Post on 11-Jul-2019
SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI
KORUPSI
1
6
2
3
4
7
5
Konflik
kepentingan dalam
pengadaan
Kerugian Keuangan Negara
Suap
Perbuatan
Curang Penggelapan dalam
Jabatan
Gratifikasi
Pemerasan
UU No. 31 tahun 1999 jo UU No. 20 tahun 2001
30 Jenis Delik Tindak Pidana Korupsi(UU 31/1999 jo UU 20/2001)Delik yg terkait dg kerugian
keuangan negara
Delik perbuatan pemerasan
Delik perbuatan curang
Delik penggelapan dalamjabatan
Delik Gratifikasi
Pasal 2(1); 3
Pasal 12 huruf e,f,g
Pasal 7 (1) huruf a,b,c,d;Ps 7 (2); Ps 12 huruf h
Pasal 8; 9; 10 a,b,c
Pasal 12B jo Pasal 12C
Delik pemberian sesuatu/janjikpd Peg Neg/PN (Penyuapan)
Ps 5(1) a,b; Ps 13; Ps, 5(2); Ps 12 a,b; Ps 11; Ps 6(1) a,b; Ps 6(2); Ps 12 c,d
Delik benturan kepentingandalam pengadaan
Pasal 12 huruf i
GRATIFIKASI“PEMBERIAN DALAM
ARTI LUAS…”Pasal 12B UU No. 20 tahun 2001
Syarat: berkaitan dengan jabatan danbertentangan dengan kewajiban atau tugas
PN/Pn
Defenisi Gratifikasi KBBI
• gra·ti·fi·ka·si n
• uang hadiah kpd pegawai di luar gaji yg telah ditentukan
Blacks Law Dictionary
• A gratuity; a recompense or reward for services or benefits, givenvoluntarily, without solicitation or promise
Pemberian dalam arti luas
Yakni, meliputi pemberian uang, barang, rabat(discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiketperjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.
Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalamnegeri maupun di luar negeri dan yang dilakukandengan menggunakan sarana elektronik atau tanpasarana elektronik.
(Penjelasan Pasal 12B UU No. 20 tahun 2001)
Pemberian dalam arti luas (Penjelasan Pasal 12 B)
Pasal 12 B ayat (1) UU No 20 Tahun 2001:
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian suap,
apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang
berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, …
Unsur-Unsur “Gratifikasi Yang Dianggap Suap”:
1. Penerimaan Gratifikasi
2. Subyek: Pegawai Negeri atau Penyelenggara
Negara
3. Berhubungan dengan Jabatan
4. Berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya
5. Tidak melapor ke KPK < 30 HK
Pasal 12 C: melaporkan gratifikasi kepada KPK < 30
HK = menghapus ancaman tuntutan pidana
UNSUR PASAL(UU 31/ 1999 jo. UU 20/ 2001 pasal 12 B dan 12C)
Pegawai Negeri atau Penyelengara Negara
Menerima Gratifikasi
UNSUR PASAL(UU 31/ 1999 jo. UU 20/ 2001 pasal 12 B dan 12C)
Berhubungan dengan jabatan & berlawanan dengan kewajiban
atau tugasnya
Penerimaan gratifikasi tidak dilaporkan kepada KPK dalam 30 HK sejak diterimanya gratifikasi
Pegawai Negeri
Pegawai negeri sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang tentang Kepegawaian
Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam
Kitab Undang-undang Hukum Pidana
UU No 31/1999 Jo. UU No 20/2001 pasal 1Yang dimaksud dengan Pegawai Negeri adalah :
Pegawai Negeri
keuangan negara atau daerah
suatu korporasi yang menerima bantuan dari keuangan negaraatau daerah
korporasi lain yang mempergunakan modal atau fasilitas darinegara atau masyarakat
UU No 31/1999 Jo. UU No 20/2001 pasal 1Yang dimaksud dengan Pegawai Negeri adalah orang yang menerima gaji atau upah dari:
Penyelenggara Negara
Pejabat negara pada lembaga tertinggi negara
Pejabat negara pada lembaga tinggi negara
Menteri
Gubernur
Pejabat Negara yang lain sesuai dgn peraturan perundangan yang berlaku : Duta Besar, Wagub, Bupati/Walikota
Penyelenggara Negara
Pejabat Lain yang memiliki fungsi strategis:1. Komisaris, Direksi, Pejabat Struktural BUMN dan BUMD2. Pimpinan BI3. Pimpinan Perguruan Tinggi4. Pejabat Eselon Satu dan pejabat lain yang disamakan pada lingkungan sipil dan militer5. Jaksa6. Penyidik7. Panitera Pengadilan8. Pimpinan Proyek atau Bendahara Proyek
SANKSI HUKUM
Pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahundan atau denda paling banyakRp150.000.000,00 (seratus lima puluh jutarupiah)
PEMBERI
(Pasal 13 UU No. 31 Tahun 1999)
PENGECUALIAN SANKSI HUKUM(Pasal 12 C ayat (1) UU No. 20 Tahun 2001)
Sanksi Hukum Tidak berlaku, jikalapor Komisi Pemberantasan Korupsi
GRATIFIKASI DALAM PRAKTEK
Gratifikasi yang Wajib Dilaporkan
Gratifikasi yang Tidak WajibDilaporkan
Unsur Pasal 12B jo 12C UU 20/2001
Penerimaan gratifikasi;
Uang
Barang
Fasilitas
Discount
Rabat DLL
Pegawai negeri/penyelenggara negara;
UU 28/1999
Ps. 1 angka 2 UU 31/1999
UU 30/2002
UU 5/2014
Pasal 92 KUHP
Gratifikasi dianggap suap:
Gratifikasi diperoleh dari pihak yang
memiliki hubungan jabatan dengan penerima; dan,
Penerimaan gratifikasi tersebut
berlawanan dengan kewajiban dan tugas penerima
Tidak Dilaporkan ke KPK paling lama 30 HK
Langsung keKPK (30 HK)
Melalui UPG (7 HK)
KARAKTERISTIK UMUM:Gratifikasi yang Tidak Wajib Dilaporkan
BERLAKU UMUM
(Jenis, persyaratan, dannilai sama dan memenuhi
prinsipkewajaran/kepatutan)
Tidak bertentangandengan peraturan
perundang-undanganyang berlaku
dalam ranah adatistiadat, kebiasaan, dan
norma yang hidup di masyarakat
Dipandang sebagaiwujud ekspresi,
keramah-tamahan
Karena hubungan keluarga,sepanjang tidak memiliki konflik kepentingan.
Penyelenggaraan pernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan, dan potong gigi, atau upacara adat/agama lain paling banyak Rp1.000.000,00.
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN
Terkait Musibah atau Bencana paling banyak Rp1.000.000,00;
Sesama Pegawai pada pisah sambut, pensiun, promosi, dan ulang tahun (tidak berbentuk uang) paling banyak Rp300.000,00 dengan total pemberian Rp1.000.000,00 dalam 1 th dari pemberi yang sama;
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN
Sesama rekan kerja paling banyak (tidakdalam bentuk uang) Rp200.000,00 dengan total pemberian Rp1.000.000,00 dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang sama;
Hidangan atau sajian yang Berlaku Umum;
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN
Prestasi akademis atau non akademis yang diikuti dengan menggunakan biaya sendiri seperti kejuaraan, perlombaan atau kompetisi tidak terkait kedinasan;
Keuntungan atau bunga dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan saham pribadi yang Berlaku Umum;
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN
Manfaat bagi seluruh peserta koperasi atauorganisasi pegawai berdasarkan keanggotaan yang Berlaku Umum;
Seminar kit yang berbentuk seperangkat modul dan alat tulis serta sertifikat yang diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan seperti rapat, seminar, workshop, konferensi, pelatihan, atau kegiatan lain sejenis yang Berlaku Umum;
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN
Penerimaan hadiah, beasiswa atau tunjangan baik berupa uang atau barang yang ada kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja yang diberikan oleh Pemerintah atau pihak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Diperoleh dari kompensasi atas profesi diluar kedinasan, yang tidak terkait dengan tupoksi dari pejabat/pegawai, tidak memiliki konflik kepentingan dan tidak melanggar aturan internal instansi pegawai/kode etik;
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN
PENOLAKAN & PELAPORAN GRATIFIKASI
1. Penolakan gratifikasi yg dianggap suap dalam kesempatanpertama
2. Pelaporan1. Pelaporan atas penolakan (sifat: fakultatif. Tujuan: melindungi pejabat dan
memutus CoI dengan pemberi)
2. Pelaporan atas penerimaan (dasar hukum: Pasal 16 UU No. 30 tahun 2002 & Pasal 12B dan 12C UU 20/2001)
PERLAKUAN TERHADAP GRATIFIKASI
WAJIB DILAPORKAN
PADA KPK
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN PADA
KPK
1. Pedoman Pengendalian
Gratifikasi2. Surat KPK No. B-143 th 2013
MILIK NEGARA
Gratifikasi dianggap Suap:
• berhubungan dengan
jabatan , dan
• bertentangan dengan
tugas dan kewajiban
KEDINASAN
MENERIMA
Dalam keadaan tertentu:
• Diterima secara tidak
langsung;
• Dalam keadaan tidak
dapat menolak;
• Ragu dengan kualifikasi
gratifikasi
TOLAK
• Gratifikasi yang
dianggap Suap,
• diberikan langsung
MILIK PENERIMA
Tidak berhubungan dg
jabatan & tidak
bertentangan dg tugas dan
kewajiban
PELAPORAN INTERNAL
GRATIFIKASI
MEKANISME PELAPORAN DAN PENETAPAN STATUS GRATIFIKASI
MANFAAT PELAPORAN GRATIFIKASI
1. Melepaskan ancaman hukuman pidana terhadap penerima(Pasal 12C UU 20/2001)
2. Memutus konflik kepentingan
3. Cerminan integritas individu
4. Self-assessment bagi Pegawai Negeri/Penyelenggara Negarauntuk Melaporkan Penerimaan Gratifikasi
Ancaman Pidana PenerimaGRATIFIKASI
PENJARA seumur hidup, atau
PENJARA 4 – 20 tahun, dan
DENDA Rp200 juta – Rp 1 miliar
Pengendalian Gratifikasi
7 PRINSIP PENGENDALIAN GRATIFIKASI
Transparansi
Akuntabilitas
Kepastian Hukum
Kemanfaatan
Kepentingan Umum
Independensi
Perlindungan bagi Pelapor
TUJUAN SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI
35
Meningkatkan pemahaman & kesadaranpelaporan gratifikasi;
Membentuk lingkungan instansi/organisasi yang sadar dan terkendali dalam penanganan gratifikasi;
Mempermudah pelaporan atas penerimaan gratifikasi.
Sebagai unit pengendali gratifikasi dan anti korupsi di instansi masing-masing.
36
Nama
PenerimaUnit Kerja Jabatan
Waktu
PenerimaanTempat & Bentuk Kegiatan
Nama
PemberiHubungan
Bentuk
Pemberian
AAA Diklat Mgr 12 Des Jkt, Seminar- Pembicara PT X EO Makan siang
BBB Audit VP 12 Des Palu, Audit Pinca Rekan Kerja Uang
CCC Direksi Dir 12 Des Wina, ttd kontrak XYZ Ltd Mitra Bisnis Plakat
Frekuensi Penerimaan per
orang
Bagian dan Level Jabatan yang
rentan Penerimaan
Kegiatan yang rentan penerimaan
Pihak yang sering memberi
Hubungan Kerja yang rawan penerimaan
Identifikasi Jenis-jenis Pemberian
sering terjadi
MANAGEMENT TOOLS
PROSES DAN PEMANFAATAN INFORMASI
Informasi Penerimaan per
orang
Informasi Bagian atau Level Jabatan yang rentan Penerimaan
Informasi Kegiatan yang rentan penerimaan
Informasi Pihak yang sering
memberi dan Risiko kedepan
Informasi Hubungan Kerja yang rawan
penerimaan
Informasi Jenis-jenis Pemberian
sering terjadi
Dasar Penentuan kriteria "kewajaran" dalam pemberian di
lingkungan terkait
Mitigasi Risiko dalam Hubungan kerja di setiap Jabatan dan
Rekomendasi
Sosialisasi dan Diseminasi Aturan
Kepada Stakeholder
Mitigasi Risiko kegiatan dalam
pelaksanaan pekerjaan dan Rekomendasi
Pengukuran Beban dan Mitigasi Risiko dari setiap Bagian dan Level Jabatan dan Rekomendasi
Pengukuran ketaatan Pengawai
KEBIJAKAN PENDUKUNGLANGKAH PENGENDALIAN
1. Identifikasi Penerima lain dengan pendekatan whistleBlower system2. Evaluasi hasil Mitigasi Risiko atas Fakta Unit dan Kegiatan yang
rawan dan Monitoring tindak lanjut.3. Evaluasi atas Penegakan Aturan.4. Pembuatan Daftar Hitam bagi penyedia yang tidak memenuhi aturan
yang berlaku.5. Penguatan Aturan berdasarkan perkembangan unit organisasi.
1. Komitmen Pimpinan dan Contoh Pelaporan sebagai Role Model.2. Pengukuran dan Evaluasi Beban dan risiko Pekerjaan, dan
Kompensasi/penghasilan Pejabat/Pegawai.3. Pemberian penghargaan/insentif bagi pejabat/pegawai.4. Memasukkan aspek ketaatan pelaporan dalam kriteria promosi
atau mutasi bagi pejabat/pegawai.5. Aturan dan Mekanisme perlindungan bagi Pelapor Gratifikasi
SIMULASI PEMANFAATAN LAPORAN GRATIFIKASI SEBAGAI MANAGEMENT TOOLS
meningkatkan integritas pegawai
dan integritas lembaga
Persepsi masyarakatyang positif
terbangun secaraalami atas lembaga
Mengangkatkredibilitas dan nilai
lembaga yang dipersepsikan sebagailembaga yang bersih
dan profesional
MANFAAT PENGENDALIAN GRATIFIKASI
Terima kasihKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Jln. HR Rasuna Said Kav C-1 Jakarta 12920 Telp: (021) 2557 8300
Website KPK - http://www.kpk.go.id Radio Streaming - http://www.kpk.go.id/streaming ACCH KPK - http://acch.kpk.go.id/home E-modul Gratifikasi - www.kpk.go.id/gratifikasi Film KvK - http://www.indonesiabersih.org/video/ Film Profile KPK -http://www.youtube.com/watch?v=DSxFHMVjYsA&feature=youtu.be
Pengaduan Dugaan Tindak Pidana Korupsi:Direktorat Pengaduan Masyarakat PO BOX 575 Jakarta 10120Telp: (021) 2557 8389Faks: (021) 5289 2454 SMS: 08558 575 575, 0811 959 575 Email: pengaduan@kpk.go.id
Pelaporan Gratifikasi: Direktorat GratifikasiTelp: (021) 2557 8440Email: pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id
Pelayanan Informasi PublikHubungan Masyarakat:Telp: (021) 2557 8498 Faks: (021) 5290 5592Email: informasi@kpk.go.id
Informasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN):Direktorat LHKPNTelp: (021) 2557 8396Email :informasi.lhkpn@kpk.go.id