Post on 16-Apr-2017
Panorek Panagrafi
DEFINISI PANORAMIC
Panoramic berasal dari kata Panorama, artinya pandangan yang tak terhalang dari berbagai arah untuk melihat suatu bayangan atau obyek.
Dental / gigi seringnya tertutup oleh tulang maxilla dan mandibula. Radiografi panoramic dapat membuat foto gigi, tanpa tertutupi / overlaping dengan tulang-tulang tersebut.
Hystory (dr. H. Numata, 1934)
• Film diletakkan didalam mulut ( upper or lower jaw )
• Digunakan pesawat yang memutari rahang pasien
• Eksposi selama pesawat bergerak
• Berkas sinar keluar melalui celah sempit
Hystory ( Patero, 1949)
• melakukan penelitian terhadap pemeriksaan parabolografi tetapi dengan menggunakan film extra oral
• Pada metode ini film-kaset dan pasien diatur dalam kecepatan yang sama, sumber radiasi tetap
• Pada teknik ini memungkinkan rahang yang melengkung dapat dilihat secara datar/lurus seperti pada panoramic
• Dinamakan teknik Pantomografi;• Panoramic : pandangan yang tak terhalang dari semua
arah• Tomografi : teknik x-ray untuk membuat radiograf pada
kedalaman tertentu, tanpa adanya intervensi jaringan diatas maupun dibawahnya
Hystory (Watson & Son Lth. Berkolaborasi dengan Dr.
Blackman)
• mengkomersilkan pantomograph, yang diberi nama
Rotograph; yaitu rotary radiograf dengan cara
merotasikan pasien dan kurva film secara simultan
dengan arah yang berlawanan, sementara sumber
radiasi tetap.
• Pada pesawat ini hanya bagian yang mempunyai jarak
yang tetap dari film yang dapat digambarkan secara
baik
Panorex I• Pada sistem ini tabung sinar-X dan film hoder berotasi secara
berlawanan, kepala pasien / obyek tetap
• Film yang digunakan jenisnya flat
• Ada 2 kali rotasi; setelah salah satu sisi dari rahang difoto, mesin
berhenti.
• Pasien secara manual diposisikan lagi pada sisi yang lain, eksposi
dilanjutkan.
• Ada 2 kolimator slit (celah sempit)
1.satu antara tube head dan pasien
2.satu antara pasien dan kaset
• Karena mesin sempat berhensti sebentar, maka pada gambarnya ada
bagian putih pada tengah film (gbar tdk tersambung secara sempurna)
Panorex II
• Gambar sudah tersambung
• Pasien diam, tabung x-ray & film-kaset rotasi
mengelilingi kepala pasien
• Kaset-fim berotasi pada sumbunya dibelakang
celah sempit antara pasien dan kaset-film.
Persiapan Paisen
- Memasang Image reseptor pada unit Panorex - Posisikan tabung dan image reseptor pada posisi awal - Tempatkan chin rest dengan ketinggian sama dengan
dagu pasien
Persiapan Alat dan Bahan :
• Film panoramic mempunyai emuli photosensitive dan menggunakan
kaset yang dilengkapi IS.
• Bila film panoramic menggunakan direct exposure maka dosis pasien
lebih banyak
• Film panoramic 5 x 12 inchi (12.5 x 30 cm) atau 6 x 12 inchi (15 x 30 cm)
double emulsi, kecuali film yang terbungkus sendiri
• Rare earth screen-film; dimana exposure yang dibutuhkan lebih kecil
tanpa harus kehilangan detail bayangan
• Setiap kaset dilengkapi sepasang IS.
IS digunakan karena dapat menurunkan dosis radiasi yang diterima
pasien dan dapat menghasilkan kualitas radiograf yang baik.
Persiapan Pasien
• Lepaskan bahan kaca dan metalik pada bagian kepala dan leher
tindik hidung, anting, kaca mata, barang-barang lain yang dapat
diproyeksi kan pada gambar,
seperti : alat bantu dengar,
• penjepit rambut, permen karet, dll)
• Gigi palsu (seluruh atau sebagian)
• Jaket atau sweater dilepas
• Disarankan pasien menggunakan lead apron selama pemeriksaan
• slayer, kalung
Posisioning Pemotretan
PP : - erect
PO : - Pasien berdiri tegap.
- dagu diatur menunduk sehingga IOML paralel terhadap garis horisontal.
- Bidang occusal menyudut 100 garis horisontal (postero anterior)
- MSP kepala diatur pada pertengahan penopang dagu.
- Gigi depan pasien menggigit Bite block.
- Pasien diminta mengatupkan kedua bibir, dan lidah berada pada langit-
langit mulut.
Pengaturan
CP CRFFD
(cm)
Faktor eksposi
kV mA
Menuju bidang
occusal gigi.
arah sumbu sinar
menyudut ke
cepalad sesuai
bidang occusal.
40 cm
70-90 15
KRITERIA RADIOGRAF
- Gigi tampak terpisah dengan gigi yang lain
- Tampak mandibula, TMJ, nasal fossa, sinus maxsilaris,
- Maxila, dan zygomatic arch.
KRITERIA RADIOGRAF
- Gigi tampak terpisah dengan gigi yang lain
- Tampak mandibula, TMJ, nasal fossa, sinus maxsilaris,
- Maxila, dan zygomatic arch.
Struktur gambar yang diperlihatkan
- Tampak gigi, rahang bawah, TMJ, fossa nasal, sinus maksilaris,
lengkungan zigomatikum, dan maksila. Vertebrae servikal
juga diperlihatkan
Catatan
- Ketika TMJ harus diperlihatkan, panorex kedua diambil dengan
mulut terbuka dan memerlukan bite blok yang lebih besar yang
ditempatkan diantara gigi pasien.
Mandibula divisualisasikan tanpa rotasi atau miring, diindikasikan :
- TMJ berada pada bidang horisontal yang sama dalam gambaran
- Ramus dan posterior gigi mengalami magnifikasi yang sama besar
di setiap sisi gambar
- Gambaran tajam : Gigi anterior dan posterior dengan pembesaran
yang seragam
Posisi pasien yang benar diindikasikan sbb :
- Simpisis mandibula diproyeksikan sedikit dibawah sudut mandibula
- Bentuk rahang oval
- Bidang Occlusal sejajar dengan sumbu panjang gambar
- Gigi atas dan bawah diposisikan agak terpisah dengan tidak
superposisi
- Vertebra servikal tidak superposisi dengan sendi TMJ
Kesalahan yang Sering Terjadi Pada Teknik Panoramic
• Hanya sekitar 20% radiograf panoramic yang bebas error,
• 80% kesalahan disebabkan karena positioning,
• 20 % karena hal teknis.
Error pada Eksposi Film dan Processing
Gambar pada panoramic dapat terlihat terang (low density),
gelap (high density),
kabur atau hanya separo bayangan yang terlihat.
Low Density, sebab:
1. kVp dan / atau mA tidak diset cukup tinggi
• Pemilihan kVp dan mA tergantung pada :
• ukuran dan bentuk kepala
• ketebalan soft tisuue pada wajah dan leher
• struktur tubuh
• ada tidaknya gigi
2. Sinar-X arahnya tidak tepat pada celah di holder kaset
3. Kombinasi screen-film yang tidak tepat
4. larutan developer yang lemah
5. waktu developer yang tidak cukup
6. suhu developer terlalu rendah
High density, sebab:
1. kVp dan / atau mA terlalu tinggi
2. kombinasi screen-film yang tidak tepat
(biasanya screen-film fast tidak disesuaikan
dengan pemilihan kVp dan/atau mA.
3. Developer terlalu kuat
4. Waktu pembangkitan yang lama (pada manual processing)
5. Suhu developer terlalu panas
Over-expose film masih dapat digunakan untuk diagnostik
jika dilihat dengan viewing / light case yang mempunya intenstitas
cahaya yang tinggi.