Post on 03-Jul-2015
1
MAKALAH NI CIVIC
SOSIALISME INDONESIA
OLEH : DESAK GEDE PREMA WAHINI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2010
Sosialisme , pada hakikatnya berpangkal dari kepercayaan diri manusia,
melahirkan kepercayaan pula bahwa segala penderitaan dan kemelaratan yang
dihadapi dapat diusahakan melenyapkannya. Sedangkan, Sosialisme Indonesia
adalah suatu ajaran dan gerakan tentang tata masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila.
2
BAB I
LATAR BELAKANG
Inti permasalahan dari makalah ini adalah membahas tentang Sosialisme
Indonesia. Namun sebagai latar belakang, saya paparkan sedikit pengertian
Sosialisme itu sendiri.
Sosialisme, pada hakikatnya berpangkal dari kepercayaan diri manusia,
melahirkan kepercayaan pula bahwa segala penderitaan dan kemelaratan yang
dihadapi dapat diusahakan melenyapkannya. Penderitaan dan kemelaratan yang
diakibatkan pembajakan politik dan ekonomi dimana penguasa dan pengusaha
dengan semangat liberal dan kapitalnya, memiliki kekuatan penuh mengatur kaum
kebanyakan warga Negara, dengan segala keserakahan yang didasarkan
rasionalisme dan individualism itu, mendorong sebagian orang mencari cara baru
guna pemecahan masalah social tersebut tanpa harus dilakukan dengan
kekerasan1.
George Lansbury, pemimpin Partai Buruh, menulis dalam bukunya My
England (1934), dijelaskannya :
“Sosialisme, berarti cinta kasih, kerjasama, dan persaudaraan dalam setiap
masalah kemanusiaan merupakan satu-satunya perwujudan dari Iman Kristiani.
Saya sungguh yakin, apakah orang itu tahu atau tidak, mereka yang setuju dan
menerima persaingan dan pertarungan satu denganyang lain sebagai jalan untuk
memperoleh roti setiap hari, sungguh melakukan pengkhianatan dan tidak
menjalankan Kehendak Allah”2
1 Firdaus Syam. 2007. PEMIKIRAN POLITIK BARAT, Sejarah, Filsafat,Ideologi dan Pengaruhnya Terhadap Dunia Ke-3. Jakarta : PT Bumi Aksara, h. 265.2 Ibid, h. 266.
3
Selain pengertian-pengertian diatas, masih banyak ahli yang memberikan
pengertian-pengertian berbeda untuk Sosialisme ini, karena memang Sosialisme
adalah suatu hal yang sangat kompleks. Berikut beberapa pendapat lain tentang
pengertian Sosialisme ini.
Sosialisme adalah suatu bentuk masyarakat dimana laki-laki dan wanita
tidak dibagi-bagi menjadi kelas-kelas ekonomi yang saling berlawanan, melainkan
hidup bersama-sama dalam keadaan ekonomi dan social yang sama, dimana alat-
alat yang dimilikinya digunakan bersama guna memajukan kesejahteraan
masyarakat3.
Menurut Prof. Cole :
Suatu masyarakat yang menolak dan menyingkirkan pembedaan-
pembadaan kelas, suatu system social dimana tidak ada yang lebih kaya atau lebih
miskin daripada tetangganya4.
Menurut Prof. Arthur Lewis :
Sosialisme adalah kesamaan dimana kesamaan tersebut tidak hanya berarti
kesamaan kesempatan seperti di Amerika, akan tetapi berarti kesamaan status
dalam arti yang seluas-luasnya, baik subyektif maupun obyektif5.
Dalam pemikiran paham sosialisme, Negara harus melakukan, yaitu :
1. Tidak bijaksana untuk membiarkan orang-orang berjuang mati-matian dalam
kondisi “struggle for life and survival of the fittest” untuk hidup layak dan
memperoleh kekayaan. Untuk mengatasinya, perlu ada pendistribusian yang
dilakukan secara terpusat oleh Negara, agar orang-orang mendapatkan hak serta
3 Soetrisno P.H. 1992. Kapita Selekta Ekonomi Indonesia (Suatu Studi). Yogyakarta : Andi Offset, h. 2264 Soetrisno P.H, loc. cit . 5 Soetrisno P.H, loc. cit.
4
kesempatan secara adil. Tentunya, dalam hal ini adalah keadilan distributive
(justifikasi distributiva) yang diutamakan walau tanpa mengecilkan arti keadilan
komutatif.
2. Negara diperlukan guna membina dan mengkoordinasikan kebersamaan, serta
mengelola dan mendistribusikan sumber daya. Adanya bentuk kebersamaan
berupa Negara untuk dapat menetapkan aturan yang bersifat memaksa, diperlukan
guna menjamin koordinasi dan distribusi sumber daya bersama itu. Sosialisme
juga diperlukan guna menggalang kebersamaan di antara kelompok atau suku
bangsa yang hidup bersama di satu wilayah atau suatu Negara6.
Dalam perjuangan untuk mencapai cita-citanya, sosialis menggunakan
cara-cara yang demokratis. Pertama, Sosialisme menolak terminology Ploletariat
yang menjadi bagian konsep Komunisme. Kedua, pemilikan alat-alat produksi
oleh Negara harus diusahakan scara perlahan-lahan atau secara bertahap. Ketiga,
Kaum Sosialis menuntut pendirian umum yang demokratis bahwa pencabutan hak
milik warga Negara harus melalui proses hokum dan warga Negara tersebut harus
mendapatkan kompensasi. Keempat, kaum sosialis menolak pengendalian
kekuasaan oleh sekelompok minoritas yang mengatasnamakan kekuatan
revolusioner. Kelima, tidak sependapat bahwa dalam demokrasi hanya ada dua
pilihan antara liberalis-kapitalis atau komunis7.
BAB II
MASALAH
6 Efriza S.IP. 2008. ILMU POLITIK, Dari Ilmu Politik sampai Sistem Pemerintahan. Bandung : Alfabeta, h.99.7 Firdaus Syam. 2007. PEMIKIRAN POLITIK BARAT, Sejarah, Filsafat,Ideologi dan Pengaruhnya Terhadap Dunia Ke-3. Jakarta : PT Bumi Aksara, h. 271.
5
Masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah tentang pengertian
Sosialisme Indonesia dan beberapa factor kehidupan Berbangsa dan Bernegara di
Indonesia yang telah mengambil cirri-ciri Paham Sosialisme ini. Namun
Sosialisme yang dijalankan di Indonesia ini memiliki praktek nyata yang rancu.
Seperti pendapat yang saya kutip dari buku The Idea of Indonesia berikut.
Sosialisme tak jelas, sosialisme ala Indonesia, demikian namanya, upaya
menggabungkan kaidah-kaidah sosialis dengan budaya Indonesia,yang dirancang
sebagai sarana perbaikan ekonomi tetaplah tidak jelas. Soekarno menyatakan
bahwa “Aku memakai istilah Sosialisme sebagai nama untuk semua cara berpikir
yang menginginkan masyarakat ‘sama rasa, sama rata’. Yang terjadi bukanlah
Sosialisme murni, melainkan ekonomi yang makin berpusat pada Negara dan
diatur Negara, dengan dalih meninggalkan “system produksi liberal”8.
BAB III
PEMBAHASAN
Sosialisme Indonesia merupakan hal yang sangat lama sekaligus juga
merupakan hal yang baru. Sangat lama jika kita melihat kegotong royongan
masyarakat Indonesia dan hal yang baru jikakita melihat Dekrit Presiden 5 Juli
19599.
Menurut Depernas :
Sosialisme Indonesia adalah suatu ajaran dan gerakan tentang tata
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila10.
8 R.E Elson. 2008. The Idea of Indonesia. Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta, h. 1599 Soetrisno P.H. 1992. Kapita Selekta Ekonomi Indonesia (Suatu Studi). Yogyakarta : Andi Offset, h. 22810 Soetrisno P.H, loc. cit.
6
Sosialisme Indonesia adalah suatu ajaran,suatu doctrine, suatu dogma,
suatu prinsip yang berdasarkan suatu teori yang harus dilaksanakan, harus
diwujudkan di dalam kenyataan, harus diwujudkan di dalam praktek hidup
sendiri-sendiri11.
Sosialisme Indonesia adalah suatu gerakan. Ini berarti bahwa Sosialisme
Indonesia adalah cita-cita Bangsa Indonesia yang harus kita usahakan dengan
sekeras-kerasnya agar dapat tercapai12.
Menurut pandangan Sri Edi Swasonon(1990), Sosialisme Indonesia
menurut Hatta dicirikan oleh 3 hal :
1. Sosialisme Indonesia muncul karena dorongan etnis agama yang menghendaki
adanya persaudaraan dan tolong menolong antar sesama.
2. Sosialisme Indonesia merupakan ekspresi dari jiwa berontak Bangsa Indonesia
yang memperoleh perlakuan yang sangattidak adil dari penjajahan
3. Hatta yang kurang menerima pandangan Marxisme, mencari sumber-sumber
Sosialisme dalam masyarakat Indonesia sendiri. Hatta menegaskan bahwa dasar-
dasar Sosialisme Indonesia terdapat pada masyarakat desa yang kecil, yang
bercorak kolektif yang sedikit banyaknya masih bertahan sampai sekarang13.
Salah satu sifat Paham Sosialisme yang diterapkan di Indonesia, adalah
pada bidang Ekonomi, yaitu dengan diterapkannya Ekonomi Sosialis Indonesia.
Ekonomi Sosialis Indonesia atau lebih lengkapnya Sistem Ekonomi Sosialis
Indonesia adalah sistem perekonomian yang dipraktekkan oleh Sosialisme
Indonesia14.
11 Soetrisno P.H. 1992. Kapita Selekta Ekonomi Indonesia (Suatu Studi). Yogyakarta : Andi Offset, h. 22812 Soetrisno P.H, loc. cit.13 Yohanes Harsoyo, dkk. 2006. Ideologi Koperasi Menatap masa Depan. Yogyakarta : Pustaka Widyatama, h. 1214 Soetrisno P.H, loc. cit.
7
Pokok pikiran tentang ekonomi sosialis Indonesia yang paling pokok
adalah :
1. Self-supporting bahan-bahan kebutuhan pokok
2. Distribusi dengan cepat, merata dan murah
3. Export ditujukan pada barang jadi
4. Import ditujukan untuk bahan-bahan mentah dan barang-barang capital
5. Memulai pembangunan industri dasar15
Bung Hatta melihat bahwa system ekonomi yang bisa dipercaya untuk
mengeluarkan rakyat Indonesia dari masalahnya, menurutnya hanyalah system
ekonomi sosialis. Tetapi system ekonomi sosialis yang diintrodusir Hatta tidaklah
sama dengan system ekonomi sosialisme yang ada di Barat. Sistem ekonomi
sosialis Indonesia yang merupakan paduan dari 3 unsur yaitu Sosialisme Barat,
Islam dan dari Khazanah budaya Bangsa Indonesia sendiri. Pokok-pokok pikiran
dari system ekonomi oleh Hatta sudah dimasukkan ke dalam konstitusi Indonesia,
khususnya terdapat dalam Pasal 33,34, dan 27 dari UUD 1945. Dari pasal-pasal
tersebut tampak bahwa untuk terciptanya kesejahteraan ekonomi rakyat, rakyat
Indonesia dan atau Negara harus membangun system ekonominya sendiri, yaitu
system ekonomi sosialis Indonesia yang bukan Smithian (kapitalisme) dan bukan
Marxian (sosialisme Marxian)16.
Selain dalam bidang Ekonomi, penerapan Paham Sosialisme inipun pernah
dimasukkan sebagai ideology oleh Bung Sjahrir.
15 Soetrisno P.H. 1992. Kapita Selekta Ekonomi Indonesia (Suatu Studi). Yogyakarta : Andi Offset, h. 22816 Anwar Abbas. 2010. Bung Hatta dan Ekonomi Islam. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara, h. 343
8
Sosialisme kerakyatan sebagai ideology adalah upaya untuk meneruskan
dan melanjutkan apa yang bibitnya telah ditanamkan oleh Bung Sjahrir. Sjahrir
menganggap Sosialisme kerakyatan adalah sifat khusus Sosialisme yang sangat
cocok bagi Indonesia, baik sebagai masyarakat maupun sebagai bangsa, dan
bukan ideology lain seperti fasisme, komunisme ataupun nasionalisme yang pada
permulaan revolusi Indonesia memenuhi dengan sesak seluruh udara politik
Indonesia17.
Pokok-pokok Sosialisme kerakyatan Sjahrir adalah kemanusiaan,
kebebasan, demokrsi, dan penghormatan setinggi-tingginya terhadap Hak Asasi
Manusia. Yang khusus dari Sosialisme Kerakyatan ialah focus perjuangan kepada
mengangkat nasib, martabat dan harkat orang kecil, orang miskin dan lemah18.
Sekarang ini, baik Partai Sosialis Indonesia maupun partai komunis
Indonesia tidak ada lagi. Komunisme dinyatakan sebagai ideologi yang terlarang.
Sosialismekerakyatan tidak hadir lagi sebagai ideology tersendiri. Tetapi dalam
Pancasila terdapat sila Kerakyatan dan Sila Pancasila. Istilah Sosialisme religious
juga sering terdengar19.
BAB IV
KESIMPULAN
Sosialisme adalah suatu bentuk masyarakat dimana laki-laki dan wanita
tidak dibagi-bagi menjadi kelas-kelas ekonomi yang saling berlawanan, melainkan
hidup bersama-sama dalam keadaan ekonomi dan social yang sama, dimana alat-
17 Sarbini Sumawinata. 2004. Politik Ekonomi Kerakyatan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka, h. 22118 Sarbini Sumawinata, loc. cit.19 Rosihan Anwar. 2010. Mengenang Sjahrir : Seorang Toko Pejuang Kemerdekaan yang Tersisihkan dan Terlupakan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka, h. 247
9
alat yang dimilikinya digunakan bersama guna memajukan kesejahteraan
masyarakat.
Sosialisme Indonesia adalah suatu ajaran,suatu doctrine, suatu dogma,
suatu prinsip yang berdasarkan suatu teori yang harus dilaksanakan, harus
diwujudkan di dalam kenyataan, harus diwujudkan di dalam praktek hidup
sendiri-sendiri.
Di Indonesia, penerapan sifat-sifat Ideologi Sosialisme ini dapat terlihat
pada Sistem Ekonomi Sosialis Indonesia dan pada pokok-pokok Sosialisme
Kerakyatan yang telah tercantum di dalam sila Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abbas, Anwar. 2010. Bung Hatta dan Ekonomi Islam. Jakarta : PT
Kompas Media Nusantara
2. Anwar,Rosihan. 2010. Mengenang Sjahrir : Seorang Toko Pejuang
Kemerdekaan yang Tersisihkan dan Terlupakan. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka
3. Elson, R.E. 2008. The Idea of Indonesia. Jakarta : PT Serambi Ilmu
Semesta
4. P.H, Soetrisno. 1992. Kapita Selekta Ekonomi Indonesia (Suatu Studi).
Yogyakarta : Andi Offset
5. S.IP, Efriza. 2008. ILMU POLITIK, Dari Ilmu Politik sampai Sistem
Pemerintahan. Bandung : Alfabeta
6. Sumawinata, Sarbini. 2004. Politik Ekonomi Kerakyatan. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka
10
7. Syam, Firdaus. 2007. PEMIKIRAN POLITIK BARAT, Sejarah,
Filsafat,Ideologi dan Pengaruhnya Terhadap Dunia Ke-3. Jakarta : PT Bumi
Aksara
8. Yohanes Harsoyo, dkk. 2006. Ideologi Koperasi Menatap masa Depan.
Yogyakarta : Pustaka Widyatama