Post on 06-Jan-2016
description
Tim Keperawatan JiwaStikes BETHESDA Yakkum Yogyakarta
50% penyakit jiwa kronis70% dengan diagnosa skizofrenia , menurut data statistik derektorat kesehatan jiwaSalah satu penyembuhannya dengan terapi aktivitas kelompokMain (1946) therapeutic community Istilah group psichotherapy ( terapi kelompok) MORENOPenyempurnaan berdasarkan kemajuan aktivitas sosial dan psikologi sosial serta pelaksanaannya lebih dari satu orang maka disebut TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
salah satu jenis terapi kelompok di mana sekelompok pasien (5-12 orang) bersama-sama melakukan aktivitas tertentu untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi perilaku yang adaptif
Tujuan:membantu anggotanya berhubungan dengan orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptifFungsi:Tempat berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara menyelesaikan masalah
1. Terapis 1 orang, minimal pendidikan D3/S1, hrs paham benar tentang terapi memimpin jalannya TAK, menentukan topic, proposal
2. Co-Terapis 1 orang, minimal pendidikan D3/S1, wakil dari terapis membantu terapis bila ada kekurangan atau lupa,mengingatkannya
3. Fasilitator minimal 2 orang (idealnya 3 orang) memfasilitasi pasien-pasien yang ada di sekitarnya. Misal pasien yg sangat mendominasi (bagaimana menenteramkan) dan pasien depresi (bagaimana memotivasi agar semangat)
4. Observer 2 orang (1 orang bisa berjalan tapi kurang obyektif) minimal D3/S1 utk menilai bagaimana cara mengungkapkan perasaan, apakah rasional/tidak. Untuk menilai perilaku, sikap, dan kemampuan bersosialisasi
Yg dekat dengan fasilitator adalah pasien yang diperkirakan mendominasi/ depresi, sedangkan yang jauh adalah pasien yang diperkirakan lebih baik kondisinya
Lama pelaksanaan TAK adalah 20 - 40 menit untuk kelompok yang baru terbentuk. Untuk kelompok yang sudah kohesif TAK dapat berlangsung selama 60-120 menit
1. PERSIAPAN
a. Identifikasi PasienSemua pasien rehabilitasi perlu mendapatkan TAK kecuali mereka yang:Psikopat dan sosiopatSelalu diam dan atau autistikDengan delusi yang tak terkontrolMudah bosan
Pasien Perilaku Kekerasan:TAK Sosialisasi TAK SP Mengontrol PKPasien halusinasi:TAK sosialisasi TAK SP mengontrol halusinasiPasien Isolasi sosial: TAK sosialisasi Pasien Harga Diri Rendah:TAK sosialisasi TAK SP Meningkatkan Harga Diri
Penetapan Jenis TAK
Pasien Defisit Perawatan Diri:TAK sosialisasi (fase 4 topik yang dibicarakan tentang topik perawatan diri).Pasien Waham:TAK sosialisasi TAK SP meningkatkan Harga DiriPasien Demensia:TAK Orientasi Realita TAK sosialisasi Pasien Depresi:TAK sosialisasi TAK meningkatkan Harga Diri
c. Persiapan alat dan bahand. Tentukan tempate. Penetapan waktu pelaksanaan
2. Tahap Orientasi3. Tahap Kerja4. Tahap Terminasi
Orientasi: anggota memperlihatkan ciri khasKonflik: anggota memikirkan siapa yg berkuasa. Mpk tahap yg sulit.Kebersamaan: anggota mulai bekerja sama. Leader terpilih. Mulai membuka diri dan memecahkan masalah
Tahap 1: Terapis membentuk hub. Kerja dg anggota kelmpk anggota salingmengenal, mengetahui tujuan serta membiasakan diri untuk melakukandiskusi kelompok
Tahap 2 : transference dan perkembangan identitas kelompokTransference : suatu perilaku atau keinginan seseorang pasien a, yang seharusnya ditujukan kepada orang lain (misal pasien b) dialihkan kepada orang lainnya lagi (misalnya pasien c)Perkembangan identitas kelompok : tercapainya sesuatu sense of belonging atau rasa menyatu
Tahap 3 : tahap mutual analysis (saling menganalisa) yi semua pasien akan mendapat informasi/reaksi atas apa yang sudah dikemukakannya Reaksi yang bermacam-macam mengambil kesimpulan reksi mana yang benar sehingga setiap orang akan mendapatkan koreksi atau kesan kelompok secara umum atas tingkah lakunya
Terminasi dapat sementara (temporal) atau akhir.Dilakukan pada akhir tiap sesi atau beberapa sesi yang memperhatikan pencapaian tertentu.Perlu dilakukan pencatatan (notulen)
Metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu.Fokus terapi kelompok adalah membuat sadar diri (self awareness), peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya.
Mempersiapkan anggota, menyeleksi klien, bersama dengan tim kesehatan lainnya dan merupakan paket treatment keperawatanSebagai leaderSebagai fasilitatorSebagai observerMengatasi masalah yang timbul saat pelaksanaan
Pengetahuan pokok ttg pikiran-pikiran dan tingkah laku normal & patologis dalam budayaMemiliki kumpulan konsep teoritis yg padat dan logisMemiliki pengalaman teknis yang bersifat terapeutikMemiliki kecakapan untuk mempergunakan dan mengontrol intuisiMemiliki kesadaran atas harapan-harapan sendiri, kecemasannya, dan mekanisme pertahananHarus mampu menerima pasien sebagai mana manusia utuh
PERSIAPANORIENTASI:Salam terapeutikEvaluasi/validasiKontrakTAHAP KERJATAHAP TERMINASI:EvaluasiRencana Tindak lanjutKontrak yang akan datang
Memilih klien sesuai dengan indikasi Membuat kontrak dg klienMempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Salam terapeutik: mengucapkan salam pembukaEvaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat iniKontrak:Menjelaskan tujuanMenjelaskan aturan main: perkenalan, cara meninggalkan kelompok, lama kegiatan
Daftar kegiatan dari satu awal sampai akhir yang dilaksanakanSesuai dengan tujuan yang hendak dicapai Terinci berupa skenario kegiatan dari awal sampai akhir
Evaluasi:Menanyakan perasaan klien setelah kegiatanMemberikan pujianRencana tindak lanjut: menganjurkan klien melakukan kegiatan sesuai dengan TAK yang baru diikutiKontrak YAD: TAK yg akan dilaksanakan kemudian
Unsur yang dinilai:Kemampuan verbalKemampuan non verbalDokumentasi hasil evaluasiDokumentasikan dalam dokumen rekam medik
ORIENTASI REALITASOSIALISASISTIMULASI PERSEPSISTIMULASI SENSORI
TAK orientasi realita adalah TAK dengan kegiatan utama upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada pasien, yaitu orientasi pada diri sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu
Pasien mengenal tempat ia beradaPasien mengenal waktuPasien mengenal diri sendiri dan orang lain
Gangguan orientasi realita: orang, tempat, waktu, misalnya pada psikotikPasien demensia
Tahapannya meliputi:Sesi I: Pengenalan orangSesi II: Pengenalan tempatSesi III: Pengenalan waktu
TAK dengan aktivitas belajar tahapan komunikasi dengan orang lain untuk meningkatkan kemampuan dalam berhubungan sosial
Pasien mampu memperkenalkan diriPasien mampu berkenalan dengan anggota kelompokPasien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompokPasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik pembicaraanPasien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lainPasien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompokPasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegaiatan TAK sosialisasi yang telah dilakukan
Menarik diriIsolasi SosialKerusakan komunikasi verbal yg telah berespon sesuai dengan stimulusHarga diri rendah
Sesi I : Memperkenalkan diriSesi II : Berkenalan dengan anggota kelompokSesi III : Bercakap-cakap dengan anggotaSesi IV : Menyampaikan topik pembicaraanSesi V : Menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lainSesi VI : Bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompokSesi VII : Menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok yang telah dilakukan
Adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.
Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah
Indikasi Pasien dapat mempersepsikan stimulus yg dipaparkan kepadanya dg tepatPasien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami
Pasien dengan risiko perilaku kekerasanPasien dengan halusinasiPasien dengan harga diri rendahPasien dengan isolasi sosial
TAK Stimulasi Persepsi UmumTAK Stimulasi persepsi mengontrol perilaku kekerasanTAK Stimulasi persepsi mengontrol halusinasiTAK Stimulasi persepsi harga diri rendah
Sesi I : Menonton TVSesi II : Membaca majalah/KoranSesi III : Melihat gambar
Sesi I: Mengenal perilaku kekerasanSesi II: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan fisikSesi III: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan interaksi sosial asertifSesi IV: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan patuh minum obatSesi V: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan ibadah
Sesi I: Mengenal halusinasiSesi II: Mengontrol halusinasi: menghardik halusinasiSesi III: Mengontrol halusinasi: melakukan kegiatanSesi IV: Mengontrol halusinasi: bercakap-cakapSesi V: Mengontrol halusinasi: minum obat teratur
Sesi I: Mengidentifikasi aspek positifSesi II: Melatih kemampuan dan aspek positif
TAK stimulasi sensori adalah TAK dengan fokus memberikan stimulasi kepada pasien agar memberikan respon yang adekuat
Indikasi :Isolasi sosialHarga diri rendahKurang komunikasi verbal
Pasien mampu berespon terhadap suara yang didengarPasien berespon terhadap gambar yang dilihatPasien mengekspresikan perasaan melalui gambar
Dalam terapi aktivitas kelompok di masyarakat ada 3 sesi yang bisa diterapkan meliputi:Sesi I: Stimulasi sensori; musikSesi II: MenggambarSesi III: menonton TV/Video
Apapun terapi digunakan secara tepat mempercepat kesembuhan klienGunakan TAK yang sesuai dengan masalah yang dialami Proses pelaksanaan masing-masing sesi TAK tersebut dapat dibaca dalam Buku;Keperawatan Jiwa TAK; Budi Anna Keliat dan Akemat, 2005
Thank you..