Post on 07-Jul-2018
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
1/25
OTONOMI DAERAH BAGI
PEMERATAAN DAN PENINGKATAN
DAYA SAING DAERAH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
SALSABILA A31113511
ANDI TENRI DETTYA ULENG P A31113523
WIHDANIAH ASSEGAF A211
MUH IMADUDIN A31113518
TRI WAHYUDI IDRIS A211
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
2/25
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur atas Kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, Para sahabat serta pengikutnya hingga
akhir aman! Alhamdulillahirabbil alamin, tiada kata yang dapat kami sampaikan selain ucapan
syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho"Nya lah kami dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah Mata Kuliah Perekonomian #ndonesia yang berjudul Pengaruh $tonomi
%aerah bagi Pemerataan dan Peningkatan %aya Saing %aerah
Makalah ini berisikan tentang in&ormasi yang membahas tentang latar belakang
munculnya otonomi daerah, upaya pemerintah daerah untuk meningkatan pendapatan asli daerah
'PA%(, persoalan otonomi daerah bagi peningkatan kinerja otonomi daerah, data tentang
pendapatan asli daerah 'PA%(! %alam penulisan makalah ini kami tidak lepas dari berbagai
hambatan dan rintangan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak maka segala
macamhambatan dapat teratasi! )ntuk itu kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih,
semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan dengan limpahan rahmat"Nya!
Akhir kata tak ada gading tak retak, begitu pun kami sebagai penulis memiliki
kekurangan dalam pembuatan makalah ini! $leh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersi&at membangun akan selalu kamu terima demi kesempurnaan makalah ini! Semoga
makalah ini dapat berman&aat dan menambah pengetahuan khususnya bagi kami sebagai penulis
dan pembacanya! Amin
Makassar, *+ April +*-
Penulis
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
3/25
BAB I
PENDAHULUAN
11 L!"!# B$%!&!'(
%alam usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat! Pemerintah #ndonesia membuatsuatu mekanisme dalam mengatur daerahnya sendiri! Mekanisme pemberiaan kekuasaan
kepada daerah untuk mengatur dan menjalankan pemerintahannya ini disebut otonomi
daerah! $tonomi daerah sebagai salah satu pemerintah pusat untuk melaksanakan pemerataan
pembangunan pembangunan dalam rangka menjadikan masyarakat #ndonesia menjadi
sejahtera! $tonomi daerah memberikan keleluasan kepada masyarakat didaerah yang diberi
hak otonom untuk mengatur dan mengembangkan masyarakatnya menuju kearah
kesejahteraan sesuai dengan corak masyarakat daerah tersebut! %engan begitu diharapkan
seluruh daerah diindonesia dapat berkembang dan maju dengan merata!
$tonomi daerah sendiri sebenarnya telah dimulai sejak masa pemerintah kolonial belanda
sekitar tahun .*/ berlanjut saat militer jepang mengambil alih kekuasaan bekas daerah
hindia belanda dan masih berlanjut sejak awal kemerdekaan #ndonesia sampai saat ini!
%alam perkembangannya pelaksanaan sampai saat ini pelaksanaan otonomi daerah memiliki
dampak positi& dan negati0e yang bias dirasakan oleh masyarakat #ndonesia! %alam
pelaksanaan otonomi daerah mengalami berbagai realitas yang cukup beragam! Adanya
otonomi daerah menjadikan banyak wilayah di #ndonesia yang mampu berkembang melebihisaat otonomi daerah belum diterapkan! %isisi lain ada daerah yang belum siap mengatur
daerahnya atau dalam mengatur berbagai aspek pemerintahan! Sehingga dalam mencapai
tujuan mensejahterahkan masyarakat daerahnya masih terhambat!
12 R)*)+!' M!+!%!,
• Menjelaskan pengertian otonomi daerah
• Menjelaskan latar belakang munculnya otonomi daerah
• Menjelaskan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah
' PA% (
• Menjelaskan persoalan otonomi daerah bagi peningkatan kinerja otonomi daerah
• menjelaskan data pendapatan asli daerah
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
4/25
13 T)-)!'
• Mampu menjelaskan pengertian otonomi daerah
• Mampu menjelaskan latar belakang munculnya otonomi daerah
• Mampu menjelaskan upaya pemerintah daerah dalam peningkatan pendapatan asli
daerah ' PA% (• Mampu menjelaskan persoalan otonomi daerah bagi peningkatan kinerja otonomi
daerah
• Mampu menjelaskan data pendapatan asli daerah
BAB II
PEMBAHASAN
21 P$'($#".!' O"/'/*. D!$#!,
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
5/25
1erdasarkan undang undang nomor 2+ tahun +**3 tentang Pemerintahan %aerah adalah
hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang"
undangan! Selain pengertian otonomi daerah sebagaimana disebutkan diatas kita juga dapat
menelisik pengertian otonomi daerah secara hara&iah! $tonomi daerah berasal dari kata otonomi
dan daerah! %alam bahasa yunani otonomi berasal dari kata autos dan namos! Autos berarti
sendiri dan namos berarti aturan atau undang undang sehingga dapat dikatakan sebagai
kesenangan untuk mengatur sendiri atau kesenangan untuk membuat aturan guna mengurus
rumah tangga sendiri! Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batas batas wilayah! 1erdasarkan pengertian otonomi daerah yang disebutkan diatas
sesungguhnya kita telah memiliki gambaran yang cukup mengenai otonomi daerah! Namun perlu
diketahui bahwa selain pengertian otonomi daerah yang disebutkan diatas terdapat juga beberapa
pengertian otonomi daerah yang diberikan oleh beberapa ahli atau pakar!
211 P$'($#".!' O"/'/*. D!$#!, M$')#)" P!#! A,%.
1eberapa pengertian otonomi daerah menurut beberapa pakar, antara lain4
Pengertian $tonomi %aerah menurut F S)($'( I+".!'"/, adalah4
5 Hak dan wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerah”
Pengertian $tonomi %aerah menurut A"$'( S!#.).', adalah4
“Otonomi mempunyai makna kebebasan atau kemandirian tetapi bukan kemerdekaan
melainkan kebebasan yang terbatas atau kemandirian itu terwujud pemberian
kesempatan yang harus dapat dipertanggungjawabkan”
Pengertian $tonomi %aerah menurut S!#. S!%$,, adalah4“Hak mengatur dan memerintah daerah sendiri dimana hak tersebut merupakan hak
yang diperoleh dari pemerintah pusat”
Selain pendapat pakar diatas, ada juga beberapa pendapat lain yang memberikan pengertian
yang berbeda mengenai otonomi daerah, antara lain4
• Pengertian otonomi daerah menurut B$'!*.' H/$+$.', adalah
5Pemerintahan oleh dan untuk rakyat di bagian wilayah nasional suatu Negara secara
in&ormal berada di luar pemerintah pusat6
• Pengertian otonomi daerah menurut P,.%. M!,// adalah4
“Suatu pemerintah daerah yang memiliki kewenangan sendiri dimana
keberadaannya terpisah dengan otoritas yang diserahkan oleh pemerintah guna
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
6/25
mengalokasikan sumber material yang bersifat substansial mengenai fungsi yang
berbeda”
• Pengertian otonomi daerah menurut M!#.)', adalah4
“Kebebasan (kewenangan) yang dimiliki oleh pemerintah daerah yang
memungkinkan meeka untuk membuat inisiatif sendiri dalam rangka mengelola dan
mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki oleh daerahnya sendiri. Otonomi
daerah merupakan kebebasan untuk dapat berbuat sesuai dengan kebutuhan
masyarakat setempat”
• Pengertian otonomi daerah menurut V.'$'" L$*.)+, adalah4
“Kebebasan (kewenangan) untuk mengambil atau membuat suatu keputusan politik
maupun administasi sesuai dengan peraturan perundangundangan. !i dalam
otonomi daerah tedapat kebebasan yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk
menentukan apa yang menjadi kebutuhan daerah namun apa yang menjadi
kebutuhan daerah tersebut senantiasa harus disesuaikan dengan kepentingan
nasional sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perundangundangan yang
lebih tinggi”
H!&$&!" T)-)!' !' P#.'+. O"/'/*. D!$#!,
! H!&$&!" O"/'/*. D!$#!,
Pelaksanaan otonomi daerah pada hakekatnya adalah upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan"kegiatan pembangunan sesuai dengan
kehendak dan kepentingan masyarakat! 1erkaiatan dengan hakekat otonomi daerah tersebut yang
berkenaan dengan pelimpahan wewenang pengambilan keputusan kebijakan, pengelolaan dana
publik dan pengaturan kegiatan dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan masyarakat
maka peranan data keuangan daerah sangat dibututuhkan untuk mengidenti&ikasi sumber"sumber
pembiayaan daerah serta jenis dan besar belanja yang harus dikeluarkan agar perencanaan
keuangan dapat dilaksanakan secara e&ekti& dan e&isien! %ata keuangan daerah yang memberikan
gambaran statistik perkembangan anggaran dan realisasi, baik penerimaan maupun pengeluaran
dan analisa terhadapnya merupakan in&ormasi yang penting terutama untuk membuat kebijakan
dalam pengelolaan keuangan daerah untuk meliahat kemampuan7 kemandirian daerah '8uliati,
+**4++(
7 T)-)!' O"/'/*. D!$#!,
Menurut Mardiasmo '$tonomi dan Manajemen Keuangan %aerah( adalah4 )ntuk meningkatkan
pelayanan publik 'public ser0ice( dam memajukan perekonomian daerah! Pada dasarnya
terkandung tiga misi utama pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi &iskal, yaitu4
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
7/25
• Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat!
• Menciptakan e&isiensi dan e&ekti0itas pengelolaan sumber daya daerah!
• Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat 'publik( untuk berpartisipasi
dalam proses pembangunan!
Selanjutnya tujuan otonomi daerah menurut penjelasan )ndang"undang No 2+ tahun +**3 pada
dasarnya adalah sama yaitu otonomi daerah diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan
dan hasil"hasilnya, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menggalakkan prakarsa dan peran serta
akti& masyarakat secara nyata, dinamis, dan bertanggung jawab sehingga memperkuat persatuan
dan kesatuan bangsa, mengurangi beban pemerintah pusat dan campur tangan di daerah yang
akan memberikan peluang untuk koordinasi tingkat lokal!
22 D!+!# H)&)* O"/'/*. D!$#!,
a! ))% .3/ b! )ndang")ndang No! 2+ Tahun +**3 tentang Pemerintahan %aerah
c! )ndang")ndang No! 22 Tahun +**3 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan %aerahd! Ketetapan MP9 9# Nomor :;7MP97..< tentang Penyelenggaraan $tonomi
%aerah, Pengaturan, Pembagian, dan Peman&aatan Sumber %aya Nasional yang1erkeadilan, serta Perimbangan Keuangan Pusat dan %aerah dalam Kerangka
Negara Kesatuan 9epublik #ndonesia!
e! Ketetapan MP9 9# Nomor #;7MP97+*** tentang Pemerintahan %aerah!
23 P$#!'(&!" P$%!&+!'! O"/'/*. D!$#!,
Menurut )) No! 2+ Tahun +**3 Pasal . bahwa penyelenggara pemerintahan daerah
yaitu pemerintah daerah dan %P9%! %P9% adalah lembaga perwakilan rakyat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah!1erdasarkan Pasal )) No! 2+ Tahun +**3, pemerintah daerah adalah gubernur,
bupati atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah!
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
8/25
24 L!"!# B$%!&!'( M)')%'! O"/'/*. D!$#!,
A! Masa Kemerdekaan
! Periode )ndang = undang Nomor Tahun .3/
)ndang = undang Nomor Tahun .3/ menitik beratkan pada asas dekonsentrasi,mengatur pembentukan KN% di keresidenan, kabupaten, kota berotonomi, dan daerah
= daerah yang dianggap perlu oleh mendagri! Pembagian daerah terdiri atas dua
macam yang masing = masing dibagi dalam tiga tingkatan yakni 4
a! Pro0insi
b! Kabupaten7kota besar c! %esa7kota kecil
)) No! Tahun .3/ hanya mengatur hal = hal yang bersi&at darurat dan segera
saja! %alam batang tubuhnya pun hanya terdiri dari - pasal saja dan tidak
memiliki penjelasan!
+! Periode )ndang = undang Nomor ++ tahun .3uli
.3
tingkat yakni 4
a! Propinsi b! Kabupaten7Kota besar
c! %esa7Kota kecil
d! 8ang berhak mengurus dan mengatur rumah tanggannya sendiri
2! Periode )ndang = undang Nomor Tahun ./?Menurut )) No! Tahun ./?, daerah otonom diganti dengan istilah daerah
swatantra! Wilayah 9# dibagi menjadi daerah besar dan kecil yang berhak mengurus
rumah tangga sendiri, dalam tiga tingkat yaitu 4
a! %aerah swantantra tingkat #, termasuk kotapraja >akarta 9aya
b! %aerah swatantra tingkat ##
c! %aerah swatantra tingkat ###
)) No Tahun ./? menitikberatkan pelaksanaan otonomi daerah seluas =
luasnya sesuai Pasal 2 ayat '( ))%S ./*!
3! Periode Penetapan Presiden Nomor - tahun ./.
Penpres No! - tahun ./. yang berlaku pada tanggal ? No0ember ./.
menitikberatkan pada kestabilan dan e&isiensi pemerintahan daerah, denga
memasukkan elemen = elemen baru! Penyebutan daerah yang berhak mengatur rumah
tangganya sendiri dikenal dengan daerah tingkat #, tingkat ##, dan daerah tingkat ###!
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
9/25
%ekonsentrasi sangat menonjol pada kebijakan otonomi daerah pada masa ini,
bahwa kepala daerah diangkat oleh pemerintah pusat, terutama dari kalangan pamong
praja!
/! Periode )ndang = undang Nomor < Tahun .-/Menurut )) ini, wilayah Negara dibagi = bagi dalam tiga tingkatan yakni 4
a! Pro0insi 'tingkat #(
b! Kabupaten 'tingkat ##(
c! Kecamatan 'tingkat ###(Sebagai alat pemerintah pusat, kepala daerah bertugas memegang pimpinan
kebijaksanaan politik nasional di daerahnya, menyelenggarakan koordinasi antar
jawatan pemerintah pusat di daerah, melakukan pengawasan dan menjalankan tugas =
tugas lain yang diserahkan kepadanya oleh pemerintah pusat! Sebagai alat pemerintah
daerah, kepala daerah mempunyai tugas memimpin pelaksanaan kekuasaan eksekuti&
pemerintah daerah, menandatangani peraturan dan keputusan yang ditetapkan %P9%,
dan mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan!
-! Periode )ndang = undang Nomor / Tahun .?3
)) ini menyebutkan bahwa daerah berhak mengatur rumah tangganya berdasar
atas desentralisasi! %alam )) ini dikenal dua tingkatan daerah, yaitu daerah tingkat #
dan daerah tingkat ##! %aerah Negara dibagi = bagi menurut tingkatannya mejadi 4a! Pro0insi7ibu kota Negara
b! Kabupaten 7 kota madya
c! Kecamatan
Titik berat otonomi daerah terletak pada daerah tingkat ## karena daerah tingkat ## berhubungan langsung dengan masyarakat sehingga lebih mengerti dan memenuhi
aspirasi masyarakat! Prinsip otonomi dalam )) ini adalah otonomi yang nyata dan
bertanggug jawab!
?! Periode )ndang = undang Nomor ++ Tahun ...Pada prinsipnya )) ini mengatur penyelenggarakan pemerintahan daerah yang
lebih mengutamakan desentralisasi! Pokok pikiran dalam penyusunan )) No ++
Tahun ... adalah sebagai berikut 4
a! Sistem ketatanegaraan #ndonesia wajib menjalankan prinsip pembagian
kewenangan berdasarkan asas desentralisasi dalam kerangka NK9#! b! %aerah yang dibentuk berdasarkan asas desentralisasi dan dekonsentrasi adalah
daerah pro0insi sedangkan daerah yang dibentuk berdasarkan asas desentralisasi
adalah daerah kabupaten atau daerah kota!
c! %aerah di luar po0insi dibagi dalam daerah otonomi
d! Kecamatan merupakan perangkat daerah kabupaten
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
10/25
Secara umum, )) No ++ Tahun ... banyak membawa kemajuan bagi daerah
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat! Tetapi sesuai perkembangan keinginan
masyarakat daerah, ternyata )) ini juga dirasakan belum memenuhi rasa keadilan
dan kesejahteraan bagi masyarakat!
Pada tanggal / $ktober +**3 disahkan )) No! 2+ tahun +**3 tentang
Pemerintah %aerah yang dalam pasal +2. dengan tegas menyatakan bahwa dengan
berlakunya )) ini, )) No ++ Tahun ... tentang Pemerintahan %aerah dinyatakan
tidak berlaku lagi! )) baru ini memperjelas dan mempertegas hubungan hierarki
antara kabupaten dan pro0insi, antara pro0insi dan pemerintahan pusat berdasarkan
asas kesatuan administrasi dan kesatuan wilayah! Pemerintah pusat berhak melakukan
kordinasi, super0isi, dan e0aluasi terhadap pemerintahan di bawahnya, demikian juga
pro0insi terhadap kaupaten7kota! %i samping itu, hubungan kemitraan dan sejajar antara kepala daerah dan %P9% semakin dipertegas dan diperjelas!
Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pemerataan pembangunan daerah
merupakan usaha bersama yang harus dilaksanakan secara merata di semua lapisan
masyarakat, dimana setiap warga berhak memperoleh kesempatan berperan untuk
mencapai tujuan tersebut! Menurut )ndang )ndang Nomor 2+ tahun +**3 tentang
Pemerintahan %aerah yang mengatur masalah $tonomi %aerah merupakan peraturan
pelaksanaan yang menjalankan mandat konstitusi, khususnya pasal < ))% 3/!
Pemerintahan daerah merupakan bagian dari proses desentralisasi yang ditujukan untuk
mencapai pemerataan pembangunan daerah! %engan adanya hubungan yang jelas antara
pemerintah daerah dengan perangkatnya di berbagai daerah, daerah seharusnya mampu
ataau dapat mengembangkan dirinya secara lebih terarah sesuai dengan identitas dan
kekhasan masing"masing! %esentralisasi dalam otonomi daerah dianggap dapat
menjawab tuntutan pemerataan, pembangunan politik yang e&ekti&!
$tonomi daerah menjamin penanganan 0ariasi tuntutan masyarakat secara cepat dan
tepat guna mewujudkan pemerataan pembangunan!Artinya, di dalam negara yang sedang
berkembang perencanaan yang terpusat bukan saja rumit dan sulit untuk dilaksanakan,
melainkan juga sudah tidak sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan pemerataan pembangunan! Menurut Keith @ri&&in '.
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
11/25
onseBuently ! ! ! mobiliation o& local human and material resources has been
accompanied by a reduced emphases on national planning and a growing awareness o&
the need to de0ise an administrati0e structure that would permit regional decentraliation,
local autonomy in making decision o& primary concern to the locality and greater local
responsibility &or designing and implementing de0elopment programs! Such changes,
e0idently, are not just technical and administrati0eC they are political! They in0ol0e a
trans&er o& power &rom the groups who dominate the centre to those who ha0e control at
the local le0el! Artinya, pembangunan tidak dapat begitu saja direncanakan dari pusat!
Pendayagunaan sumber daya alam dan manusia yang berada di daerah hendaknya
dibarengi dengan upaya mengurangi kegiatan yang menitikberatkan pada perencanaan
secara nasional serta meningkatkan kesadaran tentang perlunya melakukan desentralisasi
dan memberikan otonomi kepada daerah untuk mengambil keputusan yang menyangkut
kepentingan utama daerah, di samping memberikan tanggungjawab yang lebih besar
kepada daerah untuk merencanakan dan melaksanakan program pembangunan!
Perubahan seperti itu kenyataannya memang bukan hanya menyangkut soal teknis dan
adminsitrati& semata"mata melainkan juga soal politik, yaitu berkenaan dengan
pelimpahan wewenang dari sekelompok pengambil keputusan yang berkuasa di pusat
kepada pemegang kekuasaan pemerintahan di tingkat daerah!
2 P$#*!+!%!,!' /"/'/*. !$#!, !%!* $'.'(&!"!' &.'$#-! /"/'/*. !$#!,
Masalah"masalah tersebut antara lain 4
a! Adanya eksploitasi Pendapatan %aerah!
Salah satu konsekuensi otonomi adalah kewenangan daerah yang lebih besar dalam
pengelolaan keuangannya, mulai dari proses pengumpulan pendapatan sampai pada alokasi peman&aatan pendapatan daerah tersebut! %alam kewenangan semacam ini sebenarnya sudah
muncul 'inherent risk( risiko bawaan, bahwa daerah akan melakukan upaya maksimalisasi,
bukan optimalisasi perolehan pendapatan daerah! )paya ini didorong oleh kenyataan bahwa
daerah harus mempunyai dana yang cukup untuk melakukan kegiatan, baik itu rutin maupun
pembangunan! %aerah harus membayar seluruh gaji seluruh pegawai daerah, pegawai pusat yang
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
12/25
statusnya dialihkan menjadi pegawai daerah, dan anggota legislati& daerah! %i samping itu
daerah juga dituntut untuk tetap menyelenggarakan jasa"jasa publik dan kegiatan pembangunan
yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit!
%engan skenario semacam ini, banyak daerah akan terjebak dalam pola tradisional dalam
pemerolehan pendapatan daerah, yaitu mengintensi&kan pemungutan pajak dan retribusi! 1agi
pemerintah daerah pola ini tentu akan sangat gampang diterapkan karena kekuatan koersi& yang
dimiliki oleh institusi pemerintahanC sebuah kekuatan yang tidak applicable dalam negara
demokratis modern! Pola peninggalan kolonial ini menjadi sebuah pilihan utama karena
ketidakmampuan pemerintah dalam mengembangkan si&at wirausaha 'enterpreneurship(!
1ila dikaji secara matang, instensi&ikasi perolehan pendapatan yang cenderung eksploitati&
semacam itu justru akan banyak mendatangkan persoalan baru dalam jangka panjang, dari pada
man&aat ekonomis jangka pendek, bagi daerah! Persoalan pertama adalah beratnya beban yang
harus ditanggung warga masyarakat! Meskipun satu item pajak atau retribusi yang dipungut dari
rakyat hanya berkisar seratus rupiah, akan tetapi jika dihitung secara agregat jumlah uang yang
harus dikeluarkan rakyat perbulan tidaklah kecil, terutama jika pembayar pajak atau retribusi
adalah orang yang tidak mempunyai penghasilan memadai!
Persoalan kedua terletak pada adanya kontradiksi dengan upaya pemerintah daerah dalam
menggerakkan perekonomian di daerah! 1ukankah secara empiris tidak terbantahkan lagi bahwa
banyaknya pungutan hanya akan menambah biaya ekonomi yang ujung"ujungnya hanya akan
merugikan perkembangan ekonomi daerah setempat!
b! Pemahaman terhadap konsep desentralisasi dan otonomi daerah yang belum matang!
%esentralisasi adalah sebuah mekanisme penyelenggaraan pemerintahan yang menyangkut
pola hubungan antara pemerintah nasional dan pemerintah lokal! Tujuan otonomi daearah
membebaskan pemerintah pusat dari beban"beban yang tidak perlu dalam menangani urusandomestik, sehingga pemerintah pusat berkesempatan mempelajari, memahami dan merespon
berbagai kecenderungan global dan mengambil man&aat dari padanya!Pemerintah hanya
berkonsentrasi pada perumusan kebijakan makro nasional yang bersi&at strategis!
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
13/25
%esentralisasi diperlukan dalam rangka peningkatan e&isiensi dan e&ekti&itas penyelenggaraan
pemerintahan! Sebagai wahana pendidikan politik di daerah! )ntuk memelihara keutuhan negara
kesatuan atau integrasi nasional! )ntuk mewujudkan demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang dimulai dari daerah! )ntuk memberikan peluang kepada masyarakat utntuk
membentuk karir dalam bidang politik dan pemerintahan! Sebagai sarana bagi percepatan
pembangunan di daerah! )ntuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa! $leh
karena itu pemahaman terhadap konsep desentralisasi dan otonomi haruslah mantap!
c! Penyediaan aturan pelaksanaan otonomi daerah yang belum memadai!
1ermula dari Ketetapan MP9"9# Nomor :;7MP97..< tentang Penyelenggaraan $tonomi
%aerahC Pengaturan, Pembagian, dan Peman&aatan Sumber %aya Nasional yang 1erkeadilanC
serta Perimbangan Keuangan Pusat dan %aerah %alam Kerangka Negara Kesatuan 9epublik
#ndonesia! %ilanjutkan dengan ? Mei ..., lahir )) No! ++7... tentang Pemerintahan %aerah
selanjutnya )) No! +/7... yang mengatur hubungan keuangan pusat dan daerah,
menggantikan )) No! /7.?3 yang sentralistik!
Kedua undang"undang ini mengatur wewenang otonomi yang diberikan luas kepada
pemerintah tingkat kabupaten dan kota! 1upati dan walikota pun dinyatakan bukan lagi sebagai
aparat pemerintah yang hierarkis di bawah gubernur! >abatan tertinggi di kabupaten dan kota itu
merupakan satu"satunya kepala daerah di tingkat lokal, tanpa bergantung pada gubernur!
)) No ++7... dan )) No +/7... juga memberikan kerangka yang cukup ideal bagi
terwujudnya keadaan politik lokal yang dinamis dan demokratis di setiap daerah! Namun,
praktik"praktik politik yang menyusul setelah itu masih belum sepenuhnya memperlihatkan
adanya otonomi yang demokratis! Setidaknya terdapat dua penyebab utama mengapa hal ini bisa
terjadi!
Pertama, pemerintah pusat rupanya tak kunjung serius memberikan hak otonomi kepada
pemerintahan di daerah! Ketidakseriusannya dapat dilihat dari pembiaran pemerintah pusat
terhadap berbagai peraturan perundang"undangan lama yang tidak lagi sesuai dengan ))
otonomi yang baru! Padahal, ada ratusan Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden dan berbagai
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
14/25
peraturan lainnya yang harus disesuaikan dengan kerangka otonomi daerah yang baru! Ketiadaan
aturan pelaksanaan baru yang mendukung otonomi daerah yang demokratis menjadikan kedua
)) menyangkut otonomi daerah itu mandul dan tak e&ekti&! Sementara di tingkat daerah,
ketiadaannya telah melahirkan kebingungan!
Kedua, desentralisasi telah menggelembungkan semangat yang tak terkendali di kalangan
sebagian elit di daerah sehingga memunculkan sentimen kedaerahan yang amat kuat! #stilah
5putra daerah6 mengemuka di mana"mana mewakili sentimen kedaerahan yang terwujud melalui
semacam keharusan bahwa kursi puncak pemerintahan di daerah haruslah diduduki oleh tokoh"
tokoh asli dari daerah bersangkutan! Dal ini tentu saja bukan sesuatu yang diinginkan apalagi
menjadi tujuan pelaksanaan otonomi daerah! 1agaimanapun, &enomena 5putra daerah6 itu begitu
meruak di berbagai daerah!
Secara &ormal normati&, arah desentralisasi sudah cukup baik! Namun, dalam tataran empiris
komitmen pemerintah pusat tidak konsisten! Praktek"praktek monopoli dan penguasaan urusan"
urusan strategis yang menyangkut peman&aatan sumber daya alam termasuk periinan di daerah,
dikuasai pusat! #nter0ensi pusat pada daerah begitu besar! Penyerahan urusan7wewenangan yang
semestinya dilakukan dengan penyerahaan sumber keuangan tidak dilakukan! Pusat melakukan
penganggaran pembangunan daerah tanpa melibatkan %P9% sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah! Pembiayaan &ungsi"&ungsi pemerintahan di daerah lebih dominan berasal
dari AP1N, yang semestinya diserahkan sebagai dana perimbangan untuk AP1%!
d! Kondisi S%M aparatur pemerintahan yang belum menunjang sepenuhnya pelaksanaan
otonomi daerah!
Sejak diberlakukannya otonomi daerah! Sebagian pemerintah daerah bisa melaksanakan
amanat konstitusi meningkatkan tara& hidup rakyat, menyejahterakan rakyat, danmencerdaskan rakyat! 1erdasarkan data yang ada +* E pemerintah daerah mampu
menyelenggarakan otonomi daerah dan berbuah kesejahteraan rakyat di daerah! Namun
masih
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
15/25
Penyelenggaraan otonomi daerah yang sehat dapat di wujudkan pertama"tama dan
terutama di tentukan oleh kapasitas yang di miliki manusia sebagai pelaksananya!
Penyeenggaraan otonomi daerah hanya dapat berjalan dengan sebaik"baiknya apabil manusia
pelaksananya baik,dalam arti mentalitas maupun kapasitasnya!
Pentingnya posisi manusia pelakana ini karena manusia merupakan unsur dinamis dalam
organisasi yang bertindak7ber&ungsi sebagai subjek penggerak roda organisasi pemerintahan!
$leh sebap itu kualitas mentalitas dan kapasitas manusia yang kurang memadai dengan
sendirinya melahirkan impikasi yang kurang menguntungkan bagi penyelenggaraan otonomi
daerah!
e! Korupsi di %aerah!
Fenomena lain yang sejak lama menjadi kekhawatiran banyak kalangan berkaitan dengan
implementasi otonomi daerah adalah bergesernya praktik korupsi dari pusat ke daerah!
Sinyalemen ini menjadi semakin beralasan ketika terbukti bahwa banyak pejabat publik yang
masih mempunyai kebiasaan menghambur"hamburkan uang rakyat untuk piknik ke luar
negeri dengan alasan studi banding! >uga, mulai terdengar bagaimana anggota legislati& mulai
menggunakan kekuasaannya atas eksekuti& untuk menyetujui anggaran rutin %P9% yang
jauh lebih besar dari pada sebelumnya!
Sumber praktik korupsi lain yang masih berlangsung terjadi pada proses pengadaan
barang"barang dan jasa daerah 'procurement(! Seringkali terjadi harga sebuah item barang
dianggarkan jauh lebih besar dari harga pasar! Kolusi antara bagian pengadaan dan rekanan
sudah menjadi hal yang jamak! Pemberian &asilitas yang berlebihan kepada pejabat daerah
juga merupakan bukti ketidakari&an pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah!
Dibah dari pihak ketiga kepada pejabat daerah sudah menjadi hal biasa yang tidak pernahdiributkan dari dulu!
&! Adanya potensi munculnya kon&lik antar daerah
Ada gejala cukup kuat dalam pelaksanaan otonomi daerah,yaitu kon&lik horiontal yang
terjadi antara pemerintah pro0insi dengan pemerntah kabupaten 7kota,sebagai akibat dari
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
16/25
penekanan )ndang")ndang Nomor ++ tahun ... yang menekankan bahwa tidak ada
hubungan hierarkhis antara pemerintah pro0insi dengan pemerintah kabupaten7kota,sehingga
pemerintah kabupaten 7kota menganggap kedudukannya sama dan tidak taGat kepada
pemerintah pro0insi! Ada arogansi pemerintah kabupaten7kota,karena tidak ada sanksi
apabila ada pelanggaran dari pemerintah kabupaten 7kota!
%engan pelaksanaan otonomi daerah muncul gejala etno"sentrisme atau &enomena
primordial kedaerahan semakin kuat! #ndikasi etno"sentrisme ini terlihat dalam beberapa
kebijakan di daearah yang menyangkut pemekaran daerah,pemilihan kepala
daerah,rekruitmen birokrasi lokal dan pembuatan kebijakan lainnya! Selain itu, ancaman
disintegrasi juga dapat memicu sebuah kon&lik! Paham pelimpahan wewenang yang luas
kepada daerah merupakan politik belah bambu yang telah lama dipupuk sejak aman
penjajahan! $tonomi daerah telah mengkotak"kotakan wilayah menjadi daerah basah dan
daerah kering! Pengka0lingan ini semakin mencuatkan ketimpangan pembangunan antara
daerah kaya dan daerah miskin! Adanya potensi sumber daya alam di suatu wilayah, juga
rawan menimbulkan perebutan dalam menentukan batas wilayah masing"masing! Kon&lik
horiontal sangat mudah tersulut! %i era otonomi darah tuntutan pemekaran wilayah
juga semakin kencang dimana"mana! Pemekaran ini telah menjadikan NK9# terkerat"kerat
menjadi wilayah yang berkeping"keping! Satu pro0insi pecah menjadi dua"tiga pro0insi, satu
kabupaten pecah menjadi dua"tiga kabupaten, dan seterusnya! Semakin berkeping"keping
NK9# semakin mudah separatisme dan perpecahan terjadi! %ari sinilah bahaya disintegrasi
bangsa sangat mungkin terjadi, bahkan peluangnya semakin besar karena melalui otonomi
daerah campur tangan asing semakin mudah menelusup hingga ke desa"desa! Melalui
otonomi daerah, bantuan"bantuan keuangan bisa langsung menerobos ke kampung"kampung!
Sebenarnya pemberian otonomi dan desentralisasi politik pada daerah tidak otomatis
menjadi solusi untuk mempererat integrasi nasional! 1ahkan sebaliknya memberi ruang bagi
tumbuhnya semangat kedaerahan yang berlebihan! Dal ini terjadi karena pola hubungan antar
etnis di #ndonesia selama ini tidak dibangun atas dasar pemahaman yang mendalam dan
komprehensi& mengenai pemaknaan terhadap karakteristik masingmasing etnis!
28 P$$%$+!.!' P$#*!+!%!,!' /"/'/*. !$#!, !%!* $'.'(&!"!' &.'$#-! /"/'/*. !$#!,
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
17/25
Pada intinya, masalah = masalah tersebut seterusnya akan menjadi persoalan tersendiri,
terlepas dari keberhasilan implementasi otonomi daerah! Pilihan kebijakan yang tidak populer
melalui intensi&ikasi pajak dan perilaku korupti& pejabat daerah sebenarnya sudah ada sejak lama
dan akan terus berlangsung! >ika kini keduanya baru muncul dipermukaan sekarang, tidak lain
karena momentum otonomi daerah memang memungkinkan untuk itu! $tonomi telah
menciptakan kesempatan untuk mengeksploitasi potensi daerah dan sekaligus memberi peluang
bagi para pahlawan baru menganggap dirinya telah berjasa di era re&ormasi untuk bertindak
semaunya!
• )ntuk menyiasati beratnya beban anggaran, pemerintah daerah semestinya bisa
menempuh jalan alternati&, selain intensi&ikasi pungutan yang cenderung membebani
rakyat dan menjadi disinsenti& bagi perekonomian daerah, yaitu4a! H&isiensi anggaran!
b! 9e0italisasi perusahaan daerah!
Pemerintah tidak mempunyai keinginan kuat 'strong will( untuk melakukan e&isiensi
anggaran karena upaya ini tidak gampang! %i samping itu, ada keengganan 'inertia( untuk berubah dari perilaku boros menjadi hemat! )paya re0italisasi perusahaan daerah pun
kurang mendapatkan porsi yang memadai karena kurangnya si&at kewirausahaan
pemerintah!
• %alam kaitannya dengan persoalan korupsi, keterlibatan masyarakat dalam pengawasan
terhadap pemerintah daerah juga perlu diupayakan! Saya punya hipotesis bahwa
pemerintah daerah atau pejabat publik lainnya, termasuk legislati&, pada dasarnya kurang bisa dipercaya, lebih"lebih untuk urusan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan
daerah! Pemeritah juga seharusnya mere0isi )) yang dipandang dapat menimbulkan
masalah baru! Solusi untuk keluar dari masalah $tonomi %aerah tanpa harus
mengembalikan kepada Sentralisasi! >ika pemerintah dan masyarakat bersinergimengatasi masalah tersebut! Pasti kesejahteraan masyarakat segera terwujud!
• Membuat masterplan pembangunan nasional untuk membuat sinergi Pembangunan di
daerah! Agar menjadi landasan pembangunan di daerah dan membuat pemerataan pembangunan antar daerah!
• Memperkuat peranan daerah untuk meningkatkan rasa nasionalisme dengan mengadakan
kegiatan menanaman nasionalisme seperti kewajiban mengibarkan bendera merah putih!
• Melakukan pembatasan anggaran kampanye karena menurut penelitian korupsi yang
dilakukan kepala daerah akibat pemilihan umum berbiaya tinggi membuat kepala daerah
melakukan korupsi!
•
Melakukan pengawasan Perda agar sinergi dan tidak menyimpang dengan peraturandiatasnya yang lebih tinggi!
• Melarang anggota keluarga kepala daerah untuk maju dalam pemilihan daerah untuk
mencegah pembentukan dinasti politik!
• Meningkatkan kontrol terhadap pembangunan di daerah dengan memilih mendagri yang
berkapabilitas untuk mengawasi pembangunan di daerah!
• Melaksanakan @ood @o0ernence dengan memangkas birokrasi 're&ormasi birokrasi(,
mengadakan pelayanan satu pintu untuk masyarakat! Melakukan e&isiensi anggaran!
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
18/25
• Meningkatkan Pendapatan Asli %aerah dari sektor S%A dan Pajak serta mencari dari
sektor lain seperti jasa dan pariwisata digunakan untuk kesejahteraan masyarakat!
25 P$'!!"!' A+%. D!$#!,
Pengertian pendapatan asli daerah tersebut telah diatur dalam )) No +/ tahun ...
tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan %aerah yang dikutip oleh Abdul Dalim yaitu 4
5Pendapatan Asli %aerah 'PA%( adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber"sumber
dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan
perundang"undangan yang berlaku6!
1erdasarkan )) No +/ tahun ... diatas sumber"sumber Pendapatan Asli %aerah 'PA%(
baik itu kabupaten7kota terdiri dari 4
• Dasil Pajak %aerah
8aitu iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa
imbalan langsung yang tidak dapat dipaksakan dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahaan daerah, yang terdiri dari 4
a! Pajak Dotel
b! Pajak 9estoranc! Pajak Diburan
d! Pajak 9eklamePajak Penerangan >alan
e! Pajak Mineral 1ukan Iogam %an 1atuan
&! Pajak Parkir
• Dasil 9etribusi %aerah
9etribusi merupakan pungutan yang dilakukan oleh Pemerintah %aerah atas pelayanan
dan penggunaan &asilitas"&asilitas umum yang disediakan oleh Pemerintah %aerah bagi
kepentingan masyarakat, sesuai Peraturan %aerah yang berlaku! 8aitu iuran wajib yang
dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah dengan imbalan langsung dan tidak dapat
dipaksakan dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah, yang terdiri
dari 4
a! 9etribusi >asa )mum
b! 9etribusi >asa )saha
c! 9etribusi Perijinan Tertentu
• Dasil perusahaan milik daerah dan hasil pengolahan kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan
antara lain 4a! 1agian laba
b! %e0iden
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
19/25
c! Penjualan saham milik daerah
• Pendapatan Asli %aerah lainnya yang sah, seperti penjualan asset tetap daerah dan jasa giro!
1uku '%#PHN%A,+**2(, mengenai Pendapatan Asli %aerah 'PA%( adalah penerimaan
yang diperoleh daerah sumber"sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan
undang"undang, yang bersumber dari 4
%imana untuk pajak daerah itu tersendiri terdapat pula pajak yang ditagihkan melalui pro0insi
tetapi akan dikembalikan pada kabupaten7kota penghasil sebesar jumlah persentase yang di
tetapkan oleh pemerintah! Pajak pro0insi yang di maksud adalah4
! Pajak Kendaraan 1ermotor dan Kendaraan diatas Air 'PK1(
+! 1ea 1alik Nama Kendaraan 1ermotor dan Kendaraan diatas Air '11NK1(
2! Pajak 1ahan 1akar Kendaraan 1ermotor 'P11K1(
3! Pajak Pengambilan dan Peman&aatan Air 1awah Tanah dan Air Permukaan
26 U!! P$*$#.'"!, D!$#!, )'")& M$'.'(&!"&!' P$'!!"!' A+%. D!$#!, 9 PAD
)ntuk mengoptimalkan potensi PA%, Pemerintah daerah memiliki dua alat utama
'measures(, yaitu policy measures dan administrati0e measures!
• Policy Measures
Policy Measures mengandalkan kebijakan yang berwujud penerbitan ketentuan"
ketentuan Pemerintah daerah yang menyangkut masalah pokok! Pemerintah daerah
melalui perda menetapkan obyek pajak, mengenai apa saja yang akan dikenai Pajak
'basis transaksi 7 kebendaan(! Kebijakan pungutan pajak daerah yang berdasarkan Perda
tidak boleh tumpang tindih dengan pungutan pusat akan menimbulkan duplikasi
pungutan! Dal ini dinyatakan dalam )) No!23 Tahun +***, Pasal + ayat '3( 5$bjek
Pajak daerah bukan merupakan objek Pajak pusat6!Peraturan daerah juga menetapkan subyek pemungutan Pajak, mengenai siapa saja yang
akan dipajaki, baik sebagai pembayar, penanggung maupun entitas yang diminta
membantu untuk mengumpulkan Pajak 'collecting agent(!Ketentuan dalam perda juga menetapkan Tari& Pajak! Tari& bisa berbentuk prosentase
atau jumlah rupiah tertentu! Tari& untuk Pajak Kabupaten7Kota ditetapkan dengan
Peraturan daerah, tetapi tidak boleh lebih tinggi dari tari& maksimum yang telah
ditentukan dalam ))!
• Administrati0e Measures
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
20/25
Alat 'measures( lain yang perlu dilaksanakan yaitu langkah"langkah administrati&!
Iangkah ini berkaitan dengan kapasitas administrati& pemerintah daerah, terutama di
bidang yang berkaitan dengan pendapatan daerah seperti organisasi, sistem dan prosedur,
sistem in&ormasi, sumberdaya manusia!
Selain dari dua alat yang telah disebutkan diatas dalam upaya untuk meningkatkan
penerimaan PA% agar penerimaannya mendekati atau bahkan sama dengan potensinya, secara
umum ada dua cara, yaitu dengan cara instensi&ikasi dan ekstensi&ikasi!
a! ara instensi&ikasi adalah menge&ekti&kan pemungutan pajak atau retribusi dan
menge&isienkan cara pemungutannya pada obyek dan subyek yang sudah ada misalnya
melakukan perhitungan potensi, penyuluhan, meningkatkan pengawasan dan pelayanan!
b! ara ekstensi&ikasi adalah melakukan usaha"usaha untuk meningkatkan PA% dengan caramenjaring wajib pajak baru melalui pendataan dan penda&taran atau menggali pajak baru!
K.' / R$$."+ 2005 2006 200 2008 200; 2010 2011
APENDAPATAN
DAERAH
56;08421
81
208 506
46 183
244 30;
131 163
2; 106 6;0
138
2;5 13 462
535
331 832 650
112
40 224
Pendapatan Asli %aerah+?
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
21/25
+!+!
1agi Dasil 1ukanPajak7Sumber %aya Alam
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
22/25
G#!.& P$'!!"!' A+%. D!$#!, 9PAD 2005
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
23/25
2008 2009 2010 2011 2012 20
Rp
37.487.105.249
%p3"&4#"&105&24$
Rp
49.954.002.000
%p!1&212&444&000
%p103&$20&4!3&!00
%1400
200# 200$ 2010 2011 2012 2013 2014 %p
%p20'000'000'000
%p40'000'000'000
%p!0'000'000'000
%p#0'000'000'000
%p100'000'000'000
%p120'000'000'000
%p140'000'000'000
%p1!0'000'000'000
%p1#0'000'000'000
GRAFIK PAD PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR 2008-2014
GR
AFIK PAD PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR 2008
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
24/25
8/18/2019 Revisi Perlunya Otonomi Daerah Bagi Pemerataan Dan Peningkatan Daya Saing Daerah
25/25
DAFTAR PUSTAKA
halid, Pheni! +**/. Otonomi !aerah "asalah# $emberdayaan dan Konflik ! >akarta!
Kemitraan!
Nuryadin, M! 9usmini! +**! %agaimana "enakar pembangunan &konomi 'okal di &ra
Otonomi !aerah! Makalah Simposium Nasional Hkonomi Pentas Pers Mahasiswa Nasional
+**!
Kustiawan!+**3!Otonomi !aerah !an !esentralisasi !alam %ingkai egara Kesatuan
epublik *ndonesia! Fakultas #lmu Sosial dan #lmu Politik )ni0ersitas Maritim 9aja Ali
Daji!