Sistem ekskresi

81
Nadia Kartika Dewi Rahma Melanie Syifa Salsabila

Transcript of Sistem ekskresi

Page 1: Sistem ekskresi

Nadia Kartika DewiRahma MelanieSyifa Salsabila

Page 2: Sistem ekskresi

Proses pengeluaran dapat berupa:

1.Ekskresi, proses pengeluaran zat sebagai sisa hasil metabolisme

2.Sekresi, proses pengeluaran zat yang masih berguna

3.Defekasi, proses pengeluaran sisa makanan

Page 3: Sistem ekskresi

Fungsi sistem ekskresi:

1. Melindungi sel-sel tubuh dari zat racun

2. Menurunkan kadar zat produk metabolisme dalam tubuh agar tidak terjadi penimbunan

3. Menjaga Keseimbangan cairan tubuh

4. Mempertahankan suhu tubuh

Page 4: Sistem ekskresi

Sistem Ekskresi terdiri dari:1. Paru-paru, mengeluarkan CO2 & H2O2. Ginjal, mengeluarkan urin3. Kulit, mengeluarkan keringat4. Hati, mengeluarkan empedu dan urea

Page 5: Sistem ekskresi

• Terletak di dalam rongga perut, di kiri kanan ruas tulang belakang, setinggi pinggang

• Terdiri dari 3 lapis, yaitu:

1. Korteks = kulit ginjal

2. Medulla = sumsum ginjal

3. Pelvis = rongga ginjal

• Ginjal pada orang dewasa berukuran panjang 11,5 cm, lebar 6 cm, dan tebal 2,5-3,5 cm

•Berat ginjal: laki laki, 125-175 gr

wanita, 115-125 gr

Page 6: Sistem ekskresi

Fungsi Ginjal• Pengeluaran zat sisa

organik dan racun• Pengaturan keseimbangan

konsentrasi ion dan asam basa

• Penjaga tekanan darah• Melepas hormon

eritroprotein untuk produksi eritrosit

• Mengaktifkan Vitamin D

Page 7: Sistem ekskresi

Struktur GinjalGinjal dilindungi oleh lapisan jaringan ikat fasia renal, lemak pararenal, dan kapsul fibrosa

Page 8: Sistem ekskresi

Bagian Ginjal

A. Lobus Ginjal Bagian yang menyusun ginjal. Setiap lobus terdiri atas satu piramida ginjal, kolumna, dan korteks yang melapisi

Page 9: Sistem ekskresi

B. Hilus (hilum)cekungan sebagai tempat keluar masuk pembuluh dan keluarnya ureter

Page 10: Sistem ekskresi

C. Sinus Ginjalrongga yang berisi lemak yang membuka pada hilus

Page 11: Sistem ekskresi

D. Parenkim GinjalTerbagi menjadi dua, korteks dan medula. o Korteks

Tersusun dari nefron-nefron. Nefron merupakan unit strukturan dan fungsional ginjal terkecil. Tiap ginjal normal terdiri atas 800.000-1,5 juta nefron. Nefron terdiri atas komponen vaskuler dan tubuler

Page 12: Sistem ekskresi

• Komponen Vaskuler (Pembuluh)

Bagian Komponen Vaskuler Fungsi

Arteriola Aferen Membawa darah ke Glomerulus

Glomerulus Menyaring plasma darah ke kapsul bowman

Arteriola Eferen Membawa darah dari Glomerulus

Kapiler Peritubuler Memberikan darah untuk ginjal; pertukaran cairan di dalam tubulus

Page 13: Sistem ekskresi
Page 14: Sistem ekskresi

Bagian Bagian Tubulus Fungsi

Kapsul Bowman Mengumpulkan filtrat glomerulus

Tubulus Kontortus Proksimal (TKP) Reabsorpsi urin primer dan sekresi tidak terkontrol zat-zat tertentu

Lengkung Henle Mengatur tingkat osmotik darah dan hipertonik/hipotonik urin

Tubulus kontortus Distal dan duktus kolektivus

Reabsorbsi terkontrol Na dan H20, Sekresi K dan H, cairan yang meninggakan duktus kolektivus adalah urin yang masuk pelvis ginjal

Page 15: Sistem ekskresi

Nefron– Nefron Jukstamedula

glomerulus di lapisan dalam korteks dan lengkung henle yang menjulur hingga medula. Kapiler peritubuler membentuk lengkung vaskuler yang disebut vasa rekta

- Nefron korteksGlomerulus di lapisan luar korteks dan lengkung henle pendek.

Page 16: Sistem ekskresi

o Medula• tersusun atas 15-16 massa triangular yang

disebut piramida ginjal (tersusun atas sistem tubulus)

• Sistem tubulus meliputi lengkung henle desenden dan asenden, duktus kolektivus, dan duktus papilaris bellini.

• Ujung piramida disebut papila ginjal yang ujungnya seperti saringan untuk dilewati urine.

• Papila menuju ke kaliks yang berhubungan dengan saluran pengumpul urine.

Page 17: Sistem ekskresi
Page 18: Sistem ekskresi

e. Pelvis Ginjal (Pelvis Renalis)Rongga perluasan ureter.

Ujungnya bercabang dua atau tiga kaliks major. Setiap kaliks major bercabang 8-18 yang menutup papila ginjal.

Kaliks berfungsi menampung urine. Dari kaliks minor kaliks major pelvis renalis

Page 19: Sistem ekskresi

PROSES PEMBENTUKAN URINE

Page 20: Sistem ekskresi

A. Filtrasi Glomerulus

• Penyaringan plasma bebas protein melalui kapilerglomerulus ke kapsul Bowman.• Rata rata 180 liter filtrat terbentuk per hariLaju filtrasi dikontrol oleh saraf simpatik.

Page 21: Sistem ekskresi

1. Mekanisme Kerja Filtrasi Glomerulus

• Dinding kapiler glomerulusPenyusun : satu lapis endotelium pipih berpori

menjadikan ia permeabel terhadap zat terlarut

• Membran Basallapisan gelatinosa aseluler (oleh kolagen dan glikoprotein)Kolagen kekuatan strukturalGlikoprotein menolak protein plasma yang bermuatan negatif

Page 22: Sistem ekskresi

• Lapisan dalam kapsul bowmandisusun oleh sel berbentuk gurita dengan banyak tonjolan kaki/foot process ( podosit ) yang mengelilingi glomerulusDi antara foot process terdapat celah keluar dari glomerulus

Page 23: Sistem ekskresi

Penyebab Filtrasi Glomerulus

• Tekanan darah kapiler glomerulusbergantung pada kontraksi jantung dan resistensi aliran oleh arteriola aferen dan eferen. Diameter aferen>eferen sehingga lebih mudah masuk ke kapiler glomerulus daripada keluar melalui eferen. Tekanan 55 mmHg

Page 24: Sistem ekskresi

• Tekanan osmosis koloid plasmaakibat distribusi tidak seimbang protein di kedua sisi membran glomerulus.Protein tidak terfiltrasi sehingga hanya terdapat di glomerulusH20 berpindah dari kapsula bowman ke glomerulus melawan filtrasi glomerulus. Nilai tekanan 30 mmHg

Page 25: Sistem ekskresi

• Tekanan Hidrostatik kapsul Bowmantekanan yang ditimbulkan cairan mendorong cairan keluar dari glomerulus ke kapsul Bowman

Nilai tekanan 15 mmHg

Page 26: Sistem ekskresi

2. Komposisi filtrat glomerulus

• Mengandung H20• Mengandung Zat terlarut

- Glukosa - Kalium - Asam urat- Klorida - Fosfat - kreatinin - Natrium - urea

• Hampir tidak mengandun protein plasma• Tidak mengandung sel darah merah karena

tidak difiltrasi

Page 27: Sistem ekskresi

B. Reabsorpsi tubulus

• Adalah proses penyerapan kembali zat yang dibutuhkan oleh tubuh seperti glukosa, asam amino, nutrisi organik, air dan garam mineral

• Dapat terjadi secara pasif (osmosis tanpa energi) maupun aktif (memerlukan energi)

• Biasanya tubulus mereabsorpsi sekitar 99% dari H2O yang terfiltrasi, 100% gula terfiltrasi, dan 99,5% garam yang terfiltrasi

• Urine yang dihasilkan setelah proses reabsorpsi tubulus disebut urine sekunder

Page 28: Sistem ekskresi
Page 29: Sistem ekskresi
Page 30: Sistem ekskresi

• Bahan yang direabsorbsi di harus melewati lima penyaring terpisah yang disebut transpor transepitel, sebagai berikut:

1. Bahan harus meninggalkan cairan tubulus dengan melewati membran luminal sel tubulus

2. Melewati sitosol dari satu sisi sel tunulus ke sisi lainnya

3. Melewati membran basolateral sel tubulus untuk masuk ke cairan interstisial (cairan diantara sel)

4. Berdifusi melalui cairan interstisial5. Menembus dinding kapiler peritubuler untuk masuk

ke plasma darah

Page 31: Sistem ekskresi

Reabsorpsi Air• Pada keadaan normal, hampir 99% dari air yang

menembus membran filtrasi akan direabsorpsikan sebelum mencapai ureter

• Reabsorpsi di tubulus kontortus prosikmal diakukan degan proses osmosis disebut reabsorpsi obligat

• Reabsorpsi air di tubulus kontortus distal disebut reabsorpsi fakultatif, yaitu reabsorpsi yang terjadi tergantung kebutuhan

• Reabsorpsi air di tubulus kontortus distal dipengaruhi oleh hormon antidiuretik (ADH) yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis

Page 32: Sistem ekskresi

• Bila sekresi hormon antidiuretik sangat berkurang maka reabsorpsi air akan dihambat

• Hal tsb menyebabkan jumlah urine yang diekskresikan menjadi banyak

• Keadaan tsb disebut diabetes insipidus

Page 33: Sistem ekskresi

Reabsorpsi zat yang penting bagi tubuh • Zat zat yang penting dalam tubuh yang secara

aktif direabsorpsi adalah protein, asam amino, glukosa, asam asetoasetat dan vitamin

• Zat zat tersebut direabsorpsi secara aktif di tubulus proksimal, sehingga tidak ada lagi dilekung Henle

Page 34: Sistem ekskresi

Reabsorpsi Zat Tertentu• Dapat terjadi secara transpor aktif dan difusi• Contoh, pada sisi tubulus yang berdekatan

dengan lumen tubulus renalis terjadi difusi ion Na+ , sedangkan pada sisi sel tubulus yang berdekatan dengan kapiler terjadi transpor aktif ion Na+

• Tranpor aktif Na+ menyebabkan menurunnya kadar ion Na+ di sel tubulus renalis, sehingga difusi Na+ terjadi dari lumen sel tubulus renalis

Page 35: Sistem ekskresi

c. Augmentasi

Adalah proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal tubulus mengeluarkan zat-zat tertentu yang mengandun sel-sel ion hidrogen dan ion kalium yang kemudian menyatu dengan urin sekunder Penambahan ion hidrogen dimaksudkan untuk menjaga kesetimbangan pH dalam darah urin yang terbentuk akan disimpan sementara dalam kantung kemih dan selanjutnya dibuang melalui uretra

Page 36: Sistem ekskresi

Penyimpanan sementara urine dan berkemih

• Urine dari duktus kolektivus pelvis renalis ureter vesike urinaria

• Ureter kontraksi mendorong urine ke kantung kemih • Dari kantung kemih urine mengalir ke uretra • Uretra berdiameter 4-6 mm panjang uretra pada

wanita dewasa 2,5-3,5 cm, sedangkan pada laki laki dewasa 17-22,5 cm

• Keinginan membuang air kecil : penambahan tekanan di dalam kandung kemih yang dapat dikendalikan oleh saraf pusat di otak

Page 37: Sistem ekskresi

Faktor yang mempengaruhi Proses Pembentukkan Urine

• Hormon ADH >ADH – urine sedikit dan pekat<ADH – urine banyak dan encer

Hilangnya cairan akan memekatkan darah, sehingga meningkatkan sekresi ADH oleh hipotalamus dan dibebaskan oleh kelenjar pituitari

• Hormon Insulindihasilkan oleh sel ß pada pankreas.Fungsi : mengubah glukosa ke glikogen. Kekurangan insulin akan meningkatkan kadar glukosa yang akan mengganggu reabsorbsi sehingga terjadi kencing manis

Faktor Internal

Page 38: Sistem ekskresi

• Sistem renin-angiotensin-aldosteronDihasilkan oleh : aparatus juksta glomerulusFungsi : - merespons tekanan darah rendah- konsentrasi darah rendah- kehilangan air

Renin : protein plasma angiotensinogen angiotensin 1

Angiotensin 1 Angiotensin 2

Fungsi : Menstimulasi haus, sekresi ADH, peningkatan tekanan darah, pelepasan Aldosteron

Fungsi : meningkatkan sekresi K+ dalam TKD saat reabsorbsi natrium

Page 39: Sistem ekskresi
Page 40: Sistem ekskresi

• SuhuSuhu tinggi :-keringat-kepekatan darah-sekresi ADH-reabsorbsi air-jumlah urine

• Jumlah air yang diminum• Alkohol menghambat

pengeluaran ADH yang mngurangi kandungan air dalam urine dehidrasi

Faktor Eksternal

Page 41: Sistem ekskresi

Hati (Hepar)

Page 42: Sistem ekskresi

• Terletak di rongga perut kanan• Diatas lambung, dibawah diafragma• Berfungsi memecah racun• Menghasilkan amonia, urea, asam urat• Berat 1,5-2,0 kg, terdiri atas 2 lobus (lobus

kanan terbagi menjadi 3)• Dilapisi jaringan ikat padat kapsula hepatika

Page 43: Sistem ekskresi

• Trombopoietinhormon produksi keping darah

• Albuminkomponen plasma darah

• Angiotensinogenhormon yang berperan dalam peningkatan tekanan darah

• Enzim Arginase• Enzim glutamat-

oksaloasetat• Enzim glutamat-piruvat

dan laktat dehidrogenase

Page 44: Sistem ekskresi

• Menyimpan glikogen, lemak, zat besi, zat tembaga

• Menyimpan Vitamin A,D,B12

• Mengaktifkan Vitamin D• Fagosit bakteri oleh sel

Kupffer • Degadrasi hormon insulin• Degadrasi Amonia -> Urea

Page 45: Sistem ekskresi

PARU - PARU• Mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO2 dan H2O

yang berbentuk uap air• CO2 dan H2O dihasilkan pada proses katabolisme respirasi

intraseluler yang terjadi secara aerob di dalam mitokondria, untuk menghasilkan energi berupa ATP

• Pada respirasi intraseluler digunakan senyawa kompleks berupa karbohidrat, protein atau lemak

• Zat sisa CO2 dan H2O dari sel sel jaringan diangkut oleh darah menuju jatung, ke paru paru, selanjutnya melalui saluran pernasan dibuang keluar dari tubuh

Page 46: Sistem ekskresi
Page 47: Sistem ekskresi

KULIT

Page 48: Sistem ekskresi

Fungsi Kulit• Ekskresi

Mengeluarkan lemak dan keringat yang mengandung garam , urea, ion, dll.

• PerlindunganMelindungi dari mikroorganisme, radiasi, dan iritasi kimia

• Pengaturan Suhu• Metabolisme

Sintesis vitamin D dan penyimpanan lemak• Komunikasi

Stimulus lingkungan diterima oleh reseptor kulit.

Page 49: Sistem ekskresi

Struktur Kulit

a. EpidermisBagian terluar tersusun dari sel epitel pipih berlapis banyak,

susunan sangat rapat dan mengalami keratinasi(protein keras,anti air, berfungsi melindungi permukaan kulit)

Terdiri dari 5 lapisan:o Stratum korneumLapisan epidermis paling atas, terdiri atas 25-30 lapisan sisik dari sel-sel yang tidak hidupo Stratum lusidumJernih dan transparan, terdiri atas 4-7 lapisan sel-sel pipih tidak berinti/hampir mati

Page 50: Sistem ekskresi

o Stratum granulosumTerdiri atas 3-5 lapisan sel bergranula keratohialin yang merupakan prekursor dalam pembentukan keratino Stratum spinosumLapisan sel2 spina(tanduk) yang memiliki tonjolan penghubung intraseluler (desmosom)o Stratum basalis (germinativum)Melekat pada jaringan ikat dari lapisan dibawahnya (dermis). Dibawah dan diantara sel2 stratum basalis terdapat melanosit yg menghasilkan pigmen melanin (berfungsi dalam pewarnaan kulit, melindungi kulit dari sinar ultraviolet)

Page 51: Sistem ekskresi

b. DermisDipisahkan oleh membran dasar (lamina) yang tersusun dari 2

lapisan jaringan ikato Lapisan papilar -Jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast, dan makrofag-Papila kulit ada yang menyerupai jari menonjol kedalam lapisan epidermis-Mengandung banyak pembuluh darah, reseptor sensor taktil (sentuhan)o Lapisan retikuler-tersusun dari jaringan ikat ireguler yang rapat, kolagen, serat elastik

Page 52: Sistem ekskresi

c. Hipodermis (subkutaneus)Lapisan yang mengikat kulit secara longgar

dengan organ-organ yang terdapat dibawahnya

Bnayak mengandung sel lemak, pembuluh darah, dan ujung saraf

Page 53: Sistem ekskresi
Page 54: Sistem ekskresi

3. Kelenjar pada kulita. Kelenjar keringat (sudorifera)Terdapat dilapisan dermis, dibedakan menjadi 2:o Ekrin- Kelenjar keringat tubuler sederhana dan berpilin, tdk

berhubungan dengan folikel rambut, tersebar meluas ke seluruh tubuh terutama dahi, telapak tangan, kaki.

- Mengandung air yang membantu pendinginan melalui penguapan untuk mempertahankan suhu tubuh

o Apokrin- Kelenjar keringat besar dan bercabang dengan penyebaran yang terbatas pada bagian tubuh tertentu, yaitu pada aksila(ketiak), areola payudara, area genital

Page 55: Sistem ekskresi

b. Kelenjar sebaseus (kelenjar minyak)Mengeluarkan sebum yang biasanya dialirkan

ke foliker rambutSebum adalah campuran lemak, zat lilin,

minyak, pecahan2 selSebum berfungsi sebagai pelembut kulit,

bakterisisda, dan sebagai pertahanan terhadap evaporasi

Page 56: Sistem ekskresi

4. Kulit sebagai pengatur panasPanas yang dikeluarkan oleh kulit dapat memlalui beberapa

acara yaitu:o Pemancaran: panas dilepas ke udara di sekitarnyao Pengaliran: mengalirnya udara yang telah panas karena

menyentuh permukaan tubuh, kemudian digantikan oleh udara yang lebih dingin

o Konduksi: panas dialihkan ke benda yang disentuh kulit misalnya pakaian

o Penguapan: Panas dikeluarkan bersama keringat kemudian keringat menguap

Page 57: Sistem ekskresi

5. Kontrol pengeluaran keringat

Page 58: Sistem ekskresi

GANGGUAN SISTEM EKSKRESI

Page 59: Sistem ekskresi

A. Gangguan Sistem Urinaria

• Glikosuria (glukosuria) adalah ekskresi glukosa ke dalam urine sehingga menyebabkan dehidrasi karena banyak air yang akan terekskresi ke dalam urine

Page 60: Sistem ekskresi

• AlbuminuriaAdalah penyakit yang terjadi akibat ginjal tidak dapat melakukan proses penyaringan, khususnya penyaringan protein. Disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus

Page 61: Sistem ekskresi

• Batu GinjalAdalah penyakit karena adanya pengendapan pada ronggal ginjal atau kantung kemih. Endapat berupa senyawa kalsium dan penumpukan asam urat.

Page 62: Sistem ekskresi

• Diabetes mellitus (kencing manis) 1. Diabetes mellitus tipe 1 (dimulai pada saat

usia remaja) ditandai oleh kurangnya sekresi insulin akibat sel β pankreas tidak memproduksi insulin. Sehingga diperlukan insulin eksogen (insulin produk farmasi yang disuntikan) untuk bertahan hidup.

2. Diabetes mellitus tipe 2 (dimulai pada saat usia dewasa), sekresi insulin mungkin normal, tetapi terjadi penurunan kepekaan sel sasaran insulin, seperti sel otot rangka dan sel hati.

Page 63: Sistem ekskresi
Page 64: Sistem ekskresi

• Diabetes insipidusPenyakit yang ditandai produksi urine berjumlah banyak dan encer yang disertai dengan rasa haus. Disebabkan karna kekurangan hormon ADH

Page 65: Sistem ekskresi

• PoliuraKelainan peningakatan frekuensi buang air kecil sebagai akibat dari kelebihan produksi air seni

Page 66: Sistem ekskresi

• Gagal Ginjal (anuria)Kegagalan ginjal dalam memproduksi urine. Disebabkan oleh kerusakan glomerulus

Page 67: Sistem ekskresi

• UremiaKeadaan toksik saat darah mengandung banyak urea karena kegagalan fungsi ginjal dalam membuang urea keluar dari tubuh

Page 68: Sistem ekskresi

• Nefritis-Radang nefron pada ginjal yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus sp. -Bakteri tersebut dapat masuk melalui saluran pernapasan dan peredaran darah hingga ke ginjal - Gejala nefritis adalah hematuria (darah dalam urine), proteinurea (protein dalam urine), edema (pengumpulan air terutama pada kaki), dan kerusakan fungsi hati

Page 69: Sistem ekskresi

B. GANGGUAN HATI

• Penyakit hati (liver) Disebabkan oleh infeksi virus, amoeba penyebab disentri, cacing, plasmodium penyebab malaria, dan toxoplasma sp.

Page 70: Sistem ekskresi

• Sirosis Hati (cirrhosis)Berubahnya sel sel hati menjadi jaringan ikat fibrosa, sehingga kehilangan fungsinya. Sirosis dapat disebabkan oleh minuman keras, serta hepatitis B dan hepatitis C

Page 71: Sistem ekskresi

• Hemokromatosis Kelainan secara genetik yang meyebabkan tubuh terlalu banyak menyerap zat besi dari makanan sehingga zat besi banyak tersimpan di dalam organ organ tertentu.

Page 72: Sistem ekskresi

C. GANGGUAN KULIT

• Biang keringat (miliaria) Ruam berbentuk bintik bintik merah yang gatal, akibat tersumbatnya pori pori kelenjar keringat yang dapat disebabkan oleh sel sel mati atau bakteri

Page 73: Sistem ekskresi

• HiperhidrosisKeluar keringat yang berlebihan yang terjadi pada seluruh badan/bagian tubuh tertentu. Disebabkan oleh suatu penyakit/faktor psikis

Page 74: Sistem ekskresi

• AnhidrosisKulit tidak dapat berkeringat Disebabkan oleh luka bakar, penyakit, pengaruh obat obatan, atau kelenjar keringat yang tidak mampu berfungsi lagi

Page 75: Sistem ekskresi

• BromhidrosisKeringat bau atau bau badan, disebabkan oleh bakteri atau kelenjar keringat apokrin bekerja lebih aktif

Page 76: Sistem ekskresi

• Eksem (dermatitis) Radang kulit yang hebat, terasa gatal, kulit dapat melepuh/bergelembung kecil yang akhirnya pecah mengeluarkan cairan

Page 77: Sistem ekskresi

• Kadas atau kurapBercak bercak kemerahan pada kulit. Terjadi akibat infeksi jamur

Page 78: Sistem ekskresi
Page 79: Sistem ekskresi

• KudisGatal akibat infeksi tungau dan kutu air

• Athelete’s foot Infeksi jamur di sela sela jari kaki

Page 80: Sistem ekskresi

• VitiligoGangguan pigmentasi sehingga kulit kehilangan melanin, tampak bercak putih yang bisa melebar pada kulit

• JerawatKulit yang meradang, pori pori tersumbat, terkadang menimbulkan kantung nanah. Disebabkan oleh bakteri, kotoran, perubahan hormonal

Page 81: Sistem ekskresi

• Pruvitus Kutanea Gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensoris perifer. Dapat terjadi pada penderita kencing manis, penyakit kelenjar tiroid dan hati

• KalvusPenyakt mata ikan yang disebabkan oleh virus/bakteri, dan gesekan secara terus menerus