Kegiatan Teknik Sipil

41
Universitas Gadjah Mada KEGIATAN TEKNIK SIPIL DAN DAM PAKNYA 5.1. Infrastruktur/Prasarana dalam Rekayasa Teknik Sipil Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor: 17 Tahun 2001 tentang : Jenis Rencanc Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka kegiatan dan dampaknya, khusunya untuk bidang perhubungan dapat dilihat pada Tabel 8 di bawah ini. Tabel 8. Kegiatan di Bidang Perhubungan No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus 1. Pembangunan Jaringan Jalan Kereta Api - Panjang 25 km Berpotensi menimbulkan dampak berupa emisi, gangguan lalulintas, kebisingan, getaran, gangguan pandangan, ekologi, dan dampak sosial. 2. Pembangunan stasiun Kereta Api Stasiun kelas besar dan/atau kelas I Berpotensi menimbulkan dampak berupa emisi, gangguan lalulintas, aksesibilitas transportasi, kebisingan, getaran, gangguan pandangan, ekologi, dampak sosial dan keamanan di sekitar kegiatan serta membutuhkan area yang 3. Konstruksi bangunan jalan rel di bawah permukaan tanah Semua besaran Berpotensi menimbulkan dampak berupa perubahan kestabilan lahan (land subsidence), air tanah serta gangguan berupa dampak terhadap emisi, lalulintas, kebisingan, getaran, gangguan jaringan prasarana sosial (gas, listrik, air minum, telekomunikasi) dan 5

description

teknik sipil

Transcript of Kegiatan Teknik Sipil

  • Universitas Gadjah Mada

    KEGIATAN TEKNIK SIPIL

    DAN DAM PAKNYA

    5.1. Infrastruktur/Prasarana dalam Rekayasa Teknik Sipil

    Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia

    Nomor: 17 Tahun 2001 tentang : Jenis Rencanc Usaha dan/atau Kegiatan yang

    Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka

    kegiatan dan dampaknya, khusunya untuk bidang perhubungan dapat dilihat

    pada Tabel 8 di bawah ini.

    Tabel 8. Kegiatan di Bidang Perhubungan

    No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus

    1 . Pembangunan Jaringan Jalan

    Kereta Api

    - Panjang

    25 km Berpotensi menimbulkan

    dampak berupa emisi,

    gangguan lalulintas,

    kebisingan, getaran,

    gangguan pandangan,

    ekologi, dan dampak

    sosial.

    2 . Pembangunan stasiun Kereta

    Api

    Stasiun kelas

    besar dan/atau

    kelas I

    Berpotensi menimbulkan

    dampak berupa emisi,

    gangguan lalulintas,

    aksesibilitas transportasi,

    kebisingan, getaran,

    gangguan pandangan,

    ekologi, dampak sosial dan

    keamanan di sekitar

    kegiatan serta

    membutuhkan area yang

    luas. 3 . Konstruksi bangunan jalan rel di

    bawah permukaan tanah

    Semua besaran Berpotensi menimbulkan

    dampak berupa perubahan

    kestabilan lahan (land

    subsidence), air tanah serta

    gangguan berupa dampak

    terhadap emisi, lalulintas,

    kebisingan, getaran,

    gangguan jaringan

    prasarana sosial (gas,

    listrik, air minum,

    telekomunikasi) dan

    dampak sosial di sekitar

    kegiatan tersebut.

    5

  • Universitas Gadjah Mada

    4 . Pengerukan alur pelayaran

    sungai - Volume 500.000 m3

    Berpotensi menimbulkan

    dampak penting terhadap

    sistem hidrologi dan

    ekologi yang lebih luas

    dari Batas tapak kegiatan

    itu sendiri. Kegiatan ini

    juga akan menimbulkan

    ganguan terhadap

    lalulintas pelayaran

    sungai.

  • Universitas Gadjah Mada

    5 . Pembangunan pelabuhan

    dengan salah satu fasilitas

    berikut:

    a. Dermaga dengan konstruksi

    masif

    - Panjang

    - Atau luas

    b. Penahan gelombang (Break

    water/talud)

    - Panjang

    c. Prasarana pendukung

    pelabuhan (terminal, gudang,

    peti kemas, dll)

    - Luas

    d. Single Point Mooring Boey

    - Untuk kapal

    200 m

    6.000 m2

    200 m

    5 ha

    10.000 DWT

    - Kunjungan kapal yang

    cukup tinggi dengan

    bobot sekitar 5.000

    10.000 DWT serta draft

    kapal minimum 4 7 m

    sehingga kondisi

    kedalaman yang

    dibutuhkan menjadi 5

    s/d 9 m LWS

    - Berpotensi menimbulkan

    dampak penting

    terhadap ekosistem,

    hidrologi, garis pantai,

    dan batimetri serta

    mengganggu proses-

    proses alamiah di

    sekitar pantai (coastal

    processes).

    Berpotensi menimbulkan

    dampak penting terhadap

    ekosistem, hidrologi, garis

    pantai, dan batimetri serta

    mengganggu proses-proses

    alamiah di sekitar pantai.

    Berpotensi menimbulkan

    dampak berupa emisi,

    gangguan lalulintas,

    aksesibilitas transportasi,

    kebisingan, getaran,

    gangguan pandangan,

    ekologi, dampak sosial dan

    keamanan di sekitar

    kegiatan serta

    membutuhkan area yang

    luas.

    Kunjungan kapal yang

    cukup tinggi dengan

  • Universitas Gadjah Mada

    No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus

    minimum 4 7 m

    sehingga kondisi

    kedalaman yang

    dibutuhkan menjadi 5

    s/d

    9 m LWS.

    - Berpotensi menimbulkan

    dampak berupa

    gangguan alur pelayaran,

    perubahan batimetri,

    ekosistem, don

    mengganggu proses-

    proses alamiah di daerah

    pantai terutama apabila

    yang dibongkar muat

    minyak mentah yang

    berpotensi menimbulkan

    pencemaran lout dari

    tumpahan minyak.

    6. Pengerukan:

    a. Capital dredging

    - Volume

    b. Maintenance dredging

    - Volume

    250.000 m3

    500.000 m3

    Berpotensi menimbulkan

    dampak berupa perubahan

    batimetri, ekosistem, don

    mengganggu proses-

    proses alamiah di daerah

    pantai termasuk

    menurunnya produktivitas

    kawasan yang dapat

    menimbulkan dampak

    sosial.

    Berpotensi menimbulkan

    dampak berupa perubahan

    batimetri, ekosistem, dan

    mengganggu proses-proses

    alamiah di daerah pantai

    dan membutuhkan waktu 3

    s/d 6 bulan.

  • Universitas Gadjah Mada

    7. Reklamasi (pengurugan):

    - Luas

    - Atau volume

    25 ha

    5.000.000 m3

    Berpotensi menimbulkan

    dampak terhadap sistem

    geohidrologi,

    hidrooseanografi, dampak

    sosial, ekologi, perubahan

    garis pantai, kestabilan

    lahan, lalulintas serta

    mengganggu proses-proses

    alamiah di daerah pantai.

    8. Kegiatan penempatan hasil

    keruk (dumping):

    a. Di darat:

    - Volume

    - Atau luas area dumping

    250.000 m3

    5 ha

    Menyebabkan terjadinya

    perubahan bentang lahan

    yang akan mempengaruhi

    ekologi, hidrologi

    setempat.

    b. Di lout Semua besaran Berpotensi menimbulkan

    dampak terhadap

    ekosistem lout, polo arus,

    batimetri, kestabilan pantai

    don produktivitas lout yang

    akan menimbulkan

    dampak sosial.

    9. Pembangunan bandar udara Baru

    beserta fasilitasnya

    Semua besaran

    (kelas I s.d V)

    beserta hasil studi

    rencana induk

    yang telah

    disetujui)

    - Termasuk kegiatan yang

    berteknologi tinggi, harus

    memperhatikan

    ketentuan keselamatan

    penerbangan don terikat

    dengan konvensi

    internasional.

    - Berpotensi menibulkan

    dampak berupa

    kebisingan, getaran,

    dampak sosial,

    keamanan negara,

    emisi, dan kemungkinan

    bangkitan transportasi

    balk darat maupun

    udara.

  • Universitas Gadjah Mada

    No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus

    10. Pengembangan bandar udara

    beserta fasilitasnya

    Klas I, II, Ill

    berdasarkan

    rencana

    pengembangan

    (rencana induk,

    rencana tata

    letak, dll)

    - Termasuk kegiatan yang

    berteknologi tinggi, harus

    memenuhi aturan

    keselamatan penerbangan

    dan terikat dengan

    konvensi internasional.

    - Berpotensi menibulkan

    dampak berupa kebisingan,

    getaran, dampak sosial,

    keamanan negara, emisi,

    dan kemungkinan

    bangkitan transportasi balk

    darat maupun udara.

    11. Perluasan bandar udara

    beserta/atau fasilitasnya:

    a. - Pemindahan penduduk

    - Atau pembebasan lahan

    b. Reklamasi pantai

    - Luas

    - Atau volume urugan

    c. Pemotongan bukit dan

    pengurugan lahan dengan

    volume>

    200 KK

    100 ha

    25 ha

    100.000 m3

    500.000 m3

    - Termasuk kegiatan yang

    berteknologi tinggi, harus

    memenuhi aturan

    keselamatan penerbangan

    clan terikat dengan

    konvensi internasional.

    - Berpotensi menibulkan

    dampak berupa kebisingan,

    getaran, dampak sosial,

    keamanan negara, emisi,

    dan kemungkinan

    bangkitan transportasi balk

    darat maupun udara.

  • Universitas Gadjah Mada

    No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus

    1 2 . Pemasangan kabel bawah lout Semua besaran - Berpotensi menimbulkan

    dampak terhadap

    ekosistem lout, pola arus,

    batimetri, kestabilan pantai

    dan produktivitas laut.

    - Penyiapan area konstruksi

    dapat menimbulkan

    gangguan terhadap daerah

    sensitif (misalnya terumbu

    karang).

    - Pengoperasian kabel

    bawah lout rawan terhadap

    gangguan aktifitas lalulintas

    kapal buang sauh,

    penambangan pasir.

    1 3 . Pembangunan fasilitas

    peluncuran satelit

    Semua besaran - Kegiatan ini memerlukan

    persyaratn lokasi yang

    khusus dan teknologi

    canggih.

    - Bangunan peluncuran

    satelit dan fasilitas

    pendukung termasuk

    daerah penyangga, tertutup

    bagi masyarakat.

  • Universitas Gadjah Mada

    No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus

    1 4 . a. Pembangunan Jalan Tol

    b. Pembangunan Jalan Layang

    dan Subway

    Semua besaran

    2 km

    Bangkitan lalulintas, dampak

    kebisingan, getaran, emisi

    yang tinggi, gangguan visual

    dan dampak sosial.

    Bangkitan lalulintas, dampak

    kebisingan, getaran, emisi

    yang tinggi, gangguan visual

    dan dampak sosial.

    5.2. Dampak Lingkungan Pengerukan Alur Pelayaran

    a. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

    Dalam pelaksanaan pengerukan alur pelayaran terdapat 3 tahap kegiatan

    sebagai berikut:

    (1) Tahap Pra Konstruksi

    - Mobilisasi peralatan dan tenaga kerja

    Peralatan untuk pengerukan, pengangkutan dan penimbunan hasil

    pengerukan dan sebagian tenaga kerja untuk kegiatan tersebut akan

    didatangkan dari luar daerah dan akhimya ber "base camp" sekitar

    lokasi pekerjaan. Jenis peralatan yang dapat digunakan dalam

    pengerukan dapat dilihat pada Tabel 9 dan Tabel 10, serta Gambar 5

    sampai dengan Gambar 8.

  • Universitas Gadjah Mada

    Tabel 9. Jenis Kapal Keruk

    Tipe Kapal Penggunaan

    Kapal keruk tipe ember

    cengkram (grab dredger)

    Dapat digunakan untuk pengerukan kecil dan di

    daerah yang sempit, karena struktur lambung

    sederhana dan ukurannya kecil. Alat keruk ini juga

    dapat digunakan untuk pengerukan yang adalam.

    Mekanisme pengerukan tidak dipengaruhi oleh

    ombak dan gerakan kapal.

    Kapal keruk timba (bucket

    dredger)

    Mempunyai kapasitas keruk yang besar sehingga

    cocok untuk pekerjaan pengerukan yang

    besar. Operasi alatnya memerlukan areal yang

    lugs dan dapat mengganggu lalulintas perairan.

    Cocok untuk pengerukan balk tanah lunak

    maupun tanah keras. Efisiensi operasinya tinggi

    terutama pada pengerukan lempung

    Kapal keruk penggali

    (dipper dedger)

    Biasanya dipergunakan untuk pengerukan tanah

    keras atau hancuran batuan. Alat ini tidak dapat

    beroperasi secara kontinyu.

    Kapal keruk pompa yang

    tidak dapat bergerak

    sendiri (cutter suction

    dredger)

    Efisien operasinya tinggi dan mampu mengeruk

    sedimen dalam jumlah besar. Cocok utnuk pekerjaan

    urugan

    reklamasi dan pekerjaan penggalian tanah

    jenis

    lempung (silty slay)

    Tabel 10. Alat untuk mengangkut dan menimbun hasil pengerukan

    Jenis Alat Guna Alat Jumlah

    Perahu tongkang Mengangkut hasil pengerukan 2

    Backhoe dan tenaga manusia Menimbun hasil pengerukan 2

  • Universitas Gadjah Mada

    Gambar 5. Kapal Keruk Jenis Grab Dredger

    Gambar 6. Kapal Keruk Jenis Bucket Dredger

  • Universitas Gadjah Mada

    Gambar 7. Kapal Keruk Jenis Dipper Dredger

    Gambar 8. Kapal Keruk Jenis Cutter Suction Dredger

    (2) Tahap Konstruksi

    - Pengerukan

    Kegiatan ini meliputi pengerukan itu sendiri clan pekerjaan persiapan

    lapangan di tempat pembuangan hasil kerukan. Pekerjaan di tempat

    pembuangan hasil kerukan berupa pembersihan lapangan, pembuatan

    tanggul, pembuatan

  • Universitas Gadjah Mada

    saluran drainase, catch basin, serta persiapan jalur pipa pembuang dari

    kapal keruk ke tempat pembuangan.

    - Pengangkutan hasil pengerukan

    Material hasil pengerukan umumnya akan diangkut dengan perahu

    tongkang ke lokasi penimbunan.

    - Penimbunan hasil pengerukan

    Hasil pengerukan ditimbun dengan 2 cara, yaitu menggunakan tenaga

    manusia (dengan sistem padat karya) dan menggunakan alat berat.

    (3) Tahap Pasca Konstruksi

    - Pendalaman alur

    Alur pelayaran setelah dikeruk akan mempunyai kedalaman lebih dalam

    dari kedalaman sebelum dikeruk.

    - Pematangan lahan hasil penimbunan

    Hasil penimbunan akan didiamkan selama kurang lebih 1 tahun sehingga

    slap untuk ditanami. Seperti diketahui bahwa pada awalnya hasil

    penimbunan ini masih berbentuk seperti bubur dan mengandung air laut.

    Dengan didiamkan selama 1 tahun, akan terjadi proses "pencucian" lahan

    oleh air hujan dan pemadatan secara alamiah oleh beratnya sendiri.

    b. Identifikasi Dampak Penting

    Dari deskripsi kegiatan dan rona lingkungan hidup awal dapat

    diidentifikasikan dampak penting yang akan timbul. Secara garis besar issue

    utama yang diperkirakan adalah:

    - Terganggunya kegiatan nelayan yang mencari ikan dengan cara menebar faring

    akibat kegiatan pengerukan. Hal ini akan menimbulkan dampak pada

    terganggunya kesempatan kerja dan pendapatan, dan akhirnya merubah

    persepsi masyarakat (dampak negatif).

    - Bertambah lancarnya lalulintas perairan setelah terjadi pendalaman alur pada

    pasca pengerukan (dampak positif).

    - Munculnya habitat Baru bagi biota darat akibat pemotongan lahan pasca

    pengerukan (dampak positif).

    - Bertambahnya kesempatan kerja dan pendapatan, dan berubahnya persepsi

    masyarakat akibat pematangan lahan pasca penimbunan di dumping area

    yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Selain issue utama di atas,

  • Universitas Gadjah Mada

    diidentifikasikan ada dampak penting lain yang akan timbul. Secara lengkap

    dampak penting tersebut diuraikan di bawah ini.

    c. Dampak Penting yang Teridentifikasi

    Kaitan antara komponen kegiatan dan komponen lingkungan

    menimbulkan dampak penting. Dampak penting yang diperkirakan akan terjadi

    adalah seperti di bawah ini.

    (1) Mobilisasi peralatan dan tenaga kerja

    - Lalulintas perairan

    Pada saat mobilisasi peralatan dan tenaga kerja lalulintas perairan akan

    terganggu apalagi pada saat itu alur pelayaran masih dangkal (sebelum

    pengerukan) dan pelayaran hanya dapat dilakukan pada saat pasang.

    - Kesempatan kerja dan pendapatan

    Dengan adanya mobilisasi tenaga kerja berarti lapangan pekerjaan

    tersedia dan ini terkait dengan bertambahnya pendapatan masyarakat.

    - Persepsi masyarakat

    Akibat adanya kesempatan kerja dan bertambahnya pendapatan, persepsi

    masyarakat akan berubah. Persepsi ini juga dipengaruhi oleh perubahan

    kamtibmas yang terjadi.

    (2) Pengerukan

    - Lalulintas perairan

    Pada saat pengerukan diperkirakan lalulintas perairan akan terganggu.

    Gangguan ini diakibatkan oleh kapal keruk yang bekerja di alur pelayaran,

    rantai jangkar, kabel-kabel pengikat dan pipa-pipa pembawa lumpur.

    - Kualitas air

    Salah satu dampak utama pengerukan adalah turbiditas (kekeruhan)

    perairan. Dmpak turbiditas terjadi terutama karena material halus yang

    terdispensi di dalam air mengalir keluar daerah pengerukan dan

    mengendap. Selain itu pekerjaan pengerukan mengurai tanah dasar dan

    sebagian kerukan akan melimpas ke perairan sekitarnya sehingga

    suspended solid bertambah. Limpasan tanah terjadi di dekat dasar yang

    materialnya dikeruk. Selain itu limpasan tanah juga terjadi saat material

  • Universitas Gadjah Mada

    dinaikkan dari dasar lout ke penampungan. Parameter lain yang terkena

    dampak adalah kandungan oksigen terlarut (DO). Meskipun limpasan air

    pada permukaan air akan meningkatkan jumlah DO, tetapi air dan material

    dari dasar lout yang miskin kandungan oksigen akan mempengaruhi DO

    secara keseluruhan.

    - Biota perairan

    Naiknya turbiditas akibat pengerukan akan mengurangi penetrasi cahay

    matahari ke dalam air sehingga dapat mempengaruhi kehidupan flora dan

    fauna air. Selanjutnya, dengan adanya perubahan habitat dan ketersediaan

    pakan alami akibat pengerukan, kehidupan biota perairan tersebut dapat

    terpengaruh dan kemungkinan ada yang pindah meninggalkan daerah

    tersebut. Disamping itu, endapan material kerukan dapat menutup flora dan

    fauna di sekitar daerah pengerukan.

    - Kesempatan kerja dan pendapatan

    Diprakirakan akan terjadi gangguan terhadap kesempatan kerja dan

    khususnya di wilayah sekitar Motehan. Hal ini disebabkan di sepanjang alur

    antara Kali Gatel dan Klaces ada kapling-kapling para nelayan dari Motehan

    yang dipakai sebagai tempat mencari ikon dengan faring.

    - Persepsi masyarakat

    Akibat terganggunya lalulintas perairan, menurunnya kualitas air dan

    terganggunya biota perairan serta terganggunya kesempatan kerja dan

    pendapatan, maka persepsi masyarakat berubah.

    (3) Pengangkutan hasil pengerukan

    - Lalulintas perairan

    Pengangkutan hasil pengerukan dengan tongkang maupun kapal keruk dari

    tempat pengerukan ke tempat penimbunan akan meningkatkan arus

    lalulintas perairan dan dapat menyebabkan kelambatan kapal-kapal,

    terutama pada alur pelayaran yang sempit.

    - Kualitas air

    Selama pengangkutan material hasil pengerukan akan terjadi peningkatan

    kekeruhan atau turbiditas air dan meningkatnya kandungan padat

    tersuspensi (suspended solid). lni juga mengakibatkan kandungan DO

    menurun.

  • Universitas Gadjah Mada

    - Biota perairan

    Naiknya turbiditas akibat pengerukan akan mengurangi penetrasi cahay

    matahari ke dalam air dan aktivitas fotosintesis flora air.

    - Persepsi masyarakat

    Akibat terganggunya lalulintas perairan, menurunnya kualitas air dan

    terganggunya biota perairan maka diprakirakan persepsi masyarakat

    berubah.

    (4) Penimbunan hasil pengerukan

    - Biota darat

    Penimbunan material hasil pengerukan akan dilakukan di lahan bekas

    tambak yang telah ditelantarkan. Saat ini di lahan tersebut ditanami beberapa

    tumbuhan pertanian seperti kelapa dan juga ada beberapa hewan kecil-kecil.

    - Persepsi masyarakat

    Pada saat penimbunan, karena terganggunya biota darat maka diprakirakan

    akan terjadi perubahan persepsi masayarakat.

    (5) Pendalaman alur pasca pengerukan

    - Lalulintas perairan

    Dengan adanya pendalaman alur lalulintas perairan akan semakin lancar

    karena pelayaran bisa dilaksanakan tidak hanya di saat pasang saja tetapi

    juga di saat surut.

    - Tata ruang

    Akibat pendalaman alur kegiatan lalulintas air meningkat dan ini akan

    berpengaruh pada tata ruang.

    - Erosi, akresi dan abrasi pantai

    Dari segi kecepatan aliran sebetulnya terjadi pengurangan kecepatan aliran

    di dalam alur sehingga kapasitas erosi akibat aliran justru berkutang. Namun

    demikian pendalaman alur akan mengakibatkan penyesuaian rejim hidraulika

    perairan. Karena tanah dasar pada umumnya lanau, maka landai lereng akan

    menyesuaikan dengan kedalaman yang baru. Akibatnya tepi sungai dapat

    mengalami erosi.

  • Universitas Gadjah Mada

    - Hidrodinamika perairan

    Akibat pendalarnan alur di muara sungai dapat terjadi perubahan

    hidrodinamika perairan. Alur yang dikeruk berada di dalam daerah yang

    relatif tertutup dan tidak mempengaruhi muara alur ke arah laut, dengan

    demikian perubahan rejim hidrodinamika tidak akan meningkatkan intrusi air

    asin secara signifikan. Keadaan hidrodinamika perairan sendiri diperkirakan

    akan mengalami penurunan kecepatan aliran akibat pendalaman alur.

    - Kesempatan kerja dan pendapatan

    Karena teriadinya pendalaman alur maka diprakirakan kesempatan kerja

    dan pendapatan masyarakat akan meningkat, terutama dialami oleh

    masyarakat Motehan yang mencari ikan di sekitar alur pelayan.

    - Persepsi masyarakat

    Akibat berubahnya komponen lingkungan yang lain diprakirakan akan

    merubah persepsi masyarakat.

    (6) Pematangan tanah pasca pengerukan

    - Tata ruang

    Pematangan tanah hasil penimbunan akan dimampatkan untuk lahan

    petanian clan ini mempunyai dampak terhadap tats ruang.

    - Biota darat

    Timbunan material hasil pengerukan akan berpengaruh pada kehidupan

    biota darat karena ekosistemnya berubah.

    - Persepsi masyarakat

    Rencananya lahan pematangan akan dijadikan wilayah pemukiman rakyat.

    Tentu saja hal ini akan merubah persepsi masyarakat.

  • Universitas Gadjah Mada

    Gambar 9. Bagan Alir Identifikasi Dampak

  • Universitas Gadjah Mada

    Tabel 11. Matriks Identifikasi Dampak

    Komponen Lingkungan

    Komponen Kegiatan

    Prakonstruksi Konstruksi Pasca Konstruksi

    1 2 3 4 5 6

    Fisik-Kimia:

    1. Lalulintas perairan x x x - x -

    2. Tata ruang - - - x x

    3. Kualitas air - x x - -

    4. Erosi, akresi dan abrasi pantai - - - x -

    5. Hidrodinamika perairan - - - - x -

    Biotis:

    1. Biota perairan - x x - - -

    2. Biota darat - - - x x

    Sosial-Ekonomi-Budaya-Kesmas:

    1. Kesempatan kerja dan

    pendapatan

    x x - - x -

    2. Persepsi masyarakat x x x

    x

    x x

    3. Kesehatan masyarakat - - - - x

    Keterangan :

    1 = mobilisasi peralatan dan tenaga kerja

    2 = pengerukan

    3 = pengangkutan hasil pengerukan

    4 = penimbunan hasil pengerukan

    5 = pendalaman slur pasca pengerukan

    6 = pematangan tanah pasca penimbunan

    5.3. Dampak Lingkungan Pembangunan Bandar Udara

    a. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

    Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka pembangunan bandar udara

    beserta fasilitasnya adalah sebagai berikut:

    (1) Tahap Pra Konstruksi

    - Kegiatan survei lapangan

    Kegiatan ini dikelola utnuk keperluan perencanaan teknis, seperti melakukan

    pengukuran topografi, penyelidikan tanah dan geoteknik, serta untuk

    keperluan

  • Universitas Gadjah Mada

    inventarisasi jenis serta luas tanah yang masih perlu dibebaskan.

    - Rencana pembebasan tanah

    Luas tanah yang dibebaskan tergantung pada kebutuhan. Kebutuhan tersebut

    akan dipergunakan untuk area landasan pacu baru, apron, parkir kendaraan

    jalan akses dan untuk keperluan bangunan operasional bandar udara.

    - Mobilisasi tenaga kerja

    Sebagian tenaga kerja akan dambil dari daerah setempat, dan sebagian lagi

    dari luar daerah. Tenaga kerja terutama dari luar daerah tersebut akan

    ditampung pada satu base camp dengan akomodasi yang memadai.

    (2) Tahap Konstruksi

    - Pembuatan bangunan semi permanen

    Untuk keperluan kantor lapangan, gudang material dan Barak pekerja perlu dibuat

    base camp yang terletak di sekitar lokasi pekerjaan. Sebaiknya lokasi base camp

    tersebut relatif jauh dari lokasi pemukiman, dekat dengan prasarana jalan umum

    dan dekat dengan lokasi kegiatan sehingga mempemdah aksesibilitas dan

    memperkecil dampak yang timbul.

    - Mobilisasi material dan alat-alat berat

    Pengadaan material tanah dan bangunan disesuaikan dengan kebutuhan yang

    dipengeruhi oleh jadwal pelaksanaan konstruksi. Jenis dan jumlah peralatan yang

    akan dipergunakan juga sangat dipengaruhi oleh jenis dan tips konstruksi yang

    dipakai, volume kegiatan dan waktu pelaksanaan serta metode pelaksanaan

    konstruksi.

    - Penyiapan dan pematangan lahan

    Dimaksudkan untuk mendapatkan lahan yang slap untuk pembangunan diperlukan

    penyiapan lahan meliputi pekerjaan penebangan pohon, semak belukar,

    pembongkaran bangunan dan pemadatan tanah.

  • Universitas Gadjah Mada

    - Konstruksi fisik bangunan utama

    Kegiatan pada tahap ini meliputi pembuatan/pembangunan landas pacu, apron,

    terminal dan gudang.

    - Pembangunan sarana dan utilitas bandar udara

    Berbagai prasarana dan utilitas bandar udara akan dibangun seperti: instalasi

    listrik, pengolah air limbah, pembuangan sampah dan sistem telekomunikasi. -

    Penghijauan

    Kegiatan penghijauan dimaksudkan untuk meningkatkan estetika lingkungan,

    kenyamanan para penumpang, sekaligus akan dapat mengurangi tingkat

    pencemaran udara.

    (3) Tahap Pasca Konstruksi

    - Pendaratan, tinggal landas dan pemarkiran pesawat

    Tahap ini merupakan tahap operasional bandar udara untuk melayani

    penerbangan yang memanfaatkan bandara tersebut.

    - Pelayanan penumpang dan jasa penerbangan

    Sebagai bagian dari operasional, bandar udara ini akan melayani para

    pengguna bandar udara, termasuk juga barang (kargo).

    - Pemanfaatan utilitas dan fasilitas penunjang

    Fasilitas dan utilitas bandar udara yang telah dibangun perlu dikelola dengan balk

    (termasuk pemeliharaan) untuk mempertahankan tingkat pelayanan bagi

    penumpang dan lalulintas penerbangan.

    - Fasilitas air bersih dan pengolahan limbah

    Fasilitas air bersih akan diperhitungkan agar dapat melayani kebutuhan di bandar

    udara, termasuk untuk kegiatan pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam

    kebakaran (PKP-PK). Limbah cair dan padat hasil aktivitas bandar udara akan

    melalui proses pengolahan agar tidak mencemari lingkungan.

  • Universitas Gadjah Mada

    b. Identifikasi Dampak Penting

    (1) Kegiatan survei lapangan

    Kegiatan survei lapangan akan membuka kesempatan kerja bagi penduduk,

    namun juga dapat mengakibatkan persepsi negatif masyarakat akibat

    ketidakjelasan informasi.

    (2) Rencana pembebasan tanah

    Dalam usaha pembebasan tanah umumnya akan terjadi konflik sosial karena

    perbedaan pendapat. Selain itu akan muncul masalah yang diakibatkan oleh

    permintaan ganti rugi yang tidak sesuai dengan dana yang tersedia.

    (3) Mobilisasi tenaga kerja

    Dengan adanya para pekerja proyek akan menambah kesempatan kerja dan

    menambah penghasilan bagi penduduk. Para pendatang tersebut juga dapat

    menimbulkan konflik sosial dengan masyarakat.

    (4) Pembuatan bangunan semi permanen

    Bangunan semi permanen yang dibuat sebagian besar akan dimanfaatkan untuk

    base camp para pekerja. Hal ini berarti volume dan beban pencemaran air

    limbah akan bertambah, sehingga akan terjadi penurunan kualitas air.

    (5) Mobilisasi material dan alat-alat berat

    Mobilisasi material dan alat berat akan menimbulkan dampak berupa penurunan

    kualitas udara akibat gas buang kendaraan, peningkatan kebisingan,

    peningkatan kesempatan berusaha, gangguan lalulintas darat dan gangguan

    keselamatan penerbangan yang ada.

    (6) Penyiapan dan pematangan lahan

    Kegiatan ini akan menimbulkan gangguan keselamatan penerbangan, erosi

    permukaan tanah serta gangguan flora dan fauna yang ada di lahan tersebut.

    (7) Konstruksi fisik bangunan utama

    Dampak yang akan timbul dalam kegiatan konstruksi yaitu peningkatan

    kebisingan dan peningkatan getaran yang dihasilkan dari penggunaan alat berat.

    (8) Pembangunan sarana dan utilitas bandar udara

    Hampir sama dengan konstruksi bangunan utama, dalam pembangunan sarana

  • Universitas Gadjah Mada

    dan utilitas akan terjadi gangguan berupa peningkatan kebisingan dan getaran.

    (9) Penghijauan

    Usaha penghijauan akan menimbulkan dampak positif berupa peningkatan

    kualitas udara, penurunan kebisingan, dan peningkatan estetika lingkungan.

    (10) Pendaratan, tinggal landas dan pemarkiran pesawat

    Dengan dibangunnya bandar udara berarti frekuensi penerbangan akan

    meningkat. Semua aktivitas penerbangan tersebut akan menimbulkan gas emisi

    terutama pada saat pesawat mendarat dan tinggal landas. Gas emisi akan

    menimbulkan kenaikan SO2, NO,,, CO, debu dan hidrokarbon di udara ambien.

    Selain pencemaran udara juga akan terjadi peningkatan kebisingan dan getaran

    akibat pergerakan pesawat.

    (11) Pelayanan penumpang dan jasa penerbangan

    Dengan beroperasinya bandar udara juga akan terjadi peningkatan anus lalulintas

    darat, dari dan menuju bandar udara. Hal ini berarti terjadi peningkatan kegiatan

    ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan datangnya para pengguna bandar

    udara yang berasal dari kondisi masyarakat yang berbeda, secara langsung

    maupun tidak langsung akan menimbulkan perubahan kondisi sosial budaya

    masyarakat sekitar.

    (12) Pemanfaatan utilitas dan fasilitas penunjang

    Usaha pertolongan gawat darurat harus dipersiapkan jika sewaktu-waktu

    dibutuhkan, sebab pemanfaat utilitas serta kegiatan di sekitar bandar udara dapat

    menimbulkan gangguan keselamatan penerbangan.

    (13) Fasilitas air bersih dan pengolahan limbah

    Eksplorasi air bersih yang dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan di bandar

    udara dan bangunan di sekitarnya harus diperhitungkan sedemikian rupa agar

    tidak berlebihan dan membahayakan cadangan air bersih di daerah tersebut.

    Instalasi pengolahan limbah, balk limbah cair maupun padat, juga harus

    diperhatikan sebab limbah padat akan mengganggu estetika lingkungan dan

    limbah cair dapat mengakibatkan penurunan kualitas air.

  • Universitas Gadjah Mada

    Gambar 10. Bagan Alir Identifikasi Dampak Tahap Pra Konstruksi

  • Universitas Gadjah Mada

    Gambar 11. Bagan Alir Identifikasi Dampak Tahap Konstruksi

  • Universitas Gadjah Mada

    Gambar 12. Bagan Alir Identifikasi Dampak Tahap Pasca Konstruksi

  • Universitas Gadjah Mada

    Tabel 12. Matriks Identifikasi Dampak

    No. Komponen

    Lingkungan

    Komponen Kegiatan

    Prakonstruksi Konstruksi Pasca Konstruksi

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

    A Komponen

    Fisik Kimia

    1 lklim - - - - - - - - - - - - -

    2 Kualitas udara

    - Gas emisi P N N - - P

    - Debu - - - N - N - - P N N - - P

    - Kebisingan - - - N - - N - N - - - - P

    - Getaran - - - -

    3 Fisiografi

    - Topografi - - - - - - - - - - - - - 4 Hidrologi

    Air permukaan - - - - - - - - - - - - - Drainase - - - - - - - - - - - - -

    _

    -

    5 Kualitas air - - -

    6 Ruang, lahan dan

    tanah

    Peruntukan lahan - - - - - - - - - - - - -

    7 Transportasi

    Lalulintas darat -

    Lalulintas udara - - -

    8 Keselamatan

    penerbangan

    - - - N - N N N - - N - -

    B Komponen Biologi

    1 Flora darat - - -

    2 Fauna darat - - - -

    C Komponen

    Sosekbud

    1 Ekonomi

    - Peluang kerja P - P P P P P P P - - - - -

    - Peluang berusaha - - - P P P P P P - - - - -

    - Kegiatan ekonomi - - - P P P P P P - P - - -

    2 Sosial budaya

    Kondisi sosial

    masyarakat

    - N N -

    3 Estetika lingkungan - - - - - - - - - - - N -

  • Universitas Gadjah Mada

    Keterangan:

    P = dampak positif 7 = konstruksi fisik bangunan

    N = dampak negatif 8 = pemabangunan sarana dan

    fasilitas

    1 = survai lapangan 9 = penghijauan

    2 = rencana pembebasan lahan 10 = pendaratan, tinggal landas,

    parkir

    3 = mobilisasi tenaga kerja 11 = pelayanan penumpang &

    barang

    4 = mobilisasi material dan alat berat 12 = pemanfaatan utilitas & fasilitas

    5 = pembuatan bangunan semi permanen 13 = pengelolaan limbah padat & cair

    6 = penyiapan dan pematangan lahan 14 = pemeliharaan lansekap

  • Universitas Gadjah Mada

    Tabel 13. Proritas Pengelolaan Lingkungan

    No. Jenis Dampak Sumber Dampak Besaran

    Dampak

    Pentingnya

    Dampak

    Skala

    Prioritas

    A. TAHAP PRA

    KONSTRUKSI

    1. Keresahan dan

    Konflik Sosial

    Rencana Pembebasan Lahan Besar Negatif Penting

    (NP)

    I

    2. Kecemburuan Sosial Mobilisasi Tenaga Kerja Sedang Positif Penting

    (PP)

    II

    B. TAHAP

    KONSTRUKSI

    1.

    Penurunan Kualitas

    Udara

    - Mobilisasi Material dan Alat

    Berat.

    - Penyiapan dan Pematangan

    Lahan

    Sedang Negatif

    Penting

    (NP)

    II

    2. Peningkatan

    Kebisingan/getoran

    - Mobilisasi Material dan Alat

    Berat.

    - Konstruksi Fisik Bangunan.

    Sedang Negatif

    Penting

    (NP)

    II

    3. Gangguan

    Transportasi Darat

    Mobilisasi Material dan Alat

    Berat.

    Sedang Negatif

    Penting

    (NP)

    II

    4. Gangguan

    Keselamatan

    Penerbangan

    - Mobilisasi Material dan Alat

    Berat.

    - Penyiapan dan Pematangan

    Lahan.

    - Konstruksi Fisik Bangunan.

    Besar Negatif

    Penting

    (NP)

    I

    5. Peningkatan Kegiatan

    Ekonomi

    - Konstruksi Fisik Bangunan.

    - Pembangunan Sarana dan

    Utilitas Bandara.

    Sedang Positif Penting

    (PP)

    II

    C. TAHAP PASCA

    KONSTRUKSI

    1. Penurunan Kualitas

    Udara

    - Pendaratan, Tinggal Landas

    dan Pemarkiran Pesawat.

    - Pelayanan Penumpang dan

    Barang.

    Kecil Negatif

    Penting

    (NP)

    III

    2. Peningkatan

    Kebisingan

    Pendaratan, Tinggal Landas

    dan Pemarkiran Pesawat.

    Besar Negatif

    Penting (NP)

    I

    3. Peningkatan Arus

    Lalulintas Darat

    Pelayanan Penumpang dan

    Barang.

    Sedang Negatif

    Penting

    (NP)

    II

  • Universitas Gadjah Mada

    4. Peningkatan

    Kegiatan Ekonomi

    dan Sosial Budaya

    Pelayanan Penumpang dan

    Barang.

    Besar Positif Penting

    (PP)

    I

    5. Keselamatan

    Penerbangan

    - Pemanfaatan Utilitas dan

    Fasilitas Penunjang.

    - Asap Kebakaran Hutan

    Sedang Negatif

    Penting

    (NP)

    II

    6. Peningkatan Kualitas

    Air

    Pengelolaan Limbah Cair Sedang Negatif

    Penting

    (NP)

    II

    7. Penurunan Nilai Pengelolaan Limbah Sedang Negatif

    Penting

    (NP)

    II

    5.4. Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Tol a. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

    Pembangunan jalan tol melalui tahapan kegiatan sebagai berikut:

    (1) Tahap Pra Konstruksi

    - Penelitian dan survei investigasi design

    Kegiatan utama berupa pengukuran center line jalan tol, pematokan ROW

    dan pendataan jenis lahan serta bangunan/tanaman di atasnya.

    - Pembebasan lahan

    Luas tanah yang dibebaskan tergantung kebutuhan dan sesuai rencana.

    (2) Tahap Konstruksi

    - Mobilisasi alat berat

    Alat-alat berat yang digunakan umumnya didatangkan dari luar lokasi

    proyek.

    - Mobilisasi tenaga kerja

    Dalam pelaksanaan pembangunan jalan tol diperkirakan banyak

    membutuhkan tenaga kerja, maka pekerja pembangunan jalan tol ini akan

    banyak berdatangan dari luar wilayah.

    - Pekerjaan galian dan timbunan

    Pekerjaan galian dan timbunan ini termasuk pemadatan dan perataan tanah.

    - Pengangkutan material

    Untuk pembangunan jalan tol diperkirakan membutuhkan bahan material

    dari luar lokasi proyek, seperti: tanah timbunan, aggregate subbase,

    aggregate pavement asphalt.

  • Universitas Gadjah Mada

    - Perkerasan badan jalan

    Jalan tol umumnya menggunakan konstruksi flexible pavement. Adapun

    material yang digunakan adalah: aggregat subbase, asphalat treated base,

    binder course, surface course, prime coat, tack coat, seal coat.

    - Pembangunan sarana penyeberangan

    Pembangunan jalan tol ini akan memotong jaringan jalan yang sudah ada,

    baik berupa jalan nasional maupun jalan lokal. Untuk itu akan dibangun

    sarana penyeberangan berupa jembatan atau terowongan.

    - Pemagaran sepanjang jalan tol

    Sepanjang jalan tol akan dipasang pagar batas DAMIJA. Umumnya pada

    daerah pemukiman akan dipagar dengan tembok, sedangkan di daerah

    pertanian/perkebunan dipagar kawat yang berjarak 1 2 meter di dalam

    batas DAMIJA, dimaksudkan untuk jalan setapak.

    - Pembangunan tempat istirahat

    Fasilitas yang akan disediakan umumya berupa restoran, toko, service

    kendaraan, pompa BBM, peturasan dan lapangan parkir.

    (3) Tahap Pasca Konstruksi

    - Operasional jalan tol

    Dalam pelaksanaan operasionalnya, jalan tol akan membutuhkan tenaga kerja

    yang bertugas menjaga kelancaran, keamanan dan administrasi pendapatan

    tol. Untuk menjaga kelancaran dan keamanan dipasang rambu-rambu petunjuk

    dan peringatan, adanya patroli yang mobile selama 24 jam, mobil derek dan

    ambulan.

    - Operasional kendaraan

    Jumlah kendaraan yang menggunakan jalan tol akan terus meningkat dari

    tahun ke tahun.

    - Pemeliharaan jalan tol

    Kegiatan pada tahap ini adalah merawat dan melengkapi sarana jalan tol yang

    sudah ada, seperti pemeriksaan jembatan, drainase, pemotongan rumput,

    penanaman tanaman hias, dan pelindung serta pelapisan ulang jalan tol.

  • Universitas Gadjah Mada

    b. Identifikasi Dampak Penting

    (1) Penelitian dan survei investigasi design

    Penelitian dan survei investigasi diprakirakan akan menimbulkan dampak dan

    keresahan masyarakat, terutama pada penduduk yang memiliki tanah atau

    bangunan di calon lokasi jalan tol. Selain itu, akan terjadi peningkatan arus

    transportasi di daerah sekitar lokasi.

    (2) Pembebasan lahan

    - Tata ruang

    Dampak akan timbul akibat perubahan fungsi dari pemukiman dengan

    pekarangan dan lahan persawahan menjadi ruang terbuka. Perubahan ini

    meliputi pengurangan lahan pemukiman, pekarangan, pembebasan tanah

    dan terganggunya lahan pertanian yang subur.

    - Jenis dan kesesuaian tanah

    Jenis tanah yang ada tidak akan banyak terpengaruh oleh perubahan fungsi

    lahan, namun kesesuaian tanah akan terganggu karena tanah yang

    sebenarnya sesuai untuk tanah pertanian tidak dapat dimanfaatkan untuk

    lahan pertanian.

    - Tata guna lahan

    Perubahan pola penggunaan lahan akan merubah pola komunitas dan pola

    transportasi. Komunitas akan terbelah menjadi dua yang akan memberikan

    dampak penting berupa hilangnya lahan pemukiman dan pertanian serta

    berubahnya Batas wilayah administrasi dan terganggunya kondisi lingkungan.

    (3) Mobilisasi alat berat

    - Kualitas udara dan kebisingan

    Akan terjadi pencemaran akibat debu karena mobilisasi alat berat. Pada saat

    mobilisasi alat berat juga akan terjadi kebisingan yang cukup tinggi di

    sepanjang jalan yang dilalui.

    - Lalulintas dan keselamatan

    Dimensi kendaraan pengangkut alat berat relatif besar, jika pengangkutan

    dilakukan pada waktu kondisi volume ruas jalan padat maka akan terjadi

  • Universitas Gadjah Mada

    gangguan terhadap arus lalulintas yang ada dan menimbulkan masalah

    terhadap keselamatan pengguna jalan lainnya.

    - Perkerasan jalan umum

    Laulintas kendaraan dan truk pengangkut material dan peralatan akan

    mempercepat laju kerusakan perkerasan jalan.

    - Biotis

    Debu dan asap yang ditimbulkan oleh pengoperasian alat berat akan

    merugikan aktivitas kehidupan flora disekitarnya. Gas buang, asap dan debu

    juga dapat merugikan kehidupan fauna terutama hewan-hewan kecil.

    (4) Mobilisasi tenaga kerja

    - Kependudukan

    Mobilisasi tenaga kerja diprakirakan akan menimbulkan kecemburuan sosial. -

    Kesehatan

    Dampak yang mungkin terjadi di bidang kesehatan adalah penularan penyakit

    dari pekerja pendatang yang tidak sehat atau carrier (pembawa bibit

    penyakit), serta permasalahan sanitasi lingkungan akibat bertambahnya

    jumlah penduduk dan limbah yang dihasilkan.

    - Persepsi masyarakat

    Mobilisasi tenaga kerja akan menimbulkan persepsi negatif di masyarakat

    karena kecemburuan sosial dan kecurigaan.

    (5) Pekerjaan galian dan timbunan

    - Kualitas udara dan kebisingan

    Dalam pekerjaan galian dan timbunan dampak utama yang terjadi adalah

    pencemaran debu dan kebisingan yang diakibatkan oleh alai-alat berat.

    - Fisiografi

    Karena pekerjaan galian dan timbunan akan terjadi masalah pada stabilitas

    lereng galian. Lereng galian akan mudah longsor.

    - Hidrologi

    Akibat penggalian dan penimbunan tanah, aliran air permukaan (surface run

  • Universitas Gadjah Mada

    off) akan terganggu, khususnya pada lokasi di sekitar rencana jalan tol.

    - Biotis

    Pekerjaan ini akan menyebabkan hilangnya vegetasi penutup tanah sehingga

    terjadi penurunan jumlah dan keanekaragaman serta hilangnya lapisan

    humus.

    - Sosial budaya

    Kegiatan ini dapat menimbulkan kerusakan pada sumber budaya yang

    kemungkinan ada di permukaan maupun di bawah permukaan tanah.

    (6) Pengangkutan material

    - Kualitas udara dan kebisingan

    Pencemaran akibat debu akan terjadi di sekitar proyek. Selain itu akan terjadi

    kebisingan yang cukup tinggi di sepanjang jalan yang dilalui.

    - Lalulintas dan keselamatan

    Kendaraan pengangkut material akan membebani jalan di sekitar lokasi dan

    dapat membahayakan pengguna jalan lainnya.

    - Perkerasan jalan umum

    Kendaran yang digunakan untuk mengangkut material akan mempercepat laju

    kerusakan perkerasan dan mengakibatkan pengotoran jalan akibat ceceran

    material yang berjatuhan.

    - Biotis

    Pengotoran udara dan kebisingan yang dihasilkan akan menimbulkan

    gangguan pada flora dan fauna di sekitar lokasi proyek dan jalan yang dilalui.

    - Kesehatan

    Dampak kesehatan akan timbul akibat peningkatan jumlah debu,

    kecelakaan kerja, dan kecelakaan di jalan. Hal ini akan mengakibatkan

    penurunan produktivitas masyarakat sekit.

    - Persepsi masyarakat

    Akibat dampak-dampak di atas kemungkinan akan timbul persepsi negatif di

    masyarakat.

  • Universitas Gadjah Mada

    (7) Perkerasan badan jalan

    - Iklim

    Pada badan jalan yang sudah diperkeras dan diaspal tingkat

    evaporasi/penguapan semakin mudah sehingga panas matahari terasa lebih

    terik dan kemungkinan terjadi pantulan sinar matahari ke arah

    pengendara/pengguna jalan.

    - Kualitcs udara dan kebisingan

    Kualitas udara akan menurun akibat debu dan kebisingan yang dihasilkan juga

    dapat mengganggu.

    - Hidrologi

    Dampak pemadatan tanah adalah berkurangnya pori tanah yang dapat

    terembesi air.

    - Biotis

    Perkerasan jalan akan menyebabkan hilangnya habitat beberapa jenis fauna

    kecil.

    (8) Pembangunan sarana penyeberangan

    - Mobilitas penduduk

    Kegiatan ini akan memutuskan/mengganggu arus di jalan sekitar lokasi, hal ini

    berarti mempengaruhi akses ke sarana ekonomi, pendidikan, peribadatan dan

    lain-lain

    - Persepsi masyarakat

    Pola perilaku masyarakat di daerah sekitar akan berubah karena adanya

    fasilitas Baru.

    (9) Pemagaran sepanjang jalan tol

    - Mobilitas penduduk

    Pemagaran ini akan akan menimbulkan dampak terputusnya/terganggunya

    pergerakan masyarakat sekita.

  • Universitas Gadjah Mada

    - Persepsi masyarakat

    Masyarakat perlu adaptasi dengan perubahan kondisi akibat pemagaran

    jalan.

    (10) Pembangunan tempat istirahat

    Dengan dibangunnya tempat istirahat yang umumnya dilengkapi dengan fasilitas

    pendukung akan mengganggu flora dan fauna di sekitarnya.

    (11) Operasional jalan tol

    - Fisiografi

    Beban lalulintas akan membebani badan jalan terutama pada bagian yang

    berupa lereng dan rawan longsor.

    - Hidrologi

    Aliran air di sekitar jalan tol akan terganggu, oleh karena itu harus disediakan

    saluran drainase yang memadai.

    - Ruang, tanah, dan lahan

    Akibat beroperasinya jalan tol tata guna lahan, kondisi tanah sekitar, dan

    peruntukan lahan akan berubah.

    - Mobilitas penduduk

    Dengan beroperasinya jalan tol, mobilitas penduduk akan meningkat.

    - Perekonomian masyarakat

    Dengan meningkatnya mobilitas penduduk, kesempatan kerja dan

    memperoleh pendapatan akan lebih besar.

    - Persepsi masyarakat

    Persepsi positif masyarakat akan timbul dengan semakin mudahnya mobilitas,

    namun persepsi negatif juga dapat timbul akibat kerawanan lalulintas dan

    kecemburuan sosial bagi yang tidak dapat menikmati manfaatnya.

  • Universitas Gadjah Mada

    ( 1 2 ) Operasional kendaraan - Kualitas udara dan kebisingan Akan terjadi pencemaran

    udara dan kebisingan akibat lalulintas di jalan tol.

    - Lalulintas dan keselamatan

    Dengan adanya jalan tol tingkat pelayanan di jalan alternatif akan bertambah

    karena sebagian arus beralih ke jalan tol.

    - Biotis

    Akan terjadi pengotoran udara berupa pencemaran gas buang, asap dan

    kebisingan yang dapat merugikan flora dan fauna di sekitarnya.

    - Sosial budaya

    Sumberdaya budaya yang ada di sekitar jalan tol akan terganggu akibat

    pergerakan kendaraan.

    - Kesehatan

    Dampak yang diprakirakan terjadi adalah peningkatan kecelakaan di jalan,

    namun operasional kendaraan juga dapat memudahkan pencapaian ke fasilitas

    kesehatan.

    ( 1 3 ) Pemeliharaan jalan tol

    - Lalulintas dan keselamatan

    Pemeliharaan jalan tol yang tidak balk akan mengakibatkan bahaya, sebab jalan

    tol melayani kendaraan dengan kecepatan tinggi.

    - Biotis

    Pengelolaan bahu jalan dengan penanaman dan pemeliharaan flora akan

    berdampak positif terhadap komponen biotik.

  • Universitas Gadjah Mada

    Gambar 13. Bagan Alir Dampak Lingkungan Tahap Pra Konstruksi

  • Universitas Gadjah Mada

    Gambar 14. Bagan Alir Dampak Lingkungan Tahap Konstruksi

  • Universitas Gadjah Mada

    Gambar 15. Bagan Alir Dampak Lingkungan Tahap Pasca Konstruksi

  • Universitas Gadjah Mada

    Tabel 14. Matriks Identifikasi Dampak

    Komponen

    Kegiatan Komponen Lingkungan

    Pra

    Konst. Konstruksi

    Pasca

    Konstruksi

    a b c d e f g h i j k I m

    Lingkungan Fisik Kimia

    Iklim - - - - -

    Kualitas udara & kebisingan - - x - x x x - - - - x -

    Fisiografi

    Hidrologi

    Ruang, tanah, dan lahan

    Lalulintas dan keselamatan - - x - - x - - - x - x

    Perkerasan jalan umum

    Biotis - - x - x x x - - x - x x

    Lingkungan Sosial Ekonomi Sosial Budaya

    Kependudukan

    Mobilitas penduduk

    Perekonomian masyarakat

    Sosial budaya

    Kesehatan

    Persepsi masyarakat x x - x - x - x x -x - -

    Keterangan:

    a = pembebasan & survei investigasi design h= pembangunan saran

    penyeberangan

    b = pembebasan lahan i = pemagaran sepanjang tol

    c = mobilisasi alat berat j = pembangunan tempat istirahat

    d = mobilisasi tenaga kerja I = operasional jalan tol

    e = pekerjaan galian m = operasional kendaraan

    f = pengangkutan material n = pemeliharaan jalan tol

    g = pekerjaan perkerasan jalan

  • Universitas Gadjah Mada

    Tabel 15. Matriks Evaluasi Dampak secara Kausatif dengan Fisher and Davies yang Dimodifikasi

    Komp. Kegiatan

    Komponen

    Lingk.

    Kualitas

    lingkungan

    tanpa

    proyek

    Kualitas lingkungan dengan proyek Dampak lingkungan

    Pra

    Konstruksi Konstruksi

    Pasca

    Konstruksi

    Pra

    Konstruksi Konstruksi Pasca

    Konstruksi

    a b c d e f g h i I k I m a b c d e f g h i j k I m

    lklim 5

    Kualitas udara

    dan kebisingan

    5 - - 4 - 4

    4 2 - - - - 1 - - - -1 - -1 -1 -3 - - - - -4 -

    Fisografi 5 - - 3 3

    Hidrologi 4

    Ruang, tanah

    dan lahan

    3 - 1

    Lalulintas dan

    keselamatan

    3 - - 1 - 2 - - - - - 5 2 - - -2 - - -2 - - - - - +2 -1

    Perkerasan jln

    umum

    4

    Biotis 3 - - 2 - 1 2 3 - - 2 - 2 2 - - -1 - -2 -1 -1 - - -1 -1 -1

    Kependudukan

    4

    Mobilitas

    penduduk

    3 2 i 5 1 2 +2 - -

    Perekonomian

    masy.

    3

    Sosial budaya 5

    Kesehatan 4

    Persepsi

    masyarakat

    3 2 1 - 2 - 2 - 2 1 - 5 - - 1 -2 - -1 - -1 -1 -2 - +2 - -