Post on 29-Jan-2016
description
TEORI-TEORI KOMUNIKASIDibuat oleh : Fajar Maynard (15512001)
Teori komunikasi pertama kali dikembangkan oleh Laswell. Teori ini mengatakan bahwa komunikasi memiliki lima unsur, yaitu : komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Bagan dari kelima unsur komunikasi diperlihatkan dalam gambar di bawah ini.
TEORI KEBUTUHAN MASLOW
Manusia adalah makhluk sosial yang
berkeinginan. Ia selalu menginginkan
lebih banyak keinginan terus menerus,
baru berhenti jika akhir hayatnya tiba.
Suatu kebutuhan yang telah
dipuaskan tidak menjadi alat motivasi
bagi pelakunya, hanya kebutuhan
yang belum terpenuhi yang menjadi
alat motivasi.
Komunikasi merupakan kebutuhan
manusia sebagai cara dalam
keberlangsungan hidup (survive)
TEORI SPIRAL OF SILENCE
Teori ini dikemukakan oleh
Elizabeth Noelle Neuman
(1976), berkaitan dengan
pertanyaan bagaimana
terbentuknya pendapat
umum. Dari teori ini,
dijelaskan kecenderungan
orang untuk
menyembunyikan
pendapatnya, pilihannya
ataupun pandangannya
manakala berada pada
kelompok minoritas.
TEORI KONFLIK
Menurut Coser, konflik dapat bersifat
fungsional secara positif maupun negatif.
Fungsional secara positif apabila konflik
tersebut berdampak memperkuat
kelompok, sebaliknya bersifat negatif
apabila bergerak melawan struktur.
Dalam kaitannya dengan sistem nilai
yang ada dalam masyarakat, konflik
bersifat fungsional negatif apabila
menyerang suatu nilai inti. Dalam hal
konflik antara suatu kelompok dengan
kelompok lain, konflik dapat bersifat
fungsional positif karena akan membantu
pemantapan batas – batas struktural dan
mempertinggi integrasi dalam kelompok.
TEORI DEPENDENSI MEDIA MASSA
Teori ini dikembangkan oleh Sandra
Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer
(1976), yang memfokuskan pada
kondisi struktural suatu masyarakat
yang mengatur kecenderungan
terjadinya suatu efek media massa.
Teori ini berangkat dari sifat masyarakat
modern, dimana media massa diangap
sebagai sistem informasi yang memiliki
peran penting dalam proses
memelihara, perubahan, dan konflik
pada tataran masyarakat,kelompok,
dan individu dalam aktivitas sosial.
TEORI KRITIS DAN INTERPRETIF
Jenis teori ini berkembang dari tradisi
sosiologi interpretif, yang dikembangkan oleh
Alfred Schulzt, Paul Ricour et al. sementara
teori kritis berkembang dari pemikiran Max
Weber, Marxisme dan Frankfurt School.
Teori interpretif umumnya menyadari bahwa
makna dapat berarti lebih dari apa yang
dijelaskan oleh pelaku. Jadi interpretasi
adalah suatu tindakan kreatif dalam
mengungkap kemungkinan-kemungkinan
makna.
Teori kritis berkaitan dengan cara-cara di
mana kondisi manusia mengalami kendala
dan berusaha menciptakan berbagai metode
untuk memperbaiki kehidupan manusia.
TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK (GEORGE HERBERT MEAD)
Teori Interaksionisme
Simbolik adalah sebuah
teori yang mempunyai inti
bahwa manusia bertindak
berdasarkan atas makna–
makna, dimana makna
tersebut didapatkan dari
interaksi dengan orang
lain, serta makna – makna
itu terus berkembang dan
disempurnakan pada saat
interaksi itu berlangsung.
TEORI KOMUNIKASI MASSA
Teori komunikasi massa adalah
komunikasi melalui media massa
yang ditujukan pada sejumlah
khalayak yang besar. Teori ini
secara umum memfokuskan
perhatiannya pada hal-hal yang
menyangkut struktur media,
hubungan media dan
masyarakat, hubungan antara
media dan khalayak, aspek-aspek
budaya dari komunikasi massa,
serta dampak komunikasi massa
terhadap individu
TEORI USES AND GRATIFICATIONS (KEGUNAAN DAN KEPUASAN)
Teori ini pertama kali
diperkenalkan oleh Herbert
Blumer dan Elihu Katz
(1974).Teori ini mengatakan
bahwa pengguna media
memainkan peran aktif untuk
memilih dan menggunakan
media tersebut. Dengan kata
lain, pengguna media adalah
pihak yang aktif dalam proses
komunikasi. Pengguna media
berusaha mencari sumber media
yang paling baik di dalam usaha
memenhi kebutuhannya.Artinya
pengguna media mempunyai
pilihan alternatif untuk
memuaskan kebutuhannya.
TEORI AGENDA SETTING
Agenda-setting diperkenalkan
oleh McCombs dan DL Shaw
(1972). Asumsi teori ini adalah
bahwa jika media memberi
tekanan pada suatu peristiwa,
maka media itu akan
mempengaruhi khalayak untuk
menganggapnya penting. Jadi
apa yang dianggap penting
media, maka penting juga bagi
masyarakat. Dalam hal ini media
diasumsikan memiliki efek yang
sangat kuat, terutama karena
asumsi ini berkaitan dengan
proses belajar bukan dengan
perubahan sikap dan pendapat
TEORI INTENSITAS UTAMA (DAVID 0. SEARS)
Teori ini mengemukakan
bahwa orang
memperhitungkan kerugian
dan keuntungan berbagai
tindakan, serta secara
rational mengambil
alternatif yang paling baik.
Mereka memilih mana
tindakan yang memberikan
keuntungan sebesar
mungkin
TEORI IDE DALAM PERUBAHAN SOSIAL
Alfred North Whitehead
dengan pendekatan
idenya berpandangan
antara lain: ide umum
(ideologi) selalu
mengancam tatanan
yang ada. Ide dapat
berperan sebagai
kekuatan faktor yang
mempengaruhi
perubahan sosial.
TEORI PENGHARAPAN NILAI
Philip Palmgreen berusaha
mengatasi kurangnya unsur
kelekatan yang ada dalam
teori uses and gratification
Dalam kerangka pemikiran
teori ini, kepuasan yang
anda cari dari media
ditentukan oleh sikap anda
terhadap media—
kepercayan anda tentang
apa yang suatu medium
dapat berikan kepada anda
dan evaluasi anda tentang
bahan tersebut.
TEORI HARAPAN
Teori Harapan mengusulkan
bahwa seseorang akan
memutuskan untuk bersikap
atau bertindak dengan cara
tertentu karena mereka
termotivasi untuk memilih
perilaku tertentu atas perilaku
lain karena apa yang mereka
harapkan
Motivasi perilaku pemilihan
ditentukan oleh keinginan
hasilnya.
TEORI KEBUTUHAN DAN KEPENTINGAN SOSIAL (EXPECTANCY-VALUE THEORY)
Teori ini mengemukakan
tentang komunikasi yang
meneliti pengaruh kebutuhan
personal masing-masing
orang terhadap hubungan
sosial dengan orang lain .
Mark (1978) menjelaskan
bahwa terpusatnya banyak
orang kepada satu fasilitas
dapat menyebabkan
benturan kepentingan.
TEORI DIALEKTIKA RELASIONAL
Teori dialektika relasional
merupakan sebuah teori
komunikasi yang
menyatakan bahwa hidup
berhubungan dicirikan oleh
ketegangan-ketegangan
atau konflik antar individu.
Konflik tersebut terjadi
ketika seseorang mencoba
memaksakan keinginannya
satu terhadap yang lain
TEORI KEADIKTIFAN SOSIAL (DEPENDENCY THEORY)
Teori ini menjelaskan
tentang komunikasi yang
menyatakan bahwa
semakin seseorang
tergantung pada sesuatu
untuk memenuhi
kebutuhannya, maka hal
tersebut menjadi
semakin penting untuk
orang itu.
TEORI GILMER
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah kesempatan untuk maju, keamanan kerja, gaji, perusahaan dan manajemen, faktor intrinsik dan pekerjaan, kondisi kerja, aspek sosial dalam pekerjaan, komunikasi, dan fasilitas
TEORI PERSEPSI
Persepsi merupakan proses manusia memilah, mengatur, dan mengartikan
segala informasi dari lingkungan (Schermerhorn, Hunt, dan Osborn, 2005).
Informasi tersebut diperoleh menggunakan panca indar manusia:
penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, dan peraba. Persepsi
berperan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan sesorang.
Oleh karena itu, teori persepsi terkait dengan motif tindakan.
TEORI PERSAMAAN DERAJAT
Sifat perhubungan antara manusia
dan lingkungan masyarakat pada
umumnya adalah tibal balik, artinya
orang seorang itu sebagai anggota
masyarakatnya, mempunyai hak
dan kewajiban, baik terhadap
masyarakat maupun terhadap
pemerintah dan Negara. Di dalam
susunan Negara modern ha-hak dan
kebebasan-kebebasan asasi
manusia dilindungi oleh undang-
undang dan menjadi hukum positif
TEORI KONSPIRASI
Sebuah teori yang merinci
keterlibatan dua orang atau
lebih yang secara rahasia
berkomplot untuk melakukan
tindakan atau serangkaian
tindakan yang merugikan
kepentingan publik dan
bersekongkol untuk
menutupi/menyembunyikan
tindakan tindakan mereka dari
media dan otoritas lainnya.
TEORI KEBUTUHAN INFORMASI
Setiap orang membutuhkan
informasi sebagai bagian
dari tuntutan kehidupannya,
penunjang kegiatannya, dan
pemenuhan kebutuhannya.
Rasa ingin tahu seseorang
timbul karena ia ingin selalu
berusaha menambah
pengetahuannya (Krech,
Crutchfield, dan Ballachey)
TEORI PENGUATAN
Teori ini berfokus pada kondisi
lingkungan eksternal dan
konsekuensinya bagi individu.
Menurut teori ini, perilaku memberi
hasil yang menyenangkan akan di
ulangi lagi, sedangkan perilaku yang
tidak menyenangkan tidak akan di
ulang. Jadi ada suatu penguatan yang
positif yaitu hasil menyenangkan dan
penguatan yang negatif yaitu hasil
tidak menyenangkan.(B.F.Skinner)
TEORI BEHAVIORISME (JOHN B. WATSON)
Watson juga dengan tegas
menolak pengaruh naluri
(instinct) dan kesadaran
terhadap perilaku. Jadi setiap
perilaku dapat dipelajari
menurut hubungan stimulus -
respons.
Menurut teori ini, semua perilaku,
termasuk tindak balas (respons)
ditimbulkan oleh adanya
rangsangan (stimulus). Jika
rangsangan telah diamati dan
diketahui maka gerak balas pun
dapat diprediksikan.
TEORI KONSTRUKTVISME (JEAN PIAGET DAN LEU VYGOTSKI)
Ahli kontruktivisme
menyatakan bahwa
manusia membentuk versi
mereka sendiri terhadap
kenyataan, mereka
menggandakan beragam
cara untuk mengetahui dan
menggambarkan sesuatu
untuk mempelajari
pemerolehan bahasa
pertama dan kedua.
TEORI INOKULASI (INNOCULATION THEORY)
Orang yang tidak memiliki
informasi mengenai suatu hal
atau tidak menyadari posisi
mengenai hal tersebut, maka ia
akan lebih mudah untuk
dipersuasi atau dibujuk. Suatu
cara untuk membuatnya agar
tidak mudah kena pengaruh
adalah ”menyuntiknya seperti
vaksinisasi” dengan
argumentasi balasan
(counterarguments).
TEORI KULTIVASI (CULTIVATION THEORY)
Teori Kultivasi pada dasarnya
menyatakan bahwa para pecandu
(penonton berat/heavy viewers)
televisi membangun keyakinan yang
berlebihan bahwa “dunia itu sangat
menakutkan” . Hal tersebut
disebabkan keyakinan mereka
bahwa “apa yang mereka lihat di
televisi” yang cenderung banyak
menyajikan acara kekerasan adalah
“apa yang mereka yakini terjadi juga
dalam kehidupan sehari-hari”.
STANDPOINT THEORY
Teori ini menjelaskan bahwa
pengalaman individu,
pengetahuan, dan perilaku
komunikasi sebagian besar
dibentuk oleh kelompok sosial
dimana mereka aktif (Wood, J.
T.,1982 dalam West, R., &
Turner, L. H., 2000). Dari
sinilah kita dapat menarik
kerangka tentang sistematika
pengaruh kekuatan pembentuk
identitas.
TEORI CLASSICAL CONDITIONING (PAVLOV DAN WATSON)
Menurut teori conditioning (Ivan
Petrovich Pavlo:1849-
1936), belajar adalah suatu proses
perubahan yang terjadi karena ada
nya syarat‑syarat (conditions) yang
kemudian menimbul kan reaksi
(response). Yang terpenting dalam
belajar menurut teori conditioning
ialah adanya latihan‑latihan yang
kontinu. Yang diutama kan dalam teori
ini ialah hal belajar yang terjadi
secara otomatis.
TEORI NORMA BUDAYA (CULTURAL NORMS THEORY)
Teori norma budaya menurut Melvin DeFleur hakikatnya adalah bahwa media massa melalui penyajiannya yang selektif dan penekanannya pada tema-tema tertentu, menciptakan kesan-kesan pada khalayak dimana norma-norma budaya umum mengenai topik yang diberi bobot itu dibentuk dengan cara-cara tertentu.