Post on 02-Feb-2021
i
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PERSEBARAN GEREJA KATOLIK
KEVIKEPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Informatika
Oleh:
Fenti Iskandari
NIM : 055314133
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
ii
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM
DISSEMINATION OF CATHOLIC CHURCH
SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA
VICAREATE APOSTOLATE
FINAL PROJECT
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain Sarjana Teknik Degree
In Department of Informatics Engineering
By :
Fenti Iskandari
055314133
DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2009
v
PERSEMBAHAN PENULIS
YESUS KRISTUS
Sahabat sejati, penuntun langkah dan tempat bersandar penulis
Terimakasih Bapa atas tanganMu yang selalu terbuka untukku
dan jalanMu yang indah. Kebesaran Mu sungguh luar biasa
BUNDA MARIA
Tempat penulis melantunkan doa
Terimakasih Bunda, atas Rahmat, Cinta dan penyertaan Mu
ANTONIUS SUDJONO dan JUWARNI
Sumber semangat penulis
Bapak, ibu, terima kasih untuk segala pengorbanan, nafkah, doa, cinta, semangat
SISILIA SRI HENDRI WARDHANI, EVA DWI ASTUTI, AMI SUARTINI
Mbak, terimakasih untuk doa, dukungan, kesabaran dan kebersamaan
SIMBAH PADEMO
Terimakasih untuk restu dan doa nya
ROMO EMMANUEL PUDJI ASTANTO
Terima kasih untuk doa dan dukungannya
MARTINUS BUNTAS UPOYO
Terimakasih untuk warna yang kau beri, perjuangan dan kebersamaan ini
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
vi
MOTTO
“Kita tidak dapat mengandalkan diri sendiri dalam suatu perkara. Ingatlah
Dia, dan serahkan semua kepada Nya. Maka Dia akan memberikan kasih Nya
untuk kita.”
”Saat kita mau berjuang, percaya dan menyerahkan semua pada Nya,
Ia pasti akan melimpahkan Rahmat Nya”
”Saat kita melakukan segala yang baik dengan penuh totalitas dan dengan
Cinta, semuanya akan terasa lebih indah”
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : FENTI ISKANDARI Nomor Mahasiswa : 055314133
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERSEBARAN GEREJA KATOLI K KEVIKEPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 18 November 2009 Yang menyatakan
( Fenti Iskandari )
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Membimbing atas segala
Roh Kudus yang selalu membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana sains Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Teknik Informatika
Unibersitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari banyak hal yang terjadi selama pengerjaan skripsi, baik
itu yang menyulitkan maupun yang membantu, dan banyak pihak yang telah
berperan besar dalam memberikan sumbangan pikiran, doa, semangat, maupun
tenaga. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Iwan Binanto, S.Si., M.Cs. selaku dosen pembimbing untuk
kesabaran, waktu, bimbingan, semangat, ketelitian setiap goresan tinta
kesalahan penulis skripsi.
2. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku pembimbing akademik dan dosen
penguji, untuk semua kritik dan saran serta ketelitian dalam membaca
skripsi penulis dan saat pengujian.
3. Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T., selaku dosen penguji,
untuk semua kritik dan saran yang telah di berikan.
4. Bapak Belle Bau yang telah membantu banyak untuk mempersiapkan
ruang ujian.
ix
5. Seluruh dosen dan karyawan Teknik Informatika Universitas Sanata
Dharma yang secara langsung maupun tidak langsung sudah membantu
baik selama kuliah maupun dalam pengerjaan tugas akhir.
6. Kornelius Heru Cakra Murti, untuk segala kesediaan, kesabaran,
bimbingan, dukungan yang sudah mas beri. Saya tidak bisa jalan dan
sampai puncak jika tidak dapat bimbingan khusus dari mas.
7. Mas Yulius Dwi Haryanto, untuk judul skripsi ini serta bimbingannya
selama di Yogyakarta.
8. Mas Arif, Paranzo, Mas Yudi, Mas Antok, Mas Bimo, Mas Angga, Mas
Wawan, Mas Jumpret, Mbak Lili, Ami, Agung, atas kesediaan sudah mau
dibangunkan tengah malam, dan mau membantu saat aku dalam
kebingungan.
9. April, Esti Goreti, Esti Seli, Stefan, untuk kebersamaan, bantuan,
dukungan dan kerja sama saat kita berjuang bersama di ruang yang penuh
kenangan.
10. David Sulistyo Adi, atas doa, dukungan dan bantuan dalam proses
pengerjaan.
11. Teman-teman TI angkatan 2004 dan 2005 (teman-teman seperjuangan)
dan semua pihak yang tak dapat saya sebutkan satu per satu, namun nama
kalian ada dalam doa dan hati ku.
x
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi masyarakat
banyak dan penulis sendiri. Apabila terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan
maupun implementasi, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Yogyakarta, November 2009
Penulis
xi
PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, November 2009
Penulis
Fenti Iskandari
xii
ABSTRAK
Sistem informasi Geografis ini dibuat dengan tujuan untuk membuat
sistem informasi gereja yang dapat membantu masyarakat dalam mencari lokasi
suatu gereja yang menyajikan informasi mengenai alamat lengkap gereja disertai
informasi jadwal misa. Setelah memperoleh data dari pihak yang terkait dan
melihat masalah yang ada, maka dapat dikumpulkan kebutuhan-kebutuhan yang
diinginkan oleh pengguna yaitu suatu sistem informasi geografis yang
memungkinkan masyarakat mengetahui lokasi gereja dengan memanfaatkan peta
digital yang ada dalam sistem. Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem
adalah Waterfall. Hasil yang diperoleh dari sistem informasi geografis ini adalah
telah mampu memberikan kemudahan bagi pengguna informasi dalam mencari
lokasi suatu gereja yang dapat diakses melalui internet dengan menyajikan
informasi gereja yang berupa alamat lengkap, nama kepala gereja (romo paroki),
nomor telpon, jadwal misa, jumlah umat disetiap paroki dan juga dilengkapi
dengan foto gereja.
xiii
ABSTACT
Geographic Information System is designed in order to construct church
information system to facilitate society in searching out church location featured
by address and mass schedule. After entire data has been attained from
stakeholders and problem has been evaluated, the further step is collecting needs
from user i.e. geographic information system to provide society to locate church
by using digital map installed. The method that supports the system is Waterfall.
The result of geographic information system is succeed to provide easiness for
information user in searching location of church via internet featured by address,
name of church head (parish pastor), telephone number, mass schedule, number of
parish members, and also church picture.
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
TITLE PAGE...........................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................v
HALAMAN MOTTO.............................................................................................vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................................................vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS.....................................................xi
ABSTRAK.............................................................................................................xii
ABSTRACT..........................................................................................................xiii
DAFTAR ISI.........................................................................................................xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR....................................................................xviii
HALAMAN DAFTAR TABEL..........................................................................xxii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................3
1.3 Batasan Masalah.................................................................................................3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan...........................................................................4
1.5 Metodologi.........................................................................................................4
xv
1.6 Sistematika Penulisan.........................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................8
2.1 Sistem Informasi................................................................................................8
2.1.1 Pengertian sistem................................................................................8
2.1.2 Pengertian Informasi...........................................................................9
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi.............................................................10
2.2 Sistem Informasi Geografis..............................................................................14
2.2.1.Karakteristik SIG..............................................................................18
2.2.2 Jenis Data..........................................................................................18
2.2.3 Model Data........................................................................................19
2.2.4.Subsistem SIG...................................................................................21
2.2.5.Kemampuan SIG...............................................................................22
2.3 Peta...................................................................................................................24
2.3.1 Jenis Peta...........................................................................................25
2.3.2 Komponen Peta ................................................................................25
2.4 Konsep Sistem Informasi Berbasis Web..........................................................28
2.4.1 Internet..............................................................................................28
2.4.2 World Wide Web..............................................................................28
2.4.3 Server Web........................................................................................29
2.4.4 Browser.............................................................................................29
2.4.5 HTTP (Hyper Teks Transfer Protocol).............................................29
2.5 Basis Data.........................................................................................................30
2.6 Analisa Terstruktur...........................................................................................31
xvi
2.6.1 Diagram Konteks..............................................................................32
2.6.2 Data Arus Diagram...........................................................................23
2.6.3 Entity Relational Diagram.................................................................33
2.7 MACROMEDIA FLASH, MySQL dan PHP..................................................34
2.7.1 Macromedia Flash.............................................................................34
2.7.2 PHP...................................................................................................39
2.7.3 My SQL.............................................................................................41
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM………………………44
3.1 Analisis Sistem.................................................................................................44
3.2 Software Requirement Analysis.......................................................................45
3.3 Desain Model Secara Umum...........................................................................46
3.3.1 Diagram Use Case.............................................................................46
3.3.2 Diagram Arus Data Logika...............................................................49
3.3.2.1 Diagram Berjenjang...........................................................49
3.3.2.2 Diagram Konteks…….......................................................51
3.3.2.3 DAD dari Sisi Admin.........................................................52
3.3.2.4 DAD dari Sisi User............................................................56
3.3.3 ERD (Entity Relationship Diagram) ................................................57
3.4 Kamus Data......................................................................................................58
3.5 Perancangan Basis Data...................................................................................59
3.5.1 Relasi antar tabel……………….......................................................60
3.5.2 Perancangan tabel..............................................................................61
xvii
3.5.3 Perancangan menu antar muka ........................................................63
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ....................................................................76
4.1 Implementasi Sistem Secara Umum................................................................76
4.2 Implementasi Antarmuka.................................................................................78
4.2.1 Antarmuka untuk User......................................................................78
4.2.2 Antarmuka untuk Admin...................................................................88
4.2.3 Tombol Tambah Gereja ....................................................................91
4.2.4 Tombol Ubah Data Gereja................................................................96
4.2.5 Halaman atur jadwal misa...............................................................102
4.2.6 Halaman Ubah Admin.....................................................................105
BAB V ANALISA HASIL IMPLEMENTASI....................................................107
5.1 Kuisioner dan Cara Pengumpulan Data.........................................................107
5.2 Sasaran Kuisioner...........................................................................................108
5.3 Form Kuisioner..............................................................................................109
5.4 Analisa hasil dan Pembahasan.......................................................................111
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................114
6.1 Kesimpulan....................................................................................................114
6.2 Kelemahan dan kelebihan sistem.......................................... ........................144
6.2.1 Kelemahan sistem...........................................................................114
6.2.2 Kelebihan sistem.............................................................................114
xviii
6.3 Saran...............................................................................................................114
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar 2.1 Waterfall, Pressman, 2002................................................... 13
2. Gambar 2.2 Komponen dalam SIG......................................................... 16
3. Gambar 2.3 Jenis Data............................................................................. 19
4. Gambar 2.4 Gambaran data vector.......................................................... 20
5. Gambar 2.5 Gambaran data Raster.......................................................... 20
6. Gambar 2.6 Bagan kemampuan SIG....................................................... 21
7. Gambar 2.7 Entitas.................................................................................. 33
8. Gambar 2.8 Atribut.................................................................................. 34
9. Gambar 2.9 KeyFrame............................................................................. 38
10. Gambar 3.1 Use Case Diagram untuk Admin………………………….. 47
11. Gambar 3.2 Package pengaturan jadwal.................................................. 47
12. Gambar 3.3 Use Case Diagran untuk masyarakat…………………….... 48
13. Gambar 3.4 Diagram Berjenjang dari sisi Admin.................................... 50
14. Gambar 3.5 Diagram Berjenjang dari sisi User....................................... 51
15. Gambar 3.6 Diagram Konteks................................................................. 51
16. Gambar 3.7 DAD level 1(Admin)……………………………………... 52
17. Gambar 3.8 DAD level 2(Admin)……………………………………… 53
18. Gambar 3.9 Proses 2.1 Tambah Gereja................................................... 54
19. Gambar 3.10 Proses 2.2 Ubah data Gereja.............................................. 54
20. Gambar 3.11 Proses 2.3 Hapus Gereja.................................................... 54
xix
21. Gambar 3.12 Atur Jadwal Misa............................................................... 55
22. Gambar 3.13 Ubah data Admin............................................................... 55
23. Gambar 3.14 DAD level 1 (User)........................................................... 56
24. Gambar 3.15 ER Diagram....................................................................... 57
25. Gambar 3.16 Relasi antar tabel............................................................... 60
26. Gambar 3.17 Menu utama User.............................................................. 63
27. Gambar 3.18 Menu ”Cari berdasarkan Jadwal Misa”............................. 64
28. Gambar 3.19 Halaman utama.................................................................. 65
29. Gambar 3.20 Halaman Login.................................................................. 66
30. Gambar 3.21 Menu utama admin............................................................. 66
31. Gambar 3.22 Halaman tambah gereja...................................................... 67
32. Gambar 3.23 Halaman tambah gereja 2................................................... 68
33. Gambar 3.24 Pesan gagal simpan data gereja.......................................... 68
34. Gambar 3.25 Pesan berhasil simpan data gereja...................................... 69
35. Gambar 3.26 Halaman ubah data............................................................ 69
36. Gambar 3.27 Konfirmasi sukses menu ubah........................................... 70
37. Gambar 3.28 Konfirmasi sukses menu ubah 2………………………….. 70
38. Gambar 3.29 Halaman ubah jadwal misa................................................ 70
39. Gambar 3.30 Pesan sukses tambah jadwal misa……………………….. 71
40. Gambar 3.31 Pesan gagal tambah jadwal misa………………………… 71
41. Gambar 3.32 Pesan sukses hapus jadwal misa………………………… 71
42. Gambar 3.33 Pesan gagal hapus jadwal misa…………………………... 72
43. Gambar 3.34 Halaman hapus gereja……………………………………. 72
xx
44. Gambar 3.35 Konfirmasi menu hapus gereja.......................................... 72
45. Gambar 3.36 Pesan sukses hapus gereja……………………………….. 73
46. Gambar 3.37 Pesan gagal hapus gereja………………………………… 73
47. Gambar 3.38 Halaman ubah Admin……………………………………. 74
48. Gambar 3.39 Pesan salah password……………………………………. 74
49. Gambar 3.40 Pesan gagal ubah data login……………………………... 74
50. Gambar 3.41 Pesan gagal ubah data login……………………………... 75
51. Gambar 4.1 Peta Daerah Istimewa Yogyakarta………………………... 77
52. Gambar 4.2 Halaman Menu Utama Pengguna…………………………. 78
53. Gambar 4.3 Halaman ‘Cari Berdasarkan Jadwal Misa’………………… 80
54. Gambar 4.4 Halaman utama user………………………………………. 81
55. Gambar 4.5 Halaman login admin……………………………………… 88
56. Gambar 4.6 Pesan login gagal………………………………………….. 90
57. Gambar 4.7 Halaman menu utama admin................................................ 91
58. Gambar 4.8 Halaman tambah gereja........................................................ 92
59. Gambar 4.9 Pesan ada data kosong.......................................................... 93
60. Gambar 4.10 Halaman tambah gereja 2................................................... 94
61. Gambar 4.11 Pesan sukses penambahan gereja....................................... 94
62. Gambar 4.12 Halaman ubah data gereja.................................................. 97
63. Gambar 4.13 Pesan sukses ubah data....................................................... 97
64. Gambar 4.14 Pesan gagal ubah................................................................ 98
65. Gambar 4.15 Halaman hapus gereja……………………………………. 100
66. Gambar 4.16 Konfirmasi hapus…………………………………………. 100
xxi
67. Gambar 4.17 Pesan sukses penghapusan gereja………………………... 102
68. Gambar 4.18 Halaman pembuatan jadwal misa........................................ 103
69. Gambar 4.19 Pesan sukses simpan jadwal misa………………………… 103
70. Gambar 4.20 Pesan sukses hapus jadwal misa…………………………. 103
71. Gambar 4.21 Halaman ubah admin.......................................................... 105
72. Gambar 4.22 Pesan data ada yang kosong............................................... 105
xxii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel 2.1 Istilah-istilah dalam program flash, MADCOMS 2004… 36
2. Tabel 2.2 Elemen-elemen flash, MADCOMS 2004……………… 38
3. Tabel 2.3 atribut mysql_select_db………………………………... 40
4. Tabel 3.1 Penjelasan use case……………………………………. 48
5. Tabel 3.2 Kamus data…………………………………………….. 58
6. Tabel 3.3 Gereja………………………………………………….. 61
7. Tabel 3.4 Jadwal_Misa................................................................... 62
8. Tabel 3.5 Jumlah_Umat.................................................................. 62
9. Tabel 3.6 Admin............................................................................. 63
10. Tabel 5.1 Bobot Jawaban............................................................... 110
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dunia terasa begitu kecil dengan berbagai kemajuan yang dicapai di
bidang teknologi informasi. Dimanapun kita berada komunikasi dan informasi
bukanlah sesuatu hal yang sulit diperoleh. Perkembangan teknologi informasi dan
komputer yang sangat canggih, dilengkapi dengan adanya memori dan kecepatan
akses tinggi saat ini, memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sistem
informasi dan komunikasi.
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat
mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara
simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek
keruangan.(purwadhi, 1994)
Dengan teknologi yang maju dapat dibuat sebuah sistem informasi
berbasis internet yang dapat menampilkan penayangan data spasial digital yang
memiliki kemampuan untuk perubahan perbesaran skala / zoom bahkan integrasi
data yang beragam, misalkan saja peta bahkan data statistik. Tidak dipungkiri
bahwa banyak peta konvensional yang tercetak diatas kertas yang digunakan
masyarakat untuk mengetahui suatu lokasi dalam suatu wilayah. Dari peta
konvensional tersebut mereka dapat mengetahui letak dan jalur lokasi yang dicari,
tetapi pengguna tidak dapat memperoleh data yang lebih banyak.
2
Kevikepan DIY merupakan persekutuan paroki-paroki (gereja-gereja dan
kapel) dalam batas teritorial Daerah Istimewa Yogyakarta yang dipimpin oleh
Vikaris Episkopalis (Vikep), yang mendapatkan mandat tertentu dari Uskup.
Kevikepan DIY memiliki 30 paroki. Dalam paroki-paroki itu terdapat gereja –
gereja dan kapel. Letak masing-masing gereja tersebar berjauhan di wilayah kota
Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo dan Sleman.
Kevikepan memiliki data baik alamat maupun data statistik dari tiap gereja paroki.
Daerah Istimewa Yogyakarta didiami oleh masyarakat yang sebagian
besar berasal dari luar DIY yang belum tentu mengenal benar jalan-jalan di DIY.
Saat mereka (khususnya bagi masyarakat yang beragama katolik dan berasal dari
luar DIY) mencari suatu lokasi gereja yang belum mereka ketahui benar
lokasinya, mereka membutuhkan petunjuk yang membuat mereka mengetahui
lebih jelas alamat dan letak gereja tujuan serta informasi lainnya yang akurat.
Setelah memperoleh data dari pihak yang terkait dan melihat masalah yang
ada, maka dapat dikumpulkan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh
pengguna. Kebutuhan – kebutuhan tersebut salah satunya adalah diperlukan suatu
sistem informasi yang memungkinkan masyarakat mengetahui lokasi gereja
dengan memanfaatkan peta digital yang ada dalam sistem. Dengan peta digital ini
diharapkan pengguna lebih terbantu dalam mendapatkan informasi lokasi maupun
informasi lainnya. Maka dibuatlah Sistem Informasi Persebaran Gereja Katolik di
Kevikepan DIY. Sistem yang dibuat dapat diakses melaui internet dan akan berisi
alamat lengkap, jadwal misa, serta dilengkapi sebuah peta digital.
3
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana membuat sistem informasi yang dapat membantu masyarakat
dalam mencari mencari lokasi suatu gereja dengan menyajikan informasi
mengenai alamat lengkap gereja dan disertai informasi jadwal misa.
1.3. Batasan Masalah
a. Informasi yang diberikan berupa alamat lengkap, nama kepala gereja
(romo paroki), nomor telpon, jadwal misa, jumlah umat disetiap paroki.
b. Tidak dapat menangani perluasan peta dan penambahan jalan tetapi dapat
menangani penambahan titik lokasi suatu gereja.
c. Data yang dijadikan contoh adalah dari gereja – gereja paroki.
d. Data yang digunakan adalah data mengenai lokasi gereja dan jadwal misa,
tidak mencantumkan sejarah dari tiap-tiap gereja
e. Fasilitas yang ada dalam sistem ini dibagi menjadi 2 pengguna yaitu user
sebagai pihak yang diberikan fasilitas untuk mengakses serta mendapatkan
informasi, admin sebagai pihak yang diberikan fasilitas untuk mengakses
dan mengolah informasi.
f. Sistem berbasis client-server.
4
1.4. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dibuatnya sistem ini adalah untuk membuat sistem informasi
gereja yang dapat membantu masyarakat dalam mencari lokasi suatu gereja yang
menyajikan informasi mengenai alamat lengkap gereja disertai informasi jadwal
misa.
Manfaat penulisan ini adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat
dalam mencari lokasi suatu gereja yang dapat diakses melalui internet dengan
menyajikan informasi gereja yang berupa alamat lengkap, nama kepala gereja
(romo paroki), nomor telpon, jadwal misa, jumlah umat disetiap paroki jadwal
misa, Pastor yang mengepalai.
1.5. Metodologi
Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah metode
WaterFall (Roger Pressman, 2002), sebagai berikut :
1. Rekayasa dan pemodelan sistem / informasi.
Rekayasa dan analisis sistem mencakup pengumpulan kebutuhan pada
tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta disain tingkat
puncak.
2. Analisis kebutuhan perangkat lunak.
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan,
khususnya pada perangklat lunak. Untuk memahami sifat program
yang dibangun, perekayasa perangkat lunak (analisis) harus memahami
domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja dan antar muka yang
5
diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun perangkat lunak
didokumentasikan, dan dilihat lagi denga pelanggan.
3. Desain.
Proses desain menerjemahkan syarat / kebutuhan ke dalam sebuah
representasi perangkat lunak yangdapat diperkirakan demi kualitas
sebelum dimulai pemunculan kode.
4. Generasi Kode
Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa di baca.
Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan
dengan cara yang lengkap, penbuatan kode dapat diselesaikan secara
mekanis.
5. Pengujian.
Mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan
memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil actual
yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
6. Pemeliharaan
Dilakukan pemeliharaan terhadap sistem yang dibangun.
6
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab I berisi tentang penjelasan awal masalah hingga teknik penulisan,
yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan, metodologi dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Ban II berisi prinsip-prinsip dasar sistem informasi dan peta digital serta
database yang digunakan untuk menyimpan data.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab III berisi tentang analisis dan perancangan sistem yang akan dibuat,
tampilan, perancangan basis data, pembaharuan data.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Bab IV berisi pembuatan dan implementasi sistem, implementasi basis
data, bahasan script yang digunakan.
BAB V ANALISA HASIL IMPLEMENTASI
Bab V berisi penerapan dan pengujian sistem (baik kelebihan maupun
kekurangan sistem).
7
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab VI berisi kesimpulan dari keseluruhan pembuatan sistem dan saran
untuk pengembangan sistem ke depan.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 SISTEM INFORMASI
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem Informasi terdiri dari 2 kata yaitu sistem dan informasi.
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen
atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu
sistem dapat terdiri dari dari sistem-sistem bagian (subsystems),
(Jogiyanto, 1999).
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,
yaitu:
a. Mempunyai komponen-komponen (components). Suatu sistem terdiri
dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan.
b. Batas sistem (boundary). Merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya.
c. Lingkungan luar sistem (environments). Adalah apapun diluar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut.
9
a. Penghubung (interface) sistem, merupakan media penghubung antara
satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung
ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem
ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi
masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.
b. Masukan (input) sistem adalahg energi yang dimasukkan ke dalam
sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan
sinyal.
c. Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasinkan menjadi keluaran yang beguna dan sisa pembuangan.
Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau
kepada supra sistem.
d. Pengolah (process), akan merubah masukan menjadi keluaran.
e. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Jika suatu sistem tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu
sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
(Jogiyanto, 1999).
2.1.2 Pengertian Informasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data
dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
10
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact)
yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian
(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Data
merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak,
sehingga perlu diolah lebih lanjut
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi
harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.
- Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bias atau menyesatkan.
- Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan
mempunyai nilai lagi.
- Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang mempunyai
fungsi berbeda-beda, saling berinteraksi dan bekerja sama untuk
menghasilkan satu tujuan yang sama (Jogiyanto, 1999).
Sedangkan menurut Whitten (2004), yang dimaksud dengan sistem
informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi
11
yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
menyediakan sebagian output informasi yang diperlukan untuk
mendukung sebuah organisasi.
Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang
disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu
- Blok masukan (input block) yang mewakili data yamg masuk ke dalam
sistem informasi.
- Blok model (model block) yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika
dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data
yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
- Blok keluaran (output block) yang merupakan produk dari sistem
informasi yang mencakup informasi yang berkualitas dan dokumentasi
yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai
sistem.
- Blok teknologi (technology block) digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem
keseluruhan.
- Blok dasar data (database block) merupakan kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat
keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
12
- Blok kendali (control block) yang ditujkan agar sistem informasi dapat
berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Beberapa pengendali perlu
dirancang dan diterapkan untukmeyakinkan bahwa hal-hal yang dapat
merusak sitem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-
kesalahan dapat langsung cepat diatasi. (Jogiyanto, 1999).
Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk
mencapai sasarannya.
Tahap-tahap pembuatan Sistem Informasi mencakup beberapa
hal, diantaranya :
1. Perencanaan. Sebelum suatu sistem informasi dikembangkan
umumnya terlebih dahulu dimulai dengan adanya suatu kebijakan
dan perencanaan untuk mengembangkan sistem itu. Tanpa adanya
perencaan sistem yang baik, pengembangan sistem tidak akan dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Analisa Sistem. Didalam tahap analisia sistem tedapat langkah-
langkah dasar yang harus dilakukan, yaitu :
- Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
- Understand, yaitu memahami kerja sistem yang ada.
- Analyze, yaitu menganalisa sistem.
3. Desain Sistem. Tahap desain sistem mempunyai beberapa tujuan yaitu:
- Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
13
- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun
yang lengkap kepada progamer yang terlibat.
4. Implementasi sistem dan testing. Merupakan proses pembuatan
program dari sistem baru yang diusulkan dan sebelum program
diterapkan maka program harus terlebih dulu bebas dari kesalahan.
Oleh karena itu program harus diuji untuk menemukan kemungkinan
yang terjadi. (Jogiyanto, 1999).
Dalam pembuatan sistem informasi ini menggunakan metodologi
Waterfall yang biasa disebut model sekuensial linier. Model ini merupakan
model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970, tetapi
merupakan model yang paling banyak dipakai di dalam Software
Engineering (SE). model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan
urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis,
desain, coding, testing dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena
tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap
sebelumnya dan berjalan berurutan. Waterfall digambarkan sebagai
berikut
Gambar 2.1 Waterfall, Pressman, 2002
14
Sistem informasi ini berisi mengenai lokasi suatu wilayah yaitu
lokasi gereja. Kata gereja digunakan baik untuk gedung-gedung ibadat
maupun untuk umat Kristen setempat (jemaat, umat) dan umat seluruhnya
(Ensiklopedi Gereja) . Pada asalnya, data wilayah / geografi hanya
disajikan di atas peta dengan menggunakan simbol, garis, dan warna. Peta
juga merupakan aset umum yang sangat berharga. Peta bisa juga disebut
sebagai sistem informasi manual, dimana biasanya menggabungkan
beberapa data seperti peta, foto udara, laporan statistik. Semua data
tersebut dikompilasi dan dianalis secara manual dengan alat tanpa
komputer. Sedangkan sistem yang akan dibuat disini adalah Sistem
Informasi yang otomatis, yang telah menggunakan komputer sebagai
sistem pengolah data.
Tujuan pokok dari pemanfaatan sistem informasi ini adalah untuk
membantu masyarakat serta mempermudah mendapatkan informasi yang
telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek.
Dalam pembuatan sistem informasi ini, dapat mengambil beberapa
komponen-komponen sistem yang ada pada sistem informasi geografis,
yaitu seperti dijelaskan berikut ini.
2.2 Sistem Informasi Geografis
Geografi merupakan informasi mengenai permukaan bumi dan
semua objek yang berada diatasnya, yang menjadi kerangka bagi
pengaturan dan pengorganisasian bagi semua tindakan selanjutnya. Sistem
15
Informasi Geografis merupakan suatu sistem yang mengorganisir
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta
dapat mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis
data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan
dengan aspek keruangan.(purwadhi, 1994).
Pada asalnya, data geografi hanya disajikan di atas peta dengan
menggunakan simbol, garis, dan warna. Peta juga merupakan aset umum
yang sangat berharga.
Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu
sistem manual (analog) dan sistem otomatis (yang berbasis digital
komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara
pengelolaannya. Sistem informasi manual biasanya menggabungkan
beberapa data seperti peta, foto udara, laporan statistik. Semua data
tersebut dikompilasi dan dianalis secara manual dengan alat tanpa
komputer. Sedangkan sistem yang akan dibuat disini adalah Sistem
Informasi Geografis yang otomatis, yang telah menggunakan komputer
sebagai sistem pengolah data.
Pengertian SIG saat ini lebih sering diterapkan bagi teknologi
informasi yang berorientasi pada penggunaan teknologi komputer. Dalam
hubungannya dengan teknologi komputer, Sistem Informasi Geografis
sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan, mengelola, menganalisis data dan mengaktifkan kembali data
yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang
16
berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan (Burrough,1986). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem
komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan,
mengelola data spasial beserta data atribut terkait dan menampilkan
informasi bereferensi geografis, dalam sebuah database.
Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah
untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan
tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek.
Sistem Informasi Geografis memiliki komponen penting sebagai
berikut :
Gambar 2.2 Komponen dalam SIG
Sumber : The Design and Implementation of Geographic Information
System
Keterangan :
1. Orang merupakan pengguna sistem
2. Aplikasi merupakan proses dari program yang dihasilkan
17
3. Data merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung
sistem yang di buat
4. Software merupakan perangkat lunak yang digunakan
5. Hardware merupakan perangkat keras yang digunakan untuk
menjalankan sistem
Untuk memenuhi kebutuhan informasi, orang menggunakan
kesatuan dari aplikasi, data dan perangkat lunak. Dalam membuat aplikasi
diperlukan adanya data. Dan data itu dimanipulasi oleh perangkat lunak.
Untuk menjalankan aplikasi yang berisi data dan telah di manipulasi oleh
perangkat lunak, diperlukan sebuah perangkat keras.
Data yang diolah dalam Sistem Informasi Geografis terdiri dari
data spasial dan data atribut dalam bentuk digital. Data spasial merupakan
data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk
peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi
menjelaskan keadaan berbagai objek sebagai data spasial.
Dalam penyajian data spasial pada Sistem Informasi Geografis
terdapat dua klasifikasi data, yaitu jenis data (data type), yang mengacu
pada bentuk geografis yang ditampilkan; dan model data (data model),
yang mengacu pada bagaimana cara pembuatan bentuk geografis yang
ditampilkan.
18
2.2.1 Karakteristik SIG:
1. Merupakan suatu sistem hasil pengembangan perangkat keras dan
perangkat lunak untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat
disajikan dalam suatu sistem berbasis komputer.
2. Melibatkan ahli geografi, informatika dan komputer, serta aplikasi
terkait.
3. Masalah dalam pengembangan meliputi: cakupan, kualitas, dan standar
data, struktur, model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan
etika, pendidikan, expert system dan decision support system serta
penerapannya.
4. Perbedaanya dengan sistem informasi lainnya : data dikaitkan dengan
letak geografis, dan terdiri dari data tekstual maupun grafik.
5. Bukan hanya sekedar merupakan pengubahan peta konvensional
(tradisional) ke bentuk peta digital untuk kemudian disajikan (dicetak /
diperbanyak) kembali.
6. Mampu mengumpulkan, menyimpan, mentransformasikan,
menampilkan, memanipulasi, memadukan dan menganalisis data
spasial dari fenomena geografis suatu wilayah.
7. Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian
suatu maslah. (rahmat, 2007)
2.2.2 Jenis Data
Terdapat tiga jenis data, yaitu: titik,garis, dan poligon :
19
1. Titik, merupakan koordinat tunggal (x,y) yang digunakan untuk
menggambarkan berbagai kenampakan geografi. Merupakan jenis data
yang paling sederhana.
2. Garis, merupakan rangkaian koordinat (sekumpulan titik) yang
tersambung dalam suatu rantai untuk menggambarkan bentuk dan
jarak suatu kenampakan, misalnya jalan, sungai.
3. Poligon, merupakan suatu area tertutup yang disusun oleh satu garis
atau lebih. Biasanya poligon diberi label atau tanda khusus (misalnya
arsir, warna) untuk membedakan dan membatasi antara satu poligon
dengan poligon lainnya.
Gambar 2.3 Jenis data (rahmat, 2007)
2.2.3 Model Data
Terdapat dua model data / gambar yang digunakan dalam struktur data
spasial Sistem Informasi Geografis, yaitu :
1. Vektor, melakukan proses pengolahan data / gambar menggunakan
garis dan kurva, yang memuat informasi warna, dimensi serta posisi.
Vektor bersifat resolution-independent atau tidak bergantung pada
resolusi. Artinya, vektor dapat diubah-ubah baik bentuk, ukuran, posisi
20
atau warnanya pada resolusi berapapun tanpa mengubah kualitas
tampilannya (missal, garis untuk menggambarkan jalan).
Gambar 2.4 Gambaran data vektor
2. Raster, adalah gambar yang komposisinya terdiri atas titik-titik
berbentuk bujur sangkar, yang dinamakan dengan pixel, yang disusun
pada suatu grid. Memodifikasi raster berarti memodifikasi tiap pixel.
Raster bersifat resolution-dependent atau bergantung pada resolusi.
Artinya data menampilkan gambar yang terpaku pada resolusi tertentu.
Jadi ketika gambar tersebut diperkecil atau diperbesar, kualitas gambar
akan berubah.
Gambar 2.5 Gambaran data raster
21
2.2.4 Subsistem SIG
Suatu SIG menyediakan empat kemampuan untuk menangani
data tereferensi secara geografi, yaitu : input, data management,
manipulation dan analysis, output.
Gambar 2.6 Bagan kemampuan SIG
1. Masukan (input)
Sumber data untuk SIG dapat berupa citra (foto udara, citra satelit,
radar), data grafis, dan data tabular. Subsistem ini bertugas untuk
mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari
berbagai sumber. Bertanggung jawab dalam mengkonversi datau
mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang
dapat digunakan oleh SIG
2. Penyimpanan dan penyajian kembali (storage and retrieval)
Data-data masukan seperti yang disebutkan tersebut dapat disimpan
dan disajikan lagi secara berulang untuk di up-date.
3. Manipulasi dan analisis (manipulating and analysis)
Data yang suadah disimpan seperti yang disebutkan dalam butir diatas
dapat dimanipulasi dan dianalisis sesuai dengan keperluan pengguna.
22
4. Keluaran (output)
Data hasil analisis dapat ditayangkan pada monitor komputer dan dapat
dikeluarkan dalam bentuk data laporan, peta grafis dan data statistik.
2.2.5 Kemampuan SIG , antara lain:
a. Memasukkan dan mengumpulkan data geografi (spasial dan atribut)
b. Mengintegrasikan data geografi
c. Memeriksa, meng-uodate data geografi
d. Menyimpan dan memanggil kembali data geografi
e. Merepresentasikan atau menampilkan data geografi
f. Mengelola data geografi
g. Memanipulasi data geografi
h. Menganalisa data geografi
i. Menghasilkan keluaran data geografi dalam bentuk-bentuk : peta,
tabel, grafik atau laporan. (www.geocities.com)
Kemampuan SIG juga dapat dikenali dari fungsi-fungsi analisis
yang dapat dilakukannya. Secara umum, ada 2 jenis fingsi analisis, yaitu :
fungsi analisis spasial dan fungsi analisis atribut.
Fungsi analisis atribut teridri dari operasi dasar sistem pengelolaan
basisdata dan perluasannya :
1. Operasi dasar basis data, mencakup :
a. Membuat basis data baru
b. Menghapus basis data
23
c. Membuat tabel basis data
d. Menghapus tabel basis data
e. Mengisi dan menyisipkan data ke dalam tabel
f. Membaca dan mencari data dari tabel basis data
g. Mengubah dan meng-edit data yang terdapat di dalam tabel basis
data
h. Menghapus data dari tabel basis data
i. Membuat indeks untuk setiap tabel basis data
2. Perluasan operasi basisdata :
a. Membaca dan menulis basis data dalam sistem basis data yang lain
b. Dapat berkomunikasi dengan basisdata yang lain
c. Dapat menggunakan bahasa basis data standar SQL (Structure
Query Language)
d. Operasi-operasi atau fungsi analisis lain yang sudah rutin
digunakan di dalam sistem basis data.
Fungsi analisis spasial terdiri dari :
1. Klasifikasi : mengklasifikasi kembali data spasial (atribut) menjadi
data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria tertentu.
2. Jaringan : fungsi ini menunjuk data spasial titik atau garis sebagai
suatu jaringan yang tidak terpisahkan.
3. Overlay : fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal dua
data spasial yang menjadi masukannya.
24
4. Buffering : fungsi ini menghasilkan data spasial baru yang berbentuk
polygon atau zone dengan jarak tertentu dari data spasial masukannya.
5. 3D analysis : fungsi ini terdiri atas sub-sub fungsi yang berhubungan
dengan presentasi data spasial dalam ruang 3 dimensi.
6. Digital image processing : fungsi ini dimiliki oleh SIG berbasiskan
raster.
2.3 PETA
Peta adalah bentuk sajian informasi spasial mengenai permukaan
bumi untuk dapat dipergunakan dalam pembuatan keputusan. Peta juga
dapat didefinisikan sebagai suatu alat penyajian secara grafis tentang
penyebaran kenampakan-kenampakan geografis atau fenomena yang ada
pada permukaan atau di dalam bumi.
Peta yang dibuat pada sistem ini tidak hanya akan berhenti dan
terbatas untuk keperluan saat dibuatnya saja. Disana dapat dilakukan
peremajaan tergadap informasi yang terkait pada peta tersebut, dan secara
otomatis peta tersebut akan segera menunjukkan akan adanya perubahan
informasi tadi.
Peta yang digunakan adalah peta digital yaitu peta yang data grafis,
data tekstual, dan segala atributnya tersimpan dalam bentuk softcopy
dalam komputer. Peta ini dihasilkan dari proses digitasi dengan
menggunakan meja digitizer ataupun onscreen digitasi dari hasil scan
25
sebuah peta. Penggunaan peta digital pada dasarnya sama dengan peta
konvensional, hanya wujudnya yang agak berbeda.
2.3.1 Jenis peta
1. Peta topografi
Peta topografi bersifat umum sehingga penyajiannya tidak
menonjolkan satu aspek
2. Peta tematik
Penyajian pada peta tematik dengan menonjolkan tema / topic sesuai
dengan judul peta itu sendiri
3. Peta Dasar
Peta dasar merupakan dasar untuk memetakan informasi spasial
sehingga informasi-informasi tersebut, baik secara relatif maupun
absolute menempati lokasi geografis yang benar.
2.3.2 Komponen Peta
1. Skala Peta
Skala peta adalah angka pengecilan yang digunakan untuk
dapat menyajikan sebagian permukaan bumi di atas peta. Skala peta
dirumuskan sebagai perbandingan antara jarak di peta dengan jarak di
permukaan bumi. Penentuan skala tergantung dari informasi dan besar
daerah yang akan dipetakan. Tingkat ketelitian dari suatu peta
dinyatakan dengan resolusi peta, yang berkaitan dengan skala. Pada
26
peta skala besar, resolusi dari tampilan mendekati keadaan sebenarnya.
Semakin kecil skala peta, resolusinya semakin rendah. Tingkat resolusi
peta berhubungan dengan tingkat generalisasinya. Ada tiga jenis skala,
yaitu
a. Skala angka / skala pecahan. Contohnya seperti 1:1000 yang
berarti 1 cm dipetasama dengan 1000 cm jarak aslinya di dunia
nyata.
b. Skala satuan. Misalnya seperti 1 inchi to 5 miles dengan arti 1
inchi di peta adalah sama dengan 5 mil pada jarak sebenarnya.
c. Skala garis. Skala garis menampilkan suatu garis dengan beberapa
satuan jarak yang menyatakan suatu jarak pada tiap satuan jarak
yang ada.
2. Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bola (bidang
lengkung) ke bentuk bidang datar dengan persyaratan; bentuk yang
diubah harus tetap sama, luas permukaan yang diubah harus tetap dan
jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang
diubah harus tetap. Informasi geografis yang disajikan dalam bidang
proyeksi peta adalah berdasarkan pada garis lintang dan bujur
(meridian). Besaran – besaran tersebut merupakan besaran sudut yang
diukur dari pusat bumi ke titik di permukaan bumi
27
3. Koordinat
Koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat.
Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni
perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain. Sistem
koordinat yang dipakai adalah koordinat geografis (geographical
coordinate). Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat
dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis
lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis
khatulistiwa. Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan
kutub utara dan kutub selatan, mengukur seberapa jauh suatu tempat
dari meridian. Sedangakn garis lintang adalah garis khayal di atas
permukaan bumi yang sejajar dengan khatulistiwa, untuk mengukur
seberapa jauh suatu tempat di utara / selatan khatulistiwa.
4. Legenda
Legenda adalah daftar kumpulan simbol beserta penjelasannya
yang terdapat dalam peta. Gunanya agar pembaca dapat dengan mudah
memahami isi peta.
5. Arah
Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk petunjuk pada
peta. Arah utara lazimnya mengarah pada bagian atas peta. Sedangkan
28
berbagai tata letak tulisan mengikuti arahnya, sehingga terasa lebih
nyaman dalam membaca peta.
6. Elevasi
Elevasi merupakan informasi tinggi suatu tempat terhadap
rujukan tertentu, yaitu ketinggian sebuah titik di atas muka bumi dan
permukaan laut.
2.4 Konsep Sistem Informasi Berbasis Web
2.4.1 Internet
Internet pada dasarnya merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan
yang ada di seluruh dunia. Internet juga dapat diartikan sebagai
kumpulan server yang tersebar di seluruh dunia dan dapat digunakan
bersama, yang dikelola oleh perorangan, perusahaan maupun
pelayanan internet. Internet bermanfaat sebagai tempat untuk
mendapatkan dan memberi informasi yang tersedia untuk publik,
melakukan konversi maupun e-mail.
2.4.2 World Wide Web
World Wide Web adalah jaringan beribu-ribu komputer yang
dikategorikan menjadi dua yaitu client dan server dengan
menggunakan software khusus membentuk sebuah jaringan yang
disebut jaringan client_server.
29
2.4.3 Server Web
Server web adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan
dokumen-dokumen web. Komputer ini akan melayani permintaan
dokumen web dari klien nya.
2.4.4 Browser
Browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan
informasi dari server web. Suatu browser mengambil sebuah web page
dari server dengan sebuah request, sebuah request adalah HTTP
standart yang berisi sebuah page address. Seluruh web page berisi
instruksi-instruksi untuk ditampilkan, dengan membaca instruksi-
instruksi tersebut. Instruksi yang paling umum untuk menampilkan
disebut dengan tag HTML.
2.4.5 HTTP (Hyper Teks Transfer Protocol)
HTTP adalah suatu protocol yang menentukan aturan yang perlu
diikuti oleh web browser dalam meminta atau mengambil satu
dokumen dan oleh web server dalam menyediakan dokumen yang
diminta web browser. Protocol ini merupakan protocol standar yang
digunakan untuk mengakses dokumen HTML (Sutarman, 2003).
30
2.5 Basis Data
Basis data terdiri atas 2 kata, yakni basis dan data. Basis diartikan
sebagai markas atau gudang, tempat bersarang / berkumpul.
Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili
suatu objek seperti manusia, peristiwa, barang, simbol atau
kombinasinya.
Terdapat beberapa definisi basis data, sebagai berikut (Fathansyah,
2002):
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersama sedemikian rupa, tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak
perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang disimpan dalam media
penyimpanan elektronis.
Basis data memiliki prinsip kerja dan tujuan utama. Prinsip utamanya
adalah pengaturan data atau arsip. Dan tujuan utamanya adalah
kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip.
Tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis dapat disebut
basis data. Penekanan dalam basis data adalah pengaturan, pemilahan,
pengelompokan atau pengorganisasian (Fathansyah, 2002). Ada dua
komponen utama pembentuk model E-R (Entity Relationship) yaitu :
31
entitas (entity) dan relasi (relation). Dalam E-R kardinalitas relasi yang
bisa terjadi diantara himpunan entitas yang satu dengan himpunan entitas
lain, yaitu :
1. One to one relationship
Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu banding satu.
Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda llingkaran untuk
menunjukkan tabel dan relasi antara keduanya digambarkan dengan
panah tunggal.
2. One to many relationship
Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding
banyak atau dapat pula dibalik yaitu banyak berbanding satu.
Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk
menunjukkan tabel dan relasi antara keduanya digambarkan dengan
panah banyak untuk menunjukkan hubungan banyak tersebut.
3. Many to many relationship
Hubungan antar file pertama dan file kedua adalah banyak berbanding
banyak. Hubungan tersebut apat digambarkan dengan tanda lingkaran
untuk menunjukkan tabel dan relasi antar keduanya, digambarkan
dengan panah ganda untuk menunjukkan hubungan banyak tersebut.
2.6 Analisa Terstruktur
Dengan metodologi Waterfall maka dilakukan analisa terstruktur
yang menitik-beratkan pada proses (process-centered). Analisa
32
terstruktur digunakan untuk menganalisa sistem yang ada,
mendefinisikan kebutuhan user atau perpaduan dari keduanya. Yang
digunakan untuk menganalisa dalam sistem ini adalah : DAD (Data
Arus Diagram) dengan dilengkapi diagram konteks, dan ER-D (Entity
Relational Diagram).
2.6.1 Diagram konteks
Diagram konteks merupakan model proses untuk
mendokumentasikan lingkup sistem (Whitten, 2004). Merupakan
diagram tingkat atas dari sebuah sistem yang menggambarkan aliran-
aliran data yang masuk dan keluar dari sistem maupun entitas luar.
2.6.2 Data Arus Diagram (DAD)
Sebelum DAD dibuat, dapat terlebih dahulu dibuat diagram
berjenjang untuk mempersiapkan penggambaran DAD ke level yang
lebih rendah. Data Arus Diagram (DAD) menggunakan notasi atau
simbol-simbol untuk menggambarkan arus data yang mengalir.
Tujuan pembuatan DAD adalah untuk membantu memberikan
pemahaman terhadap suatu sistem pada semua tingkat
kompleksitasnya. Beberapa simbol yang digunakan pada DFD untuk
maksud mewakili:
a. external entity (kesatuan luar)
b. data flow (arus data)
33
c. process (proses)
d. data storage (penyimpangan data)
2.6.3 Entity Relational Diagram
ERD adalah persepsi terhadap dunia nyata yang terdiri dari
objek-objek dasar yang disebut entitas dan keterhubungan
(relationship) antar entitas-entitas itu (perancangan basis data). ERD
model terdiri atas tiga komponen utama, yaitu entitas, atribut dan
relasi.
a. Entitas
Entitas merupakan kelompok orang, tempat, kejadian atau
konsep tentang apa yang kita perlukan untuk mengambil dan
menyimpan data. Entitas dalam basis data digambarkan dengan
kumpulan atribut. Entitas digambarkan dengan bentuk persegi
panjang dengan nama entitas di dalamnya.
Gambar 2.7 Entitas
b. Atribut
Atribut merupakan semua informasi yang berkaitan dengan
entitas dan digambarkan dengan lingkaran elips. Atribut
merupakan penjelasan dari entitas yang membedakannya dari
entitas lain. Atribut yang berfungsi sebagai primary key harus
diberi garis bawah. Atribut sebagai weak key diberi garis bawah
34
putus-putus. Sedangkan atribut turunan digambarkan dengan
bentuk lingkaran elips bergaris putus-putus.
Gambar 2.8 Atribut
c. Relasi
Relasi adalah penghubung antara suatu entitas dengan entitas
lainnya. Relasi digambarkan dengan bentuk belah ketupat. Relasi
memiliki kardinalitas atau derajat hubungan antar entitas yaitu
(1,1) relasi satu lawan satu, (1,N) relasi satu lawan banyak, (N,N)
relasi banyak lawan banyak.
2.7 MACROMEDIA FLASH, MySQL dan PHP
2.7.1 Macromedia Flash
Macromedia flash adalah salah satu program animasi yang paling
fleksibel dalam membuat suatu hasil karya animasi. Macromedia flash
dapat digunakan untuk membuat animasi interaktif maupun non interaktif
yang dilaengkapi dengan bahasa pemrograman ActionScript dan
mengimplementasikan koordinat-koordinat, data dan tampilan..
Macromedia Flash 8 adalah sebuah program animasi yang telah
banyak digunakn oleh para animator untuk menghasilkan animasi yang
nama_atribut nama_atribut
nama_atribut nama_atribut
35
profesional. Diantara program-program animasi, program Macromedia
Flash 8 merupakan program yang paling fleksibel dalam pembuatan
animasi, seperti animasi interaktif, game, company profile, presentasi,
movie, dan tampilan animasi lainnya.
Macromedia Flas 8 merupakan versi terbaru dari seri Macromedia
Flash MX 2004. Versi terbaru ini menyajikan banyak perubahan tampilan,
piranti baru, filter, blend mode, dan fasilitas lainnya.
Keunggulan dari program Macromedia Flash ini dibanding
program lain yang sejenis, antara lain:
• Dapat membuat tombol interaktif dengan sebuah movie atau objek
lain
• Dapat membuat perubahan transparasi warna dalam movie.
• Dapat membuat perubahan animasi dari satu bentuk ke bentuk lain.
• Dapat membuat gerakan animasi dengan mengikuti alur yang telah
ditetapkan.
• Dapat dikonversikan dan dipublikasikan kedalam .swf, .html, .gif,
.jpg, .png, .exe, .mov.
• Dapat mengolah dan membuat animasi dari objek bitmap.
• Flash program animsi berbasis vector memiliki fleksibilitas dalam
pembuatan objek-objek vektor.
• Pemrograman dengan ActionScript pada Macromedia flash dapat
digunakan untuk pembuatan visualisasi disegala bidang. ActionScript
adalah pemrograman visual berorientasi objek.
36
ActionScript merupakan bahasa pemrograman yang digunakan
dalam Macromedia Flash, yang nantinya akan digunakan dalam
pembuatan Sistem Informasi ini. Salah satu fungsi dari ActionScript adalah
memberikan suatu tampilan tools yang sangat interaktif dengan
penggunanya.
Beberapa fungsi dasar dari ActionScript yaitu:
1. Go To – melompat ke frame atau scene.
2. Play dan Stop – untuk menjalankan dan menghentikan movie.
3. Toggle High Quality – untuk mengatur kualitas tampilan movie.
4. Stop All Sounds – menghentikan suara pada movie
5. Get URL – berpindah ke URL lain.
6. FSCommand – mengontrol action yang berjalan pada Flash
player
7. Load Movie, Unload Movie – menambah dan menghilangkan
movie.
8. Tell Target – mengontrol movie lain dari movie clip.
9. Onmovie Event – action bila mouse event.
(Lukmanul Hakim, dan Siti Mutmainah (2003))
Istilah – istilah dalam program flash :
Tabel 2.1 Istilah-istilah dalam program flash, MADCOMS 2004
Istilah Keterangan
Properties Suatu cabang perintah dari suatu perintah lain.
37
Animasi Sebuah gerakan objek maupun teks yang diatur
sedemikian rupa sehingga kelihatan menarik.
Actions Script Suatu perintah yang diletakkan pada suatu frame atau
objek agar frame atau objek tersebut dapat digerakkan
secara interaktif.
Movie Clip Suatu animasi yang dapat digabungkan dengan animasi
atau objek yang lain.
Frame Suatu bagian dari layer yang digunakan untuk mengatur
pembuatan animasi.
Scene Scene atau slide adalah suatu layar yang digunakan
untuk menyusun objek-objek baik objek teks maupun
gambar.
Time Line Bagian yang digunakan untuk menampung layer.
Masking Perintah yang digunakan untuk menghilangkan isi layer
sehingga isi layer tersebut akan tampak saat movie
dijalankan.
Layer Sebuah nama tempat yang digunakan untuk menampung
satu gerakan objek, sehingga jika ingin membuat
gerakan lebih dari satu objek sebaiknya diletakkan pada
layer tersendiri.
Keyframe Suatu tanda yang digunakan untuk membatasi suatu
gerakan animasi.
38
Gambar 2.9 KeyFrame
Keterangan :
Tanda lingkaran hitam lurus angka 5 dan 15 adalah
suatu tanda keyframe yang berisi objek.
Tanda lingkaran kosong lurus angka 1 adalah suatu
tanda keyframe yang tidak berisi objek. Sebuah tanda
lingkaran kosong disebut “blank keyframe”.
Tanda lingkaran kosong yang diatasnya terdapat huruf a
yang posisinya sejajar dengan angka 20 adalah suatu
tanda keyframe yang tidak berisi objek tapi berisi
perintah script.
Tabel berikut memuat bagian-bagian dan fungsi dari elemen-elemen
Macromedia Flash
Tabel 2.2 Elemen-elemen flash, MADCOMS 2004
Nama elemen Keterangan
ToolBox Bagian yang digunakan untuk menggambar dan
memformat gambar.
Panel/Jendela Bagian yang digunakan untuk memberikan perintah
39
properties tambahan dari objek yang sedng dipilih. Tampilan
jendela properties tidak sama tergantung objek yang
dipilih.
Timeline Bagian yang diguanakan untuk mengatur susunan layer.
Layer Bagian yang digunakan utnuk mengatur susunan objek
yang tampak pada stage.
Panel/jendela
actions
Bagian yang digunakan untuk memberikan perintah
script pada objek yang sedang dipilih. Tampilan jendela
actions tidak sama tergantung objek yang dipilih.
Menu Sekelompok perintah yang digunakan untuk mengatur
pembuatan objek, animasi, layar dan lain-lain.
Scane / stage Layar yang digunakan untuk menyusun objek gambar,
teks, animasi dan lain-lain.
Frame Bagioan dari layer yang digunakan untuk mengatur
gerakan animasi.
Panel/ jendela
color mixer
Bagian dari layer yang digunakan untuk mewarnai suatu
objek, baik warna padat maupun warna gradasi.
components Suatu tombol yang digunakan untuk menampung data-
data.
2.7.2 PHP
PHP adalah bahasa server side scripting yang menyatu dengan
HTML. Maksud dari server side scripting adalah sintaks dan perintah-
40
perintah yang diberikan akan dijalankan di server, tetapi disertakan pada
dokumen HTML. PHP memiliki keterkaitan dengan beberapa basis data,
antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, PostgreSQL, Adabas,
Filepro, Velocis, dBase, Unix dbm dan tidak terkecuali semua database
ber-interface ODBC. Server yang digunakan dalam sistem ini adalah
Server2Go.
Adapun fungsi-fungsi yang terdapat dalam Php MySql adalah
sebagai berikut :
1. mysql_connect()
Fungsi pertama kali untuk dapat terhubung ke MySql ialah fungsi
mysql_connect(). Fungsi ini mempunyai atribut lengkap, yaitu :
Mysql_connect(“$host”,”$username”,”$password”);
2. mysql_select_db()
sesudah terhubung ke mysql, langkah selanjutnya ialah memilih
database yang akan digunakan.
Mysql_select_db($db,$link_id)
Tabel 2.3 atribut mysql_select_db
$db Nama database, contoh php
$link_id Variabel untuk terhubung ke mysql
3. mysql_query()
Syarat ytama untuk mengakses mysql sudah terpenuhi. Fungsi ketiga
ialah fungsi untuk melakukan query ke mysql. Tentu saja pembaca
41
harus mengetahui sintak MySql yang benar karena ini yang akan
menjadi modal utama untuk membangun database php mysql.
mysql_query($query, $link_id)
4. mysql_num_rows()
Fungsi ini digunakan untuk menghitung banyak baris yang diambil
dari variabel query.
mysql_num_rows($query)
5. mysql_fetch_array()
Fungsi dari php ini digunakan untuk mengambil (fetch) record dari
suatu query. Fungsi ini menghasilkan nilai array. Dengan fungsi ini,
hasil query dapat ditampilkan di browser. (M.Syafi’I, 2006)
mysql_fetch_array($query)
2.7.3 MySQL
MySQL adalah sebuah database server, dapat juga berperan
sebagai client sehingga sering disebut database client/server, yang open
source dengan kemampuan dapat berjalan baik di OS (operating system)
manapun, dengan Platform Windows maupun Linux. (Bunafit Nugroho,
2005)
MySQL adalah Relational Database Management System
(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL
(General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan
42
MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed
source atau komersial.
Database ini memiliki beberapa kelebihan dibanding database lain,
diantaranya adalah:
• MySQL sebagai Database Management System (DBMS).
• MySQL sebagai Relational Database Management System
(RDBMS).
• MySQL adalah sebuah software database yang OpenSource, artinya
program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa
harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.
• MySQL adalah sebuah database server, jadi dengan menggunakan
database ini anda dapat menghubungkannya ke media internet
sehingga dapat diakses dari jauh.
• MySQL merupakan sebuah database client. Selain menjadi server
yang melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query
yang mengakses database pada server. Jadi MySQL dapat juga
berperan sebagai client.
• MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu
permintaan atau yang disebut Multi-Threading.
• MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data
berkapasitas sangat besar hingga berukuran Gigabyte sekalipun.
43
• MySQL adalah database menggunakan enskripsi password. Jadi
database ini cukup aman karena memiliki password untuk
mengaksesnya.
• MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-
update-an tabel.
• MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yang
bernama SQL(Struktur Query Language) yaitu sebuah bahasa
permintaan yang distandarkan pada beberapa database server seperti
Oracle, PostGreSQL dll. (Bunafit Nugroho, 2005)
Query dalam SQL dilakukan untuk mengolah / mengekstraksi
informasi. Query adalah suatu bentuk prosedur pengolahan basis data
dengan metode-metode tertentu untuk mendapatkan informasi tertentu
yang dikehendaki, sesuai dengan parameter yang diberikan didalamnya.
44
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan suatu teknik penyelesaian masalah yang
membagi sistem ke dalam bagian-bagian komponen kecil dengan tujuan
agar bagian-bagian dari komponen tersebut dapat bekerja dengan baik.
Seperti yang ditelah disampaikan di latar belakang masalah, Sistem
Informasi yang akan dibuat ini digunakan untuk memberikan informasi
mengenai lokasi gereja yang terletak di DIY berupa alamat lengkap
beserta informasi pendukung lainnya jadwal misa. Sistem yang dibangun
mempunyai sasaran pengguna masyarakat, terutama masyarakat yang
beragama Katolik dan berasal dari luar DIY yang belum mengetahui letak
dan informasi dari gereja - gereja di DIY sebagai pihak yang paling sering
membutuhkan informasi. Sehingga masyarakat akan lebih mudah
mengetahui lokasi yang dicari serta mendapatkan informasi
pendukungnya. Sistem memperlihatkan peta DIY yang di dalamnya
terdapat suatu simbol yang mewakili setiap gereja.
Sistem ini mempunyai dua level pengguna yaitu admin dan
masyarakat (pengguna sistem). Admin mempunyai hak akses khusus
dengan tugas pokoknya meliputi : menambah gereja beserta data gereja,
mengubah data, menghapus suatu lokasi gereja, mengatur jadwal misa
yaitu dengan menambah dan menghapus jadwal misa, serta mengubah data
45
admin. User / masyarakat mempunyai hak yang terbatas yaitu
melihat lokasi dan informasi suatu gereja yang ditampilkan oleh sistem
Untuk membantu masyarakat dalam mencari lokasi maupun
perolehan data dari gereja, maka penulis mengumpulkan data gereja,
antara lain diambil dari sumber : Katalog KAS 2008 – 100.
3.1 Software Requirement Analysis
Perangkat keras yang dibutuhkan antara server dengan klien adalah
berbeda. Pada kualitas, komputer server harus mempunyai spesifikasi yang
jauh lebih baik dibandingkan dengan komputer klien. Hal ini dikarenakan
komputer server harus dapat melayani banyaknya kebutuhan lalu lintas
data yang dibutuhkan oleh komputer klien.
Sistem informasi ini akan berjalan dengan baik jika pada server
terdapat perangkat lunak web server (misalnya Apache, server2go), PHP,
dan MySql. Sedangkan pada komputer klien dibutuhkan perangkat lunak
web browser (misalnya Opera, Mozila, atau Microsoft Internet Explorer).
Untuk lebih jelas nya antara lain sebagai berikut :
a. Software
1. Database : SQL Server 5.0.22, SQLyog 512
2. Web server : Sever2Go
3. Konektor : PHP, flash player
4. User interface dan peta: Macromedia Flash 8
5. Sistem Operasi : Windows XP
46
b. Hardware
1. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih.
2. Memori minimum 512MB.
3. Monitor dengan resolusi 1024x768 pixel.
c. Knowledge
1. Pengetahuan tentang Basis Data.
2. Pengetahuan tentang Flash multimedia
3. Pengetahuan tentang Rekayasa Perangkat Lunak
3.2 Desain model secara umum
Desain model berisi analisis kebutuhan sistem secara umum yang
terdiri dari use case diagram dan Diagram Arus Data Logika (DADL)
3.3.1 Diagram Use Case
Diagram use case merupakan diagram yang menggambarkan
interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan
kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan
sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk
berinteraksi dengan sistem. (whitten, 2004).
47
Gambar 3.1 Use Case Diagram untuk Admin
Pengaturan
Jadwal Misa
Tambah
Jadwal misa
Hapus
Jadwal misa
Depend on
Gambar 3.2 Package pengaturan jadwal misa
48
Gambar 3.3 Use Case Diagram untuk masyarakat
Dari pengumpulan kebutuhan untuk pengembangan sistem,
dapat dibuatlah 8 use case yang dikerjakan oleh aktor admin dan 1 use
case yang dikerjakan oleh aktor masyarakat.
Tabel 3.1 Penjelasan use case
Nama Use case Deskripsi Use case Pelaku yang berpartisipasi
Login Use case ini menggambarkan proses admin melakukan login untuk dapat masuk ke dalam sistem
Admin
Tambah data gereja Use case ini menggambarkan proses menambah data gereja melalui sistem ke dalam database.
Admin
Ubah data gereja Use case ini menggambarkan proses mengubah data gereja melalui sistem terhadap data yang tersimpan dalam database.
Admin
Hapus gereja Use case ini menggambarkan proses menghapus gereja beserta datanya melalui sistem dari database.
Admin
Tambah jadwal misa
Use case ini menggambarkan proses mengisikan / menambah jadwal misa suatu gereja melaui sistem dalam database.
Admin
Hapus jadwal misa Use case ini menggambarkan proses menghapus jadwal misa suatu gereja yang sudah ada melaui sistem dalam database.
Admin
Ubah data admin Use case ini menggambarkan proses ubah data admin melalui sistem terhadap database.
Admin
49
Logout Use case ini menggambarkan proses admin melakukan logout untuk keluar dari sistem
Admin
Cari berdasarkan jadwal misa
Use case ini menggambarkan proses mencari suatu gereja berdasarkan jadwal misa
Pengguna (masyarakat)
Lihat informasi gereja
Use case ini menggambarkan proses melihat informasi suatu gereja yang telah disediakan oleh sistem.
Pengguna (masyarakat)
Diagram Arus Data Logika
Diagram arus data logika digunakan untuk menggambarkan
aliran data yang melalui sebuah sistem dan proses atau kerja yang
dilakukan oleh sistem, yang lebih menekankan pada logika dari
kebutuhan sistem.
3.3.2.1 Diagram Berjenjang
Gambar di bawah ini merupakan diagram berjenjang.
Diagram berjenjang digunakan untuk mempersiapkan
penggambaran DAD ke level yang lebih rendah. Diagram
berjenjang dari sisi admin terdapat pada Gambar 3.4, sedangkan
dari sisi user terdapat pada Gambar 3.5.
50
a. Diagram berjenjang dari sisi admin :
0
SI Persebaran
Gereja Katolik
1P
Login
3P
Logout
2
Managemen
data
2.1P
Tambah Gereja Ubah dataGereja
2.2P 2.5P
Ubah data
Admin
2.3P 2.4P
Hapus
Gereja
Atur jadwal
misa
Gambar 3.4 Diagram Berjenjang dari sisi admin
Diagram berjenjang pada gambar 3.4 menunjukkan proses yang
ada pada sisi admin, yaitu bahwa SI Persebaran Gereja Katolik
ini memiliki kemampuan :
• Proses 1P: untuk konfirmasi login untuk dapat masuk dalam
sistem(tidak memiliki sub proses)
• Proses 2 : untuk managemen data (memiliki 5 sub proses)
- Proses 2.1P menangani penambahan data gereja
- Proses 2.2P menangani pengubahan data gereja
- Proses 2.3P menangani penghapusan gereja
- Proses 2.4P mengatur jadwal misa
- Proses 2.5P menangani pengubahan kewenangan admin
• Proses 3P: untuk keluar dari sistem (logout)
51
b. Diagram berjenjang dari sisi user :
0
SI Persebaran
Gereja
1P
Cari Gereja
Berdasarkan Jadwal
2P
Lihat data
Gereja
Gambar 3.5 Diagram Berjenjang dari sisi user
Diagram berjenjang pada gambar 3.5 menunjukkan proses
yang ada pada sisi user, yaitu bahwa SI Persebaran Gereja
Katolik ini memiliki kemampuan :
• Proses 1P : untuk mencari gereja berdasarkan jadwal
misa tertentu.
• Proses 2P : untuk melihat informasi suatu gereja,
berupa alamat lengkap dan jadwal misa dari suatu gereja
(tidak memiliki sub proses)
3.3.2.2 Diagram konteks
Diagram konteks / DAD level 0 (pada Gambar 3.6)
merupakan model proses untuk mendokumentasikan lingkup
sistem. (Whitten, 2004)
Gambar 3.6 Diagram Konteks
52
3.3.2.3 DAD dari sisi admin
Keterangan:
1. D1 : Tabel Admin
2. D2 : Tabel Gereja
3. D3 : Tabel Jadwal_misa
a. Sketsa DAD level 1
Gambar 3.7 DAD level 1 (admin)
Saat admin mengakses sistem ini, pertama kali akan
dilakukan proses login (1P) dengan memasukkan data login
berupa username dan password admin. Data nama dan password
tersebut akan dicocokkan dalam D1 (tabel Admin). Kemudian
admin akan memperoleh konfirmasi berupa sukses atau tidak
proses login yang telah dilakukan.
53
Proses managemen data, admin dapat mengolah data pada
D1 (tabel Admin), D2 (tabel Gereja), D3 (tabel Jadwal_Misa).
Pada Proses Managemen data ini masih memiliki 5 sub proses
yang akan dijelaskan pada level 2 dibawah ini.
b. Sketsa DAD level 2
Admin
2.1P
Tambah Gereja
Ubah data
Gereja
2.2P
2.3P
2.4P
2.5P
Ubah data
Admin
2
D1 Admin
D2 Gereja
D3 Jadwal_Misa
Hapus
Gereja
Atur jadwal
misa
Data Admin
Data admin baru valid
Detail Admin baru
Detail Admin baru
Data Gereja baru
Konfirmasi sukses
Konfirmasi sukses
Detail Gereja
Detail data Gereja baru
Detail data Gereja lama
Id GerejaId Gereja
Konfirmasi sukses
Perubahan data
Gereja
Data Gereja lama,
Konfirmasi sukses
Data jadwal misaJadwal misa
Data jadwal misaData jadwal misa,
Konfirmasi sukses
Gambar 3.8 DAD level 2 (admin)
Managemen data memiliki 6 proses yaitu:
• Proses 2.1P yaitu proses tambah Gereja, dimana admin akan
memasukkan data berupa data Gereja pada proses yang
kemudian disimpan dalam tabel D2 berupa detail Gereja.
54
Setelah data berhasil disimpan, maka proses akan
mengirimkan konfirmasi sukses pada admin. (Gambar 3.9)
Gambar 3.9 Proses 2.1 Tambah Gereja
• Proses 2.2P yaitu proses ubah data Gereja, dimana admin
dapat merubah data pada tabel D2 yaitu pada detail Gereja.
Apabila data telah berhasil di ubah maka proses akan
mengirimkan konfirmasi sukses pada admin. (Gambar 3.10)
Gambar 3.10 Proses 2.2 Ubah data Gereja
• Proses 2.3P yaitu proses hapus Gereja. Pada hapus gereja ini
akan dilakukan penghapusan suatu gereja beserta data nya.
Admin memilih gereja mana yang akan dihapus pada proses,
kemudian gereja beserta datanya tersebut dihapus dari tabel
D1. Apabila gereja berhasil dihapus, maka proses akan
memberikan konfirmasi sukses pada admin. (Gambar 3.11)
Gambar3.11 Proses 2.3 Ha