Post on 11-Dec-2015
description
Didalam masyarakat Jepang, meski telah terjadi kemajuan teknologi tinggi, urbanisasi secara besar-besaran, hubungan perdagangan international dan penyerapan sifat kebarat-baratan, elemen kebudayaan asli yang khas masih tetap hidup di dalam semua lapisan masyarakat.
Dalam bidang arsitektur, konsep dan pemakaian ruang yang khas masih terpelihara makna kebudayaannya meskipun banyak elemen fisik dan tradisi tidak utuh lagi.
1.KesederhanaanContoh yang paling sempurna mengenai ruang
di dalam arsitektur Jepang adalah Rumah Teh. Kesederhanaan rumah teh, dimana pendekatan-pendekatan yang didasarkan pengalaman terhadap ruang diekspresikan dengan jelas di dalam prinsip dasar kesucian dari upacara minum teh
2.Kepolosan3.Kelurusan 4.Ketenangan Bathin
Ciri-ciri
Penggunaan ruang Jepang (Japanesse Space) dalam hal yang mendasar sangat dipengaruhi oleh berbagai kepercayaan Shinto.
Hal yang erat hubungannya dengan kepercayaan adalah dasar falsafah kebudayaan orang Jepang itu sendiri (Lao-Tze dan Confucius).
Konsep ruang mencakup pemikiran dan perasaan yang di ekspresikan di dalam kebudayaan khas Jepang, dimana untuk menyampaikan arti yang sempurna harus disertai isi jiwa, raga, pikiran dan fisik.
RUANG
Rumah Tradisional Di Edo Jepang
Corak arsitektur tradisional Jepang gaya Edo:1. Beberapa jalan kecil berupa gang juga
sangat menarik diikuti karena dari jalan kecil tersebut kita dapat melihat taman gaya Jepang di area halaman belakang dan depan rumah.
2. Taman yang dilengkapi kolam batu alam dilengkapi bonsai, pancuran air dari bambu, dan kerajinan bambu lain menambah daya tarik kawasan ini.
Ruangan dengan lantai tanah, tatami, dan fondasi batu alam yang ditindih bangunan bahan kayu menjadi salah satu ciri khusus.Dengan struktur bangunan kayu berpintu geser dengan teralis kayu horizontal dan vertikal memperlihatkan gaya arsitektur tradisional jepang kuno.
1. Garis-garis dan kepolosan dinding-dinding geometrik yang menandai seluruh arsitektur jepang mereka jadikan contoh ekspresi.
2. Interior dan pemilihan bahan rumah Jepang Tradisional ini pun masih sama napas cita rasanya. Dinding-dinding tipis, nyaris tidak bermateri (kertas pun masih dipakai untuk dinding-dinding ruangan). Tidak aman memang dan sangat dingin di musim salju,tetapi sikap Shinto satu dengan alam tetap dimenangkan.
Membangun dengan bahan-bahan yang ringan; kayu, bambu dan jerami, kertas dan sutera.
Menggunakan bahan-bahan transparant, hemat bahan, yang mengartikan seolah-olah rohani yang tidak membutuhkan materi.
Dinding hampir tidak mempunyai materi, hanya tampak seperti selaput saja saking tipisnya
Tiang-tiang kecil semampai, sederhana, mengartikan kediaman tanpa ingin diusik, tersembunyi dalam dinding transparant.
Arsitektur Jepang sangat dipengaruhi China, tapi kemudian berkembang menemukan kepribadiannya sendiri
BENTUK
Salah satu ungkapan yang paling populer untuk estetika adalah “shibui”.
Shibui mempunyai arti estetika yang menekankan kepada sifat tenang, sederhana dan integritas total dari keahlian, bahan dan desain.
Penjelasan ini memberikan gambaran mengapa orang Jepang suka akan ketidak sempurnaan dan ketidak teraturan
ESTETIKA
1. Citarasa kepolosan dan kesederhanaan yang bernapas Shinto itu lebih meluas lagi sesudah Perang Dunia II,
2. Dinding-dinding, lantai dan langit-langit. Semua serba bidang polos, dapat dikatakan tanpa hiasan apapun. Satu-satunya “hiasan” hanyalah permainan garis-garis lurus dan bidang-bidang murni. Ditambah gambar bergaya sangat hemat goresan, Tulisan sajak satu saja di ruang utama dengan tokonoma
Ciri Arsitektur Jepang
Ciri-ciri Arsitektur Jepang
Ruang Panti minum teh , dari biara Kohoran.Ada unsur kontras bermain dalam:
1. Luar dan Dalam.2. Garis bidang geometrik lurus-datar-ketat dan bentuk-bentuk
organik luwes.3. Kebersihan polos netral warna di dalam dan yang serba variasi
warna-warni di luar.4. Denah Rumah tradisional Jepang dengan pembagian ruang
yang berbentuk sederhana yaitu kotak atau persegi. Manusia modern abad ke 20 memang sedang gandrung pada segala hal yang geometris
5. Sama dengan konsep Ludwig Mies Van der Rohe (Less is More)
Pengalihan makrokosmos ke dalam bentuk simbol mikrokosmos sebagai : - Implementasi kerinduan pada alam - Ukuran kemakmuran - Tuntutan kebutuhan mental spiritual Taman Jepang Kuno - Danau, pulau, jembatan - Taman juga disebut SHIA (pulau) Kassifikasi umum - TSUKI YAMA (Taman berbukit) - HIRA – NIWA (Taman datar) Gaya penyelesaian - SHIN ( Halus) - GYO ( sedang) - SHO ( kasar) Pengembangan Bentuk - Taman batu kering ( KARE SANSUI) - Taman air ( RIN SEN) - Taman Teh ( SHASEKI)
TAMAN JEPANG
Ornamen - Batuan : vertikal – pasif (simbol ketenangan) – aktif ( simbol pengejaran) - Lentera taman - Pagoda - Tempayan - Pembatas Taman - Gerbang - Sumber air - Jembatan - Pondok - Danau - Air terjun - Sungai - Pulau - Kolam itik - Saluran - Tumbuh-tumbuhan
Falsafah - Suasana alami - Integrasi ruang luar dan ruang dalam - Segitiga dasar - Ungkapan nilai simbolik : Tanah/bukit
(kaisar), Batuan (pejabat), Air (rakyat) - Kaisar harus dilindungi dari rongrongan
rakyat, bukit dilindungi dari air dan batu
CASTLE HIMIJE from nishi no marushoin castle,
the castle, a defensive structure built to house a feudal lord and his soldiers in times of trouble; and the shoin, a reception hall and private study area designed to reflect the relationships of lord and vassal within a feudal society.
ARSITEKTUR JEPANG
1. Mencari Keheningan dan ketenangan didalam perasaan yang bersemedi
2. Arsitek dengan mengheningkan Cipta3. Membangun dengan bahan-bahan yang
sangat ringan, kayu, bambu, jerami,kertas.
4. Arsitektur Transparan dan hemat bahan5. Arsitektur Ruang Murni6. Dinding atau tiang tipis, sederhana
Perbedaan Yunani dan Jepang1. Bekerja dengan rasio yang berdisiplin arsitekturnya
mengekspresikan ketenangan serta kedisiplinan2. Berdiskusi3. Material Batu-batu alam yang besar dan berat, dan
kompak4. Arsitektur Massa Bermateri padat5. Arsitektur Ornamen dengan Volume penuh dan
berat6. Dinding atau tiang berupa tokoh yang hebat7. Arsitektur Barat, yang mana cenderung untuk
berkembang pada tinggi bangunan dan kedalaman bangunan