Post on 27-Oct-2015
PENGETAHUAN DASAR
Pengukuran teknik sipil merupakan pengukuran dan pemetaan yang berkaitan dengan pekerjaan awal suatu pembangunan . Baik berupa perencanaan pembangunan bangunan kering maupun perencanaan pembangunan bangunan basah.
Pengukuran Teknik Sipil dilakukan pada bagian kecil dari permukaan bumi , dimana kelengkungan bumi diabaikan.
Teknologi dan Rekayasa
JENIS PENGUKURAN TEKNIK SIPIL
Survei Lintas Jalur ( Route Survey ) terdiri dari penentuan konfigurasi tanah dan letak bangunan sepanjang jalur yang direncanakan . Karakteristiknya adalah pengukuran dan pemetaan
Survei Hidrografi dan Hidrometri yang terdiri dari Survei perairan untuk keperluan navigasi dan pelayaran .
Survei Pertambangan yaitu untuk menentukan lokasi pertambangan dan pekerjaan dibawah tanah berupa penyediaan air atau konstruksi dibawah permukaan air.
Survei desa / kota meliputi pekerjaan jalan , batas daerah , saluran pembuangan , pipa air bersih dan lain – lain
Teknologi dan Rekayasa
TEKNIK PENGUKURAN
Teknik pengukuran yang digunakan dalam survey teknik sipil adalah metode yang digunakan pada pengukuran survey dasar , pengukuran posisi vertical , pengukuran posisi horizontal , dan pemetaan topografi .
Teknologi dan Rekayasa
BENTUK PENGUKURAN
Pengukuran volume galian dan timbunan . Pengukuran pematokan ( Stake Out )
rencana gedung Pengukuran Geometrik Jalan Raya Pengukuran dan Pematokan penampang
memanjang dan melintang jalan .
Teknologi dan Rekayasa
PENGUKURAN VOLUME GALIAN DAN TIMBUNAN
Prinsip dasar : meratakan tanah pada ketinggian tertentu.
Teknologi dan Rekayasa
Tanah yang harus digali
Tanah hasil penimbunan
Ketinggian tanah yang direncanakan
Dasar Teori
1. PERHITUNGAN VOLUME DENGAN KISI BUJUR SANGKAR:
ABCD adalah tinggi tanah sebenarnya
A’B’C’D’ adalah tinggi tanah rencana
Beda tinggi AA’ = t1, BB’ = t2, CC’ = t3, DD’ = t4
Teknologi dan Rekayasa
A
C
B
A’ D’
B’C’
D
Volume = Luas alas X tinggi rata-rata
2. PERHITUNGAN VOLUME DENGAN KISI SEGITIGA :
Prinsip perhitungan sama dengan kisi segi empat
Teknologi dan Rekayasa
A
B
C
A’
C’
B’
3. PERHITUNGAN VOLUME DENGAN KOORDINAT :
Perhitungan pada diagram adalah perhitungan luas alas areal pengukuran.
Perhitungan volume menggunakan rumus volume pada kisi segi empat dan segi tiga
Teknologi dan Rekayasa
A
B
D
C
A’ D’ C’B’
B”
A”C”
D”
Luas = ½ ∑xn . yn+1 - ∑ ynxn+1
4. PERHITUNGAN VOLUME DENGAN GARIS KONTUR :
Umumnya dilakukan pada perencanaan pembuatan bendungan , pengerukan danau alam atau waduk.
Perhitungan volume dengan menganggap bidang yang dibatasi garis kontur sebagai bidang seksi profil melintang.
Teknologi dan Rekayasa
Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Observasi lokasi pengukuran
3. Tentukan batas areal pengukuran
4. Tentukan metoda yang akan digunakan
5. Laksanakan pengukuran
6. Buat perhitungan hasil pengukuran
7. Buat gambar hasil pengukuran dan perhitungan
8. Buat laporan pelaksanaan pengukuran sampai penggambaran
Teknologi dan Rekayasa
PENGUKURAN PEMATOKAN (STAKE OUT) GEDUNG
Prinsip utama :Menentukan titik as
bangunan sesuai dengan denah perencanaan .
Sebagai acuan pemasangan bouplank untuk pembuatan pondasi
Teknologi dan Rekayasa
Titik as gedung
DASAR TEORI :1. Penentuan jarak
menggunakan rumus pytagoras.
BP²=AP²+AB
2. Penentuan besar sudut menggunakan rumus trigonometri
<APB →sin = ABBP
Teknologi dan Rekayasa
A B C D
EF
G H
IJ
K
L
M
P
Langkah Kerja :1. Gambar denah gedung dengan skala2. Tentukan letak P(pesawat) segaris
dengan salah satu sisi gedung3. Hitung besar sudut dan jarak tiap
titik as terhadap P4. Laksanakan pengukuran sesuai
dengan denah5. Buat laporan pelaksanaan
pengukuran .
Teknologi dan Rekayasa
PENGUKURAN GEOMETRIK JALAN RAYA
PENGERTIAN : Jalan raya termasuk dalam survei lintas jalur. Survey lintas jalur adalah pengukuran yang
mencari jalur terbaik dari suatu lintasan . Perencanaan lintas jalur terdiri dari jumlah jalur , kemiringan maksimum , jari – jari minimal lengkungan , jarak pandang minimum , dan maksud jalur tersebut dibangun . Artinya setiap proyek lintas jalur mempunyai sifat khusus sesuai dengan kondisi dimana jalur dibangun .
Teknologi dan Rekayasa
Teknologi dan Rekayasa
Saluran air Bahu jalan
1:25
Badan jalan 1:40
2.00 2.50 3.50 3.50 2.50 2.00
Penampang melintang jalan
Ukuran badan jalan disesuaikan dengan kelas jalan. Minimal 2m maksimal 6m.
Jenis Pengukuran
1. LENGKUNG VERTIKAL
Tujuan :
Untuk rencana pembuatan jalan melalui punggung gunung . Dengan ketentuan tidak terlalu naik dan tidak terlalu menurun
2. LENGKUNG HORISONTAL
Tujuan :
Untuk menghubungkan dua arah yang berpotongan , supaya perpindahan dari arah satu ke arah lainnya aman.
Teknologi dan Rekayasa
Permukaan
tanah
Rencana lengkung
Arah jalan yang berlawanan
Rencana lengkung horisontal
Rumus Umum
Teknologi dan Rekayasa
R
P
T1
T2
M
½
½S
½
½
l
l = R tg ½
l1 = l2 = R tg¼
= B1M = B2M
d = 2R sin ½
R
d
l1
l2
B1
B2
Langkah kerja
1. Ukurlah daerah yang akan direncanakan dengan pengukuran poligon dan waterpas memanjang
2. Pada tiap patok memanjang buatlah pengukuran waterpas melintang
3. kemudian ukur berapa penurunan (galian) tiap piket
4. Perhitungan galian seperti pada pengukuran volume galian dan timbunan
1. Tancapkan yalon pada sumbu – sumbu jalan yang berpotongan.
2. Tentukan titik S pada perpotongan sumbu jalan
3. Dirikan pesawat teodolit di titik S .
4. Tentukan sudut ½5. Tentukan garis SP dan
perpanjangannya6. Ukurlah jarak l dari
titik S7. Ukurlah l1 dan l28. Sehinggga titik M
dapat ditentukan
Teknologi dan Rekayasa
PENGUKURAN PEMATOKAN MEMANJANG DAN MELINTANG
TUJUAN :
Pengukuran memanjang : untuk menentukan arah perencanaan jalan atau saluran air pada asnya
Pengukuran melintang : untuk menentukan lebar bahu jalan atau selokan .
Teknologi dan Rekayasa
Teknologi dan Rekayasa
P5
P2
P3
P4
P1
U
1 2 3
Pengukuran memanjang
Pengukuran memanjang dan melintang
½1 ½190º90º
Langkah Kerja
Pengukuran Memanjang :1. Tentukan titik awal di
P12. Tentukan arah utara3. Tentukan titik P2
sampai dengan Pn4. Dirikan pesawat di P1
untuk mengukur arah P2.
5. Dirikan pesawat di P2 untuk mengukur sudut P1P2P3
6. Dirikan pesawat di P3 untuk mengukur sudut PP2P3P4
7. Dst.
Pengukuran Melintang :1. Dirikan pesawat di P1
untuk menentukan melintang 90ºterhadap garis P1P2
2. Dirikan pesawat di P2 untuk menentukan melintang di P2 ½1 di P1P2P3
3. Dst. Sampai ke Pn-14. Dirikan pesawat di Pn
untuk menentukan melintang 90ºterhadap garis Pn-1Pn
Teknologi dan Rekayasa