Teori-Teori Komunikasi

32
TEORI-TEORI KOMUNIKASI Dibuat oleh : Fajar Maynard (15512001)

description

yoot

Transcript of Teori-Teori Komunikasi

Page 1: Teori-Teori Komunikasi

TEORI-TEORI KOMUNIKASIDibuat oleh : Fajar Maynard (15512001)

Page 2: Teori-Teori Komunikasi

Teori komunikasi pertama kali dikembangkan oleh Laswell. Teori ini mengatakan bahwa komunikasi memiliki lima unsur, yaitu : komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Bagan dari kelima unsur komunikasi diperlihatkan dalam gambar di bawah ini.

Page 3: Teori-Teori Komunikasi

TEORI KEBUTUHAN MASLOW

Manusia adalah makhluk sosial yang

berkeinginan. Ia selalu menginginkan

lebih banyak keinginan terus menerus,

baru berhenti jika akhir hayatnya tiba.

Suatu kebutuhan yang telah

dipuaskan tidak menjadi alat motivasi

bagi pelakunya, hanya kebutuhan

yang belum terpenuhi yang menjadi

alat motivasi.

Komunikasi merupakan kebutuhan

manusia sebagai cara dalam

keberlangsungan hidup (survive)

Page 4: Teori-Teori Komunikasi

TEORI SPIRAL OF SILENCE

Teori ini dikemukakan oleh

Elizabeth Noelle Neuman

(1976), berkaitan dengan

pertanyaan bagaimana

terbentuknya pendapat

umum. Dari teori ini,

dijelaskan kecenderungan

orang untuk

menyembunyikan

pendapatnya, pilihannya

ataupun pandangannya

manakala berada pada

kelompok minoritas.

Page 5: Teori-Teori Komunikasi

TEORI KONFLIK

Menurut Coser, konflik dapat bersifat

fungsional secara positif maupun negatif.

Fungsional secara positif apabila konflik

tersebut berdampak memperkuat

kelompok, sebaliknya bersifat negatif

apabila bergerak melawan struktur.

Dalam kaitannya dengan sistem nilai

yang ada dalam masyarakat, konflik

bersifat fungsional negatif apabila

menyerang suatu nilai inti. Dalam hal

konflik antara suatu kelompok dengan

kelompok lain, konflik dapat bersifat

fungsional positif karena akan membantu

pemantapan batas – batas struktural dan

mempertinggi integrasi dalam kelompok.

Page 6: Teori-Teori Komunikasi

TEORI DEPENDENSI MEDIA MASSA

Teori ini dikembangkan oleh Sandra

Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer

(1976), yang memfokuskan pada

kondisi struktural suatu masyarakat

yang mengatur kecenderungan

terjadinya suatu efek media massa.

Teori ini berangkat dari sifat masyarakat

modern, dimana media massa diangap

sebagai sistem informasi yang memiliki

peran penting dalam proses

memelihara, perubahan, dan konflik

pada tataran masyarakat,kelompok,

dan individu dalam aktivitas sosial.

Page 7: Teori-Teori Komunikasi

TEORI KRITIS DAN INTERPRETIF

Jenis teori ini berkembang dari tradisi

sosiologi interpretif, yang dikembangkan oleh

Alfred Schulzt, Paul Ricour et al. sementara

teori kritis berkembang dari pemikiran Max

Weber, Marxisme dan Frankfurt School.

Teori interpretif umumnya menyadari bahwa

makna dapat berarti lebih dari apa yang

dijelaskan oleh pelaku. Jadi interpretasi

adalah suatu tindakan kreatif dalam

mengungkap kemungkinan-kemungkinan

makna.

Teori kritis berkaitan dengan cara-cara di

mana kondisi manusia mengalami kendala

dan berusaha menciptakan berbagai metode

untuk memperbaiki kehidupan manusia.

Page 8: Teori-Teori Komunikasi

TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK (GEORGE HERBERT MEAD)

Teori Interaksionisme

Simbolik adalah sebuah

teori yang mempunyai inti

bahwa manusia bertindak

berdasarkan atas makna–

makna, dimana makna

tersebut didapatkan dari

interaksi dengan orang

lain, serta makna – makna

itu terus berkembang dan

disempurnakan pada saat

interaksi itu berlangsung.

Page 9: Teori-Teori Komunikasi

TEORI KOMUNIKASI MASSA

Teori komunikasi massa adalah

komunikasi melalui media massa

yang ditujukan pada sejumlah

khalayak yang besar. Teori ini

secara umum memfokuskan

perhatiannya pada hal-hal yang

menyangkut struktur media,

hubungan media dan

masyarakat, hubungan antara

media dan khalayak, aspek-aspek

budaya dari komunikasi massa,

serta dampak komunikasi massa

terhadap individu

Page 10: Teori-Teori Komunikasi

TEORI USES AND GRATIFICATIONS (KEGUNAAN DAN KEPUASAN)

Teori ini pertama kali

diperkenalkan oleh Herbert

Blumer dan Elihu Katz

(1974).Teori ini mengatakan

bahwa pengguna media

memainkan peran aktif untuk

memilih dan menggunakan

media tersebut. Dengan kata

lain, pengguna media adalah

pihak yang aktif dalam proses

komunikasi. Pengguna media

berusaha mencari sumber media

yang paling baik di dalam usaha

memenhi kebutuhannya.Artinya

pengguna media mempunyai

pilihan alternatif untuk

memuaskan kebutuhannya.

Page 11: Teori-Teori Komunikasi

TEORI AGENDA SETTING

Agenda-setting diperkenalkan

oleh McCombs dan DL Shaw

(1972). Asumsi teori ini adalah

bahwa jika media memberi

tekanan pada suatu peristiwa,

maka media itu akan

mempengaruhi khalayak untuk

menganggapnya penting. Jadi

apa yang dianggap penting

media, maka penting juga bagi

masyarakat. Dalam hal ini media

diasumsikan memiliki efek yang

sangat kuat, terutama karena

asumsi ini berkaitan dengan

proses belajar bukan dengan

perubahan sikap dan pendapat

Page 12: Teori-Teori Komunikasi

TEORI INTENSITAS UTAMA (DAVID 0. SEARS)

Teori ini mengemukakan

bahwa orang

memperhitungkan kerugian

dan keuntungan berbagai

tindakan, serta secara

rational mengambil

alternatif yang paling baik.

Mereka memilih mana

tindakan yang memberikan

keuntungan sebesar

mungkin

Page 13: Teori-Teori Komunikasi

TEORI IDE DALAM PERUBAHAN SOSIAL

Alfred North Whitehead

dengan pendekatan

idenya berpandangan

antara lain: ide umum

(ideologi) selalu

mengancam tatanan

yang ada. Ide dapat

berperan sebagai

kekuatan faktor yang

mempengaruhi

perubahan sosial.

Page 14: Teori-Teori Komunikasi

TEORI PENGHARAPAN NILAI

Philip Palmgreen berusaha

mengatasi kurangnya unsur

kelekatan yang ada dalam

teori uses and gratification

Dalam kerangka pemikiran

teori ini, kepuasan yang

anda cari dari media

ditentukan oleh sikap anda

terhadap media—

kepercayan anda tentang

apa yang suatu medium

dapat berikan kepada anda

dan evaluasi anda tentang

bahan tersebut.

Page 15: Teori-Teori Komunikasi

TEORI HARAPAN

Teori Harapan mengusulkan

bahwa seseorang akan

memutuskan untuk bersikap

atau bertindak dengan cara

tertentu karena mereka

termotivasi untuk memilih

perilaku tertentu atas perilaku

lain karena apa yang mereka

harapkan

Motivasi perilaku pemilihan

ditentukan oleh keinginan

hasilnya.

Page 16: Teori-Teori Komunikasi

TEORI KEBUTUHAN DAN KEPENTINGAN SOSIAL (EXPECTANCY-VALUE THEORY)

Teori ini mengemukakan

tentang komunikasi yang

meneliti pengaruh kebutuhan

personal masing-masing

orang terhadap hubungan

sosial dengan orang lain .

Mark (1978) menjelaskan

bahwa terpusatnya banyak

orang kepada satu fasilitas

dapat menyebabkan

benturan kepentingan.

Page 17: Teori-Teori Komunikasi

TEORI DIALEKTIKA RELASIONAL

Teori dialektika relasional

merupakan sebuah teori

komunikasi yang

menyatakan bahwa hidup

berhubungan dicirikan oleh

ketegangan-ketegangan

atau konflik antar individu.

Konflik tersebut terjadi

ketika seseorang mencoba

memaksakan keinginannya

satu terhadap yang lain

Page 18: Teori-Teori Komunikasi

TEORI KEADIKTIFAN SOSIAL (DEPENDENCY THEORY)

Teori ini menjelaskan

tentang komunikasi yang

menyatakan bahwa

semakin seseorang

tergantung pada sesuatu

untuk memenuhi

kebutuhannya, maka hal

tersebut menjadi

semakin penting untuk

orang itu.

Page 19: Teori-Teori Komunikasi

TEORI GILMER

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah kesempatan untuk maju, keamanan kerja, gaji, perusahaan dan manajemen, faktor intrinsik dan pekerjaan, kondisi kerja, aspek sosial dalam pekerjaan, komunikasi, dan fasilitas

Page 20: Teori-Teori Komunikasi

TEORI PERSEPSI

Persepsi merupakan proses manusia memilah, mengatur, dan mengartikan

segala informasi dari lingkungan (Schermerhorn, Hunt, dan Osborn, 2005).

Informasi tersebut diperoleh menggunakan panca indar manusia:

penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, dan peraba. Persepsi

berperan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan sesorang.

Oleh karena itu, teori persepsi terkait dengan motif tindakan.

Page 21: Teori-Teori Komunikasi

TEORI PERSAMAAN DERAJAT

Sifat perhubungan antara manusia

dan lingkungan masyarakat pada

umumnya adalah tibal balik, artinya

orang seorang itu sebagai anggota

masyarakatnya, mempunyai hak

dan kewajiban, baik terhadap

masyarakat maupun terhadap

pemerintah dan Negara. Di dalam

susunan Negara modern ha-hak dan

kebebasan-kebebasan asasi

manusia dilindungi oleh undang-

undang dan menjadi hukum positif

Page 22: Teori-Teori Komunikasi

TEORI KONSPIRASI

Sebuah teori yang merinci

keterlibatan dua orang atau

lebih yang secara rahasia

berkomplot untuk melakukan

tindakan atau serangkaian

tindakan yang merugikan

kepentingan publik dan

bersekongkol untuk

menutupi/menyembunyikan

tindakan tindakan mereka dari

media dan otoritas lainnya.

Page 23: Teori-Teori Komunikasi

TEORI KEBUTUHAN INFORMASI

Setiap orang membutuhkan

informasi sebagai bagian

dari tuntutan kehidupannya,

penunjang kegiatannya, dan

pemenuhan kebutuhannya.

Rasa ingin tahu seseorang

timbul karena ia ingin selalu

berusaha menambah

pengetahuannya (Krech,

Crutchfield, dan Ballachey)

Page 24: Teori-Teori Komunikasi

TEORI PENGUATAN

Teori ini berfokus pada kondisi

lingkungan eksternal dan

konsekuensinya bagi individu.

Menurut teori ini, perilaku memberi

hasil yang menyenangkan akan di

ulangi lagi, sedangkan perilaku yang

tidak menyenangkan tidak akan di

ulang. Jadi ada suatu penguatan yang

positif yaitu hasil menyenangkan dan

penguatan yang negatif yaitu hasil

tidak menyenangkan.(B.F.Skinner)

Page 25: Teori-Teori Komunikasi

TEORI BEHAVIORISME (JOHN B. WATSON)

Watson juga dengan tegas

menolak pengaruh naluri

(instinct) dan kesadaran

terhadap perilaku. Jadi setiap

perilaku dapat dipelajari

menurut hubungan stimulus -

respons.

Menurut teori ini, semua perilaku,

termasuk tindak balas (respons)

ditimbulkan oleh adanya

rangsangan (stimulus). Jika

rangsangan telah diamati dan

diketahui maka gerak balas pun

dapat diprediksikan.

Page 26: Teori-Teori Komunikasi

TEORI KONSTRUKTVISME (JEAN PIAGET DAN LEU VYGOTSKI)

Ahli kontruktivisme

menyatakan bahwa

manusia membentuk versi

mereka sendiri terhadap

kenyataan, mereka

menggandakan beragam

cara untuk mengetahui dan

menggambarkan sesuatu

untuk mempelajari

pemerolehan bahasa

pertama dan kedua.

Page 27: Teori-Teori Komunikasi

TEORI INOKULASI (INNOCULATION THEORY)

Orang yang tidak memiliki

informasi mengenai suatu hal

atau tidak menyadari posisi

mengenai hal tersebut, maka ia

akan lebih mudah untuk

dipersuasi atau dibujuk. Suatu

cara untuk membuatnya agar

tidak mudah kena pengaruh

adalah ”menyuntiknya seperti

vaksinisasi” dengan

argumentasi balasan

(counterarguments).

Page 28: Teori-Teori Komunikasi

TEORI KULTIVASI (CULTIVATION THEORY)

Teori Kultivasi pada dasarnya

menyatakan bahwa para pecandu

(penonton berat/heavy viewers)

televisi membangun keyakinan yang

berlebihan bahwa “dunia itu sangat

menakutkan” . Hal tersebut

disebabkan keyakinan mereka

bahwa “apa yang mereka lihat di

televisi” yang cenderung banyak

menyajikan acara kekerasan adalah

“apa yang mereka yakini terjadi juga

dalam  kehidupan sehari-hari”.

Page 29: Teori-Teori Komunikasi

STANDPOINT THEORY

Teori ini menjelaskan bahwa

pengalaman individu,

pengetahuan, dan perilaku

komunikasi sebagian besar

dibentuk oleh kelompok sosial

dimana mereka aktif (Wood, J.

T.,1982 dalam West, R., &

Turner, L. H., 2000). Dari

sinilah kita dapat menarik

kerangka tentang sistematika

pengaruh kekuatan pembentuk

identitas.

Page 30: Teori-Teori Komunikasi

TEORI CLASSICAL CONDITIONING (PAVLOV DAN WATSON)

Menurut teori conditioning (Ivan

Petrovich Pavlo:1849-

1936), belajar adalah suatu proses

perubahan yang terjadi karena ada

nya syarat‑syarat (conditions) yang

kemudian menimbul kan reaksi

(response). Yang terpenting dalam

belajar menurut teori conditioning

ialah adanya latihan‑latihan yang

kontinu. Yang diutama kan dalam teori

ini ialah hal belajar yang terjadi

secara otomatis.

Page 31: Teori-Teori Komunikasi

TEORI NORMA BUDAYA (CULTURAL NORMS THEORY)

Teori norma budaya menurut Melvin DeFleur hakikatnya adalah bahwa media massa melalui penyajiannya yang selektif dan penekanannya pada tema-tema tertentu, menciptakan kesan-kesan pada khalayak dimana norma-norma budaya umum mengenai topik yang diberi bobot itu dibentuk dengan cara-cara tertentu.

Page 32: Teori-Teori Komunikasi