Post on 11-Feb-2016
description
TANAH
1. Pengertian TanahTanah dapat diartikan sebagai bagian teratas dari permukaan bumi yang merupakan
tempat tumbuhnya tumbuhan-tumbuhan dan tempat hidupnya segala jenis makhluk hidup.
Tanah dapat juga diartikan sebagai lapisan kulit bumi paling luar yang merupakan hasil
pelapukan dan endapan batuan yang banyak mengandung bahan organik dan nonorganik.
Terjadinya pelapukan tanah dipengaruhi unsur-unsur alam seperti cuaca, iklim, dan makhluk
hidup. Pelapukan yang terjadi pada batuan atau sisa-sisa jasad makhluk hidup dapat
berlangsung melalui tiga macam seperti berikut.
(a) Organik atau biologis, yaitu pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup, misalnya
tumbuhan yang hidup diatas batuan dan menghancurkan batuan secara perlahan dengan
akarnya.
(b) Khemik atau Kimiawi, yaitu pelapukan yang disebabkan oleh pengaruh bahan kimia
yang larut dalam air. Adanya reaksi kimia pada air hujan menyebabkan batuan
mengalami penghancuran secara perlahan.
(c) Fisik atau mekanis, yaitu pelapukan yang dipengaruhi faktor cuaca, yaitu peristiwa
pemanasan pada siang hari dan pendinginan pada malam hari sehingga batuan akan
pecah dan hancur perlahan-lahan.
2. Lapisan tanahTanah terdiri dari beberapa lapisan. Bagian-bagian tanah pada setiap lapisan memiliki
tingkat kesuburan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan karena bahan-bahan
yang terkandung di dalam tanah tidak sama. Lapisan-lapisan tanah antara lain sebagai
berikut:
1. Tanah lapisan atas
Tanah lapisan atas berwarna gelap kehitam-hitaman. Tanah lapisan atas bersifat gembur dan
subur. Tanah ini subur karena banyak mengandung humus dan berbagai jasad hidup. Tanah
ini sangat cocok untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan.
2. Tanah lapisan bawah
Warna tanah lapisan bawah lebih muda atau terang daripada warna tanah pada lapisan atas.
Tanah ini kurang subur untuk dijadikan lahan pertanian karena sedikit mengandung humus
dan jasad hidup.
3. Lapisan bahan induk tanah
Bahan induk tanah berwarna kemerah-merahan. Tanah lapisan atas dan tanah lapisan bawah
berasal dari bahan induk tanah. Tanah ini sering kita dapatkan pada daerah yang bergunung-
gunung.
4. Lapisan batuan induk
Batuan induk sifatnya pejal dan merupakan lapisan tanah yang paling bawah. Lapisan ini
didominasi oleh batuan pecah yang berukuran besar sebelum akhirnya lapuk menjadi batuan
yang lebih kecil.
Tanah tidak hanya terdiri atas satu lapisan saja. Susunan lapisan tanah terdiri atas:
humus, lempung, geluh pasir, dan kerikil. Tanah yang baik adalah tanah yang banyak
mengandung humus dan memiliki perbandingan bagian pasir, geluh, dan lempung yang sama.
Tanah yang mengandung humus pada umumnya berada di dataran rendah dengan aliran air
yang cukup.
3. Jenis tanah yang ada di Indonesia
(a) Tanah vulkanis atau andosol
Tanah ini terbentuk dari abu vulkanik dan batuan dari erupsi gunung berapi yang
mengalami pelapukan. Jenis tanah ini memiliki ciri berbutir halus, sifatnya tidak mudah
tertiup angin, dan jika terkena hujan lapisan tanah bagian atas akan menutup sehingga tidak
mudah tererosi. Tanah jenis ini giasanya digunakan untuk pertanian dan perkebunan.
(b) Tanah aluvial
Tanah aluvial sering juga disebut tanah endapan karena berasal dari materia lumpur
dan pasir halus yang terbawa arus sungai dan mengendap di daerah dataran rendah. Tanah
pada umumnya tanah aluvial dimanfaatkan untuk pertanian (persawahan) karena kondisi
keasamannya yang sesuai dan letaknya di daerah dataran rendah.
(c) Tanah laterit
Tanah laterit biasanya berwarna merah atau kekuning-kuningan. Tanah ini miskin
unsur hara sehingga tidak subur. Tanah laterit banyak dijumpai di daerah pegunungan yang
sudah gundul atau yang lapisan humusnya sudah habis karena terjadi erosi berkepanjangan.
Tanah jenis ini tidak boleh dibiarkan akan tetapi harus diadakan reboisasi untuk mencegah
kerusakan yang lebih parah. Tanah je/////////////nis ini banyak ditemui di Gunung Kidul
(Jogjakarta), Pacitan (Jawa Tengah) dan Banten.
(d) Tanah litosol
Tanah litosol disebut juga tanah berbatu. Tanah ini terbentuk karena proses pelapukan
batuan yang belum sempurna sehingga sukar ditanami karena unsur haranya yang sangat
rendah.
(e) Tanah gambut atau organosol
Tanah gambut adalah tanah yang berasal dari bahan organik dan terbentuk karena
genangan air, karena itu peredaran udara didalamnya sangat kurang dan proses
penghancurannya menjadi tidak sempurna karena kekurangan unsur hara. Tanah ini banyak
di jumpai di daerah rawa-rawa yang tergenang air sepanjang tahun. Contoh : rawa
Kalimantan, Papua dan Sumatera.
(f) Tanah mergel
Tanah mergel adalah tanah yang mengandung bermacam-macam batuan karena
proses penghancuran oleh air hujan yang tidak merata. Tanah ini terdiri atas batu kapur ,
pasir, dan tanah liat. Tanah ini subur dan terdapat di lereng-lereng gunung.
(g) Tanah regosol
Tanah regosol merupakan jenis tanah yang berasal dari endapan abu vulkanik baru
yang memiliki butiran kasar. Tanah regosol terbentuk dari materi gunung berapi atau dari
endapan pasir di pantai.
(h) Tanah kapur atau mediteran
Tanah kapur berasal dari pelapukan batuan gamping, abu gunung berapi, dan batuan
endapan yang mengalami pelapukan. Kandungan unsur haranya tergantung dari batuan
induknya. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur
(i) Tanah grumosol atau margalit
Tanah grumosol terbentuk dari batuan kapur dan batuan gunung api. Tanah grumosol
bertekstur halus dan berwarna kelabu kehitam-hitaman, serta terdiri dari bahan-bahan yang
sudah mengalami pelapukan, seperti endapan alivial, abu vulkanis dan batu kapur.