumer dapat membeli
langsung. Kami juga memakai sistem delivery (pesan-antar). Jadi, minuman
dan makanan peyek bisa dipesan kemudian diantar ke tempat pemesan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Kewirausahaan
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan
inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk
menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup
(Kasmir, 2006).
Pemasaran sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan pengertian penjualan menurut beberapa ahli : Winardi (1991 : 2)
Penjualan adalah “Proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan
dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun
sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah
pihak.” William G. Nickels (1998 : 10) Penjualan tatap muka adalah
“Interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk
menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan
pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain”. Dari definisi
diatas dapat dilihat bahwa ruang lingkup pemasaran lebih luas dibandingkan
dengan ruang lingkup penjualan karena penjualan merupakan salah satu
kegiatan dalam pemasaran.
Adapun langkah-langkah dalam proses penjualan adalah sebagai berikut:
Menurut Philip Kotler dialih bahasakan oleh Drs. Alexander Sindoro
langkah-langkah dalam proses penjualan meliputi:
Memilih Prospek dan Menilai
Langkah pertama dalam proses penjualan adalah memilih prospek
(prospecting), yaitu mencari siapa yang dapat masuk sebagai pelanggan
potensial. Tenaga penjual perlu mengetahui cara menilai prospek (qualify)
artinya cara mengenali calon yang baik dan menyisihkan calon yang jelek.
4
Prospek dapat dinilai dengan meneliti kemampuan keuangan, volume
bisnis, kebutuhan spesial, lokasi dan kemungkianan untuk tumbuh.
Prapendekatan.
Sebelum mengunjungi seorang calon pembeli, tenaga penjual sebaiknya
mempelajari sebanyak mungkin mengenai organisasi (apa yang
dibutuhkan, siapa yang terlibat dalam pembelian) dan pembelinya
(karakteristik dangaya membeli).
Pendekatan
Dalam langkah ini, wiraniaga sebaiknya mengetahui caranya bertemu dan
menyapa pembeli serta menjalin hubungan menjadi awal yang baik.
Langkah ini mencakup penampilan wiraniaga, kata-kata pembukaan, dan
tindak lanjutan.
Presentasi dan Demonstrasi
Dalam langkah presentasi dari proses penjualan, tenaga penjual
menceritakan “riwayat” produk kepada pembeli, menunjukan bagaimana
produk akan menghasilkan dan menghemat uang.
Mengatasi Keberatan
Pelanggan hampir selalu mempunyai keberatan selama presentasi atau
ketika diminta untuk memesan. Dalam mengatasi keberatan wiraniaga
harus menggunakan pendekatan positif, menggali keberatan tersembunyi,
meminta pembeli untuk menjelaskan keberatan, menggunakan keberatan
sebagai peluang untuk memberikan informasi lebih banyak dan mengubah
keberatan menjadi alasan untuk membeli.
Menutup
Menutup merupakan langkah dalam proses penjualan ketika wiraniaga
meminta pelanggan untuk memesan. Tenaga penjual harus mengetahui
cara mengenali tanda-tanda penutupan dari pembeli termasuk gerakan
fisik, komentar dan pertanyaan.
Tindak Lanjut
Merupakan langkah terakhir dalam proses penjualan ketika wiraniaga
melakukan tindak lanjut setelah penjualan untuk memastikan kepuasan
pelanggan dan bisnis berulang.
5
Faktor–faktor yang mempengaruhi penjualan adalah sebagai berikut:
Dalam prakteknya perencanaan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Menurut Basu Swastha (1998:129) faktor-faktor tersebut yaitu:
1) Kondisi dan kemampuan penjual
Transaksi jual beli merupakan pemindahan hak milik secara komersial atas
barang dan jasa, pada prinsipnya melibatkan dua pihak yaitu penjual
sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual
harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat mencapai sasaran
penjualan yang diharapkan. Untuk maksud tersebut para penjual harus
memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan yaitu :
Jenis dan Karakteristik barang yang akan ditawarkan
Harga produk
Syarat penjualan seperti : pembayaran, penghantaran, pelayanan purna
jual dan sebagainya
2) Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam
penjualan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualan. Adapun faktor-
faktor kondisi pasara yang perlu diperhatikan adalah
Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar penjual, pasar industri,
pasar pemerintah /pasar internasional.
Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
Daya belinya
Frekuensi pembeliannya
Keinginan dan kebutuhannya.
3) Modal
Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang
yang dijual itu belum dikenal oleh pembeli atau apabila lokasi pembeli
jauh dari tempat penjual dalam keadaan seperti ini, penjual harus
memperkenalkan dahulu / membawa barangnya ketempat pembeli. Untuk
melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya saran serta usaha
6
tersebut sepertialat transportasi. Tempat peraga baik diluar maupun
didalam perusahaan.
4) Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahaan besar biasanya masalah penjualan ditangani oleh bagian
penjualan yang dipegang oleh orang-orang tertentu/ ahli dibidang
penjualan lain halnya dengan perusahaan kecil masalah-masalah penjualan
ditangani oleh orang-orang yang juga melakukan fungsi lain. Hal ini
disebabkan oleh tenaga kerjanya yang lebih sedikit. Sistem organisasi juga
lebih sederhana masalah-masalah yang dihadapinya juga tidak sekompleks
perusahaan besar biasanya masalah perusahaan ini ditangani oleh
perusahaan dan tidak diberikan kepada orang lain.
5) Faktor lain
Faktor-faktor yang yang sering mempengaruhi penjualan yaitu
perikalanan, peragaan, kampanye,dan pemberian hadiah. Namun untuk
melaksanakannya diperlukan dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan
yang memiliki modal yang kuat kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan
sebaliknya perusahaan kecil jarang melakukan karena memiliki modal
sedikit.
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Barang yang dijual
Nama Barang Rasa Jumlah Produksi
Frestea Apel 5 PT.Coca-Cola
Markisa 5 PT.Coca-Cola
Fanta Strawbery 5 PT.Coca-Cola
Pulpy Jeruk 5 PT.Coca-Cola
Ades 10 PT.Coca-Cola
Peyek Kacang 10 Rumahan
JUMLAH 40
B. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan kegiatan yang telah terlaksana di beberapa tempat dalam waktu 2
minggu yaitu:
Hari/Tanggal : Senin, 13 oktober 2014 s/d Minggu 26 Oktober 2014
Tempat : Stand dibuka di Universitas Negeri Padang dan beberapa
Sekolah Menengah Atas, seperti di SMA Pembangunan UNP.
Waktu : Untuk stand penjualan di sekolah dan di kampus pada saat kami
tidak ada jadwal kuliah. Dikarenakan pemasaran kami ada yang melalui
online (broadcast dan blackberry messanger, android),dan di kampus jadi
waktu penjualan kami tidak terbatas.
C. Proses Perekrutan Barang
Dalam perekrutan Barang kami langsung membeli minuman dan makanan
tersebut di supplier PT.Coca-Cola Padang dan usaha rumahan sehingga kami
dapat menjualnya dengan harga pasaran yang jauh lebih murah dari costumer
lainnya.
8
D. Pemasaran dan Penjualan
Proses pemasaran dan penjualan kami lakukan dengan mendirikan stand-
stand baik itu dikampus maupun di sekolah, sehingga kami dapat menawarkan
minuman dan makanan langsung kepada costumer yaitu siswa dan mahasiwa.
Pemasaran juga kami lakukan dengan memanfaatkan media social seperti
BBM Android, instagram dan facebook. Sehingga costumer dapat memesan
minuman dan makanan yang dipesan, dan kami siap mengantarkan ke tempat
tujuan.
E. Laporan Keuangan
Daftar harga produk asli:
1. Frestea : Rp. 5.000,-
2. Fanta : Rp. 5.000,-
3. Pulpy : Rp. 5.000,-
4. Ades : Rp. 1.200,-
5. Peyek : Rp. 8.000,-
Daftar harga pemasaran:
1. Frestea : Rp. 6.500,-
2. Fanta : Rp. 6.500,-
3. Pulpy : Rp. 6.500,-
4. Ades : Rp. 2.000,-
5. Peyek : Rp. 10.000,-
F. Hasil Penjualan dan Daftar Biodata Pembeli
No. Nama Jumlah barang
yang dibeli
1. Ulima Harma 1
2. Hamran 1
3. Nuraini 1
4. Eni Kurniati 1
5. Yossy Elsa 1
9
6. Dedi Eka Putra 1
7. Sintya Fadly 1
8. Beni Novriyanto 1
9. Surya Darma Putra 1
10. Tuti Soemarno 1
11. Windi Ekasari 1
12. Fajar Bagus .K 1
13 Ikhwanul 1
14. Alan Surya .P 1
15. Jeri Putra P 1
16. Nandi Pinto 1
17. Rian D.T 1
18. Muhammad Noval 1
19. Lisa Utari 1
20. Vanny Oktavia 1
21. Arya Fajar .A 1
22. Ocha 1
23. Ajrina Rosada Harma 1
24. Silviana MAhesa 1
25. Mulya Wahyuni 1
26. Mega Febrianti 1
27. Rahma Frstina 1
28. Novia Nurhuda 1
29. Nuratika 1
30. Dilaila Setiawati 1
31. Siti Purnawartika 1
32. Rosmiati 1
33. Wahyu Jumain 1
34. Oswin 1
35. Lismiarti 1
36. Fitriani 1
10
36. Rosmiati 1
37. Nur Azizah 1
38. Harmaini 1
39. Zainul Amri 1
40. Agus Supratman 1
Jumlah Modal pembelian : Rp. 192.000,-
Jumlah hasil yang didapat : Rp. 250.000,-
Laba yang didapat : Rp. 250.000 - Rp. 192.000 = Rp.58.000,-
Dapat dilihat bahwa pada wirausaha yang kami lakukan ini dapat
memberikan untung kepada kami sebesar Rp. 58.000,-. Namun, disini kami
tidak hanya mengharapkan untung tetapi untuk belajar berwirausaha yang baik
dan benar.
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan yang kami lakukan adalah bahwa mahasiswa sangat
memerlukan proses pembelajaran seperti ini. Karena kita bisa secara langsung
merasakan bagaimana cara menawarkan dan menjual produk kepada orang
lain. Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi
wira usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan
keuntungan yang lebih besar.
Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi
dipandang sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai
koordinasi baru dalam inovasi itu juga dapat menciptakan nilai tambah, yang
berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang saham maupun masyarakat luas. Jadi
inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu
kombinasi. Kombinasi baru itu dapat merujuk pada produk jasa, proses kerja
pasar, kebijakan dan sistem baru.
B. Saran
Saran yang ingin kami sampaikan yaitu semoga dalam perkuliahan
kewirausahaan selanjutnya, kegiatan ini tetap bisa dilaksanakan dan lebih
ditingkatkan. Karena kegiatan seperti ini sangatlah bermanfaat, agar
mahasiswa memiliki bekal pengalaman ketika ingin terjun langsung di dunia
bisnis. Kemudian semoga dalam perkuliahan kewirausahaan selanjutnya
kegiatan praktek lapangan ini tetap bisa dilaksanakan dan ditingkatkan lebih
lagi karena sangat bermanfaat bagi para mahasiswa/i yang ingin menjadi
seorang wirausaha yang handal, kegiatan ini dapat menjadi proses awal bagi
mahasiswa/i sebelum terjun langsung di dunia bisnis.
12
Lampiran Foto
13