Post on 27-Oct-2020
REVIEW BAB 1
MANUSIA TIDAK BISA HIDUP SENDIRI, HARUS HIDUP
BERSAMA DALAM MASYARAKAT YANG
TERORGANISASI UNTUK MENCAPAI TUJUAN
BERSAMA
SUATU PEDOMAN ATAU
PERATURAN HIDUP YANG
MENENTUKAN BAGAIMANA
MANUSIA HARUS
BERTINGKAH LAKU DALAM
MASYARAKAT AGAR TIDAK
MERUGIKAN ORANG LAIN
PERANGKAT KAIDAH DALAM PERATURAN BAIK ITU TERTULIS MAUPUN TIDAK TERTULIS YANG MENNGATUR TINGKAH LAKU MANUSIA DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA YANG DIBUAT OLEH PENGUASA (PIHAK YANG BERWENAG) BERSIFAT MEMAKSA DAN MENGIKAT, BERISI LARANGAN DAN / PERINTAH YANG WAJIB DIPATUHI DAN ADA SANKSI YANG TEGAS BAGI PELANGGARNYA (PIDANA, PERDATA, ADMINISTRASI) SERTA MEWUJUDKAN KEAMANAN, KETERTIBAN DAN KEADILAN
PERATURAN TENTANG TINGKAH LAKU MANUSIA
DIBUAT OLEH BADAN RESMI YANG BERWAJIB
BERSIFAT MEMAKSA DAN MENGIKAT
MEMILIKI SANKSI YANG TEGAS
BERTUJUAN MEWUJUDKAN KEAMANAN, KEADILAN DAN KETERTIBAN
• ALAT KETERTIBAN DAN
KETERATURAN MASYARAKAT
• SARANA MEWUJUDKAN
KEADILAN SOSIAL
• ALAT PENGGERAK
PEMBANGUNAN NASIONAL
• ALAT KRITIK
• SARANA PENYELESAIAN
SENGKETA/PERTIKAIAN
11
LANDASAN HUKUM BISNIS
Landasan Idiel : PANCASILA
Landasan Konstitusional : UUD 1945 Pasal 33, Pasal 26 ayat 2
Ketentuan hukum lainnya :
• Hukum Perdata (KUH Perdata, KUH dagang)
• Hukum Pidana
• UU Perpajakan dan Peraturan Pelaksanaanya
• UU Perseroan Terbatas (UU No. 1/1995)
• UU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999
• UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999)
• Hukum dagang
• Hukum Ketenagakerjaan dan Peraturan pelaksanaanya
• UU HAKI : UU No. 14/2001 tentang paten
UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek
UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta
• UU tentang Rahasua Dagang (UU No. 30/2000)
• UU Kepailitan dan Peniadaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU No. 37/2004)
• UU Perkoperasian (UU No. 25/1992)
• UU Tindak Pidana PencucianUtang (UU No. 15/2002 dan UU No. 25/2003)
• Peraturan Daerah
BAB II
BADAN USAHA DALAM KEGIATAN
BISNIS DAN PARA PEMBANTUNYA
MGT 401- Hukum Bisnis
Semester Gasal 2014-2015
Universitas Pembangunan Jaya
Dalam tatanan hukum bisnis di Indonesia, ada 3 badan
usaha yang ikut serta dalam kegiatan bisnis
Badan Usaha Swasta
BUMN
Koperasi
PERUSAHAAN ADALAH SETIAP BENTUK BADAN USAHA YANG MENJALANKAN SETIAP JENIS USAHA YANG BERSIFAT TETAP DAN TERUS MENERUS DIDIRIKAN, BEKERJA, SERTA BERKEDUDUKAN DALAM WILAYAH NEGARA INDONESIA DENGAN TUJUAN MEMPEROLEH KEUNTUNGAN
(UU NO. 3 TAHUN 1982)
ORANG PERSEORANGAN, BADAN USAHA, BADAN HUKUM
TERUS MENERUS/TDK TERPUTUS PUTUS
TERANG TERANGAN
UNTUK MEMPEROLEH KEUNTUNGAN ATAU LABA
DALAM BIDANG BARANG, JASA, ATAU HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
MENGADAKAN BERBAGAI AKTIFITAS PERDAGANGAN
PEMBANTU
PERUSAHAAN
DI DALAM PERUSAHAAN
PEMBANTU PERUSAHAAN YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN BERSIFAT
SUB ORDINASI, YAITU : HUBUNGAN
ATASAN DAN BAWAHAN SEHINGGA
BERLAKU SUATU PERJANJIAN
PERBURUHAN
DI LUAR PERUSAHAAN
PEMBANTU PERUSAHAAN YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN BERSIFAT
KOORDINATIF, YAITU : HUBUNGAN
YANG SEJAJAR SEHINGGA BERLAKU
SUATU PERJANJIAN PEMBERIAN
KUASA
Pembantu di Luar Perusahaan
1. Agen perusahaan : orang yang melayani beberapa pengusaha sebagai perantara dengan pihak ketiga. Perjanjian antara pihak perusahaan dengan agen
adalah perjanjian pemberian kuasa dan sifat hubungannya tetap.
Hubungan hukumnya pemberian kuasa dan tetap.
2. Pengacara : mewakili pengusaha mengenai persoalan hukum baik di depan hakim maupun di luar pengadilan. Hubungan hukumnya pemberian kuasa dan
pelayanan berkala.
3. Notaris : membuat perjanjian dengan pihak ketiga. Hubungan hukumnya pemberian kuasa dan
pelayanan berkala.
4. Makelar : seorang perantara yang menghubungkan pengusaha dengan pihak ketiga untuk mengadakan berbagai perjanjian. Diatur dalam Pasal 62 s.d 72 KUHD Ciri-ciri makelar :
a. Diangkat resmi oleh pemerintah. b. Bersumpah di muka Ketua Pengadilan Negeri
Hubungan hukumnya: pemberian kuasa dan pelayanan berkala.
Larangan bagi makelar : a. Berdagang dalam lapangan perusahaan di mana
dia diangkat. b. Menjadi penjamin dalam perjanjian yang dibuat
dengan perantaranya.
Kewajiban makelar : membuat dan memelihara buku saku dan buku harian.
Tanggung jawabnya : a. Dalam perjanjian jual beli dengan contoh,
diharuskan menyimpan contoh tersebut. b. Dalam perjanjian jual beli wewsel atau surat
berharga lainnya harus menanggung sahnya tanda tangan penjual.
Bentuk kepemilikan bisnis di Indonesia.
Bentuk kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari:
- siapa pemilik / pendirinya,
- sumber modalnya,
- apa tujuan pendiriannya,
sehingga terdapat bermacam-macam bentuk kepemilikan bisnis.
Dengan demikian setiap bentuk kepemilikan bisnis, sesuai
dengan misi yang dibawa oleh masing-masing bisnis tersebut.
SUATU PERSEKUTUAN YANG DIBENTUK ATAS SUATU PERJANJIAN, DIMANA DUA ORANG ATAU LEBIH MENGIKATKAN DIRI UNTUK MEMASUKKAN SESUATU (INBRENG) KE DALAM PERSEKUTUAN DENGAN MAKSUD UNTUK MEMBAGI KEUNTUNGAN”
SUATU JENIS PERSEKUTUAN PERDATA YANG KHUSUS DIDIRIKAN UNTUK
MENJALANKAN PERUSAHAAN DENGAN NAMA BERSAMA”
SUATU FIRMA YANG MEMPUNYAI SATU ATAU BEBERAPA ORANG SEKUTU
KOMANDITER
BADAN HUKUM YANG MERUPAKAN PERSEKUTUAN MODAL, DIDIRIKAN
BERDASARKAN PERJANJIAN, MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DENGAN MODAL
DASAR YANG SELURUHNYA TERBAGI DALAM SAHAM
BADAN USAHA YANG BERANGGOTAKAN ORANG-ORANG ATAU BADAN HUKUM
KOPERASI YANG MELANDASKAN KEGIATANNYA BERDASARKAN PRINSIP
KOPERASI SEKALIGUS SEBAGAI GERAKAN EKONOMI RAKYAT YANG
DIDASARKAN ATAS KEKELUARGAAN
YAYASAN ADALAH BADAN HUKUM YANG TIDAK MEMPUNYAI ANGGOTA YANG
DIKELOLA OLEH PENGURUS DAN DI DIRIKAN UNTUK TUJUAN SOSIAL
BADAN USAHA YANG SELURUH ATAU SEBAGIAN MODALNYA DIMILIKI OLEH
NEGARA MELALUI PENYERTAAN SECARA LANGSUNG YANG BERASAL DARI
KEKAYAAN NEGARA YANG DIPISAHKAN
BADAN USAHA BADAN HUKUM
• Perseroan Terbatas / PT. ( UU No. 1
Tahun 1995)
• Yayasan ( UU No. 16 Tahun 2001)
• Koperasi ( UU No. 25 Tahun 1992)
BADAN USAHA BUKAN BADAN
HUKUM
• Persekutuan Perdata / maatschap
(pasal 1619 KUHPerdata)
• Firma (pasal 16 – 35 KUH Dagang)
• Perseroan Komanditer / CV (pasal 19
KUH Dagang)
• Perusahaan Dagang / Usaha Dagang
Persekutuan Perdata
(Maatschap) Diatur dalam Buku III Bab VIII Pasal 1618-
1652 KUHPerdata
Pengertian menurut Pasal 1618 KUHPerdata:
1. Adanya suatu perjanjian kerjasama antara dua
orang atau lebih.
2. Masing-masing memasukkan sesuatu ke
dalam persekutuan (inbreng)
3. Bermaksud membagi keuntungan bersama.
Persekutuan Perdata
Unsur-unsur • Adanya pemasukan sesuatu (inbreng) ke dalam
perusahaan yang dapat berupa:
1. Uang; atau
2. Barang atau benda atau apa saja yang layak bagi pemasukan,
misalnya rumah/gedung, perlengkapan kantor, mobil angkutan,
dsb
3. Tenaga, baik fisik atau pikiran
• Adanya pembagian keuntungan/kemanfaatan
Persekutuan Perdata
• Tata cara pembagian keuntungan ditentukan sendiri oleh
para pihak yang mendirikan persekutuan. Jika tidak diatur
perjanjian mengenai tata cara pembagian keuntungan ini,
berlaku ketentuan yang diatur dalam Pasal 1633-1635
KUH Perdata
• Pembagian harus dilakukan menurut harga atau nilai
pemasukan masing-masing sekutu
• Semua sekutu yang hanya memasukkan tenaganya saja
hanya akan mendapatkan keuntungan yang sama rata,
kecuali ditentukan lain
Pembagian Keuntungan & Kerugian
Menurut Pasal 1633 ayat (1) KUHPerdata: pembagiannya diatur dalam perjanjian pendirian persekutuan, dan tidak boleh memberikan seluruh keuntungan hanya pada salah seorang sekutu.
Pasal 1633 ayat (2) KUHPerdata : boleh diperjanjikan seluruh kerugian ditanggung oleh seorang sekutu.
Jika tidak diperjanjikan maka berlaku Pasal 1633 KUHPerdata dimana pembagian berdasarkan asas keseimbangan dengan ketentuan tenaga kerja dipersamakan dengan pemasukan terkecil.
Berakhirnya Persekutuan Perdata
Menurut Pasal 1646-1652 KUHPerdata dan Pasal 31- 35 KUHD :
1. Lampaunya waktu yang diperjanjikan
2. Pengakhiran oleh salah satu pihak
3. Pengakhiran berdasarkan alasan yang sah
4. Selesainya perbuatan
5. Hancurnya benda yang menjadi objek persekutuan.
6. Kematian salah satu sekutu
7. Adanya pengampuan atau kepailitan salah satu sekutu.
Firma (Vennotschap Onder Firma)
Diatur dalam Bagian II Bab III KUHD Pasal 16 – 35
Menurut Pasal 16 KUHD : firma : persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama
Tiga kekhususan firma :
1. Menjalankan perusahaan
2. Nama bersama
3. Tanggung jawab bersifat pribadi untuk keseluruhan
Pendirian Firma
• Menurut Pasal 22 KUHD dapat didirikan :
1. Akta otentik
2. Tanpa akta otentik
• Akta kemudian didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
• Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
• Mendaftar dan mengumumkan wajib jika tidak firma dianggap sebagai persekutuan umum yaitu :
1. Firma yangMenjalankan segala macam urusan
2. Didirikan untuk waktu yang tidak terbatas
3. Tidak ada sekutu yang dikecuali dari kewenangan bertindak.
Tanggung Jawab Sekutu
Dapat dibedakan atas 2 yaitu :
1. Tanggung jawab intern : seimbang dengan
pemasukkannya (inbreng).
2. Tanggung jawab ekstern : secara pribadi
untuk keseluruhan artinya setiap sekutu
bertanggungjawab atas semua perikatan
persekutuan walaupun dibuat oleh sekutu
lain
Berakhir Firma
Menurut Pasal 1646-1652 KUHPerdata dan Pasal 31- 35 KUHD : 1.Lampaunya waktu yang diperjanjikan 2.Pengakhiran oleh salah satu pihak 3.Pengakhiran berdasarkan alasan yang sah 4.Selesainya perbuatan 5.Hancurnya benda yang menjadi objek
persekutuan. 6.Kematian salah satu sekutu 7.Adanya pengampuan atau kepailitan salah satu
sekutu.
3. Commanditaire Vennootschap (CV)
Pengertian:
“Suatu perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa orang secara tanggung menanggung, bertanggung jawab untuk seluruhnya atau bertanggung jawab secara solider, dengan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang (geldschieter).” (I.G. Rai Widjaya)
Commanditaire Vennotschap
(CV)
Pengertian : persekutuan
firma yang mempunyai
satu atau lebih sekutu
komanditer.
Macam-macam CV :
1. CV diam-diam : persekutuan yang belum menyatakan dirinya secara terang2an kepada pihak ketiga.
2. CV terang2an : persekutuan yang menyatakan dirinya sebagai CV kepada pihak ketiga.
3. CV dengan saham : modalnya terdiri dari saham
Macam-macam sekutu : 1. Sekutu komanditer (pasif) : sekutu yang hnya
memasukkan uang atau benda 2. Sekutu komplenmenter : sekutu yang menjadi
pengurus persekutuan.
Pendirian CV
Sama dengan firma Biasanya dibuat dengan akta notaris. anggaran dasarnya memuat hal-hal :
1. Nama dan kedudukkan hukumnya 2. Maksud & tujuannya 3. Mulai & berakhirnya 4. Modal persekutuan 5. Penunjukkan sekutu aktif dan pasif 6. Hak, kewajiban, dan tanggung jawab
sekutu 7. Pembaian keuntungan & kerugian
PENDIRIAN CV
Untuk mendirikan CV, para pendiri CV tidak memerlukan formalitas, artinya pendirian CV dapat dilakukan, baik dengan lisan maupun tulisan. Apabila dilakukan dengan tulisan maka dapat dilakukan dengan akta otentik ataupun akta di bawah tangan.
Juga tidak ada keharusan dari pendiri CV untuk melakukan pendaftaran dan juga tidak ada keharusan untuk diumumkan dalam Lembaran Negara. Dengan demikian CV tidak dapat dikategorikan sebagai badan hukum sebagaimana halnya Perusahaan Perorangan/ Perusahaan Dagang.
Tetapi pada saat ini berdasarkan pengamatan Purwosutjipto, “dalam praktek di Indonesia menunjukkan suatu kebiasaan bahwa orang mendirikan CV berdasarkan akta Notaris, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang berwenang (di wilayah tempat kedudukan CV) dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara R.I.”
KELEBIHAN CV
- Pendiriannya tidak terlalu rumit, yaitu dapat dilakukan, baik dengan lisan maupun tulisan. Apabila dilakukan dengan tulisan maka dapat dibuat akta otentik dengan akta Notaris ataupun dengan akta di bawah tangan. Akta Notaris merupakan alat pembuktian yang membuat kedudukan CV kuat apabila berhubungan dengan pihak ketiga.
- Bentuk badan usaha CV telah mendapat kepercayaan masyarakat.
- Dalam CV yang memasukkan sesuatu ke dalam CV dan mempunyai tanggung jawab terbatas hanya sekutu komanditer (sekutu pasif) sedangkan yang mengurus perusahaan dan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas hanya sekutu komplementer (sekutu aktif). Dengan demikian CV lebih fleksibel dibandingkan dengan bentuk badan usaha lainnya.
KELEBIHAN CV
- Struktur organisasi CV tidak terlalu rumit. Organ yang terdapat dalam CV hanya sekutu komanditer dan sekutu komplementer.
- Laba yang diperoleh CV hanya dikenakan Pajak Penghasilan 1 kali, yaitu pada badan usaha saja sedangkan pembagian keuntungan atau laba yang diberikan kepada sekutu komanditer tidak lagi dikenakan Pajak Penghasilan.
- Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan dan menjalankan CV tidak ditentukan, dapat besar maupun kecil sehingga bentuk badan usaha CV banyak dipilih oleh perusahaan kecil dan menengah.
KELEMAHAN CV
- Apabila sekutu komanditer menjadi sekutu aktif maka
tanggung jawabnya akan menjadi tanggung jawab pribadi sesuai dengan pasal 21 Kitab Undang-undang Hukum Dagang.
- Status hukum badan usaha CV adalah bukan badan hukum sehingga tidak banyak dipilih oleh pengusaha yang melakukan kegiatan usaha besar. Seperti kita ketahui bahwa untuk mengerjakan proyek-proyek besar dibutuhkan badan usaha yang statusnya badan hukum, yaitu P.T.
- CV tidak dapat menumpuk modal dengan jalan menghimpun modal dari para sekutunya. Berbeda dengan P.T. yang dapat menumpuk modal dengan jalan menghimpun modal dari para pemegang sahamnya.
Berakhirnya CV
Sama dengan berakhirnya firma :
1. Lampaunya waktu yang diperjanjikan
2. Pengakhiran oleh salah satu pihak
3. Pengakhiran berdasarkan alasan yang sah
4. Selesainya perbuatan
5. Hancurnya benda yang menjadi objek persekutuan.
6. Kematian salah satu sekutu
7. Adanya pengampuan atau kepailitan salah satu sekutu.
Perseroan Terbatas (PT) Pasal 1 ayat 1
• Perseroan Terbatas ( PT ) adalah badan hukum yang
didirikan berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan dan peraturan
pelaksananya.
Perseroan Terbatas
(PT)
Perseroan : modalnya terdiri dari saham
Terbatas : tanggung jawab pemilik sebesar saham
Diatur dalam UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas
Pengertian :
1. badan hukum yang merupakan perseku-tuan modal,
2. didirikan berdasarkan perjanjian,
3. melakukan kegiatan usaha
4. modal dasar yang seluruhnya terbagi da-lam saham
5. dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU
ini serta peraturan pelaksa-naannya.
Pendirian Perseroan Terbatas
Ada 3 tahap yaitu :
I. Pembuatan akta pendirian :
Didirikan oleh 2 orang atau lebih
Dibuat dengan akta notaris dan dalam
Bahasa Indonesia.
Anggaran dasar memuat : Pasal 15 yaitu :
i. Nama dan tempat kedudukkan perseroan
ii. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
perseroan
iii. Jangka waktu perseroan
iv. Besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetorkan
v. Jumlah saham, klasifikasi saham, hak-hak yang melekat pada saham, dan nilai nominal saham
vi. Nama jabatan dan jumlah anggota direksi dan dewan komisaris
vii. Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS
viii. Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota direksi dan dewan komisaris
ix. Tata cara penggunaan laba dan pembagian deviden
• Anggaran dasar tidak boleh memuat :
1. Ketentuan tentang penerimaan bunga tetap atas saham.
2. Ketentuan tentang pemberian manfaat pribadi kepada pendiri atau pihak lain.
II. Pengesahan ke Mentri Hukum dan HAM
III. Pendaftaran di Departemen Perindustrian dan Perdagangan di domisili PT berada dan Pengumuman di Berita Negara RI.
Modal PT 1. Modal dasar : keseluruhan nilai nominal saham yang
ada dalam perseroan. Modal perseroan terdiri dari :Modal minimal Rp 50.000.000,- kecuali kegiatan usaha tertentu yang ditetapkan oleh undang-undang tersendiri.
2. Modal ditempatkan : modal yang disanggupi oleh para pendiri untuk disetor ke dalam kas perseroan pada saat perseroan didirikan. Modal ini paling sedikit 25 % dari modal dasar.
3. Modal disetor : modal perseroan yang merupakan sejumlah uang tunai atau bentuk lain yang diserahkan para pendiri ke kas perseroan. Modal ini pun 25 %
S a h am
• Nilai nominal saham harus dicantumkan dalam mata uang
Republik Indonesia
Pemegang Saham
• Pemegang saham perseroan harus lebih dari 1
(satu) orang, karena pada dasarnya sebagai
badan hukum perseroan dibentuk berdasarkan
perjanjian. Apabila perseroan kemudian hanya
dimiliki oleh seorang, dalam waktu 6 (enam)
bulan pemegang saham harus menjual
sahamnya, apabila tidak maka tanggungjawab
menjadi pribadi dan atas permohonan pihak yang
berkepentingan Pengadilan Negeri dapat
membubarkan perseroan.
Organ PT
1. RUPS diatur dalam Pasal 75-91 UUPT.
2. Direksi diatur dalam Pasal 92-107 UUPT
3. Komisaris diatur dalam Pasal 108-121
UUPT
• Pembubaran PT diatur dalam Pasal 142
UUPT:
1. Berdasarkan keputusan RUPS.
2. Jangka waktu yang telah ditetapkan.
3. Berdasarkan penetapan pengadilan.
Tugas masing-masing organ
• RUPS: organ perseroan yang mempunyai kekuasaan
paling tinggi dalam perseroan dan memegang segala
wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan
Komisaris
• Direksi bertugas melakukan pengurusan perseroan demi
kepentingan dan tercapainya tujuan perseroan serta
mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar
pengadilan
• Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan Direksi,
memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan
perseroan
Pembubaran PT
(Diatur dalam Pasal 142 UUPT) • Berdasarkan keputusan RUPS
• Jangka waktu yang tela ditetapkan
• Berdasarkan penetapan pengadilan
• Dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan
niaga yang inkracht, harta pailit perseroan tidak cukup
untuk membayar biaya pailit.
• Harta pailit perseroan yang telah dinyatakan pailit berada
dalm keadaan insolvensi.
• Dicabutnya izin perseroan sehingga mewajibkan
perseroan melakukan likuidasi.
Koperasi
Dasar hukum : Undang-
undang No 25 Tahun 1992
tentang koperasi
KOPERASI
Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas kekeluargaan.
UU Nomor 25 tahun 1992
PRINSIP KOPERASI
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
• Pengelolaan dilakukan secara demokratis
• Pembagian SHU secara adil
• Pemberian balas jasa sesuai modal
• Kemandirian
PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI
• RAPAT ANGGOTA
pemegang kekuasaan tertinggi
dilaksanakan min 1 kali setahun
keputusan scr musyawarah mufakat
• PENGURUS KOPERASI
• PENGAWAS
MODAL KOPERASI
• SIMPANAN POKOK
• SIMPANAN WAJIB
• DANA CADANGAN
• HIBAH
SISA HASIL USAHA = pendapat koperasi yg diperoleh dlm satu tahun buku dikurangi dgn biaya, penyusutan dan kewajiban lain dlm tahun buku ybs.
Pengertian Koperasi : badan usaha yang beranggotakan
orang-seorang atau badan hukum koperasi yang berlandaskan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Bentuknya ada 2 yaitu
1. Koperasi primer : yang didirikan oleh orang perorangan.
Syaratnya minimal didirikan oleh 20 orang.
2. Koperasi sekunder : didirikan oleh koperasi dengan koperasi.
Syaratnya minimal didirikan oleh 3 koperasi.
Pendirian Koperasi
1. Dibuat anggaran dasarnya
2. Pengesahan melalui Kantor
departemen Koperasi dan
Pembinan Usaha Kecil dan
Menengah Kabupaten atau kota.
3. Pengumuman
Modal Koperasi
1. Simpanan pokok : - yang ditentukan jumlahnya - sama besarnya bagi tiap anggota - Diserahkan saat jadi anggota. - Tidak adapt ditarik kembali selama jadi
anggota. 2. Simpanan wajib :
- Ditentukan jumlahnya - Wajib disimpan oleh anggota. - Diserahkan sesuai dengan jangka waktu
tertentu.
3. Dana cadangan :
- Disisihkan dari keuntungan koperasi
- Digunakan dalam keadaan mendesak.
4. Hibah : pemberian dari berbagai pihak bisa dari
anggota maupun pihak lain.
5. Pinjaman : bisa berasal dari:
- anggota : simpanan sukarela
- Koperasi lainnya
- Bank atau lembaga pembiayaan
- Penerbitan surat berharga dan surat hutang
lainnya
- Sumber lain yang sah
Organ Koperasi 1. Rapat anggota : memegang kekuasaan tertinggi
dalam koperasi, kewenangannya menetapkan : a. Anggaran dasar b. Kebijakan umum dibidang organisasi,
manajemen dan usaha koperasi c. Memilih, mengangkat, pemberhentian
pengurus dan pengawas d. Rencana kerja, rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan
e. Pengesahan pertanggungjawaban
pengurus dalam pelaksanaan
tugasnya
f. Pembagian hasil usaha
g. Penggabungan, peleburan,
pembagian dan pembubaran koperasi
h. Rapat anggota dapat dilakukan :
Rapat anggota tahunan
Rapat anggota luar biasa
2. Pengurus
- Pertama kali diangkat : dicantumkan dalam anggaran dasar/akta pendirian
- Jangka waktu : paling lama 5 tahun - Tugasnya :
a.Mengelola koperasi dan usahanya b.Mengajukan rancangan rencana kerja serta
rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
c.Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
d.Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib
e.Memelihara daftar buku anggota dan pengurus
- Kewenangannya :
a.Mewakili koperasi di dalm dan di luar pengadilan
b.Memutus penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan anggaran dasar
c.Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tangung jawabnya dan keputusan rapat anggota.
3. Pengawas
• Diangkat pertama dalam akta pendirian
• Dipilih oleh anggota
• Jangka waktu sama dengan pengurus
• Bertanggung jawab kepada rapat angota
• Tugasnya :
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dalam pengelolaan koperasi
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasanya
• Kewenangannya :
a. Meneliti catatan yang ada pada koperasi
b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
NO UNSUR KOPERASI BADAN USAHA LAIN
1. Para Pihak Orang-orang yang tidak bermodal
sehingga untuk mendapatkan modal
yang besar harus banyak anggotanya
Tidak perlu banyak jumlahnya,
masing-masing mempunyai
modal yang besar
2. Tujuan Untuk kemakmuran bersama,
kebutuhan masing anggota
Untuk mencari keuntungan
3. Modal Dikumpulkan dari simpanan-simpanan,
pinjaman-pinjaman, penyisihan hasil
usaha, termasuk dana cadangan, serta
sumber lain yang sah
Terdiri atas masukan-masukan
para sekutu yang dilakukan
sekali saja dengan jumlah yang
besar
4. Pembagian hasil
usaha
Pembagian SHU dibagikan kepada
semua anggota sebanding dengan jasa
usaha yang dilakukan oleh masing-
masing anggota setelah dikurangi
dengan dana cadangan
Pembagian hasil usaha atau
keuntungan akan dibagi
sebanding dengan jumlah
pemasukan modal
PERBEDAAN KOPERASI DGN BADAN USAHA LAIN
YAYASAN
PERSYARATAN SBG BADAN HUKUM
(UU NO. 16/2001)
1. Terdiri atas kekayaan yg dipisahkan
2. Kekayaan untuk mencapai tujuan yayasan
3. Tujuan bidang sosial, keagamaan dan
kemanusiaan
4. Yayasan tidak memiliki anggota
ORGAN YAYASAN
• PEMBINA
• PENGURUS
• PENGAWAS
PEMBINA
• Keputusan Anggaran Dasar
• Mengangkat dan henti pengurus dan pengawas
• Menetapkan kebijakan umum
• Pengesahan program kerja dan anggaran
• Keputusan pengabungan, pembubaran yayasan
PENGURUS
• MELAKSANAKAN PENGURUSAN YAYASAN
• MEWAKILI YAYASAN DIDALAM DAN LUAR
PENGADILAN
PEMBUBARAN YAYASAN
• Jangka waktu AD berakhir
• Tujuan tercapai atau tidak tercapai
• Putusan pengadilan denganalasan:
oMelanggar ketertiban umum dan kesusilaan
oDinyatakan pailit