sistem figo besok

Post on 27-Jun-2015

118 views 0 download

Transcript of sistem figo besok

STADING AND GRADING BY

Federasi Internasional Ginekologi dan Obstetri

FIGO - Federasi Internasional Ginekologi dan

Obstetri - adalah satu-satunya organisasi yang

menyatukan masyarakat profesional dari dokter

kandungan dan ginekolog secara global

Staging

Staging merupakan proses penentuan penyebaran

kanker, yang penting dilakukan untuk menentukan jenis

pengobatan dan prognosis penyakit. Penilaian

penyebaran kanker vagina melibatkan beberapa

pemeriksaan berikut:

- Pielogram intravena

- Barium enema

- Rontgen dada

- CT scan

- Skening tulang.

Pembagian staging FIGO 1982 bersifat sederhana,

mengacu pada hasil pemeriksaan klinis dan pencitraan,

misalnya foto thorak.

Tabel I : Staging klinis menurut FIGO

Ada beberapa sistem yang digunakan untuk

mengkategorikan penyakit trofoblas ganas. Semua

sistem mengkorelasikan antar gejala klinik pasien dan

risiko kegagalan pada kemoterapi. Sistem Skoring FIGO

tahun 2000 merupakan modifikasi  sistem skoring WHO.

Klasifikasi FIGO

Stadium1. Penyakit terbatas pada uterus2. Penyakit menyebar diluar uterus tetapi terbatas pada organ genitalia interna metastasis keparu dengan atau tanpa adanya penyakit pada genitalia interna3. Metastasis jauh selain dari paru

Sub-stadium1. Tidak ada faktor risiko2. Ada satu faktor risiko3. Ada dua faktor risiko

Faktor risiko1. hCG > 100.000 IU /l2. Interval > 6 bulan

• Tabel II : Skoring  faktor risiko menurut FIGO (WHO)

dengan staging FIGO 

StadiumStadium kanker ovarium primer menurut FIGO

(Federation International of Ginecologies and

Obstetricians ) 1987, adalah :TINGKAT KRITERIA

0 Karsinoma in situ

1 Tumor terbatas pada karsinoma uterus

1A Sondase uterus ≤ 8 cm

1B Sondase uterus > 8 cm

II Proses sudah sampai pelvis

III Proses sudah sampai ke rongga pelvis

IV Proses sudah sampai ke luar rongga pelvis

IVA Proses mengenai mukosa rectum/ mukosa vesica urinaria

IVB Metastasis jauh

STADIUM I –> pertumbuhan terbatas pada ovarium

Stadium 1a : pertumbuhan terbatas pada suatu ovarium, tidak ada

asietas yang berisi sel ganas, tidak ada pertumbuhan di permukaan

luar, kapsul utuh.

Stadium 1b : pertumbuhan terbatas pada kedua ovarium, tidak

asietas, berisi sel ganas, tidak ada tumor di permukaan luar, kapsul

intak.

Stadium 1c : tumor dengan stadium 1a dan 1b tetapi ada tumor

dipermukaan luar atau kedua ovarium atau kapsul pecah atau dengan

asietas berisi sel ganas atau dengan bilasan peritoneum positif.

STADIUM II –> Pertumbuhan pada satu atau dua

ovarium dengan perluasan ke panggul

Stadium 2a : perluasan atau metastasis ke uterus dan

atau tuba

Stadium 2b : perluasan jaringan pelvis lainnya

Stadium 2c : tumor stadium 2a dan 2b tetapi pada

tumor dengan

permukaan satu atau kedua ovarium, kapsul pecah atau

dengan asitas yang mengandung sel ganas dengan

bilasan peritoneum positif.

STADIUM III –> tumor mengenai satu atau kedua

ovarium dengan implant di peritoneum di luar

pelvis dan atau retroperitoneal positif. Tumor

terbatas dalam pelvis kecil tetapi sel histologi

terbukti meluas ke usus besar atau omentum.

Stadium 3a : tumor terbatas di pelvis kecil dengan

kelenjar getah bening negatif tetapi secara histologi

dan dikonfirmasi secara mikroskopis terdapat adanya

pertumbuhan (seeding) dipermukaan peritoneum

abdominal.

Stadium 3b : tumor mengenai satu atau kedua ovarium

dengan implant dipermukaan peritoneum dan terbukti

secara mikroskopis, diameter melebihi 2 cm, dan

kelenjar getah bening negatif.

Stadium 3c : implant di abdoment dengan diameter >

2 cm dan atau kelenjar getah bening retroperitoneal

atau inguinal positif.

STADIUM IV –> pertumbuhan mengenai satu atau

kedua ovarium dengan metastasis jauh. Bila efusi

pleura dan hasil sitologinya positif dalam stadium

4, begitu juga metastasis ke permukaan liver.

Stadium IVA : kanker telah menyebar ke organ di

dekat vagina (misalnya kandung kemih) dan/atau taelah

menyebar keluar panggul dan/atau telah menyebar ke

kelenjar getah bening pada kedua sisi panggul.

Stadium IVB : kanker telah menyebar ke organ tubuh

yang jauh (misalnya paru-paru).

Pengobatan berdasarkan stadium Pengobatan kanker vagina tergantung kepada stadium

dan jenis penyakit, serta usia dan keadaan umum

penderita.

•Kanker vagina stadium 0

-Vaginektomi. Setelah vaginektomi mungkin harus

dilakukan pencangkokan kulit untuk memperbaiki

kerusakan pada vagina.

-Terapi radiasi interna

-Bedah laser

-Kemoterapi intravagina.

• Kanker vagina stadium I

Kanker skuamosa

- Radiasi interna dengan atau tanpa radiasi eksterna

- Eksisi lokal luas, bisa diikuti dengan perbaikan

vagina. Pada beberapa kasus, bisa diikuti dengan

terapi penyinaran.

- Vaginektomi dan diseksi kelenjar getah bening

Adenokarsinoma

- Vaginektomi dan pengangkatan rahim, ovarium serta

tuba falopii, disertai diseksi kelenjar getah bening

panggul. Prosedur ini diikuti dengan perbaikan

vagina.

Pada beberapa kasus bisa dilanjutkan dengan terapi

penyinaran.

- Radiasi interna dengan atau tanpa radiasi eksterna.

- Pada kasus tertentu dilakukan eksisi lokal luas dan

diseksi beberapa kelenjar getah bening panggul yang

diikuti dengan radiasi interna.

• Kanker vagina stadium II

- Kombinasi radiasi interna dan eksterna

- Pembedahan, yang bisa dilanjutkan dengan terapi

penyinaran

 

• Kanker vagina stadium III

- Kombinasi radiasi interna dan eksterna

- Pembedahan, kadang dikombinasikan dengan

terapi penyinaran

• Kanker vagina stadium IVA

- Kombinasi radiasi interna dan eksterna

- Pembedahan kadang dikombinasikan dengan terapi

penyinaran

• Kanker vagina stadium IVB

- Penyinaran untuk meringankan gejala nyeri, mual,

muntah maupun gangguan fungsi pencernaan

- Kemoterapi.

Grading Kanker serviks•Grading diartikan sebagai penilaian

terhadap morfologi sel yang dicurigai sebagai bagian dari jaringan tumor.

•Ex : Squamous cell carcinoma (SCC)•Penilaian Berdasarkan :

1. Ukuran dari sel-sel tumor dimana semakin peomorfik sel-sel tersebut berarti derajatnya makin jelek

•Pembentukan keratinisasi per sel•pembentukan mutiara tanduk, semakin

banyak sel yang mengalami keratinisasi dan membentuk mutiara tanduk semakin baik differensiasinya.

• jumlah sel yang mengalami mitosis• invasi ke pembuluh darah maupun

pembuluh limfe•batas tumor, semakin jelas batasan sel-sel

ganasnya memiliki derajat differensiasi yang lebih baik

Referensi

Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat mengenai Tumor

Jalan Lahir

www.akbidnet.com

www.availuss.com

www.indocancer.com

www.medicastore.com