Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

22
Di Susun Oleh : KELOMPOK 4 DIII TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 2016

Transcript of Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

Page 1: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

Di Susun Oleh :

KELOMPOK 4

DIII TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2016

Page 2: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Page 3: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

Pengertian

Lopografi adalah teknik pemeriksaan secara

radiologis dari usus besar dengan

memasukkan media kontras positif ke dalam

usus melalui lubang buatan (stoma) pada

daerah abdomen.

Page 4: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Page 5: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Page 6: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

Tujuan Pemeriksaan

Lopografi adalah pemeriksaan yang

bertujuan untuk memeriksa keadaan

anatomi dan fisiologi usus besar sehingga

dapat membantu menentukan tindakan

medis selanjutnya.

Page 7: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

Indikasi Pemeriksaan

Divertikulosis , adalah timbulnya kantungbernama divertikula dalam usus besar.

Karsinoma Kolon, adalah tumbuhnya sel-selganas dipermukaan dalam usus besar ataurektum.

Abses Anorektal, adalah kumpulan nanah didaerah anus atau dubur.

Atresia Ani, adalah salah satu jenis cacatatau kelainan sejak lahir yang mengalamigangguan bentuk rektum sampai lubanganus yang tidak sempurna..

Page 8: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

Kontra Indikasi

Pemeriksaan Perforasi, adalah suatu bentuk penetrasi yang

komplek dari dinding lambung, usus halus, ususbesar akibat bocornya isi dari usus ke dalam ronggaperut.

Refleks Vagal, adalah suatu mekanisme tubuh yang ditimbulkan karena adanya rangsangan saraf vagus.

Obstruksi, adalah penyempitan dari anastomosisatau segmen dari saluran pencernaan yang menghalangi perlintasan normal bahan makananatau limbah.

Diare Akut, adalah jenis diare yang sering terjadidan biasanya disebabkan oleh infeksi usus akibatkuman, bakteri, ataupun virus pada air dan makananyang terkontaminasi

Page 9: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

Teknik Pemeriksaan

Persiapan Pasien

Bertujuan untuk membersihkankolon dari feses karena bayangan dari fesesdapat mengganggu gambaran radiograf.Untuk kasus non akut pasien diminta untukmembersihkan stoma sebelum pemeriksaan,yaitu :

1. Mengubah Pola Makanan Pasien

2. Minum Sebanyak-banyaknya

3. Pemberian Obat pencahar

Page 10: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

Persiapan Alat

1. Pesawat Sinar-X

2. Kaset dan Film sesuai kebutuhan

3. Marker

4. Standar Irigator dan Irigator Set dengankateter.

5. Vaselin dan Jelly

6. Sarung Tangan

7. Penjepit atau Klem

8. Kain Kasa

9. Bengkok

10. Plester

11. Tempat mengaduk media kontras

Page 11: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

Persiapan Bahan

1. Media Kontras ( Larutan Barium dengan

konsentrasi antara 20% weight/volume dan

20gr Barium ditambah air hingga

volumenya 100 ml). Banyaknya larutan

tergantung pada panjang pendeknya kolon

distal.

2. Air hangat untuk membuat larutan Barium.

3. Vaselin atau Jelly digunakan untuk

mengurangi rasa sakit saat kateter

dimasukkan ke dalam stoma.

Page 12: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

Teknik Pemeriksaan Radiografi

Foto Polos Abdomen

Bertujuan untuk melihat persiapan pasiensudah maksimal atau belum.

Inform Consent

Dilakukan setelah dipastikan bahwapemeriksaan dapat dilanjutkan.

Pemasukan Media Kontras

Media kontras dimasukkan melalui stoma diikuti dengan fluoroscopy sampai mengisi daerahkolon dan dapat ditandai dengan keluarnya kontrasmelalui stoma. Selanjutnya pasien dirotasikan kekanan atau ke kiri serta dibuat radiograf full filling dengan posisi AP.

Page 13: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

Proyeksi Radiograf

1. Proyeksi AP

Posisi Pasien : Pasien pada posisi supine, denganbantal di kepala. Kedua tangan lurus di samping tubuhdan kedua kaki lurus ke bawah.

Posisi Objek :

- MSP tubuh pasien berada di tengah meja pemeriksaan.

- Objek diatur dengan menentukan batas atas processusxypoideus dan batas bawah adalah symphisis pubis.

- Pastikan tidak ada rotasi.

Pengaturan Sinar dan Eksposi :

- CR : Vertikal tegak lurus terhadap kaset.

- CP : Pertengahan kedua crista illiaca.

- FFD : Minimal 100 cm.

- Eksposi : Ekspirasi tahan nafas.

Page 14: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

2. Proyeksi PA

Posisi Pasien : Pasien pada posisi prone diatas meja pemeriksaan. Kedua tangan lurusdisamping atas tubuh dan kaki lurus ke bawah.

Posisi Objek :

- MSP tubuh pasien berada tepat dipertengahanmeja pemeriksaan.

- Objek diatur diatas meja pemeriksaan denganbatas atas processus xypoideus dan batasbawah sympisis pubis tidak terpotong.

Pengaturan Sinar dan Eksposi :

- CR : Vertikal tegak lurus terhadap kaset.

- CP : Pertengahan kedua crista illiaca.

- FFD : Minimal 100 cm.

Page 15: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

3. Proyeksi LPO

Posisi Pasien : Pasien diposisikan supine kemudiandirotasikan ke arah kiri kurang lebih 35 – 45 derajatterhadap meja pemeriksaan. Tangan kiri digunakanuntuk bantalan dan tangan kanan di depan tubuhberpegangan pada tepi meja pemeriksaan. Kaki kirilurus sedangkan kaki kanan di tekuk untuk fiksasi.

Posisi Objek : MSP tubuh dengan mejapemeriksaan dengan abdominal margins kiri dankanan sama jauhnya dari garis tengah mejapemeriksaan.

Pengaturan Sinar dan Eksposi :

- CR : Vertikal tegak lurus terhadap kaset.

- CP : 1-2 inchi ke arah lateral kanan dari titiktengah kedua crista illiaca.

- FFD : Minimal 100 cm.

- Eksposi : Ekspirasi tahan nafas.

Page 16: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

4. Proyeksi RPO

Posisi Pasien : Pasien diposisikan supine di atas mejapemeriksaan kemudian dirotasikan ke arah kanan kuranglebih 35 – 45 derajat terhadap meja pemeriksaan. Tangankanan lurus di samping tubuh dan tangan kiri fleksididepan tubuh berpegangan pada tepi meja pemeriksaan. Kaki kanan lurus ke bawah dan kaki kiri sedikit ditekukuntuk fiksasi.

Posisi Objek : MSP tubuh dengan meja pemeriksaan denganabdominal margins kiri dan kanan sama jauhnya dari garistengah meja pemeriksaan.

Pengaturan Sinar dan Eksposi :

CR : Vertikal tegak lurus terhadap kaset.

CP : 1-2 inchi ke arah lateral kiri dari titik tengahkedua crista illiaca.

FFD : Minimal 100 cm.

Eksposi : Ekspirasi tahan nafas.

Page 17: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

5. Proyeksi RAO

Posisi Pasien : Pasien diposisikan prone di atas meja pemeriksaanlalu pasien diposisikan 35-45 derajat terhadap meja pemeriksaan.

Posisi Objek :

MSP tubuh berada tepat di garis tengah meja pemeriksaan. Kedua tangan lurus disamping atas tubuh dan kaki luruskebawah.

Tangan kanan lurus di samping tubuh dan tangan kiri menyilangdi depan tubuh berpegangan pada tepi meja.

Kaki kanan lurus ke bawah dan kaki kiri sedikit di tekuk untukfiksasi.

Batas atas Proc. Xypoideus dan Batas bawah Sympisis Pubis.

Pengaturan Sinar dan Eksposi

CR : Vertikal tegak lurus terhadap kaset.

CP : Titik bidik pada 1-2 inchi ke arah lateral kiridari titik tengah kedua crista illiaca.

FFD : Minimal 100 cm

Eksposi : Ekspirasi tahan nafas.

Page 18: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

6. Proyeksi LAO

Posisi Pasien : Pasien diposisikan prone di atas mejapemeriksaan kemudian pasien dirotasikan 35-45 derajatterhadap meja pemeriksaan.

Posisi Objek :

MSP tubuh berada tepat digaris tengah meja pemeriksaan. Kedua tangan lurus di samping atas tubuh dan kaki lurus kebawah.

Tangan kiri lurus di samping tubuh dan tangan menyilang didepan tubuh perpegangan pada tepi meja.

Kaki kiri lurus ke bawah dan kaki kanan sedikit ditekuk untukfiksasi.

Batas atas Proc. Xypoideus dan Batas bawah Sympisis Pubis.

Pengaturan Sinar dan Eksposi

CR : Vertikal tegak lurus terhadap kaset.

CP : Titik bidik pada 1-2 inchi ke arah lateral kanan dari titik tengah kedua cristailliaca.

FFD : Minimal 100 cm.

Eksposi : Ekspirasi tahan nafas.

Page 19: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

7. Proyeksi Lateral

Posisi Pasien : Pasien diposisikan recumbent.

Posisi Objek :

- MCP tubuh pasien diatur pada pertengahan

kaset.

- Genu sedikit fleksi untuk fiksasi.

Pengaturan Sinar dan Eksposi :

- CR : Vertikal tegak lurus terhadap kaset.

- CP : Setinggi Spina Illiaca Anterior

Superior (SIAS) pada MCP pasien.

FFD : Minimal 100 cm.

Eksposi : Ekspirasi tahan nafas.

Page 20: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Page 21: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Page 22: Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi

Terimakasih…