Spm kesehatan

Post on 26-Jun-2015

6.605 views 4 download

Transcript of Spm kesehatan

URUSAN WAJIB - SPMDAN DUKUNGAN DATA & INFORMASI

VISI INDONESIA SEHAT 2010

Masyarakat, bangsa dan negara

yang ditandai oleh penduduknya hidup

dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu

secara adil dan merata,

serta memiliki derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya

STRATEGIINDONESIA SEHAT 2010

1. Paradigma Sehat

2. Profesionalisme

3. Desentralisasi

4. JPKM

GOAL DESENTRALISASI KESEHATAN

• POTENSI• DAERAH

PEMBANGUNAN NASIONAL KESEHATAN

PRAKARSA & ASPIRASI

M A S Y A R A K A T

INDONESIASEHAT 2010

• MEMBERDAYAKAN• MENGHIMPUN• MENGOPTIMALKAN

DESENTRALISASI KESEHATAN

1. Mendekatkan pengambilan keputusan

2. Pembangunan kesehatan lebih sesuai dgn local

specific

3. Potensi masyarakat lebih diberdayakan

4. Derajat kesehatan meningkat

5. Human development index Indonesia meningkat

6. Indonesia Sehat 2010

ISU STRATEGIS

1. Komitmen dari semua pihak terkait

2. Kelangsungan dan keselarasan bangkes

3. Ketersediaan dan pemerataan SDM yg berkualitas

4. Kecukupan pembiayaan kesehatan

5. Kelengkapan sarana dan prasarana kes.

6. Kejelasan pembagian kewenangan dan pengaturan kelembagaan

7. Kemampuan manajemen kesehatan dlm penerapan desentralisasi

TUJUAN STRATEGIS

1. KOMITMEN STAKEHOLDER

2. KAPASITAS SDM

3. KESEHATAN MASY.

4. KOMITMEN NAS & GLOBAL

5. MANAJEMEN KESEHATANUpaya:

1. Membangun

2. Peningkatan

3. Perlindungan

4. Penataan

5. Pelaksanaan

29 LANGKAH KUNCI29 LANGKAH KUNCI

Terbangunnya komitmen Pemda, legislatif, masy, dan

stakeholder lain dalam kesinambungan bang-kes

Terjaminnya perlindungan kes. masy. khususnya bagi penduduk miskin, kelompok rentan dan

daerah miskin

Tertatanya manajemen kesehatan

di era des

Terjaminnya komitmen nasionaldan global dalam program

kesehatan daerah

Terjaminnya peningkatan

kapasitas SDM

8LANGKAH KUNCI

5LANGKAH KUNCI

3LANGKAH KUNCI

3LANGKAH KUNCI

10LANGKAH KUNCI

KEWENANGAN WAJIB DAN

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

KEPMENKES No. 1457/MENKES/SK/X/2003

KRITERIA MENETAPKAN KW BIDANG KESEHATAN

1. MERUPAKAN PELAYANAN

2. PRIORITAS TINGGI, KARENA:a. MELINDUNGI HAK-HAK KONSTITUSIONAL PERORANGAN /

MASYARAKAT

b. MELINDUNGI KEPENTINGAN NASIONAL

c. KOMITMEN NASIONAL /GLOBAL

d. PENYEBAB UTAMA KEMATIAN & KESAKITAN

KRITERIA MENETAPKAN KW BIDANG KESEHATAN

(lanjutan..)

3. ORIENTASI PADA OUTPUT YANG LANGSUNG

DIRASAKAN MASYARAKAT

4. TERUKUR

5. TERUS MENERUS

6. MUNGKIN DIKERJAKAN

CATATAN:

dalam menyusun kewenangan ini, hal yang berkaitan mengenai manajemen (perencanaan, pembiayaan, pengorganisasian, perizinan, dukungan tenaga dan sebagainya) tidak dimasukkan, karena hal-hal tersebut merupakan kegiatan pendukung dalam melaksanakan kewenangan wajib,kecuali critical support function.

DASAR HUKUM SPM

Pengaturan Kewenangan Wajib

Dan SPM mengacu pada:

UU 22/1999: Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2)

Pengaturan Urusan Wajib

Dan SPM mengacu pada:

UU 32/2004: Pasal 11 ayat (4)

PENGERTIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

ADALAH SUATU STANDAR DENGAN BATAS-BATAS TERTENTU UNTUK MENGUKUR KINERJA

PENYELENGGARAAN KEWENANGAN WAJIB DAERAH YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN

DASAR KEPADA MASYARAKAT

YANG MENCAKUP : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN NILAI (BENCHMARK)

KONSEP DASAR: SE MENDAGRI NO. 100/756/OTODA

PRINSIP-PRINSIP SPM

1. MENJAMIN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN DASAR KEPADA MASYARAKAT

2. DIBERLAKUKAN UNTUK SELURUH DAERAH KAB/KOTA

3. MERUPAKAN INDIKATOR KINERJA DAN BUKAN STANDAR TEKNIS

4. BERSIFAT DINAMIS

5. DITETAPKAN DLM RANGKA PENYELENGGARA-AN PELAYANAN DASAR PD KW

KONSEP DASAR: SE MENDAGRI NO. 100/756/OTODA

INDIKATOR PELAKSANAAN SPM

Masukan bagaimana tingkat atau besaran sumberdaya yang digunakan

contoh: peralatan, perlengkapan, uang, personil dll.

Proses yang digunakan, termasuk upaya pengukurannya seperti program atau

kegiatan yang dilakukan, mencakup waktu, lokasi, isi program atau kegiatan, penerapannya dan pengelolaannya.

Hasil wujud pencapaian kinerja, termasuk pelayanan yang diberikan, persepsi

publik terhadap pelayanan tersebut, perubahan perilaku publik.

INDIKATOR PELAKSANAAN SPM (lanjutan . . )

Manfaat tingkat manfaat yang dirasakan sebagai nilai tambah,

termasuk kualitas hidup, kepuasan konsumen/ masyarakat, maupun Pemerintah Daerah.

Dampak pengaruh pelayanan terhadap kondisi secara makro

berdasarkan manfaat yang dihasilkan.

“S” Simple, Standardized, & Affordable (at local level), Cost Effectivesederhana, dibakukan, terjangkau (terjangkau oleh tingkat daerah, dari segi biaya)

“M” Measurable + Meaningful + Useful for decision making dapat diukur + berarti + bermanfaat untuk pengambilan keputusan

“A” Attributable/Accountable (re performance of services by programs Bertanggungjawab (kinerja pelayanan program-program sektoral)

“R” Reliable + Accurate (for MonEv performance & assessing trends) Dapat dipercaya + teliti/benar (untuk monitoring dan evaluasi kinerja serta

menilai kecendurungan).

“T” Timely (Data can be collected, analyzed + used for decision making within a reasonable/useful timeframe)

(Data dapat dikumpulkan, dianalisa dan dipergunakan untuk pengambilan keputusan dalam kurun waktu yang tepat)

INDIKATOR SPM HARUS “SMART”

Indikator SPM seharusnya menjadi acuan dalam perencanaan daerah, pengangaran daerah,

pemekaran/penggabungan lembaga perangkat daerah,

pengawasan, pelaporan, dokumen LPJ Kepala Daerah

dan penilaian kapasitas daerah

SPM BIDANG KES DI KAB/KOTA

TERDIRI DARI

9 KEWENANGAN WAJIB

26 JENIS PELAYANAN

7 JENIS PELAYANAN UTK KAB/KOTA TERTENTU

47 SPM UTK SEMUA KAB/KOTA

7 SPM UTK KAB/KOTA TERTENTU

9 KEWENANGAN (URUSAN WAJIB)

• Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar• Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat• Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Rujukan dan

Penunjang • Penyelenggaraan Pemberantasan Penyakit Menular • Penyelenggaraan Kesehatan lingkungan dan Sanitasi

Dasar • Penyelenggaraan Promosi Kesehatan• Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan

Narkotika,Psikotropika dan Zat Adiktif (P3 Napza)• Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian • Penyediaan pembiayaan dan jaminan kesehatan

PELAYANAN KESEHATAN DI SEMUA KAB/KOTA

1. Pelayanan kesehatan ibu dan bayi

2. Pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah

3. Pelayanan keluarga berencana

4. Pelayanan imunisasi

5. Pelayanan pengobatan/ perawatan

6. Pelayanan kesehatan jiwa

7. Pemantauan pertumbuhan balita

PELAYANAN KESEHATAN DI SEMUA KAB/KOTA

8. Pelayanan gizi

9. Pelayanan obstetrik dan neonatal emergensi dasar dan komprehensif

10.Pelayanan gawat darurat.

11.Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Gizi Buruk

12.Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio

13.Pencegahan dan pemberantasan penyakit TB Paru

PELAYANAN KESEHATAN DI SEMUA KAB/KOTA (lanjutan . . . . )

14.Pencegahan & pemberantasan penyakit ISPA

15.Pencegahan & pemberantasan penyakit HIV-AIDS

16.Pencegahan & pemberantasan penyakit demam berdarah dengue

17.Pencegahan & pemberantasan penyakit diare

18.Pelayanan kesehatan lingkungan

19.Pelayanan pengendalian vektor

20.Pelayanan hygiene sanitasi di tempat umum

PELAYANAN KESEHATAN DI SEMUA KAB/KOTA (lanjutan . . . . )

21.Penyuluhan perilaku sehat

22.Penyuluhan P3 NAPZA yang berbasis masyarakat

23.Pelayanan Penyediaan obat & perbekalan kes

24.Pelayanan Penggunaan obat generik

25.Penyelenggaraan pembiayaan untuk yankes perorangan

26.Penyelenggaraan pembiayaan untuk gakin dan masyarakat rentan

PELAYANAN KESEHATAN DI KAB/KOTA TERTENTU

1. Pelayanan Kesehatan Kerja

2. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

3. Pelayanan Gizi

4. Pencegahan & Pemberantasan Penyakit HIV-AIDS

5. Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Malaria

6. Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Kusta

7. Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Filariasis

LINGKUP JUKNIS SPM

PENGERTIAN : Menjelaskan istilah dlm indikator kinerja

Definisi operasional : Menjelaskan pengertian dari indikator kinerja

Pembilang : Adalah data besaran kejadian

Penyebut : Data besaran populasi sasaran beresiko dlm kejadian

Sumber data : Data yg dikumpulkan dan dilaporkan melalui:SIMPUS, SIRS,BPS dsb.nya.

LINGKUP JUKNIS SPM (lanjutan …….)

RUJUKAN : Acuan teknis dlm menyelenggarakan indikator kinerja

Target 2005 : Besaran capaian yang ditetapkan sampai dengan Th. 2005 sbg.minimum service baseline

Target 2010: Besaran yg harus dicapai s.d. Th. 2010 sbg. Minimum service target

Langkah kegiatan : Tahapan kegiatan yg bersifat teknis dlm pencapaian indikator kinerja yg disesuaikan dgn kondisi dan situasi setempat

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K- 4

Sumber Data• SIMPUS dan SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan oleh swasta.

Rujukan

1. Buku Pegangan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

2. Neonatal;

3. Standar Pelayanan Kebidanan (SPK);

4. Pelayanan Kebidanan Dasar;

5. PWS – KIA.

Target• Target 2005: 78 %• Target 2010: 95 %

CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH BIDAN ATAU TENAGA KESEHATAN

YANG MEMILIKI KOMPETENSI KEBIDANAN

Sumber Data• SIMPUS dan SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan oleh swasta.

Rujukan

1) Buku Pegangan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal;

2) Standar Pelayanan Kebidanan (SPK);

3) Pelayanan Kebidanan Dasar;

4) PWS – KIA;

5) Pedoman Asuhan Persalinan Normal/ APN.

Target• Target 2005: 77 %• Target 2010: 90 %

IBU HAMIL RISIKO TINGGI YANG DIRUJUK

Sumber Data

1) SIMPUS dan SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan oleh swasta

2) Laporan AMP

Rujukan

1) Buku Pegangan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal;

2) Standar Pelayanan Kebidanan (SPK);

3) Pelayanan Kebidanan Dasar;

4) PWS – KIA;

5) Pedoman Asuhan Persalinan Normal/ APN;

6) Pedoman AMP.

Target• Target 2005: 25 %• Target 2010: 100 %

Cakupan Kunjungan Neonatus (LANJUTAN . .)

Sumber Data

SIMPUS, SIRS dan Klinik.

Rujukan

1) Modul Pelatihan Resusitasi;

2) Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial;

3) Modul Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM);

4) Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Target Target 2005: 65 % Target 2010: 90 %

CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI

Sumber Data

SIMPUS, SIRS dan Klinik.

Rujukan

1) Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS);

2) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita (DDTK);

3) Buku KIA.

Target• Target 2005: 65%• Target 2010: 90%

CAKUPAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Sumber Data

SIMPUS, SIRS dan Klinik.

Rujukan

1) Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial;

2) Modul Manajemen Terpadu balita Sakit;

3) Modul Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM);

4) Buku KIA.

Target• Target 2005: 25 %• Target 2010: 100 %

CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA DAN PRA SEKOLAH

Sumber Data

SIMPUS, praktek swasta.

Rujukan

1) Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS);

2) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita (DDTK);

3) Buku KIA.

Target• Target 2005: 65%• Target 2010: 90%

CAKUPAN PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT

Sumber Data1) Catatan dan pelaporan hasil penjaringan kesehatan

(Laporan2) Data Diknas/BPS setempat.Rujukan1) Buku Pedoman UKS untuk Sekolah Dasar;2) Buku Pedoman Penjaringan Kesehatan;3) Buku Pedoman UKGS murid Sekolah Dasar.Target• Target 2005: 75%• Target 2010: 100%

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN REMAJA

Sumber Data• Catatan dan pelaporan hasil penjaringan kesehatan

Laporan kegiatan UKS);• Data Diknas/BPS setempat.

Rujukan• Buku Pedoman UKS untuk Sekolah Tingkat Lanjutan;• Buku Pedoman Penjaringan Kesehatan.

Target• Target 2005: 15%• Target 2010: 80%

CAKUPAN PESERTA KB AKTIF

Sumber Data• Hasil Pencatatan dan Pelaporan KB BKKBN;• Hasil Pendataan BKKBN/ BPS setempat.Rujukan1. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi (BP3K);2. Panduan Baku Klinis Program Pelayanan KB;3. Pedoman Penanggulangan Efek Samping/Komplikasi Kontrasepsi;4. Pedoman Pelayanan Kontrasepsi Darurat;5. Penyeliaan Fasilitatif Pelayanan KB;6. Instrumen Kajian Mandiri Pelayanan KB;7. Panduan Audit Medik Pelayanan KB;8. Analisis Situasi & Bimbingan Teknis Pengelolaan Pelayanan KB;9. Paket Kesehatan Reproduksi.Target• Target 2005: 60%• Target 2010: 70%

PELAYANAN IMUNISASIDESA/KELURAHAN

Sumber Data

SIMPUS, SIRS, dan klinik.

Rujukan• Pedoman Operasional Program Imunisasi Tahun 2003,

IM. 16 ( 3 buku)

Target• Target 2005: 86 %• Target 2010: 100 %

BALITA YANG NAIK BERAT BADANNYA

Sumber Data

R1 Gizi, LB3-SIMPUS

Rujukan• Pedoman UPGK;• Pedoman pengisian KMS;• Pedoman pemantauan pertumbuhan balita.

Target• Target 2005: 60%• Target 2010: 80%

BALITA BAWAH GARIS MERAH

Sumber Data

R1 Gizi, LB3-SIMPUS

Rujukan

1) Pedoman UPGK;

2) Pedoman pengisian KMS;

3) Pedoman pemantauan pertumbuhan balita;

Target• Target 2005: 8%• Target 2010: 5%

CAKUPAN BALITA MENDAPAT KAPSUL VITAMIN A 2 KALI PER TAHUN.

Sumber Data• FIII Gizi, LB3-SIMPUS, Kohort Balita dan Biro Pusat Statistik

Kabupaten/Kota.

Rujukan1. Pedoman Akselerasi Cakupan Kapsul Vit A, Depkes RI Th 2000;

2. Pedoman Pemberian Kapsul Vitamin A, Depkes RI Th 2000;

3. Booklet Deteksi Dini Xerophtalmia, Depkes RI Th 2002;

4. Pedoman dan deteksi tatalaksana kasus xerophtalmi, Depkes RI Tahun 2002.

Target• Target 2005: 80%• Target 2010: 90%

CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET FE

Sumber Data

Kohort LB3 Ibu, PWS-KIA

Rujukan• Pedoman Pemberian Tablet Besi-Folat dan Sirup Besi

bagi Petugas Depkes RI Tahun 1999;• Booklet Anemia Gizi dan Tablet Tambah Darah Untuk

WUS Tahun 2001.

Target• Target 2005: 70%• Target 2010: 90%

CAKUPAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI BAWAH GARIS MERAH DARI KELUARGA

MISKIN.

Sumber Data

Laporan Khusus MP-ASI, R1 Gizi, LB3-SIMPUS

Rujukan• Pedoman pengelolaan Makanan Pendamping Air Susu

Ibu (MP-ASI) untuk bayi usia 6 – 11 bulan dan Spesifikasi MP-ASI tahun 2004

Target• Target 2005: 90%• Target 2010: 100%

BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN

Sumber Data• R1/Gizi, LB3-SIMPUS, SIRS, W1 (laporan Wabah KLB), Laporan KLB

gizi buruk Puskesmas & atau Rumah Sakit.

Rujukan

1) Pedoman Tatalaksana KEP pada Anak di Rumah Sakit Kab/Koda, 1998;

2) Pedoman Tatalaksana KEP pada Anak di Pusk & Rumah Tangga, 1998;

3) Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, 2003;

4) Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk, 2003;

5) Panduan Pelatihan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, 2003;

6) Pedoman pelayanan gizi rumah sakit, 2003;

7) Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

Target• Target 2005: 100%• Target 2010: 100%

AKSES TERHADAP KETERSEDIAAN DARAH DAN KOMPONEN YANG AMAN

UNTUK MENANGANI RUJUKAN BUMIL DAN NEONATUS.

Sumber DataSIMPUS, SIRS, dan Dinkes Kab/Kota.

Rujukan1) Buku Pedoman Pelayanan Transfusi Darah ( 4 modul);2) Buku Pedoman Survei Akreditasi Unit Transfusi Darah;3) Standar pelayanan Darah Rumah sakit;4) Pedoman Penggunaan Darah yang Rasional;5) Buku Pedoman Pemeriksaan Imunologi;6) Buku Petunjuk Pemeriksaan HIV;7) Buku Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (GLP).

Target• Target 2005 : 50 %• Target 2010 : 80 %.

BUMIL RESIKO TINGGI/KOMPLIKASI YANG TERTANGANI

Sumber Data

SIMPUS, SIRS, dan Dinkes Kab/Kota.

Rujukan

1. Pedoman Audit maternal dan Perinatal;

2. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan maternal & Neonatal;

3. Pedoman PONED dan PONEK;

4. Pedoman Asuhan Kehamilan;

5. Standar Asuhan Persalinan Normal;

6. Standar Pelayanan Kebidanan;

7. Standar Asuhan Kebidanan dan Neonatal;

8. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan.

Target• Target 2005 : 40 %• Target 2010 : 80 %

NEONATUS RISTI/KOMPLIKASI YANG TERTANGANI

Sumber DataSIMPUS, SIRS, dan Dinkes Kab/Kota.Rujukan1) Pedoman Pelayanan Perinatal Pada RSU Kelas C dan D;2) Pedoman manajemen neonatal untuk RS Kab/Kota;3) Pedoman manajemen asphyxia bayi baru lahir;4) Manajemen terpadu bayi muda (MTBM);5) Manajemen terpadu bayi sakit (MTBS);6) Buku KIA.Target• Target 2005 : 40 %• Target 2010 : 80 %

DESA/KELURAHAN MENGALAMI KLB YANG DITANGANI <24 JAM

Sumber Data1) Laporan KLB 24 jam ( W1);2) Laporan hasil penyelidikan dan penanggulangan KLB;3) Masyarakat dan media massa.Rujukan1) UU nomor 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular;2) PP 40 th 1991 ttg Penanggulangan wabah penyakit menular;3) Kepmenkes 1116/Menkes/SK/VIII/2003 ttg Pedoman

Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan;4) Kepmenkes No.1479/Menkes/SK/X/2003, tentang Surveilans Terpadu

Penyakit.Target• Target 2005: 70 %• Target 2010: 100 %

KECAMATAN BEBAS RAWAN GIZI

Sumber Data

Hasil Pemantauan status gizi kecamatan, W1 (Laporan Wabah Harian),laporan SKDN.

Rujukan

1) Buku Pedoman Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi;

2) Buku Juknis Pemantauan Status Gizi (PSG) Anak Balita;

3) SK Menteri Kesehatan RI No:920/Menkes/SK/VIII/2002: Klasifikasi status gizi anak dibawah lima tahun ( balita).

Target• Target 2005 : 40%• Target 2010 : 80 %

BAYI YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF

Sumber Data• Register kohort bayi atau R1-Gizi, dan Pencatatan

kegiatan PuskesmasRujukan1) Buku Strategi Nasional Peningkatan Pemberian ASI Th

2002;2) Kep.Menkes Nomor 450/Menkes/IV/2000 tentang

Pemberian ASI secara Eksklusif pada bayi di Indonesia;3) Pedoman peningkatan penggunaan ASI (PP-ASI);4) Booklet ASI Eksklusif.Target• Target 2005: 40%• Target 2010: 80%

DESA DENGAN GARAM BERYODIUM BAIK

Sumber Data• Laporan pemantauan garam beryodium di masyarakat;• Hasil pencatatan petugas lapangan tenaga kesehatan,

guru dan kader.Rujukan1) Pedoman pemantauan garam beryodium di tingkat

masyarakat, Depkes RI. 2001.• Panduan Penegakan Norma Sosial Peningkatan

Konsumsi Garam Beryodium, Tim Penanggulangan GAKY Pusat Tahun 2002.

Target• Target 2005: 65%• Target 2010: 90%

POSYANDU PURNAMA

Sumber Data• Hasil pencatatan kegiatan Puskesmas, dan Laporan Profil

PSM/UKBM, SIMPUS.

Rujukan

1. Pedoman buku ARRIF (Manajemen ARRIF);

2. Pedoman Revitalisasi Posyandu.

Target• Target 2005 : 25 %• Target 2010 : 40 %

TERIMA KASIH