Post on 31-Dec-2016
1
Disampaikan:Disampaikan:Oleh: Dr. Tita Lestari, M.Pd., M.Si.Oleh: Dr. Tita Lestari, M.Pd., M.Si.
Nopember 2006Nopember 2006
PENGELOLAAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKANKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
2
PRO
SES
Manajemen Sekolah
SISTEM MANAJEMEN SEKOLAH
MASUKAN MENTAH
(Siswa)
Guru & StafSarana/prasarana
Keuangan Organisasi
Kuriulum
MASUKAN LINGKUNGAN
MASUKAN INSTRUMENTAL
Dukungan Orangtua
Dukungan Pemerintah
Dukungan Masyarakat
KELUARAN
KognitifAfektif
PsikomotorHubungan Personal
HASIL
Melanjutkan Pendidikan
Bekerja
IQ, EQ, SQ
3
Apa itu Sekolah Unggul
(Ada tiga komponen)Sekolah yang mampu memberikan
layanan optimal kepada seluruh anak dgn berbagai perbedaan bakat, minat kebutuhan belajarMampu meningkatkan secara signifikan kapabilitas yang dimiliki anak didik menjadi aktualisasi diri yang memberikan kebanggaanMampu membangun karakter kepribadian yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri siswa
4
• Sekolah saat ini (bukan sekolah Unggul)
• 1. Dimensi kognitif (hanya menghafal)
• 2. Dimensi ketrampilan (mekanistik)
• 3. Dimensi nilai tidak terurus dan tidak mendalam
• 4. Dimensi hubungan (ranah interaktif) tidak tergarap.
• Sekolah yang Ideal (Sekolah Unggul)
• Dimensi kognitif (menguasai pengetahuan dan bidang studi).
• Dimensi ketrampilan: a.l. ketrampilan untuk melakukan pekerjaan,
• pemecahan masalah, berfikir kreatif, dll.
• Dimensi nilai: a.l. sikap terhadap diri, terhadap orang lain, terhadap
• lingkungan, dan kepada Maha Pencipta.
• Dimensi hubungan: hubungan yang dibangun oleh luaran pendidikan
• (outcome) terutama dunia kerja dan masyarakat.PP. 19
5
Model Pengembangan Sekolah Uggul1. Input-ouput approach: bahwa luaran pendidikan unggul dapat diperoleh melalui masukan (input) yang unggul (Seeley 1988)
Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dalam kelas atau sekolah tertentu
Kelemahannya :- Terlalu esklusif- Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan
2. Proses output approach: struktur persekolahan, lingkungan dan proses menentukan mutu luaran (Walsk 1990)
Memperhatikan siswa unggulan dan tidak unggul
Kedua model ini sebaiknya dikombinasikan, dengan memperhatikan standarisasi minimal (minimun requirement) anak didik yang akan diterima dengan kualifikasi/kemampuan guru, kurikulum dan pembelajaran, sarana dan prasarana yang memadai, managemen/organisasi sekolah,
Sasaran Sistem Sekolah Unggulan: Sejauh mana
keluaran sekolah memiliki kapabilitas dalam intelektual, ketrampilan, dan moral yang
berguna untuk masyarakat dan diri sendiri
6
Siklus Kurikulum
Perencanaan
Penilaian
Pengembangan
Implementasi
Policy
7
Curriculum Engineering1. Merumuskan tujuan yang hendak
dicapai.2. Mengorganisasikan bahan belajar
untuk mencapai tujuan.3. Memilih cara untuk memudahkan
terjadinya belajar.4. Menetapkan cara untuk menilai
keberhasilan belajar.
8
Hubungan antara Kurikulum dan Pembelajaran
Rancangan dan
pengaturan belajar-
mengajar
Pelaksanaan belajar-
mengajar dan penilaian hasil
belajar
(dua sisi koin uang logam)
9
Pembelajaran sebagai sistemSistem: kesatuan komponen yang terarah pada pencapaian tujuanSistem pembelajaran
Tujuan
Isi/materi pembelajaran
Proses pembelajaran
Evaluasi
10
TINDAK LANJUT
STRATEGIPEMBELAJARAN
PENGELOLAAN KELAS
MEDIA DAN SUMBER
EVALUASI
TUJUANPEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN
EFEKTIF
KOMPONEN-KOMPONEN KOMPONEN-KOMPONEN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIFMODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF
11
Konstelasi Pengembangan KurikulumKebutuhan Anak Aspirasi Masyarakat Ilmu Pengetahuan
Filosofis Psikologis
Tujuan Pendidikan
KURIKULUM
Sosiologis
12
Komponen KTSPMengacu Pada:• Standar Isi (Permen 22)• Standar Kompetensi Lulusan(Permen 23)• Pedoman Pelaksanaan Permen 22 dan
23( Permen 24)• Panduan KTSP• Model Tubuh Kurikulum (Model Format
KTSP)
13
Perencanaan Kurikulum
1. Menganalisis kebutuhan2. Merumuskan dan menjawab pertanyaan
filosofis3. Menentukan disain kurikulum4. Membuat rencana induk (master plan):
pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian
14
Pengembangan Kurikulum1. Perumusan rasional atau dasar pemikiran2. Perumusan visi, misi, dan tujuan3. Penentuan struktur dan isi program4. Pemilihan dan pengorganisasian materi5. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran6. Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar7. Penentuan cara mengukur hasil belajar
I
II
15
Struktur Pengetahuan
Generalisasi
Konsep
FaktaMen
ingk
atka
n ke
umum
an
Men
ingk
atka
n ke
khus
usan
16
Pelaksanaan Kurikulum1. Penyusunan rencana dan program
pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
2. Penjabaran materi (kedalaman dan keluasan)
3. Penentuan strategi dan metode pembelajaran
4. Penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran
5. Penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar
6. Setting lingkungan pembelajaran
17
Penilaian Kurikulum
1. Kekuatan dan kelemahan2. Formatif dan sumatif3. Konteks, input, proses, produk (CIPP)4. Kontingensi – kongruens5. Diskrepansi
18
MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS, PRODUCT): Daniel Stufflebeam
Evaluasi konteks: berfokus pada pendekatan sistem dantujuan, kondisi aktual, masalah-masalah dan peluang.
Evaluasi Input: berfokus pada kemampuan sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi design dan cost benefit dari rancangan.
Evaluasi proses memiliki fokus yaitu pada penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program.
Wvaluasi produk berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program (identik dgn evaluasi sumatif)
19
Strategic Planing: ORBEX
20
Dimana kta sekarang ?
Kemana kita akan pergi ?
Bagaimana caranya mencapai kesana ?
Apakah kita sampai disana?
- Analisis lingkungan eksternal
- Analisis lingkungan internal
Profil SekolahIsu-isu strategis
Kebijakan Pendidikan
Profil sekolah yang diharapkan
- Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, dan Program
Strategi pelaksanaan
Formulasi Strategi Pelaksanaan
Alokasi Sumberdaya
Saran/ Rekomendasi Evaluasi
Pengumpulan & Pemaparan
Data
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN KTSP MELALUI
ACTION PLAN SEKOLAH
Evaluasi & Kontrol
21
8 langkah dalam melakukan penyusunan perencanaan Strategi Sekolah
1. Renungkan misi; Apa saja yang menjadi tujuan dasar yang melatarbelakangi pendirian organisasi? Misi menguraikan maksud keberadaan usaha. Demi kepentingan siapa, kehadiran organisasi di lapangan.
2. Lengkapi data position audit; Apa yang sudah kita lakukan di masa lalu? Berada di mana organisasi ini sekarang? Cara-cara apa saja yang digunakan untuk mencapai tujuan?
3. Lakukan environmental scanning; Peluang seperti apa yang ada? Ancaman seperti apa yang sedang dihadapi? Bagaimana dengan peluang dan ancaman di masa yang akan datang?
22
4. Lakukan organizational diagnosis; Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan kita bila dibandingkan dengan negara lain? Apa saja faktor kunci keberhasilan dalam menjalankan organisasi ini? Apa yang menjadi tantangan dan hambatan yang dapat kita hadapi dalam mencapai tujuan yang kita inginkan? Apa saja ukuran kunci kinerja untuk mengukur keberhasilan kita dalam mengelola organsiasi ini?
5. Renungkan visi; Kondisi apa saja yang ingin diwujudkan di masa yang akan datang? Bila diukur, ukuran kinerja kunci yang sudah ditetapkan pada tahap sebelumnya menunjukkan nilai berapa saja? Secara bertahap, repelita demi repelita, tonggak-tonggak apa yang dapat mengukur kemajuan upaya organisasi mendekatkan ke kondisi yang diinginkan tersebut?
23
6. Lengkapi renstra jangka panjang; Dalam rangka mendekatkan kondisi usaha ke arah yang telah ditetapkan sebelumnya, perubahan apa saja yang perlu diterapkan dalam renstra yang pertama? Perubahan apa yang akan diusahakan?
7. Rumuskan renstra sekolah jangka menengah; Langkah-langkah besar apa saja yang dituntut dalam situasi yang sedang ditelaah, renop demi renop, program, kegiatan, organisasi, dan SDM? Teknologi apa yang akan diusahakan?
8. Rumuskan kegiatan dan program tahunan; Secara rinci, langkah-langkah apa saja yang dituntut untuk dilaksanakan dari tahun ke tahun, di program, kegiatan, organisasi, dan manusia? Khusus untuk tahun pertama, langkah tindakan apa saja yang dibutuhkan? Prioritasnya? Nilai investasinya? Keuntungan apa saja yang dapat membenarkan investasi tersebut? Kapan dapat memastikan bahwa pelaksanaannya berjalan sesuai harapan?
24
Gambaran sekolah yang dicita-citakan di masa depan
– Sebagai imajinasi moral untuk menumbuhkan inspirasi, semangat, dan komitmen warga sekolah
– Dalam koridor pembangunan pendidikan nasional– Realistik sesuai harapan masyarakat
Visi Sekolah
25
Contoh Visi Sekolah
Menuju sekolah yang unggul dan berprestasi berdasarkan iman dan taqwa
Indikator:– Unggul dalam peningkatan skor (GSA) UAN – Juara dalam berbagai lomba KIR– Berprestasi dalam lomba pidato bahasa Inggris– Berprestasi dalam berbagai lomba olahraga dan
kesenian– Unggul dalam kegiatan keagamaan
26
Misi Sekolah
Tindakan untuk mewujudkan visi sekolah
– Bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan visi
– Rumusan tindakan sebagai arahan untuk mewujudkan visi
27
Contoh Misi Sekolah
• Melaksanakan pembelajaran yang efektif bagi semua guru dan siswa
• Menumbuhkan semangat keunggulan warga sekolah dalam berkarya
• Mendorong siswa mengenali potensi dirinya untuk meningkatkan motivasi berprestasi
• Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut
28
Tujuan Sekolah• Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi
dalam jangka waktu tertentu (3 th)Contoh: Pada tahun 2009 sekolah memiliki:• Rata-rata peningkatan Scor (GSA) + 1,50• Kel KIR menjadi finalis tingkat provinsi• 20% siswa mampu berkomunikasi dengan
bahasa Inggris dengan baik• Tim Kesenian yang dapat tampil dalam acara
setingkat kabupaten/kota• 80% siswa mampu melaksanakan ibadah
dengan benar sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
29
MUATAN LOKAL• Berisi tentang program muatan lokal yang diselenggarakan oleh
sekolah• Memnacakup: Jenis, Mekanisme Pemilihan, Jadwal
Penyelenggaraan dll• Dalam pengembangan programnya memperhatikan hal-hal sbb:• Jenis Mulok disesuaikan dengan cirri khas/potensi/ keunggulan
daerah yang substansinya tidak sesuai menjadi Mata Pelajaran tersendiri;
• Merupakan kegiatan kurikuler yang terstruktur dan sistemik• Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis
dalam setiap semester• Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap
semester, sesuai dengan kemampuan sekolah.
• Sekolah harus menyusun SK, KD dan Silabus untuk setiap jenis Mulok yang diselenggarakan oleh sekolah
30
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI• Berisi tentang penjelasan program Pengembangan Diri yang
diselenggarakan oleh sekolah yang mencakup: Jenis Kegiatan, Mekanisme dan Strategi Pelaksanaannya. Dalam menyusun programnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Bukan mata pelajaran dan tidak perlu dibuatkan silabus
• Penilaian dilakukan secara kualitatif (deskripsi) bukan kuantitatif• Berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri
sesuai bakat, minat, dan kebutuhan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler
• Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling (kehidupan pribadi/social, kesulitan belajar,karir), atau kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kreativitas/kepribadian siswa seperti: kepramukaan, Kepemimpinan, KIR dll.
• Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan komprehensif sebagai bagian dari program kerja sekolah dan atau program kerja OSIS.
• Dipasilitasi/dibimbing oleh konselor/guru BK, Guru MP atau tenaga kependidikan yang kompeten.
31
KETUNTASAN BELAJARBerisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan Ketuntasan Minimal Per Mata Pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:
• Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100%, dengan batas criteria ideal minimum 75%
• Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) per MP dengan mempertimbangkan: kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas, dan sumber daya pendukung
• Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas criteria ideal, tetapi secara bertahap harus dapat mencapai criteria ketuntasan ideal.
32
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP• Berisi tentang program kecakapan hidup yang
diselenggarakan oleh sekolah, yang mencakup: Jenis Program, mekanisme dan strategi pelaksanaannya. Dalam menyusun program memperhatikan hal-hal sbb:
• Mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik dan vokasional
• Menjadi bagian integral dari semua MP yang dapat disajikan secara terintegrasi dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus dan terintegrasi.
• Dapat diperoleh dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal/non formal lain, apabila sekolah yang bersangkutan tidak memiliki sumber daya pendukung yang memadai.
33
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
• Berisi penjelasan tentang program keunggulan lokal dan global (misalnya: Program SBI) yang mencakup: Jenis, Mekanisme dan Strategi pelaksanaan di sekolah, disusun dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:
• Substansinya mencakup aspek: Ekonomi, Budaya, Bahasa, TIK, ekologi, dan lain-lain yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik
• Dapat merupakan bagian dari semua MP
• Dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal
34
Pemetaan SK/KDMerupakan gambaran hasil pengkajian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar setiap MP berdasarkan:
• urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
• keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
• keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
• Model pemetaan SK dan KD dapat berupa matriks atau diagram alur atau bentuk peta pikiran (concept maping)
35
Tata Nilai DepdiknasNilai-nilai masukan (input values), dalam rangka mencapai keunggulan, meliputi:
1. AmanahMemiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban kepercayaan
2. ProfesionalMemiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta memahami bagaimana mengimplementasikannya
3. Antusias dan Bermotivasi TinggiMenunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi pada hasil
4. Bertanggung JawabMemahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk mempertanggung-jawabkan hasil kerjanya
5. KreatifMemiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap permasalahan
6. DisiplinTaat kepada tata tertib dan aturan yang ada serta mampu mengajak orang lain untuk bersikap yang sama
7. PeduliMenyadari dan mau memahami serta memperhatikan kebutuhan dan kepentingan pihak lain.
36
Nilai-nilai proses (process values) Depdiknas,
Visioner dan Berwawasan• Bekerja berlandaskan pengetahuan dan informasi
yang luas serta wawasan yang jauh ke depan• Menjadi Teladan
Berinisiatif untuk memulai dari diri sendiri untuk melakukan hal-hal baik sehingga menjadi contoh bagi pihak lain
• Memotivasi (Motivating)Memberikan dorongan dan semangat bagi pihak lain untuk berusaha mencapai tujuan bersama
• Mengilhami (Inspiring)Memberikan inspirasi dan memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya
37
• Memberdayakan (Empowering)Memberikan kesempatan dan mengoptimalkan daya usaha pihak lain sesuai kemampuannya
• Membudayakan (Culture-forming)Menjadi motor dan penggerak dalam pengembangan masyarakat menuju kondisi yang lebih berbudaya
• Taat Azas Mematuhi tata tertib, prosedur kerja, dan peraturan perundangan
• Koordinatif dan Bersinergi dalam Kerangka Kerja TimBekerja bersama berdasarkan komitmen, kepercayaan, keterbukaan, saling menghargai, dan partisipasi aktif bagi kepentingan Depdiknas
• AkuntabelBekerja secara terukur dengan prinsip yang standar serta memberikan hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
38
Nilai-nilai keluaran (output values),
• Produktif (Efektif dan Efisien)Memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah yang optimal melalui pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien
• Gandrung Mutu Tinggi/Service ExcellenceMenghasilkan dan memberikan hanya yang terbaik
• Dapat Dipercaya (Andal)Mampu mengemban kepercayaan dan memberikan bukti berupa hasil kerja dalam usaha pencapaian visi dan misi Depdiknas
• Responsif dan AspiratifPeka dan mampu dengan segera menindaklanjuti tuntutan yang selalu berubah
• Antisipatif dan InovatifMampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan yang akan terjadi, serta menghasilkan gagasan dan pengembangan baru
• Demokratis, Berkeadilan, dan InklusifTerbuka atas kritik dan masukan serta mampu bersikap adil dan merata
• Pembelajar Sepanjang HayatBerkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman.
39
VISI PENDIDIKAN NASIONAL
• Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
• Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional tersebut, Depdiknas berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan: INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF(Insan Kamil / Insan Paripurna)
40
Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif Cerdas spiritual
Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul.
Cerdas emosional & sosialBeraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya, serta kompetensi untuk mengekspresikannya. Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang:membina dan memupuk hubungan timbal balik;demokratis;empatik dan simpatik; menjunjung tinggi hak asasi manusia;ceria dan percaya diri; menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara; serta berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara.
Cerdas intelektualBeraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif;
Cerdas kinestetisBeraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas;Aktualisasi insan adiraga.
41
MAKNA INSAN INDONESIA KOMPETITIFKompetitif :
• Berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan
• Bersemangat juang tinggi• Mandiri • Pantang menyerah• Pembangun dan pembina jejaring• Bersahabat dengan perubahan• Inovatif dan menjadi agen perubahan• Produktif • Sadar mutu• Berorientasi global• Pembelajar sepanjang hayat
42
MISI PENDIDIKAN DEPDIKNAS • Depdiknas untuk tahun 2005 – 2009
menetapkan Misi sebagai berikut:MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG MAMPU MEMBANGUN INSAN INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF DAN KOMPETITIF DENGAN MELAKSANAKAN MISI PENDIDIKAN NASIONAL.
43
A framework for understanding education quality