Telaah Laporan

Post on 25-Oct-2015

84 views 6 download

description

Telaah Laporan

Transcript of Telaah Laporan

Penilaian Mandiri Kualitas Data Rutin (PMKDR)

Sistem Informasi Kesehatan

Disampaikan pada :Pelatihan PMKDR

Hotel Aryaduta, Makasar, 10-12 April 2013

1

TUJUAN PELATIHAN

2

ISI MATERI PELATIHAN

Materi Inti 1 Pengukuran Kualitas Data Melalui Telaah Laporan1 Konsep PMKDR

2 Pengukuran kelengkapan data

3 Pengukuran akurasi data

4 Pengukuran konsistensi internal data

5 Pengukuran konsistensi eksternal data

Dilengkapi…Latihan praktik Komputer

3

Pokok Bahasan 1.

KONSEP PMKDR

5

Tujuan Umum PMKDR

Meningkatkan kualitas data sehingga data dapat menjadi

landasan bukti/fakta, yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung sistem pemantauan dan evaluasi

dan perencanaan serta pengambilan kebijakan

6

Tujuan Khusus PMKDR

1. Meningkatkan kualitas data.2. Menerapkan penilaian laporan data rutin,

verifikasi data, dan penilaian sistem pemantauan dalam pengukuran kualitas data.

3. Meningkatkan akurasi dan kelengkapan data program kesehatan untuk tindakan lanjut di setiap jenjang administrasi

7

Ruang Lingkup PMKDR

8

TELAAH LAPORAN RUTIN:

1. KELENGKAPAN 2. AKURASI

3. KONSISTENSI (INTERNAL& EKSTERNAL)

9

Pelaksanaan telaah laporan rutin

Dilaksanakan oleh staf program atau petugas SIK terhadap data yang dilaporkan oleh unit yang lebih rendah (pusat menilai provinsi, provinsi menilai kab/kota, dan kab/kota menilai puskesmas)

Penilaian dilakukan terhadap keseluruhan unit (tidak dilakukan pengambilan sampel).

10

PERSIAPAN TELAAH LAPORAN RUTIN

Sebelum melakukan telaah laporan, persiapkan hal berikut …..

1 Menetapkan Program dan Indikator serta definisi operasional indikator yang akan ditelaah laporannya (misal program KIA: indikator Linakes dan K1)(misal program TB: indikator CNR)

2 Data bulanan: cakupan dan tanggal laporan masuk3 Data tahunan: 1.Data sasaran (estimasi maupun riil)

2.Data cakupan 3 th terakhir

3.Data cakupan hasil survei (jika ada) 11

Pokok Bahasan 2.

PENGUKURAN KELENGKAPAN:

1. Kelengkapan unit melapor2. Ketepatan waktu melapor

12

13

14

Contoh penyajian kelengkapan laporan & ketepatan waktu melapor

15

Kelengkapan melapor bervariasi (61-85%). Secara Nasional kelengkapan unit melapor sudah baik (81%).

Ketepatan waktu melapor bervariasi (39-85%). Secara Nasional ketepatan waktu melapor masih kurang (73%).

Pokok Bahasan 3.

PENGUKURAN AKURASI DATA:

Tidak adanya data pencilan

16

17

Catatan: 1) Data pencilan dapat terjadi jika program tidak berjalan dengan optimal, cakupan terlalu rendah. 2) Data pencilan dapat terjadi jika ada wabah atau KLB atau penyakit yang dipengaruhi oleh musim, sehingga cakupan terlalu tinggi. 3) Untuk memastikan penyebab pencilan harus dilakukan verifikasi data, karena ukuran kualitas data menurut pencilan sangat subjektif, bisa jadi data pencilan adalah data yang benar

Contoh penyajian akurasi data

18

Rata-rata cakupan imunisasi 64% (garis Biru). Sebagian besar berkisar antara 50% sd 75% (garis Hijau). Ada 3 provinsi cakupannya terlalu rendah, 2 provinsi di bawah 2SD (dibawah garis merah-1B) Sulut dan Malut dan 1 provinsi dibawah 2SD (dibawah garis merah-2B) yaitu Sulsel. Perlu dilakukan verifikasi data di tiga provinsi tersebut untuk memastikan penyebabnya

Pokok Bahasan 4.

PENGUKURAN KONSISTENSI INTERNAL:

1.Konsistensi dari tahun ke tahun

2. Konsistensi antar indikator19

20

2.Konsistensi Antar Indikator

21

dievaluasiyangTBbarukasusabsolutJumlah

tercatatyangTBbarukasusabsolutJumlah

.__.__

.__.__

Jenis Program & Konsistensi Antar Indikator

22

Jenis Program

Konsistensi dari tahun ke tahun

Konsistensi antar indikator

TB Capaian CNR Kasus Baru TB

Jumlah absolut kasus Baru TB yang tercatat dibagi dengan jumlah absolut kasus Baru TB yang dievaluasi

Imunisasi Cakupan DPT3/DPT-HB3

Jumlah DPT3/DPT-HB3 dengan DPT1

KIA Cakupan Linakes Jumlah Linakes dengan K1Gizi Cakupan D/S Jumlah D dengan jumlah N

Catatan: Pemilihan indikator untuk diperbandingkan merupakan hasil kesepakatan, indikator tersebut dapat diganti untuk disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing program

Contoh penyajian konsistensi dari tahun ke tahun

23

Rata-rata rasio CNR TB adalah 1,1 atau meningkat 10% dibanding 3 tahun sebelumnya. 4 provinsi meningkat tajam (Jambi, Bengkulu, Sultra, dan Maluku). 4 provinsi menurun tajam (Banten, DKI, Bali, dan Papua). Perlu dilakukan verifikasi 8 provinsi tersebut.

Rasio capaian CNR kasus baru TB tahun 2011 terhadap capaian 3 tahun terakhir (2008-2010)

Contoh penyajian konsistensi antar indikator

24

Rata-rata rasio evaluasi adalah 75% (garis biru). Ada 2 provinsi yang sangat tinggi (DIY dan Sulsel). Ada 3 provinsi yang sangat rendah (Sumbar, Sulteng, dan Sulbar.) ke-5 provinsi tersebut perlu diverifikasi untuk memastikan kualitas datanya

Rasio Kasus Baru TB yang tercatat terhadap Kasus Baru TB yang dievaluasi

Pokok Bahasan 5.

PENGUKURAN KONSISTENSI EKSTERNAL:

1.Konsistensi Data Sasaran Program+

2. Konsistensi Data Cakupan Program ++

Catatan: +Hanya relevan jika ada angka sasaran yg berbeda ++Hanya relevan untuk provinsi dan kab yang ada data survei

25

Tidak relevan untuk TB dan program lain yang sasarannya dihitung di tingkat nasional dan digunakan seragam seluruh Indonesia 26

Tidak relevan untuk TB dan program lain yang tidak memiliki data survei 27

Contoh penyajian konsistensi sasaran program

Rasio Sasaran Bayi Dibanding Angka Proyeksi

Rata-rata rasio sasaran bayi dibanding angka proyeksi adalah 0,98 (garis Biru) artinya sasaran bayi hampir sama dengan angka proyeksi. 5 provinsi sasaran bayinya terlalu tinggi (Kepri, Jambi, Sumsel, Lampung, dan Sulbar). 3 provinsi sasaran bayinya terlalu rendah (DKI, Jatim, dan Malut). Ke-8 Provinsi tersebut harus diverifikasi. 28

Contoh penyajian konsistensi cakupan program

Rata-rata rasio adalah 1,1 (garis Biru) artinya cakupan imunisasi laporan rutin lebih tinggi 10% dari data survei. 2 kabupaten memiliki rasio terlalu tinggi (Wleri dan Sempur). 2 kabupaten memiliki rasio terlalu rendah (Pisangan dan Sentulan). Ke-4 kabupaten tersebut perlu diverifikasi untuk mengetahui penyebab terlalu tingginya perbedaan dengan data survei 29

Rasio Cakupan Imunisasi laporan rutin dibanding hasil survei di Provinsi X tahun

2010

Contoh penyajian konsistensi cakupan program

Perbandingan cakupan Imunisasi laporan rutin dibanding hasil survei ditampilkan dalam nilai sesungguhnya 30

Perbandingan Cakupan Imunisasi laporan rutin dibanding hasil survei

Laporan Rutin terlalu tinggiLaporan Rutin terlalu rendah

Laporan rutin tahun 2000 – 2010 vs hasil survei tahun 2005 dan 2007. Tahun 2005 cakupan K1 laporan rutin lebih tinggi, namun

tahun 2007 laporan data rutin sama dengan data survei. Dapat disimpulkan kualitas data rutin cukup baik. 31

Perbandingan Cakupan K1 Laporan Rutin dengan Hasil Survei di Wilayah X

RANGKUMAN

Pengukuran Kualitas Data Melalui Telaah Laporan Rutin …..

1 Konsep PMKDR

2 Pengukuran kelengkapan data

3 Pengukuran akurasi data

4 Pengukuran konsistensi internal data

5 Pengukuran konsistensi eksternal data

32

TERIMAKASIH

33

PERSIAPAN VERIFIKASI DATA

Sebelum melakukan Verifikasi data, persiapkan hal berikut …..

1 Menetapkan Program dan Indikator serta definisi operasional dan sumber data (mekanisme pencatatan/pelaporan) (misal program KIA; indikator Linakes dan K1)

2 Data bulanan: 1.Data laporan masuk di Dinkes (dari Puskesmas yg dikunjungi)2.Data hasil verifikasi (dari Puskesmas yang dikunjungi)

3 Data tahunan: Jumlah penduduk dari Puskesmas

34