Post on 11-Mar-2019
Seuramoe PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik
3
Bupati Aceh Utara:
Keterangan gambar atas dari arah kiri: Presentasi hasil kelompok pelatihan; Peserta Pelatihan Praktik yang Baik SD/MI dan SMP/MTs di Bener Meriah; Peserta Pelatihan Praktik yang Baik SD/MI dan SMP/MTs di Aceh Jaya; Kegiatan kunjung hasil karya kelompok.
“Mutu pendidikan di Aceh Utara masih butuh perbaikan, kami harapkan program USAID PRIORITAS dapat memberi manfaat yang luas terutama untuk peningkatan kualitas guru”
(Petikan sambutan Bupati Aceh Barat Daya yang disampaikan saat penandatanganan KAK tanggal 26 November 2013 di Abdya). Sumber berita: http://seuramoe.acehprov.go.id
Newsletter SEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi serta praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi website kami : www.prioritaspendidikan.org. Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi online forum sekolah.
USAID PRIORITAS : Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students
ebanyak 540 orang dari dua kabupaten mitra di Aceh telah menjalani tahapan Spelatihan tingkat sekolah baik PAKEM (tingkat SD/MI) maupun Pembelajaran Kontekstual/CTL (tingkat SMP/MTs) dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
untuk kedua tingkatan. Dihadapan 263 peserta yang terdiri dari unsur guru, komite sekolah, kepala sekolah, pengawas dan unsur dinas pendidikan serta kemenag Kabupaten Bener Merian, Wakil Bupati, Drs. Rusli M. Saleh, secara resmi membuka pelatihan kepada 23 Sekolah yang terdiri dari 15 SD/MI dan 8 SMP/MTs (18/9) di SMAN 1 Bukit Bener Meriah. Dalam sambutannya Wabup yang didampingi oleh Kadisdikpora dan Kakankemenag, menegaskan pentingnya pelatihan untuk meningkatkan kapasitas guru sebagai seorang pengajar. “Guru tidak akan habis untuk belajar hingga akhir hayatnya. Berhasil tidaknya seorang guru dalam mengajar di kelas tergantung pada ilmu yang dimilikinya,” tegas Bupati. Secara khusus Wabup memuji guru-guru SD/MI sebagai seorang yang super. “Bapak dan Ibu guru SD dan MI menurut saya adalah seorang guru yang super, karena hanya guru SD/MI yang belajar dan mengajar semua mata pelajaran,” katanya memberi motivasi. Dalam kesempatan tersebut Kadisdikpora dan Kakankemenag secara bersama mengingatkan tentang pentingnya pemanfaatan waktu. “Mengikuti pelatihan ini, bapak dan Ibu guru harus dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Usahakan masuk tepat waktu, mengikuti secara seksama dan bersemangat mengikuti semua sesi pelatihan, karena yang Bapak dan Ibu kerjakaan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kepada pemerintah dan kepada Allah,” jelas Darwin, MH, SE Kadisdikpora Bener Meriah. Hal menarik dari pelatihan di kabupaten ini ialah secara mengejutkan Bupati Bener Meriah mengunjungi peserta di sela-sela kegiatan pelatihan (baca “Bupati Bener Meriah Kunjungi Pelatihan Sekolah” halaman 3) Sementara itu di Kabupaten Aceh Jaya, Wabup turut hadir membuka secara resmi pelatihan pembelajaran dan manajemen sekolah kepada 25 Sekolah yang terdiri dari 17 SD/MI dan 8 SMP/MTs (8/10) di SMPN 1 Calang. Wakil Bupati, Tgk Maulidi, yang didampingi oleh Kadisdikpora dan Kakankemenag di hadapan 277 peserta pelatihan
2
bersambung ke halaman
”Anak murid tidak akan cerdas dan pandai jika yang mengajarkannya tidak cerdas, oleh karena itu pelatihan dan peningkatan kapasitas guru
sangatlah penting untuk menghasilkan murid yang berkualitas baik,”
Bupati Aceh Barat Daya:
USAID PRIORITAS:Mengutamakan Pembaharuan,Inovasi,dan
Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa
Edisi V / Agustus - November 2013
(Harapan Bupati Aceh Utara yang disampaikan saat penandatanganan KAK tanggal 20 November 2013 di Aceh Utara). Sumber berita: www.acehutara.go.id
Pelatihan Tingkat Sekolah di Kabupaten Mitra
2
SE Seuramoe PRIORITAS
Sambungan halaman
1
2
Edisi : 1/2012
Edisi V/ Agustus - November 2013
menegaskan pentingnya keseriusan dalam mengikuti
pelatihan. “Kami harapkan semua peserta mengikuti secara
serius pelatihan ini sehingga dapat meningkatkan kapasitas
dalam mengajar dan dapat menerapkannya kembali kepada
siswa kita di sekolah,” kata Tgk Maulidi.
Wabup mengingatkan bahwa generasi mendatang
di Aceh Jaya berada ditangan para guru. “Masa depan anak-
anak Aceh Jaya berada di tangan bapak dan ibu guru. Maka,
implementasikan hasil latihan ini secara sungguh-sungguh,
tulus dan ikhlas dalam mengajar, sehingga masa depan
mereka lebih cerdas, unggul dan mampu bersaing,” ujar
Wabup memberi motivasi.
Senada dengan Wabup, Kakankemenag Aceh Jaya,
Drs. H. M. Daud Pakeh berharap adanya perubahan di
madrasah setelah guru-guru mengikuti pelatihan. “Kami
berharap dengan adanya pelatihan ini maka ada perubahan
proses belajar dan mengajar di madrasah terutama untuk
peningkatan mutu pendidikan yang masih tertinggal. Guru
diharapkan dapat menjadi duta-duta yang membawa
perubahan ke depan,” harap Kakankemenag.
Selama 3 hari para peserta pelatihan memperoleh
materi Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan (PAKEM) untuk tingkat SD/MI dan
Pembelajaran Kontekstual untuk tingkat SMP/MTs. Peserta
juga melakukan praktik yang baik langsung ke SD/MI atau
SMP/MTs yang telah dipilih saat pelatihan. Selain
pembelajaran, mereka juga dilatih tentang manajemen
berbasis sekolah (MBS) selama 3 hari yang turut melibatkan
komite dan pengawas sekolah. Keseluruhan kegiatan
pelatihan tersebut dipandu oleh Fasilitator Daerah (Fasda)
yang berjumlah 30 orang dari masing-masing kabupaten (15
Fasda SD/MI dan 15 Fasda SMP/MTs). Para Fasda adalah
guru, kepala sekolah dan pengawas yang berasal dari daerah
setempat dan telah mengikuti pelatihan tingkat provinsi.
SEURAMOE UTAMA
Statistik Pelatihan
Galeri Foto-foto PelatihanKeterangan foto: 1. Wabup Bener Meriah saat membuka Pelatihan Tingkat Sekolah; 2. Keseriusan peserta Pelatihan Tingkat Sekolah di Aceh Jaya; 3-4. Keaktifan Komite dalam pelatihan MBS SMP/MTs di Bener Meriah; 5. Kadisdikpora dan Kakankemenag Bener Meriah dampingi Wabup saat Pelatihan; 6-7. Peserta Pelatihan Tingkat Sekolah di Bener Meriah menggunakan lantai dan berdiskusi dengan serius; 8. Wabup Aceh Jaya membuka Pelatihan Tingkat Sekolah didampingi oleh kakankemenag; 9-10. Peserta pelatihan di Aceh Jaya; 11-12. Praktik ke sekolah 1 2
765
1098 1211
Hasil rekapitulasi evaluasi peserta pelatihan yang dibagikan pada hari terakhir menunjukkan tingkat kebermanfaatan, pemahaman dan rencana implementasi peserta. Datanya sebagai berikut:
CTL dan PAKEM- 79 % menyatakan materi pelatihan CTL sangat bermanfaat bagi peserta (21 % menyatakan bermanfaat dan cukup bermanfaat).- 80 % menyatakan materi pelatihan PAKEM sangat bermanfaat bagi peserta (20 % menyatakan bermanfaat dan cukup bermanfaat).- 49 % menyatakan semua materi membantu meningkatkan pemahaman , 46 % menyatakan sebagian besar materi membantu meningkatkan pemahaman tentang pembelajaran konstektual, dan 1 % menyatakan sebagian kecil.- 53 % menyatakan sebagian besar materi membantu meningkatkan pemahaman tentang PAKEM dan 44 % menyatakan semua materi membantu meningkatkan pemahamannya.- 52 % peserta menyatakan kejelasannya untuk mengimplementasikan hasil pelatihan CTL di kelas pasca pelatihan, 30 % menyatakan sangat jelas, cukup
jelas (17 %), serta 1 % menyatakan kurang jelas.- 54 % peserta menyatakan kejelasannya untuk mengimplementasikan hasil pelatihan PAKEM di kelas pasca pelatihan, 36 % menyatakan sangat jelas dan cukup jelas (9 %).
MBS Tingkat SMP/MTs dan SD/MI- 70 % menyatakan materi pelatihan MBS SMP/MTs sangat bermanfaat bagi peserta, 30 % sisanya menyatakan bermanfaat dan cukup bermanfaat.- 61 % menyatakan materi pelatihan MBS SD/MI sangat bermanfaat bagi peserta, 39 % menyatakan bermanfaat dan cukup bermanfaat.- 67 % menyatakan sangat jelas untuk mengimplementasikan hasil pelatihan MBS SMP/MTs, 22 % peserta menyatakan jelas dan cukup jelas (10%).- 59 % menyatakan jelas untuk mengimplementasikan hasil pelatihan MBS SD/MI, 22 % peserta menyatakan sangat jelas dan cukup jelas (18 %).- 77 % menyatakan semua materi membantu meningkatkan pemahaman tentang MBS tingkat SMP/MTs dan 23 % menyatakan sebagian besar materi membantu pemahamannya.- 52 % menyatakan sebagian besar materi membantu meningkatkan pemahaman tentang MBS tingkat SD/MI dan 46 % menyatakan semua materi (38 %) dan sebagian kecil (10 %) membantu pemahamannya.
3 4
Empat Kabupaten Menjadi Mitra Kohor 2
3
Edisi V/ Agustus - November 2013
mpat kabupaten sepakat bersama Edengan USAID PRIORITAS
meningkatkan akses pendidikan dasar
berkualitas di daerahnya. Keempat
kabupaten tersebut adalah Kabupaten Aceh
Utara, Aceh Tamiang, Pidie Jaya dan Aceh
Barat Daya.
Pada penandatanganan KAK di
Aceh Utara, Bupati H. Muhammad Thaib
menegaskan kabupatennya masih butuh
perbaikan mutu pendidikan, “Mutu
pendidikan di Aceh Utara masih butuh
perbaikan. Kami harapkan program ini
dapat memberi manfaat yang luas terutama
untuk peningkatan kualitas guru,” harap
bupati.
Bupati juga menekankan bahwa
dari 9 visi misinya akan terfokus pada tiga
bagian yang termasuk pendidikan, “Dari 9
visi misi kami memimpin Aceh Utara, kami
akan fokus pada pendidikan, pertanian dan
irigasi. Walaupun kita tahu, pendidikan akan
menuai hasil 10-15 tahun yang akan datang,
semoga nanti banyak anak Aceh Utara yang
berhasil. Dalam tiap tahunnya juga kita
berharap banyak anak-anak Aceh Utara bisa
melanjutkan pendidikan ke luar Aceh,”
harapnya.
Sementara itu di Kabupaten
Aceh Barat Daya, Bupati Jufri Hasanuddin
menegaskan untuk meningkatkan kualitas
murid harus mencerdaskan guru terleih
dahulu, ”Anak murid tidak akan cerdas
dan pandai jika yang mengajarnya tidak
cerdas. Oleh karena itu pelatihan dan
peningkatan kapasitas guru sangatlah
penting untuk menghasilkan murid yang
berkualitas baik,” tegas bupati.
Bupati juga mengingatkan bahwa
program peningkatan mutu pendidikan
sangatlah penting setelah masalah
bangunan atau fisik selesai, “Dulu pasca
tsunami banyak bantuan bangunan fisik
termasuk sekolah-sekolah yang dibangun
oleh donor. Sekarang peningkatan mutu
proses belajar mengajar menjadi
program keberlanjutannya,” jelasnya.
Senada dengan Aceh Utara dan
Aceh Barat Daya, dua kepala
pemerintahan mitra Kohor 2 lainnya
yaitu Aceh Tamiang dan Pidie Jaya
menyambut baik kerjasama yang akan
dilaksanakan hingga April 2017 tersebut.
Bupati Aceh Tamiang H. Hamdan Sati dan
Wakil Bupati Pidie Jaya H. M. Yusuf
Ibrahim mengharapkan kerjasama ini
SEURAMOE KABUPATEN
Atas: Bupati Aceh Barat Daya, Jufri Hasanuddin menandatangani KAK antara Pemkab Abdya
dengan USAID PRIORITAS. Bawah: Penyerahan KAK oleh Bupati Aceh Utara, H. Muhammad Thaib kepada Koordinator USAID PRIORITAS
Provinsi Aceh, Ridwan Ibrahim .
Bupati Bener Meriah Kunjungi Pelatihan Sekolaheserta pelatihan PAKEM dan CTL di PSMAN 1 Bukit, Bener Meriah (26/9)
mendapat kejutan dengan kehadiran
Bupati Bener Meriah, Ruslan Abdul Gani.
Kunjungan tersebut membuat peserta
pelatihan yang berasal dari unsur kepala
sekolah dan guru termotivasi dan merasa
mendapat perhatian dari pejabat nomor
satu di Bener Meriah. “Kami senang
dikunjungi oleh bupati. Ini menandakan
besarnya perhatian beliau terhadap
peningkatan mutu guru,” ungkap Firdaus,
S.Pd.I guru SDN Cekal.
senada dengan Firdaus, Dra.
Nulfawela Gundala menganggap penting
kunjungan tersebut. “Kunjungan bupati ini
sangat penting, beliau jadi mengetahui
permasalahan yang dihadapi sekolah saat ini.
Kami juga berharap semua sekolah di
Bener Meriah dapat dilatih seperti ini,” kata
Kepala MIN Kota Makmur.
Dalam kunjungan yang
didampingi oleh Kepala Disdikpora,
bupati melihat langsung kegiatan
pelatihan. Bupati juga sempat berdiskusi
dengan beberapa kelompok pelatihan
dan menyaksikan bahan hasil karya
peserta dan siswa yang ditempelkan di
ruang pelatihan. Beliau berharap metode
tersebut dapat diimplementasikan di
sekolah, “Metode ini dapat melatih dan
mengembangkan pengetahuan anak,
terutama dalam memanfaatkan otak
kanan dan kiri, sehingga anak akan lebih
kreatif dan cerdas,” ungkap bupati.
Bupati juga mendukung secara
penuh pelatihan yang difasilitasi oleh
USAID PRIORITAS tersebut. “Pelatihan
pembelajaran ini sangat penting untuk
mengantisipasi perubahan paradigma dan
kurikulum lebih dini,” jelasnya.
Seuramoe PRIORITAS
dapat memberikan perubahan yang
signifikan terhadap pembelajaran dan
kualitas pendidikan di daerahnya.
Bupati Bener Meriah memperha- tikan tugas pada salahsatu kelompok Pelatihan Tingkat Sekolah
4
Peserta
Catatan Kunjungan Dekan FKIP Unsyiah ke Amerika
SEURAMOE LPTK
Edisi V/ Agustus - November 2013
Dosen LPTK Latih Sekolah Mitra
Atas: Dr Djufri, M.Si mengunjungi dan memperhatikan proses pembelajaran di St. Columbkille School Boston Amerika Serikat. Kiri bawah: Tempat khusus meletakkan tas para siswa di St. Columbkille School. Kanan bawah: Dr. Djufri, M.Si menggali informasi dari guru St. Columbkille School.
ekan FKIP Unsyiah, Dr. Djufri, DM.Si., berbagi catatan pentingnya
dari hasil kunjungan beliau melihat
program pendidikan di Amerika (6-20/9)
bersama USAID PRIORITAS dalam
kegiatan yang bertajuk PRIORITAS
Education Policy Workshop.
“Kami diajak untuk melihat
berbagai inovasi yang dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan di Amerika,
di antaranya model pengembangan profesi
guru, pemanfaatan teknologi untuk
pendidikan dan melihat pembelajaran di
kelas,” jelas Dekan FKIP Unsyiah tersebut.
Hasil kunjungan ke universitas,
sekolah dan lembaga pendidikan tersebut
telah melahirkan catatan penting yang
dianggapnya perlu diadopsi bagi
peningkatan mutu pendidikan di Aceh.
“Kita perlu mengadopsi praktik
baik yang saya lihat dari kunjungan kami
tersebut yaitu kebersihan kampus/sekolah,
efektivitas pengelolaan, komitmen guru
yang tinggi, penerapan pembelajaran aktif,
siswa mencintai pelajarannya, siswa
melakukan kajian/penelitian kecil, informasi
ilmiah di dinding sekolah/kampus dan
penghargaan kepada siswa,” jelas Dr. Djufri
berbagi.
ebanyak 20 orang dosen LPTK
Smelatih 18 sekolah Lab dan sekolah
mitra LPTK di Banda Aceh selama
satu minggu. 18 sekolah yang terdiri dari 6
SD, 6 MI, 3 SMP dan 3 MTs di wilayah
Banda Aceh dan Aceh Besar tersebut
masing-masing mengirimkan 5 orang
peserta yang berasal dari unsur guru dan
kepala sekolah.
Para dosen yang berasal dari FKIP
Universitas Syiah Kuala dan Fakultas
Tarbiyah UIN Ar Raniry tersebut memiliki
tanggungjawab yang besar terhadap sekolah
mitra LPTK karena sekolah mitra menjadi
tempat praktikum mahasiswa dan sebagai
sekolah laboratorium. “Sekolah mitra
LPTK harus lebih baik dan terus
meningkatkan mutu, hal tersebut
dikarenakan banyak mahasiswa PPL
(Program Praktek Lapangan) yang
melakukan praktek di sekolah LPTK
sehingga harus terhubung antara sekolah
dengan LPTK termasuk melakukan riset
bersama,” ujar Ridwan Ibrahim
Koordinator USAID PRIORITAS untuk
Provinsi Aceh.
Sementara itu guru SMPN 6
Banda Aceh yang menjadi peserta
pelatihan optimis hasil pelatihan dapat
diterapkan di sekolah. “Pelatihan yang
menggunakan metode pembelajaran
kontekstual ini saya yakin sangat mudah
diterapkan di sekolah karena dilakukan
dengan menyenangkan dan interaksi
antara guru dan murid dilakukan dengan
sangat baik,” jelas Sofiati guru mata
pelajaran Matematika.
Hal Senada diungkapkan guru
MTsN Tungkop, Laili, S.Pd, ”Yang spesifik
dari pelatihan ini adalah pendekatan
terhadap anak didik yang dikaitkan
dengan pembelajaran kontekstual sesuai
Kurikulum 2013,” kata Laili.
Seuramoe PRIORITAS
Atas: Praktik mengajar di salah satu SMP. Kanan: Kerjasama kelompok menyelesaikan bahan ajar.
XX
XxxxxXxxxx
5
Edisi : 1/2012 SE
SEURAMOE BELAJAR
Edisi V/ Agustus - November 2013
isa panen kentang yang tidak
Sdimanfaatkan lagi setelah dijual
pada pembeli dimanfaatkan Yeni
Satriani, S.Pd, guru SDN Pondok Gajah,
Kabupaten Bener Meriah sebagai media
pembelajaran. “Anak-anak di sini sudah
terbiasa melihat dan bermain dengan
sisa kentang kecil. Saya pikir hasil
pertanian tersebut sebaiknya
dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran Matematika,” cerita Yeni.Salah satu contohnya, dia membuat
sudut bangun ruang persegi empat dengan memanfaatkan 12 buah tusuk sate atau ranting kayu yang lurus dan 8 buah kentang. ”Kita dapat menggunakannya untuk membentuk dan memperkenalkan kerangka sudut serta rusuk persegi kepada siswa,” urainya. Untuk cara pembuatannya yaitu, membentuk alas segi empat dengan menyusun 4 buah tusuk sate yang di tusukan pada 4 kentang. Untuk masing-masing 2 segi empat (gambar 1). Selanjutnya tusukkan lagi 4 tusuk sate pada 4 kentang sehingga posisi tusuk sate
Belajar Sudut dan Ruang dengan Sate Kentang
Gambar 1
tegak (gambar 2). Kemudian, tusukkan kembali kentang di bagian atas tusuk sate (gambar 4) dan gabungkan kembali dengan tusuk sate (gambar 4) sehingga menjadi bangunan ruang segiempat.
Dengan mengunakan contoh ini, siswa dapat diajak untuk mengukur sudut, panjang dan luas bangun tersebut. Sate kentang juga dapat dimanfaatkan untuk membentuk sudut dan bangunan ruang lainnya.
Hasil pembelajaran dengan mengunakan media tersebut sangat signifikan. Siswa cepat mengerti konsep sudut dan ruang dan mudah menghitungnya. “Bentuk Pola Persegi tersebut dapat memperlihatkan dan menghitung jumlah rusuk, jumlah sudut serta menghitungnya. Mereka bekerja dan belajar dengan gembira,” katanya lagi.
Yeni Satriani, S.Pd, Guru SDN Pondok Gajah, Bener Meriah, Aceh.
Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Seuramoe PRIORITAS
SDN 3 Calang Aceh Jaya
menerapkan budaya baca setiap hari
Sabtu sebelum dimulainya proses belajar.
Praktik yang baik tersebut diilhami oleh
kepala sekolah setelah melihat banyak
siswa kelas 1 belum lancar membaca dan
kurangnya keinginan membaca bagi siswa
kelas atas.
“Munculnya ide budaya membaca
berawal dari kurang pandai membaca
dan pemahaman anak-anak membaca,
sehingga dengan berlatih akan sangat
bermanfaat dan membiasakan diri
mereka,” terang Abu Royan. Jika tidak
mampu membaca, maka selanjutnya guru
akan fokus mendampingi anak
membaca.
Untuk prosesnya, pertama
siswa disuguhkan buku-buku yang
menarik dan diminta untuk memilih
buku yang ingin dibaca. Kemudian
diberikan waktu 15-20 menit untuk
membaca. Selanjutnya bagi siswa kelas
4-6 mempresentasikan hasil bacaan
dengan cara salah siswa maju ke depan
untuk menceritakan bacaan mereka
dengan mengunakan kata-kata mereka
sendiri. Sedangkan siswa kelas 1-3
tidak dipaksakan hanya diberi
semangat keberanian untuk maju.
Yeni Satriani, S.PdGuru Matematika SDN Pondok GajahKab. Bener Meriah.
Atas: Kelompok siswa merangkai sate kentang. Kiri bawah: Presentasi bangun ruang; Kanan bawah: Menghitung bangun ruang
Budaya Membaca Setiap Sabtu
bersambung ke halaman 6
Suasana Budaya Membaca di SDN 3 Calang, guru bimbing siswa.
6
SE Edisi : 1/2012
SEURAMOE BELAJAR
Edisi V/ Agustus - November 2013
ak Abu begitulah sapaan akrabnya, Pbapak tiga anak yang lahir di Blitar
56 tahun silam tersebut saat ini
dipercaya sebagai kepala sekolah SDN 3
Calang Aceh Jaya sejak 2 tahun lalu.
Pria yang pertama kali
menginjakkan kaki di Aceh bersama
keluarga pada tahun 1980 itu mengikuti
program transmigrasi. Halang melintang
yang dihadapi sejak konflik Aceh yang
berkepanjangan dan tersapunya harta
benda saat tsunami, dan terbawa
gelombang ke lautan, menjadi sebuah
penyemangat hidup untuk mengabdi
karena masih diberi kesempatan oleh
Allah.
Selama 6 bulan menjadi kepala
sekolah ia berhasil mengerakkan guru
untuk memiliki laptop. Guru juga harus
selalu belajar untuk meningkatkan
kemampuan diri. Menurutnya, “Ketika
menjadi seorang guru maka wajib tetap
belajar sampai meninggal dunia karena
dunia akan terus berkembang, jika tidak
mengikuti perkembangan maka guru
akan tertinggal.”
Mengenai mutu pembelajaran ia
mengingatkan bahwa mutu pembelajaran
diawali dengan prinsip tidak menyiakan
waktu. “Waktu di sekolah terbatas, maka
manfaatkanlah waktu di sekolah dengan
baik. Tidak memanfaatkan waktu secara
maksimal menyebabkan belajar tidak
maksimal.” jelas Pak Abu lagi.
Dia juga mengingatkan soal
Kisah Kepsek Pemotong Rumput
Seuramoe PRIORITAS
kedisiplinan. Bahkan ia bertamsil, “Disiplin
adalah datang tepat waktu. Izin apabila
tidak masuk dan pulang tepat waktu.
Laksanakan tugas dan norma (etika).”
Sekolah yang memiliki kegiatan
khusus setiap hari Kamis membaca
Salawat Al-barjanji, hari Jumat membaca
Surah Yasin, dan hari Sabtu budaya baca
Itu merupakan salah satu cara
menerapkan kedisiplinan siswa sebelum
mulai belajar. ”JIka tanpa ikatan maka
siswa akan terlambat ke sekolah,”
jelasnya. Menurutnya kepala sekolah juga
harus menjadi contoh kedisiplinan.
“Kepsek jangan hanya menuntut
kedisiplinan pada guru jika kepsek sendiri
belum disiplin,” katanya.
Hal unik dari pak Abu adalah
beliau memotong rumput sekolah sendiri
dengan peralatan pemotong rumput.
“Saya memotong rumput untuk menjaga
kebersihan sekolah. Karena saya
mengetahui penggunaan peralatan
tersebut. Sekolah adalah milik bersama
dan semua orang di sekolah wajib
memelihara kebersihan sekolah, apalagi
di sekolah kami tidak ada penjaga
sekolah.” Jelasnya. Salah satu kiatnya
adalah untuk siswa kelas IV sampai kelas
VI, seorang perwakilan ditugasi untuk
menjaga kebersihan di ruangan guru dan
kelas sehingga membiasakan mereka
hidup bersih. “Ada bersih ada iman, ada
iman ada aman, ada aman hidup nyaman,”
jelasnya berfalsafah.
Khusus kelas awal, para siswa
membaca buku bergambar yang
telah disediakan.
Pola duduk siswa tidak
dibatasi. Jika kelas V ingin bergabung
dengan kelas VI diperbolehkan
sehingga mereka menjadi lebih
akrab.
Pada sesi sinopsis bagi kelas
atas maka kelas lain juga ikut
mendengarkan bahkan terkadang
diselingi kegiatan membaca puisi.
Kegiatan ini menjadi ajang unjuk
kebolehan bagi siswa untuk
membiasakan mereka berani tampil.
“Kami senang dengan adanya
budaya membaca setiap Sabtu
karena bukunya menarik. Harapan
kami dengan adanya budaya
membaca kami menjadi terbiasa dan
senang membaca,” harap Hilda
Aprilia salah seorang siswa.
Mengenai manfaatnya, salah
seorang guru berpendapat positif.
“Siswa menjadi berani tampil ke
depan untuk menceritakan kembali
bacaannya. Kami ingin meningkatkan
budaya baca setiap sabtu sehingga
semua anak berani tampil ke depan,
apalagi setiap kelompok dibimbing
oleh wali kelasnya. Hal positif
lainnya, jika ada perlombaan sinopsis
mereka sudah terbiasa dan berani
tampil,” jelas Asmini S.Pd.SD.
Harapannya dengan budaya
baca, siswa akan memiliki wawasan
yang luas. “Ilmu ada dalam buku.
Dengan cinta membaca maka akan
banyak ilmu dan wawasan. Ingin
pandai budayakan membaca,” kata
Abu Royan.
Sambungan halaman 5
Kelompok membaca di SDN 3 Calang, .
Pak Abu Royan memotong rumput di halaman sekolah. Insert: Abu Royan
7
Edisi 1 / 2012
Hasil rekapitulasi evaluasi peserta pelatihan yang dibagikan pada hari terakhir menunjukkan kebermanfaatan dan implementasi pasca pelatihan, sbb: - 78 % menyatakan materi pelatihan sangat bermanfaat bagi peserta, 22 % sisanya menyatakan bermanfaat dan cukup bermanfaat. - 46 % menyatakan hampir disemua kegiatan/proses pelatihan mengimplementasikan pembelajaran kontekstual, 46 % implementasi dilakukan pada sebagian besar proses dan selebihnya hanya pada sebagian kegiatan (8%).- 58 % fasilitator/pemateri menguasai materi, 32 % sangat menguasai dan selebihnya 10% menyatakan cukup menguasai.- 55 % menyatakan banyak penugasan yang secara efektif membantu pemahaman materi
SEURAMOE INOVASI
Edisi V/ Agustus - November 2013
ebanyak 868 orang peserta yang Sterdiri dari kepala sekolah, guru, komite sekolah dan pengawas dinas
pendidikan dan kemenag mitra program USAID DBE dari Kota Banda Aceh, Kab. Aceh Besar, Pidie, Bireuen dan Aceh Tengah dilatih pembelajaran Kontekstual dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Pelatihan yang dilaksanakan secara terpisah tersebut, sebagian besar bertempat di gedung PPMG (Pusat Pelatihan Mutu Guru) masing-masing daerah (5 SMP dan 3 MTs perdaerah). Setiap sekolah mengirimkan 15 guru dari 5 mata pelajaran yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika, IPS dan IPA. Secara bergantian guru-guru mapel tersebut mendapatkan materi pembelajaran kontekstual selama 3 hari termasuk praktik langsung ke sekolah selama satu hari.
Salah seorang kepala sekolah dari Aceh Besar yang turut serta memantau pelatihan gurunya mengungkapkan apresiasinya dengan adanya pelatihan peningkatan mutu guru tersebut. “Pelatihan ini sangat signifikan dengan Kurikulum 2013 karena kurikulum tersebut menerapkan pembelajaran yang kontekstual. Walaupun sekolah kami belum termasuk yang melaksanakan Kurikulum 2013 tetapi sebagai sekolah unggul kami harus menerapkan kurikulum tersebut. Adanya pelatihan ini guru-guru kami sudah mendapatkan gambaran jelas tentang hal itu,” ungkap Iskandar,S.Pd, Kepala Sekolah SMPN 1 Suka Makmur Aceh Besar. Kemudian. pada tiga hari terakhir
dikhususkan untuk memperdalam kembali Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Kepala sekolah, komite sekolah, guru, dan pengawas sekolah juga dilibatkan dalam pelatihan MBS tersebut. Salah seorang Komite SMPN 1 Lhoong Aceh Besar sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut walaupun harus melakukan perjalanan sejauh 45 KM setiap harinya, “Walaupun kami harus menempuh perjalanan jauh, tapi kami
32 SMP/MTs Eks Mitra USAID DBE Perdalam CTL dan MBS
Kanan atas: peserta pelatihan kelompok IPA menyelesaikan tugas kelompok. Atas: Kunjung karya antar kelompok untuk memberi masukan dan mendapatkan informasi. Kiri: Presentasi hasil pekerjaan kelompok
sangat berkeyakinan pelatihan ini mempunyai manfaat yang banyak. Kami bisa duduk bersama kepala, guru dan pengawas untuk saling terbuka dan bekerja sama demi kemajuan sekolah,” jelas M. Yusuf. Komite juga berjanji akan meneruskan hasil pelatihan MBS kepada anggota komite lainnya dan mengajak wali murid serta masyarakat untuk berperan aktif mendukung kemajuan sekolah.
Seuramoe PRIORITAS
Statistik Pelatihan bagi peserta, 34 % menyatakan semua penugasan membantu mereka dan selebihnya (11%) hanya sebagian penugasan yang membantu pemahaman.- 59 % peserta menyatakan kejelasannya untuk mengimplementasikan hasil pelatihan di kelas pasca pelatihan, 39 % menyatakan sangat jelas (28 %) dan cukup jelas (11 %) serta 2 % menyatakan kurang jelas.- 52 % menyatakan sebagian besar materi membantu meningkatkan pemahaman tentang pembelajaran kontekstual, 42 % menyatakan semua materi membantu pemahaman dan hanya 5 % menyatakan sebagian kecil.
MBS- 83 % menyatakan materi pelatihan MBS sangat bermanfaat bagi peserta, 17 % sisanya menyatakan bermanfaat dan cukup bermanfaat.- 51 % menyatakan hampir disemua kegiatan/proses pelatihan
mengimplementasikan MBS, 48 % implementasi dilakukan pada sebagian besar proses (44 %) dan selebihnya hanya pada sebagian kegiatan (4 %), sedangkan lainnya (1%) menyatakan sebagian kecil- 68 % fasilitator/pemateri menguasai materi, 24 % sangat menguasai dan selebiihnya 8 % menyatakan cukup menguasai.- 46 % menyatakan banyak penugasan secara efektif membantu pemahaman materi bagi peserta, 46 % menyatakan semua penugasan membantu mereka dan selebihnya (8 %) hanya sebagian penugasan yang membantu pemahaman.- 55 % peserta menyatakan kejelasannya untuk mengimplementasikan MBS pasca, pelatihan, 49 % menyatakan sangat jelas (31%) dan cukup jelas (14 %).- 50 % menyatakan semua materi membantu meningkatkan pemahaman tentang MBS dan 50 % menyatakan sebagian besar materi membantu pemahamannya.
Liputan: Kegiatan PPG Sumut dan Aceh di Kota Sabang
8
USAID PRIORITAS adalah program lima tahun yang didanai oleh USAID, dirancang untuk meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas di Indonesia (1 Mei 2012 hingga 30 April 2017). USAID PRIORITAS adalah bagian dari kesepakatan antara Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah Republik Indonesia. Program ini bekerja di 89 daerah mitra di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan (46 daerah DBE dan 23 daerah mitra PRIORITAS, akhir tahun 2013 sudah mulai bekerja di 20 daerah mitra baru PRIORITAS). USAID PRIORITAS bekerja dengan 2 – 3 LPTK di setiap propinsi (saat ini ada 16 LPTK mitra) dan bulan April 2014 akan menambah 2 kabupaten di provinsi Papua dengan bekerja melalui LSM setempat, serta akan menambah kabupaten berikutnya di Papua Barat pada tahun 2015.
CAPAIAN 2012-2013: (1) Mengembangkan modul pelatihan untuk mendukung program Pembelajaran Aktif dan Kontekstual, Manajemen Berbasis Sekolah, Membaca Kelas Awal, Matematika dan Sains. (2) Lebih dari 1100 dosen dari 48 LPTK telah dilatih dengan metodologi pembelajaran dengan penekanan pada Membaca Kelas Awal, Sains dan Matematika dan Manajemen Berbasis Sekolah. (3) Lebih dari 2.400 fasilitator dari 69 kabupaten telah dilatih. (4) Lebih dari 2200 kepala sekolah, komite sekolah dan pegawai pemerintah lainnya dari 595 sekolah mitra secara langsung telah dilatih oleh proyek dalam manajemen sekolah dan peranserta masyarakat. (5) Sekitar 8.000 guru dari 595 sekolah mitra secara langsung telah dilatih oleh proyek dalam Pembelajaran Aktif dan Kontekstual. (6) Bekerja sama dengan 50 LPTK dan melatih 1500 dosen untuk meningkatkan kualitas pendidikan/kelas guru dan calon guru. (7) Terlatihnya 1300 guru dan kepala sekolah di 114 sekolah lab dan sekolah mitra LPTK. (8) Peningkatan kualitas pendidikan di sekitar 100 kabupaten/daerah di sembilan provinsi. (9) Terlatihnya secara langsung 11000 guru di 1200 SD/MI, SMP/MTs dalam pembelajaran aktif dan pembelajaran kontekstual. (10) Terlatihnya secara langsung 5000 kepala sekolah dan komite sekolah dan pengawas dalam manajemen berbasis sekolah dan partisipasi masyarakat.
Edisi V/ Agustus - November 2013
elatihan kepada para pelatih PPG P(Penataan dan Pemerataan Guru)
tahap 2 dilaksanakan pada tanggal 22-
23 Oktober 2013 di Kota Sabang yang
diikuti peserta dari LPTK, Dinas Pendidikan
Provinsi Aceh, dan LPMP. Pelatihan tersebut
bertujuan untuk mempersiapkan penyedia
layanan (service provider) agar mereka
dilengkapi kemampuan dalam memfasilitasi
secara komprehensif tentang rumusan
kebijakan PPG.
Kegiatan tersebut dilanjutkan
dengan Lokakarya Analisis Kebijakan PPG
yang berlangsung pada tempat yang sama
hingga 26 Oktober. Dalam kegiatan ini 16
peserta dari unsur dinas pendidikan,
kemenag dan BKPP Kabupaten Aceh Jaya
dan Bener Meriah dibantu untuk
merancang kebijakan penataan dan
pemerataan guru yang lebih efektif.
Kegiatan yang dikoordinatori oleh
Spesialis Tata Kelola dan Manajemen
Pendidikan USAID PRIORITAS, Dr. Aos
Ingin mendapatkan contoh pembelajaran yang inspiratif, inovasi pengelolaan pendidikan, modul pelatihan pembelajaran dan
pengelolaan pendidikan serta pembaruan dalam pendidikan guru dari LPTK, sembari mengunduh naskah, foto, video, dan
bahan pelatihan praktik pendidikan yang baik? Kunjungi kami di www.prioritaspendidikan.org
Pelatihan dan Lokakarya Penataan dan Pemerataan Guru
Penanggungjawab: Ridwan Ibrahim; Editor:Teuku Meldi Kesuma; Tim Redaksi: Tim USAID PRIORITAS Aceh; Alamat: Komplek Dolog Desa Tanjung, Jl. Tanjung Indah Utama No 1 Desa Tanjong - Banda Aceh 23371. Telepon: (0651) 8011166, Fax(0651) 8011167. Kritik & Saran: tkesuma@prioritas.or.id
Santosa, juga melibatkan peserta dari
Kota Medan dan Kabupaten Labuhan
Batu yang menjadi mitra USAID
PRIORITAS di Provinsi Sumatera Utara.
Aos Santosa menyampaikan
analisis PPG dilakukan berbasis Dapodik.
Data-data diunggah oleh sekolah melalui
situs Dapodik di Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, sehingga datanya
lengkap dan akurat dan memudahkan
dalam melakukan analisis. USAID
PRIORITAS mengembangkan perangkat
lunak yang mengolah data Dapodik
tersebut menjadi data berbasis excel.
Lebih lanjut Aos Santosa
menjelaskan bahwa persoalan kelebihan
guru dan kekurangan jam mengajar
terjadi di seluruh daerah di Indonesia.
Bahkan secara nasional kelebihan guru
mencapai 82 ribu orang pada tingkat SD.
Kelebihan tersebut menyebabkan 30%
guru yang sudah lulus sertifikasi
kekurangan jam mengajar sehingga tidak
bisa dibayar tunjangan profesinya. “Untuk
itu diperlukan penataan guru yang sudah
dimandatkan dalam SKB (Surat
Keputusan Bersama) 5 Menteri tahun
2011,” jelas Aos.
Kemdikbud dan USAID PRIORITAS mengembangkan perangkat lunak aplikasi pengelolaan dan pelaporan keuangan sekolah (ALPEKA) untuk memudahkan sekolah dalam pembuatan pelaporan penggunaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). ALPEKA dan panduan penggunaannya dapat diunduh secara gratis melalui situs:
www.bos.kemdikbud.go.id.
Permudah Pelaporan Dana BOS dengan ALPEKA ALPEKA dapat menghasilkan tabel BOS K-7A untuk diinput ke dalam laporan penggunaan dana BOS daring yang sudah disediakan dalam situs tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi Tim Manajemen BOS Pusat di 0-800-140-1299 (bebas pulsa), 021-5731070, 5725980, dan bos@kemdiknas.go.id; atau Mahargianto, Spesialis Tata Kelola dan Manajemen Pendidikan, USAID PRIORITAS di 08119720665 dan mahargianto@prioritas.or.id.
USAID PRIORITAS menerima kontribusi tulisan dan informasi sebagai upaya
penyebarluasan praktik yang baik. Silakan hubungi: 08116815174 (Meldi) atau
email: tkesuma@prioritas.or.id
Spesialis Tata Kelola dan Manajemen Pendidikan USAID PRIORITAS Provinsi Aceh
memberikan pengarahan kepada tim PPG Aceh
SEURAMOE INFOSeuramoe PRIORITAS