Post on 12-Nov-2020
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DI
RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta
Disusun Oleh :
SYLVIA LESTARI SILALAHI NIM : 1309095
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA 2012
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat TuhanYang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Sebelum Dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Tentang ASI Eksklusif Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012” yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhir pendidikan Diploma III Kebidanan di STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Karya tulis ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikhlas memberikan bantuan, antara lain kepada yang terhormat : 1. dr.I.Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua STIKES Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta. 2. Tyasning Yuni A, S.ST., M.Kes , selaku Ketua Program Studi Diploma III
Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 3. Farida Kartini, M.Sc., selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktunya
untuk menguji dan mengarahkan Karya Tulis Ilmkiah ini. 4. Dyah Noviawati Setya Arum S.ST., M.Keb., selaku Dosen Pembimbing II
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Ika Fitria Ayuningtyas, S.SiT., selaku Dosen Pembimbing II yang telah sabar
memberikan bimbinga, saran dan pendapat yang sangat berharga buat Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Yulius Suharta, S.Sos, selaku Kepala Diklat RSUD Panembahan Senopati, Bantul Yogyakarta
7. Seluruh staff aPengajar Jurusan Diploma III Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
8. Bapak, Ibu, kakak, dan adik tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril dan materil selama penulis menyelesaikan pendidikan serta memberikan teladan dalam segi kehidupan.
9. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan sebagai perbaikan penulis dan modal dimasa yang akan datang.
Akhir kata, hanya kebenaran datangnya dari Tuhan Yang Maha Esa, semoga Allah yang Maha Pengasih senantiasa memberi perlindungan dan limpahan karunia kepada kita dan mudah-mudahan Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi semua.
Yogyakarta, Agustus 2012 Penulis
vi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii ABSTRAK……………………………………………………………………… iv HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………………...
v
HALAMAN MOTO…………………………………………………………….. vi HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………… vii KATA PENGANTAR.......................................................................................... viii DAFTAR ISI......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL................................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah............................................................................. 5 C. Tujuan
Penelitian............................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.............................................................................
6
E. Keaslian Penelitian............................................................................ 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori.................................................................................. 1. Penyuluha Kesehatan.................................................................. 9 2. Pengetahuan................................................................................ 11 3. ASI Eksklusif............................................................................. 20 4. Pemberian ASI Eksklusif............................................................ 29
B. Kerangka Teori.................................................................................. 34 C. Kerangka Konsep.............................................................................. 34 D. Hipotesis............................................................................................ 35
BAB III METODELOGI PENELITIN
A. Jenis Dan Rencana Penelitian........................................................... 36 B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................. 37 C. Populasi dan Sampel Penelitian.........................................................
1. Populasi....................................................................................... 38 2. Sampel........................................................................................ 38
D. Variabel Penelitian............................................................................ 39 E. Definisi Operasional......................................................................... 40 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data............................................... 41 G. Uji Validitas dan Reliabilitas..................................................
vii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1. Validitas............................................................................ 42 2. Reliabilitas......................................................................... 43
H. Metode Pengolahan dan Analisa data.............................................. 44 I. Etika Penelitian................................................................................. 47 J. Pelaksanaan Penelitian.................................................................. 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian…………………………………………………….
1. Gambaran umum daerah Penelitian…………….....…………. 50 2. Karakteristik Responden................................................... 50 3. Tingkat pengetahuan ibu Nifas Tentang ASI Eksklusif Sebelum
pemberian Penyuluhan………………...……………. 52
4. Tingkat pengetahuan ibu Nifas Tentang ASI Eksklusif setelah Pemberian Penyuluha………….....…………………………...
53
5. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Tentang ASI Eksklusi……….
53
B. Pembahasan ...............…………………………………………….. 55 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………….. 59 B. Saran………………………………………………………………. 60
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Keaslian Penelitian........................................................................... 6 Tabel 3.1 Definisi Operasional......................................................................... 32 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner....................................................................... 33 Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang ASI Eksklusif Sebelum
Pemberian Penyuluhan.................................................................... 41 Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang ASI Eksklusif Setelah
Pemberian Penyuluhan …………………………………...……… 42 Tabel 4.3 Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Sebelum Dan Sesudah
pemberian Penyuluhan Tentang ASI Eksklusif............................ 43
ix
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori.............................................................................. 25 Gambar 2.2 KerangkaKonsep........................................................................... 25
x
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : Lembar Jadwal Penyusunan KTI LAMPIRAN 2 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden LAMPIRAN 3 : Lembar Informed Consent LAMPIRAN 4 : Lembar Kuesioner LAMPIRAN 5 : Hasil Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian LAMPIRAN 6 : Hasil Analisis Data LAMPIRAN 7 : Lembar Kegiatan Bimbingan Usulan Penelitian LAMPIRAN 8 : Surat Permohonan Ijin LAMPIRAN 9 : Surat Pengambilan Data
xi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
INTISARI
Latar Belakang : Kurangnya tingkat pengetahuan ibu nifas tentang ASI Eksklusif membuat ibu-ibu belum mengerti tentang betapa pentingnya ASI untuk bayi. Pentingnya penyuluhan tentang ASI Eksklusif adalah untuk memberikan pengetahuan lebih kepada ibu nifas bahwa ASI merupakan makanan yang pertama, utama, dan terbaik bagi bayi. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi. Cakupan bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif Sleman sebesar 66,4% sedangkan yang terendah adalah kabupaten Bantul sebesar 34,7%. Saat dilakukan wawancara langsung pada 10 ibu didapatkan hasil bahwa ada 7 ibu yang belum mengetahui tentang ASI Eksklusif.
Tujuan :Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan ibu nifas sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehehatan tentang ASI eksklusif di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental design dengan pendekatan One Group Pretest-Posttest Design. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner dan analisis uji statistik Uji t
Hasil : sebelum pemberian penyuluhan, nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif adalah 12,92. Sedangkan setelah pemberian penyuluhan, nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif adalah 16,07. Selain itu, selisih nilai pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang ASI eksklusif adalah 3,14. Dari hasil tersebut ada perbedaan tingkat pengetahuan ibu nifas setelah diberikan penyuluhan
Kesimpulan: Terdapat pengaruh penyuluhan tentang ASI eksklusif terhadap pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
Kata kunci : Pengetahuan, ASI Eksklusif
1 Mahasiswa D III STIKES Achmad Yani, 2 Dosen STIKES Achmad Yani 3 Dosen STIKES Achmad Yani
xii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan bidang kesehatan nasional dapat terlihat pada
tujuan Millenium Development Goals (MDGs) yang harus di capai pada tahun
2015, di mana Indonesia merupakan salah satu penanda tangan MDGs dalam
World Summit 2000 yang membahas strategi menurunkan kemiskinan dan
mewujudkan pemerataan kesejahteraan di dunia. Dari 8 tujuan MDGs
terdapat 6 tujuan yang menjadi urusan kesehatan. Kedelapan tujuan tersebut
adalah, menurunkan kemiskinan dan kelaparan (termasuk perbaikan gizi),
mewujudkan pendidikan dasar universal, menurunkan kematian ibu,
menurunkan kematian anak, mengendalikan TBC, malaria, dan HIV/AIDS,
mewujudkan kesetaraan gender, menjaga kelestarian lingkungan dan
menjamin akses terhadap air bersih, melaksanakan kemitraan global termasuk
menjamin akses terhadap obat esensial (DepKes RI, 2010).
Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal untuk
meningkatkan mutu kehidupan bangsa, keadaan gizi juga merupakan salah
satu unsur penting. Kekurangan gizi, terutama pada anak-anak akan
menghambat proses tumbuh kembang anak. Dalam tumbuh kembang anak,
makanan merupakan kebutuhan yang terpenting. Kebutuhan anak berbeda
dengan kebutuhan orang dewasa, karena makanan dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan (Soetjiningsih, 2005). Pada masa balita, anak
1
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
sedang mengalami proses pertumbuhan yang sangat pesat sehingga
memerlukan zat- zat makanan yang relatif lebih banyak dengan kualitas yang
lebih tinggi. Hasil pertumbuhan menjadi dewasa, sangat tergantung dari
kondisi gizi dan kesehatan sewaktu masa balita. Gizi kurang atau gizi buruk
pada bayi dan anak- anak terutama pada umur kurang dari 5 tahun dapat
berakibat terganggunya pertumbuhan jasmani dan kecerdasan otak
(Djaeni, 2000).
Di masa bayi ASI merupakan makanan terbaik dan utama karena
mempunyai kandungan zat kekebalan yang sangat diperlukan untuk
melindungi bayi dari berbagai penyakit terutama penyakit infeksi. Namun
seiring pertumbuhan bayi, maka bertambah pula kebutuhan gizinya, sebab itu
sejak usia 4-6 bulan, bayi mulai diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI)
(Santoso, 2005).
ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan
cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur
nasi dan tim. Lama pemberian ASI Eksklusif adalah sampai bayi berumur 6
bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai diberi makanan pendamping ASI,
sedangkan ASI dapat diberikan sampai 2tahun/lebih. Komposisi ASI
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu kolostrum, ASI Transisi dan ASI Mature
(Maryunani, 2010).
ASI merupakan makanan yang pertama, utama, dan terbaik bagi bayi,
yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi. Terkait itu, ada suatu hal
yang perlu disayangkan, yakni rendahnya pemahaman ibu, keluarga, dan
masyarakat mengenai pentingnya ASI bagi bayi. Akibatnya, program
pemberian ASI Eksklusif tidak berlangsung secara optimal (Prasetyono,
2009).
Sebenarnya menyusui, khususnya yang secara eksklusif merupakan
cara pemberian makan bayi yang alamiah. Namun, sering kali ibu-ibu kurang
mendapatkan informasi bahkan mendapat informasi yang salah tentang
manfaat ASI eksklusif, tentang bagaimana cara menyusui yang benar, dan apa
yang harus dilakukan bila timbul kesukaran dalam menyusui bayinya (Roesli,
2000). Selain itu, menurut Prasetyono (2009), menyatakan kurangnya
pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI ekslusif dipengaruhi oleh promosi
produk-produk makanan tambahan dan formula. Pada kenyataannya,
pemberian ASI dikombinasikan dengan pemberian susu botol tidak dapat
dihindari, karena ibu-ibu bekerja di luar rumah sedangkan di tempat kerja
tidak terdapat fasilitas untuk memberikan ASI dan penampungan bayi
(Manuaba, 2002).
Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif yaitu kurangnya
rasa percaya diri pada ibu bahwa ASI cukup untuk bayinya, adanya langkah
ibu yang terburu-buru memberikan makanan atau susu lain sebelum ASI
keluar, perilaku ibu-ibu yang membuang kolostrum karena dianggap kotor
dan dianggap membahayakan kesehatan bayinya, serta banyak ibu kembali
bekerja setelah cuti kehamilan yang menyebabkan penggunaan susu botol atau
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
susu formula secara dini sehingga mengganti kedudukan ASI. Kondisi
tersebut sangat memprihatinkan mengingat begitu pentingnya ASI eksklusif
bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Selain itu faktor kesehatan bayi
dan faktor kesehatan ibu juga dapa mempengaruhi kegagalan dalam
pemberian ASI (Ramaiah, 2005).
Pemberian ASI di Indonesia hingga saat ini masih banyak menemui
kendala. Upaya meningkatkan perilaku menyusui pada ibu yang memiliki
bayi khususnya ASI eksklusif masih dirasa kurang (Judarwanto, 2006).
Pengetahuan ibu yang baik tentang manfaat ASI eksklusif, merupakan salah
satu faktor keberhasilan pemberian ASI eksklusif (Rosida, 2004).
Profil kesehatan tahun 2010 di dapatkan hasil bahwa cakupan untuk
jumlah bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif di Provinsi
D.I.Yogyakarta tertinggi adalah kabupaten Sleman sebesar 66,4% sedangkan
yang terendah adalah kabupaten Bantul sebesar 34,7%.
Dari studi pendahuluan yang sudah dilakukan pada tanggal 12 Juni
2012 di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul, didapatkan
data bahwa pada bulan Mei 2012, jumlah ibu dengan usia anak 0 – 6 bulan
sebanyak 120 ibu. Pada studi pendahuluan juga peneliti mewawancarai 10 ibu
yang mempunyai anak usia 0-6 bulan, mengenai ASI Eksklusif. Dari 10 ibu
tersebut ternyata 7 ibu kurang mengetahui tentang ASI eksklusif sedangkan 3
ibu sudah tahu tentang berbagai hal yang berkaitan dengan ASI esklusif.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
dan meneliti tentang perbedaan tingkat pengetahuan ibu nifas sebelum dan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
sesudah diberikan penyuluhan kesehehatan tentang ASI eksklusif di Rumah
Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan dapat dibuat suatu
rumusan masalah “Adakah perbedaan tingkat pengetahuan ibu nifas sebelum
dan sesudah diberikan penyuluhan kesehehatan tentang ASI eksklusif di
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan ibu nifas sebelum
dan sesudah diberikan penyuluhan kesehehatan tentang ASI eksklusif di
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pengetahuan tentang ASI eksklusif pada ibu nifas bulan
sebelum diberi pendidikan tentang ASI eksklisif di Rumah Sakit Umum
Daerah Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012.
b. Diketahuinya pengetahuan tentang ASI eksklusif pada ibu nifas bulan
setelah diberi pendidikan tentang ASI eksklisif di Rumah Sakit Umum
Daerah Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012.
c. Diketahuinya selisih nilai rata-rata pengetahuan tentang ASI eksklusif
pada ibu nifas sebelum dan setelah diberi pendidikan tentang ASI
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
eksklisif di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul
Tahun 2012.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teori
Hasil penelitian ini untuk menambah wawasan dan kepustakaan tentang
perbedaan tingkat pengetahuan ibu nifas sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan kesehehatan tentang ASI eksklusif.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi STIKES A Yani
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan informasi
bagi bidan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan serta
sumber pustaka terutama tentang perbedaan tingkat pengetahuan ibu
nifas sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehehatan tentang
ASI eksklusif.
b. Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman dalam melakukan penulisan ilmiah dan menambah
kemampuannya dan pengetahuan bidang kesehatan.
c. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam merencanakan
program pelayanan kepada masyarakat terutama dalam hal perbedaan
tingkat pengetahuan ibu nifas sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan kesehehatan tentang ASI eksklusif.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
E. Keaslian Penelitian
Dari hasil survey yang telah dilakukan oleh peneliti ditemukan
beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti antara lain :
No Nama, Tahun dan Judul
Metode Penelitian Hasil Persamaan dan Perbedaan
1 Marlina, 2009. Hubungan Tingkat pengetahuan tentang ASI Eksklusif dengan usia pemberian makanan pendamping ASI di Puskesmas Danurejan I, Kota Yogyakarta Tahun 2009
Diskriptif korelasi, dengan pendekatan Crossectional, teknik sampel accindental sampling. Uji analisis Chi square
Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif dengan usia pemberian makanan pendamping ASI di Puskesmas Danurejan I, Kota Yogyakarta Tahun 2009
Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel independentnya yaitu dalam penelitian ini variabel independentnya adalah pengetahuan ibu tentang MP-ASI sementara pada penelitian terdahulu adalah pengetahuan tentang ASI eksklusif. Kesamaannya, sama-sama menggunakan varibel terikat (dependent) usia pemberian MP ASI
2 Jata, 2007. Hubungan antara Pengetahuan dan Praktek Ibu dalam Pemberian MP- ASI dengan Status Gizi Anak Pada 4-24 Bulan di Desa Batuan Kecamatan Sukawati Kabupaten Bali
Diskriptif korelasi, dengan pendekatan Crossectional, teknik sampel purposive sampling. Uji analisis Kndall Tau
Ada hubungan antara pengetahuan dan praktek ibu dalam pemberian MP- ASI dengan status gizi anak pada 4-24 bulan di Desa Batuan Kecamatan Sukawati Kabupaten Bali
Perbedaan dengan penelitian saat ini adalah jenis penelitian yang digunakan, pada penelitian Dwi Jata, menggunakan explanatory, sementara pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah deskriptif. Kesamaan dengan penelitian saat ini
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
adalah sama-sama menggunakan pendekatan cross sectional
3 Selpia, 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini Pada Bayi 6-24 Bulan di Kelurahan Pematang Kandis Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi Tahun 2009
diskriptif, teknik sampel purposive sampling, uji analisis data diskriptif prosentase
Faktor pengetahuan, pendidikan, ekonomi keluarga mempengaruhi ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dini pada bayi 6-24 bulan di Kelurahan Pematang Kandis Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi Tahun 2009
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti pemberian makanan pendamping ASI. Perbedaan dengan penelitian ini adalah varibel yang digunakan, yaitu pada penelitian terdahulu menggunakan variabel tunggal sedangkan pada penelitian terbaru menggunakan dua variabel, yaitu variabel independent dan variabel dependent
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah
Panembahan Senopati. Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati
berlokasi di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo Bantul 55714.
Sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan
Senopati sebagai berikut, Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan
Senopati berdiri sejak tahun 1953 sebagai RS hongeroedem (HO), tahun
1956 resmi menjadi RS Kabupaten dengan 60 Tempat Tidur (TT), pada
tahun 1967 menjadi 90 TT. Pada tanggal 1 April 1982 diresmikan Menkes
RI sebagai RSUD Kabupaten Bantul Type D
pelayanan yang diberikan di R. Nifas meliputi pelayanan KB,
Penyuluhan tentang ASI Eksklusif, Penyuluhan Tentang Tanda Bahaya
Ibu Nifas, Perawatan Luka Perineum, Penyuluhan Tentang Kebersihan
Diri, Penyuluhan Tentang Nutrisi.
2. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan berikut tabel
karakteristik responden disajikan dalam tabel dibawah ini :
50
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
Tabel 4.1. Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Ibu, Jumlah Anak, Pendidikan Ibu, Dan Pekerjaan Ibu Di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Karakteristik Kategori Frekuensi Persentase%
Umur 20-35 Tahun 48 87.3 <20 Tahun->35 Tahun 7 12.7
Jumlah Anak 1 Anak 27 49.1 2 Anak 22 40.0 3 Anak 6 10.9
Umur Anak 0-10 Hari 55 100 Pendidikan Ibu Sd 7 12.7
Smp 12 21.8 Sma 33 6.0 Perguruan Tinggi 3 5.5
Pekerjaan Ibu IRT 34 61.8 Petani 11 200 Pegawai Swasta 6 10.9 Pns 4 7.3
Sumber Data Primer 2012 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden ibu berumur antara 20-35 tahun, yaitu ada 48 responden dengan
presentase 87,3%.
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden ibu mempunyai 1 orang anak yaitu ada 27 responden dengan
presentase 49.1 %.
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden ibu yang memiliki bayi dengan umur bayi 0-10 hari dengan
presentase 100%
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden ibu berpendidikan sampai tingkat sma, yaitu ada 33 respondeng
dengan presentase 60.0 %.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden ibu rumah tangga, yaitu ada 34 responden dengan presentase
61.8%.
3. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tentang ASI Eksklusif Sebelum
Pemberian Penyuluhan
Tingkat pengetahuan ibu tentang tentang ASI eksklusif sebelum
pemberian penyuluhan disajikan dalam tabulasi data pada tabel 4.1,
dibawah ini :
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
ASI Eksklusif Sebelum Pemberian Penyuluhan
No Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tentang ASI Eksklusif Sebelum
Pemberian Penyuluhan n %
1. Baik 16 29.1 2. Cukup 21 38.2 3. Kurang 18 32.7
Jumlah 57 100,0 Sumber : Data Primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebelum pemberian
penyuluhan, sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang
cukup tentang tentang ASI eksklusif, yaitu ada 21 responden dengan
persentase 38,2%.
4. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tentang ASI Eksklusif Sesudah
Pemberian Penyuluhan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
Tingkat pengetahuan ibu tentang tentang ASI eksklusif setelah
pemberian penyuluhan disajikan dalam tabulasi data pada tabel 4.3,
dibawah ini :
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Tentang ASI Eksklusif Sesudah Pemberian Penyuluhan
No Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tentang ASI Eksklusif Sesudah
Pemberian Penyuluhan n %
1. Baik 27 49.1 2. Cukup 22 40.0 3. Kurang 6 10.9
Jumlah 57 100,0 Sumber : Data Primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sesudah pemberian
penyuluhan, sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik
tentang tentang ASI eksklusif, yaitu ada 27 responden dengan persentase
49,1%.
5. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Sebelum Dan Sesudah
Diberikan Penyuluhan Kesehehatan Tentang Asi Eksklusif
Pada penelitian ini, bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya
perbedaan tingkat pengetahuan ibu nifas sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan kesehehatan tentang ASI eksklusif di Rumah Sakit Umum
Daerah Panembahan Senopati Bantul Tahun dilakukan analisa dengan uji t.
Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
Tabel 4.4. Hasil Uji t Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Sebelum Dan
Sesudah Diberikan Penyuluhan Kesehehatan Tentang ASI Eksklusif Di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan
Senopati Bantul Tahun 2012
Pengukuran Rata-Rata (Mean)
Paired Sample t test Sebelum
Pemberian Penyuluhan
Setelah Pemberian Penyuluhan
Selisih Rerata
Hasil
Sig.
Pengetahuan Ibu Tentang
ASI Eksklusif
12,9273 16,0727 3,1454 -9.126 0,000
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebelum pemberian
penyuluhan, nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif adalah
12,92. Sedangkan setelah pemberian penyuluhan, nilai rata-rata pengetahuan
ibu tentang ASI eksklusif adalah 16,07. Selain itu, selisih nilai pengetahuan
ibu tentang ASI eksklusif sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang
ASI eksklusif adalah 3,14.
Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh nilai sebesar -9,12 dengan sig
sebesar 0,000. Dengan dan taraf signifikansi adalah
10% (0,1) diperoleh . Karena dan nilai p <
0,05 maka ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat Perbedaan tingkat
pengetahuan ibu nifas sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan
kesehehatan tentang ASI eksklusif di Rumah Sakit Umum Daerah
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
B. Pembahasan
Hasil penelitian sebelum pemberian penyuluhan di Rumah Sakit
Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul, menunjukkan bahwa dari 55
responden yang diambil, sebagian besar responden mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang tentang ASI eksklusif, yaitu ada 21 responden dengan
persentase 38,2%
Hasil penelitian setelah pemberian penyuluhan di Rumah Sakit Umum
Daerah Panembahan Senopati Bantul menunjukkan bahwa dari 55 responden
yang diambil, sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik
tentang tentang ASI eksklusif, yaitu ada 27 responden dengan persentase
49,1%.
Pada penelitian ini metode penyuluhan yang digunakan untuk
memberikan informasi mengenai ASI eksklusif. Penyuluhan dapat diartikan
sebagai suatu pendekatan edukatif untuk menghasilkan perilaku individu atau
masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan derajat kesehatan dan
mempertahankan baik (Suhardjo, 2003).
Hasil penyuluhan adalah diharapkan agar terjadi perubahan. Proses
perubahan perilaku dituntut agar sasaran berubah tidak semata-mata karena
penambahan pengetahuan saja namun, diharapkan juga adanya perubahan
pada keterampilan sekaligus sikap mantap yang menjurus kepada tindakan
atau kerja yang lebih baik, produktif, dan menguntungkan (Lucie, 2005).
Pada penelitian ini, peneliti memberikan penyuluhan mengenai ASI
eksklusif pada responden yang sebelumnya sudah diteliti pengetahuannya
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
tentang ASI eksklusif. Setelah pemberian penyuluhan, selanjutnya peneliti
meneliti kembali tingkat pengetahuan responden tentang ASI eksklusif. Jika
terdapat perubahan pengetahuan pada responden, dapat dikatakan bahwa
penyuluhan yang dilakukan peneliti mengalami keberhasilan.
Hasil penelitian setelah pemberian penyuluhan di Rumah Sakit Umum
Daerah Panembahan Senopati Bantul menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
penyuluhan tentang ASI eksklusif terhadap pengetahuan ibu tentang ASI
eksklusif. Hal ini ditunjukkan dengan .
Selain itu, diketahui juga bahwa sebelum pemberian penyuluhan, nilai rata-
rata pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif adalah 12,92. Sedangkan setelah
pemberian penyuluhan, nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
adalah 16,07. Dan selisih nilai pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif sebelum
dan sesudah diberi penyuluhan tentang kontrasepsi hormonal adalah 3,14.
Dari 55 responden yang dijadikan sebagai penelitian, ternyata terdapat
2 ibu yang mengalami penurunan bukan peningkatan dari yang baik menjadi
cukup, dilihat dari umur ternyata salah satu ibu mahsih memiliki umur 19
tahun dimana belum masuki usia reproduksi. Menurut ( Notoatmojo, 2003 )
faktor-faktor yang memepngaruhi pengetahuan salah satunya adalah umur
dimana bertambahnya bumur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan
pengetahuan yang diperolehnya. Dilihat lagi dari sisi pendidikan, ternyata
salah satu ibu memiliki pendidikan sd dimana menurut ( Notoatmojo, 2003 )
faktor-faktor yang memepengaruhi pengetahuan salah satunya adalah
pendidikan dimana suatu kegiatan proses pembelajarn untuk mengembangkan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat
berdiri sendiri. Dengan tingkat pendidikan yang baik, maka penyerapan
infomasi akan semakin baik
Dari kedua responden tersebut dilihat dari koesioner yang diberikan
ternyata terdapat beberapa pertanyaan yang awalnya ibu dalam menjawab
benar akan tetapi pada saat diberikn soal yang sama ibu malah menjawabnya
salah, misalkan pada soa nomor 3 dimana ASI adalah bukan merupakan
makanan yang penting dan ideal untuk bayi. Awalnya ibu menjawab salah
tetapi pada lembar konsul yang kedua ibu menjawab benar. Mungkin ketika
soal diberikan ibu mulas malas untuk membaca sehingga menjawab benar atau
mungkin ibu terkecoh dengan soal dikarenakan ketika pengisian lembar
koesioner sesudah penyuluhan ibu dikunjungi keluarga, sehingga ibu
membaca teburu-buru karena ingin menyapa keluarga yang datang sehingga
tidak membacanya engan teliti. Salah satu ibu juga terganggu saat mengisi
lembar koesioner dikarenakan bayi ibu menangis sehingga ibu harus menyusui
bayinya.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain: umur,
informasi, budaya, pendidikan, dan sosial ekonomi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan persentase 60.0%
berpendidikan SMA. Dengan tingkat pendidikan yang baik, maka penyerapan
informasi akan semakin baik. Oleh karena itu, setelah diberikan penyuluhan
maka akan terjadi perubahan pengetahuan dari seorang responden.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan keadaan
yang disebabkan oleh penyuluhan, antara lain: keadaan pribadi sasaran,
keadaan lingkungan fisik, keadaan sosial dan budaya masyarakat, dan aktifitas
kelembagaan yang tersedia dan menunjang penyuluhan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Marlina, 2009, dengan juduk penelitian, Hubungan Tingkat pengetahuan
tentang ASI Eksklusif dengan usia pemberian makanan pendamping ASI di
Puskesmas Danurejan I, Kota Yogyakarta Tahun 2009, dengan metode
penelitian diskriptif korelasi, dengan pendekatan Crossectional, teknik sampel
accindental sampling. Uji analisis Chi square. Hasil penelitian menunjukkan
ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif dengan usia
pemberian makanan pendamping ASI di Puskesmas Danurejan I, Kota
Yogyakarta Tahun 2009
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakuakan untuk mengetahui perbedaan tingkat
pengetahuan ibu nifas sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehehatan
tentang ASI eksklusif di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati
Bantul Tahun 2012. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
tentang ASI eksklusif sebelum diberi penyuluhan, yaitu ada 21 responden
dengan persentase 38,2% dan sebagian besar responden mempunyai
pengetahuan yang baik tentang tentang ASI eksklusif setelah diberi
penyuluhan, yaitu ada 27 responden dengan persentase 49,1%
2. Nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif sebelum pemberian
penyuluhan adalah 12,92 dan nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang ASI
eksklusif setelah pemberian penyuluhan adalah 16,07.
3. Selisih nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif sebelum dan
setelah pemberian penyuluhan adalah 3,14.
4. Hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati
Bantul, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan tentang ASI
eksklusif terhadap pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif.
59
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
60
B. Saran
1. Bagi STIKES A Yani
Hasil penelitian ini disarankan dapat dipergunakan sebagai
masukan dan informasi bagi bidan untuk lebih meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan serta sumber pustaka terutama tentang perbedaan
tingkat pengetahuan ibu nifas sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan
kesehehatan tentang ASI eksklusif.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini disarankan dapat dipergunakan sebagai
pengalaman dalam melakukan penulisan ilmiah dan menambah
kemampuannya dan pengetahuan bidang kesehatan.
3. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul
Hasil penelitian ini disarankan dapat dipergunakan masukan dalam
merencanakan program pelayanan kepada masyarakat terutama dalam hal
perbedaan tingkat pengetahuan ibu nifas sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan kesehehatan tentang ASI eksklusif.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, D. (2000). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia Jilid II.
Jakarta: Dian Ratna. Arikunto, S. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta. Azwar, H. (2000). Makanan Pendamping ASI. Jakarta: Puspa Swara. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI. (1995). Memilih Makanan
Seimbang Bagi Bayi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. ____________. (2000). Makanan pendamping Air Susu Ibu. Jakarta: Departemen
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI. ____________.(2002). Pemantauan Pertumbuhan Balita. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Krisnatuti, D. (2000). Menyiapkan Makanan Pendamping ASI. Jakarta : Puspa
Swara. Jihad, S. (2010). http://www.hmrpjs.blogspot.com. Maria, P. (2003), Menjaga Kesehatan Bayi dan Balita, Jakarta: Puspa Swara. Moehji, S. (1988). Pemeliharaan Gizi Bayi dan Balita, Jakarta: Bhratara Karya
Aksara. Notoatmodjo, S. (2007). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. ___________. (2002). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. ___________. (2005). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta. Nursalam. (2003). Dasar-dasar Penelitian. Jakarta : EGC. Pudjiadi, S. (2001). Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Roesli, U. (2001), Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif, Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo. Soegeng, S dkk. (2002). Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Soejtiningsih. (2005). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. Sugion. (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suhardjo. (2002). Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Yogyakarta: Kanisius. Winarno, FG. (2001). Gizi bagi Bayi dan Anak Sapihan. Jakarta: Pustaka Jaya.