Post on 01-Mar-2018
KULIAH 1:
INTRODUCTION
By: Rini Halila Nasution, ST, MT
TATA LETAK PABRIK
TUJUAN
Setelah mengikuti perkuliahan Tata Letak Pabrik, mahasiswa
diharapkan mampu memahami aspek-aspek yang berkaitan
dengan analisa dan penetapan lokasi pabrik, memahami metode
dan teknik perancangan tata letak fasilitas produksi secara
manual, komputasi dan software, serta permasalahan yang
berkaitan dengan pemindahan bahan.
REFERENSI
Apple, James M., Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Bandung
Sritomo Wignjosoebroto, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Gunawidya
Hari Purnomo, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Gunawidya
Tompikins et al., Facility Planning, 3rd edition, John Wiley & Sons Ltd., Singapore
Francis, J.A. w, Whute, Facility and Location: Analytical Approach.
Meyers, Fred E., Plant Layout and Material Handling, Prentice Hall Internationa
KONTRAK KULIAH
Kehadiran : 10%
Tugas : 15%
UTS (30%)
- Nilai UTS : 20%
- Nilai quiz : 10%
UAS (45%)
- Nilai UAS : 30%
- Nilai quiz : 10%
- Keaktifan : 5%
Pengertian Dan Definisi Pabrik/Industri
Pabrik adalah setiap tempat dimana faktor-faktor manusia, mesin
dan peralatan, material, energi, modal, informasi, sumber daya alam
dan lain-lain dikelola secara bersama dalam suatu sistem produksi
guna menghasilkan suatu produk secara efektif, efisien dan aman.
Pabrik pada dasarnya merupakan salah satu jenis industri yang
terutama akan menghasilkan produk jadi (finished goods product).
Seperti halnya yang dijumpai pada industri manufaktur
Klasifikasi Industri/Pabrik Berdasarkan
Aktifitas Yang Dilaksanakan
Industri Penghasil Bahan Baku / The Primary Raw Material Industries
Aktifitas produksinya mengolah sumber daya alam guna menghasilkan bahan
baku atau bahan tambahan lainnya yg dibutuhkan oleh industri lain (industri
penghasil produk/ jasa). Industri tipe ini dikenal juga sebagai “extractive/
primary industry”. Industri pengolahan bijih besi, Industri Perminyakan, dll.
Industri Manufaktur / The Manufacturing Industries
Aktifitas produksinya memproses bahan baku menjadi produk setengah jadi
(semi finished good) ataupun produk jadi (finished good product) Industri
Permesinan, Industri Mobil, dll
Industri Pelayanan (Jasa) / Service Industries
Aktifitasnya bergerak dalam bidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani
dan menunjang aktivitas industri yang lain maupun langsung memberikan
pelayanan/jasa kepada konsumen Bank, Jasa Angkutan, Rumah Sakit, dll.
Industri Penyalur / Distribution Industries
Aktifitasnya melaksanakan pelayanan jasa industri baik untuk bahan baku
maupun “finished good product” untuk didistribusikan ke konsumen lain
Distributor Obat-Obatan
Klasifikasi Industri Berdasarkan Output Yang
Dihasilkan
Producer Goods Industries
Industri yg outputnya akan digunakan utk proses produksi di industri yg lain
Industri Baja
Consumer Goods Industries
Industri yg output nya bias langusng digunakan oleh konsumen (perorangan)
Industri Minuman
Klasifikasi Proses Industri Manufaktur
Continuos Process Industries
Industri yang proses produksinya berlangsung terus menerus tanpa henti, bila
dihentikan akan menimbulkan kerugian :
Material in process menjadi tidak terpakai
Kerusakan pada sistem dan peralatan
Hal tersebut, umumnya merupakan kesekuensi logis (tuntutan) dari
karakteristik raw material atau produk akhir. Misalnya karena bersifat cair,
serbuk, panas, berbahaya dll.
Industri yang sering menggunakan proses ini adalah Primary Raw Material
Industries, karena industri tersebut aktivitasnya adalah eksplorasi sumber
daya alam.
Intermittent Process Industries
Industri yang proses produksinya berlangsung sesuai order yg diterima (job order), yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu, dan pengaturan tata letak fasilitas produksinya berdasarkan aliran proses. Umumnya diterapkan pada industri yang memiliki jumlah produksi sedikit tapi jenis produk sangat beragam.
Repetitive Process Industries
Industri yang proses produksinya berlangsung secara berulang-ulang,
sehingga umumnya digunakan pada industri yang memiliki skala produksi
tinggi dengan tipe produk yang sedikit (mass production). Proses juga dapat
dihentikan tanpa menimbulkan kerugian.
Fasilitas Fisik Industri Manufaktur
Proses Perencanaan Tata Letak Fasilitas
Manufaktur
Tata letak fasilitas adalah suatu perencanaan yang
terintegrasi dari aliran atau arus komponen-komponen
suatu produk (barang dan atau jasa) di dalam sebuah
sistem operasi (manufaktur dan atau non manufaktur)
guna memperoleh interelasi yang paling efektif dan
efesien antara pekerja, bahan, mesin dan peralatan serta
penanganan dan pemindahan bahan, barang setengah
jadi, dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya.
Pengertian Tata Letak (Layout)
Fasilitas/Pabrik
ANALISIS
PRODUK
SISI PASAR
ANALISIS
PROSES
ANALISIS
PASAR
ANALISIS
MACAM,JUMLAH
MESIN DAN AREA
YANG DIBUTUHKAN
ALTERNATIF
TATA LETAK
(LAYOUT)
MACAM LAYOUT
YANG AMPUH
ANALISIS
EKONOMI
ANALISIS ALIRAN
MATERIAL
POLA ALIRAN
MATERIAL
SPACE AREA YANG
TERSEDIA
STRUKTUR
ORGANISASI
TATA KETAK
MESIN DAN
DEPARTEMEN
SISTEM
PEMINDAHAN
MATERIAL
TATA LETAK
FASILITAS
PERKANTORAN
FASILITAS
PERSONIL
FASILITAS PENUNJANG
JASA PELAYANAN
LAIN
TATA LETAK
DEPARTEMEN
PRODUKSI
LUAS TOTAL PABRIK
YANG DIPERLUKAN
BUILDING
REQUIREMENT BUILDING DESIGN
DETAIL KONTRUKSI
BANGUINAN
Skema Perencanaan Tata Letak Fasilitas/Pabrik
Persoalan yang timbul terkait tata letak (TIDAK HANYA PADA PERENCANAAN
FASILITAS BARU):
Perubahan rancangan produk
Perluasan departemen (misal: penambahan produksi komponen)
Pengurangan departemen
Penambahan produk baru
Pemindahan departemen
Penambahan departemen baru
Peremajaan peralatan yang rusak
Perubahaan metode produksi
Kebijakan penurunan biaya
Jenis Persoalan Tata Letak Fasilitas/Pabrik
Tujuan Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik
Tujuan Umum
Bagaimana mengatur suatu daerah kerja, peralatan dan perlengkapan, sehingga
dapat beroperasi secara ekonomis, aman serta memuaskan baik itu bagi pekerja
maupun bagi pelanggan.
Tujuan Khusus
Menaikan Output Produksi
Suatu tata letak yang baik akan memberikan keluaran (output) yang lebih besar
dengan ongkos yang sama atau lebih sedikit, manhours yang lebih kecil, dan/atau
mengurangi jam kerja mesin (machine hours).
Mengurangi Waktu Tunggu (Delay)
Mengatur keseimbangan antara waktu operasi produksi dan beban dari masing-
masing departemen/mesin secara terkoordinir dan terencana baik akan dapat
mengurangi waktu tunggu (delay) yang berlebihan
Mengurangi proses pemindahan bahan (Material Handling)
Utk merubah bahan menjadi produk jadi, maka akan memerlukan aktivitas
pemindahan (movement) sekurang-kurangnya 1 dari 3 elemen dasar sistem
produksi yaitu: bahan baku, orang/pekerja, atau mesin dan peralatan produksi.
Bahan baku akan lebih sering dipindahkan dibandingkan dengan dua elemen
dasar produksi lainnya. Pada beberapa kasus maka biaya untuk proses
pemindahan bahan ini bisa mencapai 30% sampai 90%
Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service
Jalan lintas, material yg menumpuk, jarak antara mesin-mesin yg berlebihan, dll
semuanya akan menambah area yg dibutuhkan utk pabrik. Suatu perencanaan
tata letak yg optimal akan mengatasi segala pemborosan pemakaian ruangan
tersebut .
Meningkatkan utilitas mesin, tenaga kerja, dan atau fasilitas produksi lainnya.
Faktor pemanfaatan mesin, tenaga kerja, dll erat kaitannya dgn biaya produksi.
Suatu tata letak yg terencana baik akan Mengurangi investasi yg tidak perlu
dalam hal penggunaan dan pemeliharaan mesin, dan atau fasilitas produksi
lainnya.
Mengurangi Inventory in process
Sistem produksi pada dasarnya menghendaki sedapat mungkin bahan baku untuk
berpindah dari satu operasi langsung ke operasi berikutnya dengan cepat &
berusaha mengurangi bertumpuknya bahan setengah jadi (material in process).
Proses manufacturing yang lebih singkat
Dengan memperpendek jarak antara operasi satu dgn yg lain dan mengurangi
bahan yg menunggu serta storage yg tidak diperlukan, maka waktu yg diperlukan
dari bahan baku utk berpindah dari satu tempat ketempat yg lainnya dalam pabrik
akan bisa diperpendek sehingga secara total waktu produksi akan dapat pula
diperpendek.
Mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator
Perencanaan tata letak fasilitas/pabrik ditujukan utk membuat suasana kerja yg
nyaman dan aman bagi pekerja didalamnya. Hal-hal yg bisa dianggap
membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator harus
dihindari.
Memperbaiki moral dan kepuasan kerja
Perancangan tata letak fasilitas/pabrik yg baik akan menciptakan suasana
lingkungan kerja yg menyenangkan sehingga moral dan kepuasan kerja akan
dapat lebih ditingkatkan. Hasil positif dari kondisi ini tentu saja berupa
performansi kerja yg lebih baik dan menjurus kearah peningkatan produktivitas
kerja
Mempermudah aktivitas supervisi
Tata letak fasilitas/pabrik yg baik akan mempermudah aktivitas supervisi. Misal,
dgn meletakan kantor/ruangan diatas, maka seorang supervisor dapat dgn mudah
mengamati segala aktivitas yg sedang berlangsung diarea kerja dibawah
pengawasan dan tanggung jawabnya
Mengurangi kemacetan dan kesimpang-siuran
Material yg menunggu, gerakan pemindahan yg tidak perlu, serta banyaknya
perpotongan (intersection) dari lintasan yg ada akan menyebabkan kesimpang-
siuran yg akhirnya akan membawa kearah kemacetan aliran produksi
Tata letak yang baik mempertimbangkan :
Peralatan penanganan material
Persyaratan ruang dan kapasitasnya
Lingkungan & keserasian (aesthetics)
Kelancaran arus informasi
Biaya pemindahan (cost of moving) antar area kerja yang satu
dengan lainnya
Pertimbangan Dalam Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik
Prinsip Dasar Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik
1. Principle of Overall Integration
Tata letak yang baik dan benar adalah apabila dapat mengintegrasikan
segenap tenaga kerja, bahan, mesin, peralatan serta perlengkapan lainnya
dalam suatu cara tertentu sehingga dapat menghasilkan interelasi yang
harmonis.
2. Principle of Minimum Distance Movement
Tata letak fasilitas yang baik dan benar adalah apabila pergerakan tenaga
kerja, bahan, barang setengah jadi dan atau barang jadi dari bagian yang
satu ke bagian lainnya dengan jarak tempuh yang sependek mungkin
3. Principle of Work Flow
Tata letak yang baik dan benar adalah apabila dapat mengatur sedemikian
rupa sehingga memungkinkan pergerakan bahan, barang setengah jadi, dan
atau barang jadi diantara bagian yang satu dengan bagian lainnya (stasiun
kerja) secara cepat dan lancar, serta tanpa halangan yang berarti
4. Principle of Maximum Space Utilization
Tata letak fasilitas yang baik dan benar adalah apabila segenap ruangan
yang ada telah dipergunakan secara efektif dan efisien baik secara vertikal
maupun horizontal
5. Principle of Satisfaction and Safety
Tata letak fasilitas yang baik dan benar adalah apabila yang membuat puas
dan memberikan rasa aman tidak menimbulkan kecelakaaan bagi para
pekerjanya ketika bekerja dilingkungan tempat mereka
6. Principle of Flexibility
Tata letak fasilitas yang baik dan benar adalah apabila disusun sedemikian
rupa sehingga luwes terhadap penyesuaian-penyesuaian akibat perubahan
dalam hal tingkat keluaran yang dihasilkan, proses operasi yang baru, dan
lain sebagainya yang dapat meminimalisasikan biaya operasi produksi
2 Jenis Proses Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik
1. Perancangan Tata Letak Mesin dan Fasilitas
Pengaturan semua mesin dan fasilitas yg diperlukan utk proses
produksi di dalam tiap departemen dari pabrik yg ada.
2. Perancangan Tata Letak Departemen
Pengaturan bagian atau departemen serta hubungannya antara
satu dengan lainnya di dalam pabrik.
Langkah-langkah Dalam Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik
1. Analisa Produk
Menganalisa macam dan jumlah produk yg harus dibuat dengan
menggunakan pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis.
2. Analisa Proses
Menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produksi yg
telah ditetapkan utk dibuat.
3. Sisi dan Analisa Pasar
Mengidentifikasi macam dan jumlah produk yg dibutuhkan oleh
konsumen. Informasi ini digunakan utk menentukan kapasitas
produksi yg berikutnya dapat memberi keputusan tentang
banyaknya mesin dan fasilitas produksi yg diperlukan.
4. Analisa Macam dan Jumlah Mesin/Equipment dan Luas Area yg
Dibutuhkan
Dengan memperhatikan volume produk yg akan dibuat, waktu
standard, jam kerja dan efisensi mesin maka jumlah mesin dan
fasilitas yg diperlukan (juga operator) dapat dihitung. Utk
selanjutnya luas area, stasiun kerja, kebutuhan area, jalan
lintasan dapat di tentukan agar proses berlangsung dengan
lancar
5. Pengembangan Alternatif Tata Letak
Sebelum menentukan tata letak terbaik yg harus dipilih, terlebih
dahulu dilakukan pengembangan alternatif dengan
mempertimbangkan :
Analisa ekonomi yg didasarkan macam tipe layout yg dipilih
Perencanaan pola aliran material yg hrs berpindah dari satu
proses ke proses berikutnya
Pertimbangan yg terkait dengan luas area, kolom bangunan,
struktur organisasi dll
Analisa aliran material dengan memperhatikan volume,
frekwensi dan jarak perpindahan material shg diperoleh total
biaya yg paling minimum.
6. Perancangan Tata Letak Mesin dan Departemen Dalam Pabrik
Hasil analisa thd layout dipakai sebagai dasar pengaturan
fasilitas fisik dari pabrik dan pengaturan departemen penunjang,