Sistem ekskresi

Post on 14-Aug-2015

46 views 1 download

Transcript of Sistem ekskresi

Nadia Kartika DewiRahma MelanieSyifa Salsabila

Proses pengeluaran dapat berupa:

1.Ekskresi, proses pengeluaran zat sebagai sisa hasil metabolisme

2.Sekresi, proses pengeluaran zat yang masih berguna

3.Defekasi, proses pengeluaran sisa makanan

Fungsi sistem ekskresi:

1. Melindungi sel-sel tubuh dari zat racun

2. Menurunkan kadar zat produk metabolisme dalam tubuh agar tidak terjadi penimbunan

3. Menjaga Keseimbangan cairan tubuh

4. Mempertahankan suhu tubuh

Sistem Ekskresi terdiri dari:1. Paru-paru, mengeluarkan CO2 & H2O2. Ginjal, mengeluarkan urin3. Kulit, mengeluarkan keringat4. Hati, mengeluarkan empedu dan urea

• Terletak di dalam rongga perut, di kiri kanan ruas tulang belakang, setinggi pinggang

• Terdiri dari 3 lapis, yaitu:

1. Korteks = kulit ginjal

2. Medulla = sumsum ginjal

3. Pelvis = rongga ginjal

• Ginjal pada orang dewasa berukuran panjang 11,5 cm, lebar 6 cm, dan tebal 2,5-3,5 cm

•Berat ginjal: laki laki, 125-175 gr

wanita, 115-125 gr

Fungsi Ginjal• Pengeluaran zat sisa

organik dan racun• Pengaturan keseimbangan

konsentrasi ion dan asam basa

• Penjaga tekanan darah• Melepas hormon

eritroprotein untuk produksi eritrosit

• Mengaktifkan Vitamin D

Struktur GinjalGinjal dilindungi oleh lapisan jaringan ikat fasia renal, lemak pararenal, dan kapsul fibrosa

Bagian Ginjal

A. Lobus Ginjal Bagian yang menyusun ginjal. Setiap lobus terdiri atas satu piramida ginjal, kolumna, dan korteks yang melapisi

B. Hilus (hilum)cekungan sebagai tempat keluar masuk pembuluh dan keluarnya ureter

C. Sinus Ginjalrongga yang berisi lemak yang membuka pada hilus

D. Parenkim GinjalTerbagi menjadi dua, korteks dan medula. o Korteks

Tersusun dari nefron-nefron. Nefron merupakan unit strukturan dan fungsional ginjal terkecil. Tiap ginjal normal terdiri atas 800.000-1,5 juta nefron. Nefron terdiri atas komponen vaskuler dan tubuler

• Komponen Vaskuler (Pembuluh)

Bagian Komponen Vaskuler Fungsi

Arteriola Aferen Membawa darah ke Glomerulus

Glomerulus Menyaring plasma darah ke kapsul bowman

Arteriola Eferen Membawa darah dari Glomerulus

Kapiler Peritubuler Memberikan darah untuk ginjal; pertukaran cairan di dalam tubulus

Bagian Bagian Tubulus Fungsi

Kapsul Bowman Mengumpulkan filtrat glomerulus

Tubulus Kontortus Proksimal (TKP) Reabsorpsi urin primer dan sekresi tidak terkontrol zat-zat tertentu

Lengkung Henle Mengatur tingkat osmotik darah dan hipertonik/hipotonik urin

Tubulus kontortus Distal dan duktus kolektivus

Reabsorbsi terkontrol Na dan H20, Sekresi K dan H, cairan yang meninggakan duktus kolektivus adalah urin yang masuk pelvis ginjal

Nefron– Nefron Jukstamedula

glomerulus di lapisan dalam korteks dan lengkung henle yang menjulur hingga medula. Kapiler peritubuler membentuk lengkung vaskuler yang disebut vasa rekta

- Nefron korteksGlomerulus di lapisan luar korteks dan lengkung henle pendek.

o Medula• tersusun atas 15-16 massa triangular yang

disebut piramida ginjal (tersusun atas sistem tubulus)

• Sistem tubulus meliputi lengkung henle desenden dan asenden, duktus kolektivus, dan duktus papilaris bellini.

• Ujung piramida disebut papila ginjal yang ujungnya seperti saringan untuk dilewati urine.

• Papila menuju ke kaliks yang berhubungan dengan saluran pengumpul urine.

e. Pelvis Ginjal (Pelvis Renalis)Rongga perluasan ureter.

Ujungnya bercabang dua atau tiga kaliks major. Setiap kaliks major bercabang 8-18 yang menutup papila ginjal.

Kaliks berfungsi menampung urine. Dari kaliks minor kaliks major pelvis renalis

PROSES PEMBENTUKAN URINE

A. Filtrasi Glomerulus

• Penyaringan plasma bebas protein melalui kapilerglomerulus ke kapsul Bowman.• Rata rata 180 liter filtrat terbentuk per hariLaju filtrasi dikontrol oleh saraf simpatik.

1. Mekanisme Kerja Filtrasi Glomerulus

• Dinding kapiler glomerulusPenyusun : satu lapis endotelium pipih berpori

menjadikan ia permeabel terhadap zat terlarut

• Membran Basallapisan gelatinosa aseluler (oleh kolagen dan glikoprotein)Kolagen kekuatan strukturalGlikoprotein menolak protein plasma yang bermuatan negatif

• Lapisan dalam kapsul bowmandisusun oleh sel berbentuk gurita dengan banyak tonjolan kaki/foot process ( podosit ) yang mengelilingi glomerulusDi antara foot process terdapat celah keluar dari glomerulus

Penyebab Filtrasi Glomerulus

• Tekanan darah kapiler glomerulusbergantung pada kontraksi jantung dan resistensi aliran oleh arteriola aferen dan eferen. Diameter aferen>eferen sehingga lebih mudah masuk ke kapiler glomerulus daripada keluar melalui eferen. Tekanan 55 mmHg

• Tekanan osmosis koloid plasmaakibat distribusi tidak seimbang protein di kedua sisi membran glomerulus.Protein tidak terfiltrasi sehingga hanya terdapat di glomerulusH20 berpindah dari kapsula bowman ke glomerulus melawan filtrasi glomerulus. Nilai tekanan 30 mmHg

• Tekanan Hidrostatik kapsul Bowmantekanan yang ditimbulkan cairan mendorong cairan keluar dari glomerulus ke kapsul Bowman

Nilai tekanan 15 mmHg

2. Komposisi filtrat glomerulus

• Mengandung H20• Mengandung Zat terlarut

- Glukosa - Kalium - Asam urat- Klorida - Fosfat - kreatinin - Natrium - urea

• Hampir tidak mengandun protein plasma• Tidak mengandung sel darah merah karena

tidak difiltrasi

B. Reabsorpsi tubulus

• Adalah proses penyerapan kembali zat yang dibutuhkan oleh tubuh seperti glukosa, asam amino, nutrisi organik, air dan garam mineral

• Dapat terjadi secara pasif (osmosis tanpa energi) maupun aktif (memerlukan energi)

• Biasanya tubulus mereabsorpsi sekitar 99% dari H2O yang terfiltrasi, 100% gula terfiltrasi, dan 99,5% garam yang terfiltrasi

• Urine yang dihasilkan setelah proses reabsorpsi tubulus disebut urine sekunder

• Bahan yang direabsorbsi di harus melewati lima penyaring terpisah yang disebut transpor transepitel, sebagai berikut:

1. Bahan harus meninggalkan cairan tubulus dengan melewati membran luminal sel tubulus

2. Melewati sitosol dari satu sisi sel tunulus ke sisi lainnya

3. Melewati membran basolateral sel tubulus untuk masuk ke cairan interstisial (cairan diantara sel)

4. Berdifusi melalui cairan interstisial5. Menembus dinding kapiler peritubuler untuk masuk

ke plasma darah

Reabsorpsi Air• Pada keadaan normal, hampir 99% dari air yang

menembus membran filtrasi akan direabsorpsikan sebelum mencapai ureter

• Reabsorpsi di tubulus kontortus prosikmal diakukan degan proses osmosis disebut reabsorpsi obligat

• Reabsorpsi air di tubulus kontortus distal disebut reabsorpsi fakultatif, yaitu reabsorpsi yang terjadi tergantung kebutuhan

• Reabsorpsi air di tubulus kontortus distal dipengaruhi oleh hormon antidiuretik (ADH) yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis

• Bila sekresi hormon antidiuretik sangat berkurang maka reabsorpsi air akan dihambat

• Hal tsb menyebabkan jumlah urine yang diekskresikan menjadi banyak

• Keadaan tsb disebut diabetes insipidus

Reabsorpsi zat yang penting bagi tubuh • Zat zat yang penting dalam tubuh yang secara

aktif direabsorpsi adalah protein, asam amino, glukosa, asam asetoasetat dan vitamin

• Zat zat tersebut direabsorpsi secara aktif di tubulus proksimal, sehingga tidak ada lagi dilekung Henle

Reabsorpsi Zat Tertentu• Dapat terjadi secara transpor aktif dan difusi• Contoh, pada sisi tubulus yang berdekatan

dengan lumen tubulus renalis terjadi difusi ion Na+ , sedangkan pada sisi sel tubulus yang berdekatan dengan kapiler terjadi transpor aktif ion Na+

• Tranpor aktif Na+ menyebabkan menurunnya kadar ion Na+ di sel tubulus renalis, sehingga difusi Na+ terjadi dari lumen sel tubulus renalis

c. Augmentasi

Adalah proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal tubulus mengeluarkan zat-zat tertentu yang mengandun sel-sel ion hidrogen dan ion kalium yang kemudian menyatu dengan urin sekunder Penambahan ion hidrogen dimaksudkan untuk menjaga kesetimbangan pH dalam darah urin yang terbentuk akan disimpan sementara dalam kantung kemih dan selanjutnya dibuang melalui uretra

Penyimpanan sementara urine dan berkemih

• Urine dari duktus kolektivus pelvis renalis ureter vesike urinaria

• Ureter kontraksi mendorong urine ke kantung kemih • Dari kantung kemih urine mengalir ke uretra • Uretra berdiameter 4-6 mm panjang uretra pada

wanita dewasa 2,5-3,5 cm, sedangkan pada laki laki dewasa 17-22,5 cm

• Keinginan membuang air kecil : penambahan tekanan di dalam kandung kemih yang dapat dikendalikan oleh saraf pusat di otak

Faktor yang mempengaruhi Proses Pembentukkan Urine

• Hormon ADH >ADH – urine sedikit dan pekat<ADH – urine banyak dan encer

Hilangnya cairan akan memekatkan darah, sehingga meningkatkan sekresi ADH oleh hipotalamus dan dibebaskan oleh kelenjar pituitari

• Hormon Insulindihasilkan oleh sel ß pada pankreas.Fungsi : mengubah glukosa ke glikogen. Kekurangan insulin akan meningkatkan kadar glukosa yang akan mengganggu reabsorbsi sehingga terjadi kencing manis

Faktor Internal

• Sistem renin-angiotensin-aldosteronDihasilkan oleh : aparatus juksta glomerulusFungsi : - merespons tekanan darah rendah- konsentrasi darah rendah- kehilangan air

Renin : protein plasma angiotensinogen angiotensin 1

Angiotensin 1 Angiotensin 2

Fungsi : Menstimulasi haus, sekresi ADH, peningkatan tekanan darah, pelepasan Aldosteron

Fungsi : meningkatkan sekresi K+ dalam TKD saat reabsorbsi natrium

• SuhuSuhu tinggi :-keringat-kepekatan darah-sekresi ADH-reabsorbsi air-jumlah urine

• Jumlah air yang diminum• Alkohol menghambat

pengeluaran ADH yang mngurangi kandungan air dalam urine dehidrasi

Faktor Eksternal

Hati (Hepar)

• Terletak di rongga perut kanan• Diatas lambung, dibawah diafragma• Berfungsi memecah racun• Menghasilkan amonia, urea, asam urat• Berat 1,5-2,0 kg, terdiri atas 2 lobus (lobus

kanan terbagi menjadi 3)• Dilapisi jaringan ikat padat kapsula hepatika

• Trombopoietinhormon produksi keping darah

• Albuminkomponen plasma darah

• Angiotensinogenhormon yang berperan dalam peningkatan tekanan darah

• Enzim Arginase• Enzim glutamat-

oksaloasetat• Enzim glutamat-piruvat

dan laktat dehidrogenase

• Menyimpan glikogen, lemak, zat besi, zat tembaga

• Menyimpan Vitamin A,D,B12

• Mengaktifkan Vitamin D• Fagosit bakteri oleh sel

Kupffer • Degadrasi hormon insulin• Degadrasi Amonia -> Urea

PARU - PARU• Mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO2 dan H2O

yang berbentuk uap air• CO2 dan H2O dihasilkan pada proses katabolisme respirasi

intraseluler yang terjadi secara aerob di dalam mitokondria, untuk menghasilkan energi berupa ATP

• Pada respirasi intraseluler digunakan senyawa kompleks berupa karbohidrat, protein atau lemak

• Zat sisa CO2 dan H2O dari sel sel jaringan diangkut oleh darah menuju jatung, ke paru paru, selanjutnya melalui saluran pernasan dibuang keluar dari tubuh

KULIT

Fungsi Kulit• Ekskresi

Mengeluarkan lemak dan keringat yang mengandung garam , urea, ion, dll.

• PerlindunganMelindungi dari mikroorganisme, radiasi, dan iritasi kimia

• Pengaturan Suhu• Metabolisme

Sintesis vitamin D dan penyimpanan lemak• Komunikasi

Stimulus lingkungan diterima oleh reseptor kulit.

Struktur Kulit

a. EpidermisBagian terluar tersusun dari sel epitel pipih berlapis banyak,

susunan sangat rapat dan mengalami keratinasi(protein keras,anti air, berfungsi melindungi permukaan kulit)

Terdiri dari 5 lapisan:o Stratum korneumLapisan epidermis paling atas, terdiri atas 25-30 lapisan sisik dari sel-sel yang tidak hidupo Stratum lusidumJernih dan transparan, terdiri atas 4-7 lapisan sel-sel pipih tidak berinti/hampir mati

o Stratum granulosumTerdiri atas 3-5 lapisan sel bergranula keratohialin yang merupakan prekursor dalam pembentukan keratino Stratum spinosumLapisan sel2 spina(tanduk) yang memiliki tonjolan penghubung intraseluler (desmosom)o Stratum basalis (germinativum)Melekat pada jaringan ikat dari lapisan dibawahnya (dermis). Dibawah dan diantara sel2 stratum basalis terdapat melanosit yg menghasilkan pigmen melanin (berfungsi dalam pewarnaan kulit, melindungi kulit dari sinar ultraviolet)

b. DermisDipisahkan oleh membran dasar (lamina) yang tersusun dari 2

lapisan jaringan ikato Lapisan papilar -Jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast, dan makrofag-Papila kulit ada yang menyerupai jari menonjol kedalam lapisan epidermis-Mengandung banyak pembuluh darah, reseptor sensor taktil (sentuhan)o Lapisan retikuler-tersusun dari jaringan ikat ireguler yang rapat, kolagen, serat elastik

c. Hipodermis (subkutaneus)Lapisan yang mengikat kulit secara longgar

dengan organ-organ yang terdapat dibawahnya

Bnayak mengandung sel lemak, pembuluh darah, dan ujung saraf

3. Kelenjar pada kulita. Kelenjar keringat (sudorifera)Terdapat dilapisan dermis, dibedakan menjadi 2:o Ekrin- Kelenjar keringat tubuler sederhana dan berpilin, tdk

berhubungan dengan folikel rambut, tersebar meluas ke seluruh tubuh terutama dahi, telapak tangan, kaki.

- Mengandung air yang membantu pendinginan melalui penguapan untuk mempertahankan suhu tubuh

o Apokrin- Kelenjar keringat besar dan bercabang dengan penyebaran yang terbatas pada bagian tubuh tertentu, yaitu pada aksila(ketiak), areola payudara, area genital

b. Kelenjar sebaseus (kelenjar minyak)Mengeluarkan sebum yang biasanya dialirkan

ke foliker rambutSebum adalah campuran lemak, zat lilin,

minyak, pecahan2 selSebum berfungsi sebagai pelembut kulit,

bakterisisda, dan sebagai pertahanan terhadap evaporasi

4. Kulit sebagai pengatur panasPanas yang dikeluarkan oleh kulit dapat memlalui beberapa

acara yaitu:o Pemancaran: panas dilepas ke udara di sekitarnyao Pengaliran: mengalirnya udara yang telah panas karena

menyentuh permukaan tubuh, kemudian digantikan oleh udara yang lebih dingin

o Konduksi: panas dialihkan ke benda yang disentuh kulit misalnya pakaian

o Penguapan: Panas dikeluarkan bersama keringat kemudian keringat menguap

5. Kontrol pengeluaran keringat

GANGGUAN SISTEM EKSKRESI

A. Gangguan Sistem Urinaria

• Glikosuria (glukosuria) adalah ekskresi glukosa ke dalam urine sehingga menyebabkan dehidrasi karena banyak air yang akan terekskresi ke dalam urine

• AlbuminuriaAdalah penyakit yang terjadi akibat ginjal tidak dapat melakukan proses penyaringan, khususnya penyaringan protein. Disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus

• Batu GinjalAdalah penyakit karena adanya pengendapan pada ronggal ginjal atau kantung kemih. Endapat berupa senyawa kalsium dan penumpukan asam urat.

• Diabetes mellitus (kencing manis) 1. Diabetes mellitus tipe 1 (dimulai pada saat

usia remaja) ditandai oleh kurangnya sekresi insulin akibat sel β pankreas tidak memproduksi insulin. Sehingga diperlukan insulin eksogen (insulin produk farmasi yang disuntikan) untuk bertahan hidup.

2. Diabetes mellitus tipe 2 (dimulai pada saat usia dewasa), sekresi insulin mungkin normal, tetapi terjadi penurunan kepekaan sel sasaran insulin, seperti sel otot rangka dan sel hati.

• Diabetes insipidusPenyakit yang ditandai produksi urine berjumlah banyak dan encer yang disertai dengan rasa haus. Disebabkan karna kekurangan hormon ADH

• PoliuraKelainan peningakatan frekuensi buang air kecil sebagai akibat dari kelebihan produksi air seni

• Gagal Ginjal (anuria)Kegagalan ginjal dalam memproduksi urine. Disebabkan oleh kerusakan glomerulus

• UremiaKeadaan toksik saat darah mengandung banyak urea karena kegagalan fungsi ginjal dalam membuang urea keluar dari tubuh

• Nefritis-Radang nefron pada ginjal yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus sp. -Bakteri tersebut dapat masuk melalui saluran pernapasan dan peredaran darah hingga ke ginjal - Gejala nefritis adalah hematuria (darah dalam urine), proteinurea (protein dalam urine), edema (pengumpulan air terutama pada kaki), dan kerusakan fungsi hati

B. GANGGUAN HATI

• Penyakit hati (liver) Disebabkan oleh infeksi virus, amoeba penyebab disentri, cacing, plasmodium penyebab malaria, dan toxoplasma sp.

• Sirosis Hati (cirrhosis)Berubahnya sel sel hati menjadi jaringan ikat fibrosa, sehingga kehilangan fungsinya. Sirosis dapat disebabkan oleh minuman keras, serta hepatitis B dan hepatitis C

• Hemokromatosis Kelainan secara genetik yang meyebabkan tubuh terlalu banyak menyerap zat besi dari makanan sehingga zat besi banyak tersimpan di dalam organ organ tertentu.

C. GANGGUAN KULIT

• Biang keringat (miliaria) Ruam berbentuk bintik bintik merah yang gatal, akibat tersumbatnya pori pori kelenjar keringat yang dapat disebabkan oleh sel sel mati atau bakteri

• HiperhidrosisKeluar keringat yang berlebihan yang terjadi pada seluruh badan/bagian tubuh tertentu. Disebabkan oleh suatu penyakit/faktor psikis

• AnhidrosisKulit tidak dapat berkeringat Disebabkan oleh luka bakar, penyakit, pengaruh obat obatan, atau kelenjar keringat yang tidak mampu berfungsi lagi

• BromhidrosisKeringat bau atau bau badan, disebabkan oleh bakteri atau kelenjar keringat apokrin bekerja lebih aktif

• Eksem (dermatitis) Radang kulit yang hebat, terasa gatal, kulit dapat melepuh/bergelembung kecil yang akhirnya pecah mengeluarkan cairan

• Kadas atau kurapBercak bercak kemerahan pada kulit. Terjadi akibat infeksi jamur

• KudisGatal akibat infeksi tungau dan kutu air

• Athelete’s foot Infeksi jamur di sela sela jari kaki

• VitiligoGangguan pigmentasi sehingga kulit kehilangan melanin, tampak bercak putih yang bisa melebar pada kulit

• JerawatKulit yang meradang, pori pori tersumbat, terkadang menimbulkan kantung nanah. Disebabkan oleh bakteri, kotoran, perubahan hormonal

• Pruvitus Kutanea Gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensoris perifer. Dapat terjadi pada penderita kencing manis, penyakit kelenjar tiroid dan hati

• KalvusPenyakt mata ikan yang disebabkan oleh virus/bakteri, dan gesekan secara terus menerus