Post on 13-Dec-2015
previous next 6/19/2008 1
TEKNIK SUNGAI – S1PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya Definisi & Ruang Lingkup
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika 1.
Sungai
adalah
bagian
terendah
di permukaan
bumi
dalam
bentuk
alur
memanjang
dari
sebelah
hulu
(atas) menuju
ke
sebelah
hilir
(bawah).
2.
Sungai
adalah
sistem
alur
alam, dapat terdiri
dari
satu
atau
lebih
alur-alur
yang bertemu
atau
bercabang.
Definisi :
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 2
TEKNIK SUNGAI – S1
Definisi & Ruang Lingkup
1.
Sungai
akan
menjadi
terminal akhir dari
perjalanan
gerakan
air di
sungai
(kuantitas
maupun
kualitas).
2.
Beserta
interaksinya
dengan tampang
basah
sungai, sifat
sungai
sangat
dipengaruhi
oleh
perjalanan menuju
ke
sungai
tersebut.
Sifat Umum:
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 3
TEKNIK SUNGAI – S1
Definisi & Ruang Lingkup
3. Jumlah ketersediaan di sungai atau debit aliran di sungai akan dipengaruhi oleh sifat penutupan permukaan lahan.
4. Untuk lahan dengan penutupan berupa vegetasi (baik perkebunan, hutan atau sawah) umumnya akan menyebabkan distribusi air yang lebih merata sepanjang tahun, demikian sebaliknya
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 4
TEKNIK SUNGAI – S1
Definisi & Ruang Lingkup
5.
Proses
interaksi
hujan
dengan permukaan
lahan
akan
mempengaruhi
kuantitas
dan kualitas
aliran
di
sungai.
6.
Dibeberapa
daerah
atau
negara (misal
: Sungai
Ciliwung
dan
Sungai
Angke
di
Jakarta, atau sungai
Thames di
London), sungai
telah
menjadi
bagian
dari pengembangan
daerah
urban.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 5
TEKNIK SUNGAI – S1
Definisi & Ruang Lingkup
7.
Salah
satu
dari
banyak
jenis pemanfaatan
sungai
di
daerah
tersebut
adalah
bahwa
sungai digunakan
sebagai
tempat
pembunagan
limbah
domestik.
8.
Konsekuensinya, sungai
di
bagian hilir
relatif
lebih
banyak
menimbulkan
permasalahan lingkungan, terutama
dari
sisi
pencemaran
kualitas.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 6
TEKNIK SUNGAI – S1
Pemanfataan SumberdayaU m u m
1.
Sumberdaya
sungai
tidak
saja dilihat
dari
pola
ketersediaan
air di
sungai
tersebut, melainkan juga
sumberdaya
sedimen
yang
dimilikinya.
2.
Pada
hampir
semua
pembangunan keteknik-sipilan, kedua
jenis
sumberdaya
sungai
tersebut merupakan
material penting
yang selalu
digunakan.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 7
TEKNIK SUNGAI – S1
Pemanfataan Sumberdaya
3.
Usaha
pemanfaatan
sungai didefinisikan
sebagai
usaha-usaha
untuk
memanfaatkan
sumber
alam di
sungai
tersebut, yaitu
air dan
sedimen.
4.
Ilmu
teknik
sungai
diharapkan dapat
berperan
dalam
usaha
mengendalikan
cara/teknologi pemanfaatan
sumberdaya
sungai,
sehingga
pengaruh
negatip
yang timbul
adalah
sekecil
mungkin.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 8
TEKNIK SUNGAI – S1
Pemanfataan Sumberdaya
5.
Proses
timbulnya
pengaruh negatip
dapat
berlangsung
dalam
kurun
waktu
yang relatif
pendek (misal
kurang
dari
dua
tahun) atau
relatip
panjang
(misal
lebih
dari dua
tahun).
6.
Berbagai
jenis
usaha
pemanfaatan sungai
dapat
dideskripsikan
seperti
berikut
(lihat
Jansen Pph.halaman
3 s/d
5):
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 9
TEKNIK SUNGAI – S1
Pemanfataan Sumberdaya
a). Pembangkit
listrik
tenaga
hidro
b).
Navigasi
c).
Penyediaan
air baku
irigasi
d).
Penyediaan
air baku
non-irigasi (domestik, munisipal, industri,
dll).
e). Lainnya: penambangan
bahan galian
C, sarana
pembuangan
limbah
cair
dengan
persyaratan, dll.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 10
TEKNIK SUNGAI – S1
Pengaruh Positif/NegatifPengaruh positif dan pengaruh negatif untuk berbagai jenis kegiatan pemanfaatan sungai yang lain misalnya:
1.
Irigasi
Pengaruh
positif: ketersediaan air dengan
jumlah
dan
waktu
serta
kualitas
yang tepat.
Pengaruh
negatif: pencemaran
air dari
pupuk/pestisida
di
sawah
(N,P,K, dsb).
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 11
TEKNIK SUNGAI – S1
2.
Navigasi
Pengaruh
positif: ketersediaan air dengan
kedalaman
yang
memenuhi
syarat.
Pengaruh
negatif: pencemaran
air dari
bahan
bakar
kendaraan
air
pengerukan
yang berlebihan
untuk mencapai
kedalaman
tertentu
menyebabkan
peningkatan
intrusi air laut.
Pengaruh Positif/NegatifPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 12
TEKNIK SUNGAI – S1
Pengaruh Positif/Negatif
3.
Tenaga
hidro
Pengaruh
positif: ketersediaan air dengan
debit dan
beda
tinggi
tertentu
.
Pengaruh
negatif: peningkatan temperatur
air menyebabkan
turunnya
kandungan
O2, hewan- hewan
(ikan) akan
mati, juga
semua
biota air lainnya.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 13
TEKNIK SUNGAI – S1
Pengaruh Positif/Negatif
4.
Suplai
air
Pengaruh
positif
: ketersediaan air dengan
jumlah
dan
kualitas
yang memenuhi
syarat.
Pengaruh
negatif
: pengambilan air terlalu
banyak
dapat
meningkatan
intrusi
air laut. Lebih
jauh
dapat
menyebabkan
kekeringan
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 14
TEKNIK SUNGAI – S1
Pengaruh Positif/Negatif
5.
Suplai
sedimen
Pengaruh
positif: ketersediaan sedimen
(sebagai
bahan
bangunan) dalam
jumlah
yang cukup.
Pengaruh
negatif: sedimen
yang berlebihan
dapat
mengurangi
kapasitas
sungai
(banjir), pengambilan
sedimen
yang
berlebihan
dapat
menyebabkan erosi.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 15
TEKNIK SUNGAI – S1
Pengaruh Positif/Negatif
CATATAN:
Pemanfaatan
sungai
untuk
tujuan pemenuhan
kebutuhan
air irigasi
dan
suplai
air biasanya
dilakukan
dengan membangun
bendung, dengan
dampak
negatif
secara
umum
berupa degradasi
pada
bagian
sungai
di
sebelah
hilir
bangunan
bendung tersebut.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 16
1.
Jansen, Pph., dkk, 1979, “Principle of River Engineering”, Pitman Publishing Co., London.
2.
Kinori, B.Z., 1984, “Manual of Surface Drainage Engineering”, Elsevier Publishing Company, Netherland.
3.
Shen, H.W., 1977, “River Mechanics”
TEKNIK SUNGAI – S1
Referensi/AcuanPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 17
Siklus Hidrologi :
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
Secara
umum
dapat
dituliskan sebagai
berikut;
R = P –
E –
A
dengan
R = Run Off (aliran
permukaan), P = Presipitasi
(curah
hujan),
E = Evaporasi, danA = Akumulasi
(lihat
sketsa)
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
SIKLUS HIDROLOGISumber: V.T. Chow, 1964
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 19
Presipitasi :
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
•
Merupakan
salah
satu
komponen penting
dalam
daur
hidrologi,
sebagai
faktor
pembentuk
aliran, baik
di
sungai, limpasan
langsung,
aliran
antara, maupun
aliran
air tanah.
•
Untuk
suatu
basin di
Indonesia, dimana
secara
umum
dikenal
musim
masah
(hujan) dan
musim
kering (kemarau), variasi
musiman
dapat
sangat
berbeda.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 20
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
•
Pada
musim
basah
(Oktober-Maret) presipitasi
atau
curah
hujan
dapat
mencapai
2000 –
3000 mm, sedangkan
pada
musim
kering
(April
–
September), curah
hujan
hanya mencapai
50 mm.
•
Curah
hujan
rerata
tahunan
di Indonesia umumnya
berkisar
antara
2000 –
3000 mm.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 21
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
•
Dengan
demikian
debit sungai
di Indonesia pada
musim
hujan
dapat
sangat
besar, dan
pada
pada
musim kemarau
dapat
sangat
kering.
•
Contoh
(Indra
Karya, 1999); curah hujan
tahunan
di
daerah
pengaliran
Sungai
Progo
bagian
hulu
mencapai 3500 mm, sedangkan
di
bagian
tengah
dan
hilir
berturut-turut 2500 mm dan
2000 mm.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 22
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
•
Suatu
teori
mengatakan (Mardjikoen, 1978), bahwa
curah
hujan
maksimum
pada
suatu tempat
(letak
lintang
tertentu)
akan
terjadi
pada
1 atau
2 bulan sesudah
matahari
mencapai
ketinggian
maksimum
(lihat sketsa).
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
KEJADIAN HUJAN MAKSIMUMSumber: Mardjikoen, 1978
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 24
Akumulasi :
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
Jenis
akumulasi
air dapat dipisahkan
menjadi
akumulasi
air
tanah, akumulasi
air permukaan, dan
akumulasi
air dalam
bentuk
salju.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 25
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
a)
Akumulasi
air tanah, besarnya tergantung
pada
kemiringan
daerah
aliran
sungai, struktur antara
lapis tanah, dan
struktur
butir
tanah. Semakin
terjal kemiringan
permukaan
lahan
maka
akumulasi
air tanah
akan
semakin berkurang, demikian
juga
apabila
struktur
antara
lapis tanah semakin
kurang
permeabel
dan
struktur
butir
tanah
kurang
porus.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 26
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
b)
Akumulasi
air permukaan, berupa cekungan-cekungan
di
permukaan,
baik
alami
(waduk, embung), ataupun
buatan
(waduk).
c)
Akumulasi
air dalam
bentuk
salju atau
es
(di
Indonesia tidak
banyak).
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 27
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
Pengaruh
adanya
akumulasi tersebut
terhadap
debit sungai
diperlihatkan
pada
sketsa, dengan
asumsi
bahwa
di
sepanjang
penggal
AB yang ditinjau
tidak
ada
suatu
aliran
masuk
(lateral inflow) maupun aliran
keluar
(lateral outflow).
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
Pengaruh
akumulasi
pada
sungaiSumber: Mardjikoen, 1978
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 29
Evaporasi :
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
1.
Evaporasi
atau
penguapan
akan mempengaruhi
besarnya
koefisien
pengaliran
(C). 2.
Semakin
besar
nilai
penguapan
maka besarnya
koefisien
pengaliran
akan
semakin
kecil. 3.
Vegetasi
penutup
lahan
akan memperbesar
evapotranspirasi
tanaman,
namun
juga
meningkatkan
nilai permeabilitas
dan
porositas
tanah.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 30
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika4.
Dengan
demikian
vegetasi
penutup lahan
dapat
meningkatkan
besarnya
penguapan, namun
sekaligus
juga memperbesar
akumulasi
air tanah.
5.
Dengan
adanya
penguapan
maka
praktis koefisien
pengaliran
tidak
mungkin
=1.
6.
Mungkinkah
koefisien
pengaliran
(C) = 0 ?, hal
ini
hanya
mungkin
terjadi
pada
sungai
di
daerah
gurun
pasir, atau sungai
dibawah
tanah, dimana
curah
hujan
yang jatuh
akan
langsung
masuk ke
bawah.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 31
Aliran Puncak dan Aliran rendah
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
•
Memahami
perilaku
aliran
puncak
dan aliran
rendah
di
sungai
memerlukan
pemahaman
yang akurat
tentang respon
perilaku
hidrologi, yaitu
hujan
yang jatuh
di
daerah tangkapan
hujan, responnya
terhadap
pola
aliran
di
sungai.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 32
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
•
Pemahaman
ideal misalnya
melalui pemantauan
aliran
di
sungai
secara
terus
menerus, yang sudah
barang
tentu
sangat
mahal.
•
Pemantauan
aliran
puncak
di sungai
dengan
teknologi
realtime
memungkinkan
untuk
memperoleh informasi
yang akurat.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 33
Aliran Puncak
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
1.
Aliran
puncak
didefinisikan
sebagai aliran
terbesar
yang terjadi
pada
periode
yang singkat, misalnya
dalam sehari.
2.
Teori
yang dikembangkan
untuk memprakirakan
besarnya
aliran
puncak
di
sungai
sangat
bervariasi, tergantung
dari
tingkat
ketersediaan
data serta
tingkat informasi
yang ingin
diperoleh.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 34
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
3.
Untuk
tujuan
analisis
stabilitas hidraulik
bangunan
persungaian,
maka
besarnya
aliran
puncak
saja sudah
dipandang
mencukupi.
4.
Untuk
tujuan
penelusuran
muka
air sungai
pada
waktu
banjir
atau
pada
aliran
puncak
lainnya, informasi aliran
puncak
yang diperlukan
berupa
hidrograf
banjirnya, yaitu
kurva yang merupakan
hubungan
antara
waktu
(jam) dengan
debit (m3/detik).
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 35
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
5.
Teori-teori
untuk
memperoleh prakiraan
informasi
hidrograf
banjir
antara
lain adalah
Snyder, Alexayev, Nakayasu, GAMA I, dll.
6.
Teori
GAMA I dikembangkan
di Indonesia (Sri Harto, 1987),
sehingga
dipandang
paling cocok untuk
wilayah
Indonesia,
khususnya
pulau
Jawa.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 36
Aliran Rendah
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
1.
Aliran
puncak
didefinisikan
sebagai aliran
normal yang terjadi
pada
periode
relatif
lama, misalnya
satu tahun, dapat
merupakan
pola
aliran
harian, tengah
bulanan, atau
bulanan.2.
Seperti
halnya
aliran
puncak, prediksi
aliran
rendah
juga
sangat
dipengaruhi
oleh
tingkat ketersediaan
data serta
ketelitian
atas
informasi
yang ingin
diperoleh.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 37
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
3.
Dari sisi
pengelolaan
sumberdaya sungai, informasi
tentang
pola
atau
perilaku
aliran
rendah
pada
suatu sungai
sangat
diperlukan.
4.
Dari sisi
potensi
ketersediaan
air di sungai, pola
aliran
rendah
yang lebih
merata
sepanjang
tahun
lebih diinginkan
dari
pada
jumlah
setahun
yang besar, namun
distribusi
tidak merata.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 38
TEKNIK SUNGAI – S1
Hidrologi dan Hidraulika
5.
Pengembangan
teori
dan
pemodelan pola
aliran
rendah
antara
lain model
tank, ataupun
model Mock.
6.
Gambar-gambar
berikut
menyajikan contoh
peta
sistem
sungai
di
wilayah
Progo-Opak-Oyo
di
Propinsi Yogyakarta, pola
aliran
puncak
dengan
suatu
kala
ulang, serta
pola aliran
rendah
pada
suatu
tingkat
keandalan
(di
Sungai
Oyo, titik kontrol
rencana
lokasi
Waduk
Banyuripan).
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
Sistem
Sungai
Progo-Opak-Oyo
di
Wilayah
DI YogyakartaSumber: Sub Dinas PU Pengairan, Propinsi DIY
Rencana
Waduk
Banyuripan
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
Debit banjir
pada
berbagai
kala
ulangSumber: PT Aztindo RP, 1996
Kala Debit Specific Ulang Banjir Discharge
(Tahun) (m3/detik) (Q/A)2 249.065 0.382 5 507.651 0.778
10 684.896 1.049 20 858.561 1.315 50 1132.506 1.735
100 1318.804 2.020 1000 2091.156 3.203
10000 2763.437 4.233 PMF 5534.305 8.478
Luas DAS : 652.8 km2
HIDROGRAPH BANJIR RENCANAMetode "GAMA I"
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45jam ke-
Q-r
anca
ngan
(m3 /d
et)
2 th 5 th 10 th 20 th 50 th 100 th 1000 th 10000 th PMFht
tp://
djok
oleg
ono.
staff.
tsipi
l.ugm
.ac.i
d
Aliran
rerata
dan
aliran
rendah
andalan
80%Sumber: PT. Aztindo RP, 1996
Debit rerata dan andalan Sungai Oyo
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
setengah bulan ke-
Q (m
3 /det
)
Q-80%
Q-t
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 42
1.
Sedimen
merupakan
sumberdaya sungai
dengan
tingkat
potensi
pada
urutan
kedua
setelah
air.
2.
Keberadaan
sumberdaya
sedimen dapat
bermula
dari
pelapukan
dan
erosi
lapisan
batuan, baik
di
sistem lahan
maupun
di
sistem
sungai,
ataupun
bermula
dari
suplai
gunung api
aktif.
3.
Dalam
kasus
tertentu, fenomena longsoran
dapat
merupakan
sumber
sedimen
pada
suatu
sungai.
TEKNIK SUNGAI – S1
Transpor SedimenPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 43
4.
Besarnya
transpor
sedimen
di
sungai sangat
dipengaruhi
dari
berbagai
hal,
baik
oleh
alam
maupun
oleh
campur tangan
manusia.
5.
Teori-teori
yang dikembangkan
untuk analisis
transpor
sedimen
di
sungai
umumnya
bersifat
murni
dan
ideal, yang penerapannya
secara
praktis
sangat
terbatas. 6.
Pengaruh
hadirnya
bangunan
sungai sangat
mewarnai
pola
kapasitas
transpor
sedimen
(STC = Sediment Transport Capacity).
TEKNIK SUNGAI – S1
Transpor SedimenPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 44
7.
Pengertian
kapasitas
transpor sedimen
dalam
hidraulika
sungai
adalah
kapasitas
dari
sungai
tersebut untuk
melewatkan
sejumlah
sedimen,
sehubungan
dengan
karakter pengaliran
dan
karakter
sedimen
pada
suatu
penggal
sungai
yang ditinjau
(Kinori, 1984).
8.
Mekanisme
pengangkutan
secara garis
besar
dibedakan
menjadi
2
macam
(Kinori, 1984), yaitu
angkutan dasar
(bed load), dan
angkutan
melayang
(suspended load).
TEKNIK SUNGAI – S1
Transpor SedimenPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 45
9.
Diantara
dua
pembagian
besar tersebut
terdapat
bagian
bagian
sedimen
yang terangkut
secara tersembunyi
diantara
angkutan
dasar
dan
angkutan
melayang, yang disebut dengan
wash load.
10.
Beberapa
literatur
menyebutkan bahwa
sifat
gerakan
angkutan
dasar
(bed load) dapat
berlangsung
secara menngelinding, meloncat, ataupun
menggeser.
TEKNIK SUNGAI – S1
Transpor SedimenPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 46
11.
Sifat
gerakan
angkutan
suspensi adalah
(sesuai
dengan
namanya),
yaitu
tercampur
atau
tersuspensi dengan
partikel
air.
12.
Sifat
suspensi
akan
mempengaruhi besarnya
transpor
sedimen, yang
dalam
hal
ini
merupakan
fungsi
dari kecepatan
jatuh
butir
sedimen
serta
kecepatan
geser
kritik
yang ditimbulkan
oleh
aliran
tersebut.
TEKNIK SUNGAI – S1
Transpor SedimenPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 47
13.
Sifat
atau
tingkatan
suspensi seperti
dideskripsi
oleh
Liu
dinyatakan
dengan
angka
mobilitas Liu atau
Liu mobility Number, yang
merupakan
nilai
banding antara kecepatan
geser
kritik
yang
ditimbulkan
oleh
aliran
(U*) dengan kecepatan
jatuh
butiran
(W).
14.
Untuk
nilai
angka
mobilitas
Liu (U*/W) lebih
besar
5 diindikasikan
gerakan
sedimen
adalah
dalam suspensi.
TEKNIK SUNGAI – S1
Transpor SedimenPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 48
15.
Beberapa
rumus
transpor
sedimen yang dianggap
pioneer dari
rumus-
rumus
transpor
sedimen
yang ada sekarang
antara
lain adalah: Du
Bois
(1897), Meyer-Peter & Muller (1934), Shield (1937), Eisntein
(1950), dan
Frijlink
(1952).
CATATAN:Pada
saat
ini
terdapat
lebih
dari
14
rumus
angkutan
sedimen, dan
untuk mengatakan
rumus
mana
yang terbaik
masih
terus
dalam
penelitian.
TEKNIK SUNGAI – S1
Transpor SedimenPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 49
TEKNIK SUNGAI – S1
Transpor SedimenIntensitas transpor sedimen (T) pada suatutampang lintang sungai/saluran adalahbanyaknya sedimen yang lewat tampang lintangtersebut tiap satuan waktu, dengan satuanyang dapat dinyatakan dalam:
- berat (N/det) atau (N/m.det)- massa (kg/det) atau (kg/m.det)- volume (m3/det) atau (m3/m.det)
1 2
B T1 T2
Intensitas transpor sedimen (T) pada suatutampang lintang sungai/saluran adalahbanyaknya sedimen yang lewat tampang lintangtersebut tiap satuan waktu, dengan satuanyang dapat dinyatakan dalam:
- berat (N/det) atau (N/m.det)- massa (kg/det) atau (kg/m.det)- volume (m3/det) atau (m3/m.det)
1 2
B T1 T2
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 50
TEKNIK SUNGAI – S1
Transpor SedimenPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
Pendekatan
empiris
yang banyak
digunakan
untuk
menghitung
transpor
sedimen
antara
lain :Metode Du Bois (1897)
Metode Meyer-Peter & Muller (1934)
Metode Shield (1937)
Metode Einstein (1950)
Metode Frijlink (1952)
Einstein’s non dimensional ϕ
-
ψ
SRd
μψ 35Δ= Grafik Einstein 5.1
355.0 )( dg
Tb
s ⋅⋅Δ⋅=ρ
φSR
dμ
ψ 35Δ= Grafik Einstein 5.1
355.0 )( dg
Tb
s ⋅⋅Δ⋅=ρ
φht
tp://
djok
oleg
ono.
staff.
tsipi
l.ugm
.ac.i
d
previous next 6/19/2008 51
TEKNIK SUNGAI – S1
Transpor SedimenPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
Analisis
Transpor
Sedimen
Selama Setahun
Dihitung
dengan
bantuan
:
Kurva
massa
debit (flow duration curve).
Kurva
liku
ukur
sedimen
(sediment rating curve).
Q (m3/det)
Q (m3/det)
Tb (T/m.det) Q (m3/det)
Tb (T/m.det)0 365 3650
Garis debit Garis massa debit Sediment rating curve
Q (m3/det)
Q (m3/det)
Tb (T/m.det) Q (m3/det)
Tb (T/m.det)0 365 3650
Q (m3/det)
Q (m3/det)
Tb (T/m.det) Q (m3/det)
Tb (T/m.det)0 365 3650
Garis debit Garis massa debit Sediment rating curveht
tp://
djok
oleg
ono.
staff.
tsipi
l.ugm
.ac.i
d
previous next 6/19/2008 52
1.
Bentuk
sungai
sering
dibedakan menjadi
tiga
macam, yaitu
bentuk
tampang
lintang
sungai, bentuk tampang
memanjang
sungai, serta
pandangan
atas
sungai.
2.
Bentuk
Bentuk
tipikal
tampang melintang
sungai
disajikan
pada
sketsa.
3.
Bentuk
sungai
tidak
tetap, selalu berubah
sesuai
dengan
karakteristika
alami
yang merupakan
faktor
penting dalam
kontribusi
pembentukan
sungai.
TEKNIK SUNGAI – S1
Bentuk SungaiPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 53
4.
Oleh
perlakuan
atau
campur
tangan manusia
bentuk
sungai
lebih
cepat
mengalami
perubahan
bentuk.
TEKNIK SUNGAI – S1
Bentuk SungaiPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 54
5.
Karakteristika
alami
tersebut
adalah iklim
dan
fisiografi
daerah
di
wilayah
sungai
yang ditinjau, yang secara pembagian
besar
terdiri
dari:
a)
topografi
daerah
aliran
sungai
b)
formasi
batuan
(erosilitas
tampang basah)
c)
iklim
river basin/catchment area/daerah
tangkapan
hujan, serta
vegetasi
river basin.
TEKNIK SUNGAI – S1
Bentuk SungaiPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 55
6.
Berdasar lokasi sungai pada arah memanjang, maka
tampang
lintang
sungai
yang berlokasi
di
bagian
hulu relatif
mempunyai
bentuk
V,
sedangkan di bagian hilir relatif mempunyai
bentuk
U.
7.
Pada
sungai
yang berlokasi
di
bagian tengah, yang merupakan
transisi
dari
dari
sungai
terjal
dan
sungai landai, tampang
lintang
sungai
dapat
berbentuk
V ataupun
U.
TEKNIK SUNGAI – S1
Bentuk SungaiPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 56
8.
Proses
erosi
vertikal
lebih
banyak terjadi di sungai yang berlokasi di bagian
hulu, dan
sebaliknya
proses
erosi
lateral lebih
banyak
terjadi
di sungai
bagian
tengah/ hilir.
9.
Belokan
sungai
lebih
banyak dijumpai
di
sungai
bagian
tengah, di
mana
pada
bagian
ini
erosi
lateral akan
lebih
berperan, dan
sangat
mengkontribusi
pembentukan
pulau sedimen.
TEKNIK SUNGAI – S1
Bentuk SungaiPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 57
10.
Perubahan
bentuk
akan
lebih mungkin
terjadi
karena
pemanfaatan
sungai, misalnya
:
a)
scouring/gerusan
pada
pilar
jembatan,
b)
erosi
pada
bagian
bawah/hilir
bendungan,
c)
garis
pembendungan
karena
adanya
pemanfaatan
bataran
sungai
sehingga
tampang
basah
sungai
menjadi
berkurang.
TEKNIK SUNGAI – S1
Bentuk SungaiPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 58
TEKNIK SUNGAI – S1
Bentuk Sungai•
Sungai
akan
leluasa
dalam menyesuaikan
ukuran
dan
bentuknya,
sebagai reaksi oleh adanya perubahan kondisi
dasar
dan
tebing.
•
Bagian
dasar
dan
tebing
sungai
akan dibentuk
oleh
material yang diangkut
oleh
aliran
sungai, berasal
dari pelapukan
geologi
pada
periode
yang
panjang.
•
Ukuran
dan
bentuk
sungai
(tampang melintang, memanjang, dan
pandangan
atas) disebut
morfologi sungai.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 59
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 60
Morfologi Sungai• Dinamis secara alami
– Sifat iklim (hujan, cuaca, dll)– Kondisi lahan (struktur tanah, hutan penutup,
dll)
• Dinamis secara anthropogenic– Pemanasan bumi karena peningkatan aktivitas
di bumi– Tekanan terhadap lahan (logging,
pengembangan kawasan dan infrastruktur)ht
tp://
djok
oleg
ono.
staff.
tsipi
l.ugm
.ac.i
d
previous next 6/19/2008 61
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 62
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 63
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 64
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 65
Meander Sungai Pase, (kawasan pantai timur Sumatra Utara)
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 66
Meander sungai di daerah berdekatan dengan Sungai Paseht
tp://
djok
oleg
ono.
staff.
tsipi
l.ugm
.ac.i
d
previous next 6/19/2008 67
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 68
Kehadiran andras (pulau pasir) dapat menyebabkan semakin
besarnya serangan tebing
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 69
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 70
Sistem
Sungai
Progo-Opak-Oyo
di
Wilayah
DI YogyakartaSumber: Sub Dinas PU Pengairan, Propinsi DIY
Rencana
Waduk
Banyuripan
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 71
Debit banjir
pada
berbagai
kala
ulangSumber: PT Aztindo RP, 1996
Kala Debit Specific Ulang Banjir Discharge
(Tahun) (m3/detik) (Q/A)2 249.065 0.382 5 507.651 0.778
10 684.896 1.049 20 858.561 1.315 50 1132.506 1.735
100 1318.804 2.020 1000 2091.156 3.203
10000 2763.437 4.233 PMF 5534.305 8.478
Luas DAS : 652.8 km2
HIDROGRAPH BANJIR RENCANAMetode "GAMA I"
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45jam ke-
Q-r
anca
ngan
(m3 /d
et)
2 th 5 th 10 th 20 th 50 th 100 th 1000 th 10000 th PMFht
tp://
djok
oleg
ono.
staff.
tsipi
l.ugm
.ac.i
d
previous next 6/19/2008 72
Aliran
rerata
dan
aliran
rendah
andalan
80%Sumber: PT. Aztindo RP, 1996
Debit rerata dan andalan Sungai Oyo
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
setengah bulan ke-
Q (m
3 /det
)
Q-80%
Q-t
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 73
TEKNIK SUNGAI – S1
Perilaku Belokan1.
Bentuk
sungai
secara
umum
dapt berupa
salah
satu
dari
berikut:
meandering, lurus
dan
braided.
2.
Sungai
yang berbentuk
meander adalah
sungai
yang mempunyai
belokan
yang secara
(kurang
lebih) teratur membentuk
fungsi
sinus pada
bidang
datarannya.
3.
Biasanya
terdiri
dari
beberapa
seri belokan
yang dihubungkan
oleh
bagian
yang lurus
yang disebut
dengan crossing.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 74
TEKNIK SUNGAI – S1
Perilaku Belokan4.
Meander sungai
akan
mempunyai kemiringan
dasar
yang sangat
landai.
5.
Dasar
sungai
pada
sisi
luar
belokan umumnya
akan
lebih
dalam
karena
adanya
kecepatan
yang lebih
besar pada
sisi
luar
belokan
tersebut.
6.
Gaya
centrifugal pada
belokan
akan menyebabkan
timbulnya
arus
melintang
sungai, dan
bersama-sama dengan
aliran
utama
membentuk
aliran
helicoidal.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 75
TEKNIK SUNGAI – S1
Perilaku Belokan7.
Besarnya
kecepatan
arus
melintang berkisar
antara
10 –
15% dari
kecepatan
pada
arah
utama
aliran (Kinori, 1984 dan
Legono,1986),
dengan
ciri
bahwa
di
dekat permukaan, arus
melintang
bergerak
ke
arah
belokan
dalam.
8.
Pada
sungai
yang bermeander, secara umum
erosi
akan
terjadi
pada
sisi
luar
belokan, dan
pengendapan
akan terjadi
pada
sisi
dalam
belokan.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 76
TEKNIK SUNGAI – S1
Perilaku Belokan9.
Dampak
utama
akibat
aliran helikoidal
ini
adalah
terjadinya
serangan
pada
tebing
sungai
pada
sisi luar
belokan, serta
pengendapan
atau
sedimentasi
pada
dasar
sungai didekat
sisi
dalam
belokan.
10.
Harus
diperhatikan
pada
kegiatan penetapam
tata
letak
bangunan
yang
pemanfaatan
sungai
direncanakan (misal
bangunan
sadap
atau
intake,
dll.), sebaiknya
ditempatkan
pada
sisi luar
belokan
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 77
TEKNIK SUNGAI – S1
Perilaku BelokanPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
Gaya
yang bekerja
dan
skema
aliran
helicoidal
Gaya
centripetal
Gaya
inersia
Resultante
gaya
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 78
TEKNIK SUNGAI – S1
Perilaku Belokan
( ) ( )⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−= ηη 212
1 FkC
gF
kV
rhVr mean
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
Persamaan aliran di sisi tengah aliran (midstream channel) menurut Rozovskii (1957):
dengan :
R = jari-jari belokan rerata (m)h
= kedalaman air rerata (m/detik)Vmean
= kecepatan yang mewakili tampang = Q/Ak
= konstanta Kappa = 0,4
C
= koefisien Chezy = , dimana n adalah angka
kekasaran Manning dan R adalah radius hidraulik (m).
Nilai F1
(η) dan
F2
(η) dicari
dari
grafik
berikut:
611 R
n
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 79
TEKNIK SUNGAI – S1
Perilaku BelokanPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
Grafik
hubungan
antara
η
dengan
F1
(η) dan
F2
(η).
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5
η
F (η)ht
tp://
djok
oleg
ono.
staff.
tsipi
l.ugm
.ac.i
d
previous next 6/19/2008 80
Pekerjaan
pengukuran
sungai/ hidrometri
sungai
terdiri
dari
:
1.
Pengukuran
geodetik,2.
Pengukuran
elevasi
muka
air,3.
Pengukuran
profil
kedalaman,4.
Pengukuran
kecepatan
air,5.
Pengukuran
debit,6.
Pengukuran
transpor
sedimen.
TEKNIK SUNGAI – S1
GeometriPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 81
a)
Terdiri dari pemetaan situasi sungai, pengukuran
tampang
melintang, dan
pengukuran tampang
memanjang.
b)
Spesifikasi
dapat
berbeda, misalnya
dalam
hal
interval
pengukuran, syarat
pengikatan, ataupun
skala
penggambaran
yang
disyaratkan.
TEKNIK SUNGAI – S1
Geometri
Pengukuran Geodetik:
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 82
Pengukuran
muka
air diperlukan untuk
mendapatkan
informasi
keadaan pengaliran pada suatu saat. Alat
yang digunakan
bermacam-macam, antara
lain staff gauge (papan
duga), dll.
TEKNIK SUNGAI – S1
Geometri
Pengukuran Elevasi Muka Air:
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 83
Staff gauges atau
papan
duga adalah
suatu
alat
pengukur
yang
ditanam/didirikan
vertikal
pada tepi
sungai. Penempatan
dilakukan
sedemikian
hingga
kedudukannya stabil. Posisi
dari
papan
duga
ini
juga
diikat
dengan
suatu
referensi, misalnya
bench mark (BM)
terdekat
atau
bangunan
tetap lainnya
yang telah
diketahui
posisinya.
TEKNIK SUNGAI – S1
GeometriPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 84
1)
Apabila
range elevasi
muka
air sungai
cukup
besar
maka
satu
seri
papan
duga
dapat
dipasang agar elevasi
terendah
sampai
elevasi
tertinggi
tetap
dapat terbaca
(“sectional staff gauge”).
TEKNIK SUNGAI – S1
GeometriCatatan:
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 85
2)
Agar pembacaan
elevasi
muka
air dapat
lebih
teliti
maka
papan
duga
tersebut
dapat
diletakkan
miring pada
tebing/lereng
sungai
asalkan
tingkat
kemiringannya
diketahui
dan garis
skala
pembacaannya
disesuaikan.
3)
Frekfensi
dari
pembacaan
papan duga
ditentukan
oleh
tipe
aliran
sungai, macam
informasi
yang diinginkan, dan
juga
ketersediaan
orang
yang akan
mengukur
serta kemudahan
mencapai
lokasi.
TEKNIK SUNGAI – S1
GeometriPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 86
4)
Patok
Bench Mark (BM) dapat digunakan
untuk
mengontrol
kestabilan
poisisi
papan
duga.
5)
Perawatan
papan
duga
perlu dilakukan
agar pembacaan
yang
teliti
masih
tetap
dapat
dilakukan.
TEKNIK SUNGAI – S1
GeometriPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 87
Suatu
instrument yang dapat dipindah-pindah, hanya
perlu
diikat
pada
suatu
bangunan
tetap. Elevasi muka
air ditentukan
dari/terhadap
elevasi
bangunan
tetap
tersebut (misal
: jembatan).
Lampu
Kontrol
menyala
apabila pemberat
menyentuh
muka
air, h
akan
terbaca
setelah
pemberat menyentuh
muka
air.
TEKNIK SUNGAI – S1
GeometriSuspended Weight Gauge
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 88
(AWLR = Automatic Water Level Recorder), terdiri
dari:
1)
Rumah
pencatat2)
Pencatat
Automatik3)
Sumur
Kecil4)
Pengapung5)
Pipa
penghubung6)
Bench Mark7)
Tangga
Pemeriksaan8)
Rack (saringan
pelindung
penyumbatan)
TEKNIK SUNGAI – S1
GeometriPermanent Automatic Gauge
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 89
Ada
beberapa
metode
untuk mendapatkan
kecepatan
rata-rata pada
arah
vertikal, yang kemudian
akan dipakai
untuk
menghitung
debit (Kinori,
1984).
a.
Metode
satu
titik
Kecepatan
diukur
pada
kedalaman
0,5- 0,7 d (= kedalaman
aliran).
Praktis
di
dekat
permukaan
(Vs), kemudian
dikoreksi
V = 0,85 –
0,95 Vs.
TEKNIK SUNGAI – S1
Pengukuran Kecepatan Aliran
Debit dan KualitasPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 90
b.
Metode dua titik
Kecepatan diukur pada kedalaman 0,2 d dan 0,8 d, kemudian hasilnya dirata-rata.
c.
Metode tiga titik
Kecepatan diukur pada kedalaman 0,15 d; 0,5d; dan 0,85 d, kemudian hasilnya dirata-rata.
TEKNIK SUNGAI – S1
Debit dan KualitasPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 91
d.
Metode lima titik
Kecepatan diukur pada kedalaman 0,2 d; 0,6 d; 0,8 d dan dua kecepatan lain yaitu dekat permukaan (Vs) dan dekat dasar (Vb). Selanjutnya kecepatan rata-ratanya adalah : V = (Vs + 3 V0,2
+ 2 V0,6
+ 3 V0,8
+ Vb)
TEKNIK SUNGAI – S1
Debit dan KualitasPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 92
•
Pada arah lateral, diperlukan sejumlah pengukuran vertikal sebanyak mungkin, semakin banyak akan semakin baik.
•
Hasil pengukuran pada suatu tampang kemudian di integrasi, hasil integrasi kemudian dibagi dengan luas tampang basah, sehingga diperoleh adalah kecepatan rerata yang mewakili seluruh tampang.
•
Memerlukan banyak waktu dan biaya.
TEKNIK SUNGAI – S1
Debit dan KualitasPendahuluan
Definisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 93
V = kecepatan
aliran
(m/detik)W = berat
apung
dari
benda
(dalam
Newton)C = koefisien
drag →
tergantung
kalibrasiA = luas
tampang
pemberat
(terhadap
arah
aliran)ρ = rapat
massa
air (kg/m3)
TEKNIK SUNGAI – S1
Debit dan KualitasPengukuran Kecepatan Aliran Metoda Pengapung Hidrodinamik
αρ
tan22
CAWV = α
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 94
TEKNIK SUNGAI – S1
Debit dan KualitasPengukuran Kecepatan Aliran Metoda Perhitungan Momentum Aliran
Prinsip
: Mengubah
momentum cairan
yang mengalir
menjadi
gaya
torsi yang dapat
dikalibrasi menjadi
kecepatan. (Jumlah
total
revolusi
propeller/baling-baling dikalibrasi
ke
kecepatan
air).
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 95
TEKNIK SUNGAI – S1
Debit dan Kualitas
Banyak
digunakan
untuk
mengukur kecepatan
di
konduit
tertutup
(pipa
dan
sebagainya), saluran
buatan yang mempunyai
geometri
baik/teratur. Pemakaian
di
sungai
perlu
memperhatikan
pencemaran
yang mungkin
terjadi
di
sungai
ataupun
salinitas
air sungai, karena
dapat merusak
alat.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 96
TEKNIK SUNGAI – S1
Debit dan KualitasPengukuran Debit
•
Pengukuran
debit akan
merupakan pengukuran
kecepatan
air dan
pengukuran
tampang
sungai.•
Pengukuran
tampang
tidak
dibicarakan
secara
detail. •
Dari dua
pengukuran
kecepatan
air dan
tampang
selanjutnya dilakukan
pengolahan
data untuk
memperoleh
informasi
debit.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 97
TEKNIK SUNGAI – S1
Debit dan KualitasPengolahan dengan metoda aritmatik
•
Metoda
ini
terdiri
dari perhitungan
kecepatan
rerata
dan
kedalaman
rerata
antara
dua vertikal
yang berdekatan.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 98
TEKNIK SUNGAI – S1
Debit dan KualitasPengolahan dengan metoda grafis
•
Sebelumnya
dihitung
:
•
dengan
v adalah
kecepatan
lokal pada
suatu
titik
setinggi
y, dan
kedalaman
aliran
d. Hasil
vd tersebut
digambarkan, dan
luasan
yang dibatasi
oleh
kurva
merupakan debit sungai
pada
tampang
ybs.
,dvdyvd
o=∫
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 99
TEKNIK SUNGAI – S1
Debit dan Kualitas
Catatan
:
•
Pada
kondisi
tertentu
dan memungkinkan
pengukuran
dapat
dapat
dilakukan
dengan memanfaatkan
bangunan
permanen
yang ada, misalnya
: bendung, checkdam, dsb.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 100
1.
Erosi
adalah
proses
alamiah
pelapukan permukaan
bumi
dan
pengangkutannya
oleh
air atau
angin.
2.
Gerusan
(scouring) adalah
proses
makin dalamnya
dasar
sungai
dan
gerakan
bahan
dasar
sungai
ke
arah
memanjang sungai.
3.
Serangan
(attack) adalah
proses perusakan
terhadap
tebing
sungai.
TEKNIK SUNGAI – S1
Erosi SungaiDefinisi
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 101
Erosi, pengangkutan, dan pengendapan, merupakan
rangkaian kejadian
yang beruntun, mulai
dari
pelapukan
geologi
sampai
ke pembentukan
delta (lihat
sketsa).
TEKNIK SUNGAI – S1
Erosi SungaiProses Erosi, Pengangkutan, dan Pengendapan
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 102
TEKNIK SUNGAI – S1
Erosi SungaiProses Erosi dan Pengendapan
Bentuk
endapan
Pengangkutan
Batuan
keras/primerPelapukan
Hasil
pelapukan
(endapan
batuandalam
ukuran
butir
yang besar)Gravitasi
AluvialTorrent
Sedimen
sungaiSungai
Pengisian
lembahSungai
Pembentukan
delta
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 103
TEKNIK SUNGAI – S1
Erosi SungaiPermasalahan Penambangan Galian C
1.
Kerusakan
jalan
akibat
kendaraan
dengan
muatan
melebihi
yang diizinkan.
2.
Dampak
lingkungan
seperti
debu, suara
pada
waktu
siang
maupun
malam.
3.
Degradasi
dasar
sungai
pada
bagian
hilir.
4.
Bangunan
sungai
yang sudah
ada
menjadi
tidak
stabil
akibat
pengerukan
didekatnya.
5.
Perubahan
aliran
akibat
pengambilan
yang tidak
diatur.
6.
Penambang
tanpa
izin
semakin
berkembang
7.
Tidak
tertibnya
PAD(Pendapatan
Asli
Daerah)
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 104
TEKNIK SUNGAI – S1
Erosi SungaiContoh jumlah pekerja yang terkait dengan penambangan Galian C
Total Workers: 21,022 man-day
Kuning(126 man-day)
Batang(749 man-day)Kras ak
(4,367 man-day)
Boyong(1,649 man-day)
Gendol(701 man-day)
Wo ro(5,206 man-
day) Blongkeng(1,561 man-day)
Pabelan(1,587 man-day)
P utih(5,076 man-
day)
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 105
TEKNIK SUNGAI – S1
Erosi SungaiVolume Penambangan Pada Tahun 2001
Annual Sand Mining Volume : 6,163,800 m3/year (loose material)
Batang(673,200 m3/year)
Pabelan(201,360 m3/year)
Blongkeng(205,680 m3/year)
Woro(710,280 m3/year)Gendol
(89,640 m3/year)
Boyong(236,160 m3/year)
Krasak(1,610,640 m3/year)
Kuning(9,000 m3/year)
Putih(2,427,840 m3/year)
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 106
TEKNIK SUNGAI – S1
Banjir1.
Suatu
sistem
sungai
dapat
terdiri
dari
satu
sungai
besar
dan
beberapa sungai
kecil
yang saling
memberi
pengaruh. 2.
Penyelesaian
suatu
masalah
banjir
perlu
mempertimbangkan wilayah/basin dari
sungai
besar
tesebut, terutama
bila
basin sungai termasuk
dalam
lebih
dari
satu
daerah
administratif. 3.
Konsep
yang dianjurkan
untuk
Indonesia adalah
one river – one plane – one integrated management.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 107
TEKNIK SUNGAI – S1
Banjir4.
Sebagai
contoh, suatu
“Rencana”
adalah semua
bentpembangunan
sungai
ditujukan
optimasi
pemanfaatan
sungai, misalnya pembangunan
waduk
untuk
berbagai
keperluan. 5.
Teknik
sungai
memandang
bahwa
suatu mekanisme/proses
akan
timbul
pada
sistem
sungai, yaitu
: perubahan
perilaku sungai.
6.
Bab
berikut
berupa
penanganan
banjir sebagai
ilustrasi
yang mempengaruhi
perilaku
sungai.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 108
TEKNIK SUNGAI – S1
Banjir
7.
Pengendalian
banjir
suatu
sungai dapat
dilakukan
dengan
berbagai
cara
yang masing-masing
tergantung
pada daerah
yang akan
diamankan, maupun
kondisi
lain berupa
tingkat pengendalian
yang akan
dilakukan.
Cara yang konvensionil
namun dipandang
efektif
adalah
dengan
membuat
:
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 109
TEKNIK SUNGAI – S1
Banjir
a)
diversion/flood way: untuk
mengurangi debit,
b)
excavation: penggalian/pengerukan untuk
menurunkan
muka
air,
c)
dike/tanggul: untuk
melindungi
daerah sekitar
dari
peluapan
muka
air tinggi,
d)
reservoir/waduk : untuk
mengatur/mengurangi
frekuensi
banjir dari
sebelah
hulu
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 110
TEKNIK SUNGAI – S1
Banjir8.
Sungai
pada
umumnya
mempunyai kemiringan
dasar
subcritical, sehingga
masalah
yang sering
ditemui
karena tipe
subkritik
ini
adalah
masalah
pembendungan.
9.
Rumus-rumus
pembendungan
diperoleh dengan
pendekatan-pendekatan
(lihat
Hidraulika
Saluran
Terbuka), antara lain metode
Bresse, metoda
integrasi
grafi
dan
metode-metode
yang lain.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 111
TEKNIK SUNGAI – S1
Banjir
Rumus
praktis
pembendungan misalnya
(E. Kuiper, 1981):
hn
= tinggi
muka
air normalSb
= kemiringan
dasar
saluran/sungai
∆x = jarak
horizontal dimana pembendungan/penurunan
berkurang
dengan
setengah
dari original magnitude (∆h)
b
n
shx
41
=Δ
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 112
TEKNIK SUNGAI – S1
BanjirContoh
penerapan
Persamaan
Kuiper
Misal
: hn
= 4 m
Sb
= 0,0004h = 0,5 m
Secara
teori
tadi
maka
:
m25000004,04
41
==Δx
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 113
TEKNIK SUNGAI – S1
Banjir
Prosedur
penyelesaian
adalah
sbb:1.
Tentukan
tempat
gangguan
(daerah
yang akan
diamankan)
2.
Sket
atau
gambarkan
kedalaman
normal dari
aliran
pada
setiap
tampang.
3.
Mulai
menentukan
muka
air dari
hilir
ke hulu
4.
Di
sebelah
hilir
dari
bagian
paling hilir gangguan, tinggi
muka
air adalah
sama
dengan
tinggi
muka
air normal.5.
Sket
(dan
hitung
bila
perlu) kurva
M1
dan M2
.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id
previous next 6/19/2008 114
TEKNIK SUNGAI – S1
Banjir
Sb
∆hhn
∆x∆x
∆h/4∆h/2
L
Elevasi
muka
air pembendungan
xL
hhΔ
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛Δ=
21
Ketinggian
air (h) pada
suatu
tempat
di
sebelah hulu
bendung
merupakan
fungsi
L, ∆x, dan
∆h.
PendahuluanDefinisi & Ruang LingkupPemanfatan Sumberdaya
Review Aspek Terkait
HidrometriGeometri
Debit dan Kualitas
Teknik Sungai dalam Praktek
Erosi Sungai
Pengaruh Positif/Negatif
Transpor Sedimen
MorfologiBentuk Sungai
Perillaku Belokan
Banjir
Referensi/Acuan
Hidrologi dan Hidraulika
http
://dj
okol
egon
o.sta
ff.tsi
pil.u
gm.a
c.id