Post on 06-Feb-2018
alllUI KISII.8.1.ISTATln'A, Vol. I, No. I, Agustus-Nopember 2000: 22-27
SOSIALISASI DAN PENGEMBANGAN BUDAY A KESELAMA TAN DI LINGKUNGAN P2BGNBATAN
fr. Sapardi, MSc.Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir
ABSTRAKSOSL4LISASI DAN PE.;VGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN DI LlNGKUNGAN P2BGN
BATAN. Pada makalah ini dibahas mengenai keselamatan yang berhubungan dengan tugas lungsi PusatPengembangan Bahan Galian Nuklir. Ada tiga aspek yang dibahas yaitu Keselamatan eksplorasi bahan galiannuklir. Keselamatan keIJ"a pertambangan bahan galian nuklir. dan Keselamatan pengelolaan dan pemumian bahangalian nuklir. Selain ketiga aspek tersebut juga disajikan hal-hallain yang penting untuk pertimbangan. yaitu limbahdansarana pendukung.
ABSTRACTSOCL4LIZATIO.'- AND DEVELOP.~/ENT OF SAFETY CULn'RE II'. P2BGN-BATAN. In this
pape, regarding to the safety related to functions alld tasks of P2BG.\. BATA\' is assessed. There are three aspectwhich are assessed, namely safety of exploration of lIuclear material, safety of nuclear 1JlQterial minimg, and safety ofhalldling and purification of nuclear material (urallium). III addition the other aspects are presented os a safetyconsidera/ios, those are W4\"te and supporting mean-\". -:-
man usia sangat be.~r m~nentukan keberhasilan
penyelesaian tugas dengan selamata.
Dengan demikian sosialisasi dan
pengembangan budaya keselamatan di lingk'Ullgan
P2BGN terus m~erus dilakukan, agar setia
pelaksanaan tugas ,senantias berpikiran dan
lTJengutamakan keselamatan baik diri sendiri maupun
kelomp(ok di dalam bekelja. Dari penyelidikan-
penyelidikan atas berbagai kecelakaan/ musibah yang
teljadi pada pekeljaan sejenis ini, disimpulkan bahwa
kecelakaan tersebut temyata lebih banyak dan sering
disebabkan oleh kesalahan manusia (human error).
Oleh karena itu pikiran dan perhatian yang penuh
akan keselamatan dalam bekelja, didasari oleh
dedikasi dan rasa tanggung jawab harus disadari
benar menjadi suatu kebutuhan yang harus
diprioritaskan oleh para pelaksana tugas; untuk itu
perlu mengembangkan kesadaran tentang pentingnya
keselamatan baik perorangan maupun bersama
(kelompok), peningiCatan pen:getahuan dan keahlian
lewat latihan, inst(Uksi maupun belajar sendirti,
keteladanan dan m~tivasi melalui kepemimpinan,
diberlak-ukannya sistem penghargaan -sanksi,
supervisi, penanaman tanggungjawab, dan lain-lain.
PENDAHULUAN
Berdasarkan Sural Keputusan Ka. BAT AN
No. 13/KNIV/1999 tentang Organisasi dan Tata
Kelja BAT AN, maka P2BGN (Pusat Pengembangan
Bahan Galian Nuklir) mempun~'ai tugas
melaksanakan pengembangan di bidang bahan galian
nuklir. Dalam melaksanakan tugas tersebut, P2BGN.
men~'elenggarakan .fungsi Pelaksanaan
pengembangan teknologi pertambangan bahan galian
nuklir, pelaksanaan eksplorasi bahan galian nuklir
dan penyelidikan geologi nuklir, pelaksanaan evaluasi
cadangan dan pengujian penerapan teknik
penambangan dan juga pelaksanaan pengawasan
keselamatan kelj~ ~ lingkungan.
Dari tugas dan fungsi yang mesti dipikul
pusat ini, maka dalam pelaksanaan tugasnya para
karyawan/pegawai P2BGN akan banyak berhadapan
dengan alam, medan/lapangan dan lingkungan
dimana sarana dan prasarana penunjuang kegiatan
belum ada atau rnasih sangat kurang (misal di tengah
hutan belantara). Oleh karena itu disamping harus
menguasi obyek yang ditangani, yakni bahan galian
nuklir yang bersifat radioaktif juga harus ekstra hati-
hati pada setiap melaksanakan tugasn~'a. Di sini aspek
22
Sosialisasi dan Pengembangan Budaya Keselamatan di LingkunganP2BGN-BATAN, Sapardi
Dengan sendirinya hal tersebut di atas tidak
hanya ditujukan kepada petugas / pelaksana lapangan,
tetapi juga yang di labomtoriwn dan unit ketja lain
apalagi pada kawasan radioaktif.
Suh.. udara yang terlalu dingin I panas;
Merupakan daerah labil (sering terjadi"""
gempa, tanah longsor).
Untuk menghadapi berbagai hal tersebut di
atas, maka sangat perlu kepada petugas pelaksana
kegiatan unruk mempersiapkan diri dan
meningkatkan pengetahuan dan ketrampila.
Pengetahuan yang sanagt perlu diketahui anatara lain
KESELAMATAN EKSPLORASI BAHANGALIAN NUKLIR
Pada kegiatan eksplorasi bahan galian
nuklir, hal-hal yang dapat menjadi penyebab
tirnbulnya keadaan tidak aman atau kecelakaan
deapat dibedakan :
Penyebab yang ditimbulkan oleh manusia,
~'akIli:
Pengetahuan akan diri (pribadi) sendiri baik
metaVpsikologis maupun kondisi fisik~
Pengetahuan akan medan, meliputi antara
lain: administrasi, topografi/morfologi,
iklim clan cuaca sertlilingkungan budaya;
Pengetahuan dasar lintas hutan;
Pengetahuan tentang bentuk bentang alam
pada peta topografi;
Pengetahuan keselamatan yang berkaita."l
dengan gas beracun;
Penentuan lokasi kemah dan
Pengetahuan lain yang menjadi penunjang
kegiatan eksplorasi, misalnya : obat-obatan,
logistik, dan lain-lain.
Disamping itu perlu ditingkatkan
keu-ampilan tentang : pleksanaan keselamatan
eksplorasi yang berkaitan dengan lintasan sungai,
tebing, tindakan pertama bila terjadi kecelakaan, dan
lain-lain.
Pengetahuan dan ketratnpilan;
Sifat fisik dan mental;
Sikap atau tingkah laku yang tidak ",-ajar.
Penyebab yang ditimbulkan
alat/perlengkapan kerja, anwa lain:
Tidak menggunakan alat pelindung;
Alat peJ;indung (diri) tidak lengkap/rusak~
Cara menggunakan alat Yal1g tidak
baik/sempurna;
AJat penerangan yang tidak sempurna;
AJat komunikasi tidak berfungsi.
Harns dikuasi juga pedoman keselamatan
keIja radiasi tennasuk penangan dan pencegahan
bahaya radiasi, bila pekerjaan berada pada
lingkWlgan radioakti[
T erhadap peralatan dan perlengkapan kerja
harns dicek dengan benar dan cermat, apakah masih
berfungsi dengan baik atau sudah tidak dapat
digunakan lagi. Peralatan utama eksplorasi seperti
kompas geologi, palu, detektor, peta harns berfungsi
dengan baik. Demikian pula halnya dengan
perlengkapan keIja misalnya : alat komunikasi, camp,
transport (perahu), pelindung diri (pelampung), tali
dan lain-lain harns dipersiapkan dengan baik.; dengan
2. Kondisi lingkungan ketja (alam, kondisi alam
yang dapat menimbulkan kecelakaan adalah:
.Lingkungan (ketja) berupa tebing (lereng
curam );
.Sungai dengan lembah curam serta aliran
deras atau arusnya berputar, kondisi lain,
kemungkinan adanya banjir,
.Hutan lebat, kemungkinan ada binatang
buas atau berbisa;
.Kondisi alam yang berupa laut, rawa-rawa
berlumpur, goa, dan lain-lain;
.Kemungkinan adanya gas beracun;
.Suatu daerah yang mempunyai radiasi
alam;
23
Sulelil Kesellmltll STATUTA, Vol. I, No. I, Agusrus-Nopember 2000: 22-27
sendirinya logistik clan obat-obatan harus
diperhitungkan dengan benar pula.
Narnun dernikian hal itu harus didasarkan
alas kepatuhan terhadap pedoman keselarnatan kerja
yakni anatara lain: pikirkan keselarnatan sepanjang
waktu, patuhi aturann clan tata kerja cara keselarnatan
keselarnatan kerja, berpakaian yang panta;; clan
sesuai, bersikap wajar clan teliti
peralatan/perlengkapan kerja.
Secara umum untuk mencegah kecelakaan
dan menjaga keselamatan, pekerja harns
menggunakan alat pelindung diri, yaitu :
.Sepatu pengam~
.Helm;
.Sarungtangan;
.Respirator / masker,
.Perisai muka;
.Kaca mata / pelindung muka;
.Sumbat / tutup telinga;
.Pakian kerja yang sesuai.KESELAMA TANPERTAMBANGANNUKLIR
KERJAGALIANBAHAN
Pertambangan bahan galian nuklir, seperti
juga pertambangan bahan galian mineral yang lain,
berpotensi bahaya. Kecelakaan tambang ba\\'ah tanah
jauh lebih besar dari pada tambang terbuka.
Potensi bahaya dalarn sikJus kegiatan
tarnbang bawah tanah adalah :
.Tertimpa benda (ka:-ll, besi, barn gantung);
.Runtu1rnya atap atau dinding tero\\"ongan;
.Debu, suhu, kelernbaban:
.T erkena aliran listrik;
.Bahva radiasi.~ ,
.Kebakaran:
.Kebanjiran;
.Gas berac~
.Tabrakan kendaraanlalat angkut;
.Lain-lain yang berhubungan dengan
peralatan kerja clan ~lengkapan.
Sementara pada tambang terbuka potensi
bahayanya adalah :
.Lonsomya teras/dinding tebiDg-,
.Tertimpa benda yang jatuh:, Tabrakan alat
angkut;
.Bahaya peledak~ Bahaya radiasi;
.Kebanj~
.Lain-lain yang berhubungan dengan
pengoperasian peralatan dan perlengkapan
kerja.
Secara khusus untuk tambang bawah tanah, beberapa
hal yang harus diperhatikan untuk rnencegah
kecelakaan adalah:
1. Pernbongkaran I Peledakan:
.Alat boT (Jeck Leg Drill) harus dalam
kondisi baik dernikian pula pasangannya
harus benar;
.Hati-hati, kernungkinan terjadi longsor I
batu jatuh karena getar~
.Patuhi dan laksanakan prosedur I petunjuk
kerja dengan bait:
.Disarnping itu harus dihindari hal-hal
seperti bersandar pada bor, berdiri pada
gulungan salaran air/udara dan lain-lain
yang dapat rnenirnbulkan kondisi tidak
aman.
2. Pernuatan I Pengangkutan :
.Sebelurn kegiatan ini dilakukan perlu dicek
( diinspeksi) kernungkinan adanya retakan
pada atap, lantai maupun dinding
terowongan yang dapat rnenirnbulkan
kondisi tidak am~
.Alat rnuat dan angkut (loTi atau loader)
harus kondisi bait.,
3. Perhatikan hal-hal seperti :;
.Pastikari alai berhenti sernpurna sebelurn
pernuatan dilakukaIr,
.Dilarang naik di bagian sambungan loTi;
.Beban rnuatan tidak boleh melebih
kapasitas;
24
Sosialisasi dan Pengembangan Budaya Keselamatan di LingkunganP2BGN-BATAN, Sapardi
T eras/din ding yang tidak rapi / ada
bongkah-bongkah di tebing, sangat
mernbahayakan keselamatan;
Debu (tambang) dapat diatas dengan
penyernprotan air, penggWlaan dust
collector pada pemboran dan pada para
pekerja harus mernakai dust respirator,
Lain-lain yang harus diperhatikan seperti
lalui lintas kendaraan, banjir, batu terbang
akibat peledakan, harus diantisipasi dengan
aturan dan tata cara keselamatan kerja.
KESELAMATAN PENGOLAHAN DANPEMURNIAN BAHAN GALIAN NUKLIR(URANIUM)
Keselamatan pada kegiatan pengolahan dan
pemurnian bahan galian nuklir adalah juga sangat
perlu diperhatikan. Kegiatan pengolahan dan
pemurnian bahan galian nuklir (uraniaum) meliputi:
.Prepaparasi bijih : Sorting, crushing, grinding
dan sizing
.Ekstrasi : untuk mendapatkan U dari bijih secara
kimia\..i. Alat yang digunaka11 antara lain tanki,
tanki leaching, dekantasi, pengendapan;
.Laboratorium (kimia).
Hal-hal yang dapat menimbulkan kondisi
tidak aman dan membahayakan keselamatan antara
lain:
.Tidak mengeluarkan anggota badan;
.Lengkapi lori dengan lonceng / bel;
.Tidak dibenarkan berjalan di antara dua
rangkaian Ion apalagi sedang bergerak.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada
tambang bawah tanah adalah:
.Kemungkinan munculnya gas-gas
berqacun, seperti : CO2, H2S, gas Radon
dan lain-lain, ini harus diawasi / dikontrol
secara rutin dan diatasi dengan sistem
ventilasi tambang ~'ang baik.
.Debu tambang akan muncul akibat
peledakan, pemboran, penggalian,
pernindahan material dan lain-lain, perlu
adan~'a pengendalian meliputi:
0 Mengurangi timbuln~'a debu,
misaln~'a pada alat pembOraIl
dengan menarnbah "dust
collector'":
0 Mencegah pen~ebaran debu
dengan pengaturan aliran udara
dan dapat dikendalikan dengan
air (pen~'emprotan air secara
otomatis):
0 Pengaturan dan pembuallgan
melalui aliran udara bersih
dengan ventilasi yang baik,
denganh sistem hisap dan
hem bus;
0 Harus dipakai alat pelindung diri
(dust respirator).
Sementara itu untuk tambang terbuka hal-
hal yang perlu diperhatikan adalah :
.Kemantapan lereng untuk mencegah
kelongsoran, maksimum tinggi lereng 6 m,
sudut kemiringan 70-85 o. Untuk
mengurangi resiko para111ct~!" rl; ~~ lebih
baik dikurangi, kemudian dapat dibuatkan
penirisan untuk mengurangi tekanan air
dalam lereng, dan beberapa cara yang lain;
Debu dan suara pada ruang preparasi bijih saat
alat (crusher) beroperasi. Para pekerja harus
memakai masker, helm, pakaian kerja yang
sesuai, dan penyumbat telinga. Ruangan juga
harus dijaga agar batuan/bijih tidak berserakan.
Sirkulasi udara harus berjalan baik dan ruangan
harus cukup terang.
Ruangan ekstraksi/ pengolahan yang harus
memuat banya peralatan / tanki dan pipa-pipa
penghubung serta perlengkapan penunjang
(meja, kursi dan lain-lain), membuat kondisi
tidak nyaman. sesak, panas dan pengap hila
tidak ditata dengan baik. Ruangan harus lebar,
cahaya / penerangan cukup, sirkulasi udara
segar juga harus cukup baik, apalagi dalarn
25
SI'IIiI KISlllmlllft ST A TUT A, Vol. I, No. t~Agustus-Nopember 2000 : 22-27
proses kelja. Material ini dapat dimanfaatkan untuk
pengeras jalan.
Limbah pengolahan berupa cairan
ditarnpung di kolorn lirnbah untuk dikelola sarnpai
betul-betul tidak rnernbahayakan atau rnengganggu
lingkungan.
2. Bengkel Mekanik
Untuk menunjang kegiatan penambangan,
pengolahan, eksplorasi dan lain-lain, bengkel
mekanik siap melakukan perbaikan, perawatan
perlatan mesin agarkegiatan berjalan lancar. Sarana
dan prasaranajalandan kendaraan untuk pengakutan
dan transportasi logistik, personil dan lain-lain hams
diawasi, diperbaiki oleh tim mekanik.
3. Sarana Komunfkasi
Untuk .penyampaian berita, tennasuk
kecelakaan yang tetjadi alat komunikasi harns selalu
siap setiap saat, sehingga penanggulangan clan tindak
lanjut segera dapat dilakukan.
4. Sarana Kesehatan, Obat-obatan P3K daD Lain-
lain
proses ini dipergunakan juga bahan-bahan kimia
yang berpotensi bahaya;
Untuk penggerak mesin atau perlatan
dibutuhkan aliran arus listrik yang cukup. Arus
listrik ini berpotensi pada bahaya kebakaran,
oleh karena itu harus ditata dengan benar dan
dikontrol setiap saat;
Dijaga jangan terjadi kebocoran pipalselang air
yang dapat menyebabkan lantai licin, lembab
dan berbahaya bagi pekerja; oleh karena itu
harus dijaga dan selalu dikontrol:
0 Para pekerja harus selalau memakai
masker untuk menghindari pengaruh
bahan kimia, sarung tangan khusus
(karet), hehn, sepatu pengaman dan
pakaian kerja yang sesuai;
0 Wadah I bak ~.ang tetap terbuka dan
berisi zat ~.ang berbaha~'a harus
dibatasi dengan tirai atau pagar,
0 Lantai juga harus bersih dari minyak
oli atau gemuk agar tidak licin;
0 Jauhkan benda-benda ~.ang mudah
terbakar atau dapat menimbulkan api,
kendatipun alat pemadam kebakaran
selalu slap di temapat ~.ang mudah
dijangkau;
0 Untuk mesin-meS\\in, motor
penggerak dan lain-lain harus
dioperasikan sesuai prosedur dan
setiasp saat dilakukajn kontrol dan
perawatan.
Obat-obatan, terutama untuk P3K harns
disiapkan di sernua lokasi kegiatan (terowongan,
pengolahan, lab, camp, bengkel dan lain-lain) dan
untuk setiap tim yang mobil (eksplorasi).
Disediakaft" juga penunjang kesehatan dan
gizi berupa susu dankacang hijau bagi para pekerja.
Istirahat yang bail untuk menjaga kondisi
kesehatan dan kebugaran jasmani. Pengaturan kerja
dilakukan secara gilir (shift).
HAL- HAL LAIN UNTUK
PERTIMBANGAN
Berikut adalah hal-hal lain yang perlu
dipertimbangkan : DAFTAR PUSTAKA
1. Limbab:
Limbah penambangan berupa pecahan-
pecahan barn yang tidak mengandung bijih barns
ditempatkan pada tempat yang aman, tidak mengga 2.
Heryudo Kusumo: "Budaya Kese1amatan",
Lokakarya Kese1amatan dan Kesehatan Kerja
BAT AN, 1992
Mudar, M.; Mainar, S. : "Penge1o1aan Lirnbah
Kirnia dari Pengo1ahan Uranium"; Lokakarya
26
Sosialisasi dan Pengembangan Budaya Keselamatan di LingkilllganP2BGN-BATAN, Sapardi
Keselamatan dan Kesehatan KeIja BATAN,
1991
5
3
6.
DiIjen Pertambangan Umum : "Pedoman;,
Keselamatan", Proyek Pembinaan Keselamatan
Kerja, 1981
BATAN "Pedoman Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Non Radiasi, 1991
4.
Siregar M.: "Keselamatan Eskplora.c;i
Uranium", LokakaI).a Keselamatan clan
Kesehatan Kerja BATAN, 1991
Sumantri: "Keselamatan Kerja Pertambangan
Uranium", Lokakarya Keselamatan clan
Kesehatan Kerja BAT AN, 1991
27