SISTEM POLITIK

Post on 12-Jan-2016

169 views 5 download

description

SISTEM POLITIK. Standar Kompetensi Menganalisis Sistem Politik di Indonesia. Kompetensi Dasar Mendiskripsikan suprastruktur dan infrastruktur politik di Indonesia. 2. Mendiskripsikan perbedaan sistem politik di berbagai negara 3. Menampilkan peran serta dalam sistem politik - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SISTEM POLITIK

SISTEM POLITIK

Standar KompetensiMenganalisis Sistem Politik di Indonesia

Kompetensi Dasar1. Mendiskripsikan suprastruktur dan infrastruktur politik di Indonesia.2. Mendiskripsikan perbedaan sistem politik di berbagai negara3. Menampilkan peran serta dalam sistem politik di Indonesia

Sistem

Suatu kesatuan yang mengandung unsur-unsur atau elemen-elemen atau bagian-bagian yang terikat dalam satu kesatuan dan saling bergantung

Almond & powell, 1966:19

Politik

Politik: Proses pembuatan kebijakan

pemerintah (publik policy) Austin Ranney

Proses interaksi antara pemerintah dengan masyarakat untuk menentukan kebaikan bersama bagi masyarakat yang tinggal dalam satu wilayah tertentu

Ramlan Surbakti

Sistem Politik Mekanisme seperangkat fungsi atau

peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukkan suatu proses yang langgeng

Rusandi Sumintapura

BAGAN SISTEM POLITIK

TUNTUTANDUKUNGAN

SIKAP APATIS

SERANGKAIANTINDAKAN

PENGAMBILANKEPUTUSAN

OLEH LEMBAGAPOLITIK

SESUAI FUNGSIMASING-MASING

YANG MEMBENTUKSTRUKTUR POLITIK

PEMENUHANATAU

PENOLAKANASPIRASI

PROSES

INPUT OUTPUT

FEEDBACK

TUNTUTAN

Keinginan warga masyarakat yang pemenuhannya harus diperjuangkan melalui cara-cara dan menggunakan sarana politik.

Contoh : tuntutan kenaikan gaji PNS pembatalan kenaikan harga BBM

Dukungan

Setiap perbuatan, sikap, dan pemikiran warga masyarakat yang mendorong pencapaian tujuan, kepentingan dan tindakan pemerintah

Contoh: Memberikan suara dalam pemilu Mematuhi aturan hukum yang berlaku Memepertahan keputusan pejabat yang

berwenang Kesetiaan kepada negara

Sikap apatis

Sikap tidak peduli warga negara terhadap kehidupan politik yang mengindikasikan adanya persolan yang harus dipecahkan

Struktur Politik

Keseluruhan bagian atau komponen yang berupa lembaga-lembaga dalam suatu sistem politik yang menjalankan fungsi atau tugas tertentu

Struktur Politik terdiri dari : Suprastruktur Politik dan Infrastruktur Politik

Fungsi Politik 1. Merumuskan Kepentingan 2. Pemaduan Kepentingan 3. Pembuatan kebijakan Umum 4. Penerapan Kebijakan 5.

Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan

6. Komunikasi Politik 7. Sosialisasi Politik 8. Rekrutmen Politik

Fungsi merumuskan kepentingan

Fungsi menyusun dan mengungkapkan tuntutan politik dalam satu negara

Fungsi ini terutama dijalankan oleh LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) atau Kelompok Kepentingan (Interest Group)

Fungsi Pemaduan Kepentingan

Fungsi menyatupadukan tuntutan-tuntutan politik dari berbagai pihak dalam suatu negara dan mewujudnyatakan ke dalam berbagai alternatif kebijakan

Pihak yang paling bertanggungjawab adalan Partai Politik

Fungsi Pembuatan Kebijakan Umum

Fungsi untuk memeprtimbangkan berbagai alternatif kebijakan yang diusulkan oleh partai-partai politik dan pihak lain, untuk dipilh salah satu di antaranya sebagai satu kebijakan pemerintah

Pelaku fungsi ini adalah lembaga legeslatis dan eksekutif

Fungsi Penerapan kebijakan

Fungsi melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak yang berwenang

Pelaksana kebijakan ini adalah aparat birokrasi pemerintah atau PNS

Fungsi pengawasan pelaksanaan kebijakan

Fungsi menyelaraskan perilaku masyarakat dan pejabat publik yang menentang atau menyeleweng dari kebijakan pemerintah, dengan norma-norma yang berlaku

Fungsi ini dilakukan oleh lembaga peradilan

Fungsi komunikasi politik

Proses penyampaian informasi mengenai politik dari masyarakat kepada pemerintah dan juga dari pemerintah kepada masyarakat

Oleh semua lembaga politik

Sosialisasi politik

Proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat

Oleh semua lembaga politik

Rekrutmen Politik

Proses menyeleksi orang-orang yang akan dipilih atau diangkat sebagai pejabat negara atau partai politik

Oleh semua lembaga politik

Suprastruktur PolitiK

Suprastruktur politik menjalankan fungsi output yaitu:

Fungsi pengambilan keputusan (decision atau rule making), yang dijalankan oleh lembaga legeslatif dan atau eksekutif.

Fungsi pelaksanaan keputusan (rule aplication), dijalankan oleh aparat birokrasi dan eksekutif.

Fungsi pengawasan keputusan( rule adjudication) yang dijalankan oleh badan-badan kehakiman (yudikaif)

Infrastruktur PolitiK

• Struktur Politik dalam suasana masyarakat

• Contoh:• PARTAI POLITIK• KELOMPOK KEPENTINGAN• KELOMPOK PENEKAN• MEDIA MASSA• TOKOH POLITIK

Infrastruktur PolitiK InfraStruktur Politik menjalankan

fungsi input yaitu; Fungsi perumusan dan pegajuan

kepentingan (interst articulation), dijalankan oleh klp kepentingan, klp penekan, LSM/NGo/Ornop, dan Pers.

Fungsi pemaduan dan pengajuan kepentingan(interest agregation), oleh parpol dan tokoh politik.

Partai Politik

Sekelompok orang yang terorganisir yang berusaha untuk mengendalikan pemerintahan supaya dapat melaksanakan program-programnya dan menempatkan anggota-anggotanya dalam jabatan pemerintah.

Perkembangan Partai Politik di Indonesia

1 1955 342 1971 103 1977 34 1982 35 1987 36 1992 37 1997 38 1999 489 2004 24

NO TAHUN PEMILU JML PARTAI

KELOMPOK KEPENTINGAN

Kelompok ANOMIK

Kelompok NON – ASOSIASIONAL

Kelompok ASOSIASIONAL

Kelompok INSTITUSIONAL

Media Massa

Sarana Peringatan Dini

Penyalur Informasi

Pelapor pertanggun

gjawaban

pemerintah

Sarana Pembentu

k Pendapat Umum

Alat kontrol

Tokoh Politik

Transformasi dari peranan non politis kepada situasi di mana mereka menjadi cukup berbobot memainkan peran politik

Pengangkatan dan penugasan untk menjalankan tugas-tugas politik

KELOMPOK PENEKAN 1. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

2. Organisasi Sosial Keagamaan

3. Organisasi Kepemudaan

4. Organisasi Lingkungan Hidup

5. Organisasi Pembela Hukum dan HAM

6. Yayasan atau Badan Hukum lainnya

Partai Peserta Pemilu Tahun 2004

Kelompok Anomik Terbentuk dari unsur-unsur dalam

masyarakat secara spontan dan seketika. Kelompok ini sering tumpang tindih dengan

bentuk partisipasi politiklain : demonstrasi, kerusuhan, kekerasan politk dll.

Kelompok Non Asosiasional

Biasanya tidak terorganisir secara rapi dan bersifat kadang kala.

Misal: kel. Keluarga, keturunan, etnik,regional, status dll

Kelompok Institusional

Bersifat resmi dan memiliki fungsi-fungsi politik lain di samping artikulasi politik

Koorporasi bisnis, badan legeslatif, militer, birokrasi.

Kelompok Asosiasional

Menyatakan kepentingan dari kelomok khusus, memakai tenaga profesional yang bekerja penuh, dan memiliki prosedur teratur untuk memutuskan tuntutan

Partisipasi Politik

Merupakan kegiatan mengambil bagian atau peran serta dalam proses-proses politik dalam suatu sistem politik

Bentuk-bentuk partisipasi politik

NO KONVENSIONAL NON KONVENSIONAL

1 Pemberian suara Pengajuan petisi

2 Diskusi Politik Berdemonstrasi

3 Kegiatan kampannye Konfrontasi

4 Bergabung dalam kelompok kepentingan

Mogok

5 Komunikasi individu dengan pejabat politik

Tindak kekerasan politik terhadap harta benda

6 Tindak kekerasan politik terhadap manusia

11.

Tingkatan Partisipasi Politik

Petugas kampanye, aktif dlm parpol, Aktif dalam proyek sosial

Pejabat umum, pejabat parpol

MenyimpangPembunuh politik, teroris, pembajak

Menghadiri rapat umum, anggota kelp kepentingan, memberikan suara,Diskusi politik, perhatian pada perkembangan politik

Orang yang Apolitis

Pengamat

Partisipan

Aktifivis

Faktor-Faktor Pendukung Partisipasi Politik

1. Pendidikan Politik (usaha meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara)

2. Budaya Politik (sikap dan keyakinan sbg perwujudan nilai politik)

3. Kesadaran Politik (keinsyafan wn akan pentingnya urusan kenegaraan)

4. Sosialisasi Politik (proses dg jalan mana orang belajar tentang politik)

Hal-hal yg meneyebabkan timbulnya Partisipasi Politik

Modernisasi Perubahan struktur kelas sosial Pengaruh kaum intelektual dan

komunikasi massa modern Konflik di antara kel. Pemimpin politik

Pendekatan dalam Sistem Politikhal/ 158

Pendekatan Sejarah Pendekatan Sosiologis Pendekatan Kultural/Budaya Pendekatan Psycho-Social Pendekatan Filsafat Pendekatan Idiologi Pendekatan Konstitusi dan Hukum

MACAM-MACAM SISTEM POLITIK

1. DEMOKRASI Demokrasi adl bentuk pemerintahan

yang diorganisasikan berdasarkan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat, persamaan politik, konsultasi kepada rakyat, dan pemerintahan mayoritas

(Austin Ranney )

4 Prinsip dalam Pemerintahan Demokrasi

1. Kedaulatan rakyat: Kekuasaan untuk membuat keputusan pemerintahan yang pokok berada di tangan seluruh warga masyarakat; bukan di tangan orang-orang tertentu atau kelas yang berkuasa.

2. Persamaan Politik (political equality)› Setiap warga masyarakat mempunyai kesempatan yang sama

untuk partisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik negara.

3. Konsultasi Kepada Rakyat › Keputusan mengenai kebijakan untuk rakyat harus dibuat oleh

rakyat sendiri, bukan oleh penguasa tanpa pertanggungjawaban kepada rakyat.

4. Pemerintahan Mayoritas (majority rule dan minority right)› Keputusan pemerintahan tidak boleh bertentangan dengan

kehendak mayoritas rakyat

Ciri-ciri Sistem Politik DemokrasiMenurut Bingham Powel, Jr

Legitimasi pemerintahan didasarkan pada klaim bahwa pemerintah tsb mewakili keinginan rakyat

Pengaturan yang mengorganisasikan perundingan untuk memperoleh legitimasi dilaksanakan melalui pemilu yang kompetetif

Sebgian besar orang dewasa dapat ikut dalam proses pemilihan baik aktif maupun pasif

Warga memilih secara rahasia dan tanpa dipaksa

Masyarakat dan pemimpin menikmati hak-hak dasar spt: kebebasan berbicara,berkumpul, berorganisasi, dan kebebasan pers.

Prinsip-prinsip Sistem PolitikA. Sistem Politik Demokrasi Yaitu :

1. Adanya pembagian kekuasaan2. Pemerintahan konstitusional atau berdasarkan hukum3. Pemerintahan mayoritas4. Pemilu bebas atau demokratis5. Parpol lebih dari satu6. Managemen pemerintahan terbuka7. Pers bebas8. Perlindungan terhadap HAM dan adanya jaminan Hak minoritas9. Peradilan bebas tidak memihak10. Penempatan pejabat pemerintahan dengan Merit sistem11. Kebiaksanaan pemerintah dibuat badan perwakilan politik tanpa

paksaan12. Konstitusi atau UUD yang demokratis.13. Penyelesain masalah secara damai melalui musyawarah atau

perundingan

Untuk melindungi klp. minoritas

Memberi perwakilan proporsional bagi kel.minoritas di lembaga pewakilan rakyat.

Memberi hak veto, yaitu hak untuk menolak kebijakan yang dinilai merugikan ataumengancam eksisitensi minoritas.

Memberi otonomi khusus kepada minoritas ttg hal-hal yg menjadi urusan kel. minoritas itu sendiri

Kel. Minoritas Permanen

Minoritas yg terbentuk atas dasar ras, agama, bahasa, etnis.

David Betham dan Kvin Boyle

2. KEDIKTATORAN /TOTALITERCarl J friederich dan Zbiegniew Brzezinki

Bentuk pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi utk memerintah dipegang dan dijalankan oleh satu orang atau sekelompok kecil elite

Ciri-ciri : Negara mempunyai sebuah ideologi resmi yang

mencakup segala aspek keberadaan manusia. Negara hanya punya satu partai massa tunggal Pemerintah mengawasi seluruh keg penduduk

dan menjalakan sistem teror yg luas melalui pengawasan polisi rahasia dg teknologi modern

Monopoli media massa oleh pemerintah dan partai berkuasa

Adanya kontrol yang kuat melalui kekuatan militer

B. Sistem Politik Keditatoran Yaitu :1. Pemusatan kekuasaan pada satu atau sekelompok orang.2. Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusional3. Negara berdasarkan kekuasaan4. Pembentukan pemerintahan tidak berdasar musyawarah, tetapi

melalui dekrit (Poil sistem)5. Pemilu tidak demokratis. pemilu dijalankan hanya untuk memperkuat

keabsahan penguasa atau pemerintah negara6. Sistem satu partai politik atau ada beberapa parpol tapi hanya ada

satu porpol yang memonopoli kekuasaan7. Manegemen pemerintahan tertutup8. Tidak ada perlindungan HAM , hak monoritas ditindas9. Pers tidak bebas dan sangat dibatasi10. Badan peradilan tidak bebas dan bisa diintervensi oleh penguasa11. Pemempatan pejabat pemerintahan dengan poil sistem serta tidak ada

kontrol terhadap administrasi dan birokrasi 12. Prinsip dogmatisme dan banyak berlaku doktrin. Konstitusi atau UUD

hanya sebagai lambang saja13. Penyelesaan masalah dengan kekerasan dan paksaan

I.Perbandingan sistem pilitik dalam demokrasi Liberal, Komunis dan Pancasila sebagai berikut :

1. Demokrasi Liberal :

a. Merupakan ciri khas Barat

b. Berfalsafah Liberalisme

c. Menganut asas Individualis

d. Lebih menonjolkan HAM terutama dalam politik dan Ekonomi

e. Mengutamakan kebebasan individu yang sangat luas

f. Mengenal oposisi dan perbedaan diakui sepenuhnya

g. Multi partai

h. Contoh: negara AS, Inggris, Prancis, Italia dll.

2. Demokrasi Komunis :a. Merupakan ciri khas negara komunisb. Berfalsafah komunismec. Menganut asas negara sentrisd. Mengabaikan HAMe. Tidak ada kebebasan individuf. Tidak ada oposisi, perbedaan pendapat tidak dibenarkang. Mono partaih. Contoh : negara RRC, Kuba

3. Demokrasi Pancasila : a. Merupakan ciri khas Indonesia b. Berfalsafah Pancasila c. Menganut asas kekeluargaan dan gotong royong d. HAM diimbangi dengan kewajiban manusia e. Memberikan jaminan kebebasan yang bertanggung jawab. f. Tidak mengenal oposisi tapi mengenal perbedaan pendapat yang

disalurkan secara konstitusional g. Multi partai h. Contoh Negara Indonesia

Sistem Demokrasi Pancasila

Adalah paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Aspek-aspek demokrasi Pancasila

Aspek Formal, aspek yang mempersoalkan proses dan tatacara rakyat dlm menunjuk wakil-wakil dalam badan prwakilan rakyat.

Aspek materiil, aspek yang mengemukakan gambaran manusia dan mengakui harkat dan martabatnya

Aspek normatif, aspek yang mengungkapkan seperangkat norma atau kaidah yang menjadi pembimbing dan kriteria dalam mencapai tujuan negara

Penerapan prinsip Demokrasi Pancasilahal. 156

1. Pemerintahan berdasarkan hukum 2. Perlindungan terhadap HAM 3. Pengambilan keputususan

berdasarkan musyawarah 4. Peradilan yang bebas dan

merdeka 5. Partai politik dan organisasi sosial 6. Pelaksanaan pemilu

Peranserta dalam Sistem Plitik di IndonesiaSikap Positif terhadap Pengembangan Politik di Indonsia

Melaksanakan hak pilih dan dipilih dalam pemilu

Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan

Menyukseskan pemilu yang jurdil Musyawarah mufakat untuk kepentingan

bersama Mendukung dalam usaha pembelaan

negara Menghormati kebebasan hidup beragama

Saya belum jelas Pak.....!!!!

Ya, ya ....Sabar nak...!!