SMART - Kontrak Bisnis Hubungannya dengan Notaris

Post on 16-Apr-2017

34 views 1 download

Transcript of SMART - Kontrak Bisnis Hubungannya dengan Notaris

AKTA NOTARIS DAN PERJANJIAN (KONTRAK)PANJI KRESNA S.H.,M.Kn.

NotarisNotaris adalah pejabat umum maksudnya adalah seseorang yang diangkat, diberi wewenang dan kewajiban oleh Negara untuk melayani publik dalam hal membuat akta otentik dan kewenangan tertentu (1868 KUHPerdata dan Undang-undang RI No. 30 TAHUN 2004 dirubah terakhir dengan Undang-undang RI No. 2 Tahun 2014 Pasal 1 ayat1).

Akta Otentik

Akta otentik adalah sesuai dengan ketentuan didalam undang-undang bahwa yang memiliki arti “suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh Undang-Undang oleh atau di hadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu di tempat akta itu dibuat.”. (Pasal 1868 KUHPerdata)

Frasa “di tempat dimana akta dibuat” dalam Pasal 1868 KUHPerdata, berhubungan dengan tempat kedudukan Notaris, bahwa Notaris mempunyai tempat kedudukan di wilayah kabupaten atau kota (Pasal 18 ayat (1) UUJN). Wilayah jabatan Notaris meliputi seluruh wilayah provinsi dari tempat kedudukannya (Pasal 18 ayat (2) UUJN)

PERBEDAAN AKTA NOTARIIL, LEGALISASI DAN WAARMERKING

Akta Notariil

Akta Notariil adalah akta yang dibuat dan dibacakan serta ditandatangani di depan Notaris, isi akta merupakan keinginan para pihak tapi sebagai pejabat umum Notaris bertanggung jawab penuh atas isi akta tersebut mengenai kebenaran dan ketentuan-ketentuan yang ada di dalamnya, menjamin tanggal dan orang/pihak yang menandatanganinya adalah orang yang cakap dan berwenang.

Legalisasi

Legalisasi adalah akta yang biasa dibuat di bawah tangan yang dibawa dan dibacakan/dijelaskan serta ditandatangani di depan Notaris dan kemudian dicatatkan dalam buku daftar dengan memberi nomor.

Dalam hal ini Notaris tidak bertanggungjawab terhadap isi aktanya, Notaris hanya menjamin tanggal dan orang/pihak yang menandatanganinya adalah orang yang cakap dan berwenang.

Waarmerking

Waarmerking adalah akta yang dibuat di bawah tangan yang dibawa di depan Notaris dan sudah ditandatangani oleh para pihak dan kemudian dicatatkan di dalam buku daftar dengan memberi nomor. 

Dalam hal ini Notaris hanya menjamin tanggal dari akta itu saja.

PERJANJIAN (KONTRAK)

Perjanjian (Kontrak)

Perjanjian berasal dari kata janji yang mempunyai arti Suatu suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih (pasal 1313 KUH Perdata) .

Syarat Sah Suatu Perjanjian

Berdasarkan ketentuan pasal 1320 KUHPerdata, untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan syarat-syarat sebagai berikut :1.  Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya.2.  Kecakapan untuk membuat suatu perikatan.3.  Suatu hal tertentu.4.  Suatu sebab yang halal.

Sepakat

Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya, dimaksudkan bahwa para pihak yang mengadakan perjanjian itu harus bersepakat, setuju atau seia sekata mengenai hal-hal yang pokok dari perjanjian yang diadakan itu.

KecakapanKecakapan untuk membuat suatu perikatan, hal ini mempunyai arti bahwa orang yang membuat suatu perjanjian harus cakap menurut hukum. Pada asasnya setiap orang yang sudah dewasa dan sehat pikirannya adalah cakap menurut hukum.

(Ketentuan mengenai kecakapan seseorang diatur dalam pasal 1329 sampai dengan pasal 1331 KUHPerdata.)

Suatu hal tertentu

Suatu hal tertentu, sebagai syarat ketiga untuk sahnya suatu perjanjian. Suatu hal tertentu ini mengacu kepada apa (objek) yanng diperjanjikan dalam perjanjian tersebut.

Sebab yang halal

Suatu sebab yang halal, perlu untuk dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan sebab disini tiada lain adalah isi dari perjanjian itu sendiri, bahwa isi yang menjadi perjanjian tersebut tidak menyimpan dari ketentuan-ketentuan perundangundangan yang berlaku di samping tidak menyimpang dari norma-norma ketertiban dan kesusilaan.

TERIMAKASIH

PANJI KRESNA, S.H., M.Kn.16x9

4x3