retensi solusio plasenta

Post on 01-Feb-2016

5 views 0 download

description

Referat

Transcript of retensi solusio plasenta

LAPORAN KASUSOBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Pembimbing : dr. Eddy Purwanta,Sp.OG

dr. Baharuddin, Sp. OG

Disusun Oleh:

M. TaufanRohman anda rosmala

Fitriah RosparySyarifah Nur’ainiImelda Mayasari

Ika Febriyani DarwisSiti Hajar

Identitas Pasien

Nama : Ny.S. Usia : 24 tahun Alamat : Cempaka

baru,Kemayoran No.Medrek : XX-XX-XX Tgl MRS : 21/05/2012

ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA

•Perdarahan pervaginam sejak 6 jam yang lalu.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Ibu datang dengan keluhan perdarahan sejak 6 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit, keluar darah dari jalan lahir berbentuk gumpalan, perut terasa sakit, pasien mengeluh pusing dan lemas. 7 hari yang lalu pasien melahirkan dengan cara sectio sesaria.

Riwayat Penyakit Dahulu : Asma disangkal DM disangkal Hipertensi disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga : Asma disangkal DM disangkal Hipertensi disangkal

Riwayat pengobatan : Mengkonsumsi vitamin saat hamil

Riwayat Pemeriksaan Kehamilan : P1A0

Riwayat Haid : Haid pertama usia 12 tahun, teratur dan lamanya 7 hari

Riwayat Perkawinan :Perkawinan pertama,lama kawin 1 tahun

Riwayat Persalinan : Gravida (1), aterm (1), prematur (0),abortus (0),anak hidup (1), SC (1)

Riwayat Alergi : Tidak ada

Riwayat Operasi : Seksio sesarea 14 mei 2012

Riwayat Kebiasaan : Merokok (-), alkohol (-), teh (-), kopi (-)

PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : Compos mentis Keadaan Umum : Tampak sakit ringan Tanda Vital :

TD : 110/70 mmHg Nadi : 99 kali/menit (kuat, cukup,

regular) RR : 23 kali/menit Suhu : 36,5ºC

STATUS GENERALIS

Kepala : Normocephal, rambut hitam ikal, tidak mudah dicabut,distribusi

merata Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) , pupil

isokor, refleks

pupil (+/+) Hidung: Epistaksis (-), sekret (-), deviasi septum (-) Mulut : Mukosa bibir lembab, tonsil T1-T1, lidah kotor (-), faring

hiperemis (-) Leher : Perbesaran KGB (-), perbesaran thyroid (-). Thorax:

Cor : Inspeksi : iktus kordis tidak tampak Palpasi: iktus kordis tidak teraba Perkusi: batas jantung normal

Auskultasi : suara I dan II reguler, gallop(-), murmur(-)

Pulmo : Inspeksi : normochest, simetris saat inspirasi dan

ekspirasi,retraksi (-) Palpasi : vokal fremitus simetris normal Perkusi : sonor di kedua lapang paru, Auskultasi : vesikuler di kedua lapang paru, ronki (-/-),

wheezing (-/-) Abdomen :

I : bentuk normal P : Nyeri tekan (+), massa (+) P : Timpani A : Bising usus (+) normal

Ekstremitas : Ekstremitas atas : Akral hangat , RCT< 2 detik, edema (-/-),

sianosis (-/-) Ekstremitas bawah : Akral hangat , RCT< 2 detik, edema (-/-),

sianosis (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Jenis

Pemeriksaan

Hasil

Pemeriksaan

Satuan Nilai Normal

Hemoglobin 10,8 g/dl 10,8 – 15,6

Hematokrit 33 % 33 - 45

Trombosit 240 Ribu/dl 181 - 521

Leukosit 16.31 Ribu/dl 5,00 – 14,50

Kimia Darah

- GDS

- Ureum

- Kreatinin

- SGOT

- SGPT

136

13

0,5

12 (H)

15 (H)

Mg %

Mg %

Mg %

uL

Ul

70 – 200

20-40

< 1,5

10 – 34

9 – 43

Jenis

Pemeriksaan

Hasil

Pemeriksaan

Satuan Nilai Normal

Elektrolit

- Na

- K

- Cl

133

3,2

102

Meq/L

Meq/L

Meq/L

135-148

3,50-5,30

98-107

Diagnosis

Ibu P1A0, 24 tahun, perdarahan sejak 6 jam yang lalu setelah 7 hari seksio sesarea

Rencana tindakan : Kuretase

TINJAUAN PUSTAKA

Retensi Plasenta

(placental retention) merupakan plasenta yang belum lahir dalam setengah jam setelah janin lahir. Sedangkan sisa plasenta (rest placenta) merupakan tertinggalnya bagian plasenta dalam rongga rahim yang dapat menimbulkan perdarahan postpartum dini(early postpartum hemorrhage) atau perdarahan post partum lambat (late post partum hemorrhage) yang biasanya terjadi dalam 6-10 hari pasca persalinan.

Sebab-sebabnya plasenta belum lahir bisa oleh karena:

a). Plasenta belum lepas dari dinding uterus; atau 

b). Plasenta sudah lepas, akan tetapi belum dilahirkan.Apabila plasenta belum lahir sama sekali, tidak terjadi perdarahan; jika lepas sebagian, terjadi perdarahan yang merupakan indikasi untuk mengeluarkannya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelepasan Plasenta

1. Kelainan dari uterus sendiri, yaitu anomali dari

uterus atau serviks; kelemahan dan tidak efektifnya kontraksi uterus;

kontraksi yang tetanik dari uterus; serta pembentukanconstriction ring.

2. Kelainan dari plasenta, misalnya plasenta letak rendah atau plasenta previa; implantasi dicornu; dan adanya plasenta akreta.

Penatalaksanaan

Pada umumnya pengeluaran sisa plasenta dilakukan dengan kuretase. Kuretase harus dilakukan di rumah sakit dengan hati-hatikarena dinding rahim relatif tipis dibandingkan dengan kuretase pada abortus.

Setelah selesai tindakan pengeluaran sisa plasenta, dilanjutkan dengan pemberian obatuterotonika melalui suntikan atau per oral.

Pemberian antibiotika apabila ada tanda-tanda infeksi dan untuk pencegahan infeksi sekunder

Komplikasi

1. Komplikasi yang berhubungan dengan transfusi darah yang dilakukan.

2. Multiple organ failure yang berhubungan dengan kolaps sirkulasi dan penurunan perfusiorgan.

3. Sepsis

Prognosis

Prognosis tergantung dari lamanya, jumlah darah yang hilang, keadaan sebelumnya sertaefektifitas terapi. Diagnosa dan penatalaksanaan yang tepat sangat penting

Daftar Pustaka

Prawirohardjo. S. Ilmu Kebidanan. Ed. III, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2008.

Prawirohardjo. S. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002.

Premature Rupture of The Membranes. http//www.eMedicine.com.