Sop pre nursery

Post on 14-Dec-2014

989 views 2 download

description

Semoga bermanfaat

Transcript of Sop pre nursery

SOP pada areal Pembibitan Awal (Pre Nursery)

Di Susun Oleh Kelompok IV 1. Dian Setyo Pratama2. Firman Syaifudin3. Nanda Saputra Tarigan

SOP Pada pembibitan• PRE NURSERY

1. Persiapan lapangan

Tujuan : Mendapatkan areal yang bersih,rata dan siap pakai.

Prosedur : Areal yang sudah dibuka dibersihkan dan diratakan.

Alat dan bahan : Bulldozer, excavator , herbisida , cangkul serta alat pendukung lainnya.

Norma : Manual 20 HK/Ha dan mekanis 6 JKT (Jam Kerja Traktor) per ha.

2. Pembuatan bedengan

Tujuan : agar memudahkan dalam pemeliharaan dan tanaman dapat tertata rapi.

Prosedur : -Dinding/tepi dibuat batas dari papan dengan lebar 20 cm

-Ukuran Lebar 1,2m X Panjang 10 m / bedengan

-Jarak antar bedengan 0,8 , sehingga mampu menampung bibit 1200 baby polybag/bedengan

-Arah bedengan dari Utara ke selatan agar mendapat sinar matahari yang cukup.

- arah timur-barat berguna untuk memaksimalkan penyinaran matahari

Alat : Gergaji, Palu , Parang dan Paku

serta cangkul.

Bahan : Papan ataupun Bambu

Norma : 1,5 HK/bedengan

3. Membuat Naungan

Tujuan : sebagai pelindung bibit dari sinar matahari secara langsung dan melindungi terbongkarnya tanah di polybag akibat terpaan air hujan.

Prosedur : - Pada tahap awal bibit harus diletakkan di bawah naungan, setelah 1 daun keluar menjelang

tumbuhnya daun ke 2 (1,5 bulan) naungan dapat dikurangi sebesar 25% dan setelah daun ke2 serta tunas ke 3 keluar (2,5 bulan) naungan dikurangi 50 % serta pada saat umur 2,5 keatas ( daun ke 4 ) naungan harus sudah dihilangkan.

- Luas naungan minimal sebesar bedengan dan tinggi 2m.

- tiang dibuat dari bambu setinggi 2 m, dan jarak antar tiang 3 m atapnya pelepah sawit.

Alat dan bahan : bambu, pelepah , gergaji , cangkul,

dan parang serta alat lainnya.

Norma : 1 Hk/bedengan

4. Mengumpulkan tanah ( media tanam )

Tujuan : agar dapat memperoleh tanah Top Soil. Prosedur : - Media tanam menggunakan top soil (kedalaman

20-30 cm) tanah mineral dengan tekstur lempung, kecuali di areal gambut dapat menggunakan tanah gambut.

- Tanah diayak dengan saringan kawat 2 cm agar bersih dari akar, rumputan, batuan dan sampah lainnya.- Bila tanah terlalu padat/liat dicampur dengan

pasir perbandingan 3:1- Media tanam harus dicampur dengan 50 kg

pupuk RP per ± 2 m3 tanah (± 1.000 polybag kecil)

Alat dan bahan : cangkul , ayakan, tanah dan pupuk RP. Norma : Pengumpulan tanah secara Manual 1,5 m3/HK ,

Mekanis 8 JKT/Ha

5. Seleksi Polybag Tujuan : Agar dapat memperoleh polybag yang baik dan

berstandart/ dibutuhkan. Prosedur : - Ukuran polybag kecil 0,075 mm x 10 cm x 20 cm

lay flat, warna hitam - Lubang polybag berjumlah 12-24 dengan

diameter 0,5 cm Alat dan bahan : - Norma : -

6. Pengisian Polybag

Tujuan : Sebagai persiapan media tanam.

Prosedur : - Empat minggu sebelum penanaman kecambah, polybag harus sudah diisi tanah dalam jumlah cukup.

- Guncang polybag pada saat pengisian untuk memadatkan tanah dan diisi sampai mencapai ketinggian 1 cm dari bibir polybag. - Polybag disiram air setiap hari sampai tampak jenuh sebelum dilakukan penanaman dan diisi kembali dengan tanah bila diperlukan. - jumlah tanahnya 1 kg/baby bag

Alat dan bahan : Tanah top soil , baby bag, dan alat pengisi tanah.

Norma : 400 unit/HK

7. Penyusunan Babybag di bedengan Tujuan : Agar baby bag tertata rapi, mudah terkontrol , tidak miring dan terlindungi dari sinar matahari langsung.

Prosedur : - Polybag harus disusun secara tegak dan rapat di bedengan. - Tiap 1 m2 dapat memuat 120 polibag atau 1200 polybag/bedengan

Alat dan bahan : - Norma : 1200 unit/HK

8. Seleksi kecambah Tujuan : agar dapat memperoleh kecambah yang bagus dan tidak cacat. Prosedur : - calon akar (radicula) dan calon batang (plumula)

terlihat jelas, panjangnya 8-25 mm.

- radikula berujung tumpul dan plumula tajamkecambah abnormal : - Calon akar/batang patah,Calon akar/batang tidak

tumbuh,Calon akar/batang membengkok,Calon akar/batang tumbuh satu arah,Calon akar/batang busuk terserang cendawan,dan Calon akar/batang

layu karena terlalu kering. Alat dan bahan : - Norma : 5000 kecambah/HK

9. Penanaman Kecambah

Tujuan : memberikan peluang agar kecambah mampu tumbuh dan berkembang menjadi tanaman/bibit.

Prosedur :- Siram tanah di polybag sampai jenuh sebelum kecambah ditanam.

- Penanaman kecambah harus memperhatikan posisi radikula yang akan diposisikan arah ke bawah dan plumula yang akan diposisikan ke atas.

- Kecambah ditanam dengan kedalaman sekitar 2-3 cm di bawah permukaan tanah polybag (dilobang dengan ibu jari).

- Polybag disiram sampai jenuh setelah kecambah ditanam.- Sebaiknya penanaman dilakukan secara beregu, kecambah yang memiliki persilangan sama

sebaiknya diletakan dibedengan yang sama. Alat dan bahan : kecambah siap tanam, dan media tanam. Norma : 1000 bibit/HK

10. Penyiraman

Tujuan : Untuk memenuhi kebutuhan air yang dibutuhkan tanaman untuk proses metabolisme.

Prosedur :-Bibit disiram 2 x sehari.- Jam penyiraman : 07.00 wib – selesai paling

lambat jam 11.00 wib; sore hari jam 15.00 wib sampai selesai.

-Bila malam sebelumnya turun hujan (> 8 mm) dan tanah di polybag masih basah maka penyiraman hanya dilakukan sore hari saja.

-Bila pagi harinya hujan turun (> 10 mm) maka tidak perlu penyiraman pagi dan sore.

Alat dan bahan : Gembor dan Air. Norma : 13.500 bibit/HK atau 16 bedengan/HK

11. Pengendalian Gulma Tujuan : menekan populasi gulma sampai tingkat populasi

yang tidak merugikan secara ekonomik , biologi atau tidak melampaui ambang ekonomi.

Prosedur :- Dilakukan 1 x tiap 2 minggu,- Cara pelaksanaan adalah manual tidak boleh

dengan herbisida,

- Pengendalian dengan mencabut rumput dan gulma lain di dalam polibag dan yang berada di antara polibag,

Alat dan bahan : - Norma : 14400 bibit/HK atau 12 bed/HK

12. Pemeliharaan Drainase Tujuan : Mengatur aliran air yang berlebihan agar

bedengan tidak tergenangi oleh air dan bibit tidak terendam.

Prosedur :- Mengalirkan air yang tergenang di areal pembibitan - Diperiksa agar air jangan tergenang di polybag

- Rotasinya 1x seminggu Alat : cangkul Norma : 2-3 ha/HK

13. Pemupukan Tujuan : menyediakan unsur hara yang kurang atau bahkan

tidak tersedia di tanah menjadi tersedia untuk mendukung pertumbuhan tanaman

Prosedur :- Setelah tanaman berumur 1 bulan ( berdaun 1 )

- Minggu genap (minggu ke 4, 6, 8, 10, 12) dengan pupuk majemuk (contohnya Rustika) 15.15.6.4 konsentrasi 0,2% (2gr/l air)

- Minggu ganjil (minggu ke 5, 7, 9, 11) dengan urea 0,2%

- Cara dilarutkan pupuk dalam gembor : 10 gr Urea atau 10 gr pupuk majemuk dalam 5 liter air untuk 500 bibit

- Pemupukan dilakukan pagi hari setelah selesai penyiraman pertama/pagi

Alat dan bahan : Pupuk Urea , NK, Gembor untuk pelarutan pupuk.

Norma : 12000 bibit/HK atau 10 bed/HK

14. Konsolidasi BibitTujuan : agar tanaman tumbuh jagur dan homogen.Prosedur :- Awal konsolidasi sebelum dan sesudah

kecambah tumbuh

- dilakukan 1 minggu 1x - menambahkan tanah yang kurang - menegakan polybag yang miring

- mengganti bibit yang mati dengan bibit cadangan.Alat dan bahan : -Norma : 4000 bibit/HK

15. Pengendalian Hama dan Penyakit Tujuan : Menghilangkan atau menjauhkan tanaman dari

serangan hama dan penyakit yang dapat menurunkan produktifitas tanaman.

Prosedur :- Pengamatan hama ataupun penyakit dilakukan setiap hari

- Pengendalian dilakukan dengan cara manual- Apabila gangguan hama/penyakit sudah pada

tingkat yang lebih berat maka dilakukan dengan penyemprotan insektisida, fungisida dengan

rotasi 1 kali/minggu Alat dan bahan : hand sprayer dan Pestisida Norma : 12000 bibit/HK

16 . Seleksi bibit di Pre nursery Tujuan : Agar dapat memperoleh bibit yang baik

pertumbuhannya ( Normal ). Prosedur :-Angkat dan singkirkan semua bibit afkir dari

bedengan sebelum dilakukan pemindahan bibit sehat ke polybag besar

-Musnahkan semua bibit afkir -Catat dan laporkan bibit yang di afkir

Alat dan bahan : - Norma : 5000 bibit/HK

Terima Kasihdiansetyo368@yahoo.com