Tuberkolosis Relaps(Gagal Pengobatan)

Post on 02-Feb-2016

30 views 0 download

description

tuberkolosis putus obat

Transcript of Tuberkolosis Relaps(Gagal Pengobatan)

Tuberkolosis Paru Gagal PengobatanAndreino Adythia Pause

10.2010.020

AnamnesisO IdentitasO KUO RPSO RPDO R. Pengobatan

• Riwayat Pengobatan TB belum tuntas

• Riwayat Kontak• Riwayat penyakit

saluran napas

• Putus obat?• Berapa lama?• Sekarang konsumsi obat apa?• Perubahan• Kepatuhan• Pengawasan Terapi

Pemeriksaan FisikO TTVO InspeksiO PalpasiO PerkusiO Auskultasi

Nafas 20x/menit |Nadi 78x/menit |TD: 120/70 mmHg |T:37,5 o C

• Kepala : Konjungtiva:anemis Sklera (-) ikterik Leher: KGB tidak

teraba membesar JVP 5-2 cm H2O Tiroid : DBN

• Thoraks:• Paru :

SN: bronkovesikular; Rh (-/-);Wh (-/-)

• Cor: BJ I-II murni, gallop (-)

murmur (-)

Working DiagnoseO Tuberkulosis ParuO Penyakit infeksi bakteri menahun

yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis yang ditandai dengan pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi.

Manifestasi KlinikO Gejala Sistemik

Demam: flu like syndrome, + pada malam hari + keringat, T: 40 – 41oC

Gejala yang tidak Spesifik: rasa tidak enak nadan, anoreksia = <BB, sakit kepala,pegal – pegal.

Manifestasi Klinik (2)O Gejala Respiratorik

O Batuk: akibat terangsangnya bronkus,besifat iritatif peradangan produktif Sputum (mukoid atau purulen)

O Batuk Darah: pecahnya pembuluh darah,parahnya tergantung besar pembuluh darah

O Sesak napas: luasnya kerusakan jaringan paru,TB kronik

O Nyeri Dada: sistem saraf kena,tapi tiak selalu ada

Obat yang Resisten

MDR Isoniazid & Rifampisin

XDR TB(Extensive

Drugs Resistance)

Isoniazid,Rifampisin,di tambah dengan golongan fluorokuinolon

Total Drugs Resistance

Lini 1: INH,rifam,etambutol, streptomisinLini: 2Kanamisin,amikasin,dsb

Pemeriksaan PenunjangO Radiologi

O Lesi segmen apikal dan posterior lobus atas segmen posterior lobus bawah

Bayangan lesi terutama pada lapangan atas paru

Bayangan berawan atau berbercak

Terdapat kavitas tunggal atau banyak

Terdapat kalsifikasi

Hb 10Ht 30Leukosit: 9900 Trombosit: 160.000LED: 70BTA : +++

Pemeriksaan PenunjangOPemeriksaan BTA

O sangat spesifik, namun tidak sensitifO 30 – 70% yang bisa di diagnosaO BTA baru dapat ditemukan dalam sputum

O Bila bronkus sudah terlibat sehingga sekret yang di keluarkan mengandung BTA

OLaboratorium penunjang  O Laju Endap Darah (LED) O Jumlah Leukosit O Hitung jenis Leukosit

OUji Tuberkulin ( Mantoux )

Medika MentosaO Isoniazid,bakterisid, harian 5 mg/kgBB,

Intermitten 3x seminggu 10 mg/kgBBO Rifampisin, 10 mg/kgBBO Piraniazid, bakterisid, harian: 25 mg/kgBB,

3x seminggu 35 mg/kgBBO Streptomisin, bakterisid, harian: 15

mg/kgBB, intermiten: 3 x seminggu dosis sama

O Etambutol,bakteriostatik, harian 15 mg/kgBB, intermiten 3x seminggu 30 mg/kg BB

Kategori 1 ( 2HRZE / 4H3R3 )

O Penderita baru TBC Paru BTA PositifO Penderita TBC Paru BTA negatif

Rontgen positif yang “ sakit berat “ dan

O Penderita TBC Ekstra Paru berat.

Kategori 2 ( 2HRZES / HRZE / 5H3R3E3 )

O Penderita kambuh ( relaps )O Penderita Gagal ( failure )O Penderita dengan Pengobatan

setelah lalai ( after defaulted )

Kategori –3 ( 2HRZ / 4H3R3 )

O Penderita baru BTA negatif dan rontgen positif sakit ringan

O Penderita ekstra paru ringan yaitu TBC kelenjar limfe ( limfadenitis ) pleuritis eksudativa unilateral TBC kulit , tbc tulang ( kecuali tulang belakang ) sendi dan kelenjar aderenal.

PrognosisO Jika berobat teratur sembuh total

(95%)O Jika dalam 2 tahun penyakit tidak

aktif, hanya sekitar 1 % yang mungkin relaps

O Terapi yang cepat sembuh baikO Bila daya tahan tubuh baik sembuh

baik

KomplikasiO Hemoptisis masif (perdarahan dari saluran napas

bawah) yang dapat mengakibatkan kematian karena sumbatan jalan napas, atau syok hipo volemik,

O Kolaps lobus akibat sumbatan bronkus,O Bronkietasis (pelebaran bronkus setempat) dan fibrosis

(pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru,

O Pneumotoraks (pnemotorak/ udara di dalam rongga pleura) spontan: kolaps spontan karena bula/ blep yang pecah,

O Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, sendi, ginjal dan sebagainya,

O Insufisiensi kardio pulmoner (cardio pulmonary insufficiency).

EtiologiO Mycobacterium tuberkulosisO Kuman berbentuk batang,ukuran

panjang 1-4 μm dan tebal 0,3-0,6 μm. O Spesies yang dapat menginfeksi

manusia Mycobacterium bovis, Mycobacterium kansasii, dan Mycobacterium intrasellulare.

O Sebagian besar kuman terdiri dari asam lemak (lipid).

Patofisiologi

EpidemiologiO Sekitar 1,9 milyar manusia,

sepertiga penduduk dunia ini telah terinfeksi oleh kuman tuberkulosis

O Hasil survey prevalensi TB di Indonesia tahun 2004 menunjukkan bahwa angka prevalensi TB BTA positif secara nasional 110 per 100.000 penduduk.

PencegahanO Penderita menutup muut sewaktu batuk dan tidak

membuang dahak sembaranganO Vaksinasi BCGO Memberikan penyuluhan tentang TBO Isolasi, pemeriksaan kepada orang–orang yang

terinfeksi, pengobatan khusus TBC. Pengobatan dirumah sakit hanya bagi penderita yang kategori berat yang memerlukan pengembangan program pengobatannya yang karena alasan – alasan sosial ekonomi dan medis untuk tidak dikehendaki pengobatan jalan.

O Des-Infeksi, Cuci tangan dan tata rumah tangga keberhasilan yang ketat, perlu perhatian khusus terhadap muntahan dan ludah (piring, hundry, tempat tidur, pakaian) ventilasi rumah dan sinar matahari yang cukup.

O Imunisasi orang–orang kontak. Tindakan pencegahan bagi orang–orang sangat dekat (keluarga, perawat, dokter, petugas kesehatan lain) dan lainnya yang terindikasinya dengan vaksi BCG dan tindak lanjut bagi yang positif tertular

O Penyelidikan orang–orang kontak. Tuberculin-test bagi seluruh anggota keluarga dengan foto rontgen yang bereaksi positif, apabila cara–cara ini negatif, perlu diulang pemeriksaan tiap bulan selama 3 bulan, perlu penyelidikan intensif.

O Pengobatan khusus. Penderita dengan TBC aktif perlu pengobatan yang tepat obat–obat kombinasi yang telah ditetapkan oleh dokter di minum dengan tekun dan teratur, waktu yang lama (6 atau 12 bulan). Diwaspadai adanya kebal terhadap obat-obat, dengan pemeriksaaan penyelidikan oleh dokter.

KesimpulanO Pasien menderita penyakit

Tuberkolosis Paru