Post on 02-Apr-2018
Trend Akuakultur – Intensifikasi dan komersialisasi
Penyebaran penyakit dan parasit harus mendapat perhatian
Hal-hal yang dapat mempengaruhi penyebaran penyakit dan parasit ikan
Intensifikasi akuakultur melalui translokasi induk, post larva, benih
Pemasaran ikan hidup secara global
Stocking perairan alami dengan ikan yang budidaya
Pengunaan SPF (Specific Pathogen Free) yang kurang baik
Interaksi ikan yang ada di alam dengan ikan budidaya
Biosekuriti yang kurang baik
Climate change
Contoh translokasi parasite
Menurut Lumanlan et al (1992) Ikan impor yang masuk Filipina memiliki parasite patogen antara lain dari genus Trichodina, Ichtyhopthirius, Cryptobia, Ichtyobodo, Trypanosoma, monogenea Dactylogyrus dan Gyrodactylus dan juga crustacea antara lain lernea dan argulus
Di Indonesia tahun 1971 terdapat wabah Lernea dan pada tahun 1974 terdapat wabah Myxobolus (Djajadiredja et al, 1983).
Parasit moluska Bonamia ostreae menyerang Eropa setelah impor oyster (Ostrea edulis) dari Amerika
Hal-hal yang mempengaruhi penyebaran patogen dari ikan liar ke ikan budidaya
Kehadiran patogen baik pada ikan maupun di perairan
Keberadaan inang (Susceptible host)
Viabilitas patogen (pertimbangan jumlah dan siklus hidup patogen)
Terdapat rute infeksi
Kriteria yang menentukan urgensi penyakit dan parasit pada organisme akuatik
Terdapat kehadiran penyakit di sebuah negara dimana sebelumnya tidak terdapat penyakit/parasit
Kehadiran inang baru dari parasit
Terdapat strain patogen baru
Terdapat potensi penyebaran penyakit secara international
Terdapat potensi zoonotic (bisa menyerang manusia)
Arthur dan Subasinghe (2002) memaparkan pengaruh penyakit organisme akuatik terhadap populasi liar dan biodiversitas:
Dampak terhadap struktur komunitas akuatik melalui perubahan populasi predator dan mangsa.
Perubahan dari jumlah inang (fekunditas menurun, mortalitas meningkat, mudah di mangsa)
Menurunnya variasi intragenetik
Punahnya spesies tertentu
Dampak penyakit telah diestimasi dari segi sosial-ekonomi Menurunnya produksi
Menurunnya pendapatan
Lapangan pekerjaan
Kegagalan industri
Kelangkaan pangan
Menurunnya kepercayaan investasi dan konsumen
Investasi dan Peluang pada bidang kesehatan organisme akuatik Stratgi nasional dari KKP
Membangun laboratorium
Penelitian pada bidang penyakit dan parasit
Strategi pengendalian penyakit pada Akuakultur Asia Menyatukan persepsi internasional. Kode international tentang penyakit
OIE (Aquatic Animal Health Code), Codes of Practice and Manual of Procedures for Consideration of Introductions and Transfers of Marine and Freshwater Organisms (Turner, 1988)
Regional Guidelines ditentukan Network of Aquaculture Centers in Asia Pacific (NACA)
Strategi Nasional untuk mengendalikan penyakit
Diagnosis yang menyeluruh Level I : Observasi Organisme dan Lingkungan, pengamatan gejala klinis
Level II : Observasi laboratorium menggunakan parasitology, bacteriology, mycology, dan histopathology
Level III : Observasi laboratorium dengan virology, electron microscopy, molekular biology dan imunologi.
Biosecurity
Surveillance Penyakit dan Parasit
Penelitian