Post on 30-Jun-2015
Nama : Risma Sihombing
NIM : 05091002007
Tanggal : 16 Maret 2011
TUGAS KLIMATOLOGI
1. Sebutkan syarat-syarat stasiun klimatologi ?
Penjelasan :
Pengukuran dan pencatatan tentang iklim/cuaca yang penting dalam
pertanian antara lain: curah hujan (jumlah dan intensitasnya), evaporasi
(permukaan tanah dan tanaman), radiasi matahari (lama penyinaran dan intensitas
penyinaran matahari), kelembaban, suhu/temperature (udara dan tanah), dan angin
(arah dan kecepatan). Untuk hal itu, dalam stasiun klimatologi bagi pertanian
lazimnya mempunyai perlengkapan seperti: shelter, thermometer suhuminimum
dan maksimum, thermometer bola basah dan bola kering, termohigrograf, penakar
hujan (onmbrometer), anemometer, evaporimeter, solarimeter, sunshine duration
record, dan thermometer tanah.
Kebutuhan pokok stasiun klimatologi agar mendapatkan data yang benar
diperlukan (Sudira, 1999) :
1. Letak stasiun harus mewakili hubungan tanah, air dan ikum dimana data
tersebut diperoleh.
2. Masing-masing instrumen harus menghasilkan data-data meteorologi
yang benar dan alat-alat tersebut tidak mudali rusak dan mudah
dipelihara.
3. Pembacaan alat mudah dilaksanakan dan mudah di catat.
4. Pengamat cukup tersedia dan terlatih dengan balk serta bertempat
tinggal tidak jauh dan stasiun klimatologi demi kelancaran pengamatan.
Dalam pengamatan dan pengambilan data klimatologi yang perlu
diperhatikan kecuali peralatan, cara pengamatan/pencatatan, waktu pengamatan
juga tata letak/layout alat-alat tersebut sehingga dapat mewakili kondisi fisik
lingkungan. Sebuah stasiun klimatologi membutuhkan letak yang cukup luas,
terbuka dengan taman alat di tengahnya. Syarat dasar taman alat yaitu (Anonim,
2008):
1. Berada pada permukaan tanah yang datar dan rata serta tertutup rumput
pendek yang sepenuhnya dipelihara.
2. Tidak boleh ditempatkan di atas permukaan tanah yang berbatu atau
berpasir atau di tempat dengan kelerengan yang terjal.
3. Areal di sekitar stasiun agrolimat bebas dari rintangan, pohon-pohon
tinggi, gedung-gedung dan jauh dari jalan raya yang akan
mempengaruhi hasil pengamatan.
4. Dekat dengan tepat tinggal pengamatan.
5. Tempatnya cukup luas dan masing-masing alat tersusun dengan baik
sehingga tidak saling menghalangi.
6. Bila ukuran taman alat 10x10 m maka harus di tempatkan di tengah-
tengah ruang terbuka dengan ukuran 50x50 m yang ditanami rumput
pendek.
7. Dipagari kawat setinggi 1,5–2 m, hasil pengamatan dapat mewakili
keadaan iklim seluas mungkin sehingga pangaruh iklim lokal dapat
dihindarkan.
Tujuan stasiun klimatologi adalah mendapatkan data klimatologis yang
pengukurannya dilakukan secara kontinu dan meliputi periode waktu yang lama
paling sedikit sepuluh tahun. Bagi stasiun klimatologi pengamatan utama yang
dilakukan meliputi unsur curah hujan, suhu udara, arah dan laju angin,
kelembaban, macam dan tinggi dasar awan, banglas horisontal, durasi penyinaran
matahari dan suhu tanah. Oleh karena itu persyaratan stasiun klimatologi ialah
lokasi, keadaan stasiun, dan lingkungan sekitar yang tidak mengalami perubahan
agar pemasangan dan perletakan alat tetap memenuhi persyaratan untuk
menghasilkan pengukuran yang dapat mewakili (Prawirowardoyo, 1996).
2. Jelaskan cara kerja alat pengukur hujan tipe Observatorium dan tipe
Hellman !
Penjelasan :
1. Alat penakar curah hujan biasa ( Jenis
Obs/Observatorium )
Penakar hujan biasa termasuk tipe
kolektor yang mengguankan gelas ukur
untuk mengukur air hujan. Penakar hujan ini
terbuat dari lembaran seng BWG 24 dengan
panjan/tinggi ± 60cm, dicat putih atau
alumunium untuk mengurangi
pemanasan/penguapan air akibat panas matahari.
Keterangan Gambar :
1. Mulut penakar seluas 100cm2 (diameter = 11,3cm) terbuat dari
kuningan. Harus terpasang horizontal
2. Pipa sempit untuk menyalurkan air ke kolektor
3. Tabung kolektor dengan kapasitas 3-5 liter, setara dengan 300-500 mm
curah hujan
4. Keran
5. Gelas ukur
Cara Mengamati Hujan Dengan Penakar Hujan Observation
- Menggunakan gelas ukur yang tersedia dengan ukuran standart
- Buka mulut gelas, letakkan di bawah kran penampung curah hujan
- Upayakan air jatuh tepat di gelas ukur, sehingga tidak air yang tumpah,
kemudian takar secara keseluruhan hingga air pada penakar habis, tutp
kran lagi
- Angkat gelas ukur sejajar mata, hindarkan pembacaan dari keslahan
paralaks
- Catat hasil pengukuran di ME 48 dan ME 45
- Lakuakn penyandian, dan masukkan pada grup 6
- Setelah pembacaan dan pencatatn, buang air
Hal –hal yang harus diperhatikan mengenai penakar Jenis Observatorium.
- Penampang penakar harus selalu horizontal
- Alat harus tetap bersih
- Kayu harus dicat putih
- Corong harus bersih dari kotoran yang bisa mentup lobang
- Kran harus sering dibersihkan, jika terjadi kebocoran harus segera
diganti / diperbaiki
- Bak penampung air hujan harus dibersihakn daria endapan dan debu
dengan jalan menuangkan air kedalamnya dan kran dibuka
- Gelas penakar harus dijaga tetap bersih dan disimpan ditempat aman
dan jangan sampai pecah
- Gelas harus dikeringkan dengan air bersih
2. Alat perekam curah hujan jenis Hellman/Otomatis
Penakar huajn tipe
Hellman termasuk
penakar hujan
otomatis atau
penakar hujan
yang dapat
mencatat sendiri
secara otomatis, badannya berbentuk silinder dengan tinggi
115cm, dengan berat ± 14 kg. Pada umumnya yang dipakai
BMKG diimpor dari Jerman (Merk
FUESS)
Keterangan Gambar :
1. Mulut penakar dengan garis tengah 16 cm atau luasnya 200cm2
2. Piupa penyalur air dari mulut menuju kolektor
3. Silinder pias
4. Pena pencatat
5. Pipa pembuangan
6. Silinder kolektor
7. Ember penadah
Cara Penggantian / Pemasangan Pias Penakar Hujan jenis Hellman
- Buka pintu bagian penakar hujan, renggangkan pena dari pias, lalu
angkat silinder jam perlahan-lahan ke atas
- Ambil kertas pias Hellman yang baru dan tulis pada sisi kiri pias :
Nama Stasiun : ………………………………………..
Dipasang tanggal : ……………… Jam :………………….
*) Diangkat tanggal : ……………… Jam :………………….
*) Ditakar : ……………….mm
Tanda *) diisi setelah pias diangkat
- Pasang pias pada silinder jam dan jepit pias dengan menggunakan alat
penjepit pias yang melekat pada silinder, lalu putar jam secukupnya.
- Letakkan kembali silinder pada, lalu cocokkan waktu yang
ditunjuklkan oleah ujung pena pad pias dengan waktu setempat,
dengan cara silinder jam daingkat sedikit, dan di putar perlahan-lahan
ke kiri atau ke kanan (putarannya tidak boleh terlalu banyak).
- Isi pena dengan tinta, tidak perlu penuh, cukup tiga perempat bagian
saja agar tinta tidak mudah tumpah pada waktu pengisain, pada waktu
penggantian pias, dan pada keadaan cuaca lembab.
- Lakukan penyetelan titik NOL dengan cara menuangkan air bersih ke
mulut penakar secara perlahan-lahan hingga air tumpah pada pias
akan tercatat grafik (garis) vertikal dan garis nol sampai pada garis
sepuluh. Pada keadaan akhir ujung pean harus menunjukkan garis nol
pad pias.
- Tutup kembali pintu penakar hujan Hellman, dan untuk keamanan
pintu tersebut dapat digembok
Pembacaan Pias Penakar Hujan Jenis Hellman
Jumlah curah hujan satu hari (24 jam) pada kertas pias dapat dihitung
sebagai berikut:
(X x 10mm) + Ymm , dimana X : berapa kali tercapai curah hujan
Y : Nilai skala terakhir ditunujkkan grafik
Y
X
Pemeilharan Penakar Hujan Jenis Hellman
- Corong penakar hujan harus selalau dibersihkan dari kotoran/benda-
benda sehingga tidak tersumbat
- Pena harus selalu dijaga tetapa bersih
- Pena yang sudah kurang baik karena sudah lama harus diganti dengan
yang baru
- Pemasangan pena tidak boleh teralalu menekan pias
- Melakuakn penyetelan titik NOL dan titik sepuluh pada pias
- Paling sedikit seminggu sekali alat di tes kembali
Cara kerjanya yaitu jika hujan turun, air hujan akan masuk kedalam tabung
yang berpelampung melalui corongnya, air yang masuk kedalam tabung
mengakibatkan pelampung beserta tangkainya terangkat (naik ke atas). Pada
tangkai pelampung terdapat tangkai pena yang bergerak mengikuti tangkai
pelampung, gerakan pena akan menggores pias yang diletakkan/digulung pada
silinder jam yang dapat berputar dengan sendirinya.
Penunjukkan pena pada pias sesuai dengan jumlah volume air yang masuk
ke dalam tabung, apabila pena telah menunjuk angka 10 mm. maka air dalam
tabung akan keluar melalui gelas siphon yang bentuknya melengkung
Gambar Prinsip kerja penakar hujan tipe Hellmann
Gambar 2. Penakar hujan otomatis tipe Hellmann
Seiring dengan keluarnya air maka pelampung akan turun, dan dengan
turunnya pelampung tangkai penapun akan bergerak turun sambil menggores pias
berupa garis lurus vertikal. Setelah airnya keluar semua, pena akan berhenti dan
akan menunjuk pada angka 0, yang kemudian akan naik lagi apabila ada hujan
turun.
Pelaporan Hujan
Pengenal Data Hujan Kolom Pengenal data hujan (iR) diisi sesuai dengan
Hujan Sejak Takaran Terakhir (mm)
Hujan sejak 6 jam
yang lalu (mm)
Hujan sejak 24 jam
yang lalu (mm)
angka sandinya. (Lampiran I)
Contoh :
Hujan sejak takaran terakhir (3 jam yang lalu) sebanyak 2,1 mm, berarti harus dilaporkan dalam seksi 3 dengan tR = 7
Hujan 24 jam yang lalu jumlahnya 8,5mm, berarti dilapor pada seksi 1 dengan tR = 4,
Karena dilapor dua kali maka iR = 0
Diisi dengan jumlah hujan curah hujan (RRR) sejak takaran terakhir (jumlah curah hujan selama 3 jam yang lalu atau lebih untuk stasiun yang belum operasi 24 jam) dalam persepuluhan mm.
Contoh :
Hujan sejak takaran terakhir (3 jam yang lalu) ditakar = 2,1mm , maka ditulis 2,1
Jika curah hujan sangat sedikit (tidak dapat diukur) pad kolom tersebut ditulis : TTU
Jika tidak ada hujan di kolom tersebut ditulis : 0
Diisi dengan jumlah curah hujan sejak 6 jam yang lalu dalam persepuluhan mm
Contoh :
Curah hujan 6 jam yang lalu jumlahnya 3,1 mm, maka pada kolom tersebut ditulis : 3,1
Jika tidak ada hujan di dalam kolom ditulis : 0
Diisi dengan jumlah curah hujan sejak 24 jam yang lalu dalam persepuluh mm. Pengisian kolom merupakan hasil akumulasi dari jumlah curah hujan yang ditakar selam 24 jam yang lalu , terhitung dari jam 00.00 lewat (hari kemarin) sampai jam 00.00 kurang (hari ini)
Catatan :
Pengamatan atau pengukuran jumlah curah hujan hanya dilakukan pada
jam 00.00, 03.00, 06.00, 09.00, 12.00, 15.00, 18.00, dan 21.00 UTC (tiga
jama sekali)
Pada jam-jam selain jam diatas kolom endapan tidak perlu diisi
(dikosongkan) karena tidak ada pengamatan/pengukuran curah hujan,
demikian pula jika stasiun belum memiliki alat penakar hujan
Jika alat penakar hujan dalam keadaan rusak, kolom-kolom tersebut diisi
– (garis strip)
Penyandian Hujan
Hujan biasanya dilaporkan di seksi 1 dan seksi 3 pada grup 6RRR tR
Kelompok 6RRRtR ( seksi I )
RRR : Jumlah curah hujan selama jangka waktu yang ditunjukan oleh tR
tR : Selang waktu dimana hujan terjadi yang jumlah curah hujannya
dilaporkan oleh RRR terhadap periode waktu yang ditentukan
(Lampiran II)
Catatan :
- Jika selang waktu tidak tercakup dalam sandi tabel tR, maka dapat
disandi 0
- Untuk Indonesia dan region V berlaku ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk berita Synop jam : 00.00 UTC, RRR diisi jumlah curah
hujan 24 jam yang lalu dan tR disandi = 4
b. Untuk berita Synop jam : 06.00UTC, 12.00UTC dan
18.00UTC, RRR diisi jumlah curah hujan 6 jam yang lalu dan
tR disandi = 1
c. Pembulatan yang diperlukan dalam menyandi RRR berlaku
ketentuan sbb:
- Angka persepuluhan = 0,1 s/d 0,4 dibulatkan kebawah
- Angka persepuluhan = 0,5 s/d 0,9 dibulatkan keatas
Misal : 23,4 mm dibulatkan menjadi 23 mm
16,5 mm dibulatkan menjadi 17 mm
- Pembulatan ini dikecualikan untuk RRR = 991 s/d 999
d. Kelompok 6RRRtR tidak perlu dilaporkan jika :
- Jumlah curah hujan yang harus dilaporkan = 0 mm
- Karena suatu hal tidak ada pengukuran hujan atau data
hujan tidak ada
Kelompok 6RRRtR ( seksi III )
Lihat ketentuan pada seksi 1 butir a dan b
- RRR di sini merupakan jumlah endapan / hujan selama periode 3
jam yang lalu disandi tR = 7
- Kelompok 6RRRtR pada seksi 3 ini dilaporkan pada jam-jam
pengamatan Synop : 00.00UTC, 03.00UTC, 06.00UTC, dan
seterusnya.