Post on 29-Oct-2020
TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG HIPERTENSI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL
YOGYAKARTA
Naskah Publikasi
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat
Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ALIANI
20110320016
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Naskah Publikasi
TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG HIPERTENSI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL
YOGYAKARTA
Telah disetujui pada tanggal : 18 Agustus 2015
Oleh :
ALIANI
NIM 20110320016
Penguji
Erfin Firmawati, S.Kep., Ns. MNS (.............................................)
Nurvita Risdiana, Skep, Ns., M.Sc (.............................................)
Mengetahui
Kepala Prodi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat, HNC)
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini kami selaku pembimbing karya tulis ilmiah mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta:
Nama : Aliani
No Mahasiswa : 20110320016
Judul : Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang
Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan I
Bantul
Setuju/tidak setuju*) naskah ringkasan penelitian yang disusun oleh yang
bersangkutan dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan nama pembimbing
sebagai co-author.
Demikian harap maklum
Yogyakarta, 18 Agustus 2015
Pembimbing
Erfin Firmawati, S.Kep., Ns. MNS
Peneliti
Aliani
*) Coret yang tidak perlu
iv
TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG HIPERTENSI
PADA ANGGOTA KELUARGA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA
Aliani 1
, Erfin Firmawati,2, Nurvita Risdiana
2
Sarjana Keperawatan Program Studi Ilmu keperawatan,
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2015
INTISARI
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah >140/90mmHg pada
orang dewasa ditetapkan 140/90 mmHg. Salah satu faktor yang mempengaruhi
perawatan hipertensi adalah tingkat pengetahuan keluarga. Tingkat pengetahuan
berkaitan erat dengan perilaku dan pengetahuan dalam mengambil keputusan
untuk suatu pilihan.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan
keluarga tentang hipertensi pada anggota keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas
Kasihan I Bantul Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan non-eksperimen dengan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 280 orang dan tehnik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling dengan jumlah 74 responden. Instrumen yang digunakan
adalah menggunakan 2 kuesioner yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner
tingkat pengetahuan keluarga tentang hipertensi pada anggota keluarga.
Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan keluarga tentang
hipertensi diperoleh hasil sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan
yang baik 82,4 %, cukup 14,9 %, dan kurang 2,7 %.
Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar responden di wilayah
kerja Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta memiliki tingkat pengetahuan
baik tentang hipertensi. Keluarga dengan pasien hipertensi disarankan agar lebih
proaktif dalam menggali informasi terkait hipertensi, terutama pada tanda dan
gejala, pencegahan serta penatalaksaan sehingga penanganan hipertensi dapat
lebih baik atau meningkat.
Kata Kunci : Hipertensi, Pengetahuan, Tingkat Pengetahuan Keluarga
v
Aliani. (2015). Level of Knowledge About Hypertension Family In Puskesmas
Kasihan1 Bantul Yogyakarta
supervisor: Erfin Firmawati S.Kep., Ns., MNS
Abstract
Hypertension is elevated blood pressure> 140/90mmHg in adults specified
140/90 mmHg. One of the factors that affect the treatment of hypertension is the
level of knowledge of the family. The level of knowledge is closely related to the
behavior and knowledge in making decisions for an option.
This aim of research was to know the family’s level of knowledge about
hypertension in Puskesmas Kasihan I Bantul, Yogyakarta. The research method
used non-experimental with descriptive quantitative. The population in this study
was to 280 people and the technique sampling used purposive sampling with 74
respondents. The instrument used two questionnaires namely demographic data
questionnaire and famly’s level of knowledge questionnaire about hypertension.
The results showed the family’s level of knowledge about hypertension
the majority of respondents have a good level of knowledge (82.4%), enough
(14.9%), and less (2.7%).
It is concluded that most respondents in Puskesmas Kasihan I Bantul,
Yogyakarta has a good level of knowledge about hypertension. Families with
hypertension are advised to be more proactive in exploring related information
hypertension, especially in signs and symptoms, prevention, and containment
procedures so that treatment of hypertension may be better or increased.
Keywords: Hypertension, Knowledge, and Knowledge Level Family
1
PENDAHULUAN
Angka kejadian hipertensi terus
meningkat setiap tahunnya.
Berdasarkan data dari WHO (2013),
pada akhir tahun 2012, terdapat 839
juta kasus hipertensi, diperkirakan
akan meningkat menjadi 1,15 milyar
pada tahun 2025 atau sekitar 29%
dari total penduduk dunia mengalami
peningkatan jumlah kasus hipertensi
terutama terjadi di negara-negara
berkembang. Indonesia sebagai salah
satu negara berkambang prevalensi
hipertensi sebanyak 25,8% dari
populasi total penduduk Indonesia.2
Hipertensi terjadi pada populasi usia
18 tahun keatas dengan prevalensi
hipertensi di Indonesia mencapai
31,7%.2 Salah satu prevalensi di
Indonesia yang masih tinggi adalah
di Daerah Istimewa Yogyakarta yang
mencapai 25,7%. 2
Hipertensi merupakan faktor resiko
nomor satu penyebab kematian di
seluruh dunia dengan perbandingan
setidaknya satu dari tiga orang
dewasa di dunia memiliki tekanan
darah tingg. Keluarga memiliki
peranan yang sangat penting dalam
perawatan pasien hipertensi,4 karena
keluarga merupakan orang yang
mempunyai hubungan paling dekat
dengan pasien dan serta mempunyai
tanggung jawab dalam memberikan
perawatan kepada anggota keluarga
sakit.1 menurut Friedman (1998)
tugas keluarga yaitu mengenal
masalah kesehatan, memutuskan
tindakan yang tepat bagi keluarga,
memberikan perawatan terhadap
keluarga yang sakit, memodifikasi
lingkungan keluarga untuk menjamin
kesehatan keluarga dan
menggunakan pelayanan kesehatan.
2
Berdasarkan studi pendahuluan yang
di lakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa anggota
keluarga memiliki tingkat
pengetahuan rendah sebanyak 10
keluarga tentang penatalaksanaan
hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Kasihan 1 Bantul.
Berdasarkan latar belakang
masalah diatas, maka dapat
dirumuskan masalah “Bagaimana
gambaran tingkat pengetahuan
keluarga tentang hipertensi pada
anggota keluarga di wilayah kerja
Puskesmas Kasihan 1 Bantul?”
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
rancangan non-eksperimen dengan
deskriptif kuantitatif . Populasi
dalam penelitian ini adalah semua
anggota keluarga penderita hipertensi
yang tinggal di wilayah kerja
Puskesmas Kasihan I Bantul
berjumlah 280 orang Sampel pada
penelitian ini adalah keluarga
penderita hipertensi yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Kasihan 1
Bantul, dengan jumlah 74
responden. Cara penentuan atau
pengambilan sampel peneliti
menggunakan teknik purposive
sampling yang memenuhi kriteria
inklusi. Kriteria inklusi pada
penelitian ini adalah keluarga yang
bersedia menjadi responden
penelitian, pendidikan minimal SD,
keluarga dengan anggota keluarga
yang terdiagnosis menderita
hipertensi yang tinggal di wilayah
kerja Puskesmas Kasihan I Bantul,
keluarga yang mampu membaca dan
menulis, keluarga yang berusia 17-60
tahun, keluarga yang tinggal dalam
satu rumah dan bertanggung jawab
3
dalam merawat anggota keluarga
yang menderita hipertensi. Kriteria
ekslusi pada penelitian ini adalah
responden yang tidak mengisi
kuesioner dengan lengkap/tidak
selesai dan responden mengundurkan
diri dari penelitian.
Jumlah sampel yang diambil
pada penelitian ini adalah 74
responden keluarga penderita
hipertensi yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Kasihan 1 Bantul.
Pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah mengunakan 2 kuesioner
yang dibuat oleh peneliti yaitu
kuesioner data demografi dan
kuesioner tingkat pengetahuan
keluarga tentang hipertensi pada
anggota keluarga yang telah di uji
validitas dan reabilitas tingkat
pengetahuan keluarga tentang
hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Kasihan II
Bantul diperoleh hasil nilai (r =
0,824) suatu instrumen dikatakan
reliabel apabila memiliki nilai r = ≥
0,6,5 sehingga hasil uji tingkat
pengetahuan tersebut dapat dikatakan
reliabel.
Penelitian ini dilakukan di
wilayah kerja Puskesmas Kasihan I
Bantul dan waktu penelitian pada
bulan Juni 2015. Penelitian ini terdiri
dari 2 tahapan meliputi tahapan
persiapan dan pelaksanaan, langkah
tahapan persiapan yang pertama
adalah proses pembuatan proposal,
langkah kedua mengajukan dan
mendapatkan persetujuan resmi dari
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta untuk melakukan
penelitian. Langkah ketiga, peneliti
mengajukan dan mendapatkan surat
untuk melakukan pengambilan data
dari wilayah kerja Puskesmas
4
Kasihan 1 Bantul. Langkah keempat,
peneliti menyiapkan instrumen
penelitian yang telah di uji validitas
dan reliabilitas dalam bentuk
kuesioner termasuk informed
consent.
Langkah tahapan pelaksanaan
dalam penelitian ini, pertama adalah
peneliti datang ke Puskesmas
Kasihan I Bantul untuk meminta izin
kepada kepala puskesmas untuk
mengambil data dan rekam medis
penderita hipertensi. Langkah kedua
peneliti bertemu keluarga penderita
hipertensi, memperkenalkan maksud
kedatangan serta tujuan penelitian,
meminta persetujuan responden
dengan menandatangi informed
consent. Langkah ketiga pasien
diberikan lembar kuesioner dan
mengisi lembar tersebut. Setelah data
didapatkan, peneliti
mengolah data tersebut kedalam
komputerisasi kemudian
menginterpretasikan hasil dalam
bentuk laporan penelitian.
HASIL
PENELITIANPEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Hasil karakteristik responden
dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui karakteristik responden
penelitian berdasarkan
5
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Karekteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas
Kasihan 1 Bantul (N=74, Juni 2015) No Karekteristik Frekuensi Persentase (%)
1 Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
34
40
45,9
54,1
2 Tingkat pendidikan
SD
SMP
SMA
Sarjana (PT)
10
17
39
8
13,5
23
52,7
10,8
3 Pekerjaan
Ibu rumah tangga
wiraswata
Pensiunan
PNS
Swasta
22
18
1
2
31
29,7
24,3
1,4
2,7
41,9
4 Penghasilan
< Rp. 1.200.000
Rp. 1.200.000 – 2.400.000
>2.400.000
49
15
10
66,2
20,3
13,5
5 Penyuluhan
Tidak pernah
Pernah
25
49
33,8
66,2
6 Sumber informasi
Saudara/teman
Petugas kesehatan
Televisi
Internet
Lain – lain
10
38
8
10
8
13,5
51,4
10,8
13,5
10,8
7 Konsultasi
Ya
Tidak
47
27
63,5
36,5
8 Hubungan keluarga
Anak
Orang tua
Istri
Suami
Keluarga
8
10
19
25
15
1,8
13,5
25,7
33,8
16,2
Sumber : Data Primer
Responden sebagian besar
berjenis kelamin perempuan yaitu
sebanyak 40 orang (54,1%).
Berdasarkan tingkat pendidikan
dapat diketahui bahwa responden
dengan pendidikan terakhir SMA
merupakan jumlah responden
terbesar yaitu 39 orang (52,7%).
Karakteristik responden tingkat
pekerjaan dapat diketahui bahwa
6
responden dengan pekerjaan swasta
dengan jumlah terbesar yaitu
sebanyak 31 orang (41,9%).
Karakteristik pengahasilan
dapat diketahui bahwa responden
dengan penghasilan < Rp. 1.200.000
merupakan jumlah responden
terbesar yaitu 49 orang (66,2%).
Karakteristik responden penyuluhan
sebagian besar respondennya pernah
mendapatkan penyuluhan yang
berjumlah 49 (66,2%). Karakteristik
sumber informasi sebagian besar
respondennya pernah mendapatkan
sumber informasi terbesar dari
petugas kesehatan yaitu 38 (51,4%).
Berdasarkan tabel diatas mayoritas
responden yang pernah mendampingi
berkonsultasi sebasar 47 (63,5%),
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Lama Hipertensi, dan lama Merawat
di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan 1 Bantul (N=74, Juni 2015)
Karakteristik Frekuensi Persentase
(%)
Mean SD Mode Min Max
Usia
<20
20-40
41-65
3
38
34
4,1
51,4
44,6
38,54 12,
60
23 17 60
Lama merawat
1-5 tahun
6-10 tahun
>10 tahun
62
9
3
83,8
12,2
4,1
3.82 3.0
9
3 1 20
Sumber Data : Data Primer
Tabel 2 menunjukkan bahwa
karakteristik responden berdasarkan
umur diperoleh hasil sebagian besar
respondennya berumur 20- 40 tahun
yaitu berjumlah 38 orang (51,4%).
Berdasarkan hasil karakteristik
responden dengan lama hipertensi
terbesar berjumlah 62 (83,8%).
7
Karakteristik responden berdasarkan
lama di rawat sebagian besar
respondennya 1-5 tahun lama
dirawat berjumlah 62 (83,8%).
Distribusi Responden Berdasarkan
Tingkat Pengetahuan Keluarga
Tentang Hipertensi
Tabel 3.
Distribusi Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertansi di Wilayah Kerja Puskesmas
Kasihan 1 Bantul (N=74, Juni 2015)
Tingkat pengetahuan keluarga tentang
hipertensi
Frekuensi Persentase (%)
Kurang 2 2,7
Cukup 11 14,9
Baik 61 82,4
JUMLAH 74 100
Sumber Data : Data Primer
Berdasarkan data diatas dapat
dilihat bahwa tingkat pengetahuan
responden yang berkategori baik
berjumlah 61 orang ( 82,4%). %).
Distribusi tingkat pengetahuan
hipertensi dengan hasil berkategori
cukup berjumlah 11 orang (14,9%),
sedangkan responden yang tingkat
pengetahuannya memiliki kategori
kurang sebanyak 2 orang ( 2,7%).
8
Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertansi di Wilayah Kerja
Puskesmas Kasihan 1 Bantul (N=74, Juni 2015)
NO
Karakteristik
Pengetahuan keluarga tentang hipertensi
Total Kurang Sedang Baik
f % f % f % f %
1 Umur
< 20 tahun 1 1,4 0 0 2 2,7 3 4,1
20-40 tahun 1 1,4 7 9,5 30 40,5 38 54,4
41 – 65 tahun 0 0 4 5,4 29 39,2 33 44,6
2 Jenis kelamin
Lakilaki 1 1,4 9 12,2 24 32,4 34 45,9
Perempuan 1 1,4 2 2,7 37 50,0 40 54,1
3 Pendidikan
SD 0 0 4 5,4 6 8,1 10 13,5
SMP 1 1,4 2 2,7 14 18,9, 17 23,0
SMA 1 1,4 4 5,4 34 45,9 39 52,7
PT 0 0 1 1,4 7 9,5 8 10,8
4 Pekerjaan
Ibu rumah tangga 0 0 1 1,4 21 28,4 22 29,7
Wiraswasta 0 0 5 6,8 13 17,6 18 24,3
Pensiunan 0 0 0 0 1 1,4 1 1,4
PNS 0 0 0 0 2 2,7 2 2,7
Swasta 2 2,7 5 6,8 24 32,4 31 41,9
5 Penghasilan
< Rp, 1,200,00 2 2,7 9 12,2 38 54,4 49 66,2
Rp, 1,200,000 – Rp, 2,400,000 0 0 1 1,4 14 18,9 15 20,3
Rp, 4,200,000 0 0 1 14 9 12,2 10 13,5
6 Lama dirawat
1 – 5 tahun 2 2,7 10 13,5 50 67,6 62 83,8
6 – 10 tahun 0 0 1 1,4 8 10,8 9 12,2
> 10 tahun 0 0 0 0 3 4,1 3 4,1
7 Penyuluhan
Tidak pernah 0 0 2 2,7 23 31,1 25 33,8
Pernah 2 2,7 9 12,2 38 51,4 49 66,8
8 Sumber informasi
Saudara/teman 0 0 3 4,1 7 9,5 10 13,5
Petugas kesehatan 1 1,4 5 6,8 32 43,2 38 51,4
Televisi 1 1,4 0 0 7 9,5 8 10,8
Internet 0 0 3 4,1 7 9,5 10 13,5
Swasta 0 0 0 0 8 10,8 8 10,8
9 Konsultasi
Ya 2 2,7 8 10,8 37 50,0 47 63,6
Tidak 0 0 3 4,1 24 32,4 27 36,5
10 Hubungan keluarga
Anak 0 0 0 0 8 10.8 8 1.8
Orang tua 1 1.4 1 1.4 8 10.8 10 13.5
Istri 0 0 7 9.5 12 16.2 19 25.7
Suami 1 1.4 1 1.4 23 31.1 25 338
Keluarga 0 0 2 2.7 10 13.5 12 16.2
Sumber: Data Primer
9
Berdasarkan tabel hasil
karakteristik umur dengan
pengetahuan yang menunjukan
paling banyak masuk kedalam usia
20-40 tahun kategori baik, yaitu
sejumlah 30 orang (40,5%). Hasil
data yang diperoleh untuk
karakteristik jenis kelamin dengan
pengetahuan menunjukkan
responden data terbanyak perempuan
dengan kategori baik, yaitu, 37 orang
(50%). Karakteristik responden
pendidikan dengan pengetahuan,
menunjukan menunjukkan hasil
berpendidikan terakhir SMA dengan
kategori baik, yaitu 34 (45.9%).
Sementara pekerjaan dengan
pengetahuan paling banyak pekerjan
swasta berkategori baik, yaitu 24
(32.4%).
Karakteristik penghasilan
dengan pengetahuan menunjukkan
terbesar berpenghasilan <Rp.
1.200.000 berkategori baik, yaitu 38
orang (51,4%). Berdasarkan lama
dirawat dengan pengetahuan
menunjukkan data paling besar 1-5
tahun kategori baik, yaitu 50 orang
(67,6%).
Hasil data dari penyuluhan
dengan pengetahuan menunjukkan
paling banyak adalah pernah dengan
hasil berkategori baik, yaitu 38 orang
(51,4%). Berdasarkan sumber
informasi dengan pengetahuan
menunjukkan didominasi dari
petugas kesehatan kategori baik,
yaitu 32 orang (43,2%). Karakteristik
responden konsultasi dengan
pengetahuan menunjukkan data
bahwa mayoritas pernah berkategori
baik, yaitu 37 orang (50%). Data
hasil dari hubungan keluarga dengan
pengetahuan menunjukkan paling
banyak suami berkategori baik, yaitu
23 orang (31,1%).
10
Usia 20 – 40 tahun
merupakan usia produktif.1 Sehingga
pengetahuan tentang kesehatan
terutama hipertensi dapat diperoleh
dari berbagai sumber antara lain
adalah media baik cetak maupun
elektronik. Jenis kelamin sebagian
besar
perempuan membuktikan
bahwa perempuan memiliki peranan
penting dalam peningkatan
kesehatan. Keluarga peran- peran
tertumpu pada perempuan yakni
sebagai pemimpin pemberi asuhan
kesehatan yang mentukan gejala dan
memutuskan pencarian sumber-
sumber penting serta kontrol
subtansial terhadap keputusan
perawatan yang dianggap sesuai
dengan kondisi keluarga.1 Tingkat
pendidikan merupakan salah satu
faktor yang akan mempengaruhi
keberhasilan seseorang memahami
informasi kesehatan. Pendidikan
merupakan suatu proses
pembelajaran untuk mengembangkan
atau meningkatkan kemampuan
tertentu.7
Pekerjaan dapat memberikan
seseorang pengetahuan yang baik hal
ini selaras dengan Mubarak (2007)
mengatakan Lingkungan pekerjaan
dapat menjadikan seseorang
memperoleh pengalaman dan
pengetahuan baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.
Suami memliki tugas untuk
melindungi anggota keluarga inti
dari masalah – masalah kesehatan
yang dihadapi keluarga seperti
hipertensi. keluarga inti menaruh
perhatian khusus kepada setiap
anggota keluarganya yang
mengalami gangguan kesehatan.
Dengan begitu anggota keluarga lain
11
akan merespon hal tersebut, salah
satunya adalah dengan meningkatkan
pengetahuan tentang penyakit yang
diderita oleh keluarga. 1
Pengetahuan adalah
merupakan hasil “tahu” dan ini
terjadi
setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi karena
panca indera manusia yakni panca
indera penglihatan, penciuman,
peraba, perasa, dan pendengaran.
Sebagian besar pengetahuan manusia
tersebut diperoleh melalui mata dan
telinga.7
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Responden di wilayah kerja
Puskesmas Kasihan 1 Bantul
memiliki tingkat pengetahuan baik
berjumlah (82,4%), cukup 14,9%,
dan kurang 2,7% tentang hipertensi.
Saran
1. Bagi Puskesmas Kasihan I
Puskesmas tetap melaksanakan
penyuluhan sebagai program
preventif untuk menangani
hipertensi di keluarga.
2. Bagi Profesi Keperawatan
Perawat dapat selalu
memberikan informasi mengenai
hipertensi meliputi definisi
hipertensi, penyebab hipertensi,
tanda dan gejala hipertensi,
komplikasi hipertensi serta
penatalaksanaan hipertensi baik
kepada keluarga maupun
masyarakat luas.
12
3. Responden
Keluarga dengan pasien
hipertensi diharapkan agar lebih
proaktif dalam menggali
informasi terkait hipertensi,
terutama pada tanda gejala dan
pencegahan serta penatalaksaan
sehingga penanganan hipertensi
dapat lebih baik atau meningkat.
4. Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi tambahan
informasi untuk penelitaan
selanjutnya. Bagi peneliti
selanjutnya lebih memfokuskan
melakukan penelitian tentang
komposisi keluarga, apakah
komposisi keluarga tersebut
apakah berpengaruh terhadap
pengetahuan keluarga tentang
hipertensi atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Friedmen ,M. M (2013).
Keperawatan Keluarga ; EGC
2. Laporan Riset Kesehatan Dasar
Nasional.(2013).
3. Potter & Perry. (2006). Buku
Ajar Fundamental Keperawatan
: Konsep, Proses dan Praktik
Edisi 4. Jakarta : EGC
4. Nobo, Hijrantri (2013). Tingkat
Pengetahuan Keluarga Dengan
Hipertensi Tentang Heipertensi
Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sedayu 1. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta;
DIY
5. Arikunto. S (2010). Prosedur
penelitian suatu pendekatan
praktek. Jakarta Rineka Cipta.
6. Mubarak. (2007) . Promosi
Kesehatan Sebuah Pengertian
Proses Belajar Mengajar Dalam
Pendidikan. Yogyakarta; Graha
Ilmu
7. Notoadmojo,S (2010). Konsep
perilaku dan perilaku kesehatan,
Promosi kesehatan &ilmu
perilaku kesehatan. Jakarta ;
Rineka Cipta