Post on 09-Mar-2019
STUDI ALTERNATIF DESAIN GEOTEKNIKPADA TIMBUNAN JALAN REL RUAS SIDOARJO-BANGIL DI
STA38+750-STA42+000
Laela Fauziah 3105 100 049Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Herman Wahyudi
Latar Belakang Transportasi Kereta Api Sidoarjo-Bangil terganggu akibat semburan lumpur
lapindo. Telah dilakukan perencanaan relokasi rel Sidoarjo-Bangil. Terdapat desain tubuh jalan rel yang berupa timbunan dengan ketinggian > 5
meter Kondisi tanah dasar adalah dominan lempung dengan kedalaman rata-
rata=20 meter
Transportasi Kereta Api Sidoarjo-Bangil terganggu akibat semburan lumpurlapindo.
Telah dilakukan perencanaan relokasi rel Sidoarjo-Bangil. Terdapat desain tubuh jalan rel yang berupa timbunan dengan ketinggian > 5
meter Kondisi tanah dasar adalah dominan lempung dengan kedalaman rata-
rata=20 meter
Perumusan MasalahKondisi eksisting :Desain tubuh jalan untuk Relokasi Rel Sidoarjo-Bangil merupakan timbunanyang rawan mengalami failure karena terdapat ketinggian timbunan yangmencapai 8 meter.
Perumusan Masalah : Bagaimana merencanakan beberapa alternatif perkuatan timbunan dan tanah
dasar sesuai dengan kasus dan kondisi tanah di lapangan, untuk perencanaanjangka pendek (single track) dan jangka panjang (double track), ditinjau dariaspek stabilitas lereng dan penurunan tanah.
Bagaimana metode pelaksanaan yang tepat dari masing-masing alternatifdesain perkuatan tanah.
Berapa biaya dari masing-masing alternatif desain perkuatan untukperencanaan jangka pendek (single track) dan jangka panjang (double track).
Kondisi eksisting :Desain tubuh jalan untuk Relokasi Rel Sidoarjo-Bangil merupakan timbunanyang rawan mengalami failure karena terdapat ketinggian timbunan yangmencapai 8 meter.
Perumusan Masalah : Bagaimana merencanakan beberapa alternatif perkuatan timbunan dan tanah
dasar sesuai dengan kasus dan kondisi tanah di lapangan, untuk perencanaanjangka pendek (single track) dan jangka panjang (double track), ditinjau dariaspek stabilitas lereng dan penurunan tanah.
Bagaimana metode pelaksanaan yang tepat dari masing-masing alternatifdesain perkuatan tanah.
Berapa biaya dari masing-masing alternatif desain perkuatan untukperencanaan jangka pendek (single track) dan jangka panjang (double track).
Tujuan Mendapatkan alternatif desain perkuatan timbunan dan tanah dasar sesuai
dengan kasus dan kondisi tanah di lapangan, untuk perencanaan jangkapendek (single track) dan jangka panjang (double track), ditinjau dari aspekstabilitas lereng dan penurunan tanah.
Mendapatkan metode pelaksanaan yang tepat dari masing-masing desainperkuatan tanah.
Mendapatkan perbandingan biaya dari masing-masing desain perkuatanuntuk jangka pendek (single track) dan jangka panjang (double track).
Mendapatkan alternatif desain perkuatan timbunan dan tanah dasar sesuaidengan kasus dan kondisi tanah di lapangan, untuk perencanaan jangkapendek (single track) dan jangka panjang (double track), ditinjau dari aspekstabilitas lereng dan penurunan tanah.
Mendapatkan metode pelaksanaan yang tepat dari masing-masing desainperkuatan tanah.
Mendapatkan perbandingan biaya dari masing-masing desain perkuatanuntuk jangka pendek (single track) dan jangka panjang (double track).
Batasan Masalah Tidak membahas perencanaan dan evaluasi trase relokasi rel ruas Sidoarjo-
Bangil. Tidak membahas desain struktur jalan rel (rel, bantalan, balas). Tidak membahas sistem drainase jalan rel. Tidak melakukan pengambilan data primer.
Manfaat Dengan Tugas Akhir ini, diharapkan akan didapat alternatif desain perkuatan
timbunan tanah dasar yang lebih stabil dan lebih ekonomis untukperencanaan jangka pendek (single track) dan jangka panjang (double track)pada perencanaan relokasi rel Ruas Sidoarjo-Bangil.
back
Dengan Tugas Akhir ini, diharapkan akan didapat alternatif desain perkuatantimbunan tanah dasar yang lebih stabil dan lebih ekonomis untukperencanaan jangka pendek (single track) dan jangka panjang (double track)pada perencanaan relokasi rel Ruas Sidoarjo-Bangil.
back
Bagan AlirPengumpulan Data
Studi Literatur: Parameter tanah Stabilitas talud Program Dx Stabl Penurunan tanah Metode perbaikantanah Rencana Anggaran
Data Detail EngineeringDesign Relokasi Jalan RelSidoarjo-Bangil: Layout Cross section Data desain strukturjalan rel (profil bantalan,jarak antar bantalan,
Data Tanah padaRelokasi JalanRel Sidoarjo-Bangil: Hasil tes sondir Hasil bordangkal
Data Lokomotifpada RelokasiJalan Rel Sidoarjo-Bangil.
Perencanaan Metode Pelaksanaanterhadap Perencanaan Jangka Pendek(Single Track)
Analisa Penurunan Tanah terhadapPerencanaan Jangka Pendek (SingleTrack) dan Panjang (Double Track)
Analisa Stabilitas Timbunan danTanah Dasar terhadapPerencanaan Jangka Pendek(Single Track) dan Panjang
Analisa Perbaikan Tanah terhadapPerencanaan Jangka Pendek(Single Track) dan Panjang
Perhitungan Rencana AnggaranBiaya (RAB) terhadapPerencanaan Jangka Pendek(Single Track)
Kesimpulan dari Perbandingan
Perencanaan Metode Pelaksanaanterhadap Perencanaan Jangka Panjang(Double Track)
Perhitungan Rencana AnggaranBiaya (RAB) terhadapPerencanaan Jangka Panjang
Kajian Pelaksanaan Timbunanuntuk Single Track MenjadiDouble Track
Pengumpulan Data
Studi Literatur: Parameter tanah Stabilitas talud Program Dx Stabl Penurunan tanah Metode perbaikantanah Rencana Anggaran
Data Detail EngineeringDesign Relokasi Jalan RelSidoarjo-Bangil: Layout Cross section Data desain strukturjalan rel (profil bantalan,jarak antar bantalan,
Data Tanah padaRelokasi JalanRel Sidoarjo-Bangil: Hasil tes sondir Hasil bordangkal
Data Lokomotifpada RelokasiJalan Rel Sidoarjo-Bangil.
Perencanaan Metode Pelaksanaanterhadap Perencanaan Jangka Pendek(Single Track)
Analisa Penurunan Tanah terhadapPerencanaan Jangka Pendek (SingleTrack) dan Panjang (Double Track)
Analisa Stabilitas Timbunan danTanah Dasar terhadapPerencanaan Jangka Pendek(Single Track) dan Panjang
Analisa Perbaikan Tanah terhadapPerencanaan Jangka Pendek(Single Track) dan Panjang
Perhitungan Rencana AnggaranBiaya (RAB) terhadapPerencanaan Jangka Pendek(Single Track)
Kesimpulan dari Perbandingan
Perencanaan Metode Pelaksanaanterhadap Perencanaan Jangka Panjang(Double Track)
Perhitungan Rencana AnggaranBiaya (RAB) terhadapPerencanaan Jangka Panjang
Kajian Pelaksanaan Timbunanuntuk Single Track MenjadiDouble Track
Data Tanah Tinjauan STA 38+750- STA 42+000 Data Tes Sondir (13 titik) Data SPT (5 titik) Hasil Tes Laboratorium (5 titik)
Zonifikasi arah vertikal dan horizontalTujuan : Mendapatkan Data Tanah yang paling kritis (parameter tanah,kedalaman lapisan lempung)
Tinjauan STA 38+750- STA 42+000 Data Tes Sondir (13 titik) Data SPT (5 titik) Hasil Tes Laboratorium (5 titik)
Zonifikasi arah vertikal dan horizontalTujuan : Mendapatkan Data Tanah yang paling kritis (parameter tanah,kedalaman lapisan lempung)
Data Tanah (Sondir)
Kedalamanm % kg/cm2
0-4 5.07 7.38 Inorganic Clay, Firm4-9 3.34 17.92 Inorganic Clay, Stiff9-11 2.47 18.6 Sandy Clay11-27 3.58 17.188 Inorganic Clay, Stiff27-30 2.25 35.000 Sandy Clay
Konsistensi TanahFRcq
FR cq CV dan < 35 %
Kedalamanm % kg/cm2
0-4 5.07 7.38 Inorganic Clay, Firm4-9 3.34 17.92 Inorganic Clay, Stiff9-11 2.47 18.6 Sandy Clay11-27 3.58 17.188 Inorganic Clay, Stiff27-30 2.25 35.000 Sandy Clay
Konsistensi TanahFRcq
Data Tanah (Sondir) Memperkirakan parameter tanah : lempung : kohesi (Cu) dan tegangan
geser undrained (qu)…. (persamaan 2.8)
Tebal Lapisan Kedalaman z γsat po Ip NK Su qu
m m m (t/m3) kg/cm2 % (kg/cm2) (kg/cm2)4 0-4 2 1.55 0.001 45.33 12.5 0.32 0.635 4-9 6.5 1.81 0.005 45.33 12.5 0.71 1.432 9-11 10 1.81 0.008 39.26 18 1.24 2.48
16 11-27 19 1.62 0.012 33.37 15.2 0.78 1.553 27-30 28.5 1.67 0.019 34.68 13.75 1.88 3.77
Tebal Lapisan Kedalaman z γsat po Ip NK Su qu
m m m (t/m3) kg/cm2 % (kg/cm2) (kg/cm2)4 0-4 2 1.55 0.001 45.33 12.5 0.32 0.635 4-9 6.5 1.81 0.005 45.33 12.5 0.71 1.432 9-11 10 1.81 0.008 39.26 18 1.24 2.48
16 11-27 19 1.62 0.012 33.37 15.2 0.78 1.553 27-30 28.5 1.67 0.019 34.68 13.75 1.88 3.77
Data Tanah (SPT) Memperkirakan parameter tanah :
kohesi (Cu) Terzaghi&Peck sesuai …(2.11) sampai dengan (2.13). korelasi dari Bowles…(Tabel 2.2)
Kedalaman N Jenis Tanah N'(m) Harga N koreksi Terzaghi & Peck (kg/cm2) Tabel Bowles (kg/cm2)3 4 Lempung Berlanau 9.5 0.95 0.1
Cu (kg/cm2)
Data Tanah (SPT)sudut geser antar butiran tanah () metode Dunham…(2.15) metode Osaki…(2.16) metode Mayerhof (cara grafis)…(Gambar 2.3) korelasi dari Tabel Bowles…(Tabel 2.2)
Parameter Berdasar Hasil SPT di BH-2
sudut geser antar butiran tanah () metode Dunham…(2.15) metode Osaki…(2.16) metode Mayerhof (cara grafis)…(Gambar 2.3) korelasi dari Tabel Bowles…(Tabel 2.2)
Parameter Berdasar Hasil SPT di BH-2
Kedalaman N Jenis Tanah(m) Dunham Osaki Meyerhof (grafis) Tabel Bowles9 5 Pasir 32.75 25.00 32 26.17
Ф
Pengelompokan Data Tanah (Zonifikasi)
B-4 III
B-5 III
B-6 III
STA 15+450
STA 15+350
STA 15+250
STA 15+150
STA 15+050
STA 14+950
STA 14+850
STA 14+750
STA 14+650
STA 14+550
STA 14+450
STA 14+350
STA 14+250
STA 14+150
STA 14+050
STA 13+950
STA 13+850
STA 13+750
STA 13+650
STA 13+550
STA 13+450
STA 13+350
STA 13+250
STA 13+150
STA 13+050
STA 12+950
STA 12+850
STA 12+750
STA 15+400
STA 15+300
STA 15+200
STA 15+100
STA 15+000
STA 14+900
STA 14+800
STA 14+700
STA 14+600
STA 14+500
STA 14+400
STA 14+300
STA 14+200
STA 14+100
STA 14+000
STA 13+900
STA 13+800
STA 13+700
STA 13+600
STA 13+500
STA 13+400
STA 13+300
STA 13+200
STA 13+100
STA 13+000
STA 12+800
STA 12+900
S 10/III
S 11/III
S 12/III
S 13/III
S 14/III
Keterangan Gambar:
Zona 1 Zona 4
B-4 III
B-5 III
B-6 III
STA 15+450
STA 15+350
STA 15+250
STA 15+150
STA 15+050
STA 14+950
STA 14+850
STA 14+750
STA 14+650
STA 14+550
STA 14+450
STA 14+350
STA 14+250
STA 14+150
STA 14+050
STA 13+950
STA 13+850
STA 13+750
STA 13+650
STA 13+550
STA 13+450
STA 13+350
STA 13+250
STA 13+150
STA 13+050
STA 12+950
STA 12+850
STA 12+750
STA 15+400
STA 15+300
STA 15+200
STA 15+100
STA 15+000
STA 14+900
STA 14+800
STA 14+700
STA 14+600
STA 14+500
STA 14+400
STA 14+300
STA 14+200
STA 14+100
STA 14+000
STA 13+900
STA 13+800
STA 13+700
STA 13+600
STA 13+500
STA 13+400
STA 13+300
STA 13+200
STA 13+100
STA 13+000
STA 12+800
STA 12+900
S 10/III
S 11/III
S 12/III
S 13/III
S 14/III
Zona 1
Zona 2
Zona 3
Zona 4
Zona 5
Analisa PembebananMenghitung tekanan di bawah bantalan (σ1)….(2.1)= 4.2 kg/cm2
Menghitung tekanan pada permukaan badan jalan (σ2)….(2.4)= 1.18 kg/cm2 = 11.8 t/m2
back
Menghitung tekanan di bawah bantalan (σ1)….(2.1)= 4.2 kg/cm2
Menghitung tekanan pada permukaan badan jalan (σ2)….(2.4)= 1.18 kg/cm2 = 11.8 t/m2
back
Perkiraan Parameter SPT
47.108.0 SPTsat N
78.009.0 SPTd N
Lempung plastis, Cu = 12.5 N (2.11)Lempung berlanau, Cu = 10 N (2.12)Lempung berpasir, Cu = 6.7 N (2.13)Cohesionless Soil / Sol Pulverent
N (blows) 0 - 3 4-10 11-30 31-50 > 50
γ (KN/m3) - 12-16 14-18 16-20 18-23
(o) - 25-32 28-36 30-40 > 35
State Very Loose Loose Medium DenseVery
Dense
Dr (%) 0-15 15-35 35-65 65-85 85-100
Cohesive Soil / Sol Coherent
N (blows) < 4 4 - 6 6-15 16-25 > 50
γ (KN/m3) 14-18 16-18 16-18 16-20 > 20
Qu (KN/m2) < 25 20-50 30-60 40-200 > 100
Consistency Very Soft Soft Medium Stiff Hard
back
Perkiraan Parameter SPT
Sudut geser antar butiran tanah (Ф) (Dunham)= (12N)0.5+25
Sudut geser antar butiran tanah (Ф) (Osaki)= (20N)0.5+15
Sudut geser antar butiran tanah (Ф) (Meyerhof)
back
PERENCANAAN ALTERNATIF DESAIN METODEPERBAIKAN TANAH Penentuan HR (m) Perhitungan Faktor Keamanan Alternatif Desain Metode Perbaikan Tanah
Menentukan Ketingggian Awal (HR) Tinggi final (HF) = 8 meter Tinjauan : timbunan dengan single track
timbunan dengan double track Settlement : Immediate
Primary Consolidation SettlementNSPT kurang dari 20 (lapisan stiff clay)Waktu konsolidasi (t)
Tinggi final (HF) = 8 meter Tinjauan : timbunan dengan single track
timbunan dengan double track Settlement : Immediate
Primary Consolidation SettlementNSPT kurang dari 20 (lapisan stiff clay)Waktu konsolidasi (t)
Menentukan Ketingggian Awal (HR) Settlement
distribusi tegangan akibat komponen jalan rel
z1 = 12.5 m
z2 = 23 m
q6.0 m
8.0 m
Layer 1
Layer 2
-21 m
±0 m
1:1.5
OGL
z1 timbunan
z2 timbunan
N SPT > 20 Lapisan Permeabel
z2 kompenenjalan rel
z1 komponenjalan rel
- 9 m
q6.0 m
8.0 m
Layer 1
Layer 2
-21 m
±0 m
1:1.5
OGL
z1 timbunan
z2 timbunan
N SPT > 20 Lapisan Permeabel
z2 kompenenjalan rel
z1 komponenjalan rel
- 9 m
Menentukan Ketingggian Awal (HR) Settlement
distribusi tegangan akibat komponen jalan relx = 3 m (single track)x = 5 m (double track)
q = 11.8 t/m2q = 11.8 t/m2
3 m 3 m
0.5 m
0.5 m
x x
y
y
Menentukan Ketingggian Awal (HR) Settlement
faktor pengaruh (I) dari distribusi tegangan akibat komponen jalan rel….(Gambar2.5)
dengan nilai m….(2.26)
n…..(2.27)
distribusi tegangan (σp1)….(2.25)
didapatkan :
timbunan dengan single track
timbunan dengan double track
Settlementfaktor pengaruh (I) dari distribusi tegangan akibat komponen jalan rel….(Gambar2.5)
dengan nilai m….(2.26)
n…..(2.27)
distribusi tegangan (σp1)….(2.25)
didapatkan :
timbunan dengan single track
timbunan dengan double track
z n = x/z m = y/z I σp1 = q.I.4 (t/m2)12.5 0.20 0.040 0.011 0.518
23 0.11 0.022 0.0065 0.306
z n = x/z m = y/z I σp1= q.I.4 (t/m2)12.5 0.40 0.040 0.018 0.84823 0.22 0.022 0.012 0.565
Menentukan Ketingggian Awal (HR) Settlement Primary Consolidation Settlement (Layer 1, HR = 10 m)
Menghitung effective overburden pressure (σo') pada masing-masing kedalaman (z) :
σo' = γ' . z
= (γsat – γw) . z …(t/m2)
= (1.641 – 1) . 4.5 = 2.885 t/m2
Menghitung effective past overburden pressure (σc') :
σc' = σo' + Fluktuasi Muka Air Tanah …(t/m2)
σc' = 2.885 + 1.5 = 4.385 t/m2
Menghitung total tegangan yang terjadi pada tiap layer (Δσ) :5
Δσ = σp1 + σp2
Δσ = 0.518 + 16.9 = 17.4 t/m2
Menghitung besar pemampatan konsolidasi yang terjadi :
cek : Δσ + σo' > σc, ….(2.22):
Sc1 = 2.460 m
Settlement Primary Consolidation Settlement (Layer 1, HR = 10 m)
Menghitung effective overburden pressure (σo') pada masing-masing kedalaman (z) :
σo' = γ' . z
= (γsat – γw) . z …(t/m2)
= (1.641 – 1) . 4.5 = 2.885 t/m2
Menghitung effective past overburden pressure (σc') :
σc' = σo' + Fluktuasi Muka Air Tanah …(t/m2)
σc' = 2.885 + 1.5 = 4.385 t/m2
Menghitung total tegangan yang terjadi pada tiap layer (Δσ) :5
Δσ = σp1 + σp2
Δσ = 0.518 + 16.9 = 17.4 t/m2
Menghitung besar pemampatan konsolidasi yang terjadi :
cek : Δσ + σo' > σc, ….(2.22):
Sc1 = 2.460 m
Menentukan Ketingggian Awal (HR) Settlement Immediate Settlement (Layer 1, HR = 10 m)… (2.18)
Menghitung Modulus Oedometrik (E') dengan Persamaan (2.19) :
Harga modulus elastisitas (E) pada lapisan 1 diambil dari nilai rata-rata E untuklempung keras (NSPT = 6-10), dimana E = 5865 – 13800 KN/m2. Didapat harga E =9832.5
υ = 0.35
E' =157806KN/m2 = 1578.1 t/m2
q = tegangan yang bekerja pada permukaan tanah
= 18 t/m2
S1 = 0.103 m
Settlement Immediate Settlement (Layer 1, HR = 10 m)… (2.18)
Menghitung Modulus Oedometrik (E') dengan Persamaan (2.19) :
Harga modulus elastisitas (E) pada lapisan 1 diambil dari nilai rata-rata E untuklempung keras (NSPT = 6-10), dimana E = 5865 – 13800 KN/m2. Didapat harga E =9832.5
υ = 0.35
E' =157806KN/m2 = 1578.1 t/m2
q = tegangan yang bekerja pada permukaan tanah
= 18 t/m2
S1 = 0.103 m
Menentukan Ketingggian Awal (HR)HF (m) HR (m) HR-HF (m)
8 10.00 2.0011.00 3.0012.00 4.0013.00 5.0014.00 6.00
15.00 7.00
16.00 8.00
17.00 9.00
18.00 10.00
HR (m) Sc+Si (m)10.00 4.82411.00 5.19712.00 5.55013.00 5.88614.00 6.20715.00 6.51416.00 6.80717.00 7.08918.00 7.360
H R (m ) Sc+S i (m )10.00 5.14111.00 5.49812.00 5.83613.00 6.15814.00 6.465
15.00 6.759
16.00 7.041
17.00 7.312
18.00 7.574
HF (m) HR (m) HR-HF (m)8 10.00 2.00
11.00 3.0012.00 4.0013.00 5.0014.00 6.00
15.00 7.00
16.00 8.00
17.00 9.00
18.00 10.00
HR (m) Sc+Si (m)10.00 4.82411.00 5.19712.00 5.55013.00 5.88614.00 6.20715.00 6.51416.00 6.80717.00 7.08918.00 7.360
H R (m ) Sc+S i (m )10.00 5.14111.00 5.49812.00 5.83613.00 6.15814.00 6.465
15.00 6.759
16.00 7.041
17.00 7.312
18.00 7.574
Grafik Penentuan HR (single track)HR = 14.4 m
Grafik Penentuan HR (double track)HR = 14.9 m
Menentukan Ketingggian Awal (HR) Settlement
Waktu Konsolidasi (t)….(2.24)(U) 90 % = 0,848Cv = 0.0012 cm2/dtk = 3.484 m2/tahunHdr = 10.5 mmaka :t = 26.84 tahun
SettlementWaktu Konsolidasi (t)….(2.24)(U) 90 % = 0,848Cv = 0.0012 cm2/dtk = 3.484 m2/tahunHdr = 10.5 mmaka :t = 26.84 tahun
Menghitung Faktor Keamanan Terhadap Kelongsoran
X-STABL
Terhadap Kelongsoran Poinonnement….(2.33)
SF < 1 diperlukan suatu perkuatan untuk stabilitas talud dan penimbunandilakukan secara bertahap.
Jenis Track HR (m) SF (Safety Factor)
Single Track 14.4 0.652
Double Track 14.9 0.546
Terhadap KelongsoranX-STABL
Terhadap Kelongsoran Poinonnement….(2.33)
SF < 1 diperlukan suatu perkuatan untuk stabilitas talud dan penimbunandilakukan secara bertahap.
Jenis Track HR (m) SF (Safety Factor)
Single Track 14.4 0.241
Double Track 14.9 0.232
Preloading yang dikombinasi dengan PVD
Tujuan : mempercepat waktu konsolidasi
Perencanaan PVD dengan cara grafis Magnan (LCPC,1981) :
Hdr = 10.5 m
Cvgab = 0.0012 cm2/dtk
Ch = 0.0024 cm2/dtk = 2,4.10-7 m2/dtk….(2.51)
t = 5 bulan
U = 90 %
PVD 10 cm x 0.5 cm
Pola pemasangan = segiempat
(dw) = (10+0.5)/2 = 5.25 cm
Uv (Gambar 2.11)
D (Gambar 2.12)
S….(2.52)
Alternatif Desain Metode Perkuatan Tanah Preloading yang dikombinasi dengan PVD
Tujuan : mempercepat waktu konsolidasi
Perencanaan PVD dengan cara grafis Magnan (LCPC,1981) :
Hdr = 10.5 m
Cvgab = 0.0012 cm2/dtk
Ch = 0.0024 cm2/dtk = 2,4.10-7 m2/dtk….(2.51)
t = 5 bulan
U = 90 %
PVD 10 cm x 0.5 cm
Pola pemasangan = segiempat
(dw) = (10+0.5)/2 = 5.25 cm
Uv (Gambar 2.11)
D (Gambar 2.12)
S….(2.52)
Preloading yang dikombinasi dengan PVD
U = 90%
t = 5 bulan
spacing (S) PVD sebesar 1.3 m.
PVD dipasang sedalam lapisan tanah lunak (21 m)
Alternatif Desain Metode Perkuatan Tanah
U = 90 % U=80 %
Uh (%) D (m) S (m) Uh (%) D (m) S (m)5 1.20E-07 13 88.51 1.7 1.5 82.76 2 1.84 1.20E-07 12.5 88.57 1.6 1.4 82.86 1.9 1.7
3 1.20E-07 12 88.64 1.5 1.3 82.95 1.6 1.42 1.20E-07 9 89.01 1.3 1.2 83.52 1.3 1.2
Uv (%)Cv (m2/s)t (bulan)
Preloading yang dikombinasi dengan PVD
U = 90%
t = 5 bulan
spacing (S) PVD sebesar 1.3 m.
PVD dipasang sedalam lapisan tanah lunak (21 m)
Geotextile (single track)
Dari Data X-STABLE didapatkan :
SF = 0.652
MR = 29890 KNm
Direncanakan :
Geotextile tipe STABILENKA 300/45
Sfrencana = 1.35
Jarak antar geotextile = 0.6 m
ΔMR = 31998.80 KNm
Alternatif Desain Metode Perkuatan Tanah Geotextile (double track)
Dari Data X-STABLE didapatkan :
SF = 0.546
MR = 33470KNm
Direncanakan :
Geotextile tipe STABILENKA 300/45
Sfrencana = 1.35
Jarak antar geotextile = 0.6 m
ΔMR = 49285.49 KNm
Geotextile (single track)
Dari Data X-STABLE didapatkan :
SF = 0.652
MR = 29890 KNm
Direncanakan :
Geotextile tipe STABILENKA 300/45
Sfrencana = 1.35
Jarak antar geotextile = 0.6 m
ΔMR = 31998.80 KNm
Geotextile (double track)
Dari Data X-STABLE didapatkan :
SF = 0.546
MR = 33470KNm
Direncanakan :
Geotextile tipe STABILENKA 300/45
Sfrencana = 1.35
Jarak antar geotextile = 0.6 m
ΔMR = 49285.49 KNm
Mgeotextile > ΔMR33181.82 KNm > 31998.80 KNm … OK
Lapis H timbunan Jumlah Mgeotextile L Ltot Geotextile (1 Sisi)ke- (m) Lembar (KNm) (m) (m)1 14.4 2 2926.14 1.05 19.102 13.8 2 2812.50 0.56 18.223 13.2 2 2698.86 0.58 17.844 12.6 2 2585.23 0.61 17.445 12 2 2471.59 0.64 16.996 11.4 2 2357.95 0.67 16.547 10.8 2 2244.32 0.71 16.058 10.2 2 2130.68 0.75 15.539 9.6 2 2017.05 0.80 15.02
10 9 2 1903.41 0.85 14.4711 8.4 2 1789.77 0.92 13.9112 7.8 2 1676.14 0.99 13.3513 7.2 2 1562.50 1.07 12.7714 6.6 2 1448.86 1.16 12.1815 6 2 1335.23 1.28 11.6216 5.4 2 1221.59 1.42 11.05
Total 33181.82
Mgeotextile > ΔMR33181.82 KNm > 31998.80 KNm … OK
Lapis H timbunan Jumlah Mgeotextile L Ltot Geotextile (1 Sisi)ke- (m) Lembar (KNm) (m) (m)1 14.4 2 2926.14 1.05 19.102 13.8 2 2812.50 0.56 18.223 13.2 2 2698.86 0.58 17.844 12.6 2 2585.23 0.61 17.445 12 2 2471.59 0.64 16.996 11.4 2 2357.95 0.67 16.547 10.8 2 2244.32 0.71 16.058 10.2 2 2130.68 0.75 15.539 9.6 2 2017.05 0.80 15.02
10 9 2 1903.41 0.85 14.4711 8.4 2 1789.77 0.92 13.9112 7.8 2 1676.14 0.99 13.3513 7.2 2 1562.50 1.07 12.7714 6.6 2 1448.86 1.16 12.1815 6 2 1335.23 1.28 11.6216 5.4 2 1221.59 1.42 11.05
Total 33181.82
HR = 14.4 m
Geotextil Woven 300 KN/m
1:1.5
3 m
1110
9
87
65
43
21
Ltot
OGLSv = 0.6 m
Timbunan Tubuh Jalan Rel(sirtu)
121314
15
16
Garis Kelongsoran
Sket Pemasangan Geotextile (single track)
HR = 14.4 m
Geotextil Woven 300 KN/m
1:1.5
3 m
1110
9
87
65
43
21
Ltot
OGLSv = 0.6 m
Timbunan Tubuh Jalan Rel(sirtu)
121314
15
16
Garis Kelongsoran
HR = 14.9 m
OGL
Ltot
1110
9
87
65
43
2
1
13
1415
12
16
Sv = 0.6 m
Timbunan Tubuh Jalan Rel(sirtu)
Geotextil Woven 300 KN/m
Garis Kelongsoran
1:1.5HR = 14.9 m
OGL
Ltot
1110
9
87
65
43
2
1
13
1415
12
16
Sv = 0.6 m
Timbunan Tubuh Jalan Rel(sirtu)
Geotextil Woven 300 KN/m
Garis Kelongsoran
1:1.5
Sket Pemasangan Geotextile (double track)
Micropile (single track)
Direncanakan :
Diameter : 300 mm
t : 60 mm
Kedalaman (L) dari permukaan tanahdasar : 14.8 m
Didapatkan
Jumlah (n) = 11 micropile/m’
Jarak arah melintang micropile (S) = 3 m
Alternatif Desain Metode Perkuatan Tanah
t
Micropile (single track)
Direncanakan :
Diameter : 300 mm
t : 60 mm
Kedalaman (L) dari permukaan tanahdasar : 13.8 m
Didapatkan
Jumlah (n) = 23 micropile/m’
Jarak arah melintang micropile (S) = 1.4 m
Micropile (single track)
Direncanakan :
Diameter : 300 mm
t : 60 mm
Kedalaman (L) dari permukaan tanahdasar : 14.8 m
Didapatkan
Jumlah (n) = 11 micropile/m’
Jarak arah melintang micropile (S) = 3 m
S S
S S
1 m
Micropile (single track)
Direncanakan :
Diameter : 300 mm
t : 60 mm
Kedalaman (L) dari permukaan tanahdasar : 13.8 m
Didapatkan
Jumlah (n) = 23 micropile/m’
Jarak arah melintang micropile (S) = 1.4 m
Stone Column
Direncanakan :
Diameter (D) : 0.9 m
Jarak as ke as SC (S) : 2D = 1.8 m
Faktor konsentrasi tegangan (n) : 5
Фs = 42 ° (kerikil)
Cs = 0 t/m2
γs = 2 t/m3
Stone Column (single track)
Data Dx-Stabl
SF = 0.652
MR = 2989 tm
SFrencana = 1.2
ΔMR (yang harus dipikul SC) = 2512.23 tm
Alternatif Desain Metode Perkuatan Tanah Stone Column
Direncanakan :
Diameter (D) : 0.9 m
Jarak as ke as SC (S) : 2D = 1.8 m
Faktor konsentrasi tegangan (n) : 5
Фs = 42 ° (kerikil)
Cs = 0 t/m2
γs = 2 t/m3
Stone Column (single track)
Data Dx-Stabl
SF = 0.652
MR = 2989 tm
SFrencana = 1.2
ΔMR (yang harus dipikul SC) = 2512.23 tm
Stone Column (single track)
Dari perhitungan didapatkan
ΔMRSC1 + ΔMRSC2 + ΔMRSC3 +ΔMRSC4 + ΔMRSC5+ΔMRSC6…… + ΔMRSC11
= 2568.88 tm
ΔMRSC > ΔMR yang harussipikul SC
2568.88 tm > 2512.23 tm….OK
Alternatif Desain Metode Perkuatan Tanah
Tanah Timbunan
z11
z1
h1
z10
h10
L stone column
±0 m
-21 m
HR = 14.4 m
OGL
1:1.5
Bidang Gelincir
Stone Column (single track)
Dari perhitungan didapatkan
ΔMRSC1 + ΔMRSC2 + ΔMRSC3 +ΔMRSC4 + ΔMRSC5+ΔMRSC6…… + ΔMRSC11
= 2568.88 tm
ΔMRSC > ΔMR yang harussipikul SC
2568.88 tm > 2512.23 tm….OK
Tanah Timbunan
z11
z1
h1
z10
h10
L stone column
±0 m
-21 m
HR = 14.4 m
OGL
1:1.5
Bidang Gelincir
Stone Column (double track)
Data Dx-Stabl
SF = 0.546
MR = 3347 tm
SFrencana = 1.2
ΔMR (yang harus dipikul SC) = 3702.54 tm
Dari perhitungan didapatkan
ΔMRSC1 + ΔMRSC2 + ΔMRSC3 + ΔMRSC4 + ΔMRSC5+ ΔMRSC6…… + ΔMRSC18
= 3754.53 tm
ΔMRSC > ΔMR yang harus sipikul SC
3754.53 tm > 3702.54 tm….OK
Alternatif Desain Metode Perkuatan Tanah Stone Column (double track)
Data Dx-Stabl
SF = 0.546
MR = 3347 tm
SFrencana = 1.2
ΔMR (yang harus dipikul SC) = 3702.54 tm
Dari perhitungan didapatkan
ΔMRSC1 + ΔMRSC2 + ΔMRSC3 + ΔMRSC4 + ΔMRSC5+ ΔMRSC6…… + ΔMRSC18
= 3754.53 tm
ΔMRSC > ΔMR yang harus sipikul SC
3754.53 tm > 3702.54 tm….OK
back
Tanah Timbunan
z 11
z 1
h1
z 10
h10
L stone column
±0 m
-21 m
H R = 14.4 m
OGL
1:1.5
Bidang Gelincir
back
Tanah Timbunan
z 11
z 1
h1
z 10
h10
L stone column
±0 m
-21 m
H R = 14.4 m
OGL
1:1.5
Bidang Gelincir
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Alternatif 1 = Perkuatan talud dengan geotextile Alternatif II = Perkuatan talud dengan micropile Alternatif III = Perkuatan talud dengan stone column
RAB Alternatif I
Harga Satuan Jumlah Harga(Rp.) (Rp.)
APengurugan Tanah denganPemadatan menggunakan AlatBerat (Lantai Kerja)
m3 24.6 162,064.00 3,986,774.40
B Pemasangan Geotextile m2 1452.5 31,636.98 45,952,856.01
CPengurugan Tanah denganPemadatan menggunakan AlatBerat
m3 397.44 162,064.00 64,410,716.16
Jumlah : 114,350,346.57
VolumeSatuanUraian PekerjaanNo
Harga Satuan Jumlah Harga(Rp.) (Rp.)
APengurugan Tanah denganPemadatan menggunakan AlatBerat (Lantai Kerja)
m3 24.6 162,064.00 3,986,774.40
B Pemasangan Geotextile m2 1673.3 31,636.98 52,937,015.60
CPengurugan Tanah denganPemadatan menggunakan AlatBerat
m3 511.815 162,064.00 82,946,786.16
Jumlah : 139,870,576.16
No Uraian Pekerjaan Satuan Volume
KAJIAN PELAKSANAAN TIMBUNAN UNTUKDOUBLE TRACK
±0 m
-21 m
1:1.5
8.0 m
6.0 m
3.0 m3.0 m4.0 m
10.0 m
±0 m
-21 m
1:1.5
8.0 m
6.0 m
3.0 m3.0 m4.0 m
10.0 m
±0 m
-21 m
10.0 m
1:1.58.0 m
4.0 m 3.0 m3.0 m
6.0 m
±0 m
-21 m
10.0 m
1:1.58.0 m
4.0 m 3.0 m3.0 m
6.0 m
Tabel 8.1 Matriks Kerugian dan Keuntungan dari Pelaksanaan Double TrackKeadaan Pada Keadaan Pada
Kondisi-I Kondisi-II Kondisi-I Kondisi-II Kondisi-I Kondisi-IIA Biaya
1 Perbaikan Tanah
PVDHasil perhitungan biaya didapat :Rp 19,479,903.3
Hasil perhitungan biaya didapat :Rp 22,476,811.5
GeotextileHasil perhitungan biaya didapat :Rp 45,925,856.95
Hasil perhitungan biaya didapat :Rp 52,937,015.06
2 Material Urug Untuk HRHasil perhitungan biaya didapat :Rp 64,410,716.16
Hasil perhitungan biaya didapat :Rp 82,946,786.16
B Kondisi Sekitar
Disekitar kaki timbunan yangakan diperlebar menjaditimbunan untuk jalur gandamungkin ditempati olehpenduduk dan bangunan-bangunan liar
Disekitar kaki timbunan mungkinditempati oleh penduduk danbangunan-bangunan liar namun diluar daerah yang akan diperlebarmenjadi timbunan untuk jalurganda
-
Tidak perlu melakukanpembebasan lahan daripenduduk ataubangunan liar pada saatakan dibangun jalurganda
Diperkirakan membutuhkanbiaya lebih untuk pembebasanlahan dari penduduk ataubangunan liar pada saat akandibangun perluasan timbunankarena harga tanah cenderungterus meningkat setiaptahunnya.
-
C Stabilitas Stabil untuk jalur tunggal Stabil untuk jalur ganda -
Pada saat pekerjaanjalur ganda tidak akanmengganggu stabilitastimbunan eksistingkarena sudah padakeadaan stabil untukjalur ganda.
Pada saat dilakukan perluasan,dapat mengganggu stabilitastimbunan eksisting yanghanya di desain untuktimbunan dengan jalur tunggal
-
D Pemampatan Tanah Selesai untuk jalur tunggal Sudah selesai untuk jalur ganda -
tidak akan tergangguoleh penurunan tanahkarena pemampatansudah selesai sehinggatimbunan dan tanahdasar pada saatdibebani oleh jalurkereta api baru akantetap stabil
pemampatan akan masihberlangsung pada saatpengurugan untuk timbunandengan jalur ganda. Haltersebut dapat mempengaruhistabilitas timbunan yangsudah ada.
-
Tinjauan AspekNo.Keuntungan Kerugian
Biaya lebih mahalpada awalpembangunanrelokasi dibandingKondisi-I
Kemungkinan harga material,upah dan sewa alat naik padatahun-tahun berikut sehinggabiaya diperkirakan akan lebihmahal dibanding Kondisi-II
Biaya yang diperlukandiperkirakan lebih kecildibanding Kondisi-Ikarena pekerjaanperbaikan tanah dantimbunan sudah selesaidilakukan di awalpembangunan
Biaya lebih sedikit padaawal pembangunan
relokasi
Tabel 8.1 Matriks Kerugian dan Keuntungan dari Pelaksanaan Double TrackKeadaan Pada Keadaan Pada
Kondisi-I Kondisi-II Kondisi-I Kondisi-II Kondisi-I Kondisi-IIA Biaya
1 Perbaikan Tanah
PVDHasil perhitungan biaya didapat :Rp 19,479,903.3
Hasil perhitungan biaya didapat :Rp 22,476,811.5
GeotextileHasil perhitungan biaya didapat :Rp 45,925,856.95
Hasil perhitungan biaya didapat :Rp 52,937,015.06
2 Material Urug Untuk HRHasil perhitungan biaya didapat :Rp 64,410,716.16
Hasil perhitungan biaya didapat :Rp 82,946,786.16
B Kondisi Sekitar
Disekitar kaki timbunan yangakan diperlebar menjaditimbunan untuk jalur gandamungkin ditempati olehpenduduk dan bangunan-bangunan liar
Disekitar kaki timbunan mungkinditempati oleh penduduk danbangunan-bangunan liar namun diluar daerah yang akan diperlebarmenjadi timbunan untuk jalurganda
-
Tidak perlu melakukanpembebasan lahan daripenduduk ataubangunan liar pada saatakan dibangun jalurganda
Diperkirakan membutuhkanbiaya lebih untuk pembebasanlahan dari penduduk ataubangunan liar pada saat akandibangun perluasan timbunankarena harga tanah cenderungterus meningkat setiaptahunnya.
-
C Stabilitas Stabil untuk jalur tunggal Stabil untuk jalur ganda -
Pada saat pekerjaanjalur ganda tidak akanmengganggu stabilitastimbunan eksistingkarena sudah padakeadaan stabil untukjalur ganda.
Pada saat dilakukan perluasan,dapat mengganggu stabilitastimbunan eksisting yanghanya di desain untuktimbunan dengan jalur tunggal
-
D Pemampatan Tanah Selesai untuk jalur tunggal Sudah selesai untuk jalur ganda -
tidak akan tergangguoleh penurunan tanahkarena pemampatansudah selesai sehinggatimbunan dan tanahdasar pada saatdibebani oleh jalurkereta api baru akantetap stabil
pemampatan akan masihberlangsung pada saatpengurugan untuk timbunandengan jalur ganda. Haltersebut dapat mempengaruhistabilitas timbunan yangsudah ada.
-
Tinjauan AspekNo.Keuntungan Kerugian
Biaya lebih mahalpada awalpembangunanrelokasi dibandingKondisi-I
Kemungkinan harga material,upah dan sewa alat naik padatahun-tahun berikut sehinggabiaya diperkirakan akan lebihmahal dibanding Kondisi-II
Biaya yang diperlukandiperkirakan lebih kecildibanding Kondisi-Ikarena pekerjaanperbaikan tanah dantimbunan sudah selesaidilakukan di awalpembangunan
Biaya lebih sedikit padaawal pembangunan
relokasi
Kondisi-I : 0 poin keuntungan Kondisi-II : 3 poin keuntungan Dipilih kondisi-II
back
Kondisi-I : 0 poin keuntungan Kondisi-II : 3 poin keuntungan Dipilih kondisi-II
back
Kesimpulan1. Alternatif :
a. preloading yang dikombinasi dengan PVD. Dengan kecepatan preloading yangdirencanakan 60 cm/minggu, waktu konsolidasi diperkirakan selesai dalam waktu 6bulan. Hasil perencanaan PVD :
Ukuran PVD = 10 cm x 0.5 cm
S = 1.5 m
L = 21 m
b. Geotextile
1. Alternatif :
a. preloading yang dikombinasi dengan PVD. Dengan kecepatan preloading yangdirencanakan 60 cm/minggu, waktu konsolidasi diperkirakan selesai dalam waktu 6bulan. Hasil perencanaan PVD :
Ukuran PVD = 10 cm x 0.5 cm
S = 1.5 m
L = 21 m
b. Geotextile
(HR) Stabilenka
JarakPemasangan
antar LapisanGeotextile
(m) Type (m)
single 14.4 300/45 0.6 16tiap lapis @ 2
lembar
double 14.9 300/45 0.6 16
(lapis ke 1-12@3 lembar,lapis ke 13-
16@2 lembar)
Jenis TrackKebutuhan
LapisanGeotextile
KebutuhanLembar tiap
LapisanGeotextile
Kesimpulanb. Geotextile
Lapis Geotextile L tot Jumlah Lembar tiapke- (m) Lapis Geotextile1 19.1 22 18.2 23 17.8 24 17.4 25 17.0 26 16.5 27 16.1 28 15.5 29 15.0 210 14.5 211 13.9 212 13.3 213 12.8 214 12.2 215 11.6 216 11.0 2
Lapis Geotextile L tot Jumlah Lembar tiapke- (m) Lapis Geotextile1 22.5 32 21.7 33 21.3 34 20.9 35 20.5 36 20.1 37 19.6 38 19.2 39 18.6 310 18.1 311 17.6 312 17.0 313 16.5 314 15.9 315 15.3 316 14.7 3
Timbunan dengan single track Timbunan dengan double trackLapis Geotextile L tot Jumlah Lembar tiap
ke- (m) Lapis Geotextile1 19.1 22 18.2 23 17.8 24 17.4 25 17.0 26 16.5 27 16.1 28 15.5 29 15.0 210 14.5 211 13.9 212 13.3 213 12.8 214 12.2 215 11.6 216 11.0 2
Lapis Geotextile L tot Jumlah Lembar tiapke- (m) Lapis Geotextile1 22.5 32 21.7 33 21.3 34 20.9 35 20.5 36 20.1 37 19.6 38 19.2 39 18.6 310 18.1 311 17.6 312 17.0 313 16.5 314 15.9 315 15.3 316 14.7 3
Kesimpulanc. Micropile
c. Stone Column
HR
JarakPemasangan antar
Micropile
KedalamanPemancangan (daripermukaan tanah
dasar)
(m) (m) (m)
single 14.4 3.0 22 14.8double 14.9 1.4 46 13.8
Jenis Track Jumlah
HR
JarakPemasanganantar Stone
Column
Kedalaman StoneColumn (dari
permukaan tanahdasar)
(m) (m) (m)single 14.4 1.8 22 14.8 segiempatdouble 14.9 1.8 36 13.8 segiempat
Jenis Track JumlahPola
PemasanganHR
JarakPemasanganantar Stone
Column
Kedalaman StoneColumn (dari
permukaan tanahdasar)
(m) (m) (m)single 14.4 1.8 22 14.8 segiempatdouble 14.9 1.8 36 13.8 segiempat
Jenis Track JumlahPola
Pemasangan
Kesimpulan2. Metode pelaksanaan untuk masing- masing alternatif desain untuk perbaikan tanah
timbunan dengan single dan double pada umumnya adalah sama.
Pelaksanaan Preloading kombinasi PVD
Pembuatan lantai kerja
Pemasangan sepatu pelat
Instalasi mandrel sedalam lapisan tanah lunak
Pencabutan Mandrel
Pemotongan PVD
Penimbunan bertahap dengan kecepatan penimbunan adalah 60 cm/minggu
Pelaksanaan Pemasangan Geotextile
Geotextile dipasang pada tiap lapisan penimbunan setinggi 60 cm (sesuai dengankecepatan penimbunan bertahap).
2. Metode pelaksanaan untuk masing- masing alternatif desain untuk perbaikan tanahtimbunan dengan single dan double pada umumnya adalah sama.
Pelaksanaan Preloading kombinasi PVD
Pembuatan lantai kerja
Pemasangan sepatu pelat
Instalasi mandrel sedalam lapisan tanah lunak
Pencabutan Mandrel
Pemotongan PVD
Penimbunan bertahap dengan kecepatan penimbunan adalah 60 cm/minggu
Pelaksanaan Pemasangan Geotextile
Geotextile dipasang pada tiap lapisan penimbunan setinggi 60 cm (sesuai dengankecepatan penimbunan bertahap).
Kesimpulan2. Metode pelaksanaan untuk masing- masing alternatif desain untuk perbaikan tanah
timbunan dengan single dan double pada umumnya adalah sama.
Metode Pelaksanaan Micropile
Metode pelaksanaan micropile pada prinsipnya sama dengan pekerjaan pemancangantiang pancang :
Pembuatan lantai kerja
Setting alat pancang (pile driving hammer) dan micropile di titik pemancangan.
Pancang tiang dengan hammer sampai dengan kedalaman yang direncanakan tercapai.
Metode Pelaksanaan Stone Column
Metode pelaksanaan stone column menggunakan metode dry-bottom feed
Pembuatan lantai kerja
Setting vibroflot dan material batu pecah.
Vibroflot dipenetrasikan ke kedalaman stone column yang direncanakan
Skip vibroflot diisi dengan material batu pecah kemudian di semprotkan dari ujungvibroflot.
2. Metode pelaksanaan untuk masing- masing alternatif desain untuk perbaikan tanahtimbunan dengan single dan double pada umumnya adalah sama.
Metode Pelaksanaan Micropile
Metode pelaksanaan micropile pada prinsipnya sama dengan pekerjaan pemancangantiang pancang :
Pembuatan lantai kerja
Setting alat pancang (pile driving hammer) dan micropile di titik pemancangan.
Pancang tiang dengan hammer sampai dengan kedalaman yang direncanakan tercapai.
Metode Pelaksanaan Stone Column
Metode pelaksanaan stone column menggunakan metode dry-bottom feed
Pembuatan lantai kerja
Setting vibroflot dan material batu pecah.
Vibroflot dipenetrasikan ke kedalaman stone column yang direncanakan
Skip vibroflot diisi dengan material batu pecah kemudian di semprotkan dari ujungvibroflot.
Kesimpulan3. Perkuatan talud yang memakan biaya paling sedikit adalah perkuatan talud dengan
geotextile. Perbandingan biaya pemasangan geotextile untuk single dan double trackdapat dilihat pada tabel berikut:
Jenis Track Volum kebutuhan Harga
geotextile (m2) (Rp.)Single 1452.50 45,952,856.01Double 1673.26 52,937,015.60
Perbandingan Biaya Kebutuhan Geotextile/tahun 2009
Jenis Track Volum kebutuhan Harga
geotextile (m2) (Rp.)Single 1452.50 45,952,856.01Double 1673.26 52,937,015.60
Saranpembangunan timbunan untuk rel dengan double track sebaiknya tidak dibangununtuk single track terlebih dahulu namun langsung dibangun untuk double track
back
pembangunan timbunan untuk rel dengan double track sebaiknya tidak dibangununtuk single track terlebih dahulu namun langsung dibangun untuk double track
back