Post on 27-Jun-2015
description
Senjata-Senjata Tradisional Indonesia
(Tinjauan nilai-nilai non-bendawi )
Oleh : Basuki Teguh Yuwono
Senjata Tradisional Sebagai Identitas BudayaSenjata-senjata tradisional seperti keris, pedang,
tombak, dll, sebagai wujud kebudayaan syarat dengan nilai-nilai yang turut membentuk karakter yang mencerminkan identitas masyarakat Indonesia.
Senjata-senjata tersebut walaupun memiliki kemiripan dengan produk senjata bangsa lain, namun merupakan budaya asli masyarakat Indonesia yang mencerminkan “kearifan lokal” dan mampu menghantarkan kepada suatu jenjang puncak budaya (adiluhung)
Senjata-senjata tradisional tersebut merupakan karya budaya yang di dalamnya syarat nilai-nilai, dan tuntunan hidup (falsafah dan filsafat) yang diungkapkan secara tersirat/sinandi (simbolis).
Dapat disimpulkan bahwa “Senjata tradisional sebagai wujud karya budaya masyarakat Indonesia merupakan hasil cipta budaya tinggi dan merupakan kristalisasi dari cara berpikir dan perilaku mereka. Senjata tradisional tersebut kemudian menjadi bagian kelengkapan hidup yang syarat dengan nilai-nilai, makna, etika, dan turut menjadi pedoman baku dalam berpikir dan berperilaku baik secara individual ataupun universal”.
Pengertian Senjata Bagi Masyarakat JawaSenjata bukan semata-mata alat untuk membela
diri atau mencelakai musuh, melainkan suatu benda yang memiliki peran untuk membangun ketajaman pikir (olah cipta), ketajaman rasa (olah rasa) dan ketajaman raga (olah raga). Keseimbangan ketiganya dipercaya mampu menurunkan daya-daya Ilahi yang maha dasyat.
Karakteristik senjata di Jawa
A. Karakteristik visualBersifat personal (Psikologis, anatomis, Mitis)Dipercaya adanya magi, magi produktif, magi
Protektif, magi pronoktif, magi deduktif.Dibuat dengan tata cara khusus melalui laku raga
dan laku batin.Dibuat dari bahan campuran (panduan), Besi
(Fe), Baja (C), Nikel/meteorit.Bersifat simbolisDibuat secara indah
Karakteristik fungsi- Fungsi Spiritual, sebagai pemenuhan kebutuhan
spiritual. Senjata merupakan “kelengkapan upacara”.
- Fungsi Sosial, sebagai bahasa interaksi sosial. Strata sosial, kelengkapan busana, identitas adat, dll.
- Fungsi Teknomik, fungsi dasar sebagai senjata yang efektif untuk kelengkapan perang dan membela diri. Peralatan hukum eksekusi, dll.
Jenis senjata di JawaSenjata aktif- Senjata rungket : keris, wedung, pisau, cundrik,
trisula, dll.- Senjata sedang : Pedang, golok, arnis, gada, - Senjata jauh : Tombak, watang, sosok, sosoh, dll.- Senjata lontar : Panah, bandil, ketapel, dll.Senjata pasif- Jebakan : kolo pracik, kolo luweng, kolo gantung,
dll
Pola idukasi pembuatan senjata di JawaPenggandring-penggaluh (Brahma).Dibuat oleh golongan masyarakat khususBersifat temurunDengan pola nyantrikPendidikan raga dan rasa (teknologi + Spiritual)Gendong-Lamus-Panjak-Pande-Supan-MpuTukang wesi-hureg wesi-pande-mpuIdukasi formal perguruan tinggi (diera modern)
Syarat menjadi mpu/penggandring
SpiritualisAhli psikologisAhli anatomisAhli estetik (kaendan)Ahli sastraAhli teknologi (multi teknologi)Ahli olah senjata (ahli beladiri)
Penggunaan senjata pada masyarakat JawaFalsafah-filsafat hidup- Terdapat ungkapan “Curiga manjing warangka
jumbuhing kawula lan gusti”- Terdapat ungkapan “tidak mengenakan keris ibarat
telanjang”, “tidak mengenakan mandau telah kehilangan kehormatan dan hanyalah golongan budak” , dll.
Sifat masyarakat yang tidak suka berperang- Masyarakat agraris dan masyarakat
kepulauan/maritim, membentuk sifat kekeluargaan.Bersifat mebela diri
Perkembangan Senjata Tradisional di JawaSenjata tradisional di Indonesia telah berkembang
semenjak zaman manusia purba, dan terus mengalami perkembangan dan kemajuan semenjak era prasejarah. Brandes melaui hipotesanya menyimpalkan bahwa seni teknologi logam di Indonesia telah berkembang dengan baik semenjak era prasejarah. Teknologi penciptaan senjata tradisional mengalami perkembangan yang mengagumkan terjadi pada awal-awal era sejarah. MT Arifin melalui telaah manuskrip memberikan kesimpulan bahwa senjata tradisional khususnya keris telah berkembang di Nusantara jauh sebelum era masehi (2006).
G.B. Gardner (1936) dan A.J Barnet Kempers (1954) memiliki pendapat yang sama, bahwa senjata tradisional khususnya keris merupakan hasil budaya yang sudah cukup tua berkembang di Indonesia (periksa Hasrinuksmo, 2008: 23-27). Data-data arkeologis yang ditemukan menunjukkan bahwa senjata tradisional berasal dari Jawa dan telah berkembang semenjak kisaran abad ke 5-7 M. Tipologi awal dapat dilihat dari kadga, yang kemudian mengilhami senjata-senjata tradisional di Indonesia.
Setelah era abad ke-7, perkembangan kesejarahan senjata tradisional semakin jelas dengan munculnya metoda tangguh/penangguhan.
Sekian terimakasih