Post on 13-Jul-2015
20/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Rezim Neolib Mempekerjakan Perempuan Untuk Mengentaskan Kemiskinan
HOME TENTANG KAMI FAQ
Search.. Cari
Rezim Neolib Mempekerjakan Perempuan UntukMengentaskan Kemiskinan
December 20th, 2014 by MHTI
Berita
TEMPO.CO, Jakarta Pemerintahan Presiden Joko Widodo akan mengkaji penguranganjam kerja terhadap perempuan. “Itu ide bagus dan akan dikaji. Pada prinsipnya Pak Jokowifokus terhadap masa depan anak,” kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi HanifDhakiri, melalui juru bicaranya Suhartanto, saat dihubungi Tempo, Senin, 1 Desember2014.
Hanif menilai, tenaga kerja perempuan mesti memiliki waktu lebih untuk mengurus anakdan keluarganya. Upaya itu dilakukan agar anak memiliki waktu yang memadai untuk dekatdengan ibunya. Hanif mengatakan kedekatan anak dan Ibu, dapat mendidik anak lebih baik.
Dalam dunia modern, kata dia, semestinya seorang Ibu berada di rumah untuk mengurusianaknya. Namun, faktanya tidak demikian. Hanif masih menemukan adanya perempuanyang banting tulang untuk menghidupi keluarganya. “Kami ingin masa depan anakanakIndonesia ditentukan kasih sayang Ibu,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla berencana mengeluarkan kebijakan penguranganwaktu kerja bagi perempuan. Kalla khawatir dengan perkembangan emansipasi wanita diera modern. Aktifnya perempuan dalam pekerjaan dan teknologi, dapat menyita waktupenting dalam pertumbuhan anakanaknya. Menurut Kalla, seorang perempuan wajibberada di sisi anaknya dalam setiap tahap perkembangan. (Tempo, Tuesday, 2ndDecember 2014 http://www.tempo.co/read/news/2014/12/02/092625771/JokowiKajiPenguranganJamKerjaPerempuan)
Komentar:
Menjelang peringatan nasional Hari Ibu ke 86 pada 22 Desember 2014, sekali lagi
20/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Rezim Neolib Mempekerjakan Perempuan Untuk Mengentaskan Kemiskinan
pemerintah negeri ini menunjukkan wataknya sebagai rezim kapitalis neolib. Meski disebuthari ibu, namun arah perjuangan perempuan yang diinginkan ternyata bukan padapenguatan dan pengoptimalan peran strategis seorang ibu, melainkan justru mencerabutperan itu dari diri perempuan. Kemiskinan massal yang menjadi problem laten bangsa danperadaban era kini diselesaikan dengan mempekerjakan perempuan dan menuntutkemandirian ekonomi mereka untuk meningkatkan kualitas hidup diri dan anakanaknya.
Perhatian terhadap peran keibuan dicukupkan pada kebijakan penyelenggaraan tempatpenitipan anak daycare di dekat tempat kerja dan wacana pengurangan 2 jam kerja bagipekerja perempuan yang memiliki anak kecil. Sungguh kapitalisme telah mengobarkanperang terhadap peran keibuan. Dan rezim neoliberal di Indonesia menjadi salah satubuktinya! Karena tahu sebagian besar ibu pekerja merasakan dilema batin, antara karierdan keluarga mereka menawarkan ‘solusi’ pengurangan jam kerja. Agar kaum perempuantetap bersedia diperas keringatnya guna menghasilkan pundipundi rupiah untukkeluarganya. Juga agar bisa menopang roda perekonomian bangsa bahkan lebih jauh lagi,menyelamatkan krisis ekonomi dunia .
Tanyalah kepada setiap ibu pekerja! Dalam lubuk hatinya terdalam, pasti lebih tenteramjika ada pihak yang menjamin beban finansialnya. Namun, tentu saja mereka takmenemukannya dalam sistem kapitalisme saat ini, yang justru memperbudak mereka dalamgilasan roda perekonomian atas nama kemandirian ekonomi. Mereka hanya akanmenemukan jaminan finansial tersebut dalam sistem Islam yang direpresentasikan olehdaulah khilafah.
Dalam hal ini, Islam menjamin kebutuhan pokok perempuan dan generasi dengan prosespenafkahan dalam tiga mekanisme. Pertama: Islam menjamin kebutuhan pokok perempuandengan mekanisme kewajiban nafkah ada pada suami/ayah. Rasulullah saw. bersabda,“Kewajiban para suami terhadap para istri adalah memberi mereka belanja (makanan) danpakaian.” (HR Ibnu Majah dan Muslim dari Jabir bin Abdillah ra).
Kedua: Islam membebankan kewajiban nafkah pada kerabat lakilaki bila tidak adasuami/ayah atau mereka ada tetapi tidak mampu. Islam mewajibkan keluarga dekatmemberi nafkah kepada keluarga dekatnya yang menjadi tanggungannya (Lihat: QS alBaqarah [2]: 233)
Ketiga: jaminan nafkah dari Negara Khilafah melalui Baitul Mal secara langsung bagi paraperempuan yang tidak mampu dan tidak memiliki siapapun yang akan menafkahinya sepertipara janda miskin. Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang matimeninggalkan kalla (orang yang sebatang kara), maka dia menjadi tanggunganku.” (HRMuslim). Maksud dari kalla adalah orang yang lemah yang tidak punya anak dan ayah
Dengan terjaminnya hakhak ekonomi perempuan melalui jaminan mekanisme penafkahan, perempuan dapat berkontribusi dalam pembangunan peradaban tanpaberhadapan dengan sekian banyak dilema.
Ditulis untuk Central Media Office
20/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Rezim Neolib Mempekerjakan Perempuan Untuk Mengentaskan Kemiskinan
Bacajuga :
1. Ilusi MDGs Mengentaskan Kemiskinan2. Khilafah Melindungi Perempuan dari Kemiskinan dan Eksploitasi3. Hizbut Tahrir Menyelenggarakan Forum Tokoh Perempuan Dalam Rangka
Menentang Imperialisme AS terhadap Perempuan di Asia Tenggara melalui KTTAPEC dan Rezim Pasar Bebas
4. Roundtable Discussion Tokoh Perempuan “Melawan Imperialisme AS terhadapPerempuan di Asia Tenggara melalui KTT APEC dan Rezim Pasar Bebas” (3)
5. PERNYATAAN MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA “Matinya FungsiNegara dalam Rezim Neolib: Sumber Penderitaan Ibu dan Anak“
Leave a comment
Name (required)
Mail (required, but not published)
Website
http://
Comment
Submit comment
20/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Rezim Neolib Mempekerjakan Perempuan Untuk Mengentaskan Kemiskinan
+ 8 = 11
HEADLINE DALAM NEGERI LUAR NEGERI KANTOR JUBIR EDITORIAL ANALISIS TSAQOFAHAGENDA DAKWAH NAFSIYAH MUSLIMAH FOTO VIDEO EKONOMI SYARIAH KHILAFAH
HIZBUT TAHRIR AL WAIE AL ISLAM SOAL JAWAB
DEKSTOP VERSION | ANDROID LAUNCHER
Kantor Pusat Hizbut Tahrir Indonesia: Crown Palace A25
Jl Prof. Soepomo No. 231, Jakarta Selatan 12390Telp/Fax: (6221) 83787370 / 83787372
Email: info@hizbuttahrir.or.id