Seminar Hasil Penelitian Fixmi

Post on 04-Dec-2015

235 views 3 download

description

hasil

Transcript of Seminar Hasil Penelitian Fixmi

SEMINAR HASIL PENELITIAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM TENTANG UPAYA PENCEGAHAN

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PERUMAHAN TAMAN SRI CAHAYA MAS, MELAKA,

MALAYSIANama : Norazeela Binti BaharudinStambuk : C 111 10 854Pembimbing : dr. Muhammad Ikhsan, MS.,PKK

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2014

I. PENDAHULUANLatar Belakang Masalah• Epidemiologi perubahan vektor penyakit

merupakan ancaman bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah penyakit demam berdarah dengue. Penyakit ini terus menyebar luas di negara tropis dan subtropis.

• Di Malaysia penyakit DBD dilaporkan meningkat pada tahun 2014 berbanding dari tahun 2013

•Perumahan Taman Sri Cahaya Mas adalah merupakan lokasi hot spot yaitu antara kawasan wabak denggi yang berlaku perpanjangan melebihi 30 hari di Melaka, Malaysia

•Hotspot.pdf

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya tingkat pengetahuan masyarakat umum dalam upaya pencegahan demam berdarah denggi.

Tujuan PenelitianUmum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat umum tentang upaya pencegahan DBD

KhususMemperoleh informasi tentang tingkat pengetahuan pencegahan demam berdarah denggi menurut usia.

Memperoleh informasi tentang tingkat pengetahuan pencegahan demam berdarah denggi menurut

pekerjaan.

Memperoleh informasi tentang tingkat pengetahuan pencegahan demam berdarah denggi menurut latar

belakang pendidikan

Memperoleh informasi tentang program kerja yang dilaksanakan oleh pemerintah terhadap upaya

pencegahan penyakit demam berdarah dengue.

II. TINJAUAN PUSTAKADemam Berdarah Dengue (DBD)Definisi

• Infeksi virus dengue menyebabkan suatu spektrum penyakit, dimulai dari tanpa gejala, demam ringan yang tidak khas sehingga demam berdarah klasik (DF) dan demam dengue dengan manifestasi pendarahan, atau demam berdarah dengue (DBD) dan sindroma syok dengue (DSS). 

Etiologi• Virus dengue (RNA virus), ini

termasuk dalam keluarga Flaviviridae, genus Flavivirus.

• Mempunyai 4 serotipe DENV-1DENV-2DENV-3DENV-4

Faktor peningkatan kasus DBDpertumbuhan penduduk yang pesatUrbanisasi yang tidak terencanaKekurangan pengendalian nyamuk

yang efektifKekurangan sumber infrastruktur

kesehatan

Gambaran klinik• Demam tinggi terus menerus• Sakit kepala• Myalgia• Mual muntah• Nyeri perut (regio epigastrium dan

kuadran kanan atas)• Peteki dan tourniquet test positif

Diagnosis

Berdasarkan 4 karakteristik utama:i. Demam tinggi terus-menerus (2-7 hari)ii. Cenderung hemoragik

(peteki/epistaksis/tourniquet test positif)iii. Trombositopenia iv. Hemokonsentrasi (peningkatan

hematokrit ≥ 20% di atas average untuk usia, jenis kelamin dan populasi)

Tingkat Keparahan DBD

Stadium I: Tidak ada

perdarahan yang spontan

tetapi tes tourniquet

positif

Stadium II: kecenderungan

perdarahan spontan

sebagai peteki, epistaksis dan hematemesis.

Stadium III: Gangguan sirkulasi

-Nadi cepat dan lemah

- Selisih tekanan nadi sempit (≤ 20

mmHg)- Hipotensi

- Kulit lembab- Gelisah

Stadium IV:- syok berat

- denyut jantung dan

tekanan darah yang tidak terdeteksi

PenangananTerapi Simptomatik• Cairan • Suplai oksigen• Transfusi (jika perlu)

Langkah-langkah Upaya Pencegahan DBD

Pemberantasan Nyamuk Dewasa

• Fogging• Repellents• Obat nyamuk

Pemberantasan Sarang Nyamuk

• Fisik• Kimia • Biologi

Konsep Pengetahuan

• Menurut Notoatmodjo (2007) Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu“ dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri.

Tingkat PengetahuanMenurut Notoatmodjo (2007) Pengetahuan yang cukup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu :

1)Tahu (Know)2)Memahami (Comprehention)3)Aplikasi (Application)4)Analisis (Analysis)5)Sintesis (Syntesis)6)Evaluasi (Evaluation)

III. KERANGKA KONSEPTingkat pengetahuan tentang upaya pencegahan demam berdarah dengue

Usia

Jenis pekerjaan

Tingkat pendidikan

Sumber informasi

Definisi Operasional• 1. Usia

– Definisi: Usia adalah usia responden yang terhitung sejak tanggal lahir sampai dengan waktu penelitian yang dinyatakan dalam tahun berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi responden yang berusia 17 tahun dan ke atas; Akte Kelahiran bagi responden yang berusia 16 tahun ke bawah.

– Alat ukur : Tabel pengisian data– Cara ukur : dengan mencatat variabel usia sesuai

dengan tercantum pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Akte Kelahiran.

– Skala ukur : Nominal– Hasil ukur

» <20 tahun» 20-29 tahun» 30-39 tahun» 40-49 tahun» 50-59 tahun» ≥60 tahun

2. Jenis Pekerjaan

• Definisi: Pekerjaan yang dimiliki oleh responden sebagai tumpuan untuk mendapatkan uang.

• Alat ukur : table pengisian data• Cara ukur : dengan mencatat variabel sesuai

yang diisi oleh responden• Skala ukur : Nominal• Hasil ukur

– Buruh– Petani– Pedagang/Wiraswasta– Pegawai Swasta– Pegawai Negri – Ibu rumah tangga/Pensiunan– Siswa/Siswi– Mahasiswa

3. Tingkat Pendidikan• Definisi: Tingkat pendidikan adalah urutan

pendidikan formal dimulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan paling tinggi.

• Alat ukur : table pengisian data• Cara ukur : dengan mencatat variabel sesuai

yang tercantum pada rakam medis• Skala ukur : Nominal• Hasil ukur– Sekolah Rendah– Sekolah Menengah– Asasi/Matrik– Diploma– Perguruan tinggi

IV. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian • Penelitian deskriptif

Tempat dan waktu• Perumahan Taman Sri Cahaya Mas,

Melaka, Malaysia• 15 September -22 November 2014.

Populasi • Populasi penelitian adalah penduduk

Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia yang terdiri dari berbagai tingkat usia, latar belakang pendidikan, dan pekerjaan

Sampel • Teknik quota sampling

Besar Sampel

Sampel penelitian diambil dari populasi terjangkau dan diseleksi berdasarkan kriteria sampel. Pada penelitian ini, besar sampel dihitung menurut rumus Slovin:

n = N 1 + (Ne2)

Keterangan: n = besar sampel N = total populasi e = toleransi eror (biasanya digunakan 0,05)

Jadi, besarnya sampel pada penelitian ini adalah:n = 565 1 + (565 x (0,10)2)

n= 84,9

n = 85 orang

Cara Pengambilan Sampel

Kriteria Inklusi

1) Penduduk Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia yang berusia 15 tahun hingga 64 tahun

2) Penduduk Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia yang bekerja dan tidak bekerja

Kriteria Eksklusi

Penduduk Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia yang berusia 14 tahun ke bawah dan 65 tahun ke atas

Jenis Data dan Instrumen Penelitian

1) Jenis Data- data primer yang diperoleh melalui kuesioner- data sekunder yang diperoleh dari Pejabat Penghulu Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia

2) Instrumen Penelitian- Kuesioner yang mengandung 22 soal berkaitan tentang DBD dan usaha pencegahannya. 

 

Teknik Scoring Data

• Pada pemberian scoring data tentang tingkat pengetahuan masyarakat umum Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia pengetahuan responden diukur melalui 22 pertanyaan. Responden yang menjawab Benar diberi skor 1 sedangkan yang menjawab Salah diberi skor 0. Jadi, skor tertinggi yang dapat dicapai responden adalah 22.

Klasifikasi Nilai Untuk Tingkat Pengetahuan

No Klasifikasi Nilai Kategori Penilaian

1. 76 % - 100 % Baik

2. 40 % - 75 % Sedang

3. < 40 % Kurang

Manajemen Penelitian

Pengolahan data• Pengolahan dilakukan setelah pencatatan data

hasil dari kuesioner dengan menggunakan program komputer SPSS 16.0 dan Microsoft Excel untuk memperoleh hasil statistik deskriptif yang diharapkan.

 Penyajian data• Data yang telah diolah akan disajikan dalam

bentuk tabel dan diagram untuk menggambarkan tingkat pengetahuan masyarakat umum dalam usaha mencegah DBD.

Etika Penelitian

- Menyertakan surat pengantar - Menjaga kerahasiaan data responden

Batasan Masalah

- Banyaknya jumlah penduduk di lokasi penelitian- Keterbatasan waktu, biaya, serta kemampuan

V. HASIL PENELITIAN

• Penelitian dilakukan di Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia yang dimulai tanggal 20 Oktober 2014 sampai dengan 1 November 2014.

• Dalam penelitian ini dibagikan kuesioner yang diisi oleh 85 orang responden yang terdiri dari penduduk Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia yang memenuhi kriteria inklusi.

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Laki-laki 40 47,1

Perempuan 45 52,9

Total 85 100,0

Tabel 5.1: Total Sampel Masyarakat Umum PerumahanTaman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia.

Karakteristik Responden

• Usia

Kelompok Usia (tahun) Frekuensi Persentase (%)

< 20 5 5,9

20-29 10 11,8

30-39 20 23,5

40-49 30 35,3

50-59 15 17,6

≥ 60 5 5,9

Total 85 100,0

Tabel 5.2 : Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia di

Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia

• Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

Guru/ Dosen 7 8,2

Pedagang/Wiraswasta 11 12,9

Pegawai Swasta 20 23,5

Pegawai Negri 25 29,4

IRT/Pensiunan 9 10,6

Siswa/Siswi 5 5,9

Mahasiswa 8 9,5

Total 85 100,0

Tabel 5.3 : Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Pekerjaan di

Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia.

• Tahap Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentasi (%)

Sekolah Menengah 5 5,9

Diploma 35 41,2

Perguruan Tinggi 45 52,9

Total 85 100,0

Tabel 5.4: Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tahap Pendidikan

di Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia

Distribusi Pengetahuan Responden

• Tingkat Pengetahuan Masyarakat Umum di Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase

(%)

Sedang 6 7,1

Baik 79 92,9

Total 85 100,0

Tabel 5.5: Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan

di Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia

• Distribusi Proporsi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Usia

Kelompok Usia Tingkat Pengetahuan

Baik Sedang

Frekuensi % Frekuensi %

< 20 tahun 1 20,0 4 80,0

20-29 tahun 9 90,0 1 10,0

30-39 tahun 20 100,0 0 0,0

40-49 tahun 30 100,0 0 0,0

50-59 tahun 15 100,0 0 0,0

≥ 60 tahun 2 40,0 1 60,0

Tabel 5.6 : Distribusi Proporsi Pengetahuan Berdasarkan Usia Tentang Upaya Pencegahan DBD

di Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia

• Distribusi Proporsi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jenis PekerjaanTingkat Pengetahuan

Baik Sedang

Frekuensi % Frekuensi %

Guru 7 100,0 0 0,0

Pedagang/Wiraswasta 10 90,9 1 9,1

Pegawai Swasta 20 100,0 0 0,0

Pegawai Negri 25 100,0 0 0,0

IRT/Pensiunan 8 88,9 1 11,1

Siswa/Siswi 1 20,0 4 80,0

Mahasiswa 8 100,0 0 0,0

Tabel 5.7: Distribusi Proporsi Pengetahuan Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tentang Upaya

Pencegahan DBD di Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia

• Distribusi Proporsi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Tahap Pendidikan

Tabel 5.8:

Distribusi Proporsi Pengetahuan Berdasarkan Tahap Pendidikan Tentang Upaya Pencegahan DBD di Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka,

MalaysiaTahap Pendidikan Tingkat Pengetahuan

Baik Sedang

Frekuensi % Frekuensi %

Sekolah Menengah 1 20,0 4 80,0

Diploma 33 94,3 2 5,7

Perguruan Tinggi 45 100,0 0 0,0

Pengetahuan responden terhadap upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue adalah untuk mengetahui sejauh mana responden mengetahui tentang adanya penyakit DBD tersebut disekitarnya dan sampai sejauh mana responden mengetahui cara-cara untuk memberantasnya sehingga penyakit tersebut dapat dihindari

Pengetahuan adalah hasil dari tahu setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan juga dapat diperoleh dari pendidikan, pengalaman diri sendiri maupun orang lain, media masa dan lingkungan. Pengetahuan diperlukan untuk menumbuhkan kepercayaan diri.

Pembahasan

Dari hasil penelitian, didapatkan responden yang terdiri dari golongan pekerjaan sebagai guru, pegawai swasta, pegawai negri dan mahasiswa adalah paling banyak persentasenya memiliki tingkat pengetahuan baik dan responden yang bekerja sebagai siswa/siswi adalah yang paling sedikit persentasenya memiliki tingkat pengetahuan baik

Dari hasil penelitian, distribusi proporsi pengetahuan berdasarkan usia responden tentang upaya pencegahan penyakit DBD menunjukkan kelompok usia 30 tahun s/d 59 tahun memiliki tingkat pengetahuan baik dengan persentase yang paling banyak dan kelompok usia <20 tahun adalah yang paling sedikit persentasenya memiliki tingkat pengetahuan baik

Dari penelitian ini, responden dari kelompok dengan tahap pendidikan terakhir di perguruan tinggi adalah paling banyak memiliki persentase tingkat pengetahuan baik dan responden dari kelompok dengan tahap pendidikan sekolah menengah yang paling sedikit memiliki tingkat pengetahuan baik.

Hal ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan Klinik Kesihatan Masjid Tanah, Melaka, Malaysia menyatakan bahwa sebagian besar responden yakni 75.3% dari total responden memiliki pengetahuan yang cukup baik.

Secara keseluruhan, masyarakat umum di Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap upaya pencegahan DBD adalah baik.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mohd Amiruddin tahun 2010 di kelurahan Masjid Tanah, Melaka yang menyatakan bahwa sebanyak 67.3% tingkat pengetahuan masyarakat termasuk dalam kategori baik.

Pendidikan merupakan sarana untuk mendapatkan informasi sehingga semakin tinggi pendidikan seseorang semakin banyak pula informasi yang didapatkan. Dilihat dari distribusi jenjang pendidikan terakhir, responden terbanyak adalah lulusan perguruan tinggi. Responden yang rata-rata mempunyai pendidikan setingkat perguruan tinggi memungkinkan kemudahan dalam penerimaan informasi dan komunikasi walaupun masih ada responden yang masih dengan tingkat pendidikan sekolah menengah sederajat tetapi baik untuk memperoleh dan memahami informasi tentang DBD

VI. KESIMPULAN• Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Tingkat pengetahuan masyarakat umum di Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia tahun 2014 tentang upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue adalah baik.

2) Distribusi proporsi tingkat pengetahuan berdasarkan usia masyarakat umum di Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia tentang upaya pencegahan penyakit DBD menunjukkan bahwa kelompok yang terdiri dari usia 30 tahun s/d 59 tahun adalah yang terbanyak memiliki persentase tingkat pengetahuan baik dan dari kelompok usia <20 tahun adalah yang paling sedikit memiliki persentase tingkat pengetahuan baik.

3) Distribusi proporsi tingkat pengetahuan berdasarkan jenis pekerjaan masyarakat umum di Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia tentang upaya pencegahan penyakit DBD menunjukkan bahwa kelompok yang terdiri dari golongan guru, pegawai swasta, pegawai negri dan mahasiswa adalah paling banyak persentasenya memiliki tingkat pengetahuan baik dan responden yang bekerja sebagai siswa/siswi adalah yang paling sedikit persentasenya memiliki tingkat pengetahuan baik.

4) Distribusi proporsi tingkat pengetahuan berdasarkan tahap pendidikan masyarakat umum di Perumahan Taman Sri Cahaya Mas, Melaka, Malaysia tentang upaya pencegahan penyakit DBD menunjukkan bahwa kelompok yang terdiri dari tahap pendidikan terakhir di perguruan tinggi adalah paling banyak memiliki persentase tingkat pengetahuan baik dan dari kelompok dengan tahap pendidikan sekolah menengah yang paling sedikit memiliki tingkat pengetahuan baik.

2. Pelayanan kesehatan

Diharapkan petugas kesehatan setempat meningkatkan upaya dan usaha untuk mencegah penyakit DBD seperti mengadakan penyuluhan bulanan berkaitan pencegahan awal penyakit DBD.

1. Masyarakat

Masyarakat diperumahan ini harus selalu mempertahankan pengetahuan dan meningkatkan tindakan pencegahan DBD agar masyarakat terhindar dari DBD, serta selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD dengan perlu diikut sertakan dalam program mencegah dengan memanfaatkan organisasi sosial yang ada di kawasan perumahan ini sehingga mereka akan merasa lebih bertanggungjawab atas kesehatan lingkungan dan diri sendiri.

Saran

3. Untuk pemerintah dan pihak berkuasa terkait

Pemberdayaan tokoh masyarakat dengan cara memberikan anjuran kepada masyarakat misalnya ketika menghadiri upacara atau mengadakan rapat mengenai pentingnya mengetahui upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue

TERIMA KASIH